Chapter 8

🍁Terkadang tangis bisa menjadi sahabatmu dalam kesusahan, memendam sakitmu hanya akan membuatmu semakin tersiksa🍁

.

.

.

.

Mikhail bergerak cepat menghalang Zelena yang akan menikam seorang kakek di depannya.

Kakek itu tersadar saat mendengar suara orang berteriak di belakangnya, matanya melotot kaget melihat sepasang anak muda yang entah sedang apa di belakangnya.

"Pergi" usir aunty Valeria dengan tatapan membunuh ke arah kakek itu.

Tubuhnya bergetar melihat tatapan mata aunty Valeria yang sangat menakutkan, dengan cepat kakek itu pergi meninggalkan mereka bertiga. Beruntung tubuh Zelena terhalang oleh tubuh kekar Mikhail jadi kakek tadi tidak sempat melihat wajahnya.

Mikhail yang menggenggam pisau di tangannya tidak merasa sakit sedikit pun. Aunty Valeria melihat putranya dengan tatapan datar tapi ada rasa khawatir.

"I'm okay mom" (aku baik-baik saja mama) ucap Mikhail dengan suara lembut.

"Habis itu langsung diobati ya son" (nak) ucap aunty Valeria dengan suara yang begitu lembut.

"Iya mommy"

Keduanya lalu melihat ke arah Zelena dimana ia menatap ke depan dengan tatapan kosong. Perlahan Mikhail menarik pisau di tangan Zelena, aunty Valeria dengan cepat memegang kedua pipi Zelena dan menatap langsung ke mata.

"Dengarkan suara hati kamu sayang" ucap aunty Valeria dengan suara tegas.

Zelena tak merespon sedikit pun ucapan aunty Valeria, tapi aunty Valeria terus mengucapkan kata-kata itu sambil menatap langsung ke arah mata Zelena. Perlahan-lahan tatapan mata Zelena kembali menghangat tidak seperti tadi.

"A...un...ty" ucap Zelena dengan terbata.

"Semua baik-baik saja sayang, dengarkan kata hatimu abaikan suara bisikan itu" ucap aunty Valeria dengan tegas.

"Huawaaa! Aunty......hiks hiks hiks.....Zelena takut tiap kali dengar suara itu.......hiks hiks hiks" ucap Zelena sambil menangis terisak.

Mikhail dan mommynya kaget mendengar ucapan Zelena dan mereka mengambil kesimpulan, kalau selama ini Zelena pasti sering mendengar bisikan-bisikan itu.

"Mommy apa dia sepertiku?" tanya Mikhail.

"Iya son" jawab aunty Valeria sambil membuang napas dengan kasar.

"Kasihan mommy, pasti selama ini uncle dan aunty tidak tahu" ucap Mikhail merasa kasihan karena ia pernah berada di posisi Zelena.

"Kita harus secepatnya menolong Zelena"

"Heemmm"

Mikhail lalu mengendong Zelena yang entah kapan tertidur saat menangis di pelukan sang mommy. Sedangkan di ballroom hotel Vincent sangat marah kepada Victor yang membiarkan Zelena pergi sendiri.

"Kalau terjadi sesuatu sama princess, aku akan mematahkan lehermu Vic!" bentak Vincent.

"Twin aku tidak salah, lagian princess memang ingin sendiri ke sana"

"Seharusnya kamu tetap ikuti princess bodoh! Kamu tahu kan kalau persaingan di dunai bisnis itu tidak mudah bangsat!" bentak Vincent.

"Ckk!! Jangan sebut aku bodoh berengsek" hardik Victor tak terima dikatai bodoh.

"Kalau tidak bodoh cepat cari princess sekarang"

"Iya dasar tukang pemarah! Ayo kita cari princess Rio" ajak Victor dengan kesal.

Xander yang melihat kedua adiknya bersi tegang melirik David memberi isyarat untuk mencari tahu. David lalu bergegas pergi menuju Vincent yang sudah menyusul Victor ke toilet.

Victor yang sampai di toilet dengan cepat masuk ke toilet wanita tak perduli ada orang atau tidak. Saat masuk ke dalam toilet Victor mencari di setiap bilik toilet tapi tak ada orang.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

Perasaan Victor seketika menjadi cemas, ia melihat Rio dengan panik dimana keduanya tak menemukan Zelena. Saat keluar dari kamar mandi keduanya berpapasan dengan Vincent.

"Princess twin" ucap Victor dengan panik

"Princess kenapa Vic?" tanya Vincent yang sudah merasa ada sesuatu yang terjadi.

"Princess tidak ada di dalam toilet" ucap Victor dengan suara tinggi.

Bugh.........bugh........

Tanpa apa-apa Vincent meninju Victor di rahang dan menendangnya tepat di perut. Tubuh Victor langsung terpental menghantam Rio yang tepat berada di belakangnya.

"Kamu memang bodoh Victor! Dimana otakmu! Hah" bentak Vincent dengan emosi.

"Jangan salahkan aku sialan!" bentak Victor.

"Sekarang cari princess sampai dapat bangsat" ucap Vincent dengan emosi tinggi.

Tubuh David menegang mendengar ucapan Vincent, dengan cepat ia menyuruh anak buahnya mencari keberadaan Zelena di dalam dan luar hotel. David berbalik kembali menuju Xander untuk memberitahunya.

Xander yang sedang berbicara dengan kliennya melihat David dengan bingung. Pasalnya wajah David terlihat sangat panik seperti ada sesuatu yang terjadi.

"Bos nona muda hilang" bisik David.

Mata Xander melotot kaget mendengar ucapan tangan kanannya. Dengan cepat ia permisi meninggalkan rekannya itu, wajah Xander sudah merah padam siap membunuh siapapun yang berani menyentuh adiknya.

Saat kepergian Xander ternyata uncle Thomas baru mendapat kabar dari putranya jika saat ini Zelena sedang bersama dengan istrinya di penthouse milik Mikhail. Ia langsung memberitahu kedua orang tuanya agar jangan khawatir.

"Bagaimana bisa princess hilang" teriak Xander dengan emosi.

Beruntung mereka sangat jauh dari ballroom sehingga tidak ada yang mendengar teriakan Xander. Vincent, Victor, dan Rio bergidik ngeri mendengar teriakan Xander apa lagi tatapan matanya yang sangat menakutkan.

"Brother ma...af" ucap Victor dan Vincent serentak dengan gugup.

Bugh.........bugh........bugh......bugh.........

Xander menghajar ketiganya dengan brutal meluapkan emosinya yang sudah tidak terkontrol. Ia sangat marah mendengar adik bungsunya yang hilang karena kebodohan kedua adik kembarnya itu.

"Aku sudah bilang jangan pernah biarkan princess sendiri berengsek" hardik Xander.

Bugh........bugh..........bugh...........

3 tendangan tepat di perut ketiganya sampai membuat mereka bertiga terjatuh di lantai. Rasa sakit yang amat luar biasa membuat ketiganya tak bisa berdiri lagi, tak lama David membaca pesan dari daddy Xavier yang mengatakan keberadaan Zelena.

"Bos" panggil David dengan takut.

"Jika informasi yang kamu bawa tak berguna, siap-siap kakimu aku patahkan malam ini" ucap Xander dengan tatapan membunuh.

Glek.............

David menelan saliva dengan susah melihat tatapan Xander yang sangat mengerikan, dengan gemetar ia menyodorkan hpnya kepada Xander merasa aura Xander yang sangat menakutkan.

Phew..........

Xander menghembuskan napas dengan lega membaca pesan yang dikirim oleh daddynya. Ia bersyukur karena Zelena pergi dengan aunty Valeria, jika tidak malam ini ia akan menghancurkan satu kota hanya untuk mencari adik kesayangannya itu.

"Kalian bertiga beruntung malam ini, karena princess di bawa aunty Valeria jika tidak jangan harap kalian bisa bangun besok" ucap Xander dengan suara dingin.

Xander segera berlalu sambil memberi isyarat kepada anak buahnya untuk membawa ketiganya ke rumah sakit. Ringisan ketiganya terdengar saat anak buah Xander membantu mereka bangun.

Sial brother udah kayak monster aja, batin Vincent.

Aku tidak mau membuat brother emosi lagi, batin Victor.

Aaarrgghhh! Pukulan tuan muda pertama sangat kuat mana seluruh badanku sangat sakit, batin Rio merasa sangat kesakitan.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

~ Hotel Arthur ~

Seorang pria paruh baya yang sudah berumur lansia sedang melihat keindahan kota California dari lantai 27 tempat ia menginap. Tak lama anak perempuannya masuk bersama anaknya.

"Daddy" ucap Joana Drule.

"Heemm! Mereka terlihat sangat bahagia tadi" ucap pria yang di panggil daddy yang tak lain adalah Mario Drule.

"Mereka memang sangat bahagia di atas penderitaan kita dad" ucap Joana dengan tatapan penuh kebencian.

"Mommy sama kakek lagi ngomongin apa sih" ucap Misya putri bungsu Joana.

"Jangan di pikirkan sayang, mending sekarang kamu ikut nanny ke kamar buat tidur" ucap Joana dengan suara lembut.

"Tapi Misya mau nunggu daddy mom" ucap Misya dengan manja.

"Iya tunggu aja di kamar Misya bentar lagi daddy udah pulang kok"

"Oke mom"

Misya segera pergi bersama pengasuhnya menuju kamarnya tepat di samping kamar sang kakek. Tak lama Mario melihat putrinya dengan tatapan tajam dan dingin.

"Apa kamu sudah menyiapkan semuanya?" tanya Mario dengan cepat.

"Sudah dad, pokoknya kali ini kita tidak boleh gagal lagi seperti 11 tahun yang lalu"

"Iya kita sudah menyiapkan rencana ini selama 11 tahun jadi jangan sampai gagal"

"Iya daddy"

Mario mengingat kejadian sebelas tahun lalu dimana ia pernah menculik putri Xavier tapi berujung gagal. Saat itu ia harus menjalani operasi plastik karena wajah dan tubuhnya hancur akibat ledakan di gudang waktu itu.

Mario juga tak lupa saat daddy Xavier dengan tak berperasaan membunuh istrinya yang juga ikut dalam penculikan itu. Beruntung putrinya waktu itu ia sudah sembunyikan, jadi daddy Xavier dan anak buahnya tak bisa mengusik Joana.

"Sebentar lagi dendam mommy dan kakakmu akan terbalaskan nak"

"Iya daddy, aku sudah tidak sabar" ucap Joana sambil tersenyum smirk.

"Suruh anak buahmu untuk mencari wajah putri si berengsek itu"

"Daddy tenang aja, orangku sudah mulai bertindak tinggal tunggu hasilnya dan kita eksekusi aja"

"Baguslah"

Joana lalu pamit pergi ke kamarnya karena ia tahu pasti suaminya sudah pulang dari meeting. Sedangkan Mario tersenyum melihat foto Zelena yang sudah tersebar di internet meski tertutup topeng.

Ternyata kamu sudah besar gadis kecil, batin Mario sambil tersenyum penuh napsu.

~ Kingdom Apartment ~

Saat ini Zelena sedang ditemani oleh aunty Valeria di kamar tamu, sedangkan Mikhail sedang berbicara dengan asisten sekaligus orang kepercayaan yang bernama Teivel yang dalam bahasa latin artinya setan.

Seperti namanya Teivel juga adalah orang yang sangat menakutkan, karena ia memiliki hobi yang tidak biasa yaitu sangat suka menyiksa musuh-musuhnya.

Ia adalah seorang anak jalanan yang diselamatkan Mikhail saat akan di bunuh oleh sekelompok preman di kota Madrid.

Sejak saat itu Teivel sudah bertekad akan mengabdi kepada Mikhail. Bukan hanya Teivel saja yang berada di sisi Mikhail, tapi juga Ares yang sudah menjadi tangan kanan Mikhail sejak ia menjabat sebagai presdir tapi namanya berubah menjadi Damon.

"King dokter sudah datang" ucap Damon sambil membawa seorang dokter laki-laki masuk.

"Heeemmm"

Mikhail lalu menyuruh dokter itu membersihkan luka di tangannya. Selesai ia lalu menyuruh dokter itu pergi tak lupa membayar jasanya, Damon dan Teivel lalu berdiri menunggu perintah dari bos mereka.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

"Damon beritahu uncle Raksa untuk menyiapkan anak buah kita yang paling hebat"

"Baik King"

"Teivel kamu siapkan kepulangan sweetyku minggu depan"

"Baik King"

Mikhail lalu menyuruh Teivel untuk pergi meninggalkan Damon dan dirinya. Sesaat Mikhail mengingat adiknya yang memutuskan untuk sekolah di asrama setelah kejadian waktu itu.

"King"

"Heemmm"

"Anak Yorla memberi kabar jika mereka sudah mengirimkan pakaian-pakaian king, tuan dan nyonya besar untuk acara ulang tahun perusahaan Kusumo Group"

"Baiklah. Bagaimana keadaan aunty Yorla dan Jesica disana"

"Keduanya baik-baik saja King"

"Lalu uncle Bryan"

"Yang mulia raja Bryan saat ini sedang mempersiapkan putra mahkota yang akan segera bergabung di sekolah militer khusus kerajaan"

"Lalu princess Katy"

"Masih tetap sama seperti dulu King sangat introvert dengan orang luar"

"Terus kirim anak buah kita untuk mengawasi mereka semua Damon"

"Baik King"

Mikhail lalu bergegas masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan diri, ia adalah orang yang sangat gila akan kebersihan jadi setiap pulang ia harus mandi baru bisa beristirahat.

Sedangkan di dalam ruang santai Mikhail saat ini aunty Valeria sedang berbicara dengan Zelena tentang apa yang ia alami selama ini.

Dengan sabar aunty Valeria menjelaskan kondisinya agar ia paham, meski Zelena tidak mengerti dengan betul apa yang aunty Valeria katakan.

Setidaknya aunty Valeria sudah memberitahu Zelena untuk mencoba mengabaikan suara-suara bisik itu dan memikirkan hal yang baik saat suara itu muncul. Dengan polos Zelena mengangguk kepala mengikuti semua ucapan aunty Valeria.

"Honey" teriak uncle Thomas menggelegar saat baru masuk ke dalam penthouse.

"Daddy jangan berisik" ucap Mikhail dengan suara dingin.

Uncle Thomas hanya melihat anaknya dengan kesal sambil mencari keberadaan istrinya. Sedangkan daddy Xavier, mommy Chloe, uncle Albert, aunty Mira, David, dan Xander segera duduk di ruang tamu setelah Damon menyambut mereka.

Kenapa wajahnya sama persis dengan uncle Ares, batin Xander.

"Kamu Ares?" tanya mommy Chloe dengan penasaran.

"Baby" ucap daddy Xavier menatap tajam istrinya.

"Aku cuma penasaran saja hubby" ucap mommy Chloe sambil mengelus tangan suaminya dengan lembut.

"Heemmm" deham daddy Xavier.

"Maaf nyonya nama saya Damon tangan kanan King dan Ares adalah papa saya" ucap Damon dengan suara dingin.

"Oh pantes mata kalian sama" ucap aunty Mira.

Entah kenapa Xander tak percaya sedikit pun dengan ucapan Damon barusan. Malahan ia sepertinya kaget karena nama orang yang berada di sekitar uncle Thomas dan aunty Valeria semua berbaur tentang dewa dan malaikat.

"Who is King?" (siapa itu King) tanya Xander dengan cepat.

"That is my nick name" (itu nama panggilanku) ucap Mikhail dengan suara dingin.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

To be continue..................

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Promo Novel Penyesalan Anak Durhaka
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 Chapter 108
110 Chapter 109
111 Chapter 110
112 Chapter 111
113 Chapter 112
114 Chapter 113
115 Chapter 114
116 Chapter 115
117 Chapter 116
118 Chapter 117
119 Chapter 118
120 Chapter 119
121 Chapter 120
122 Chapter 121
123 Chapter 122
124 Chapter 123
125 Chapter 124
126 Chapter 125
127 Chapter 126
128 Chapter 127
129 Chapter 128
130 Chapter 129
131 Chapter 130
132 Chapter 131
133 Chapter 132
134 Chapter 133
135 Chapter 134
136 Chapter 135
137 Chapter 136
138 Chapter 137
139 Chapter 138
140 Chapter 139
141 Chapter 140
142 Chapter 141
143 Chapter 142
144 Chapter 143
145 Chapter 144
146 Chapter 145
147 Chapter 146
148 Chapter 147
149 Chapter 148
150 Chapter 149
151 Chapter 150
152 Chapter 151
153 Chapter 152
154 Chapter 153
155 Chapter 154
156 Chapter 155
157 Chapter 156
158 Chapter 157
159 Chapter 158
160 Chapter 159
161 Chapter 160
162 Chapter 161
163 Chapter 162
164 Chapter 163
165 Chapter 164
166 Chapter 165
167 Chapter 166
168 Chapter 167
169 Chapter 168
170 Chapter 169
171 Chapter 170
172 Chapter 171
173 Chapter 172
174 Chapter 173
175 Chapter 174
176 Chapter 175
177 Chapter 176
178 Chapter 177
179 Chapter 178
180 Chapter 179
181 Chapter 180
182 Chapter 181
183 Chapter 182
184 Chapter 183
185 Chapter 184
186 Chapter 185
187 Chapter 186
188 Chapter 187
189 Chapter 188
190 Chapter 189
191 Chapter 190
192 Chapter 191
193 Chapter 192
194 Chapter 193
195 Chapter 194
196 Chapter 195
197 Chapter 196
198 Chapter 197
199 Chapter 198
200 Chapter 199
201 Chapter 200
202 Chapter 201
203 Chapter 202
204 Chapter 203
205 Chapter 204
206 Chapter 205
207 Chapter 206
208 Chapter 207
209 Chapter 208
210 Chapter 209
211 Chapter 210
212 Chapter 211
213 Chapter 212
214 Chapter 213
215 Chapter 214
216 Chapter 215
217 Ekstra Part 1
218 Ekstra Part 2
219 Ekstra Part 3
220 Ekstra Part 4
221 Ekstra Part 5
222 Ekstra Part 6
223 Ekstra Part 7
224 Ekstra Part 8
225 Ekstra Part 9
226 Ekstra Part 10
Episodes

Updated 226 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Promo Novel Penyesalan Anak Durhaka
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
Chapter 108
110
Chapter 109
111
Chapter 110
112
Chapter 111
113
Chapter 112
114
Chapter 113
115
Chapter 114
116
Chapter 115
117
Chapter 116
118
Chapter 117
119
Chapter 118
120
Chapter 119
121
Chapter 120
122
Chapter 121
123
Chapter 122
124
Chapter 123
125
Chapter 124
126
Chapter 125
127
Chapter 126
128
Chapter 127
129
Chapter 128
130
Chapter 129
131
Chapter 130
132
Chapter 131
133
Chapter 132
134
Chapter 133
135
Chapter 134
136
Chapter 135
137
Chapter 136
138
Chapter 137
139
Chapter 138
140
Chapter 139
141
Chapter 140
142
Chapter 141
143
Chapter 142
144
Chapter 143
145
Chapter 144
146
Chapter 145
147
Chapter 146
148
Chapter 147
149
Chapter 148
150
Chapter 149
151
Chapter 150
152
Chapter 151
153
Chapter 152
154
Chapter 153
155
Chapter 154
156
Chapter 155
157
Chapter 156
158
Chapter 157
159
Chapter 158
160
Chapter 159
161
Chapter 160
162
Chapter 161
163
Chapter 162
164
Chapter 163
165
Chapter 164
166
Chapter 165
167
Chapter 166
168
Chapter 167
169
Chapter 168
170
Chapter 169
171
Chapter 170
172
Chapter 171
173
Chapter 172
174
Chapter 173
175
Chapter 174
176
Chapter 175
177
Chapter 176
178
Chapter 177
179
Chapter 178
180
Chapter 179
181
Chapter 180
182
Chapter 181
183
Chapter 182
184
Chapter 183
185
Chapter 184
186
Chapter 185
187
Chapter 186
188
Chapter 187
189
Chapter 188
190
Chapter 189
191
Chapter 190
192
Chapter 191
193
Chapter 192
194
Chapter 193
195
Chapter 194
196
Chapter 195
197
Chapter 196
198
Chapter 197
199
Chapter 198
200
Chapter 199
201
Chapter 200
202
Chapter 201
203
Chapter 202
204
Chapter 203
205
Chapter 204
206
Chapter 205
207
Chapter 206
208
Chapter 207
209
Chapter 208
210
Chapter 209
211
Chapter 210
212
Chapter 211
213
Chapter 212
214
Chapter 213
215
Chapter 214
216
Chapter 215
217
Ekstra Part 1
218
Ekstra Part 2
219
Ekstra Part 3
220
Ekstra Part 4
221
Ekstra Part 5
222
Ekstra Part 6
223
Ekstra Part 7
224
Ekstra Part 8
225
Ekstra Part 9
226
Ekstra Part 10

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!