BAB 15- Ibu Dan Anak Sama Saja

Celoteh Zahra sebelum berlalu dan meninggalkan Rahul dalam keadaan tersenyum simpul. Entah wanita macam apa yang kini tengah dihadapinya. Dia sedang sangat serius, tapi wanita itu masih saja bercanda.

Namun, tingkah lakunya itu malah membuatnya merasa gemas. Karena dia selalu bisa mencairkan suasana hatinya.

**********

"Assalamualaikum"

"Waalaikum salam, Ibu?" Rahul yang sedang merapikan dan menata tempat tidur langsung menoleh kala mendengar suara lembut menyapanya.

"Iya Nak, ini Ibu. Kamu sedang apa? Lagi sibuk ya?" tanya Bu Sakinah ramah.

"Mmm... gak kok Bu. Ini aku sedang menata perlengkapan tidur. Tadi semuanya sudah dibawa kemari oleh Zahra"

"Oh...ya sudah. Kalau semuanya sudah selesai, kamu istirahat saja sekarang. Sekalian makan dulu. Ini Ibu bawakan makan malam untukmu"

"Maaf ya Bu. Aku merepotkan Ibu dan Zahra dengan kehadiranku disini. Jujur aku merasa sangat tidak enak. Tapi aku janji, aku akan cari pekerjaan agar bisa menghasilkan uang sendiri, dan tidak terus-terusan membebani kalian" Rahul merasa tak enakan.

"Ibu senang kalau kamu mau berusaha cari uang sendiri. Tapi Ibu tegaskan ya, baik Ibu maupun Zahra tidak pernah merasa dibebankan dengan kehadiranmu disini. Ibu tau, kamu tidak pernah ingin merepotkan kami. Ini hanya masalah keadaan saja, yang membuatmu membutuhkan kami saat ini" ujar Bu Sakinah lembut dan berwibawa.

"Terima kasih Bu atas pengertiannya" Rahul tersenyum simpul.

"Ya sudah, ayo ambil makanannya. Jangan lupa dihabiskan" Bu Sakinah mengangkat dan menyodorkan Tupperware kotak makan rantang yang sedari tadi dalam pangkuannya.

"Iya Bu" Rahul melangkah mengetuk-ngetukan tongkat dan meraba-raba kedepan. Mendekati Bu Sakinah. Namun, kaki kirinya tanpa sengaja malah tersandung kaki kursi. Hingga dia kehilangan keseimbangan dan jatuh tersungkur dilantai.

"Astaghfirullah hal azzim! Kamu tidak apa-apa Nak?!" Bu Sakinah terlonjak.

"Iya Bu, maaf kakiku kesandung" Rahul meraba-raba lantai hingga tangannya sampai pada benda yang terasa seperti besi. Dugaannya kuat, itu pasti pijakan kaki kursi roda Bu Sakinah. Karena setahunya, beliau adalah seorang wanita lumpuh yang duduk di kursi roda.

Tapi, kenapa tidak ada kaki diatas tatanan kaki kursi roda ini. Seharusnya kaki Bu Sakinah ada diatas sinikan?

"Bu, ka-kaki Ibu? Kok?..." ujar Rahul dengan ekspresi terkejut.

"Iya Nak, sepasang kaki Ibu buntung akibat sebuah kecelakaan tujuh tahun lalu yang menyebabkan kedua kaki Ibu harus diamputasi" Jelas Bu Sakinah dengan santai, seperti tanpa beban menjelaskan tentang kondisi fisiknya.

"Kenapa? Kamu merasa risih ya, dengan keadaan Ibu?"

"Gak Bu, justru akan salut sama Ibu. Pantas Zahra selalu membanggakan Ibunya. Tentu saja dia sangat bangga, memiliki seorang Ibu yang kuat dan tegar. Bahkan, belum tentu aku bisa seperti Ibu"jawab Rahul lirih.

"Kamu bisa Nak. Asalkan kamu bisa berdamai dengan dirimu sendiri. Maka keadaan sesulit apapun, pasti akan terasa mudah. Ingat, selalu ada jalan, disetiap ada kemauan" Bu Sakinah menyentuh pundak Rahul dan menyemangati dengan suara lembut.

"Dulu aku hidup dalam keputus asaan Bu. Tubuh dan hatiku berada dalam kegelapan. Tapi..... semenjak bertemu Zahra, aku merasa seperti ada setitik cahaya yang menerangi hatiku"

"Heum... kamu suka ya, sama anak Ibu?" goda Bu Sakinah.

"Mmm....mak-maksud Ibu? Ya, ya tentu saja aku menyukai Zahra. Dia kan temanku. Ja-jadi tentu saja kami berdua saling menyukai sebagai teman. Tidak lebih" ucapan yang dilontarkan Bu Sakinah berhasil membuat Rahul merasa gugup dan salah tingkah. Hingga dia bingung menjawab apa.

"Kamu yakin, gak lebih? Jangan-jangan itu hanya jawaban yang keluar dari mulut kamu. Tapi dari hati kamu lain lagi" Bu Sakinah masih kukuh menggodanya.

"G-gak kok. Lagian Ibu ada-ada aja. Wanita mana yang mau dengan lelaki buta sepertiku? Untuk menjaga diriku sendiri saja tidak bisa. Bagaimana mau menjaga pasanganku?" Rahul tersenyum kecut.

"Tuh kan, kamu mulai pesimis lagi. Padahal Ibu tidak pernah merasa keberatan, kalau kamu jadi menantu Ibu. Asal"

"Asal?"

"Ya asal..... kamu bisa membuktikan, kalau kamu bisa menjadi suami dan imam yang baik. Yang bisa menjamin kebahagiaan untuk anak dan cucu-cucu Ibu nanti. Masalah kekurangan fisik, toh tidak ada manusia yang sempurna didunia ini. Karena yang terpenting bagi Ibu adalah, dia memiliki hati sempurna"

Rahul terharu dengan pernyataan Bu Sakinah. Betapa bijaksananya isi pikiran seperti itu. Masih terngiang dibenaknya, ucapan yang hampir sama terlontar dari mulut Zahra. Pantas saja gadis itu memiliki sifat yang humble dan supel. Ternyata turunan dari ibunya.

Ya....meskipun sifat gesrek dan nyebelin Zahra lebih mendominasi. Makin kesini, dia semakin merasa nyaman berada ditempat ini.

"Mmm.... ngomong-ngomong soal Zahra, dia kemana Bu?"

"Dia ada dirumah. Sedang meracik bumbu untuk menu kue besok. Kenapa? kangen sama anak Ibu?" Bu Sakinah masih belum puas juga menggodanya.

"Mmm.... ti-tidak Bu. A-aku hanya bertanya saja, karena tumben dia tidak kesini. Itu saja kok" Rahul semakin salah tingkah dan malu, lantaran terus dicecar dengan godaan Bu Sakinah.

"Kamu tenang saja. Besok pagi juga dia kesini lagi"

"Iy-iya"

"Nah, sekarang giliranmu"

"Ma-maksudnya apa Bu? giliran apa?" Rahul menautkan alis.

"Ya giliran berterus terang pada Ibu. Apakah Zahra termasuk tipikal wanita idamanmu?" Bu Sakinah tersenyum jahil.

"Hah? hehehe" Rahul cengengesan. Ya Tuhan, kenapa anak dan ibu ini sama reseknya? Lama-lama dia bisa mati kutu kalau begini.

**********

Tok tok tok

Pintu pun terbuka dari dalam

"Selamat pagi!" seru Zahra dengan senyum lebar yang mengembang diwajah cantiknya.

"Hey, pagi"

"Bagaimana tidurmu semalam? Apakah nyenyak"

"Ya tentu saja, sangat nyenyak"

"Apa karena memimpikanku? makanya tidurmu jadi terasa nyenyak?" Zahra tersenyum menggoda.

"Ya Tuhan, mulai lagi deh gesreknye. Semalam Ibunya yang menyerangku, sekarang anaknya. Mungkin inilah yang dimaksud, Buah jatuh tak jauh dari pohonnya" gumam Rahul yang terdengar oleh Zahra.

Dengan menghela nafas panjang dan menyipitkan mata, serta menautkan bibir. Dan tanpa peringatan apapun, Zahra langsung menyentil kening Rahul menggunakan jari tengah setelah ditautkan pada jari jempol tangannya.

"Aaww! Astaga, ternyata kamu wanita bar-bar ya" Seru Rahul.

"Syukurin. Lagian siapa suruh menggunjingkan Ibuku didepanku" sungut Zahra.

"Kan aku bicara kenyataan. Gara-gara Ibumu, aku sampai mati kutu semalam" keluh Rahul.

"Hahaha.... memangnya Ibuku melakukan apa, sampai kamu bisa mati kutu heuh?" Zahra tertawa meledek.

"Ya.... masa Ibumu bilang kalau aku suka padamu" sungut Rahul.

"Hah? hahahaha.... Serius Ibuku bilang begitu?"

"Iya" ketus Rahul.

"Waw, jangan-jangan Ibu benar lagi. Kalau kamu memang menyukaiku" Zahra tersenyum menggoda.

"Hahahaha.... kepedean sekali kamu ya. Memangnya atas dasar apa? aku bisa suka pada wanita cerewet dan resek sepertimu" bantah Rahul dengan nada sinis.

"Kamu tidak taukan, kalau aku dijuluki sebagai primadona didesa ini" Zahra berkata dengan bangganya.

"Hah, primadona? Hahaha...ya tentu saja. Mungkin orang-orang didesa ini takut terkena cakaran, jika menolak memberikan julukan itu padamu. Hahaha" tengah asik tertawa mengolok-olok Zahra, Rahul reflek harus mengaduh kesakitan kala tiba-tiba dia merasakan kakinya diinjak dengan hentakan keras oleh kaki gadis itu.

"Aaww....! Ya Tuhan, lama-lama bisa remuk badanku ditanganmu"

"Masih mending hanya kakimu yang kuinjak. Seharusnya sudah aku cakar mulutmu yang menyebalkan itu. Sudah, cepat keruang makan. Aku sudah lapar. Kalau tidak kau puasa saja pagi ini" cerocos Zahra menerobos masuk kedalam rumah seraya menenteng kotak makan rantang Tupperware ditangannya.

"Huh....dasar gadis aneh" gumam Rahul sebelum melangkah menyusul gadis itu.

*********

"Enak, ini masakanmu?" puji Rahul sembari mengunyah makanannya dengan lahap.

"He eh" jawab Zahra singkat yang juga tengah mengunyah nasi goreng buatannya sendiri, yang dipadukan dengan telur ceplok serta irisan tomat dan mentimun sebagai pelengkap menu sarapan pagi itu.

"Tapi aku yakin, masakan Ibumu pasti seribu kali lebih enak dari ini" gurau Rahul.

"Seratus untukmu. itu tentu saja, karena Ibuku dikenal sebagai koki didesa ini" Seloroh Zahra membanggakan ibunya.

"Iya, setiap ibu dan anak pasti memiliki kesamaan. Mulai dari kemahirannya dalam memasak. Termasuk sifat cerewet dan nyinyirnya aaww!" lagi-lagi Rahul harus mengaduh kesakitan, kala merasakan keningnya kembali menjadi sasaran jari tengah Zahra, akibat keisengannya terhadap gadis itu.

"Astaga. Sebenarnya apa masalahmu dengan keningku? Hingga selalu jadi sasaran jarimu?"

"Karena pemiliknya ngeselin. Sudah, cepat habiskan sarapanmu. Tidak usah banyak cerita" titah Zahra.

"Oh ya, lalu sekarang apa rencanamu?"

"Aku mau cari pekerjaan saja. Aku juga sudah membicarakan ini dengan Ibumu semalam. Aku merasa tidak enak, tinggal dan makan gratis disini. Ya, setidaknya aku bisa menghasilkan uang untuk diriku sendiri, meskipun tidak seberapa" lirih Rahul.

"Memangnya kamu mau kerja apa?"

"Ya.... apa saja, yang penting halal. Oh ya, apa kau bisa membantuku?" tanya Rahul penuh harap.

"Bantu apa?"

"Ya.... kira-kira didesa ini ada gak, lowker yang sesuai untukku?"

"Mmm" Zahra tampak berpikir sejenak sebelum menjawab "Baiklah, habiskan sarapanmu. Biar nanti sekalian kita jalan-jalan keliling desa. Agar kamu tidak merasa asing lagi dengan desa ini"

"Bukannya kamu harus kerumah sakit sekarang?"

"Tidak, hari ini aku shift malam" jawab Zahra sambil menyuap makanan kemulutnya.

"Oh"

Episodes
1 BAB 1-Perdebatan Keluarga
2 Bab2-Dimana Rahul?!
3 BAB 3- Pengorbananku Tak Dianggap
4 BAB 4-Dimana Aku?!
5 BAB 5- Serasa Mendapat Support
6 BAB 6- Kemarahan Zahra
7 BAB 7- Perasaan Tak Menentu
8 BAB 8- Pernyataanmu Membuatku Terharu
9 BAB 9- Beauty And The Beast
10 BAB 10- Meminta Maaf
11 BAB 11- Surprise
12 BAB 12- Mau Berteman Denganku?
13 BAB 13- Sebatang Kara
14 BAB 14- Tinggal Dirumah Belakang
15 BAB 15- Ibu Dan Anak Sama Saja
16 BAB 16- Tindakan Tak Terduga
17 BAB 17- Berdamai Dengan Takdir
18 BAB 18- Kamu Mataku, Dan Aku Kakimu
19 BAB 19- Lolos Masa Percobaan
20 BAB 20- Sholat Maghrib?!
21 BAB 21- Terpaksa Meminta Maaf
22 BAB 22- Menepati Janji
23 BAB 23- Alergi??
24 BAB 24- Ancaman Sang Rentenir
25 BAB 25- Pameran festival
26 BAB 26- Kenekatan Rahul
27 BAB 27- Kamu Adalah Sumber Kekuatanku
28 BAB 28- Sikap Ketus Zahra
29 BAB 29- Hari Bahagia Pernikahan Kita
30 BAB 30- Honeymoon
31 BAB 31- Aku Akan Bisa Melihat Lagi??!
32 BAB 32- Demi Aku Dan Calon Anak Kita
33 BAB 33- Operasi
34 BAB 34- Melepasmu
35 BAB 35- Apa Yang Terjadi Pada Istriku??!!
36 BAB 36- Duniaku Terasa Runtuh Kembali!!
37 BAB 37- Penyelamatan Zahra
38 BAB 38- Kondisi Zahra
39 BAB 39- Kesedihan Rahul
40 BAB 40- Benarkah Kamu Suamiku??
41 BAB 41- Penolakan Rahul
42 BAB 42- Kehidupan Seorang Fajar
43 BAB 43- Mengapa Aku Tidak Merasa Nyaman??
44 BAB 44- Benarkah Aku Sudah Jatuh Cinta??
45 BAB 45- Aku Mohon Kembalikan Istriku!!!
46 BAB 46- Perasaan Apakah Ini??!
47 BAB 47- Perkenalan
48 BAB 48- Kenapa Rasanya Sama Persis??
49 BAB 49- Andai Kalian Milikku!
50 BAB 50- Suami Istri??
51 BAB 51- Tinggal Berdua??!
52 BAB 52- Kecelakaan!!
53 BAB 53- Apakah Aku Terlalu Jahat??!
54 BAB 54- Aku Tidak Bisa Menjauhimu!!
55 BAB 55- Kencan
56 BAB 56- Apakah Kebersamaan Ini Akan Berakhir??!
57 BAB 57- Ngidam??!!
58 BAB 58- Aku Ingin Disuapi
59 BAB 59- Rasa Bersalah
60 BAB 60- Apakah Sudah Saatnya Aku Menjauhimu??!
61 BAB 61- Hanya Bisa Menatapmu Dari Jauh!!
62 BAB 62- Meratapi Kepergianmu
63 BAB 63- Akan Berusaha Melupakanmu
64 BAB 64- Aku Tidak Bisa Berhenti Memikirkanmu!
65 BAB 65- Berhalusinasi
66 BAB 66- Rencana Bu Zaitun
67 BAB 67- Permintaan Shreya
68 BAB 68- Sangat Ingin Bertemu
69 BAB 69- Akhirnya Kita Bertemu
70 BAB 70- Aku Sangat Merindukanmu
71 BAB 71- Memintamu Untuk Menjauhiku
72 BAB 72- Ada Apa Denganmu?!!
73 BAB 73- Kacang Almond?!!
74 BAB 74- Kecemburuan Rahul!!
75 BAB 75- Salad dan jus strawberry
76 BAB 76- Aku Harus Mengecewakanmu!
77 BAB 77- Aku Akan Pergi
78 BAB 78- Bertemu Di Acara Meeting
79 BAB 79- Dia Adalah Zahra??!!
80 BAB 80- Siapa Kamu Sebenarnya??!!
81 BAB 81- Menyelidiki
82 BAB 82- Menemukan Bukti!!
83 BAB 83- Bukti Sudah Jelas!!
84 BAB 84- Akulah Suaminya!!
85 BAB 85- Menjelaskan Segalanya
86 BAB 86- Melanjutkan Sandiwara!!
87 BAB 87- Aku Akan Membawamu Bersamaku!!
88 BAB 88- Jujur atau Tidak ya??
89 BAB 89- Tinggal Bersama??
90 BAB 90- Dia Bukan Milikku!!
91 BAB 91- Terima Kasih Sudah Kembali Padaku
92 BAB 92- Keisengan Rahul
93 BAB 93- Aku Sangat Bahagia!!
94 BAB 94- Momen Yang Kurindukan
95 BAB 95- Menghabiskan Waktu Denganmu
96 BAB 96- Kencan Kita
97 BAB 97- Kencan Kita Part 2
98 BAB 98- Kencan Kita Part 3
99 BAB 99- Ciuman??
100 BAB 100- Jebakan Rahul
101 BAB 101- Aku Bahagia Bersamamu
102 BAB 102- Rasa Yang Sama
103 BAB 103- Rencana Amora
104 BAB 104- Ancaman Amora
105 BAB 105- Saling Mengancam
106 BAB 106- Kedatangan Fajar
107 BAB 107- Mengetahui Rahasia
108 BAB 108- Memprovokasi Zahra
109 BAB 109- Siapa Aku Sebenarnya??!!
110 BAB 110- Siapa Suamiku Yang Sesungguhnya??!!
111 BAB 111- Kegelisahan Zahra
112 BAB 112- Apa Yang Harus Aku Lakukan??!!
113 BAB 113- Video Yang Menghebohkan!!
114 BAB 114- Fakta Yang Mengejutkan!!
115 BAB 115- Istri Atau Anak??!!
116 BAB 116- Keputusan Yang Sangat Sulit!!
117 BAB 117- Operasi Caesar
118 BAB 118- Penerus Dirgantara
119 BAB 119- Aku Adalah Zahramu!!
120 BAB 120- Chand Aditya Dirgantara
121 BAB 121- Tuduhan Rahul
122 BAB 122- Menangkap Pelakunya
123 BAB 123- Mengambil Tindakan!!
124 BAB 124- Acara Penyambutan
125 BAB 125- Benarkah Kamu Telah Mengkhianatiku??!!
126 BAB 126- Terkuaknya Rahasia Masa Lalu!!
127 BAB 127- Memperjelas Segalanya!!
128 BAB 128- Surat Gugatan Cerai!!
129 BAB 129- Nifas??!!
130 BAB 130- Nasib Gala Dan Amora
131 BAB 131- Melepas Kepergian Gala
132 BAB 132- Aqiqah
133 BAB 133- Undangan Pernikahan
134 BAB 134- Segalanya Untukmu (END)
135 PROMO NOVEL BARU
136 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 136 Episodes

1
BAB 1-Perdebatan Keluarga
2
Bab2-Dimana Rahul?!
3
BAB 3- Pengorbananku Tak Dianggap
4
BAB 4-Dimana Aku?!
5
BAB 5- Serasa Mendapat Support
6
BAB 6- Kemarahan Zahra
7
BAB 7- Perasaan Tak Menentu
8
BAB 8- Pernyataanmu Membuatku Terharu
9
BAB 9- Beauty And The Beast
10
BAB 10- Meminta Maaf
11
BAB 11- Surprise
12
BAB 12- Mau Berteman Denganku?
13
BAB 13- Sebatang Kara
14
BAB 14- Tinggal Dirumah Belakang
15
BAB 15- Ibu Dan Anak Sama Saja
16
BAB 16- Tindakan Tak Terduga
17
BAB 17- Berdamai Dengan Takdir
18
BAB 18- Kamu Mataku, Dan Aku Kakimu
19
BAB 19- Lolos Masa Percobaan
20
BAB 20- Sholat Maghrib?!
21
BAB 21- Terpaksa Meminta Maaf
22
BAB 22- Menepati Janji
23
BAB 23- Alergi??
24
BAB 24- Ancaman Sang Rentenir
25
BAB 25- Pameran festival
26
BAB 26- Kenekatan Rahul
27
BAB 27- Kamu Adalah Sumber Kekuatanku
28
BAB 28- Sikap Ketus Zahra
29
BAB 29- Hari Bahagia Pernikahan Kita
30
BAB 30- Honeymoon
31
BAB 31- Aku Akan Bisa Melihat Lagi??!
32
BAB 32- Demi Aku Dan Calon Anak Kita
33
BAB 33- Operasi
34
BAB 34- Melepasmu
35
BAB 35- Apa Yang Terjadi Pada Istriku??!!
36
BAB 36- Duniaku Terasa Runtuh Kembali!!
37
BAB 37- Penyelamatan Zahra
38
BAB 38- Kondisi Zahra
39
BAB 39- Kesedihan Rahul
40
BAB 40- Benarkah Kamu Suamiku??
41
BAB 41- Penolakan Rahul
42
BAB 42- Kehidupan Seorang Fajar
43
BAB 43- Mengapa Aku Tidak Merasa Nyaman??
44
BAB 44- Benarkah Aku Sudah Jatuh Cinta??
45
BAB 45- Aku Mohon Kembalikan Istriku!!!
46
BAB 46- Perasaan Apakah Ini??!
47
BAB 47- Perkenalan
48
BAB 48- Kenapa Rasanya Sama Persis??
49
BAB 49- Andai Kalian Milikku!
50
BAB 50- Suami Istri??
51
BAB 51- Tinggal Berdua??!
52
BAB 52- Kecelakaan!!
53
BAB 53- Apakah Aku Terlalu Jahat??!
54
BAB 54- Aku Tidak Bisa Menjauhimu!!
55
BAB 55- Kencan
56
BAB 56- Apakah Kebersamaan Ini Akan Berakhir??!
57
BAB 57- Ngidam??!!
58
BAB 58- Aku Ingin Disuapi
59
BAB 59- Rasa Bersalah
60
BAB 60- Apakah Sudah Saatnya Aku Menjauhimu??!
61
BAB 61- Hanya Bisa Menatapmu Dari Jauh!!
62
BAB 62- Meratapi Kepergianmu
63
BAB 63- Akan Berusaha Melupakanmu
64
BAB 64- Aku Tidak Bisa Berhenti Memikirkanmu!
65
BAB 65- Berhalusinasi
66
BAB 66- Rencana Bu Zaitun
67
BAB 67- Permintaan Shreya
68
BAB 68- Sangat Ingin Bertemu
69
BAB 69- Akhirnya Kita Bertemu
70
BAB 70- Aku Sangat Merindukanmu
71
BAB 71- Memintamu Untuk Menjauhiku
72
BAB 72- Ada Apa Denganmu?!!
73
BAB 73- Kacang Almond?!!
74
BAB 74- Kecemburuan Rahul!!
75
BAB 75- Salad dan jus strawberry
76
BAB 76- Aku Harus Mengecewakanmu!
77
BAB 77- Aku Akan Pergi
78
BAB 78- Bertemu Di Acara Meeting
79
BAB 79- Dia Adalah Zahra??!!
80
BAB 80- Siapa Kamu Sebenarnya??!!
81
BAB 81- Menyelidiki
82
BAB 82- Menemukan Bukti!!
83
BAB 83- Bukti Sudah Jelas!!
84
BAB 84- Akulah Suaminya!!
85
BAB 85- Menjelaskan Segalanya
86
BAB 86- Melanjutkan Sandiwara!!
87
BAB 87- Aku Akan Membawamu Bersamaku!!
88
BAB 88- Jujur atau Tidak ya??
89
BAB 89- Tinggal Bersama??
90
BAB 90- Dia Bukan Milikku!!
91
BAB 91- Terima Kasih Sudah Kembali Padaku
92
BAB 92- Keisengan Rahul
93
BAB 93- Aku Sangat Bahagia!!
94
BAB 94- Momen Yang Kurindukan
95
BAB 95- Menghabiskan Waktu Denganmu
96
BAB 96- Kencan Kita
97
BAB 97- Kencan Kita Part 2
98
BAB 98- Kencan Kita Part 3
99
BAB 99- Ciuman??
100
BAB 100- Jebakan Rahul
101
BAB 101- Aku Bahagia Bersamamu
102
BAB 102- Rasa Yang Sama
103
BAB 103- Rencana Amora
104
BAB 104- Ancaman Amora
105
BAB 105- Saling Mengancam
106
BAB 106- Kedatangan Fajar
107
BAB 107- Mengetahui Rahasia
108
BAB 108- Memprovokasi Zahra
109
BAB 109- Siapa Aku Sebenarnya??!!
110
BAB 110- Siapa Suamiku Yang Sesungguhnya??!!
111
BAB 111- Kegelisahan Zahra
112
BAB 112- Apa Yang Harus Aku Lakukan??!!
113
BAB 113- Video Yang Menghebohkan!!
114
BAB 114- Fakta Yang Mengejutkan!!
115
BAB 115- Istri Atau Anak??!!
116
BAB 116- Keputusan Yang Sangat Sulit!!
117
BAB 117- Operasi Caesar
118
BAB 118- Penerus Dirgantara
119
BAB 119- Aku Adalah Zahramu!!
120
BAB 120- Chand Aditya Dirgantara
121
BAB 121- Tuduhan Rahul
122
BAB 122- Menangkap Pelakunya
123
BAB 123- Mengambil Tindakan!!
124
BAB 124- Acara Penyambutan
125
BAB 125- Benarkah Kamu Telah Mengkhianatiku??!!
126
BAB 126- Terkuaknya Rahasia Masa Lalu!!
127
BAB 127- Memperjelas Segalanya!!
128
BAB 128- Surat Gugatan Cerai!!
129
BAB 129- Nifas??!!
130
BAB 130- Nasib Gala Dan Amora
131
BAB 131- Melepas Kepergian Gala
132
BAB 132- Aqiqah
133
BAB 133- Undangan Pernikahan
134
BAB 134- Segalanya Untukmu (END)
135
PROMO NOVEL BARU
136
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!