Chapter 14

🍁Jika ingin tahu keburukanku maka tanyakan saja pada orang yang membenciku, tapi jika ingin tahu kebaikanku maka tanyakan saja pada orang yang menyukaiku🍁

.

.

.

.

Sinar mentari menyembul masuk ke dalam kamar membuat pria tampan itu menggeliat. Mata itu terbuka perlahan-lahan menampilkan sepasang mata hitam yang tajam.

Seperti biasa David bangun dan meregangkan otot-ototnya lalu melirik ke arah dinding dimana ada jam disana. Ternyata ia tidur sangat nyenyak tadi malam sampai tak terbangun sedikit pun hinggan jam 06:30.

David lalu mengambil air di meja yang berada di samping ranjang. Tak berselang lama ia memuntahkan air yang sedang diminumnya karena kaget dengan teriakan Leon.

"Kakak apa kamu sudah bangun" teriak Leon menggema di dalam kamar David.

"Leon!" bentak David dengan tatapan tajam.

Glek...........

Leon menelan salivanya dengan susah melihat wajah sang kakak yang menghitam, ia tahu saat ini kakaknya pasti sangat marah dan sebentar lagi akan melampiaskan amarah.

"Ka i...tu" ucap Leon dengan gugup.

Bugh..................

"Ssstt" ringis Leon merasa pipinya sangat sakit.

David tak main-main meninju pipi kiri sang adik dengan kuat, sifatnya yang tempramen dan keras kepala sering kali membuat Leon merasakan bagaimana rasanya pukulan dan tendangan sang kakak.

"Sekali lagi kamu masuk tanpa mengetuk pintu, aku pastikan tanganmu akan cacat seumur hidup" ancam David dengan suara dingin.

"Ma.....a....f ka" ucap Leon dengan terbata-bata.

"Heeemmm"

David segera menyuruh adiknya keluar dan bergegas pergi ke kamar mandi. Setelah membersihkan diri ia segera memakai pakaian dan mengambil hp, dompet, serta kunci mobil.

Leon yang sudah lebih dulu turun untuk sarapan lalu meminta kantong es ke pak Ed. Uncle Albert yang melihat pipi putra bungsunya bengkak dan memar sudah menebak apa yang terjadi.

"Sayang pipi kamu kenapa nak?" tanya aunty Mira dengan khawatir.

"Jatuh di kamar mandi mom" ucap Leon singkat.

"Lain kali hati-hati nak" ucap aunty Mira.

"Iya mommy"

Tak berselang lama David datang membuat suasana di meja makan menjadi hening. Aunty Mira melihat anaknya sambil tersenyum manis tapi dibalas tatapan dingin dan datar dari David.

"Kita berangkat sekarang dad?" tanya David dengan suara lembut.

"Sarapan dulu son"

"Nanti aja di jalan dad"

"David" ucap uncle Albert dengan suara dingin tak menerima penolakan.

Mau tak mau David segera duduk di samping sang daddy, tapi saat melihat ke arah depan ia langsung menyuruh Leon bertukar tempat. Meski bingung kenapa harus bertukar tempat Leon tetap mengikuti kemauan kakaknya tak banyak protes.

Wajah aunty Mira seketika murung melihat David yang tak suka berhadapan dengannya. Ia menunduk mengelap air mata yang jatuh tak ingin suami dan anak-anaknya lihat, tanpa ia sadari uncle Albert melihat hal tersebut.

Aunty Mira tersentak saat tangannya di genggam di bawah meja, ia tersenyum hangat melihat tangan kekar dan hangat itu menggenggam erat tangannya. Seakan berkata kamu itu kuat.

"Kakak kita semobil kan?" tanya Leon dengan cepat.

"No" ucap David dengan suara dingin.

"Tapi kata daddy kita semobil kak"

David melihat daddynya dengan tajam tak ingin semobil dengan wanita itu. Seakan tahu arti tatapan mata anaknya uncle Albert segera menjawab arti tatapan David.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

"Boy's day son" (hari anak laki-laki nak) ucap uncle Albert.

"Oke"

Keempatnya segera sarapan dengan hening tak ada yang berbicara, hanya ada bunyi sendok dan garpu yang terdengar disana. Setelah sarapan pengawal uncle Albert sudah menyiapkan mobil di depan mansion.

Aunty Mira mengantar suaminya ke depan bersama kedua anaknya yang akan pergi berkuda. Hanya uncle Albert saja yang pamit dengan sang istri tak lupa menciumnya sebelum pergi.

Ada perasaan sedih di hati aunty Mira saat kedua anaknya tak memperdulikannya. Meski Leon biasa menjawab ucapannya tapi hanya sekedarnya saja, sedangkan David selalu menatapnya dengan tatapan penuh kebencian.

~ Equestrian Pablo ~

Akhirnya Kendrick fam's tiba di Equestrian Pablo, salah satu tempat latihan berkuda yang terkenal di California. Kebetulan mereka datang pada saat musim semi jadi tidak terlalu panas.

"Wow! Akhirnya hari ini datang juga" teriak Leon dengan senang.

"Jangan senang dulu son, kali ini daddy tidak akan mengalah! Hehehe" ucap uncle Albert sambil terkekeh.

"Kita lihat aja dad, kemampuan berkuda aku sudah lebih jauh dari daddy" pamer Leon dengan sombong.

"Buktikan son jangan hanya di mulut saja" cibir uncle Albert.

"Lihat saja nanti dad" dengus Leon.

"Gimana kalau kita taruhan kali ini" usul David sambil tersenyum penuh arti.

"Oke siapa takut" ucap Leon dengan cepat.

"Baiklah daddy setuju" ucap uncle Albert.

"Jadi taruhannya kali ini apa?" tanya Leon tak sabar.

"Siapa yang menang akan daddy belikan jet pribadi baru untuknya" ucap uncle Albert dengan suara tegas.

"Wow! Daddy tidak bercandakan?" tanya Leon dengan semangat.

"No"

"Kalau kamu Leon apa taruhanmu?" tanya uncle Albert.

Leon mengetuk jari di dagunya memikirkan taruhan. Pasalnya ia tidak mempunyai barang yang lebih mahal atau istimewa dari daddy dan kakaknya.

"Uhm! Siapa pun yang menang aku akan mengikuti semua keinginannya"

"Semuanya yakin?" tanya uncle Albert.

"Yakin, aku bersumpah" ucap Leon dengan suara tegas.

Uncle Albert dan David tersenyum penuh arti sudah membuat Leon masuk ke dalam rencana keduanya. Leon tak mengetahui jika daddy dan kakaknya itu sudah berkonspirasi di belakangnya.

"La murso wine berumur 70 tahun" ucap David dengan suara dingin.

Uncle Albert dan Leon kaget mendengar taruhan David kali ini, pasalnya keduanya sedari dulu ingin mencicipi wine tersebut yang sangat susah di dapatkan. Bahkan harganya itu bisa cukup untuk membeli 1 yatch mewah.

"Kamu tidak bercandakan son?" tanya uncle Albert selidik.

"No, kebetulan aku punya 3 botol wine itu pemberian dari uncle Bryan 6 bulan yang lalu"

"Kakak kenapa baru bilang sih, aku dari dulu pengen banget minum wine itu" pekik Leon dengan kesal.

"Well, kalau ingin mencicipinya harus menang kali ini" ucap David sambil tersenyum penuh arti.

Uncle Albert dan Leon bertekad akan memenangi taruhan kali ini, apa lagi taruhan mereka semua kali ini tak main-main. Ketiganya lalu bergegas memilih kuda yang akan mereka pakai.

~ LAX International Airport ~

Seorang gadis remaja baru saja turun dari pesawat yang membawanya dari Berlin, Germany. Kedatangannya kali ini ingin memberi surprise kepada kedua orang tuanya dan kakaknya yang berada di California.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

Semua mata memandang gadis tersebut dengan tatapan kagum. Bagaimana tidak meski umurnya baru 16 tahun, tapi perawakannya seperti gadis berumur 19 tahun dan jangan lupa badannya yang seperti gitar spanyol mengalahkan model internasional.

Rambut coklat panjangnya tergerai lurus, wajahnya perpaduan Asia dan Eropa membuat wajahnya sangat cantik. Bibir mungil dan berwarna pink alami, pipi sedikit chubby membuat wajahnya semakin cantik.

Apa lagi warna kulitnya yang putih pucat membuat ia seperti boneka berjalan. Tapi sayang keindahan wajahnya itu tidak bisa di lihat oleh semua orang, karena tertutup masker dan kaca mata hitam.

"Akhirnya aku sampai juga" ucap Nata dengan senyum manis di balik masker.

Ya gadis itu adalah Natasha Oliver Parker, putri tunggal uncle Thomas dan aunty Valeria serta adik yang paling disayangi Mikhail. Tanpa ia tahu jika kedatangannya kali ini membuat semua pengawal pribadinya di Berlin kalang kabut.

"Taksi" panggil Nata sambil mengangkat tangan.

Ia bergegas masuk ke dalam taksi saat taksi berhenti di depannya. Dengan cepat ia memberikan alamat kepada sopir untuk mengantarnya ke penthouse sang kakak.

~ Madrid, Spanyol ~

Mobil jemputan Mikhail akhirnya sampai di mansion miliknya yang berada di Madrid, Spanyol.

Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 21:00 malam, mereka akan beristirahat beberapa jam sebelum menyerang markas musuh.

Teivel yang mendapat pesan dari anak buahnya mendadak pucat. Ia yakin jika memberitahu hal ini bisa dipastikan ia akan mendapat bogem mentah dari Kingnya.

"King" ucap Teivel dengan gugup.

"Heemmm" deham Mikhail yang sedang menutup mata dan duduk di sofa balkon lantai dua.

"It....u ada lapo.....ran dari pengawal King" ucap Teivel dengan gemetaran.

"Apa kamu gagap?" tanya Mikhail dengan suara dingin.

Teivel mengumpulkan keberanian untuk mengatakan hal ini, entah ia akan dihajar seperti apa intinya harus memberitahu informasi barusan kepada Mikhail.

"Nona muda hilang dari penjagaan pengawalnya King" ucap Teivel dengan sekali tarikan napas.

Seketika mata Mikhail terbuka menampakan sepasang mata coklat tajam dan aura dingin yang langsung menyeruak di dalam sana.

Teivel merasa tubuhnya tak bisa digerakkan seakan ada yang memeluknya dengan erat, bahkan napasnya mulai tercekat seperti ditahan dari dalam.

Aura membunuh sangat terasa di dalam sana membuat Teivel dan beberapa pengawal menjerit kesakitan. Damon yang berada di samping Mikhail dengan cepat melacak keberadaan Natasha.

"Nona muda sudah ketemu King" ucap Damon.

Seketika aura dingin disana menghilang membuat Teivel dan lainnya terbatuk-batuk menghirup udara sebanyak mungkin. Mikhail menutup matanya meredakan emosi yang memuncak sesaat.

Bugh.........bugh........bugh.........brak......

Mikhail seperti kesetanan memukul Teivel dan melemparnya ke tembok sampai menghancurkan hiasan di atas meja. Teivel terbatuk mengeluarkan darah saat tubuhnya di lempar oleh Mikhail.

"Cabut k**u pengawal adikku dan jangan lupa rendam mereka di kolam peliharaanku semalam" ucap Mikhail dengan suara dingin.

"B.....aik Ki....ng" ucap Teivel dengan terbata-bata.

Meski tubuhnya sangat sakit tapi ia memaksa bangun dan mengirim pesan kepada anak buahnya yang lain. Karena perbuatan Natasha semua pengawal pribadinya diberi hukuman yang tak main-main oleh sang kakak.

"Dimana sweety?" tanya Mikhail dengan suara dingin.

"Baru saja turun dari taksi di depan lobby penthouse King" ucap Damon melihat pergerakan Natasha di iPad.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

"Hubungi adik nakalku itu" ucap Mikhail dengan senyum penuh arti.

"Baik King"

Damon menghubungi Natasha tapi nomornya tak aktif, berulang kali ia mencobanya tapi tetap sama. Ia lalu menghubungi anak buah mereka untuk yang berada di sana.

"Halo" ucap suara dingin dan tegas dari seberang.

^^^"Selamat siang nona muda"^^^

"Ka Damon" ucap Natasha dari seberang.

^^^"Kenapa nomor nona tidak aktif"^^^

"Aku ingin memberi kejutan kepada kakak, mommy, dan daddy makanya sengaja aku matiin hp"

^^^"King sudah tahu nona muda"^^^

"Apa" teriak Nata dengan suara kencang dari seberang.

Mikhail yang mendengar ucapan keduanya sedari tadi langsung merebut hp Damon. Ia tadi sudah kepikiran jika adiknya sampai menghilang ia akan menghancurkan semua orang.

^^^"Sweety" ucap Mikhail dengan suara dingin dan serak.^^^

"Ka....ka....k" ucap Nata terbata-bata dari seberang.

^^^"Kamu tahu apa yang kamu lakukan barusan" ucap Mikhail menahan emosinya kepada sang adik.^^^

"Maaf kakak"

^^^"Terima hukumanmu saat kakak pulang nanti sweety"^^^

"Tapi"

^^^"Jangan membantah sweety, kamu pasti bisa menebak apa yang sudah terjadi kepada pengawalmu barusan"^^^

"Kakak" rengek Nata dari seberang tahu kakaknya sudah membuat orang lain susah karena dirinya.

^^^"Sebelum bertindak berpikirlah dulu sweety"^^^

Mikhail langsung mematikan panggilannya sepihak tak ingin mendengar rengekan adiknya lagi. Jika terus mendengar rengekan sang adik ia akan semakin kesal, karena adiknya lebih membela pengawalnya yang tak becus.

"Panggil dokter dan obati Teivel"

"Baik King"

"Apa semuanya sudah siap"

"Sudah King"

"Good. Jam 1 dini hari kita bergerak"

"Baik King"

~ Kenzi Resto ~

Setelah puas bertanding di tempat latihan berkuda dan pemenangnya adalah David, ketiganya memilih untuk makan siang di restoran Kenzi.

Selesai makan siang David lalu mengambil hpnya untuk mengecek email yang masuk.

Sedari semalam ia belum membuka email dari anak buahnya. Saat melihat email masuk ia tertarik dengan email dari akun Damon Shadow, ia lupa jika kemarin Mikhail mengatakan akan mengirim informasi tentang mommynya malam nanti.

Dengan penasaran David membuka email tersebut, seketika matanya ingin keluar dari tempatnya membaca semua informasi yang dikirimkan oleh Mikhail. Tangannya gemetar menscroll layar hpnya membaca informasi tersebut.

Deg................

Jantung David seperti di pukul dengan hamar hingga hancur melihat foto dan keterangan foto tersebut. Air matanya jatuh membuat uncle Albert dan Leon menatapnya dengan bingung.

"Son, kakak" ucap keduanya serentak.

Brak............

David membanting pintu VIP dan berlari keluar dengan cepat menuju mobil. Melihat hal tersebut Leon dan daddynya bergegas dengan cepat menyusulnya, tapi mereka terlambat David sudah pergi lebih dulu dengan mobil uncle Albert.

"Bawa mobil cepat kesini dan kejar ka David!" bentak Leon dengan wajah panik.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

To be continue...............

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Promo Novel Penyesalan Anak Durhaka
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 Chapter 108
110 Chapter 109
111 Chapter 110
112 Chapter 111
113 Chapter 112
114 Chapter 113
115 Chapter 114
116 Chapter 115
117 Chapter 116
118 Chapter 117
119 Chapter 118
120 Chapter 119
121 Chapter 120
122 Chapter 121
123 Chapter 122
124 Chapter 123
125 Chapter 124
126 Chapter 125
127 Chapter 126
128 Chapter 127
129 Chapter 128
130 Chapter 129
131 Chapter 130
132 Chapter 131
133 Chapter 132
134 Chapter 133
135 Chapter 134
136 Chapter 135
137 Chapter 136
138 Chapter 137
139 Chapter 138
140 Chapter 139
141 Chapter 140
142 Chapter 141
143 Chapter 142
144 Chapter 143
145 Chapter 144
146 Chapter 145
147 Chapter 146
148 Chapter 147
149 Chapter 148
150 Chapter 149
151 Chapter 150
152 Chapter 151
153 Chapter 152
154 Chapter 153
155 Chapter 154
156 Chapter 155
157 Chapter 156
158 Chapter 157
159 Chapter 158
160 Chapter 159
161 Chapter 160
162 Chapter 161
163 Chapter 162
164 Chapter 163
165 Chapter 164
166 Chapter 165
167 Chapter 166
168 Chapter 167
169 Chapter 168
170 Chapter 169
171 Chapter 170
172 Chapter 171
173 Chapter 172
174 Chapter 173
175 Chapter 174
176 Chapter 175
177 Chapter 176
178 Chapter 177
179 Chapter 178
180 Chapter 179
181 Chapter 180
182 Chapter 181
183 Chapter 182
184 Chapter 183
185 Chapter 184
186 Chapter 185
187 Chapter 186
188 Chapter 187
189 Chapter 188
190 Chapter 189
191 Chapter 190
192 Chapter 191
193 Chapter 192
194 Chapter 193
195 Chapter 194
196 Chapter 195
197 Chapter 196
198 Chapter 197
199 Chapter 198
200 Chapter 199
201 Chapter 200
202 Chapter 201
203 Chapter 202
204 Chapter 203
205 Chapter 204
206 Chapter 205
207 Chapter 206
208 Chapter 207
209 Chapter 208
210 Chapter 209
211 Chapter 210
212 Chapter 211
213 Chapter 212
214 Chapter 213
215 Chapter 214
216 Chapter 215
217 Ekstra Part 1
218 Ekstra Part 2
219 Ekstra Part 3
220 Ekstra Part 4
221 Ekstra Part 5
222 Ekstra Part 6
223 Ekstra Part 7
224 Ekstra Part 8
225 Ekstra Part 9
226 Ekstra Part 10
Episodes

Updated 226 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Promo Novel Penyesalan Anak Durhaka
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
Chapter 108
110
Chapter 109
111
Chapter 110
112
Chapter 111
113
Chapter 112
114
Chapter 113
115
Chapter 114
116
Chapter 115
117
Chapter 116
118
Chapter 117
119
Chapter 118
120
Chapter 119
121
Chapter 120
122
Chapter 121
123
Chapter 122
124
Chapter 123
125
Chapter 124
126
Chapter 125
127
Chapter 126
128
Chapter 127
129
Chapter 128
130
Chapter 129
131
Chapter 130
132
Chapter 131
133
Chapter 132
134
Chapter 133
135
Chapter 134
136
Chapter 135
137
Chapter 136
138
Chapter 137
139
Chapter 138
140
Chapter 139
141
Chapter 140
142
Chapter 141
143
Chapter 142
144
Chapter 143
145
Chapter 144
146
Chapter 145
147
Chapter 146
148
Chapter 147
149
Chapter 148
150
Chapter 149
151
Chapter 150
152
Chapter 151
153
Chapter 152
154
Chapter 153
155
Chapter 154
156
Chapter 155
157
Chapter 156
158
Chapter 157
159
Chapter 158
160
Chapter 159
161
Chapter 160
162
Chapter 161
163
Chapter 162
164
Chapter 163
165
Chapter 164
166
Chapter 165
167
Chapter 166
168
Chapter 167
169
Chapter 168
170
Chapter 169
171
Chapter 170
172
Chapter 171
173
Chapter 172
174
Chapter 173
175
Chapter 174
176
Chapter 175
177
Chapter 176
178
Chapter 177
179
Chapter 178
180
Chapter 179
181
Chapter 180
182
Chapter 181
183
Chapter 182
184
Chapter 183
185
Chapter 184
186
Chapter 185
187
Chapter 186
188
Chapter 187
189
Chapter 188
190
Chapter 189
191
Chapter 190
192
Chapter 191
193
Chapter 192
194
Chapter 193
195
Chapter 194
196
Chapter 195
197
Chapter 196
198
Chapter 197
199
Chapter 198
200
Chapter 199
201
Chapter 200
202
Chapter 201
203
Chapter 202
204
Chapter 203
205
Chapter 204
206
Chapter 205
207
Chapter 206
208
Chapter 207
209
Chapter 208
210
Chapter 209
211
Chapter 210
212
Chapter 211
213
Chapter 212
214
Chapter 213
215
Chapter 214
216
Chapter 215
217
Ekstra Part 1
218
Ekstra Part 2
219
Ekstra Part 3
220
Ekstra Part 4
221
Ekstra Part 5
222
Ekstra Part 6
223
Ekstra Part 7
224
Ekstra Part 8
225
Ekstra Part 9
226
Ekstra Part 10

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!