Chapter 5

🍁Jangan malu dengan kegagalan, belajarlah darinya dan mulai lagi🍁

.

.

.

.

Mommy Chloe tak mengindahkan teriakan anaknya yang kesakitan, ia sudah tidak bisa mentoleransi lagi dengan kelakuan sang anak. Daddy Xavier yang baru keluar dari ruang kerjanya mengerutkan keningnya melihat sang istri dan anak ketiga mereka.

"Baby" panggil daddy Xavier dengan suara lembut.

"Daddy please help me. Aarrgghh! Mom sakit" (papa tolong aku) rengek Victor dengan manja.

"Apa yang terjadi baby?" tanya daddy Xavier sambil memeluk mommy Chloe.

Mommy Chloe yang di peluk dari belakang mau tak mau melepaskan jewerannya di telinga Victor. Ia terus menggerutu sambil meraba kupingnya yang sudah kemerahan seperti tomat.

"Sekali lagi mommy lihat gosip kamu di TV mommy bakal jewer telingamu sampai putus" ancam mommy Chloe.

"Mommy ada-ada aja deh! Lagian wajar kan tiap hari muka aku muncul di TV karena aku itu seorang artis mom" sungut Victor dengan kesal.

"Lah wajar kalau gosip tentang kamu baik, tapi ini apa tiap hari ada saja gosip kamu yang gonta ganti pacar" ucap mommy Chloe dengan tatapan tajam.

"Come on mom. Aku gonta-ganti pasangan ya karena tidak cocok mom lagian ini juga buat seleksi mom" (ayolah mama) bantah Victor dengan santai.

"Kamu pikir mereka itu barang apa jadi harus di seleksi" ucap mommy Chloe dengan suara tinggi.

"Yang bilang mereka barang siapa mom, kan mommy sendiri yang bilang mereka itu barang" balas Victor dengan santai.

"Besok kamu bersihkan kolam renang di luar tidak ada bantahan" ucap mommy Chloe sambil berkacak pinggang.

"Apa! No no aku tidak mau mom mau taruh dimana muka ku kalau sampai fansku tahu" tolak Victor dengan cepat.

"Pokoknya mommy tidak mau tahu! Besok kamu harus bersihkan kolam renang sampai bersih" ucap mommy Chloe dengan suara tegas.

"Daddy" rengek Victor dengan manja.

"Baby sudahlah jangan beri Victor hukuman" ucap daddy Xavier sambil mencium kepala sang istri.

"Oh hubby pilih belain anak nakal ini" ketus mommy Chloe.

"Dia kan anak kita baby"

"Baiklah"

Victor senang bukan main mendengar sang mommy yang tak jadi menghukumnya. Melihat hal tersebut mommy Chloe tersenyum menyeringai melirik suaminya.

"Kalau begitu biar hukuman Victor di ganti saja. Selama 1 minggu tidak ada jatah buat hubby" ucap mommy Chloe dengan tegas.

Deg........

Daddy Xavier melotot kaget mendengar ucapan sang istri, bisa gagal fantasinya untuk malam ini. Satu hari saja tidak dapat jatah serasa 1 tahun apa lagi ini seminggu, ini tidak bisa dibiarkan.

"Victor turuti kata mommy jangan membantah" ucap daddy Xavier dengan tegas.

"Daddy" pekik Victor dengan kesal.

"Baby aku sudah menyuruh Victor menerima hukumannya jadi tidak boleh mengurangi jatahku ya baby"

"Heemmm"

Daddy Xavier lalu pergi bersama mommy Chloe menuju kamar utama milik keduanya, Victor sendiri berteriak kesal karena harus membersihkan kolam renang. Ia yakin pasti kedua kakaknya akan memuat aksinya di internet.

"Aaaarrghh! Sial" teriak Victor dengan kesal.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

Zelena yang baru pulang jalan-jalan bersama Liliana anak uncle Kevin dan aunty Rahel, seketika kaget mendengar teriakan di dalam mansion. Ia melihat ke lantai dua dan kaget melihat kakak ketiganya sudah pulang.

Dengan cepat Zelena masuk ke lift dan naik ke lantai dua, sampai di sana ia langsung berlari dan melompat ke punggung Victor membuat keduanya jatuh di lantai karena Victor berdiri tak seimbang.

Brugh............

"Kurang ajar siapa yang berani naik ke punggungku!" bentak Victor.

"Brother Vic" ucap Zelena dengan suara lembut.

Mendengar suara yang sangat ia kenali, Victor berbalik melihat siapa yang ada di atas punggungnya. Victor kaget melihat mata sang adik yang sudah berkaca-kaca.

"Princessku, my darling sweety" ucap Victor dengan senang.

"Brother Vic bentak aku" ucap Zelena dengan takut.

"Tidak princess, tadi brother pikir bukan princess makanya marah"

"Beneran" ucap Zelena dengan wajah polos.

"Iya princess" ucap Victor sambil mencubit pipi Zelena yang chubby.

Aarrghhh..........

Teriak Zelena merasa kedua pipinya yang sangat sakit di cubit kakaknya itu, bukannya berhenti malah Victor semakin mencubit pipi Zelena yang seperti bakpao di matanya.

"Sakit brother" ucap Zelena dengan kesal.

"Habis pipimu gemesin sih pengen di cubit terus" ucap Victor sambil terkekeh.

"Ckk!!" decak Zelena dengan ketus.

Victor tertawa melihat wajah sang adik yang sangat kesal, apa lagi bibirnya yang mengerucut seperti bebek. Dengan jahil Victor kembali mencubit bibir Zelena hingga ia berteriak kesakitan.

Hahahahaha...........

Tawa Victor menggelegar di lantai dua, membuat semua pelayan hanya bisa menutup telinga saat keduanya ada di mansion.

Biasanya mereka akan mendengar teriakan sang nyonya, tapi kali ini satu mansion akan pusing dengan kelakuan Victor dan Zelena.

~ Mansion Kendrick ~

Berbeda dengan suasana di mansion daddy Xavier yang di penuhi dengan tawa, di mansion uncle Albert hanya ada keheningan meski semua anggota keluarganya lengkap.

Leon yang tadi di jemput oleh sang kakak di mall dan merengek untuk tidak memblokir kartu kreditnya, hanya bisa diam tidak berani berbicara satu kata pun. Uncle Albert melihat anak pertamanya dengan bangga, sedangkan aunty Mira menatapnya dengan sedih.

"Kenapa tidak pulang kesini saat kamu pulang son?" tanya uncle Albert dengan suara lembut.

"Daddy know the answer" (papa tahu jawabannya) jawab David dengan suara dingin.

Hah.......

Uncle Albert menarik napas dalam tahu maksud sang anak, sudah belasan tahun mereka seperti ini sejak istrinya pergi meninggalkan mereka. Aunty Mira yang tahu maksud sang anak dengan cepat berlari ke kamar.

"Ka" ucap Leon dengan sedih.

"Jangan paksa aku untuk memaafkan dia" ucap David dengan tatapan tajam.

"Iya ka" ucap Leon dengan patuh.

"Leon pergi ke kamar bersihkan tubuhmu" ucap uncle Albert.

"Iya dad"

Uncle Albert lalu mengajak David menuju ruang kerjanya karena ada hal penting yang ingin ia bicarakan. Setelah masuk ke dalam uncle Albert memeluk David dengan erat sambil menepuk pundaknya dengan lembut.

"Daddy bangga sama kamu sudah menunjukkan kemampuanmu selama ini" ucap uncle Albert dengan tulus.

"Terima kasih dad" ucap David dengan tulus sambil tersenyum hangat.

Hanya di depan uncle Albert saja ia bisa menunjukkan senyumnya, melihat senyum sang anak tanpa terasa air matanya jatuh. David dengan cepat mengelap air mata uncle Albert.

"Jangan pernah menangis dad, karena aku tidak suka melihat air mata daddy jatuh seperti waktu itu" ucap David dengan getir.

"Ini air mata kebahagian son, kamu tahu hal itu"

"Heemm! Semoga apa yang daddy katakan sama seperti yang ada di hati daddy"

Deg.........

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

Tubuh uncle Albert menegang mendengar ucapan sang anak, ia tahu David sangat mengetahui apa yang ada di dalam hatinya. Selama ini ia tidak bisa membohongi anak pertamanya dengan apa yang ia rasakan selama ini.

"Daddy jangan pernah paksa aku untuk hal itu" ucap David dengan suara dingin.

"Tapi son biar bagaimana pun dia mommy kamu"

"Mommyku sudah mati saat dia pergi meninggalkan kita dad" ucap David dengan mata memerah menahan emosi.

Melihat perubahan di wajah sang anak uncle Albert memutuskan untuk tak membicarakan tentang istrinya.

Bukan hanya David saja yang sakit hati tapi ia juga, hatinya hancur berkeping-keping saat itu tapi tetap perasaannya ia tidak bisa berbohong.

Aku sangat mencintai istriku begitu juga dengan kedua anakku, batin Albert.

"Apa kamu yakin tidak ingin bekerja di perusahaan milik daddy?" tanya uncle Albert sengaja mengalihkan pembicaraan mereka.

"Biar Leon yang mengurusnya dad, aku akan mengikuti jejak daddy yang mengabdi untuk keluarga uncle Xavier"

"Baiklah jika itu keputusanmu, tapi ingat kamu masih tetap jadi salah satu pemilik saham di perusahaan daddy"

"Iya dad"

"Besok bos besar akan mengumumkan pengangkatan bos muda sebagai direktur utama Wesly Group"

"Aku tahu dad"

"Pekerjaan daddy otomatis akan kamu yang lanjutkan, jika kamu bingung jangan pernah sungkan untuk bertanya ke daddy"

"Iya dad. Jadi daddy akan pensiun mulai besok"

"Heemmm! Tapi sepertinya daddy akan pusing mengurus adikmu itu" ucap uncle Albert memijit dahinya yang sakit.

"Hehehehe! Selamat menikmati momen mengurus anak nakal itu dad" ucap David sambil terkekeh.

"Semoga darah tinggi daddy tidak kambuh nanti" ucap uncle Albert dengan gusar.

David terkekeh melihat daddynya yang belum mulai mengurus adiknya tapi sudah pusing. Selama ini Leon sangat nakal dan suka membuat keonaran di luar sana, apa lagi Leon adiknya itu tidak pernah takut dengan uncle Albert.

Bahkan David masih ingat saat Leon berumur 6 tahun, saat itu uncle Albert begitu pusing mengurus kenakalan Leon yang menghancurkan satu sekolah. Leon sendiri tidak pernah takut di hukum oleh uncle Albert tapi berbeda jika David sudah turun tangan.

Anak itu hanya patuh dan sangat takut jika sang kakak sudah turun tangan, sejak itu semua urusan sekolah Leon sang kakak yang mengurusnya. Bahkan hingga saat ini.

Uncle Albert lalu menyuruh anaknya untuk pergi beristirahat, saat keluar dari ruang kerja sang daddy ia berpapasan dengan sang mommy. Tatapan matanya tajam dan penuh dengan kebencian.

"Nak" panggil aunty Mira dengan suara lembut.

David tak mengucapkan satu kata pun dan melewati aunty Mira begitu saja. Air matanya jatuh melihat sang anak yang terus menatapnya dengan tatapan penuh kebencian.

"Maafkan mommy nak" ucap aunty Mira dengan suara serak.

Langkah kaki David terhenti mendengar ucapan mommynya barusan. Hatinya hancur berkeping-keping melihat sosok yang dulu ia panggil mommy.

Kilasan kejadian waktu itu terus berputar-putar di kepalanya membuat mata hitam itu berkilat penuh kebencian. Leon yang berdiri di depan pintu kamarnya menjatuhkan air mata melihat keduanya.

"Mommy aku sudah meninggal sejak hari dimana dia pergi meninggalkan aku, daddy, dan adikku" ucap David dengan suara dingin.

Brugh...........

Aunty Mira terjatuh di lantai tak kuasa menahan tubuhnya mendengar ucapan sang anak, David tak perduli dengan mommynya dan berlalu pergi menuju kamarnya di paling ujung.

Hiks.......hiks......hiks......hiks........

Aunty Mira menangis meraung-raung sambil memukul dadanya yang terasa sangat sakit, Leon yang berdiri di balik pintu kamarnya menutup pintu dan ikut menangis. Ia sangat sedih melihat kondisi keluarganya yang seperti ini.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

To be continue................

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Promo Novel Penyesalan Anak Durhaka
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 Chapter 108
110 Chapter 109
111 Chapter 110
112 Chapter 111
113 Chapter 112
114 Chapter 113
115 Chapter 114
116 Chapter 115
117 Chapter 116
118 Chapter 117
119 Chapter 118
120 Chapter 119
121 Chapter 120
122 Chapter 121
123 Chapter 122
124 Chapter 123
125 Chapter 124
126 Chapter 125
127 Chapter 126
128 Chapter 127
129 Chapter 128
130 Chapter 129
131 Chapter 130
132 Chapter 131
133 Chapter 132
134 Chapter 133
135 Chapter 134
136 Chapter 135
137 Chapter 136
138 Chapter 137
139 Chapter 138
140 Chapter 139
141 Chapter 140
142 Chapter 141
143 Chapter 142
144 Chapter 143
145 Chapter 144
146 Chapter 145
147 Chapter 146
148 Chapter 147
149 Chapter 148
150 Chapter 149
151 Chapter 150
152 Chapter 151
153 Chapter 152
154 Chapter 153
155 Chapter 154
156 Chapter 155
157 Chapter 156
158 Chapter 157
159 Chapter 158
160 Chapter 159
161 Chapter 160
162 Chapter 161
163 Chapter 162
164 Chapter 163
165 Chapter 164
166 Chapter 165
167 Chapter 166
168 Chapter 167
169 Chapter 168
170 Chapter 169
171 Chapter 170
172 Chapter 171
173 Chapter 172
174 Chapter 173
175 Chapter 174
176 Chapter 175
177 Chapter 176
178 Chapter 177
179 Chapter 178
180 Chapter 179
181 Chapter 180
182 Chapter 181
183 Chapter 182
184 Chapter 183
185 Chapter 184
186 Chapter 185
187 Chapter 186
188 Chapter 187
189 Chapter 188
190 Chapter 189
191 Chapter 190
192 Chapter 191
193 Chapter 192
194 Chapter 193
195 Chapter 194
196 Chapter 195
197 Chapter 196
198 Chapter 197
199 Chapter 198
200 Chapter 199
201 Chapter 200
202 Chapter 201
203 Chapter 202
204 Chapter 203
205 Chapter 204
206 Chapter 205
207 Chapter 206
208 Chapter 207
209 Chapter 208
210 Chapter 209
211 Chapter 210
212 Chapter 211
213 Chapter 212
214 Chapter 213
215 Chapter 214
216 Chapter 215
217 Ekstra Part 1
218 Ekstra Part 2
219 Ekstra Part 3
220 Ekstra Part 4
221 Ekstra Part 5
222 Ekstra Part 6
223 Ekstra Part 7
224 Ekstra Part 8
225 Ekstra Part 9
226 Ekstra Part 10
Episodes

Updated 226 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Promo Novel Penyesalan Anak Durhaka
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
Chapter 108
110
Chapter 109
111
Chapter 110
112
Chapter 111
113
Chapter 112
114
Chapter 113
115
Chapter 114
116
Chapter 115
117
Chapter 116
118
Chapter 117
119
Chapter 118
120
Chapter 119
121
Chapter 120
122
Chapter 121
123
Chapter 122
124
Chapter 123
125
Chapter 124
126
Chapter 125
127
Chapter 126
128
Chapter 127
129
Chapter 128
130
Chapter 129
131
Chapter 130
132
Chapter 131
133
Chapter 132
134
Chapter 133
135
Chapter 134
136
Chapter 135
137
Chapter 136
138
Chapter 137
139
Chapter 138
140
Chapter 139
141
Chapter 140
142
Chapter 141
143
Chapter 142
144
Chapter 143
145
Chapter 144
146
Chapter 145
147
Chapter 146
148
Chapter 147
149
Chapter 148
150
Chapter 149
151
Chapter 150
152
Chapter 151
153
Chapter 152
154
Chapter 153
155
Chapter 154
156
Chapter 155
157
Chapter 156
158
Chapter 157
159
Chapter 158
160
Chapter 159
161
Chapter 160
162
Chapter 161
163
Chapter 162
164
Chapter 163
165
Chapter 164
166
Chapter 165
167
Chapter 166
168
Chapter 167
169
Chapter 168
170
Chapter 169
171
Chapter 170
172
Chapter 171
173
Chapter 172
174
Chapter 173
175
Chapter 174
176
Chapter 175
177
Chapter 176
178
Chapter 177
179
Chapter 178
180
Chapter 179
181
Chapter 180
182
Chapter 181
183
Chapter 182
184
Chapter 183
185
Chapter 184
186
Chapter 185
187
Chapter 186
188
Chapter 187
189
Chapter 188
190
Chapter 189
191
Chapter 190
192
Chapter 191
193
Chapter 192
194
Chapter 193
195
Chapter 194
196
Chapter 195
197
Chapter 196
198
Chapter 197
199
Chapter 198
200
Chapter 199
201
Chapter 200
202
Chapter 201
203
Chapter 202
204
Chapter 203
205
Chapter 204
206
Chapter 205
207
Chapter 206
208
Chapter 207
209
Chapter 208
210
Chapter 209
211
Chapter 210
212
Chapter 211
213
Chapter 212
214
Chapter 213
215
Chapter 214
216
Chapter 215
217
Ekstra Part 1
218
Ekstra Part 2
219
Ekstra Part 3
220
Ekstra Part 4
221
Ekstra Part 5
222
Ekstra Part 6
223
Ekstra Part 7
224
Ekstra Part 8
225
Ekstra Part 9
226
Ekstra Part 10

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!