Chapter 3

🍁Bertahanlah dari keadaan apapun, sembunyikanlah beban dan penderitaanmu, dan jadilah kuat karena ujian dan cobaan🍁

.

.

.

.

Daddy Xavier yang melihat perubahan wajah sang anak langsung tahu jika ada sesuatu yang tidak beres. Tatapan keduanya saling menatap berbicara lewat batin, jika ada sesuatu yang terjadi dengan anak keduanya saat ini.

"Mom, dad aku keluar dulu" ucap Xander dengan suara dingin.

"Loh mau kemana sayang? Kamu baru nyampe masa udah pergi lagi?" tanya mommy Chloe dengan bingung.

"Pergilah son" ucap daddy Xavier.

"Iya dad"

"Hubby kenapa biarin Xander pergi sih" hardik mommy Chloe dengan kesal.

"Ada sesuatu yang terjadi dan harus segera diselesaikan baby"

"Apa itu hubby?" tanya mommy Chloe dengan penasaran.

"Aku tidak tahu baby" jawab daddy Xavier dengan suara lembut.

"Ihhh! Kamu menyebalkan hubby" ketus mommy Chloe.

Daddy Xavier hanya terkekeh melihat wajah cemberut sang istri, Zelena yang melihat kedua orang tuanya seperti berdebat tidak mau ambil pusing. Ia lebih tertarik dengan hadiah yang di bawakan oleh kakak pertamanya.

"Mommy, daddy ayok kita buka hadiah yang dibawa brother" teriak Zelena dengan suara kencang.

"Sayang jangan teriak-teriak kayak di hutan aja" ucap mommy Chloe dengan kesal.

"Mom ini mansion bukan hutan. Ada-ada saja mom" cibir Zelena.

"Yang bilang hutan siapa nak?" tanya mommy Chloe duduk di sofa bersama suaminya.

"Kan tadi mommy yang bilang hutan" ucap Zelena dengan wajah polos.

"Itu hanya perumpamaan sayang"

"Oh! Bilang dong dari tadi mom" ucap Zelena dengan santai.

Mommy Chloe memijit dahinya yang tiba-tiba sakit mendengar ucapan sang putri. Putrinya itu kelewat batas polos dan sering kali membuatnya darah tinggi.

Apa lagi anaknya yang ketiga, jika keduanya ada maka sudah di pastikan bagaimana hebohnya satu mansion.

"Mommy kemana brother?" tanya Zelena sambil celinguk-celinguk mencari keberadaan Xander.

"Keluar" jawab mommy Chloe singkat.

"Keluar kemana mom"

"Mommy ngak tahu"

"Kenapa mommy ngak tahu"

"Ya karena kakakmu hanya pamit ingin keluar saja" ucap mommy Chloe menahan rasa kesal di tanyai terus.

"Ya emang keluarnya itu kemana mom"

"Mommy ngak tahu sayang, kakakmu ngak beritahu"

"Kenapa ngak tanya mom"

"Mommy lupa"

"Ckk!! Mommy belum tua udah pikun" decak Zelena dengan ketus.

"Zelena" pekik mommy Chloe dengan tatapan tajam.

"Jangan marah-marah mom nanti cepat tua" ucap Zelena dengan wajah polos.

Duar..........

Kepala mommy Chloe seperti ingin meledak mendengar ucapan putrinya yang sering membuatnya darah tinggi. Daddy Xavier yang mendengar perdebatan keduanya hanya diam saja, pasalnya mereka berdebat dengan bahasa Indonesia yang tidak ia mengerti.

Zelena yang melihat wajah sang mommy sudah merah padam, dengan cepat berlari keluar. Ia tahu pasti sebentar lagi pasti ada teriakan menggema di dalam mansion.

"ZELENA DUSCHA WESLY KE SINI KAMU" teriak mommy Chloe menggelegar di dalam mansion.

See.......

Betulkan apa yang ia pikirkan, mommynya itu akan berubah menjadi singa betina jika sudah terlalu emosi. Zelena memilih duduk di taman kaca melihat bunga mawar kesukaan mommy Chloe, dari pada mendengar celoteh sang mommy.

Sedangkan di dalam mobil mewah milik Xander, ia menatap pesan yang dikirim pengawal adik keduanya dengan emosi. Ia mendapat kabar jika adiknya saat ini terlibat masalah dengan salah satu geng motor.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

"Dimana posisi Vincent?" tanya Xander dengan suara dingin.

"Saat ini tuan muda kedua berada di batas kota XXX bos dan mereka masih terlibat perkelahian disana" ucap David membaca informasi yang dikirim anak buahnya barusan.

"Hentikan perkelahian itu sekarang"

"Baik bos"

"Suruh Victor pulang malam ini juga"

"Baik bos"

Selama perjalanan Xander menatap iPad di tangannya melihat email perusahaan. Meski tidak berada di kantor tapi ia terus memantau perusahaan.

~ Rainbow Cafe ~

Mobil yang di tumpangi Xander akhirnya tiba di Rainbow cafe, David keluar lebih dulu melihat keadaan sekitar baru membuka pintu. Saat Xander keluar seketika aura di sana berubah menjadi sangat mencekam.

Tatapan tajamnya melihat ke arah depan seperti tembus pandang ke dalam cafe, ia bisa melihat jika saat ini adiknya sedang duduk bersama geng motornya setelah menghancurkan seisi cafe.

"Selamat datang bos" ucap anak buah Xander dengan serentak.

Xander berlalu masuk ke dalam cafe sudah tak sabar ingin menghajar sang adik. Sedangkan di dalam cafe Vincent merinding merasakan aura yang sangat di kenalinya.

Ia berbalik ke arah depan dan seketika matanya hampir keluar dari tempatnya, melihat sosok yang sangat ia takuti. Teman-teman Vincent melihat ketua mereka dengan kening berkerut saat ketuanya bangun berdiri.

"Brother" gumam Vincent dengan suara pelan.

"Dude kamu kenapa?" tanya Jason sahabat baik Vincent.

"Dewa kematian sudah tiba guys" ucap Alex dengan wajah pucat yang mengenali siapa yang sedang menuju ke arah mereka.

Tubuh Vincent menegang melihat tatapan tajam saudaranya yang seperti pedang bermata tajam. Ia menelan selavinanya dengan susah merasa udara disekitarnya seakan menipis.

"Silahkan bos" ucap David sambil menaruh kursi untuk Xander.

"Vincent" ucap Xander dengan suara dingin.

"M...a...af bro....ther" ucap Vincent dengan gugup.

"Dimana orang yang berkelahi dengan adikku?" tanya Xander dengan tatapan membunuh.

"Dia di ujung sana bos" jawab David menunjuk seorang pria sekitar umur 27 sedang di tahan anak buah mereka.

"Matheo Jhonson" ucap Xander sambil tersenyum smirk.

"Siapa kamu?" tanya Matheo dengan kaget karena orang di depannya mengetahui nama aslinya.

"Siapa aku itu tidak penting"

"Lalu kenapa kamu menangkap aku berengsek! Lepaskan aku sialan" teriak Matheo dengan emosi.

Grep.............

"Jangan pernah meninggikan suara jelekmu itu di depanku" ucap Xander sambil menarik rambut Matheo sehingga kepalanya menatap ke atas.

"Le....pas sia......lan" ucap Matheo terbata-bata.

Bugh.........bugh......bugh........

Xander membanting kepala Matheo berulang kali di lantai membuat semua orang disana bergidik ngeri. Wajah Matheo sudah hancur dengan darah yang terus mengalir dari wajahnya itu.

"Patahkan tangan dan kaki anak buahnya" ucap Xander dengan tatapan dingin.

"Baik bos" ucap anak buah Xander serentak.

Arrghhh........arghhhh.......aarrgghhh........

Jeritan kesakitan anak buah Matheo bergema di dalam sana, ia lalu memberi isyarat kepada David untuk memberi hadiah yang tidak akan pernah Matheo lupa seumur hidupnya.

Sret..........

Teman-teman Vincent bergidik ngeri melihat kekejaman Xander dan tangan kanannya David. Mereka tak menyangka jika li**h Matheo akan di potong, entah apa alasannya hanya David dan Xander yang tahu.

"Ini balasan karena sudah menghina kedua adik kembarku" ucap Xander dengan tatapan seperti iblis.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

Terjawab sudah apa yang menjadi alasan lid.ah Matheo di potong, mereka semuanya baru tahu jika kakak Vincent teman sekaligus ketua mereka sangat mengerikan.

"Brother" panggil Vincent dengan suara pelan.

Bugh..........bugh.........bugh.......bugh........

Xander memukul Vincent tak perduli ia adiknya, ia hanya akan menghukum kedua adiknya jika mereka bersalah. Dan kesalahan Vincent kali ini yaitu hanya membolos kuliah untuk berkelahi.

"M...aaf bro....ther" ucap Vincent dengan terbata.

"Sudah ku bilang pendidikan itu penting. Apa kamu ingin melihat mommy kecewa! Hah!" bentak Xander dengan suara tinggi.

"Maafkan aku brother"

"Ini peringatan pertama dan terakhir untukmu Vincent Keandre Wesly" ucap Xander penuh penekanan.

"Aku tahu brother"

"Heemmm"

Xander lalu memapah sang adik untuk pulang, David lalu memerintahkan anak buahnya untuk membereskan kekacauan di sini.

Saat akan keluar dari cafe tatapan Xander menatap tajam salah satu perempuan yang menunduk takut di antara teman-teman Vincent.

Kamu sangat bodoh adikku, batin Xander sambil tersenyum smirk.

~ Pulau Baros, Maladewa ~

Desahan pasangan yang baru jadian semalam membahana di dalam salah satu resort termahal di pulau Baros. Saat tengah memadu kasih keduanya di interupsi oleh gedoran pintu yang sangat keras.

"Ckk!! Siapa yang menggangguku" decak Victor dengan kesal.

Ya orang yang sedang berc***a adalah Victor Rolando Wesly. Seperti nama tengahnya yang berarti terkenal ia saat ini berprofesi sebagai salah satu penyanyi, model, dan aktor terkenal di dunia.

Sudah 6 tahun berturut-turut memenangkan piala grammy awards di kanca internasional.

"Beb" ucap wanita yang berada di bawahnya dengan tatapan menggoda.

Dia adalah Aleandra Winzki model papan atas yang sedang naik daun, Victor melihat wanita yang berstatus pacarnya itu dengan wajah dingin seakan tidak menarik lagi.

Tak membalas ucapan Aleandra ia segera memakai bathrobe dan membuka pintu. Saat pintu terbuka tatapan matanya yang tajam dan angkuh, melihat manajernya yang berdiri di depan pintu dengan takut.

"Berani kamu menganggu waktuku Rio!" bentak Victor dengan suara tinggi.

"M...aaf Vic, tapi ini sangat mendesak" ucap Rio dengan gugup.

Victor tak mengatakan apa-apa dan berlenggang masuk kembali ke dalam resort. Rio yang sudah tahu tabiat artisnya segera mengikuti Victor ke dalam resort.

"Beb" panggil Aleandra dengan suara menggoda.

Glek............

Rio menelan saliva dengan susah melihat tubuh Aleandra yang seperti gitar spanyol di depannya, apa lagi saat matanya memandang ke arah dada Aleandra yang seperti buah melon.

Itu melon atau pepaya bangkok, batin Rio dengan wajah memerah.

Victor tersenyum smirk melihat manajernya yang sudah panas dingin melihat tubuh Aleandra. Salahkan saja Aleandra yang memakai lingerie transparan, seakan tidak malu menunjukkan tubuhnya di depan orang banyak.

"Liurmu menetes Rio! Hehehe" ucap Victor sambil terkekeh.

"Ah! Maaf Vic" ucap Rio dengan wajah merah padam karena malu.

Hahahahaha..............

Tawa Victor pecah melihat manajernya yang sangat malu, mendengar tawa sang pacar membuat Aleandra menatap Rio dengan tatapan tajam karena sudah menggangu waktunya dengan Victor.

"Jangan menatap orangku dengan tatapan busukmu itu!" bentak Victor dengan suara dingin.

"Kamu bentak aku beb hanya karena dia" ucap Aleandra dengan kaget.

"Heemmm! Dia orangku dan aku tidak suka milikku di tatap seperti itu" ucap Victor dengan suara dingin.

"Beb maafkan aku, aku hanya kesal saja dia sudah menganggu waktu kita" ucap Aleandra sambil duduk di pangkuan Victor.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

Victor diam saja membiarkan Aleandra yang seperti cacing kepanasan di pangkuannya. Ia terus menyesap wine yang tadi ia ambil tidak memperdulikan tangan Aleandra yang sudah berkeliaran di dadanya.

"Katakan Rio" ucap Victor.

"Tuan muda pertama menyuruh kita pulang saat ini juga"

"Brother" ucap Victor dengan mata melotot.

"Iya Vic, tuan muda sudah berada di mansion utama"

"Kenapa tidak bilang dari tadi sih! Cepat siapkan barangku kita pulang sekarang!" bentak Victor dengan suara tinggi.

"Oke Vic" ucap Rio bergegas masuk ke dalam kamar merapikan pakaian Victor.

"Beb kamu mau pulang?" tanya Aleandra.

"Heemmm"

"Tapi aku masih ingin disini" ucap Aleandra dengan manja.

"Ya sudah kamu disini saja aku tetap mau pulang" ucap Victor dengan santai.

"Kamu kok gitu sih beb. Kita kan lagi rayain hari jadi kita" ucap Aleandra dengan ketus.

Victor tak memperdulikan ucapan Aleandra dan mendorongnya turun. Melihat hal tersebut Aleandra semakin merasa kesal karena tidak di perdulikan.

"Kalau kamu pulang kita putus beb" ancam Aleandra dengan suara tinggi.

"Oke kita putus" ucap Victor dengan santai.

Mata Aleandra melotot kaget mendengar ucapan Victor yang santai tak ada beban, ia tak percaya jika ia akan diputuskan segampang itu.

Tidak kamu tidak boleh memutuskan aku karena kamu itu milikku, batin Aleandra dengan gusar.

Selang 30 menit Victor sudah selesai bersiap dan segera menyuruh Rio untuk berangkat. Aleandra mencekal tangan Victor sambil membuat wajah sedih tidak ingin berpisah.

"Beb kamu kok gitu sih sama aku" ucap Aleandra dengan wajah sedih.

"Lepas. Mulai saat ini kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi" ucap Victor dengan angkuh.

"Tidak aku tidak mau putus beb"

"Aku tidak perduli dan ingat kita itu sudah PUTUS" ucap Victor menekan kata putus.

"Kamu tidak bisa memutuskan hubungan kita, bukannya kamu sangat suka dengan tubuhku beb" ucap Aleandra dengan tatapan nakal.

"Ckk!! Punyamu itu sudah longgar tidak enak lagi" ejek Victor dengan ketus.

Rio mengigit bibirnya menahan tawa mendengar ucapan Victor yang sangat menyakitkan. Aleandra kaget mendengar ucapan Victor yang menjatuhkan harga dirinya saat ini.

"Keterlaluan kamu Victor!" bentak Aleandra dengan emosi.

"Bi**h" ucap Victor dengan tatapan dingin.

Victor dan Rio segera pergi meninggalkan Aleandra yang berteriak seperti orang gila di dalam sana. Ia merasa sangat emosi mendengar ucapan Victor yang sangat menghina harga dirinya sebagai seorang perempuan.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

To be continue...............

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Promo Novel Penyesalan Anak Durhaka
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 Chapter 108
110 Chapter 109
111 Chapter 110
112 Chapter 111
113 Chapter 112
114 Chapter 113
115 Chapter 114
116 Chapter 115
117 Chapter 116
118 Chapter 117
119 Chapter 118
120 Chapter 119
121 Chapter 120
122 Chapter 121
123 Chapter 122
124 Chapter 123
125 Chapter 124
126 Chapter 125
127 Chapter 126
128 Chapter 127
129 Chapter 128
130 Chapter 129
131 Chapter 130
132 Chapter 131
133 Chapter 132
134 Chapter 133
135 Chapter 134
136 Chapter 135
137 Chapter 136
138 Chapter 137
139 Chapter 138
140 Chapter 139
141 Chapter 140
142 Chapter 141
143 Chapter 142
144 Chapter 143
145 Chapter 144
146 Chapter 145
147 Chapter 146
148 Chapter 147
149 Chapter 148
150 Chapter 149
151 Chapter 150
152 Chapter 151
153 Chapter 152
154 Chapter 153
155 Chapter 154
156 Chapter 155
157 Chapter 156
158 Chapter 157
159 Chapter 158
160 Chapter 159
161 Chapter 160
162 Chapter 161
163 Chapter 162
164 Chapter 163
165 Chapter 164
166 Chapter 165
167 Chapter 166
168 Chapter 167
169 Chapter 168
170 Chapter 169
171 Chapter 170
172 Chapter 171
173 Chapter 172
174 Chapter 173
175 Chapter 174
176 Chapter 175
177 Chapter 176
178 Chapter 177
179 Chapter 178
180 Chapter 179
181 Chapter 180
182 Chapter 181
183 Chapter 182
184 Chapter 183
185 Chapter 184
186 Chapter 185
187 Chapter 186
188 Chapter 187
189 Chapter 188
190 Chapter 189
191 Chapter 190
192 Chapter 191
193 Chapter 192
194 Chapter 193
195 Chapter 194
196 Chapter 195
197 Chapter 196
198 Chapter 197
199 Chapter 198
200 Chapter 199
201 Chapter 200
202 Chapter 201
203 Chapter 202
204 Chapter 203
205 Chapter 204
206 Chapter 205
207 Chapter 206
208 Chapter 207
209 Chapter 208
210 Chapter 209
211 Chapter 210
212 Chapter 211
213 Chapter 212
214 Chapter 213
215 Chapter 214
216 Chapter 215
217 Ekstra Part 1
218 Ekstra Part 2
219 Ekstra Part 3
220 Ekstra Part 4
221 Ekstra Part 5
222 Ekstra Part 6
223 Ekstra Part 7
224 Ekstra Part 8
225 Ekstra Part 9
226 Ekstra Part 10
Episodes

Updated 226 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Promo Novel Penyesalan Anak Durhaka
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
Chapter 108
110
Chapter 109
111
Chapter 110
112
Chapter 111
113
Chapter 112
114
Chapter 113
115
Chapter 114
116
Chapter 115
117
Chapter 116
118
Chapter 117
119
Chapter 118
120
Chapter 119
121
Chapter 120
122
Chapter 121
123
Chapter 122
124
Chapter 123
125
Chapter 124
126
Chapter 125
127
Chapter 126
128
Chapter 127
129
Chapter 128
130
Chapter 129
131
Chapter 130
132
Chapter 131
133
Chapter 132
134
Chapter 133
135
Chapter 134
136
Chapter 135
137
Chapter 136
138
Chapter 137
139
Chapter 138
140
Chapter 139
141
Chapter 140
142
Chapter 141
143
Chapter 142
144
Chapter 143
145
Chapter 144
146
Chapter 145
147
Chapter 146
148
Chapter 147
149
Chapter 148
150
Chapter 149
151
Chapter 150
152
Chapter 151
153
Chapter 152
154
Chapter 153
155
Chapter 154
156
Chapter 155
157
Chapter 156
158
Chapter 157
159
Chapter 158
160
Chapter 159
161
Chapter 160
162
Chapter 161
163
Chapter 162
164
Chapter 163
165
Chapter 164
166
Chapter 165
167
Chapter 166
168
Chapter 167
169
Chapter 168
170
Chapter 169
171
Chapter 170
172
Chapter 171
173
Chapter 172
174
Chapter 173
175
Chapter 174
176
Chapter 175
177
Chapter 176
178
Chapter 177
179
Chapter 178
180
Chapter 179
181
Chapter 180
182
Chapter 181
183
Chapter 182
184
Chapter 183
185
Chapter 184
186
Chapter 185
187
Chapter 186
188
Chapter 187
189
Chapter 188
190
Chapter 189
191
Chapter 190
192
Chapter 191
193
Chapter 192
194
Chapter 193
195
Chapter 194
196
Chapter 195
197
Chapter 196
198
Chapter 197
199
Chapter 198
200
Chapter 199
201
Chapter 200
202
Chapter 201
203
Chapter 202
204
Chapter 203
205
Chapter 204
206
Chapter 205
207
Chapter 206
208
Chapter 207
209
Chapter 208
210
Chapter 209
211
Chapter 210
212
Chapter 211
213
Chapter 212
214
Chapter 213
215
Chapter 214
216
Chapter 215
217
Ekstra Part 1
218
Ekstra Part 2
219
Ekstra Part 3
220
Ekstra Part 4
221
Ekstra Part 5
222
Ekstra Part 6
223
Ekstra Part 7
224
Ekstra Part 8
225
Ekstra Part 9
226
Ekstra Part 10

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!