Bab2-Dimana Rahul?!

Sedangkan korban yang satu lagi merupakan co-pilot, dan saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena mengalami luka-luka yang cukup serius.

Lalu bagaimana dengan Rahul? Apakah dia selamat dari kecelakaan itu? Apakah dia baik-baik saja? Apakah dia mengalami luka-luka? Apakah ada orang yang menolongnya? Atau, apakah dia juga bernasib sama seperti pilot dan pelayan setianya itu?

Memikirkan berbagai macam kemungkinan yang bisa saja terjadi membuat keluarga besar Dirgantara, khususnya Nyonya Lesti tidak bisa tenang karena terus disergap oleh perasaan harap-harap cemas.

Pasalnya, Tim Basarnas yangyang dikerahkan oleh pihak kepolisian untuk melakukan pencarian masih belum menemukan titik terang ataupun tanda-tanda keberadaan Rahul.

"Ya Tuhan,Rahul..... ! dimana kamu nak?!Bagaimana keadaanmu?! Apa kamu baik-baik saja?! Mama tidak akan bisa memaafkan diri Mama sendiri jika sampai kamu tidak selamat Nak. Ini semua semua salah Mama, seharusnya Mama tidak membiarkanmu pergi. Maafkan Mama Rahul, huu...." Lesti terduduk lemas keatas sofa dan menangis tersedu-sedu. Memikirkan keadaan anaknya diluar sana.

Helmi bisa memahami kesedihan yang dirasakan Lesti. Karna sebagai seorang ayah, dia juga ikut merasakan hal yang sama. Helmi merangkul dan mengusap-usap pundak ibu dari anak-anaknya itu.

" Udah Ma udah. Mama jangan menyalahkan diri Mama sendiri, ini semua musibah.Mama tenang saja, pihak kepolisiankan sudah mengerahkan semua timnya untuk mencari keberadaan Rahul. Nanti Papa juga akan mengerahkan seluruh anak buah Papa untuk ikut mencari. Rahul pasti ditemukan, Mama jangan nangis terus"

Helmi berusaha menghibur dan menenangkan istrinya. Namun usahanya itu tak serta Merta membuat Lesti jadi lebih baik. Dengan perasaan campur aduk, antara merasa khawatir dan bersalah terhadap Rahul serta marah pada suaminya karena telah bersikap tidak adil terhadap anak mereka itu, Lesti bangkit dari sofa dan meluapkan amarahnya.

"Bagaimana aku bisa tenang?! Sementara aku tidak tau bagaimana keadaan anakku diluar sana! Dia mengalami kecelakaan dan dan dalam keadaan tidak bisa melihat! ibu mana yang bisa tenang?! aku bahkan tidak tau apakah anakku masih hidup atau....."

Lesti tidak mampu melanjutkan kata-katanya. Tubuhnya terasa lemah dan bergetar menahan tangis. Dia tidak sanggup membayangkan hal buruk menimpa anaknya.

"Lalu siapa yang harus Mama salahkan? Apakah Mama harus menyalahkan Papa? Kalau saja Papa tidak begitu picik dengan menjadikan reputasi dan nama baik diatas segalanya, mungkin sekarang anak kita masih ada disini dan dalam keadaan baik-baik saja. Rahul benar, Mama terlalu menuruti Papa. Sampai Mama tidak pernah memikirkan perasaan anakku sendiri" ujarnya lirih dan terisak-isak.

Helmi hanya bisa diam dan pasrah disalahkan seperti itu oleh istrinya. Hatinya sangat terpukul, seombak perasaan bersalah menerjangnya. Ya, istrinya benar, ini memang salahnya. Karena terlalu dibutakan oleh kedudukan, sekarang anaknya yang menjadi korban.

Dia tidak pernah menyangka tujuannya yang ingin melindungi nama baik dan reputasi keluarganya, malah berujung bencana bagi anaknya sendiri. Kalau tau kejadiannya akan seperti ini, dia tidak akan pernah mengirim Rahul keluar negeri walau dengan resiko kebutaannya akan terekspos kepublik.

Tapi kini nasi sudah menjadi bubur. Dia hanya berharap agar Tuhan mengirim seorang malaikat yang senantiasa menjaga dan membantu anaknya dimanapun dia berada.

"Ma.....Ma udah, ini bukan waktunya kita untuk saling menyalahkan. Karena sekarang yang harus kita prioritaskan adalah mencari Rahul. Mama yang sabar, Mama harus tenang. Gala yakin Rahul pasti akan baik-baik saja. Kita doakan saja yang terbaik, agar Tuhan selalu melindungi Rahul dimanapun dia berada" Gala memeluk dan berusaha menenangkan ibunya yang sedang kalut.

Amora dan Naomi yang sedari tadi berdiri tak jauh dari mereka dan menyaksikan drama keluarga itu dengan perasaan jenuh dan jengah. Tak ada sedikit pun rasa empati yang menyentuh hati mereka akan musibah yang sedang menimpa keluarga kerabatnya itu.

Amora yang masih mengenakan gaun pengantin lengkap dengan riasan dan aksesorisnya merasa jengkel lantaran hari bahagia yang sudah dinanti-nantikannya selama ini harus kacau balau hanya gara-gara sibuta Rahul! Dasar laki-laki tidak berguna dan menyusahkan!

"Adikmu Gala..... adikmu, Mama sangat takut dan khawatir Nak. Tidak ada satupun dari korban kecelakaan itu yang bernasib baik. Co-pilot kritis dirumah sakit, Pilot dan pelayan keluarga kita tewas. Bagaimana kalau Rahul juga bernasib sama seperti.....hiks.. ." lagi-lagi Lesti tidak mampu meneruskan ucapannya, dia terus menangis dalam pelukan putra sulungnya.

"Ma istighfar, Mama tidak boleh bicara seperti itu. Jangan negatif thinking dulu. Kita harus optimis kalau Rahul bisa selamat, karena dia anak yang kuat" Gala masih terus berusaha meredakan kesedihan ibunya.

Naomi memberi kode pada anaknya melalui mata, agar ikut ambil bagian dalam adegan yang menurut mereka sangat lebay dan membosankan itu.

Mengerti akan kode yang diberikan ibunya, Amora pelan-pelan mendekati Lesti dan mengusap-usap bahu ibu mertuanya itu dengan lembut. Berusaha menarik simpati dari keluarga suaminya itu.

"Iya Ma, Gala benar, kita semua harus positif thinking. Rahul pasti selamat dan dia akan kembali berkumpul bersama kita. Toh pihak kepolisiankan sudah mengerahkan Tim Basarnas untuk terus melakukan pencarian. Jadi Mama jangan nangis lagi ya"

"Iya Mbak, saya juga yakin itu.Mbak tidak boleh berpikiran apalagi mengatakan hal yang buruk tentang Rahul. Ingat Mbak, ucapan itu adalah doa, terlebih doa seorang ibu. Mbak pasti tidak maukan hal buruk yang Mbak katakan tentang Rahul sampai beneran terjadi?" Naomi menimpali ucapan anaknya dengan sok bijak. Kedua ibu dan anak itu memang cukup lihai dalam bersandiwara.

Masih dalam keadaan terisak, Lesti menggelengkan kepalanya dengan berat. Sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan besannya.

"Ya udah Ma, inikan udah malam, Mama istirahat dulu ya. Kan seharian Mama belum istirahat, aku takut nanti Mama sakit. Yuk, aku temani Mama kekamar" Amora menambahkan nilai untuk dirinya, karena tak ingin kalah dengan akting Mamanya yang sangat perfect itu.

Lesti menuruti ajakan menantu yang baru saja menikah dengan anak sulungnya itu. Usai menemani Lesti kekamarnya, ibu dan anak itu melakukan percakapan diruangan yang agak jauh dari keramaian penghuni rumah mewah itu.

Karena hanya berdua saja, Amora dan Naomi pun kembali menjadi diri mereka sendiri. Dengan melepaskan sikap sok baik mereka yang penuh dengan kepura-puraan, akhirnya saling mengeluarkan unek-unek masing-masing, yang sedari tadi mereka pendam dihadapan keluarga Dirgantara.

"Huh..... akhirnya ya Ra, Mama bisa lepas juga dari drama lebay keluarga suami kamu itu. Kepala Mama rasanya pusing sekali, mendengar ibu mertua kamu itu ngoceh dan dan nangis-nangis seperti anak kecil"

"Sama Ma, telinga aku juga rasanya sakit mendengar tangisan lebay mereka. Kalau bukan demi menjaga image sebagai istri dan menantu yang baik bagi keluarga ini, rasanya

malas sekali aku harus berlagak sedih atas apa yang terjadi pada sibuta itu. Dan yang paling menyebalkannya lagi, pesta pernikahan mewah dan megah yang aku impi-impikan selama ini hancur berantakan gara-gara masalah ini. Padahal seharusnya kan hari ini menjadi hari yang paling menyenangkan, membahagiakan dan berkesan buat aku. Tapi malah jadi kacau balau gara-gara Rahul. Dasar laki-laki tidak berguna.... udah buta, menyusahkan lagi!"

"Ya mau bagaimana lagi sayang? kita harus sabar. Ingat, kita harus terus menjaga image baik didepan suami dan mertuamu. Soal pesta resepsi pernikahanmu yang kacau gara-gara sibuta itu, ya sudahlah biarkan saja. Yang pentingkan akadnya berjalan dengan lancar. Jadi itu artinya, sekarang kamu sudah resmi menjadi istri dari seorang Gala Joshua Dirgantara. Dan Mama yakin seyakin-yakinnya, kalau suami kamu itu yang akan menjadi pewaris tunggal Dirgantara Group. Karna siapa lagi kalau bukan dia? secara dia anak pertama, smart, sehat dan sempurna. Tidak seperti adiknya yang tidak berguna itu"

"Dan karena alasan itulah Mama menyuruhku untuk mendekati dan membuat Gala jatuh cinta padaku. Karna hanya dia satu-satunya harapan Dirgantara Group.secara.... tidak mungkin kalau Papa Helmi akan menjadikan laki-laki buta itu sebagai ahli warisnya. Karna apa yang bisa dia lakukan? Melihat saja tidak bisa, bagaimana dia akan mengelola Dirgantara Group yang perusahaannya mencapai puluhan cabang? Dan hidupku pasti akan sangat sengsara jika sampai memiliki suami seperti dia"Amora menggelengkan kepalanya diiringi senyum mencemooh yang menghiasi bibir mungilnya.

"Benar sekali sayang, kamu memang anak Mama yang paling cerdas. Sudah cantik, bisa diandalkan lagi. Tidak sia-sia Mama mendidikmu selama ini. Tidak heran juga kenapa kakak beradik itu bisa sampai tergila-gila padamu. Bahkan salah satu dari mereka sampai rela menjadi buta demi kamu" Naomi tersenyum bangga pada Amora yang dibalas dengan senyum arogan oleh putri semata wayangnya.

"oh ya sayang. bicara soal Rahul, Mama jadi penasaran, kira-kira dimana ya keberadaan dia sekarang? Dan bagaimana keadaannya? dia masih hidup, atau sudah is death ya?"terka Naomi dengan ekspresi berpikir.

"Mama pikir aku peduli dengan keberadaan pria tidak berguna itu? Dia hidup atau mati, untungnya buat kita apa?" ujar Amora sinis.

"Iya sih, tapi kamu yakin sudah tidak punya rasa apapun lagi terhadap Rahul? Biar bagaimanapun jugakan, dia mantan terindah kamu" kata Naomi dengan tatapan menggoda.

"ingat, dia jadi buta seperti itu juga karena kamu. Kalau bukan karena Rahul, mungkin saja sekarang kamu yang buta" dia kembali mengungkit kisah asmara masa lalu putrinya dengan Rahul. Kisah yang sama sekali tidak diketahui oleh keluarga besannya.

"Mama ngapain sih membahas masalah itu lagi? Kan itu hanya masa lalu. Kan bukan aku yang bikin dia buta, itu semua kecelakaan. Kagipula kitakan sudah sepakat tidak akan pernah membahas masalah itu lagi" Amora menatap kesekelilingnya. Setelah merasa yakin bahwa ruangan itu aman, dia kembali menatap Ibunya dengan sedikit melotot.

"Bagaimana kalau ada yang mendengar ucapan Mama? khususnya suami dan mertuaku? Bisa-bisa mereka semua akan kehilangan respectnya terhadap kita, dan memaksa Gala untuk menceraikanku. Mama mau aku dinikahi dan diceraikan dihari yang sama?" ujar Amora dengan nada rendah dan menekan.

"Iya maaf sayang, Mama keceplosan"

Episodes
1 BAB 1-Perdebatan Keluarga
2 Bab2-Dimana Rahul?!
3 BAB 3- Pengorbananku Tak Dianggap
4 BAB 4-Dimana Aku?!
5 BAB 5- Serasa Mendapat Support
6 BAB 6- Kemarahan Zahra
7 BAB 7- Perasaan Tak Menentu
8 BAB 8- Pernyataanmu Membuatku Terharu
9 BAB 9- Beauty And The Beast
10 BAB 10- Meminta Maaf
11 BAB 11- Surprise
12 BAB 12- Mau Berteman Denganku?
13 BAB 13- Sebatang Kara
14 BAB 14- Tinggal Dirumah Belakang
15 BAB 15- Ibu Dan Anak Sama Saja
16 BAB 16- Tindakan Tak Terduga
17 BAB 17- Berdamai Dengan Takdir
18 BAB 18- Kamu Mataku, Dan Aku Kakimu
19 BAB 19- Lolos Masa Percobaan
20 BAB 20- Sholat Maghrib?!
21 BAB 21- Terpaksa Meminta Maaf
22 BAB 22- Menepati Janji
23 BAB 23- Alergi??
24 BAB 24- Ancaman Sang Rentenir
25 BAB 25- Pameran festival
26 BAB 26- Kenekatan Rahul
27 BAB 27- Kamu Adalah Sumber Kekuatanku
28 BAB 28- Sikap Ketus Zahra
29 BAB 29- Hari Bahagia Pernikahan Kita
30 BAB 30- Honeymoon
31 BAB 31- Aku Akan Bisa Melihat Lagi??!
32 BAB 32- Demi Aku Dan Calon Anak Kita
33 BAB 33- Operasi
34 BAB 34- Melepasmu
35 BAB 35- Apa Yang Terjadi Pada Istriku??!!
36 BAB 36- Duniaku Terasa Runtuh Kembali!!
37 BAB 37- Penyelamatan Zahra
38 BAB 38- Kondisi Zahra
39 BAB 39- Kesedihan Rahul
40 BAB 40- Benarkah Kamu Suamiku??
41 BAB 41- Penolakan Rahul
42 BAB 42- Kehidupan Seorang Fajar
43 BAB 43- Mengapa Aku Tidak Merasa Nyaman??
44 BAB 44- Benarkah Aku Sudah Jatuh Cinta??
45 BAB 45- Aku Mohon Kembalikan Istriku!!!
46 BAB 46- Perasaan Apakah Ini??!
47 BAB 47- Perkenalan
48 BAB 48- Kenapa Rasanya Sama Persis??
49 BAB 49- Andai Kalian Milikku!
50 BAB 50- Suami Istri??
51 BAB 51- Tinggal Berdua??!
52 BAB 52- Kecelakaan!!
53 BAB 53- Apakah Aku Terlalu Jahat??!
54 BAB 54- Aku Tidak Bisa Menjauhimu!!
55 BAB 55- Kencan
56 BAB 56- Apakah Kebersamaan Ini Akan Berakhir??!
57 BAB 57- Ngidam??!!
58 BAB 58- Aku Ingin Disuapi
59 BAB 59- Rasa Bersalah
60 BAB 60- Apakah Sudah Saatnya Aku Menjauhimu??!
61 BAB 61- Hanya Bisa Menatapmu Dari Jauh!!
62 BAB 62- Meratapi Kepergianmu
63 BAB 63- Akan Berusaha Melupakanmu
64 BAB 64- Aku Tidak Bisa Berhenti Memikirkanmu!
65 BAB 65- Berhalusinasi
66 BAB 66- Rencana Bu Zaitun
67 BAB 67- Permintaan Shreya
68 BAB 68- Sangat Ingin Bertemu
69 BAB 69- Akhirnya Kita Bertemu
70 BAB 70- Aku Sangat Merindukanmu
71 BAB 71- Memintamu Untuk Menjauhiku
72 BAB 72- Ada Apa Denganmu?!!
73 BAB 73- Kacang Almond?!!
74 BAB 74- Kecemburuan Rahul!!
75 BAB 75- Salad dan jus strawberry
76 BAB 76- Aku Harus Mengecewakanmu!
77 BAB 77- Aku Akan Pergi
78 BAB 78- Bertemu Di Acara Meeting
79 BAB 79- Dia Adalah Zahra??!!
80 BAB 80- Siapa Kamu Sebenarnya??!!
81 BAB 81- Menyelidiki
82 BAB 82- Menemukan Bukti!!
83 BAB 83- Bukti Sudah Jelas!!
84 BAB 84- Akulah Suaminya!!
85 BAB 85- Menjelaskan Segalanya
86 BAB 86- Melanjutkan Sandiwara!!
87 BAB 87- Aku Akan Membawamu Bersamaku!!
88 BAB 88- Jujur atau Tidak ya??
89 BAB 89- Tinggal Bersama??
90 BAB 90- Dia Bukan Milikku!!
91 BAB 91- Terima Kasih Sudah Kembali Padaku
92 BAB 92- Keisengan Rahul
93 BAB 93- Aku Sangat Bahagia!!
94 BAB 94- Momen Yang Kurindukan
95 BAB 95- Menghabiskan Waktu Denganmu
96 BAB 96- Kencan Kita
97 BAB 97- Kencan Kita Part 2
98 BAB 98- Kencan Kita Part 3
99 BAB 99- Ciuman??
100 BAB 100- Jebakan Rahul
101 BAB 101- Aku Bahagia Bersamamu
102 BAB 102- Rasa Yang Sama
103 BAB 103- Rencana Amora
104 BAB 104- Ancaman Amora
105 BAB 105- Saling Mengancam
106 BAB 106- Kedatangan Fajar
107 BAB 107- Mengetahui Rahasia
108 BAB 108- Memprovokasi Zahra
109 BAB 109- Siapa Aku Sebenarnya??!!
110 BAB 110- Siapa Suamiku Yang Sesungguhnya??!!
111 BAB 111- Kegelisahan Zahra
112 BAB 112- Apa Yang Harus Aku Lakukan??!!
113 BAB 113- Video Yang Menghebohkan!!
114 BAB 114- Fakta Yang Mengejutkan!!
115 BAB 115- Istri Atau Anak??!!
116 BAB 116- Keputusan Yang Sangat Sulit!!
117 BAB 117- Operasi Caesar
118 BAB 118- Penerus Dirgantara
119 BAB 119- Aku Adalah Zahramu!!
120 BAB 120- Chand Aditya Dirgantara
121 BAB 121- Tuduhan Rahul
122 BAB 122- Menangkap Pelakunya
123 BAB 123- Mengambil Tindakan!!
124 BAB 124- Acara Penyambutan
125 BAB 125- Benarkah Kamu Telah Mengkhianatiku??!!
126 BAB 126- Terkuaknya Rahasia Masa Lalu!!
127 BAB 127- Memperjelas Segalanya!!
128 BAB 128- Surat Gugatan Cerai!!
129 BAB 129- Nifas??!!
130 BAB 130- Nasib Gala Dan Amora
131 BAB 131- Melepas Kepergian Gala
132 BAB 132- Aqiqah
133 BAB 133- Undangan Pernikahan
134 BAB 134- Segalanya Untukmu (END)
135 PROMO NOVEL BARU
136 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 136 Episodes

1
BAB 1-Perdebatan Keluarga
2
Bab2-Dimana Rahul?!
3
BAB 3- Pengorbananku Tak Dianggap
4
BAB 4-Dimana Aku?!
5
BAB 5- Serasa Mendapat Support
6
BAB 6- Kemarahan Zahra
7
BAB 7- Perasaan Tak Menentu
8
BAB 8- Pernyataanmu Membuatku Terharu
9
BAB 9- Beauty And The Beast
10
BAB 10- Meminta Maaf
11
BAB 11- Surprise
12
BAB 12- Mau Berteman Denganku?
13
BAB 13- Sebatang Kara
14
BAB 14- Tinggal Dirumah Belakang
15
BAB 15- Ibu Dan Anak Sama Saja
16
BAB 16- Tindakan Tak Terduga
17
BAB 17- Berdamai Dengan Takdir
18
BAB 18- Kamu Mataku, Dan Aku Kakimu
19
BAB 19- Lolos Masa Percobaan
20
BAB 20- Sholat Maghrib?!
21
BAB 21- Terpaksa Meminta Maaf
22
BAB 22- Menepati Janji
23
BAB 23- Alergi??
24
BAB 24- Ancaman Sang Rentenir
25
BAB 25- Pameran festival
26
BAB 26- Kenekatan Rahul
27
BAB 27- Kamu Adalah Sumber Kekuatanku
28
BAB 28- Sikap Ketus Zahra
29
BAB 29- Hari Bahagia Pernikahan Kita
30
BAB 30- Honeymoon
31
BAB 31- Aku Akan Bisa Melihat Lagi??!
32
BAB 32- Demi Aku Dan Calon Anak Kita
33
BAB 33- Operasi
34
BAB 34- Melepasmu
35
BAB 35- Apa Yang Terjadi Pada Istriku??!!
36
BAB 36- Duniaku Terasa Runtuh Kembali!!
37
BAB 37- Penyelamatan Zahra
38
BAB 38- Kondisi Zahra
39
BAB 39- Kesedihan Rahul
40
BAB 40- Benarkah Kamu Suamiku??
41
BAB 41- Penolakan Rahul
42
BAB 42- Kehidupan Seorang Fajar
43
BAB 43- Mengapa Aku Tidak Merasa Nyaman??
44
BAB 44- Benarkah Aku Sudah Jatuh Cinta??
45
BAB 45- Aku Mohon Kembalikan Istriku!!!
46
BAB 46- Perasaan Apakah Ini??!
47
BAB 47- Perkenalan
48
BAB 48- Kenapa Rasanya Sama Persis??
49
BAB 49- Andai Kalian Milikku!
50
BAB 50- Suami Istri??
51
BAB 51- Tinggal Berdua??!
52
BAB 52- Kecelakaan!!
53
BAB 53- Apakah Aku Terlalu Jahat??!
54
BAB 54- Aku Tidak Bisa Menjauhimu!!
55
BAB 55- Kencan
56
BAB 56- Apakah Kebersamaan Ini Akan Berakhir??!
57
BAB 57- Ngidam??!!
58
BAB 58- Aku Ingin Disuapi
59
BAB 59- Rasa Bersalah
60
BAB 60- Apakah Sudah Saatnya Aku Menjauhimu??!
61
BAB 61- Hanya Bisa Menatapmu Dari Jauh!!
62
BAB 62- Meratapi Kepergianmu
63
BAB 63- Akan Berusaha Melupakanmu
64
BAB 64- Aku Tidak Bisa Berhenti Memikirkanmu!
65
BAB 65- Berhalusinasi
66
BAB 66- Rencana Bu Zaitun
67
BAB 67- Permintaan Shreya
68
BAB 68- Sangat Ingin Bertemu
69
BAB 69- Akhirnya Kita Bertemu
70
BAB 70- Aku Sangat Merindukanmu
71
BAB 71- Memintamu Untuk Menjauhiku
72
BAB 72- Ada Apa Denganmu?!!
73
BAB 73- Kacang Almond?!!
74
BAB 74- Kecemburuan Rahul!!
75
BAB 75- Salad dan jus strawberry
76
BAB 76- Aku Harus Mengecewakanmu!
77
BAB 77- Aku Akan Pergi
78
BAB 78- Bertemu Di Acara Meeting
79
BAB 79- Dia Adalah Zahra??!!
80
BAB 80- Siapa Kamu Sebenarnya??!!
81
BAB 81- Menyelidiki
82
BAB 82- Menemukan Bukti!!
83
BAB 83- Bukti Sudah Jelas!!
84
BAB 84- Akulah Suaminya!!
85
BAB 85- Menjelaskan Segalanya
86
BAB 86- Melanjutkan Sandiwara!!
87
BAB 87- Aku Akan Membawamu Bersamaku!!
88
BAB 88- Jujur atau Tidak ya??
89
BAB 89- Tinggal Bersama??
90
BAB 90- Dia Bukan Milikku!!
91
BAB 91- Terima Kasih Sudah Kembali Padaku
92
BAB 92- Keisengan Rahul
93
BAB 93- Aku Sangat Bahagia!!
94
BAB 94- Momen Yang Kurindukan
95
BAB 95- Menghabiskan Waktu Denganmu
96
BAB 96- Kencan Kita
97
BAB 97- Kencan Kita Part 2
98
BAB 98- Kencan Kita Part 3
99
BAB 99- Ciuman??
100
BAB 100- Jebakan Rahul
101
BAB 101- Aku Bahagia Bersamamu
102
BAB 102- Rasa Yang Sama
103
BAB 103- Rencana Amora
104
BAB 104- Ancaman Amora
105
BAB 105- Saling Mengancam
106
BAB 106- Kedatangan Fajar
107
BAB 107- Mengetahui Rahasia
108
BAB 108- Memprovokasi Zahra
109
BAB 109- Siapa Aku Sebenarnya??!!
110
BAB 110- Siapa Suamiku Yang Sesungguhnya??!!
111
BAB 111- Kegelisahan Zahra
112
BAB 112- Apa Yang Harus Aku Lakukan??!!
113
BAB 113- Video Yang Menghebohkan!!
114
BAB 114- Fakta Yang Mengejutkan!!
115
BAB 115- Istri Atau Anak??!!
116
BAB 116- Keputusan Yang Sangat Sulit!!
117
BAB 117- Operasi Caesar
118
BAB 118- Penerus Dirgantara
119
BAB 119- Aku Adalah Zahramu!!
120
BAB 120- Chand Aditya Dirgantara
121
BAB 121- Tuduhan Rahul
122
BAB 122- Menangkap Pelakunya
123
BAB 123- Mengambil Tindakan!!
124
BAB 124- Acara Penyambutan
125
BAB 125- Benarkah Kamu Telah Mengkhianatiku??!!
126
BAB 126- Terkuaknya Rahasia Masa Lalu!!
127
BAB 127- Memperjelas Segalanya!!
128
BAB 128- Surat Gugatan Cerai!!
129
BAB 129- Nifas??!!
130
BAB 130- Nasib Gala Dan Amora
131
BAB 131- Melepas Kepergian Gala
132
BAB 132- Aqiqah
133
BAB 133- Undangan Pernikahan
134
BAB 134- Segalanya Untukmu (END)
135
PROMO NOVEL BARU
136
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!