🍁Jangan pernah kamu kehilangan harapan dalam hidupmu🍁
.
.
.
.
Uncle Albert yang sedari tadi mendengar ucapan keduanya hanya bisa menarik napasnya dalam. Sudah balasan tahun kejadian itu tapi masih sangat membekas di dalam ingatannya.
Ia bersyukur istrinya kembali pulang dalam pelukannya tapi anaknya David tidak senang akan hal itu. Sejak kedatangan aunty Mira kembali, anaknya tidak pernah memanggil istrinya dengan sebutan mommy.
Bahkan semua kebutuhannya selalu di siapkan oleh pelayan, David sangat membenci jika aunty Mira mengurusnya apa lagi menyentuh barang miliknya.
Kapan keluargaku bisa seperti keluarga lainnya, batin uncle Albert dengan sedih.
Uncle Albert lalu menghapus air matanya dan keluar menghampiri sang istri yang masih menangis di lantai. Sampainya di sana ia memeluk tubuh aunty Mira yang menangis sambil mengucap kata maaf.
"Tenangkan diri kamu sayang, aku yakin suatu saat David akan kembali seperti dulu lagi" ucap uncle Albert sambil mencium puncak kepala istrinya dengan lembut.
"Hiks hiks hiks........aku istri dan mommy yang buruk......hiks hiks......hatiku sakit sayang" ucap aunty Mira dengan tangis pilu.
Leon yang berada di dalam kamar juga ikut menangis mendengar ucapan sang mommy. Air matanya mengalir deras melihat keluarganya hancur tidak seperti keluarga yang lainnya.
"Kenapa mommy harus pergi dan buat keluarga kita seperti ini.....hiks hiks hiks" gumam Leon dengan sedih.
Aarrgghhhhh..........
Teriak Leon dengan perasaan yang hancur, beruntung kamarnya kedap suara jadi tidak ada yang mendengar teriakannya. Leon menghancurkan seisi kamar melampiaskan amarahnya.
Ceklek..........
David yang membuka pintu kamar sang adik berdiri mematung melihat isi kamar Leon yang sudah seperti kapal pecah. David lalu melihat sang adik yang duduk di dekat sofa sambil menangis.
Grep.........
Leon tersentak kaget saat tubuhnya di peluk, melihat siapa yang memeluknya ia semakin menangis. Hati David seperti di remas mendengar tangisan sang adik yang terdengar sangat menyayat hati.
"Ada kakak disini semua akan baik-baik saja" ucap David dengan suara lembut.
"Kenapa ka........hiks hiks hiks.........kenapa harus seperti ini" isak Leon berkeluh kesah.
David diam tak bisa mengatakan satu kata pun, ia juga tidak tahu harus berkata apa. Ia semakin membenci sang mommy yang menyebabkan ini semua terjadi, karena terlalu lama menangis akhirnya Leon tertidur.
Setelah menaruh adiknya di ranjang ia berlalu keluar, tatapan tajam David langsung mengarah ke aunty Mira dengan tajam di depan kamar sang adik.
"Anda puaskan sudah menghancurkan kami" ucap David dengan tatapan penuh kebencian.
"Hiks hiks......maafin mommy.....hiks hiks....maafin mommy" ucap aunty Mira sambil menangis.
"Simpan maaf anda untuk diri anda sendiri, karena itu semua sudah terlambat!" bentak David dengan suara menggelegar.
"Son" ucap uncle Albert sambil menggelengkan kepalanya.
"Sampai aku mati pun aku tetap membenci anda" ucap David dengan tatapan penuh kebencian.
Semua pelayan hanya diam melihat kemarahan tuan muda mereka, aunty Mira menangis tersedu-sedu sambil menggelengkan kepala melihat David. Hatinya hancur berkeping-keping mendengar ucapan sang anak.
David yang sangat emosi memilih pergi dari mansion sebelum ia menghancurkan isi mansion. Uncle Albert sendiri menatap putra pertamanya dengan tatapan sedih, tak bisa menahan kepergian sang anak.
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
Mobilnya melaju dengan kecepatan tinggi tidak memperdulikan pengendara lain yang mengumpat kesal. Emosi David saat ini sudah tidak bisa dikontrol, ia ingin membunuh sang mommy tapi ia tidak ingin melihat kesedihan di wajah daddynya.
Aaarrgggghhh...........
Teriak David dengan suara kencang mengeluarkan semua emosinya. Para pengawal yang mengikuti David sejak tadi, hanya berdiam diri saja di dalam mobil memantau pergerakan bos mereka.
~ Heaven Club ~
David memarkirkan mobilnya dengan sembarang di depan club. Penjaga yang sudah mengetahui siapa David menunduk memberi hormat kepada tangan kanan bos muda mereka.
"Selamat datang bos" ucap manajer Heaven club yang bernama Sandro.
David tak membalas ucapan Sandro dan langsung naik ke lantai 3 ruangan khusus untuknya. Sampai di dalam ia langsung meneguk tequila langsung dari botol.
Prang.......prang.......prang.......
Bunyi botol pecah berserakan di dalam sana setelah David menghabiskan minuman itu dan membuangnya di lantai. Tak berselang lama Sandro masuk untuk melihat keadaan David.
"Bawa wanita ja***g satu" ucap David dengan wajah menyeramkan.
"Baik bos"
Senyum menyeringai terpampang nyata di bibir David saat Sandro membawa satu wanita penghibur, Sandro berharap semoga tidak ada lagi korban keganasan David malam ini.
Ia menutup mata mendengar teriakan dari wanita yang dibawanya tadi, inilah sosok David yang sebenarnya. Ia melampiaskan emosinya dengan cara be*****a dengan kasar dan menyiksa lawannya.
Sandro yang mendengar jeritan kesakitan dari dalam tak bisa berbuat apa-apa. Tak berselang lama hpnya berbunyi ada panggilan masuk.
^^^"Halo bos"^^^
"Bagaimana dia"
^^^"Seperti biasa bos, entah kali ini wanita di dalam selamat atau tidak"^^^
"Urus semuanya seperti biasa jangan sampai uncle Albert tahu"
^^^"Baik bos"^^^
~ Mansion Utama Wesly ~
Setelah mematikan panggilannya Xander lalu meminum wine di tangannya dengan sekali teguk. Pandangannya lurus ke depan entah apa yang sedang dipikirkannya hanya dia saja yang tahu.
"Son" panggil daddy Xavier di belakangnya.
"Heemmm"
Daddy Xavier berdecak kesal melihat kelakuan sang anak yang sangat dingin. Bahkan dengan dirinya sendiri yang daddy kandungnya juga harus merasakan sifat dingin dan arogan sang anak.
"Jangan terlalu di pikirkan, semua ada waktunya" ucap daddy Xavier seakan tahu apa yang ia pikirkan.
"I know dad" (aku tahu papa)
"Besok adalah hari yang penting untukmu persiapkan dirimu karena tanggung jawabmu akan bertambah mulai besok"
"Iya daddy"
"Satu pesan daddy, gunakan otak dan hatimu dengan selaras, sebelum bertindak pelajari situasi dan jangan hanya berpusat pada satu titik saja son" ucap daddy Xavier dengan suara tegas.
"Iya daddy"
"Jangan percaya dengan orang lain selain dirimu sendiri son, meski itu adalah temanmu sendiri"
"Termasuk sahabatku sendiri dad"
"Heemmm! You know daddy tidak pernah punya teman selama hidup karena teman daddy itu adalah keluarga daddy sendiri"
"Thank's dad" ucap Xander yang sudah paham maksud daddynya.
"Tidurlah jangan biarkan masalah David menganggumu son"
"Oke dad"
Waktu berlalu dengan sangat cepat dan tak terasa bulan sudah berganti dengan matahari. Pagi ini mommy Chloe dengan cekatan menyiapkan semua makanan kesukaan suami dan anak-anaknya.
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
"Morning mommy" ucap Vincent yang baru saja selesai olahraga.
"Morning too son. Dimana kedua adik dan kakakmu sayang?" tanya mommy Chloe.
"Brother masih di ruang gym mom kalau Vic dan princess sepertinya belum bangun mom"
"Ckk!! Kedua anak itu memang susah untuk bangun pagi" decak mommy Chloe dengan kesal.
"Bangunkan kedua adikmu son" pinta mommy Chloe sambil tersenyum manis.
"Oke mom"
Mommy Chloe lalu menyuruh pak Max menghidangkan sarapan di atas meja makan. Ia akan memanggil anak pertamanya dan suaminya untuk sarapan.
Vincent yang sudah sampai di kamar kembarannya menggelengkan kepalanya melihat sang adik yang masih tidur dengan pulas. Ia lalu tersenyum smirk mendapat ide untuk membangunkan kembarannya itu.
"Kebakaran woy kebakaran" teriak Vincent tepat di telinga Victor.
"Hah! Kebakaran mana kebakaran dimana" ucap Victor dengan panik dan langsung terbangun.
Hahahaha............
Vincent tertawa sambil memegang perutnya melihat wajah panik sang adik yang sangat lucu. Mendengar kembarannya tertawa ia langsung melempar bantal dan guling ke arah Vincent.
"Mukamu jelek banget Vic" ucap Vincent sambil tertawa.
"Sialan kamu twin, lihat saja aku akan balas" ucap Victor dengan kesal.
"Ya ya ya cepat mandi mommy udah nunggu di bawah buat sarapan"
"Heemmm"
Victor hanya menggosok gigi dan memakai baju singlet dan celana pendek menuju ke bawah. Saat hendak menuju ke lift ia berpapasan dengan Vincent yang baru keluar dari kamar princess mereka sambil menggendongnya.
"Princess sayang" ucap Victor sambil mencubit pipi bakpao Zelena.
"Isshh! Sakit brother Vic" pekik Zelena dengan kesal.
"Hehehehe! Gemesin banget princess milik brother" ucap Victor sambil terkekeh.
Zelena mengerucut bibirnya dengan kesal melihat kakaknya yang selalu mencubit pipinya. Sampai di meja makan mommy Chloe lalu menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anaknya.
"Mau kemana kamu Victor?" tanya mommy Chloe saat Victor sudah selesai sarapan.
"Mau nonton mom"
"Kamu tidak lupa dengan hukumanmu kan"
"Ayolah mom. Masa artis terkenal seperti aku harus bersihkan kolam renang" ucap Victor dengan kesal.
"Tidak ada bantahan son cepat kerjakan hukumanmu" ucap mommy Chloe dengan tegas.
"Ckk!!" decak Victor dengan kesal.
Vincent yang melihat kembarannya sudah pergi dengan cepat mengikutinya. Zelena yang penasaran apa yang akan di lakukan kedua kakak kembarnya itu juga bergegas ke sana.
"Aku tahu pasti sebentar lagi semua pelayan akan pusing dengan teriakan Victor dan Zelena hubby" ucap mommy Chloe.
"Bukannya itu lebih seru mom" ucap Xander sambil tersenyum penuh arti.
Mommy Chloe menatap anak sulungnya dengan tatapan tajam, biasanya kalau anaknya tersenyum berarti akan ada sesuatu yang bakal terjadi.
"Brother Vic ngapain?" tanya Zelena.
"Mau pancing buaya" ketus Victor.
"Hah! Dimana?" tanya Zelena sambil celinguk mencari buaya.
"Di kolam renang princess"
"Ehh! Sejak kapan ada buaya di kolam renang brother Vic?" tanya Zelena dengan wajah polos.
"Sini brother tunjukkin princess" ucap Victor sambil tersenyum manis.
Zelena yang penasaran dimana buaya sesuai ucapan kakaknya itu dengan patuh mendekat ke arah sang kakak. Saat hendak melihat ke dalam kolam renang tak disangka Victor mendorongnya.
Byur..............
"Brother Vic" teriak Zelena menggelegar di dalam kolam.
Hahahahaha..........
Tawa Victor pecah melihat adiknya yang mudah dibohongi, Xander dan Vincent hanya menutup telinga mendengar teriakan adik perempuan mereka. Keduanya memilih duduk berjemur tak memperdulikan keduanya yang sudah kejar-kejaran di sana.
Mommy Chloe yang melihat kelakuan keduanya dari balkon lantai dua hanya bisa memijit dahinya yang sakit. Ia tak habis pikir keduanya selalu saja bikin satu mansion gempar dengan kelakuan mereka.
"Biarkan saja baby, karena mereka jarang seperti itu" ucap daddy Xavier dengan lembut.
"Iya hubby"
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
Setelah aksi kejar-kejaran akhirnya keduanya membersihkan kolam renang setelah Xander menghentikan mereka. Rio yang datang ke mansion mengantar baju Victor, juga ikut membersihkan kolam renang setelah di paksa Victor.
~ Xander hotel ~
Ballroom hotel Xander sudah di penuhi oleh tamu undangan, hari ini adalah hari ulang tahun Wesly Group yang diadakan di hotel Xander. Sudah banyak wartawan yang berdiri di depan lobby menunggu kedatangan sang tuan pesta.
Tak berselang lama 2 mobil limousine berwana hitam dengan lambang naga emas di depannya memasuki lobby hotel. Petugas keamanan langsung bersiap menyambut kedatangan tuan pesta yang sedari tadi di tunggu.
Bunyi blitz bersahutan saat melihat sosok angkuh dan berwibawa tak lupa wajah tampannya meski usianya sudah setengah abad lebih. Siapa lagi kalau bukan Xavier Arthur Wesly direktur utama Wesly Group yang terkenal dengan sifat angkuh dan dingin.
Daddy Xavier turun lebih dulu sambil menuntun istrinya keluar dari dalam limousine. Wartawan terus mengambil gambar keduanya untuk berita utama nanti, seketika semua orang di buat kaget melihat 4 sosok keturunan dari daddy Xavier dan mommy Chloe.
Dengan cepat bunyi blitz bersahutan mengambil foto pewaris takhta Wesly Group, tak lupa adik kembarnya juga. Meski begitu semua orang di buat penasaran dengan satu sosok bertubuh mungil seperti nyonya Wesly yang memakai topeng.
Dia adalah Zelena Duscha Wesly, putri satu-satunya daddy Xavier dan mommy Chloe yang tidak pernah terekspos rupanya di media sosial. Xander lalu memeluk pinggang adiknya dengan posesif dan berjalan masuk ke dalam hotel.
"Brother kenapa banyak sekali wartawan" ucap Zelena dengan penasaran.
"Karena brother ini seorang artis princess jadi mereka datang untuk mengambil foto brother" ucap Victor dengan sombong.
Vincent dan Xander hanya memutar malas mata mereka mendengar ucapan Victor. Rio yang juga turut hadir menatap Victor sambil menggelengkan kepalanya, melihat sifat sombongnya seorang Victor.
"Berarti brother Vic sangat terkenal dong" ucap Zelena dengan polos.
Vincent menepuk jidatnya mendengar ucapan sang adik yang kelewat polos. Ia tak menduga kepolosan adiknya itu semakin parah setiap hari.
"Jangan dengar ucapan artis gila itu princess" ucap Xander dengan suara dingin.
"Hah! Brother Vic gila, brother ayok cepat ke rumah sakit jiwa kalau tidak nanti brother Vic semakin gila" ucap Zelena dengan panik.
"Princess" teriak Victor dengan kesal.
Sedangkan Vincent dan Rio tertawa kencang mendengar ucapan Zelena. Keduanya sudah tak bisa menahan tawa mereka dan membuat Victor semakin meradang kesal.
Sialan princess masa aku ganteng begini di suruh ke rumah sakit jiwa, batin Victor dengan kesal.
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
To be continue...........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments