BAB 11- Surprise

"Oh begitu? Maaf Kak, kami tidak tau. Kakak yang sabar ya. Kami yakin Kakak pasti kuat menghadapinya" suara lembut anak perempuan menyemangati.

Rahul tersenyum kecut "Iya, terima kasih. Oh ya, kalian sedang apa disini? Kenapa membawa- bawa alat musik kerumah sakit? Memangnya kalian mau ngapain?"

"Kami sengaja ingin memberi kejutan ulang tahun, untuk teman kami yang sedang dirawat disini" suara anak laki-laki lain terdengar ceria.

"Oh..... jadi maksudnya, kalian membawa gitar itu untuk bernyanyi?"Rahul mulai tertarik.

"Iya Kak, kami sudah menyiapkan semuanya. Kue, kado, dan balon. Semua ini hasil dari uang patungan kami termasuk gitar itu. Karena teman kami sangat menyukai musik dan lagu. Khususnya lagu bergenre romantis. Tapi" jawab anak perempuan dengan antusias, namun terdengar nada ragu dan bingung diakhir kalimatnya.

"Tapi?" Rahul menautkan alisnya.

"Tapi kami bingung. Karena tidak ada satupun dari kami, yang bisa menyanyi apalagi memainkan alat musik" jawab anak laki-laki pertama tadi dengan suara hambar.

"Iya, sudah berbulan-bulan kami latihan. Tapi tetap saja, suara kami fales dan cempreng. Karena itulah kami bingung sekarang. Rasanya, acaranya tidak akan lengkap tanpa lagu " anak laki-laki kedua tadi menimpali dengan nada yang terdengar tidak bersemangat.

Rahul tersenyum mendengar keluh kesah anak-anak itu

"Aku salut dengan persahabatan kalian. Teman kalian itu pasti sangat senang,memiliki sahabat seperti kalian. Oh ya, ngomong-ngomong, aku bisa bernyanyi dan bermain gitar" puji Rahul tulus.

"Kakak serius" tanya anak perempuan. Nada suaranya terdengar gembira. Dari suara- suaranya, telinga Rahul bisa menangkap bahwa yang sedang menjadi lawan bicaranya saat ini, adalah anak-anak berusia sekitar 14-15 tahun. Yang terdiri dari tiga anak laki-laki dan satu perempuan.

"Tentu saja, untuk apa aku berbohong? Itu juga sudah menjadi hobbiku sejak kecil" jawab Rahul santai.

"Kalau begitu Kakak mau tidak membantu kami? Kakak yang bernyanyi dan bermain gitar. Bagaimana Kak?" pinta anak laki-laki ketiga tadi. Nada suaranya terdengar penuh harap. Membuat Rahul tak tega untuk menolaknya. Selain itu, dia juga memiliki rencana untuk dirinya sendiri.

"Baiklah, aku bersedia membantu kalian. tapi...."

"Tapi apa Kak" tanya anak perempuan dengan antusias.

********

"Zahra!! Zahra! Ra!" suara teriakan memanggil-manggil namanya. Membuat Zahra yang tengah asik menemani dan membimbing seorang wanita sepuh menuju toilet terlonjak.

Zahra sangat hafal dengan suara-suara itu, yang mana pemiliknya adalah ketiga sahabat remponngnya. Yaitu Wirda, Yanti dan Maudy.

Dan benar saja, beberapa detik setelahnya ketiga rekan sejawatnya itu muncul dari arah berlawanan. Ketiga gadis itu tampak berlari-lari menghampirinya.

"Aduh.... disini kamu rupanya, Dicariin juga dari tadi" ujar Wirda dengan nafas terengah-engah, efek dari berlari-larian.

"Kalian kenapa sih?! Berisik sekali. Ini rumah sakit, bukan hutan. Kita ini sedang bekerja, bukan sedang bermain. Teriakan kalian itu bisa mengganggu istirahat pasien tau" sungut Zahra.

"Iya ya maaf. Ya sudah, sekarang kamu ikut kita yuk. Ada yang mau kita tunjukkan" ajak Yanti sembari memegang lengan Zahra bersama Wirda dan Maudy.

"Ikut kemana sih? Kalian tidak lihat, aku sedang sibuk? Aku harus mengurus, dan menemani Ibu ini ketoilet. Sudah, kalian urus saja pekerjaan kalian. Jangan menggangguku. Ayo Bu" tolak Zahra sembari menarik kedua lengannya yang sedang diapit oleh ketiga temannya. Lalu dia kembali mengapit tangan pasiennya dan mengiringinya ketoilet.

"Ya sudah kalau begitu, biar Maudy saja yang mengurus Ibu ini. Kamu ikut kita saja, ayo" Yanti mengambil botol infus milik wanita sepuh itu dari tangan Zahra dan menyerahkannya kepada Maudy.

"Dy, tolong temani Ibu ini ketoilet ya. Ayo Ra" dia kembali menarik lengan Zahra bersama Wirda.

"Lho, kok aku sih? Keenakan kalian dong, bisa have fun bareng. Lha aku, malah disuruh kerja. Ini sih tidak adil namanya" gerutu Maudy.

"Hah, bisa have fun bareng? Maksudnya apa sih? Memangnya kalian mau mengajakku kemana?" Zahra mengernyitkan keningnya.

"Hanya ketaman belakang rumah sakit saja. ayo.... Maudy, jagain Ibu ini, mengerti?" titah Wirda sembari menarik-narik tubuh Zahra bersama Yanti agar mengikuti mereka.

"Iya-iya" sungut Maudy yang mau tidak mau terpaksa harus mengambil alih tugas Zahra mengurus pasien wanita sepuh itu. Padahal dia juga sangat ingin menyaksikan acara seru ditaman belakang itu.

Huh...!! tau begitu tadi dia menunggu saja disana. Tidak usah ikut mencari Zahra kesini.

*********

Wirda dan Yanti menarik dan membawa Zahra ketaman belakang RS.

Zahra menautkan alisnya. Merasa heran dengan suasana taman yang sedikit ramai dengan kehadiran sebagian pasien yang duduk di kursi roda. Didampingi perawat dan keluarganya masing-masing.

Ada apa gerangan? Tidak biasanya ada perkumpulan ditaman seperti ini. Apa ada pertunjukan? Tapi siapa yang membuat pertunjukan dirumah sakit. Atau ada yang pingsan ditaman, hingga dikerumuni?

Dan rasa penasarannya pun terjawab ketika dia dan kedua sahabatnya sudah menjadi bagian dari gerombolan itu. Seketika Zahra dibuat terpana dengan pemandangan dihadapannya.

Balon-balon berwarna warni dan bervariasi terangkai sedemikian rupa membentuk melengkung. Dikedua sisi lengkungan itu juga terjejer standing-standing balon yang setiap standingnya terpasang 7pcs balon yang hampir serupa.

Sebuah meja lesehan berwarna pink tampak berada dibalik lengkungan balon itu. Dengan kue tart minimalis sederhana diatasnya.

Tak hanya itu, yang membuat Zahra semakin terperangah adalah kehadiran sosok pria tampan yang sudah tidak asing lagi dimatanya. Pria yang pernah dirawatnya, Yang baru saja kemarin menemuinya untuk meminta maaf.

Dia tampak berdiri ditengah-tengah dekorasi balon itu. Dengan sebuah gitar yang sedang dipegang dan dimainkan, serta microfhon didepan mulutnya.

Pria buta itu sedang bernyanyi, menyanyikan lagu bertemakan seorang pengembara gila yang sedang mencari sesuatu, namun tidak tau apa yang sedang dicarinya dan apa tujuan mencarinya. Tidak memiliki rumah, teman dan tujuan. Yang hanya bisa erkelana dengan air mata dan senyuman.

Disisinya juga ada tiga anak laki-laki belia yang juga sudah sangat familiar bagi Zahra. Ya, ketiga anak laki-laki itu adalah teman-teman dari salah satu pasiennya yang bernama Chika. Dia sering melihat mereka ketika menjenguk gadis berusia sekitar tiga belas tahun itu. Ketiganya sama-sama memegang karton yang bertuliskan.

*NAMAKU RAHUL,,, DENGAN INI MENYATAKAN PERMOHONAN MAAFKU TERHADAP SEORANG WANITA YANG BERNAMA AZZAHRA ALFATHUNNISA*

*NONA AZZAHRA,,, AKU BERJANJI AKAN MELAKUKAN APAPUN DEMI MENDAPATKAN KATA MAAF DARIMU*

*NONA ZAHRA,,, AKU TAU SIKAPKU TERHADAPMU SUDAH SANGAT KETERLALUAN. TAPI AKU MOHON,,, MAUKAH KAMU MEMAAFKAN DAN MELUPAKAN KESALAHANKU?*

itulah tulisan yang tertera dalam ketiga lembar karton itu. Tak hanya Zahra, namun semua orang yang ada disana juga dengan jelas dapat membacanya.

Zahra terpaku dan terdiam. Dia tidak tau harus bersikap dan berkata apa. Sungguh dia tidak menyangka, bahwa pria itu akan melakukan hal seperti itu hanya demi mendapatkan sebuah kata maaf darinya.

Apakah itu sangat penting bagi laki-laki pertama yang telah menggugah hatinya sejak pandangan pertama? Pandangan pertama secara sepihak. Karena pertama bertemu pria itu dalam keadaan tak sadarkan diri. Dan tugas Zahra sebagai seorang perawat ditempat itu, mengharuskannya untuk ikut merawat pria yang ternyata bernama Rahul itu selama tiga Minggu ini.

"Duh... romantisnya" Yanti mengepal longgar kedua tangannya menyentuh dada, melihat adegan itu dengan kepala miring dan gemas.

Sepertinya dia merasa sangat kesemsem dengan keromantisan laki-laki buta itu.

"Iya, seperti difilm-film India" timpal Wirda dengan ekspresi yang serupa.

"Jadi bagaimana Ra? Dimaafkan tidak?" Yanti melirik Zahra dan tersenyum menggoda.

"Kalau aku yang jadi kamu ya Ra, aku tidak akan berpikir dua kali untuk memaafkannya. Caranya minta maaf itu lho.... duh, bikin hatiku meleleh" Wirda menatap laki-laki yang sedang bernyanyi ditaman itu dengan penuh kekaguman dan kecentilan.

Zahra merasa geram. Ingin rasanya dia menyumpal mulut nyinyir kedua temannya itu dengan sepatunya. Walau hatinya sendiri pun sebenarnya meleleh, dengan apa yang dilakukan pria yang ternyata bernama Rahul itu terhadapnya.

"Diam" Zahra mencela kedua temannya dengan mata melotot. Baik Wirda maupun Yanti langsung diam, namun tidak dengan senyum usil yang masih merekah diwajah keduanya.

"Waw.... aku tidak menyangka, Kalau dirumah sakit ini, ternyata ada hiburannya juga" ujar salah seorang wanita yang menjadi bagian dari gerombolan itu. Dia sedang bercakap dengan wanita lain yang duduk di kursi roda. Sepertinya mereka pasien dan keluarganya. Ya, wajah-wajah mereka cukup familiar bagi Zahra.

"Iya aku juga. Huh....kalau hiburannya pria setampan itu sih, aku rela sakit terus dan dirawat selamanya disini!" timpal wanita berseragam pasien yang duduk di kursi roda.

"Sayang sekali aku sudah punya anak satu. Kalau tidak, sudah kutinggalkan suamiku demi sitampan itu" timpal wanita lainnya, menatap penuh takjub pria tampan yang sedang berkutat dengan gitar dan microfhon ditengah taman itu.

Zahra tersenyum geli mendengar perbincangan orang-orang itu.

"Chika!"

"Rere!"

Zahra juga mendengar suara dua orang gadis saling memanggil dari arah lain.

Memalingkan wajah, sepasang matanya langsung menangkap dua orang anak gadis yang sedang berpelukan dengan hangatnya.

"Wah.... kalian menyiapkan kejutan ulang tahun untukku?" Chika membelalakkan mata. Tersenyum takjub menatap taman yang telah didekor dengan balon-balon berwarna itu. Ditambah lagi, ada seorang pria tampan yang sedang bernyanyi disana. Sudah seperti acara ultah artis-artis saja.

"Iya, semua ini rencanaku, Rony, Doddy dan Razak. Bagaimana, kamu suka tidak?"

Episodes
1 BAB 1-Perdebatan Keluarga
2 Bab2-Dimana Rahul?!
3 BAB 3- Pengorbananku Tak Dianggap
4 BAB 4-Dimana Aku?!
5 BAB 5- Serasa Mendapat Support
6 BAB 6- Kemarahan Zahra
7 BAB 7- Perasaan Tak Menentu
8 BAB 8- Pernyataanmu Membuatku Terharu
9 BAB 9- Beauty And The Beast
10 BAB 10- Meminta Maaf
11 BAB 11- Surprise
12 BAB 12- Mau Berteman Denganku?
13 BAB 13- Sebatang Kara
14 BAB 14- Tinggal Dirumah Belakang
15 BAB 15- Ibu Dan Anak Sama Saja
16 BAB 16- Tindakan Tak Terduga
17 BAB 17- Berdamai Dengan Takdir
18 BAB 18- Kamu Mataku, Dan Aku Kakimu
19 BAB 19- Lolos Masa Percobaan
20 BAB 20- Sholat Maghrib?!
21 BAB 21- Terpaksa Meminta Maaf
22 BAB 22- Menepati Janji
23 BAB 23- Alergi??
24 BAB 24- Ancaman Sang Rentenir
25 BAB 25- Pameran festival
26 BAB 26- Kenekatan Rahul
27 BAB 27- Kamu Adalah Sumber Kekuatanku
28 BAB 28- Sikap Ketus Zahra
29 BAB 29- Hari Bahagia Pernikahan Kita
30 BAB 30- Honeymoon
31 BAB 31- Aku Akan Bisa Melihat Lagi??!
32 BAB 32- Demi Aku Dan Calon Anak Kita
33 BAB 33- Operasi
34 BAB 34- Melepasmu
35 BAB 35- Apa Yang Terjadi Pada Istriku??!!
36 BAB 36- Duniaku Terasa Runtuh Kembali!!
37 BAB 37- Penyelamatan Zahra
38 BAB 38- Kondisi Zahra
39 BAB 39- Kesedihan Rahul
40 BAB 40- Benarkah Kamu Suamiku??
41 BAB 41- Penolakan Rahul
42 BAB 42- Kehidupan Seorang Fajar
43 BAB 43- Mengapa Aku Tidak Merasa Nyaman??
44 BAB 44- Benarkah Aku Sudah Jatuh Cinta??
45 BAB 45- Aku Mohon Kembalikan Istriku!!!
46 BAB 46- Perasaan Apakah Ini??!
47 BAB 47- Perkenalan
48 BAB 48- Kenapa Rasanya Sama Persis??
49 BAB 49- Andai Kalian Milikku!
50 BAB 50- Suami Istri??
51 BAB 51- Tinggal Berdua??!
52 BAB 52- Kecelakaan!!
53 BAB 53- Apakah Aku Terlalu Jahat??!
54 BAB 54- Aku Tidak Bisa Menjauhimu!!
55 BAB 55- Kencan
56 BAB 56- Apakah Kebersamaan Ini Akan Berakhir??!
57 BAB 57- Ngidam??!!
58 BAB 58- Aku Ingin Disuapi
59 BAB 59- Rasa Bersalah
60 BAB 60- Apakah Sudah Saatnya Aku Menjauhimu??!
61 BAB 61- Hanya Bisa Menatapmu Dari Jauh!!
62 BAB 62- Meratapi Kepergianmu
63 BAB 63- Akan Berusaha Melupakanmu
64 BAB 64- Aku Tidak Bisa Berhenti Memikirkanmu!
65 BAB 65- Berhalusinasi
66 BAB 66- Rencana Bu Zaitun
67 BAB 67- Permintaan Shreya
68 BAB 68- Sangat Ingin Bertemu
69 BAB 69- Akhirnya Kita Bertemu
70 BAB 70- Aku Sangat Merindukanmu
71 BAB 71- Memintamu Untuk Menjauhiku
72 BAB 72- Ada Apa Denganmu?!!
73 BAB 73- Kacang Almond?!!
74 BAB 74- Kecemburuan Rahul!!
75 BAB 75- Salad dan jus strawberry
76 BAB 76- Aku Harus Mengecewakanmu!
77 BAB 77- Aku Akan Pergi
78 BAB 78- Bertemu Di Acara Meeting
79 BAB 79- Dia Adalah Zahra??!!
80 BAB 80- Siapa Kamu Sebenarnya??!!
81 BAB 81- Menyelidiki
82 BAB 82- Menemukan Bukti!!
83 BAB 83- Bukti Sudah Jelas!!
84 BAB 84- Akulah Suaminya!!
85 BAB 85- Menjelaskan Segalanya
86 BAB 86- Melanjutkan Sandiwara!!
87 BAB 87- Aku Akan Membawamu Bersamaku!!
88 BAB 88- Jujur atau Tidak ya??
89 BAB 89- Tinggal Bersama??
90 BAB 90- Dia Bukan Milikku!!
91 BAB 91- Terima Kasih Sudah Kembali Padaku
92 BAB 92- Keisengan Rahul
93 BAB 93- Aku Sangat Bahagia!!
94 BAB 94- Momen Yang Kurindukan
95 BAB 95- Menghabiskan Waktu Denganmu
96 BAB 96- Kencan Kita
97 BAB 97- Kencan Kita Part 2
98 BAB 98- Kencan Kita Part 3
99 BAB 99- Ciuman??
100 BAB 100- Jebakan Rahul
101 BAB 101- Aku Bahagia Bersamamu
102 BAB 102- Rasa Yang Sama
103 BAB 103- Rencana Amora
104 BAB 104- Ancaman Amora
105 BAB 105- Saling Mengancam
106 BAB 106- Kedatangan Fajar
107 BAB 107- Mengetahui Rahasia
108 BAB 108- Memprovokasi Zahra
109 BAB 109- Siapa Aku Sebenarnya??!!
110 BAB 110- Siapa Suamiku Yang Sesungguhnya??!!
111 BAB 111- Kegelisahan Zahra
112 BAB 112- Apa Yang Harus Aku Lakukan??!!
113 BAB 113- Video Yang Menghebohkan!!
114 BAB 114- Fakta Yang Mengejutkan!!
115 BAB 115- Istri Atau Anak??!!
116 BAB 116- Keputusan Yang Sangat Sulit!!
117 BAB 117- Operasi Caesar
118 BAB 118- Penerus Dirgantara
119 BAB 119- Aku Adalah Zahramu!!
120 BAB 120- Chand Aditya Dirgantara
121 BAB 121- Tuduhan Rahul
122 BAB 122- Menangkap Pelakunya
123 BAB 123- Mengambil Tindakan!!
124 BAB 124- Acara Penyambutan
125 BAB 125- Benarkah Kamu Telah Mengkhianatiku??!!
126 BAB 126- Terkuaknya Rahasia Masa Lalu!!
127 BAB 127- Memperjelas Segalanya!!
128 BAB 128- Surat Gugatan Cerai!!
129 BAB 129- Nifas??!!
130 BAB 130- Nasib Gala Dan Amora
131 BAB 131- Melepas Kepergian Gala
132 BAB 132- Aqiqah
133 BAB 133- Undangan Pernikahan
134 BAB 134- Segalanya Untukmu (END)
135 PROMO NOVEL BARU
136 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 136 Episodes

1
BAB 1-Perdebatan Keluarga
2
Bab2-Dimana Rahul?!
3
BAB 3- Pengorbananku Tak Dianggap
4
BAB 4-Dimana Aku?!
5
BAB 5- Serasa Mendapat Support
6
BAB 6- Kemarahan Zahra
7
BAB 7- Perasaan Tak Menentu
8
BAB 8- Pernyataanmu Membuatku Terharu
9
BAB 9- Beauty And The Beast
10
BAB 10- Meminta Maaf
11
BAB 11- Surprise
12
BAB 12- Mau Berteman Denganku?
13
BAB 13- Sebatang Kara
14
BAB 14- Tinggal Dirumah Belakang
15
BAB 15- Ibu Dan Anak Sama Saja
16
BAB 16- Tindakan Tak Terduga
17
BAB 17- Berdamai Dengan Takdir
18
BAB 18- Kamu Mataku, Dan Aku Kakimu
19
BAB 19- Lolos Masa Percobaan
20
BAB 20- Sholat Maghrib?!
21
BAB 21- Terpaksa Meminta Maaf
22
BAB 22- Menepati Janji
23
BAB 23- Alergi??
24
BAB 24- Ancaman Sang Rentenir
25
BAB 25- Pameran festival
26
BAB 26- Kenekatan Rahul
27
BAB 27- Kamu Adalah Sumber Kekuatanku
28
BAB 28- Sikap Ketus Zahra
29
BAB 29- Hari Bahagia Pernikahan Kita
30
BAB 30- Honeymoon
31
BAB 31- Aku Akan Bisa Melihat Lagi??!
32
BAB 32- Demi Aku Dan Calon Anak Kita
33
BAB 33- Operasi
34
BAB 34- Melepasmu
35
BAB 35- Apa Yang Terjadi Pada Istriku??!!
36
BAB 36- Duniaku Terasa Runtuh Kembali!!
37
BAB 37- Penyelamatan Zahra
38
BAB 38- Kondisi Zahra
39
BAB 39- Kesedihan Rahul
40
BAB 40- Benarkah Kamu Suamiku??
41
BAB 41- Penolakan Rahul
42
BAB 42- Kehidupan Seorang Fajar
43
BAB 43- Mengapa Aku Tidak Merasa Nyaman??
44
BAB 44- Benarkah Aku Sudah Jatuh Cinta??
45
BAB 45- Aku Mohon Kembalikan Istriku!!!
46
BAB 46- Perasaan Apakah Ini??!
47
BAB 47- Perkenalan
48
BAB 48- Kenapa Rasanya Sama Persis??
49
BAB 49- Andai Kalian Milikku!
50
BAB 50- Suami Istri??
51
BAB 51- Tinggal Berdua??!
52
BAB 52- Kecelakaan!!
53
BAB 53- Apakah Aku Terlalu Jahat??!
54
BAB 54- Aku Tidak Bisa Menjauhimu!!
55
BAB 55- Kencan
56
BAB 56- Apakah Kebersamaan Ini Akan Berakhir??!
57
BAB 57- Ngidam??!!
58
BAB 58- Aku Ingin Disuapi
59
BAB 59- Rasa Bersalah
60
BAB 60- Apakah Sudah Saatnya Aku Menjauhimu??!
61
BAB 61- Hanya Bisa Menatapmu Dari Jauh!!
62
BAB 62- Meratapi Kepergianmu
63
BAB 63- Akan Berusaha Melupakanmu
64
BAB 64- Aku Tidak Bisa Berhenti Memikirkanmu!
65
BAB 65- Berhalusinasi
66
BAB 66- Rencana Bu Zaitun
67
BAB 67- Permintaan Shreya
68
BAB 68- Sangat Ingin Bertemu
69
BAB 69- Akhirnya Kita Bertemu
70
BAB 70- Aku Sangat Merindukanmu
71
BAB 71- Memintamu Untuk Menjauhiku
72
BAB 72- Ada Apa Denganmu?!!
73
BAB 73- Kacang Almond?!!
74
BAB 74- Kecemburuan Rahul!!
75
BAB 75- Salad dan jus strawberry
76
BAB 76- Aku Harus Mengecewakanmu!
77
BAB 77- Aku Akan Pergi
78
BAB 78- Bertemu Di Acara Meeting
79
BAB 79- Dia Adalah Zahra??!!
80
BAB 80- Siapa Kamu Sebenarnya??!!
81
BAB 81- Menyelidiki
82
BAB 82- Menemukan Bukti!!
83
BAB 83- Bukti Sudah Jelas!!
84
BAB 84- Akulah Suaminya!!
85
BAB 85- Menjelaskan Segalanya
86
BAB 86- Melanjutkan Sandiwara!!
87
BAB 87- Aku Akan Membawamu Bersamaku!!
88
BAB 88- Jujur atau Tidak ya??
89
BAB 89- Tinggal Bersama??
90
BAB 90- Dia Bukan Milikku!!
91
BAB 91- Terima Kasih Sudah Kembali Padaku
92
BAB 92- Keisengan Rahul
93
BAB 93- Aku Sangat Bahagia!!
94
BAB 94- Momen Yang Kurindukan
95
BAB 95- Menghabiskan Waktu Denganmu
96
BAB 96- Kencan Kita
97
BAB 97- Kencan Kita Part 2
98
BAB 98- Kencan Kita Part 3
99
BAB 99- Ciuman??
100
BAB 100- Jebakan Rahul
101
BAB 101- Aku Bahagia Bersamamu
102
BAB 102- Rasa Yang Sama
103
BAB 103- Rencana Amora
104
BAB 104- Ancaman Amora
105
BAB 105- Saling Mengancam
106
BAB 106- Kedatangan Fajar
107
BAB 107- Mengetahui Rahasia
108
BAB 108- Memprovokasi Zahra
109
BAB 109- Siapa Aku Sebenarnya??!!
110
BAB 110- Siapa Suamiku Yang Sesungguhnya??!!
111
BAB 111- Kegelisahan Zahra
112
BAB 112- Apa Yang Harus Aku Lakukan??!!
113
BAB 113- Video Yang Menghebohkan!!
114
BAB 114- Fakta Yang Mengejutkan!!
115
BAB 115- Istri Atau Anak??!!
116
BAB 116- Keputusan Yang Sangat Sulit!!
117
BAB 117- Operasi Caesar
118
BAB 118- Penerus Dirgantara
119
BAB 119- Aku Adalah Zahramu!!
120
BAB 120- Chand Aditya Dirgantara
121
BAB 121- Tuduhan Rahul
122
BAB 122- Menangkap Pelakunya
123
BAB 123- Mengambil Tindakan!!
124
BAB 124- Acara Penyambutan
125
BAB 125- Benarkah Kamu Telah Mengkhianatiku??!!
126
BAB 126- Terkuaknya Rahasia Masa Lalu!!
127
BAB 127- Memperjelas Segalanya!!
128
BAB 128- Surat Gugatan Cerai!!
129
BAB 129- Nifas??!!
130
BAB 130- Nasib Gala Dan Amora
131
BAB 131- Melepas Kepergian Gala
132
BAB 132- Aqiqah
133
BAB 133- Undangan Pernikahan
134
BAB 134- Segalanya Untukmu (END)
135
PROMO NOVEL BARU
136
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!