🍁Jangan malu dengan kegagalan, belajarlah darinya dan mulai lagi🍁
.
.
.
.
Mommy Chloe tak mengindahkan teriakan anaknya yang kesakitan, ia sudah tidak bisa mentoleransi lagi dengan kelakuan sang anak. Daddy Xavier yang baru keluar dari ruang kerjanya mengerutkan keningnya melihat sang istri dan anak ketiga mereka.
"Baby" panggil daddy Xavier dengan suara lembut.
"Daddy please help me. Aarrgghh! Mom sakit" (papa tolong aku) rengek Victor dengan manja.
"Apa yang terjadi baby?" tanya daddy Xavier sambil memeluk mommy Chloe.
Mommy Chloe yang di peluk dari belakang mau tak mau melepaskan jewerannya di telinga Victor. Ia terus menggerutu sambil meraba kupingnya yang sudah kemerahan seperti tomat.
"Sekali lagi mommy lihat gosip kamu di TV mommy bakal jewer telingamu sampai putus" ancam mommy Chloe.
"Mommy ada-ada aja deh! Lagian wajar kan tiap hari muka aku muncul di TV karena aku itu seorang artis mom" sungut Victor dengan kesal.
"Lah wajar kalau gosip tentang kamu baik, tapi ini apa tiap hari ada saja gosip kamu yang gonta ganti pacar" ucap mommy Chloe dengan tatapan tajam.
"Come on mom. Aku gonta-ganti pasangan ya karena tidak cocok mom lagian ini juga buat seleksi mom" (ayolah mama) bantah Victor dengan santai.
"Kamu pikir mereka itu barang apa jadi harus di seleksi" ucap mommy Chloe dengan suara tinggi.
"Yang bilang mereka barang siapa mom, kan mommy sendiri yang bilang mereka itu barang" balas Victor dengan santai.
"Besok kamu bersihkan kolam renang di luar tidak ada bantahan" ucap mommy Chloe sambil berkacak pinggang.
"Apa! No no aku tidak mau mom mau taruh dimana muka ku kalau sampai fansku tahu" tolak Victor dengan cepat.
"Pokoknya mommy tidak mau tahu! Besok kamu harus bersihkan kolam renang sampai bersih" ucap mommy Chloe dengan suara tegas.
"Daddy" rengek Victor dengan manja.
"Baby sudahlah jangan beri Victor hukuman" ucap daddy Xavier sambil mencium kepala sang istri.
"Oh hubby pilih belain anak nakal ini" ketus mommy Chloe.
"Dia kan anak kita baby"
"Baiklah"
Victor senang bukan main mendengar sang mommy yang tak jadi menghukumnya. Melihat hal tersebut mommy Chloe tersenyum menyeringai melirik suaminya.
"Kalau begitu biar hukuman Victor di ganti saja. Selama 1 minggu tidak ada jatah buat hubby" ucap mommy Chloe dengan tegas.
Deg........
Daddy Xavier melotot kaget mendengar ucapan sang istri, bisa gagal fantasinya untuk malam ini. Satu hari saja tidak dapat jatah serasa 1 tahun apa lagi ini seminggu, ini tidak bisa dibiarkan.
"Victor turuti kata mommy jangan membantah" ucap daddy Xavier dengan tegas.
"Daddy" pekik Victor dengan kesal.
"Baby aku sudah menyuruh Victor menerima hukumannya jadi tidak boleh mengurangi jatahku ya baby"
"Heemmm"
Daddy Xavier lalu pergi bersama mommy Chloe menuju kamar utama milik keduanya, Victor sendiri berteriak kesal karena harus membersihkan kolam renang. Ia yakin pasti kedua kakaknya akan memuat aksinya di internet.
"Aaaarrghh! Sial" teriak Victor dengan kesal.
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
Zelena yang baru pulang jalan-jalan bersama Liliana anak uncle Kevin dan aunty Rahel, seketika kaget mendengar teriakan di dalam mansion. Ia melihat ke lantai dua dan kaget melihat kakak ketiganya sudah pulang.
Dengan cepat Zelena masuk ke lift dan naik ke lantai dua, sampai di sana ia langsung berlari dan melompat ke punggung Victor membuat keduanya jatuh di lantai karena Victor berdiri tak seimbang.
Brugh............
"Kurang ajar siapa yang berani naik ke punggungku!" bentak Victor.
"Brother Vic" ucap Zelena dengan suara lembut.
Mendengar suara yang sangat ia kenali, Victor berbalik melihat siapa yang ada di atas punggungnya. Victor kaget melihat mata sang adik yang sudah berkaca-kaca.
"Princessku, my darling sweety" ucap Victor dengan senang.
"Brother Vic bentak aku" ucap Zelena dengan takut.
"Tidak princess, tadi brother pikir bukan princess makanya marah"
"Beneran" ucap Zelena dengan wajah polos.
"Iya princess" ucap Victor sambil mencubit pipi Zelena yang chubby.
Aarrghhh..........
Teriak Zelena merasa kedua pipinya yang sangat sakit di cubit kakaknya itu, bukannya berhenti malah Victor semakin mencubit pipi Zelena yang seperti bakpao di matanya.
"Sakit brother" ucap Zelena dengan kesal.
"Habis pipimu gemesin sih pengen di cubit terus" ucap Victor sambil terkekeh.
"Ckk!!" decak Zelena dengan ketus.
Victor tertawa melihat wajah sang adik yang sangat kesal, apa lagi bibirnya yang mengerucut seperti bebek. Dengan jahil Victor kembali mencubit bibir Zelena hingga ia berteriak kesakitan.
Hahahahaha...........
Tawa Victor menggelegar di lantai dua, membuat semua pelayan hanya bisa menutup telinga saat keduanya ada di mansion.
Biasanya mereka akan mendengar teriakan sang nyonya, tapi kali ini satu mansion akan pusing dengan kelakuan Victor dan Zelena.
~ Mansion Kendrick ~
Berbeda dengan suasana di mansion daddy Xavier yang di penuhi dengan tawa, di mansion uncle Albert hanya ada keheningan meski semua anggota keluarganya lengkap.
Leon yang tadi di jemput oleh sang kakak di mall dan merengek untuk tidak memblokir kartu kreditnya, hanya bisa diam tidak berani berbicara satu kata pun. Uncle Albert melihat anak pertamanya dengan bangga, sedangkan aunty Mira menatapnya dengan sedih.
"Kenapa tidak pulang kesini saat kamu pulang son?" tanya uncle Albert dengan suara lembut.
"Daddy know the answer" (papa tahu jawabannya) jawab David dengan suara dingin.
Hah.......
Uncle Albert menarik napas dalam tahu maksud sang anak, sudah belasan tahun mereka seperti ini sejak istrinya pergi meninggalkan mereka. Aunty Mira yang tahu maksud sang anak dengan cepat berlari ke kamar.
"Ka" ucap Leon dengan sedih.
"Jangan paksa aku untuk memaafkan dia" ucap David dengan tatapan tajam.
"Iya ka" ucap Leon dengan patuh.
"Leon pergi ke kamar bersihkan tubuhmu" ucap uncle Albert.
"Iya dad"
Uncle Albert lalu mengajak David menuju ruang kerjanya karena ada hal penting yang ingin ia bicarakan. Setelah masuk ke dalam uncle Albert memeluk David dengan erat sambil menepuk pundaknya dengan lembut.
"Daddy bangga sama kamu sudah menunjukkan kemampuanmu selama ini" ucap uncle Albert dengan tulus.
"Terima kasih dad" ucap David dengan tulus sambil tersenyum hangat.
Hanya di depan uncle Albert saja ia bisa menunjukkan senyumnya, melihat senyum sang anak tanpa terasa air matanya jatuh. David dengan cepat mengelap air mata uncle Albert.
"Jangan pernah menangis dad, karena aku tidak suka melihat air mata daddy jatuh seperti waktu itu" ucap David dengan getir.
"Ini air mata kebahagian son, kamu tahu hal itu"
"Heemm! Semoga apa yang daddy katakan sama seperti yang ada di hati daddy"
Deg.........
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
Tubuh uncle Albert menegang mendengar ucapan sang anak, ia tahu David sangat mengetahui apa yang ada di dalam hatinya. Selama ini ia tidak bisa membohongi anak pertamanya dengan apa yang ia rasakan selama ini.
"Daddy jangan pernah paksa aku untuk hal itu" ucap David dengan suara dingin.
"Tapi son biar bagaimana pun dia mommy kamu"
"Mommyku sudah mati saat dia pergi meninggalkan kita dad" ucap David dengan mata memerah menahan emosi.
Melihat perubahan di wajah sang anak uncle Albert memutuskan untuk tak membicarakan tentang istrinya.
Bukan hanya David saja yang sakit hati tapi ia juga, hatinya hancur berkeping-keping saat itu tapi tetap perasaannya ia tidak bisa berbohong.
Aku sangat mencintai istriku begitu juga dengan kedua anakku, batin Albert.
"Apa kamu yakin tidak ingin bekerja di perusahaan milik daddy?" tanya uncle Albert sengaja mengalihkan pembicaraan mereka.
"Biar Leon yang mengurusnya dad, aku akan mengikuti jejak daddy yang mengabdi untuk keluarga uncle Xavier"
"Baiklah jika itu keputusanmu, tapi ingat kamu masih tetap jadi salah satu pemilik saham di perusahaan daddy"
"Iya dad"
"Besok bos besar akan mengumumkan pengangkatan bos muda sebagai direktur utama Wesly Group"
"Aku tahu dad"
"Pekerjaan daddy otomatis akan kamu yang lanjutkan, jika kamu bingung jangan pernah sungkan untuk bertanya ke daddy"
"Iya dad. Jadi daddy akan pensiun mulai besok"
"Heemmm! Tapi sepertinya daddy akan pusing mengurus adikmu itu" ucap uncle Albert memijit dahinya yang sakit.
"Hehehehe! Selamat menikmati momen mengurus anak nakal itu dad" ucap David sambil terkekeh.
"Semoga darah tinggi daddy tidak kambuh nanti" ucap uncle Albert dengan gusar.
David terkekeh melihat daddynya yang belum mulai mengurus adiknya tapi sudah pusing. Selama ini Leon sangat nakal dan suka membuat keonaran di luar sana, apa lagi Leon adiknya itu tidak pernah takut dengan uncle Albert.
Bahkan David masih ingat saat Leon berumur 6 tahun, saat itu uncle Albert begitu pusing mengurus kenakalan Leon yang menghancurkan satu sekolah. Leon sendiri tidak pernah takut di hukum oleh uncle Albert tapi berbeda jika David sudah turun tangan.
Anak itu hanya patuh dan sangat takut jika sang kakak sudah turun tangan, sejak itu semua urusan sekolah Leon sang kakak yang mengurusnya. Bahkan hingga saat ini.
Uncle Albert lalu menyuruh anaknya untuk pergi beristirahat, saat keluar dari ruang kerja sang daddy ia berpapasan dengan sang mommy. Tatapan matanya tajam dan penuh dengan kebencian.
"Nak" panggil aunty Mira dengan suara lembut.
David tak mengucapkan satu kata pun dan melewati aunty Mira begitu saja. Air matanya jatuh melihat sang anak yang terus menatapnya dengan tatapan penuh kebencian.
"Maafkan mommy nak" ucap aunty Mira dengan suara serak.
Langkah kaki David terhenti mendengar ucapan mommynya barusan. Hatinya hancur berkeping-keping melihat sosok yang dulu ia panggil mommy.
Kilasan kejadian waktu itu terus berputar-putar di kepalanya membuat mata hitam itu berkilat penuh kebencian. Leon yang berdiri di depan pintu kamarnya menjatuhkan air mata melihat keduanya.
"Mommy aku sudah meninggal sejak hari dimana dia pergi meninggalkan aku, daddy, dan adikku" ucap David dengan suara dingin.
Brugh...........
Aunty Mira terjatuh di lantai tak kuasa menahan tubuhnya mendengar ucapan sang anak, David tak perduli dengan mommynya dan berlalu pergi menuju kamarnya di paling ujung.
Hiks.......hiks......hiks......hiks........
Aunty Mira menangis meraung-raung sambil memukul dadanya yang terasa sangat sakit, Leon yang berdiri di balik pintu kamarnya menutup pintu dan ikut menangis. Ia sangat sedih melihat kondisi keluarganya yang seperti ini.
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
To be continue................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments