Chapter 20

🍁Manusia hebat adalah manusia yang bisa mengendalikan diri saat di kuasai amarah, tenang saat di permalukan dan tersenyum saat di remehkan🍁

.

.

.

.

David menatap hpnya yang sudah hancur di lantai, karena di banting oleh Xander. Ia tak menduga jika hpnya akan menjadi pelampiasan amarah Xander, mata Xander memerah menandakan saat ini ia sangat emosi.

"Siapkan jet kita berangkat ke Spanyol saat ini juga" ucap Xander dengan suara dingin.

"Baik bos"

David segera mengambil iPad di depan Xander dan menghubungi pilot. Beruntung semua urusan mengenai Zelena sudah selesai ia atur, dan untuk pengawal pribadinya telah diatur oleh uncle Kenzo.

Ceklek............

Zelena membuka pintu perpustakaan dengan pelan dan mengintip ke dalam. David yang mendengar suara pintu di buka segera menatap Zelena, ia menggelengkan kepala menyuruh Zelena untuk tak masuk ke dalam.

Wajah brother sangat menyeramkan, batin Zelena dengan takut.

Dengan cepat Zelena segera menutup kembali pintu dan berkeliling mansion. Para pelayan yang melihat kedatangannya langsung memberi hormat kepada majikan mereka.

"Halo miss, allow me to introduce my self, my name is Aira and i am the butler in here" (halo nona muda, perkenalkan nama saya Aira dan saya adalah kepala pelayan disini) ucap seorang wanita paruh baya dengan sopan.

"Halo bi Aira, pakai saja bahasa Indonesia kebetulan aku bisa bahasa Indonesia kok bi" balas Zelena sambil tersenyum manis.

Bi Aira menatap nona muda yang akan di layaninya dengan kaget, pasalnya selama ini ia tidak pernah berbicara dengan majikannya selembut ini. Apa lagi senyum manis Zelena yang terasa sangat tulus.

"Baik nona muda" ucap bi Aira sambil tersenyum tulus.

"Panggil aja Zelena bi jangan nona muda"

"Maaf nona muda tapi itu sudah menjadi kewajiban saya dan semua pelayan disini untuk memanggil nona seperti itu"

"Huh! Baiklah bi, tapi ingat kalau suatu saat ada temanku yang datang kesini jangan pernah panggil aku nona muda ya bi" ucap Zelena dengan tegas.

"Baik nona muda, kebetulan tuan muda David sudah memberitahu saya semuanya nona muda"

"Oh baguslah bi"

"Apa nona muda ingin dibuatkan sesuatu?" tanya bi Aira.

"Ngak bi, aku cuma mau jalan-jalan aja di sekitar mansion"

"Biar saya temani nona muda"

"Ngak perlu bi. Biar aku sendiri aja! bibi mending kerja aja yang lain"

"Baik nona muda"

Zelena lalu pergi mengelilingi mansion yang tidak terlalu besar tapi sangat nyaman. Ia menatap desain dan interior mansion yang bergaya klasik tapi ada kesan mewahnya.

Saat berjalan keluar Zelena melihat ada kolam renang dan beberapa pohon seperti bunga sakura. Pandangannya melihat ke arah taman belakang yang masih kosong tidak ada satu tanaman apapun.

"Sepertinya gue harus buat taman kaca kecil seperti punya mommy" gumam Zelena sambil mengetuk jari di dagu.

Sedangkan di perpustakaan Xander berdiri di jendela melihat cahaya keemasan di langit. Hati dan pikirannya hancur mendapat laporan dari pengawal bayangannya di Spanyol.

Jangan pernah berpikir untuk bermain dengan seorang Xander Leonart Wesly, batin Xander sambil mengepal tangannya.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

"Bos jet sudah siap" ucap David.

"Heemmm"

Xander segera keluar dari perpustakaan menuju halaman belakang mansion. Pandangannya tertuju kepada seorang gadis remaja yang sedang melihat sekelilingnya dengan kening berkerut.

Grep.............

"Brother" pekik Zelena yang kaget saat ia di peluk dari belakang.

"Brother akan pergi sekarang princess" ucap Xander dengan suara lembut.

Zelena langsung melihat ke belakang mendengar ucapan kakaknya Xander. Matanya berkaca-kaca dan tak berapa lama air matanya mengalir dengan deras.

"Hiks hiks hiks hiks.........kenapa brother harus pulang sekarang.....hiks hiks" ucap Zelena sambil menangis histeris.

"Jangan menangis princess. Brother harus segera berangkat ke Spanyol karena ada masalah disana" bujuk Xander sambil mengelus kepala adiknya dengan lembut.

Hiks.......hiks......hiks.......hiks.......

Xander membiarkan adiknya menangis di dadanya, setelah beberapa lama Zelena sudah tak menangis lagi. Ia menatap kakaknya dengan sedih karena harus berpisah, melihat tatapan sedih adiknya membuat Xander juga sedih.

Cup............

Xander mencium kening adiknya dengan lembut memberitahunya kalau ia juga sedih karena harus berpisah. Zelena menutup mata dan mencoba mengerti keadaan kakaknya yang tak seperti dulu lagi.

"Jaga kesehatan brother disana ya, jangan pernah lupa kirim pesan terus ke Zelena"

"Heemmm"

Keduanya kembali berpelukan sebelum Xander pergi, setelah itu Zelena mengantar Xander ke depan mansion yang sudah di tunggu David. Sebelum keduanya pergi Zelena kembali memeluk Xander dan David bergantian.

"Jaga diri nona muda selama disini" ucap David dengan lembut.

"Iya ka David juga ya, jangan sedih lagi ka" ucap Zelena sambil tersenyum manis.

"Iya nona muda"

"Bye brother, bye ka David" teriak Zelena sambil melambaikan tangan.

Xander tersenyum tipis melihat kelakuan sang adik yang tidak pernah berubah. Ia berharap dengan tinggal disini perlahan-lahan Zelena bisa mengontrol sisi psycopathnya.

"Selidiki ulang penculikan princess waktu itu dengan teliti" ucap Xander dengan tatapan tajam.

"Baik bos"

"Beritahu Rio untuk terus memantau artis gila itu"

"Baik bos"

"Apa perempuan ular itu masih ada disisi Vincent?" tanya Xander dengan suara dingin.

"Masih bos" jawab David.

"Heemmm"

Ting.........

Xander mengambil hpnya di saku jas saat berbunyi ada pesan masuk. Ia berdecak kesal membaca pesan tersebut.

Daddy

"Son daddy sama mommy bulan madu dulu, kamu jaga Vincent ya dan selamat menikmati hari-harimu sebagai direktur"

Xander tak membalas pesan daddynya dan menutup mata mengontrol emosinya. David dan sopir diam saja selama perjalanan karena tahu bos mereka sedang emosi.

~ Mansion aunty Valeria ~

"Jangan gila kamu sweety!" bentak Mikhail dengan suara tinggi.

"Mo...m" ucap Natasha dengan gugup melihat kemarahan di wajah sang kakak.

Aunty Valeria menatap kedua anaknya dengan tatapan datar dan dingin, mereka baru saja menyelesaikan makan malam dan sedang duduk di ruang keluarga membahas tentang rencana kuliah Natasha.

"Baby kamu bisa kuliah di Dubai, bahkan kampus di sana tak kalah bagus dengan kampus lainnya" ucap uncle Thomas.

"Tapi jurusan yang aku mau tidak ada di sana dad"

"Dimana kamu akan berkuliah sayang?" tanya aunty Valeria yang sedari tadi hanya diam.

"Di UCLA mommy" cicit Natasha dengan suara pelan.

"F**k" teriak Mikhail dengan kesal.

Prang..........

Mikhail menendang guci di dekat Natasha hingga hancur. Ia sangat emosi mendengar ucapan sang adik yang memilih kuliah di tempat yang sama dengan orang yang paling ia benci.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

"Tahan emosimu Mikhail" ucap uncle Thomas dengan suara tegas.

"Ckk!!" decak Mikhail dengan tatapan tajam menatap daddynya.

"Desain transportasi dan mobil, jurusan yang kamu pilih" tebak aunty Valeria.

Deg.........

Mata Natasha melotot kaget tak menyangka mommynya akan menebak dengan betul jurusan yang ia pilih. Mikhail tak memperdulikan pilihan adiknya tapi ia tak setuju jika adiknya berkuliah di California.

"Sweety ikut kakak" tarik Mikhail membawa sang adik ke lantai 3.

"Son apa yang kamu lakukan" teriak uncle Thomas.

"Jangan ikut campur daddy!" bentak Mikhail dengan suara tinggi.

"Anak itu kapan sih bisa mendengar ucapan daddynya" keluh uncle Thomas menggerutu.

"Biarkan Mikhail yang menangani semuanya honey, aku percaya ia akan memilih yang terbaik buat adiknya" ucap aunty Valeria.

"Baiklah honey" ucap uncle Thomas dengan pasrah.

Natasha yang merasa tangannya sakit saat ditarik hanya bisa meringis saja. Teivel dan Damon selalu seperti pengawal pribadi yang mengikuti kemana pun Mikhail pergi.

Grep............

Mikhail memegang dagu Natasha dengan kuat sambil menatap kedua mata sang adik. Tatapan tajam dan membunuh dari Mikhail membuat Natasha menelan salivanya dengan susah.

"Jangan bilang kamu ingin menemui laki-laki berengsek itu sweety" ucap Mikhail dengan sinis.

"Tidak ka" ucap Natasha dengan suara tegas.

"Kamu tahu kakak selalu ingin membunuh laki-laki itu tapi selalu ditahan sama mommy dan daddy" ucap Mikhail sambil tersenyum smirk.

Glek...........

Natasha merasa tenggorokannya sangat kering membuat ia selalu menelan saliva terus. Ia akui kakaknya sangat pendendam dan tempramental, meski ia sangat disayang kakaknya tapi tetap ia akan dihukum jika bersalah.

"Kali ini kakak ijinkan kamu kuliah disana!! Tapi ingat jika ada satu luka kecil yang dibuat oleh laki-laki itu, maka hari itu juga dia akan mati di tangan kakak" ucap Mikhail memperingati Natasha.

"Terima kasih ka" ucap Natasha sambil menunduk takut.

Mikhail memeluk adiknya dengan erat sambil mengelus kepalanya dengan lembut. Meski kakaknya sangat kejam dan angkuh tapi Natasha sangat menyayangi Mikhail.

"Pergi ke kamarmu sweety" ucap Mikhail dengan suara lembut.

"Iya ka"

Saat Natasha keluar tatapan mata Mikhail yang lembut tadi berganti dengan tatapan tajam seperti elang. Damon dan Teivel lalu masuk ke dalam ruang kerja Mikhail.

"Keluar" ucap Mikhail dengan suara dingin.

Wush.........wush.........wush........wush......

4 orang pengawal bayangan Mikhail keluar berdiri di depannya, Teivel bergidik ngeri melihat penampilan mereka yang tertutup seperti ninja. Meski sudah beberapa kali melihat pengawal bayangan milik Kingnya tapi ia belum terbiasa.

"X mulai detik ini kamu jadi pengawal bayangan sweety" ucap Mikhail dengan suara dingin.

"Baik King" ucap X dengan tegas.

"Kalian tetap berdiri di posisi kalian dan jangan pernah keluar sebelum aku panggil"

"Baik King" ucap ketiga pengawal bayangan yang tersisa dengan serentak.

"Teivel atur apartemen sweety tepat di bawah penthouse"

"Baik King"

"Damon suruh uncle Jason untuk mendapat tanah itu di pelelangan besok"

"Apa kita akan memakai cara seperti biasa King?" tanya Damon.

"Ikuti alurnya saja dan pastikan orang pak tua itu tidak ikut campur" ucap Mikhail sambil tersenyum smirk.

"Baik King"

Ketiganya lalu kembali membahas beberapa laporan yang belum selesai. Hari itu Mikhail menghabiskan malamnya di dalam ruang kerja membahas semua rencana dan proyek perusahaan.

~ Berlin, Spanyol ~

Setelah menempuh perjalanan berjam-jam akhirnya Xander dan rombongannya tiba di Berlin, Spanyol. Mereka segera naik ke limousine yang sudah terparkir di bawah jet.

"Dimana dia?" tanya Xander dengan suara dingin.

"Di hotel XXX bos"

"Kita ke sana" ucap Xander dengan gigi gemeletuk.

"Baik bos"

Wajah Xander mengelap di belakang membuat aura di dalam mobil terasa sangat mencekam. David yakin sebentar lagi bosnya akan menghancurkan orang itu.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

To be continue............

Terpopuler

Comments

Nana Subah

Nana Subah

sebenarnya di cerita ini terlalu banyak misteri.... 😒

2022-08-05

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Promo Novel Penyesalan Anak Durhaka
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 Chapter 108
110 Chapter 109
111 Chapter 110
112 Chapter 111
113 Chapter 112
114 Chapter 113
115 Chapter 114
116 Chapter 115
117 Chapter 116
118 Chapter 117
119 Chapter 118
120 Chapter 119
121 Chapter 120
122 Chapter 121
123 Chapter 122
124 Chapter 123
125 Chapter 124
126 Chapter 125
127 Chapter 126
128 Chapter 127
129 Chapter 128
130 Chapter 129
131 Chapter 130
132 Chapter 131
133 Chapter 132
134 Chapter 133
135 Chapter 134
136 Chapter 135
137 Chapter 136
138 Chapter 137
139 Chapter 138
140 Chapter 139
141 Chapter 140
142 Chapter 141
143 Chapter 142
144 Chapter 143
145 Chapter 144
146 Chapter 145
147 Chapter 146
148 Chapter 147
149 Chapter 148
150 Chapter 149
151 Chapter 150
152 Chapter 151
153 Chapter 152
154 Chapter 153
155 Chapter 154
156 Chapter 155
157 Chapter 156
158 Chapter 157
159 Chapter 158
160 Chapter 159
161 Chapter 160
162 Chapter 161
163 Chapter 162
164 Chapter 163
165 Chapter 164
166 Chapter 165
167 Chapter 166
168 Chapter 167
169 Chapter 168
170 Chapter 169
171 Chapter 170
172 Chapter 171
173 Chapter 172
174 Chapter 173
175 Chapter 174
176 Chapter 175
177 Chapter 176
178 Chapter 177
179 Chapter 178
180 Chapter 179
181 Chapter 180
182 Chapter 181
183 Chapter 182
184 Chapter 183
185 Chapter 184
186 Chapter 185
187 Chapter 186
188 Chapter 187
189 Chapter 188
190 Chapter 189
191 Chapter 190
192 Chapter 191
193 Chapter 192
194 Chapter 193
195 Chapter 194
196 Chapter 195
197 Chapter 196
198 Chapter 197
199 Chapter 198
200 Chapter 199
201 Chapter 200
202 Chapter 201
203 Chapter 202
204 Chapter 203
205 Chapter 204
206 Chapter 205
207 Chapter 206
208 Chapter 207
209 Chapter 208
210 Chapter 209
211 Chapter 210
212 Chapter 211
213 Chapter 212
214 Chapter 213
215 Chapter 214
216 Chapter 215
217 Ekstra Part 1
218 Ekstra Part 2
219 Ekstra Part 3
220 Ekstra Part 4
221 Ekstra Part 5
222 Ekstra Part 6
223 Ekstra Part 7
224 Ekstra Part 8
225 Ekstra Part 9
226 Ekstra Part 10
Episodes

Updated 226 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Promo Novel Penyesalan Anak Durhaka
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
Chapter 108
110
Chapter 109
111
Chapter 110
112
Chapter 111
113
Chapter 112
114
Chapter 113
115
Chapter 114
116
Chapter 115
117
Chapter 116
118
Chapter 117
119
Chapter 118
120
Chapter 119
121
Chapter 120
122
Chapter 121
123
Chapter 122
124
Chapter 123
125
Chapter 124
126
Chapter 125
127
Chapter 126
128
Chapter 127
129
Chapter 128
130
Chapter 129
131
Chapter 130
132
Chapter 131
133
Chapter 132
134
Chapter 133
135
Chapter 134
136
Chapter 135
137
Chapter 136
138
Chapter 137
139
Chapter 138
140
Chapter 139
141
Chapter 140
142
Chapter 141
143
Chapter 142
144
Chapter 143
145
Chapter 144
146
Chapter 145
147
Chapter 146
148
Chapter 147
149
Chapter 148
150
Chapter 149
151
Chapter 150
152
Chapter 151
153
Chapter 152
154
Chapter 153
155
Chapter 154
156
Chapter 155
157
Chapter 156
158
Chapter 157
159
Chapter 158
160
Chapter 159
161
Chapter 160
162
Chapter 161
163
Chapter 162
164
Chapter 163
165
Chapter 164
166
Chapter 165
167
Chapter 166
168
Chapter 167
169
Chapter 168
170
Chapter 169
171
Chapter 170
172
Chapter 171
173
Chapter 172
174
Chapter 173
175
Chapter 174
176
Chapter 175
177
Chapter 176
178
Chapter 177
179
Chapter 178
180
Chapter 179
181
Chapter 180
182
Chapter 181
183
Chapter 182
184
Chapter 183
185
Chapter 184
186
Chapter 185
187
Chapter 186
188
Chapter 187
189
Chapter 188
190
Chapter 189
191
Chapter 190
192
Chapter 191
193
Chapter 192
194
Chapter 193
195
Chapter 194
196
Chapter 195
197
Chapter 196
198
Chapter 197
199
Chapter 198
200
Chapter 199
201
Chapter 200
202
Chapter 201
203
Chapter 202
204
Chapter 203
205
Chapter 204
206
Chapter 205
207
Chapter 206
208
Chapter 207
209
Chapter 208
210
Chapter 209
211
Chapter 210
212
Chapter 211
213
Chapter 212
214
Chapter 213
215
Chapter 214
216
Chapter 215
217
Ekstra Part 1
218
Ekstra Part 2
219
Ekstra Part 3
220
Ekstra Part 4
221
Ekstra Part 5
222
Ekstra Part 6
223
Ekstra Part 7
224
Ekstra Part 8
225
Ekstra Part 9
226
Ekstra Part 10

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!