🍁Manusia hebat adalah manusia yang bisa mengendalikan diri saat di kuasai amarah, tenang saat di permalukan dan tersenyum saat di remehkan🍁
.
.
.
.
David menatap hpnya yang sudah hancur di lantai, karena di banting oleh Xander. Ia tak menduga jika hpnya akan menjadi pelampiasan amarah Xander, mata Xander memerah menandakan saat ini ia sangat emosi.
"Siapkan jet kita berangkat ke Spanyol saat ini juga" ucap Xander dengan suara dingin.
"Baik bos"
David segera mengambil iPad di depan Xander dan menghubungi pilot. Beruntung semua urusan mengenai Zelena sudah selesai ia atur, dan untuk pengawal pribadinya telah diatur oleh uncle Kenzo.
Ceklek............
Zelena membuka pintu perpustakaan dengan pelan dan mengintip ke dalam. David yang mendengar suara pintu di buka segera menatap Zelena, ia menggelengkan kepala menyuruh Zelena untuk tak masuk ke dalam.
Wajah brother sangat menyeramkan, batin Zelena dengan takut.
Dengan cepat Zelena segera menutup kembali pintu dan berkeliling mansion. Para pelayan yang melihat kedatangannya langsung memberi hormat kepada majikan mereka.
"Halo miss, allow me to introduce my self, my name is Aira and i am the butler in here" (halo nona muda, perkenalkan nama saya Aira dan saya adalah kepala pelayan disini) ucap seorang wanita paruh baya dengan sopan.
"Halo bi Aira, pakai saja bahasa Indonesia kebetulan aku bisa bahasa Indonesia kok bi" balas Zelena sambil tersenyum manis.
Bi Aira menatap nona muda yang akan di layaninya dengan kaget, pasalnya selama ini ia tidak pernah berbicara dengan majikannya selembut ini. Apa lagi senyum manis Zelena yang terasa sangat tulus.
"Baik nona muda" ucap bi Aira sambil tersenyum tulus.
"Panggil aja Zelena bi jangan nona muda"
"Maaf nona muda tapi itu sudah menjadi kewajiban saya dan semua pelayan disini untuk memanggil nona seperti itu"
"Huh! Baiklah bi, tapi ingat kalau suatu saat ada temanku yang datang kesini jangan pernah panggil aku nona muda ya bi" ucap Zelena dengan tegas.
"Baik nona muda, kebetulan tuan muda David sudah memberitahu saya semuanya nona muda"
"Oh baguslah bi"
"Apa nona muda ingin dibuatkan sesuatu?" tanya bi Aira.
"Ngak bi, aku cuma mau jalan-jalan aja di sekitar mansion"
"Biar saya temani nona muda"
"Ngak perlu bi. Biar aku sendiri aja! bibi mending kerja aja yang lain"
"Baik nona muda"
Zelena lalu pergi mengelilingi mansion yang tidak terlalu besar tapi sangat nyaman. Ia menatap desain dan interior mansion yang bergaya klasik tapi ada kesan mewahnya.
Saat berjalan keluar Zelena melihat ada kolam renang dan beberapa pohon seperti bunga sakura. Pandangannya melihat ke arah taman belakang yang masih kosong tidak ada satu tanaman apapun.
"Sepertinya gue harus buat taman kaca kecil seperti punya mommy" gumam Zelena sambil mengetuk jari di dagu.
Sedangkan di perpustakaan Xander berdiri di jendela melihat cahaya keemasan di langit. Hati dan pikirannya hancur mendapat laporan dari pengawal bayangannya di Spanyol.
Jangan pernah berpikir untuk bermain dengan seorang Xander Leonart Wesly, batin Xander sambil mengepal tangannya.
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
"Bos jet sudah siap" ucap David.
"Heemmm"
Xander segera keluar dari perpustakaan menuju halaman belakang mansion. Pandangannya tertuju kepada seorang gadis remaja yang sedang melihat sekelilingnya dengan kening berkerut.
Grep.............
"Brother" pekik Zelena yang kaget saat ia di peluk dari belakang.
"Brother akan pergi sekarang princess" ucap Xander dengan suara lembut.
Zelena langsung melihat ke belakang mendengar ucapan kakaknya Xander. Matanya berkaca-kaca dan tak berapa lama air matanya mengalir dengan deras.
"Hiks hiks hiks hiks.........kenapa brother harus pulang sekarang.....hiks hiks" ucap Zelena sambil menangis histeris.
"Jangan menangis princess. Brother harus segera berangkat ke Spanyol karena ada masalah disana" bujuk Xander sambil mengelus kepala adiknya dengan lembut.
Hiks.......hiks......hiks.......hiks.......
Xander membiarkan adiknya menangis di dadanya, setelah beberapa lama Zelena sudah tak menangis lagi. Ia menatap kakaknya dengan sedih karena harus berpisah, melihat tatapan sedih adiknya membuat Xander juga sedih.
Cup............
Xander mencium kening adiknya dengan lembut memberitahunya kalau ia juga sedih karena harus berpisah. Zelena menutup mata dan mencoba mengerti keadaan kakaknya yang tak seperti dulu lagi.
"Jaga kesehatan brother disana ya, jangan pernah lupa kirim pesan terus ke Zelena"
"Heemmm"
Keduanya kembali berpelukan sebelum Xander pergi, setelah itu Zelena mengantar Xander ke depan mansion yang sudah di tunggu David. Sebelum keduanya pergi Zelena kembali memeluk Xander dan David bergantian.
"Jaga diri nona muda selama disini" ucap David dengan lembut.
"Iya ka David juga ya, jangan sedih lagi ka" ucap Zelena sambil tersenyum manis.
"Iya nona muda"
"Bye brother, bye ka David" teriak Zelena sambil melambaikan tangan.
Xander tersenyum tipis melihat kelakuan sang adik yang tidak pernah berubah. Ia berharap dengan tinggal disini perlahan-lahan Zelena bisa mengontrol sisi psycopathnya.
"Selidiki ulang penculikan princess waktu itu dengan teliti" ucap Xander dengan tatapan tajam.
"Baik bos"
"Beritahu Rio untuk terus memantau artis gila itu"
"Baik bos"
"Apa perempuan ular itu masih ada disisi Vincent?" tanya Xander dengan suara dingin.
"Masih bos" jawab David.
"Heemmm"
Ting.........
Xander mengambil hpnya di saku jas saat berbunyi ada pesan masuk. Ia berdecak kesal membaca pesan tersebut.
Daddy
"Son daddy sama mommy bulan madu dulu, kamu jaga Vincent ya dan selamat menikmati hari-harimu sebagai direktur"
Xander tak membalas pesan daddynya dan menutup mata mengontrol emosinya. David dan sopir diam saja selama perjalanan karena tahu bos mereka sedang emosi.
~ Mansion aunty Valeria ~
"Jangan gila kamu sweety!" bentak Mikhail dengan suara tinggi.
"Mo...m" ucap Natasha dengan gugup melihat kemarahan di wajah sang kakak.
Aunty Valeria menatap kedua anaknya dengan tatapan datar dan dingin, mereka baru saja menyelesaikan makan malam dan sedang duduk di ruang keluarga membahas tentang rencana kuliah Natasha.
"Baby kamu bisa kuliah di Dubai, bahkan kampus di sana tak kalah bagus dengan kampus lainnya" ucap uncle Thomas.
"Tapi jurusan yang aku mau tidak ada di sana dad"
"Dimana kamu akan berkuliah sayang?" tanya aunty Valeria yang sedari tadi hanya diam.
"Di UCLA mommy" cicit Natasha dengan suara pelan.
"F**k" teriak Mikhail dengan kesal.
Prang..........
Mikhail menendang guci di dekat Natasha hingga hancur. Ia sangat emosi mendengar ucapan sang adik yang memilih kuliah di tempat yang sama dengan orang yang paling ia benci.
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
"Tahan emosimu Mikhail" ucap uncle Thomas dengan suara tegas.
"Ckk!!" decak Mikhail dengan tatapan tajam menatap daddynya.
"Desain transportasi dan mobil, jurusan yang kamu pilih" tebak aunty Valeria.
Deg.........
Mata Natasha melotot kaget tak menyangka mommynya akan menebak dengan betul jurusan yang ia pilih. Mikhail tak memperdulikan pilihan adiknya tapi ia tak setuju jika adiknya berkuliah di California.
"Sweety ikut kakak" tarik Mikhail membawa sang adik ke lantai 3.
"Son apa yang kamu lakukan" teriak uncle Thomas.
"Jangan ikut campur daddy!" bentak Mikhail dengan suara tinggi.
"Anak itu kapan sih bisa mendengar ucapan daddynya" keluh uncle Thomas menggerutu.
"Biarkan Mikhail yang menangani semuanya honey, aku percaya ia akan memilih yang terbaik buat adiknya" ucap aunty Valeria.
"Baiklah honey" ucap uncle Thomas dengan pasrah.
Natasha yang merasa tangannya sakit saat ditarik hanya bisa meringis saja. Teivel dan Damon selalu seperti pengawal pribadi yang mengikuti kemana pun Mikhail pergi.
Grep............
Mikhail memegang dagu Natasha dengan kuat sambil menatap kedua mata sang adik. Tatapan tajam dan membunuh dari Mikhail membuat Natasha menelan salivanya dengan susah.
"Jangan bilang kamu ingin menemui laki-laki berengsek itu sweety" ucap Mikhail dengan sinis.
"Tidak ka" ucap Natasha dengan suara tegas.
"Kamu tahu kakak selalu ingin membunuh laki-laki itu tapi selalu ditahan sama mommy dan daddy" ucap Mikhail sambil tersenyum smirk.
Glek...........
Natasha merasa tenggorokannya sangat kering membuat ia selalu menelan saliva terus. Ia akui kakaknya sangat pendendam dan tempramental, meski ia sangat disayang kakaknya tapi tetap ia akan dihukum jika bersalah.
"Kali ini kakak ijinkan kamu kuliah disana!! Tapi ingat jika ada satu luka kecil yang dibuat oleh laki-laki itu, maka hari itu juga dia akan mati di tangan kakak" ucap Mikhail memperingati Natasha.
"Terima kasih ka" ucap Natasha sambil menunduk takut.
Mikhail memeluk adiknya dengan erat sambil mengelus kepalanya dengan lembut. Meski kakaknya sangat kejam dan angkuh tapi Natasha sangat menyayangi Mikhail.
"Pergi ke kamarmu sweety" ucap Mikhail dengan suara lembut.
"Iya ka"
Saat Natasha keluar tatapan mata Mikhail yang lembut tadi berganti dengan tatapan tajam seperti elang. Damon dan Teivel lalu masuk ke dalam ruang kerja Mikhail.
"Keluar" ucap Mikhail dengan suara dingin.
Wush.........wush.........wush........wush......
4 orang pengawal bayangan Mikhail keluar berdiri di depannya, Teivel bergidik ngeri melihat penampilan mereka yang tertutup seperti ninja. Meski sudah beberapa kali melihat pengawal bayangan milik Kingnya tapi ia belum terbiasa.
"X mulai detik ini kamu jadi pengawal bayangan sweety" ucap Mikhail dengan suara dingin.
"Baik King" ucap X dengan tegas.
"Kalian tetap berdiri di posisi kalian dan jangan pernah keluar sebelum aku panggil"
"Baik King" ucap ketiga pengawal bayangan yang tersisa dengan serentak.
"Teivel atur apartemen sweety tepat di bawah penthouse"
"Baik King"
"Damon suruh uncle Jason untuk mendapat tanah itu di pelelangan besok"
"Apa kita akan memakai cara seperti biasa King?" tanya Damon.
"Ikuti alurnya saja dan pastikan orang pak tua itu tidak ikut campur" ucap Mikhail sambil tersenyum smirk.
"Baik King"
Ketiganya lalu kembali membahas beberapa laporan yang belum selesai. Hari itu Mikhail menghabiskan malamnya di dalam ruang kerja membahas semua rencana dan proyek perusahaan.
~ Berlin, Spanyol ~
Setelah menempuh perjalanan berjam-jam akhirnya Xander dan rombongannya tiba di Berlin, Spanyol. Mereka segera naik ke limousine yang sudah terparkir di bawah jet.
"Dimana dia?" tanya Xander dengan suara dingin.
"Di hotel XXX bos"
"Kita ke sana" ucap Xander dengan gigi gemeletuk.
"Baik bos"
Wajah Xander mengelap di belakang membuat aura di dalam mobil terasa sangat mencekam. David yakin sebentar lagi bosnya akan menghancurkan orang itu.
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
To be continue............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Nana Subah
sebenarnya di cerita ini terlalu banyak misteri.... 😒
2022-08-05
1