🍁Bahagiakanlah orang yang menemanimu disaat susah dan tinggalkanlah orang yang hanya ada disaat kamu sukses🍁
.
.
.
.
Suasana pagi di mansion utama Wesly tidak seperti kemarin, pak Max dan para pelayan yang melihat ada ketegangan di meja makan hanya bisa diam saja.
Sejak kedatangan tuan muda kedua dan ketiga pak Max sudah menebak ada yang tidak beres.
Di meja makan baru ada Vincent, Victor, dan Xander. Meski sudah ada banyak makanan di depan mereka tapi tidak ada yang berniat untuk memulai sarapan, Victor dan Vincent saling melirik menanyakan apa yang terjadi dengan kakak mereka.
Tak berselang lama tuan dan nyonya mansion ikut bergabung dengan ketiganya, Vincent yang melihat mata sembab sang mommy dan daddy semakin yakin ada sesuatu yang terjadi semalam.
Apa yang sebenarnya terjadi, batin Vincent.
Ini kenapa semuanya pada kayak ada pikiran berat gitu, batin Victor.
Sepertinya mommy udah tahu, batin Xander menebak.
Tatapan mata daddy Xavier bertatapan dengan putra sulungnya Xander. Melihat hal tersebut Xander menggelengkan kepalanya seakan keduanya sedang berbicara lewat batin.
"Mom" panggil Victor.
Mommy Chloe diam saja tak menjawab ucapan anaknya, ia termenung dan terlihat sangat sedih entah apa yang ia pikirkan. Melihat hal tersebut dengan cepat daddy Xavier mengangkat istrinya ke pangkuannya.
"Hubby......hiks hiks hiks" ucap mommy Chloe dengan suara pelan dalam pelukan suaminya.
"Semuanya akan baik-baik saja baby" ucap daddy Xavier dengan lembut.
"Daddy.......hiks hiks hiks.......mommy kenapa dad......hiks hiks" ucap Victor sambil menangis.
Xander dan Vincent menggelengkan kepala melihat Victor yang sudah menangis. Keduanya bukan kasihan atau menenangkannya, tapi mengulum senyum geli melihat wajah Victor yang sangat jelek kalau lagi menangis.
Xander tak habis pikir jika adiknya sedang akting maka akting menangisnya sangat menghayati dan wajahnya itu selalu tampan, bukan seperti sekarang jika ia tak akting wajah menangisnya akan sangat jelek.
"Brother Vic, brother Vin" pekik Zelena dengan suara melengking saat sampai di meja makan.
Semuanya kaget mendengar pekikan Zelena yang membahana, adegan haru tadi berubah seketika karena kedatangan Zelena. Mommy Chloe yang tadi menangis akhirnya tak menangis lagi.
"Princess" desis Xander.
"Brother twin muka kalian kenapa?" tanya Zelena dengan wajah khawatir.
"Twin kenapa sayang?" tanya mommy Chloe yang langsung melihat kedua anak kembarnya.
Aarrrgghhh...........
Teriak mommy Chloe menggema di dalam mansion, daddy Xavier bersama anak-anaknya langsung menutup telinga mereka. Sedari tadi mommy Chloe tak melihat wajah kedua anaknya yang penuh dengan lebam.
"Kalian kenapa sayang? Bagaimana bisa seperti ini. Apa yang terjadi sayang? Siapa yang memukul kalian dan sejak kapan sayang?" tanya mommy Chloe memberondong banyak pertanyaan ke keduanya.
"Mom sakit" rengek Victor dengan manja.
"Kamu itu seorang artis apa tidak apa-apa dengan wajahmu sayang?" tanya mommy Chloe dengan cemas.
"Yah mau gimana lagi mom terpaksa aku harus vakum dulu"
"Siapa yang membuat kalian seperti ini sayang?" tanya mommy Chloe sambil menatap kedua anak kembarnya
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
Keduanya diam tak bisa mengatakan siapa yang sudah menghajar mereka. Bisa-bisa sebentar keduanya kembali dihajar dengan brutal oleh kakak mereka Xander.
"Kita berdua berantem semalam saat mabuk mom" ucap Vincent.
"Apa" ucap mommy Chloe dengan kaget.
"Brother twin apa seru?" tanya Zelena dengan wajah berbinar.
Hah..........
Semua yang ada di sana kaget mendengar ucapan Zelena, pasalnya ini bukan permainan atau sejenisnya. Daddy Xavier hanya menggelengkan kepalanya melihat kepolosan putrinya itu.
"Sudah-sudah mending kita sarapan" ucap daddy Xavier.
Semuanya langsung duduk di tempat masing-masing untuk sarapan setelah kepala keluarga berbicara. Saat sarapan suasana kembali hening seperti biasa, Zelena yang melihat wajah tampan kedua kakaknya penuh lebam meringis takut.
Itu sakit tidak ya, batin Zelena dengan penasaran.
Xander mengulum senyum geli saat melihat mata adik bungsunya yang terus melihat kedua adik kembarnya. Ia tahu apa yang dipikirkan adiknya, makanya ia hanya bisa menggelengkan kepala.
Selesai sarapan Zelena kembali masuk ke kamar karena ingin menghabiskan waktunya membaca novel romance kesukaannya. Zelena yang asik dengan novelnya, tak mengetahui jika semua keluarganya saat ini sudah pergi.
~ Blue Ocean Apartment ~
Victor dan Vincent yang baru keluar dari mobil mereka mengerutkan kening melihat tempat yang mereka tuju. Keduanya hanya tahu jika mereka akan membahas sesuatu yang sangat penting dengan aunty Valeria.
"Brother kenapa kita kesini?" tanya Victor dengan penasaran.
"Ikut saja" ucap Xander dengan suara dingin.
Mereka segera masuk ke lift menuju apartemen uncle Thomas. Sampai di depan pintu apartemen uncle Thomas ternyata David sudah menunggu kehadiran mereka disana.
"Selamat pagi bos besar, nyonya, bos, dan tuan muda sekalian" ucap David dengan sopan.
"Pagi David" balas mommy Chloe mewakili keluarganya.
David lalu membunyikan bel sampai pintu dibuka oleh uncle Thomas, ternyata kedatangan mereka sudah ditunggu oleh aunty Valeria dan uncle Thomas sedari tadi. Mereka lalu masuk ke dalam apartemen milik uncle Thomas.
"Wajah kalian kenapa?" tanya uncle Thomas dengan kaget.
"Biasa anak muda uncle" jawab Vincent dengan suara dingin.
"Semalam keduanya mengukur kemampuan bertarung mereka Thomas" ucap mommy Chloe.
Hah..........
Uncle Thomas melongo mendengar ucapan mommy Chloe tentang kedua anak kembarnya itu, Victor dan Vincent hanya bisa mengumpat dengan kesal dalam hati mendengar ucapan mommy mereka.
Mereka langsung duduk di ruang tamu, pandangan aunty Valeria lalu tertuju kepada Xander seakan ia tahu jika anak itu sudah tak sabar ingin mengetahui apa yang bisa mereka lakukan.
"Aku rasa kalian sudah tahu masalahnya kan?" tanya aunty Valeria dengan suara dingin.
"Apa itu betul Val tentang princess kami?" tanya balik mommy Chloe.
"Semuanya benar"
"Wait wait ini apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa ada nama princess" ucap Victor dengan cepat.
"Vic diam" ucap Xander dengan tatapan tajam.
Victor langsung diam tak bertanya lagi mendapat tatapan tajam dari kakak tertuanya itu. Entahlah ia dari dulu sangat takut dengan tatapan tajam kakak pertamanya dan daddynya.
"What we must doing aunty?" (apa yang harus kami lakukan tante) tanya Xander.
"Cari pemicunya dan jauhkan dari Zelena"
"Apa putriku bisa disembuhkan?" tanya mommy Chloe.
"Hanya dia yang bisa menyembuhkan dirinya sendiri"
"Apa maksud aunty?" tanya Xander dengan bingung.
"Maksud mommy apa yang ada dalam tubuh Zelena itu terbentuk karena suatu kejadian" ucap Mikhail yang baru datang bersama Damon dan Teivel.
Semuanya langsung memandang ke arah suara dan melihat Mikhail yang berjalan dengan langkah tegap, di ikuti kedua bawahannya dari belakang. Victor dan Vincent yang baru pertama kali melihat Damon bergidik ngeri melihat mata merahnya itu.
Apa dia setan, batin keduanya.
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
Mikhail tersenyum smirk melihat kedua kembar itu yang memikirkan tentang Damon, Mikhail langsung duduk di kursi yang sudah disiapkan Damon barusan. Tatapan mata tajam dan angkuhnya sama seperti dengan aunty Valeria.
"Seperti kata Mikhail, apa yang ada dalam tubuh Zelena itu bukan dari sejak ia lahir tapi ia terbentuk kerena sesuatu" ucap aunty Valeria.
"Kalau begitu kita tanya saja princess kenapa dia bisa seperti itu" ucap Vincent.
"Itu tidak mudah" ucap Mikhail dengan tatapan penuh kebencian.
"Lalu apa anda punya saran?" tanya balik Vincent dengan tatapan permusuhan.
"Vin" desis Xander dengan suara dingin.
Mikhail tersenyum smirk melihat Vincent, ia mengepal tangannya ingin sekali membunuh Vincent saat mengingat adiknya. Tak mau kelepasan emosi ia bergegas pergi dari sana tak mengucapkan satu kata pun.
"Anak itu" ucap uncle Thomas sambil memijit dahinya.
"Jadi menurut aunty apa yang harus kita lakukan" ucap Xander.
"Kirim dia ke kota lain atau kalau bisa negara lain"
"Apa" ucap mereka semua dengan kaget.
"Honey apa kamu yakin?" tanya uncle Thomas.
"Zelena sepertiku, jika ia tetap disini dekat pemicunya itu akan sangat berbahaya" ucap aunty Valeria dengan suara dingin.
"Baiklah" ucap daddy Xavier.
"Hubby" ucap mommy Chloe sambil menggelengkan kepala.
"Mommy aku rasa ucapan aunty ada benarnya juga" ucap Xander.
"Apa kalian ingin menjauhkan aku dan putriku!" bentak mommy Chloe.
"Kalau loe ngak mau itu terserah loe, tapi siap-siap aja lihat anak loe berubah menjadi monster mengerikan" ucap aunty Valeria dengan tatapan dingin.
"Itu ngak akan pernah terjadi" bantah mommy Chloe.
"Loe pastinya masih ingat saat penculikan anak gue dan apa yang gue lakukan di markas loe"
"Itu" ucap mommy Chloe bergidik ngeri mengingat kejadian itu.
"Itu belum seberapa Chloe" ketus aunty Valeria.
Semuanya hanya diam saja pasalnya mereka berbicara dengan bahasa Indonesia yang tidak sama sekali mereka mengerti. Entah kenapa Xander dan kedua adik kembarnya sangat malas untuk mempelajari bahasa Indonesia.
"Zelena tidak bisa dilatih seperti Mikhail karena mereka berbeda" ucap aunty Valeria.
"Jadi kita harus menjauhkan princess dari kota ini"
"Heemmm! Dan kalian harus mencari tahu kenapa Zelena bisa seperti ini"
"Aunty bukannya kita bisa membawa nona muda ke psikiater" usul David.
"Apa maksud ka David, kakak pikir princess gila!" bentak Vincent.
"Vincent tenang" ucap daddy Xavier dengan suara tegas.
"Baik dad"
"Itu tidak ada guna karena aku pernah melakukan hal itu juga" ucap aunty Valeria.
"Dimana kita harus mengirim princess aunty" ucap Xander dengan tatapan tajam.
"Indonesia"
Semuanya diam mendengar ucapan aunty Valeria, dengan cepat aunty Valeria menjelaskan maksudnya mengirim Zelena ke sana karena hanya di tempat itu mereka bisa menjaga Zelena dengan leluasa.
Apa lagi musuh daddy Xavier tak akan mengira jika putri tunggal Wesly berada disana. Setelah berembuk akhirnya mereka sepakat untuk mengirim Zelena tinggal di Indonesia dan melanjutkan studynya disana.
~ Rainbow Cafe ~
Setelah dari apartemen uncle Thomas, disinilah David dan Xander berada di salah satu ruang VIP di Rainbow cafe. Keduanya akan bertemu dengan Mikhail membahas beberapa hal tentang David dan Zelena.
"Ada apa?" tanya Mikhail saat baru masuk ke dalam ruang VIP.
"Bagaimana kamu bisa mengontrol sisi iblismu itu" ucap Xander to the point.
"Berdamai" ucap Mikhail dengan singkat.
"Are you sure" (apa kamu yakin) ucap David menyelidik.
"Heemmm"
"Apa tidak ada cara lain?" tanya Xander dengan gusar.
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
Mikhail menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Xander, hanya itu yang bisa menyelamatkan Zelena dan hidupnya. Menjadi seorang psycopath bukan keinginan mereka.
"Kamu harus mencari tahu penyebab Zelena jadi seperti itu"
"Heemmmm"
"Apa ini ada hubungannya dengan penculikan nona muda waktu kecil" tebak David.
"Bisa jadi" ucap Mikhail.
"Bagaimana awal kamu tahu kamu itu seorang psycopath"
"Aku menyukai suara jeritan kesakitan dan aku sangat suka melakukan bedah kecil" ucap Mikhail sambil tersenyum menyeringai.
Xander menatap Mikhail dengan datar tak ada ekspresi apapun. Ia tak bingung lagi mendengar sifat seorang psycopath, meski ia juga pernah melakukan hal seperti itu kepada musuh-musuhnya.
"Bagaimana menurutmu Indonesia" ucap Xander.
"Well, that country is good apa lagi negaranya hukum" (jadi, negera itu bagus)
"Zelena akan di kirim ke sana"
"Pilihan yang bagus"
"Itu saran mommy kamu"
"I know" (aku tahu) ucap Mikhail dengan suara dingin.
"Dari mana kamu tahu"
"Well kamu bisa menebaknya" ucap Mikhail dengan acuh.
Xander tak bertanya lagi karena ia tahu Mikhail tak akan menjawab pertanyaannya. David lalu memandang Mikhail ingin mengatakan sesuatu.
"Katakan" ucap Mikhail dengan tatapan dingin.
"Bantu aku mencari keberadaan wanita itu selama dia pergi dari hidup kami" ucap David yang engan mengatakan mommy.
"Oke"
"Terima kasih"
"Heemmm! Nanti malam Damon akan mengirim informasinya"
"Secepat itu" ucap David tak yakin.
"Jangan remehkan kemampuan King tuan muda pertama Kendrick!" bentak Teivel dengan suara tinggi.
Mata Teivel memandang sinis David tak terima ucapannya tadi. Mikhail sendiri hanya tersenyum smirk melihat keduanya, tak mengatakan apapun ia segera berlalu pergi dari sana.
Mikhail menghentikan langkahnya saat di depan pintu, ia mendongak kepalanya melihat Xander dan David dengan wajah dingin.
"Sebaiknya kalian berdua memperkuat sistem keamanan Wesly Group" ucap Mikhail dengan suara dingin.
Ia berlalu pergi setelah mengatakan hal tersebut yang membuat Xander dan David memikirkan ucapannya barusan. Tak lama wajah Xander merah padam setelah mengerti maksud Mikhail barusan.
Brak............
"Berengsek" hardik Xander sambil mengebrak meja.
"Bos ada apa?" tanya David dengan bingung.
"Ada yang ingin membobol keamanan perusahaan"
"Apa! Dari mana bos tahu" ucap David dengan kaget.
"Mikhail" ucap Xander dengan singkat.
David tercengang mendengar ucapan Xander, ia baru paham maksud ucapan Mikhail tadi. Ternyata itu ia sudah salah bertanya tentang kemampuan Mikhail tadi.
"Minta uncle Thomas membuat sistem keamanan yang baru" ucap Xander dengan suara dingin.
"Baik bos"
Keduanya segera pergi dari sana menuju ke perusahaan, ia harus mengecek sendiri keamanan perusahaan mereka. Apa lagi jika orang itu mencoba masuk ke keamanan kantor pusat.
Saat keluar dari cafe mata Xander melirik ke arah timur seperti tahu ada yang mengawasinya. Ia tersenyum smirk melihat ada bayangan yang berdiri tepat di pembuangan sampah cafe.
Menarik, batin Xander sambil tersenyum menyeringai.
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
To be continue..............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Nana Subah
masih penasaran dg kejadian di masa lalu....
2022-07-23
1