Chapter 10

🍁Bahagiakanlah orang yang menemanimu disaat susah dan tinggalkanlah orang yang hanya ada disaat kamu sukses🍁

.

.

.

.

Suasana pagi di mansion utama Wesly tidak seperti kemarin, pak Max dan para pelayan yang melihat ada ketegangan di meja makan hanya bisa diam saja.

Sejak kedatangan tuan muda kedua dan ketiga pak Max sudah menebak ada yang tidak beres.

Di meja makan baru ada Vincent, Victor, dan Xander. Meski sudah ada banyak makanan di depan mereka tapi tidak ada yang berniat untuk memulai sarapan, Victor dan Vincent saling melirik menanyakan apa yang terjadi dengan kakak mereka.

Tak berselang lama tuan dan nyonya mansion ikut bergabung dengan ketiganya, Vincent yang melihat mata sembab sang mommy dan daddy semakin yakin ada sesuatu yang terjadi semalam.

Apa yang sebenarnya terjadi, batin Vincent.

Ini kenapa semuanya pada kayak ada pikiran berat gitu, batin Victor.

Sepertinya mommy udah tahu, batin Xander menebak.

Tatapan mata daddy Xavier bertatapan dengan putra sulungnya Xander. Melihat hal tersebut Xander menggelengkan kepalanya seakan keduanya sedang berbicara lewat batin.

"Mom" panggil Victor.

Mommy Chloe diam saja tak menjawab ucapan anaknya, ia termenung dan terlihat sangat sedih entah apa yang ia pikirkan. Melihat hal tersebut dengan cepat daddy Xavier mengangkat istrinya ke pangkuannya.

"Hubby......hiks hiks hiks" ucap mommy Chloe dengan suara pelan dalam pelukan suaminya.

"Semuanya akan baik-baik saja baby" ucap daddy Xavier dengan lembut.

"Daddy.......hiks hiks hiks.......mommy kenapa dad......hiks hiks" ucap Victor sambil menangis.

Xander dan Vincent menggelengkan kepala melihat Victor yang sudah menangis. Keduanya bukan kasihan atau menenangkannya, tapi mengulum senyum geli melihat wajah Victor yang sangat jelek kalau lagi menangis.

Xander tak habis pikir jika adiknya sedang akting maka akting menangisnya sangat menghayati dan wajahnya itu selalu tampan, bukan seperti sekarang jika ia tak akting wajah menangisnya akan sangat jelek.

"Brother Vic, brother Vin" pekik Zelena dengan suara melengking saat sampai di meja makan.

Semuanya kaget mendengar pekikan Zelena yang membahana, adegan haru tadi berubah seketika karena kedatangan Zelena. Mommy Chloe yang tadi menangis akhirnya tak menangis lagi.

"Princess" desis Xander.

"Brother twin muka kalian kenapa?" tanya Zelena dengan wajah khawatir.

"Twin kenapa sayang?" tanya mommy Chloe yang langsung melihat kedua anak kembarnya.

Aarrrgghhh...........

Teriak mommy Chloe menggema di dalam mansion, daddy Xavier bersama anak-anaknya langsung menutup telinga mereka. Sedari tadi mommy Chloe tak melihat wajah kedua anaknya yang penuh dengan lebam.

"Kalian kenapa sayang? Bagaimana bisa seperti ini. Apa yang terjadi sayang? Siapa yang memukul kalian dan sejak kapan sayang?" tanya mommy Chloe memberondong banyak pertanyaan ke keduanya.

"Mom sakit" rengek Victor dengan manja.

"Kamu itu seorang artis apa tidak apa-apa dengan wajahmu sayang?" tanya mommy Chloe dengan cemas.

"Yah mau gimana lagi mom terpaksa aku harus vakum dulu"

"Siapa yang membuat kalian seperti ini sayang?" tanya mommy Chloe sambil menatap kedua anak kembarnya

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

Keduanya diam tak bisa mengatakan siapa yang sudah menghajar mereka. Bisa-bisa sebentar keduanya kembali dihajar dengan brutal oleh kakak mereka Xander.

"Kita berdua berantem semalam saat mabuk mom" ucap Vincent.

"Apa" ucap mommy Chloe dengan kaget.

"Brother twin apa seru?" tanya Zelena dengan wajah berbinar.

Hah..........

Semua yang ada di sana kaget mendengar ucapan Zelena, pasalnya ini bukan permainan atau sejenisnya. Daddy Xavier hanya menggelengkan kepalanya melihat kepolosan putrinya itu.

"Sudah-sudah mending kita sarapan" ucap daddy Xavier.

Semuanya langsung duduk di tempat masing-masing untuk sarapan setelah kepala keluarga berbicara. Saat sarapan suasana kembali hening seperti biasa, Zelena yang melihat wajah tampan kedua kakaknya penuh lebam meringis takut.

Itu sakit tidak ya, batin Zelena dengan penasaran.

Xander mengulum senyum geli saat melihat mata adik bungsunya yang terus melihat kedua adik kembarnya. Ia tahu apa yang dipikirkan adiknya, makanya ia hanya bisa menggelengkan kepala.

Selesai sarapan Zelena kembali masuk ke kamar karena ingin menghabiskan waktunya membaca novel romance kesukaannya. Zelena yang asik dengan novelnya, tak mengetahui jika semua keluarganya saat ini sudah pergi.

~ Blue Ocean Apartment ~

Victor dan Vincent yang baru keluar dari mobil mereka mengerutkan kening melihat tempat yang mereka tuju. Keduanya hanya tahu jika mereka akan membahas sesuatu yang sangat penting dengan aunty Valeria.

"Brother kenapa kita kesini?" tanya Victor dengan penasaran.

"Ikut saja" ucap Xander dengan suara dingin.

Mereka segera masuk ke lift menuju apartemen uncle Thomas. Sampai di depan pintu apartemen uncle Thomas ternyata David sudah menunggu kehadiran mereka disana.

"Selamat pagi bos besar, nyonya, bos, dan tuan muda sekalian" ucap David dengan sopan.

"Pagi David" balas mommy Chloe mewakili keluarganya.

David lalu membunyikan bel sampai pintu dibuka oleh uncle Thomas, ternyata kedatangan mereka sudah ditunggu oleh aunty Valeria dan uncle Thomas sedari tadi. Mereka lalu masuk ke dalam apartemen milik uncle Thomas.

"Wajah kalian kenapa?" tanya uncle Thomas dengan kaget.

"Biasa anak muda uncle" jawab Vincent dengan suara dingin.

"Semalam keduanya mengukur kemampuan bertarung mereka Thomas" ucap mommy Chloe.

Hah..........

Uncle Thomas melongo mendengar ucapan mommy Chloe tentang kedua anak kembarnya itu, Victor dan Vincent hanya bisa mengumpat dengan kesal dalam hati mendengar ucapan mommy mereka.

Mereka langsung duduk di ruang tamu, pandangan aunty Valeria lalu tertuju kepada Xander seakan ia tahu jika anak itu sudah tak sabar ingin mengetahui apa yang bisa mereka lakukan.

"Aku rasa kalian sudah tahu masalahnya kan?" tanya aunty Valeria dengan suara dingin.

"Apa itu betul Val tentang princess kami?" tanya balik mommy Chloe.

"Semuanya benar"

"Wait wait ini apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa ada nama princess" ucap Victor dengan cepat.

"Vic diam" ucap Xander dengan tatapan tajam.

Victor langsung diam tak bertanya lagi mendapat tatapan tajam dari kakak tertuanya itu. Entahlah ia dari dulu sangat takut dengan tatapan tajam kakak pertamanya dan daddynya.

"What we must doing aunty?" (apa yang harus kami lakukan tante) tanya Xander.

"Cari pemicunya dan jauhkan dari Zelena"

"Apa putriku bisa disembuhkan?" tanya mommy Chloe.

"Hanya dia yang bisa menyembuhkan dirinya sendiri"

"Apa maksud aunty?" tanya Xander dengan bingung.

"Maksud mommy apa yang ada dalam tubuh Zelena itu terbentuk karena suatu kejadian" ucap Mikhail yang baru datang bersama Damon dan Teivel.

Semuanya langsung memandang ke arah suara dan melihat Mikhail yang berjalan dengan langkah tegap, di ikuti kedua bawahannya dari belakang. Victor dan Vincent yang baru pertama kali melihat Damon bergidik ngeri melihat mata merahnya itu.

Apa dia setan, batin keduanya.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

Mikhail tersenyum smirk melihat kedua kembar itu yang memikirkan tentang Damon, Mikhail langsung duduk di kursi yang sudah disiapkan Damon barusan. Tatapan mata tajam dan angkuhnya sama seperti dengan aunty Valeria.

"Seperti kata Mikhail, apa yang ada dalam tubuh Zelena itu bukan dari sejak ia lahir tapi ia terbentuk kerena sesuatu" ucap aunty Valeria.

"Kalau begitu kita tanya saja princess kenapa dia bisa seperti itu" ucap Vincent.

"Itu tidak mudah" ucap Mikhail dengan tatapan penuh kebencian.

"Lalu apa anda punya saran?" tanya balik Vincent dengan tatapan permusuhan.

"Vin" desis Xander dengan suara dingin.

Mikhail tersenyum smirk melihat Vincent, ia mengepal tangannya ingin sekali membunuh Vincent saat mengingat adiknya. Tak mau kelepasan emosi ia bergegas pergi dari sana tak mengucapkan satu kata pun.

"Anak itu" ucap uncle Thomas sambil memijit dahinya.

"Jadi menurut aunty apa yang harus kita lakukan" ucap Xander.

"Kirim dia ke kota lain atau kalau bisa negara lain"

"Apa" ucap mereka semua dengan kaget.

"Honey apa kamu yakin?" tanya uncle Thomas.

"Zelena sepertiku, jika ia tetap disini dekat pemicunya itu akan sangat berbahaya" ucap aunty Valeria dengan suara dingin.

"Baiklah" ucap daddy Xavier.

"Hubby" ucap mommy Chloe sambil menggelengkan kepala.

"Mommy aku rasa ucapan aunty ada benarnya juga" ucap Xander.

"Apa kalian ingin menjauhkan aku dan putriku!" bentak mommy Chloe.

"Kalau loe ngak mau itu terserah loe, tapi siap-siap aja lihat anak loe berubah menjadi monster mengerikan" ucap aunty Valeria dengan tatapan dingin.

"Itu ngak akan pernah terjadi" bantah mommy Chloe.

"Loe pastinya masih ingat saat penculikan anak gue dan apa yang gue lakukan di markas loe"

"Itu" ucap mommy Chloe bergidik ngeri mengingat kejadian itu.

"Itu belum seberapa Chloe" ketus aunty Valeria.

Semuanya hanya diam saja pasalnya mereka berbicara dengan bahasa Indonesia yang tidak sama sekali mereka mengerti. Entah kenapa Xander dan kedua adik kembarnya sangat malas untuk mempelajari bahasa Indonesia.

"Zelena tidak bisa dilatih seperti Mikhail karena mereka berbeda" ucap aunty Valeria.

"Jadi kita harus menjauhkan princess dari kota ini"

"Heemmm! Dan kalian harus mencari tahu kenapa Zelena bisa seperti ini"

"Aunty bukannya kita bisa membawa nona muda ke psikiater" usul David.

"Apa maksud ka David, kakak pikir princess gila!" bentak Vincent.

"Vincent tenang" ucap daddy Xavier dengan suara tegas.

"Baik dad"

"Itu tidak ada guna karena aku pernah melakukan hal itu juga" ucap aunty Valeria.

"Dimana kita harus mengirim princess aunty" ucap Xander dengan tatapan tajam.

"Indonesia"

Semuanya diam mendengar ucapan aunty Valeria, dengan cepat aunty Valeria menjelaskan maksudnya mengirim Zelena ke sana karena hanya di tempat itu mereka bisa menjaga Zelena dengan leluasa.

Apa lagi musuh daddy Xavier tak akan mengira jika putri tunggal Wesly berada disana. Setelah berembuk akhirnya mereka sepakat untuk mengirim Zelena tinggal di Indonesia dan melanjutkan studynya disana.

~ Rainbow Cafe ~

Setelah dari apartemen uncle Thomas, disinilah David dan Xander berada di salah satu ruang VIP di Rainbow cafe. Keduanya akan bertemu dengan Mikhail membahas beberapa hal tentang David dan Zelena.

"Ada apa?" tanya Mikhail saat baru masuk ke dalam ruang VIP.

"Bagaimana kamu bisa mengontrol sisi iblismu itu" ucap Xander to the point.

"Berdamai" ucap Mikhail dengan singkat.

"Are you sure" (apa kamu yakin) ucap David menyelidik.

"Heemmm"

"Apa tidak ada cara lain?" tanya Xander dengan gusar.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

Mikhail menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Xander, hanya itu yang bisa menyelamatkan Zelena dan hidupnya. Menjadi seorang psycopath bukan keinginan mereka.

"Kamu harus mencari tahu penyebab Zelena jadi seperti itu"

"Heemmmm"

"Apa ini ada hubungannya dengan penculikan nona muda waktu kecil" tebak David.

"Bisa jadi" ucap Mikhail.

"Bagaimana awal kamu tahu kamu itu seorang psycopath"

"Aku menyukai suara jeritan kesakitan dan aku sangat suka melakukan bedah kecil" ucap Mikhail sambil tersenyum menyeringai.

Xander menatap Mikhail dengan datar tak ada ekspresi apapun. Ia tak bingung lagi mendengar sifat seorang psycopath, meski ia juga pernah melakukan hal seperti itu kepada musuh-musuhnya.

"Bagaimana menurutmu Indonesia" ucap Xander.

"Well, that country is good apa lagi negaranya hukum" (jadi, negera itu bagus)

"Zelena akan di kirim ke sana"

"Pilihan yang bagus"

"Itu saran mommy kamu"

"I know" (aku tahu) ucap Mikhail dengan suara dingin.

"Dari mana kamu tahu"

"Well kamu bisa menebaknya" ucap Mikhail dengan acuh.

Xander tak bertanya lagi karena ia tahu Mikhail tak akan menjawab pertanyaannya. David lalu memandang Mikhail ingin mengatakan sesuatu.

"Katakan" ucap Mikhail dengan tatapan dingin.

"Bantu aku mencari keberadaan wanita itu selama dia pergi dari hidup kami" ucap David yang engan mengatakan mommy.

"Oke"

"Terima kasih"

"Heemmm! Nanti malam Damon akan mengirim informasinya"

"Secepat itu" ucap David tak yakin.

"Jangan remehkan kemampuan King tuan muda pertama Kendrick!" bentak Teivel dengan suara tinggi.

Mata Teivel memandang sinis David tak terima ucapannya tadi. Mikhail sendiri hanya tersenyum smirk melihat keduanya, tak mengatakan apapun ia segera berlalu pergi dari sana.

Mikhail menghentikan langkahnya saat di depan pintu, ia mendongak kepalanya melihat Xander dan David dengan wajah dingin.

"Sebaiknya kalian berdua memperkuat sistem keamanan Wesly Group" ucap Mikhail dengan suara dingin.

Ia berlalu pergi setelah mengatakan hal tersebut yang membuat Xander dan David memikirkan ucapannya barusan. Tak lama wajah Xander merah padam setelah mengerti maksud Mikhail barusan.

Brak............

"Berengsek" hardik Xander sambil mengebrak meja.

"Bos ada apa?" tanya David dengan bingung.

"Ada yang ingin membobol keamanan perusahaan"

"Apa! Dari mana bos tahu" ucap David dengan kaget.

"Mikhail" ucap Xander dengan singkat.

David tercengang mendengar ucapan Xander, ia baru paham maksud ucapan Mikhail tadi. Ternyata itu ia sudah salah bertanya tentang kemampuan Mikhail tadi.

"Minta uncle Thomas membuat sistem keamanan yang baru" ucap Xander dengan suara dingin.

"Baik bos"

Keduanya segera pergi dari sana menuju ke perusahaan, ia harus mengecek sendiri keamanan perusahaan mereka. Apa lagi jika orang itu mencoba masuk ke keamanan kantor pusat.

Saat keluar dari cafe mata Xander melirik ke arah timur seperti tahu ada yang mengawasinya. Ia tersenyum smirk melihat ada bayangan yang berdiri tepat di pembuangan sampah cafe.

Menarik, batin Xander sambil tersenyum menyeringai.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

To be continue..............

Terpopuler

Comments

Nana Subah

Nana Subah

masih penasaran dg kejadian di masa lalu....

2022-07-23

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Promo Novel Penyesalan Anak Durhaka
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 Chapter 108
110 Chapter 109
111 Chapter 110
112 Chapter 111
113 Chapter 112
114 Chapter 113
115 Chapter 114
116 Chapter 115
117 Chapter 116
118 Chapter 117
119 Chapter 118
120 Chapter 119
121 Chapter 120
122 Chapter 121
123 Chapter 122
124 Chapter 123
125 Chapter 124
126 Chapter 125
127 Chapter 126
128 Chapter 127
129 Chapter 128
130 Chapter 129
131 Chapter 130
132 Chapter 131
133 Chapter 132
134 Chapter 133
135 Chapter 134
136 Chapter 135
137 Chapter 136
138 Chapter 137
139 Chapter 138
140 Chapter 139
141 Chapter 140
142 Chapter 141
143 Chapter 142
144 Chapter 143
145 Chapter 144
146 Chapter 145
147 Chapter 146
148 Chapter 147
149 Chapter 148
150 Chapter 149
151 Chapter 150
152 Chapter 151
153 Chapter 152
154 Chapter 153
155 Chapter 154
156 Chapter 155
157 Chapter 156
158 Chapter 157
159 Chapter 158
160 Chapter 159
161 Chapter 160
162 Chapter 161
163 Chapter 162
164 Chapter 163
165 Chapter 164
166 Chapter 165
167 Chapter 166
168 Chapter 167
169 Chapter 168
170 Chapter 169
171 Chapter 170
172 Chapter 171
173 Chapter 172
174 Chapter 173
175 Chapter 174
176 Chapter 175
177 Chapter 176
178 Chapter 177
179 Chapter 178
180 Chapter 179
181 Chapter 180
182 Chapter 181
183 Chapter 182
184 Chapter 183
185 Chapter 184
186 Chapter 185
187 Chapter 186
188 Chapter 187
189 Chapter 188
190 Chapter 189
191 Chapter 190
192 Chapter 191
193 Chapter 192
194 Chapter 193
195 Chapter 194
196 Chapter 195
197 Chapter 196
198 Chapter 197
199 Chapter 198
200 Chapter 199
201 Chapter 200
202 Chapter 201
203 Chapter 202
204 Chapter 203
205 Chapter 204
206 Chapter 205
207 Chapter 206
208 Chapter 207
209 Chapter 208
210 Chapter 209
211 Chapter 210
212 Chapter 211
213 Chapter 212
214 Chapter 213
215 Chapter 214
216 Chapter 215
217 Ekstra Part 1
218 Ekstra Part 2
219 Ekstra Part 3
220 Ekstra Part 4
221 Ekstra Part 5
222 Ekstra Part 6
223 Ekstra Part 7
224 Ekstra Part 8
225 Ekstra Part 9
226 Ekstra Part 10
Episodes

Updated 226 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Promo Novel Penyesalan Anak Durhaka
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
Chapter 108
110
Chapter 109
111
Chapter 110
112
Chapter 111
113
Chapter 112
114
Chapter 113
115
Chapter 114
116
Chapter 115
117
Chapter 116
118
Chapter 117
119
Chapter 118
120
Chapter 119
121
Chapter 120
122
Chapter 121
123
Chapter 122
124
Chapter 123
125
Chapter 124
126
Chapter 125
127
Chapter 126
128
Chapter 127
129
Chapter 128
130
Chapter 129
131
Chapter 130
132
Chapter 131
133
Chapter 132
134
Chapter 133
135
Chapter 134
136
Chapter 135
137
Chapter 136
138
Chapter 137
139
Chapter 138
140
Chapter 139
141
Chapter 140
142
Chapter 141
143
Chapter 142
144
Chapter 143
145
Chapter 144
146
Chapter 145
147
Chapter 146
148
Chapter 147
149
Chapter 148
150
Chapter 149
151
Chapter 150
152
Chapter 151
153
Chapter 152
154
Chapter 153
155
Chapter 154
156
Chapter 155
157
Chapter 156
158
Chapter 157
159
Chapter 158
160
Chapter 159
161
Chapter 160
162
Chapter 161
163
Chapter 162
164
Chapter 163
165
Chapter 164
166
Chapter 165
167
Chapter 166
168
Chapter 167
169
Chapter 168
170
Chapter 169
171
Chapter 170
172
Chapter 171
173
Chapter 172
174
Chapter 173
175
Chapter 174
176
Chapter 175
177
Chapter 176
178
Chapter 177
179
Chapter 178
180
Chapter 179
181
Chapter 180
182
Chapter 181
183
Chapter 182
184
Chapter 183
185
Chapter 184
186
Chapter 185
187
Chapter 186
188
Chapter 187
189
Chapter 188
190
Chapter 189
191
Chapter 190
192
Chapter 191
193
Chapter 192
194
Chapter 193
195
Chapter 194
196
Chapter 195
197
Chapter 196
198
Chapter 197
199
Chapter 198
200
Chapter 199
201
Chapter 200
202
Chapter 201
203
Chapter 202
204
Chapter 203
205
Chapter 204
206
Chapter 205
207
Chapter 206
208
Chapter 207
209
Chapter 208
210
Chapter 209
211
Chapter 210
212
Chapter 211
213
Chapter 212
214
Chapter 213
215
Chapter 214
216
Chapter 215
217
Ekstra Part 1
218
Ekstra Part 2
219
Ekstra Part 3
220
Ekstra Part 4
221
Ekstra Part 5
222
Ekstra Part 6
223
Ekstra Part 7
224
Ekstra Part 8
225
Ekstra Part 9
226
Ekstra Part 10

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!