🍁Terkadang tangis bisa menjadi sahabatmu dalam kesusahan, memendam sakitmu hanya akan membuatmu semakin tersiksa🍁
.
.
.
.
Mikhail bergerak cepat menghalang Zelena yang akan menikam seorang kakek di depannya.
Kakek itu tersadar saat mendengar suara orang berteriak di belakangnya, matanya melotot kaget melihat sepasang anak muda yang entah sedang apa di belakangnya.
"Pergi" usir aunty Valeria dengan tatapan membunuh ke arah kakek itu.
Tubuhnya bergetar melihat tatapan mata aunty Valeria yang sangat menakutkan, dengan cepat kakek itu pergi meninggalkan mereka bertiga. Beruntung tubuh Zelena terhalang oleh tubuh kekar Mikhail jadi kakek tadi tidak sempat melihat wajahnya.
Mikhail yang menggenggam pisau di tangannya tidak merasa sakit sedikit pun. Aunty Valeria melihat putranya dengan tatapan datar tapi ada rasa khawatir.
"I'm okay mom" (aku baik-baik saja mama) ucap Mikhail dengan suara lembut.
"Habis itu langsung diobati ya son" (nak) ucap aunty Valeria dengan suara yang begitu lembut.
"Iya mommy"
Keduanya lalu melihat ke arah Zelena dimana ia menatap ke depan dengan tatapan kosong. Perlahan Mikhail menarik pisau di tangan Zelena, aunty Valeria dengan cepat memegang kedua pipi Zelena dan menatap langsung ke mata.
"Dengarkan suara hati kamu sayang" ucap aunty Valeria dengan suara tegas.
Zelena tak merespon sedikit pun ucapan aunty Valeria, tapi aunty Valeria terus mengucapkan kata-kata itu sambil menatap langsung ke arah mata Zelena. Perlahan-lahan tatapan mata Zelena kembali menghangat tidak seperti tadi.
"A...un...ty" ucap Zelena dengan terbata.
"Semua baik-baik saja sayang, dengarkan kata hatimu abaikan suara bisikan itu" ucap aunty Valeria dengan tegas.
"Huawaaa! Aunty......hiks hiks hiks.....Zelena takut tiap kali dengar suara itu.......hiks hiks hiks" ucap Zelena sambil menangis terisak.
Mikhail dan mommynya kaget mendengar ucapan Zelena dan mereka mengambil kesimpulan, kalau selama ini Zelena pasti sering mendengar bisikan-bisikan itu.
"Mommy apa dia sepertiku?" tanya Mikhail.
"Iya son" jawab aunty Valeria sambil membuang napas dengan kasar.
"Kasihan mommy, pasti selama ini uncle dan aunty tidak tahu" ucap Mikhail merasa kasihan karena ia pernah berada di posisi Zelena.
"Kita harus secepatnya menolong Zelena"
"Heemmm"
Mikhail lalu mengendong Zelena yang entah kapan tertidur saat menangis di pelukan sang mommy. Sedangkan di ballroom hotel Vincent sangat marah kepada Victor yang membiarkan Zelena pergi sendiri.
"Kalau terjadi sesuatu sama princess, aku akan mematahkan lehermu Vic!" bentak Vincent.
"Twin aku tidak salah, lagian princess memang ingin sendiri ke sana"
"Seharusnya kamu tetap ikuti princess bodoh! Kamu tahu kan kalau persaingan di dunai bisnis itu tidak mudah bangsat!" bentak Vincent.
"Ckk!! Jangan sebut aku bodoh berengsek" hardik Victor tak terima dikatai bodoh.
"Kalau tidak bodoh cepat cari princess sekarang"
"Iya dasar tukang pemarah! Ayo kita cari princess Rio" ajak Victor dengan kesal.
Xander yang melihat kedua adiknya bersi tegang melirik David memberi isyarat untuk mencari tahu. David lalu bergegas pergi menuju Vincent yang sudah menyusul Victor ke toilet.
Victor yang sampai di toilet dengan cepat masuk ke toilet wanita tak perduli ada orang atau tidak. Saat masuk ke dalam toilet Victor mencari di setiap bilik toilet tapi tak ada orang.
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
Perasaan Victor seketika menjadi cemas, ia melihat Rio dengan panik dimana keduanya tak menemukan Zelena. Saat keluar dari kamar mandi keduanya berpapasan dengan Vincent.
"Princess twin" ucap Victor dengan panik
"Princess kenapa Vic?" tanya Vincent yang sudah merasa ada sesuatu yang terjadi.
"Princess tidak ada di dalam toilet" ucap Victor dengan suara tinggi.
Bugh.........bugh........
Tanpa apa-apa Vincent meninju Victor di rahang dan menendangnya tepat di perut. Tubuh Victor langsung terpental menghantam Rio yang tepat berada di belakangnya.
"Kamu memang bodoh Victor! Dimana otakmu! Hah" bentak Vincent dengan emosi.
"Jangan salahkan aku sialan!" bentak Victor.
"Sekarang cari princess sampai dapat bangsat" ucap Vincent dengan emosi tinggi.
Tubuh David menegang mendengar ucapan Vincent, dengan cepat ia menyuruh anak buahnya mencari keberadaan Zelena di dalam dan luar hotel. David berbalik kembali menuju Xander untuk memberitahunya.
Xander yang sedang berbicara dengan kliennya melihat David dengan bingung. Pasalnya wajah David terlihat sangat panik seperti ada sesuatu yang terjadi.
"Bos nona muda hilang" bisik David.
Mata Xander melotot kaget mendengar ucapan tangan kanannya. Dengan cepat ia permisi meninggalkan rekannya itu, wajah Xander sudah merah padam siap membunuh siapapun yang berani menyentuh adiknya.
Saat kepergian Xander ternyata uncle Thomas baru mendapat kabar dari putranya jika saat ini Zelena sedang bersama dengan istrinya di penthouse milik Mikhail. Ia langsung memberitahu kedua orang tuanya agar jangan khawatir.
"Bagaimana bisa princess hilang" teriak Xander dengan emosi.
Beruntung mereka sangat jauh dari ballroom sehingga tidak ada yang mendengar teriakan Xander. Vincent, Victor, dan Rio bergidik ngeri mendengar teriakan Xander apa lagi tatapan matanya yang sangat menakutkan.
"Brother ma...af" ucap Victor dan Vincent serentak dengan gugup.
Bugh.........bugh........bugh......bugh.........
Xander menghajar ketiganya dengan brutal meluapkan emosinya yang sudah tidak terkontrol. Ia sangat marah mendengar adik bungsunya yang hilang karena kebodohan kedua adik kembarnya itu.
"Aku sudah bilang jangan pernah biarkan princess sendiri berengsek" hardik Xander.
Bugh........bugh..........bugh...........
3 tendangan tepat di perut ketiganya sampai membuat mereka bertiga terjatuh di lantai. Rasa sakit yang amat luar biasa membuat ketiganya tak bisa berdiri lagi, tak lama David membaca pesan dari daddy Xavier yang mengatakan keberadaan Zelena.
"Bos" panggil David dengan takut.
"Jika informasi yang kamu bawa tak berguna, siap-siap kakimu aku patahkan malam ini" ucap Xander dengan tatapan membunuh.
Glek.............
David menelan saliva dengan susah melihat tatapan Xander yang sangat mengerikan, dengan gemetar ia menyodorkan hpnya kepada Xander merasa aura Xander yang sangat menakutkan.
Phew..........
Xander menghembuskan napas dengan lega membaca pesan yang dikirim oleh daddynya. Ia bersyukur karena Zelena pergi dengan aunty Valeria, jika tidak malam ini ia akan menghancurkan satu kota hanya untuk mencari adik kesayangannya itu.
"Kalian bertiga beruntung malam ini, karena princess di bawa aunty Valeria jika tidak jangan harap kalian bisa bangun besok" ucap Xander dengan suara dingin.
Xander segera berlalu sambil memberi isyarat kepada anak buahnya untuk membawa ketiganya ke rumah sakit. Ringisan ketiganya terdengar saat anak buah Xander membantu mereka bangun.
Sial brother udah kayak monster aja, batin Vincent.
Aku tidak mau membuat brother emosi lagi, batin Victor.
Aaarrgghhh! Pukulan tuan muda pertama sangat kuat mana seluruh badanku sangat sakit, batin Rio merasa sangat kesakitan.
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
~ Hotel Arthur ~
Seorang pria paruh baya yang sudah berumur lansia sedang melihat keindahan kota California dari lantai 27 tempat ia menginap. Tak lama anak perempuannya masuk bersama anaknya.
"Daddy" ucap Joana Drule.
"Heemm! Mereka terlihat sangat bahagia tadi" ucap pria yang di panggil daddy yang tak lain adalah Mario Drule.
"Mereka memang sangat bahagia di atas penderitaan kita dad" ucap Joana dengan tatapan penuh kebencian.
"Mommy sama kakek lagi ngomongin apa sih" ucap Misya putri bungsu Joana.
"Jangan di pikirkan sayang, mending sekarang kamu ikut nanny ke kamar buat tidur" ucap Joana dengan suara lembut.
"Tapi Misya mau nunggu daddy mom" ucap Misya dengan manja.
"Iya tunggu aja di kamar Misya bentar lagi daddy udah pulang kok"
"Oke mom"
Misya segera pergi bersama pengasuhnya menuju kamarnya tepat di samping kamar sang kakek. Tak lama Mario melihat putrinya dengan tatapan tajam dan dingin.
"Apa kamu sudah menyiapkan semuanya?" tanya Mario dengan cepat.
"Sudah dad, pokoknya kali ini kita tidak boleh gagal lagi seperti 11 tahun yang lalu"
"Iya kita sudah menyiapkan rencana ini selama 11 tahun jadi jangan sampai gagal"
"Iya daddy"
Mario mengingat kejadian sebelas tahun lalu dimana ia pernah menculik putri Xavier tapi berujung gagal. Saat itu ia harus menjalani operasi plastik karena wajah dan tubuhnya hancur akibat ledakan di gudang waktu itu.
Mario juga tak lupa saat daddy Xavier dengan tak berperasaan membunuh istrinya yang juga ikut dalam penculikan itu. Beruntung putrinya waktu itu ia sudah sembunyikan, jadi daddy Xavier dan anak buahnya tak bisa mengusik Joana.
"Sebentar lagi dendam mommy dan kakakmu akan terbalaskan nak"
"Iya daddy, aku sudah tidak sabar" ucap Joana sambil tersenyum smirk.
"Suruh anak buahmu untuk mencari wajah putri si berengsek itu"
"Daddy tenang aja, orangku sudah mulai bertindak tinggal tunggu hasilnya dan kita eksekusi aja"
"Baguslah"
Joana lalu pamit pergi ke kamarnya karena ia tahu pasti suaminya sudah pulang dari meeting. Sedangkan Mario tersenyum melihat foto Zelena yang sudah tersebar di internet meski tertutup topeng.
Ternyata kamu sudah besar gadis kecil, batin Mario sambil tersenyum penuh napsu.
~ Kingdom Apartment ~
Saat ini Zelena sedang ditemani oleh aunty Valeria di kamar tamu, sedangkan Mikhail sedang berbicara dengan asisten sekaligus orang kepercayaan yang bernama Teivel yang dalam bahasa latin artinya setan.
Seperti namanya Teivel juga adalah orang yang sangat menakutkan, karena ia memiliki hobi yang tidak biasa yaitu sangat suka menyiksa musuh-musuhnya.
Ia adalah seorang anak jalanan yang diselamatkan Mikhail saat akan di bunuh oleh sekelompok preman di kota Madrid.
Sejak saat itu Teivel sudah bertekad akan mengabdi kepada Mikhail. Bukan hanya Teivel saja yang berada di sisi Mikhail, tapi juga Ares yang sudah menjadi tangan kanan Mikhail sejak ia menjabat sebagai presdir tapi namanya berubah menjadi Damon.
"King dokter sudah datang" ucap Damon sambil membawa seorang dokter laki-laki masuk.
"Heeemmm"
Mikhail lalu menyuruh dokter itu membersihkan luka di tangannya. Selesai ia lalu menyuruh dokter itu pergi tak lupa membayar jasanya, Damon dan Teivel lalu berdiri menunggu perintah dari bos mereka.
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
"Damon beritahu uncle Raksa untuk menyiapkan anak buah kita yang paling hebat"
"Baik King"
"Teivel kamu siapkan kepulangan sweetyku minggu depan"
"Baik King"
Mikhail lalu menyuruh Teivel untuk pergi meninggalkan Damon dan dirinya. Sesaat Mikhail mengingat adiknya yang memutuskan untuk sekolah di asrama setelah kejadian waktu itu.
"King"
"Heemmm"
"Anak Yorla memberi kabar jika mereka sudah mengirimkan pakaian-pakaian king, tuan dan nyonya besar untuk acara ulang tahun perusahaan Kusumo Group"
"Baiklah. Bagaimana keadaan aunty Yorla dan Jesica disana"
"Keduanya baik-baik saja King"
"Lalu uncle Bryan"
"Yang mulia raja Bryan saat ini sedang mempersiapkan putra mahkota yang akan segera bergabung di sekolah militer khusus kerajaan"
"Lalu princess Katy"
"Masih tetap sama seperti dulu King sangat introvert dengan orang luar"
"Terus kirim anak buah kita untuk mengawasi mereka semua Damon"
"Baik King"
Mikhail lalu bergegas masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan diri, ia adalah orang yang sangat gila akan kebersihan jadi setiap pulang ia harus mandi baru bisa beristirahat.
Sedangkan di dalam ruang santai Mikhail saat ini aunty Valeria sedang berbicara dengan Zelena tentang apa yang ia alami selama ini.
Dengan sabar aunty Valeria menjelaskan kondisinya agar ia paham, meski Zelena tidak mengerti dengan betul apa yang aunty Valeria katakan.
Setidaknya aunty Valeria sudah memberitahu Zelena untuk mencoba mengabaikan suara-suara bisik itu dan memikirkan hal yang baik saat suara itu muncul. Dengan polos Zelena mengangguk kepala mengikuti semua ucapan aunty Valeria.
"Honey" teriak uncle Thomas menggelegar saat baru masuk ke dalam penthouse.
"Daddy jangan berisik" ucap Mikhail dengan suara dingin.
Uncle Thomas hanya melihat anaknya dengan kesal sambil mencari keberadaan istrinya. Sedangkan daddy Xavier, mommy Chloe, uncle Albert, aunty Mira, David, dan Xander segera duduk di ruang tamu setelah Damon menyambut mereka.
Kenapa wajahnya sama persis dengan uncle Ares, batin Xander.
"Kamu Ares?" tanya mommy Chloe dengan penasaran.
"Baby" ucap daddy Xavier menatap tajam istrinya.
"Aku cuma penasaran saja hubby" ucap mommy Chloe sambil mengelus tangan suaminya dengan lembut.
"Heemmm" deham daddy Xavier.
"Maaf nyonya nama saya Damon tangan kanan King dan Ares adalah papa saya" ucap Damon dengan suara dingin.
"Oh pantes mata kalian sama" ucap aunty Mira.
Entah kenapa Xander tak percaya sedikit pun dengan ucapan Damon barusan. Malahan ia sepertinya kaget karena nama orang yang berada di sekitar uncle Thomas dan aunty Valeria semua berbaur tentang dewa dan malaikat.
"Who is King?" (siapa itu King) tanya Xander dengan cepat.
"That is my nick name" (itu nama panggilanku) ucap Mikhail dengan suara dingin.
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
To be continue..................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments