🍁Belajarlah dari kegagalan karena dari kegagalan kita bisa mengambil pelajaran untuk mencapai keberhasilan🍁
.
.
.
.
Mood Xander sudah hilang ingin bermain dengan orang di depannya, ia membiarkan David bermain dengan laki-laki tersebut. Xander tahu jika mereka tidak akan mendapat jawaban dari orang itu.
Sret.......sret.......sret.............sret..........
David menusuk laki-laki itu di seluruh tubuhnya membuat ruangan itu berbau anyir. Sandro yang baru datang seketika muntah melihat apa yang di lakukan oleh David.
Tak lama David pingsan setelah puas bermain dengan laki-laki tersebut yang sudah jadi mayat. Xander memberi isyarat kepada Christian untuk memapah David ke apartemennya.
Xander segera beranjak pergi meninggalkan Sandro yang pusing mengurus mayat tersebut. Dengan cepat ia menyuruh anak buahnya untuk membakar mayat itu untuk menghilangkan bukti.
~ Blue Ocean Apartment ~
David yang sudah sadar dari pingsan duduk di ranjang sambil menatap ke depan dengan tatapan kosong. Air matanya mengalir merasa hatinya terlalu sakit saat ini.
Kenapa hati aku sangat sakit sekali mengetahui perbuatan wanita itu, batin David.
Masih dengan jelas di ingatannya saat aunty Mira memilih pergi meninggalkan mereka bertiga.
Flashback on#
"Aku benci sama kamu Albert" teriak aunty Mira menggelegar di dalam mansion.
"Sayang dengar dulu penjelasanku.....hiks hiks hiks" bujuk uncle Albert sambil menangis.
"Penjelasan apa hah! Penjelasan kalau kamu itu memang seorang mafia"
"Aku memang seorang mafia sayang, aku akui itu"
"Ternyata selama ini aku hidup bersama seorang pembunuh berdarah dingin! Hahahaha" ucap aunty Mira sambil tertawa.
David menatap kedua orang tuanya dari depan pintu kamar, beruntung Leon sedang tidur jadi tidak mendengar pertengkaran keduanya. Tak berapa lama mommynya keluar dari dalam kamar sambil menarik koper.
"Sayang aku mohon jangan tinggalin aku.....hiks hiks hiks hiks" pinta uncle Albert sambil menangis.
"Aku tidak sudi hidup dengan seorang mafia!" bentak aunty Mira.
"Hiks hiks hiks........sayang aku mohon demi David dan Leon......hiks hiks hiks.....tolong jangan tinggalin kami" ucap uncle Albert dengan memohon.
"Kamu itu seorang mafia kejam, aku tidak mau hidup dengan seorang pembunuh seperti kamu" teriak aunty Mira.
Brugh.............
David menangis melihat daddynya yang bersujud di depan sang mommy sambil menangis. Tapi dengan tak berperasaan mommynya mendorong daddynya hingga terjatuh dan berlalu pergi.
Uncle Albert berlari mengejar kepergian aunty Mira sambil menangis memeluk aunty Mira agar tidak pergi. David yang melihat kedua orang tuanya seperti itu hanya bisa menangis.
"Mommy.......hiks hiks hiks.......jangan pergi mom......hiks hiks" teriak David berlari menuju Mira dan memeluk kakinya.
"Lepas!" bentak aunty Mira dengan tatapan tajam dan emosi.
Pertama kali dalam hidupnya David mendapat bentakan dari mommynya, ia menangis melihat tatapan mata aunty Mira yang menatapnya seakan jijik.
"Mommy.......hiks hiks hiks" isak tangis David kembali pecah.
"Lepaskan kakiku anak pembunuh" teriak aunty Mira.
"Mira!" bentak uncle Albert dengan emosi mendengar ucapan istrinya.
Duar..........
Bagai disambar petir tubuh David menegang mendengar ucapan sang mommy, meski ia baru berumur 5 tahun tapi karena kepintarannya ia mengerti dengan apa yang diucapkan oleh mommynya.
"Anak pembunuh....hiks hiks hiks" gumam David dengan mata berkaca-kaca.
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
Air matanya mengalir dengan deras melihat mommynya saat ini. Tatapan mata aunty Mira yang menatapnya dengan jijik membuat hati bocah 5 tahun itu hancur berkeping-keping.
"Son......hiks hiks hiks" ucap uncle Albert sambil merangkul David dengan erat.
Melihat keduanya yang menangis seperti itu, aunty Mira segera menarik kopernya pergi dari sana. Uncle Albert tak menghentikan istrinya lagi karena ia tahu aunty Mira tak akan mau mendengar ucapannya.
"Daddy........hiks hiks hiks.......apa aku anak pembunuh....hiks hiks hiks?" tanya David sambil menangis tersedu-sedu.
"No son, kamu itu anak daddy yang paling daddy sayangi, begitu pun dengan adikmu Leon" ucap uncle Albert dengan suara lembut.
"Kenapa mommy pergi daddy.....hiks hiks....mommy jahat daddy......hiks hiks" teriak David.
"Jangan berkata seperti itu son, dia itu mommy kamu"
"Aku benci mommy! Aku benci" teriak David.
Deg..........
Uncle Albert menegang mendengar ucapan anaknya, air matanya mengalir tak tahu harus berkata apa. Ia memeluk David yang kembali menangis sambil mengucapkan kata benci untuk istrinya.
Sejak saat itu David menjadi orang yang sangat dingin dan tak tersentuh. Beruntung ada keluarga daddy Xavier dan uncle Thomas yang selalu memberinya kasih sayang seorang ibu.
Bahkan semua keperluan Leon sejak itu ia yang mengurusnya di bantu pelayan. David tahu daddynya sangat capek mengurus pekerjaan dan mereka, oleh sebab itu ia turun tangan langsung menjaga Leon.
2 tahun kemudian David menatap penuh kebencian wanita yang dulu di panggilnya mommy, saat pulang bersama daddynya. Sejak saat itu David tak pernah berbicara satu kata pun dengan aunty Mira dan menganggapnya bukan mommynya lagi.
Flashback Off#
David mengepal tangannya mengingat kejadian itu, ia bertekad tidak akan pernah memaafkan wanita itu lagi. Seandainya dia bukan wanita yang dicintai daddynya detik ini juga ia akan membunuhnya.
Wanita ja***g, batin David dengan penuh dendam.
~ Madrid, Spanyol ~
Saat ini Mikhail sedang duduk menatap musuhnya yang sudah babak belur di depannya. Sorot matanya yang tajam dan dingin di balik topeng membuat orang di depannya bergetar ketakutan.
"Black Shadow" ucap pria paruh baya di depannya melihat lambang mereka.
"Akhirnya kamu mengenali kami" ucap Mikhail dengan suara dingin.
"Am....pun saya mohon jan.....gan bu....nuh sa...ya" pinta pria itu dengan gemetar ketakutan.
"Tidak ada ampunan buat orang yang sudah berani mengkhianati aku" ucap Mikhail dengan aura membunuh.
"Tolong jangan bunuh saya, apapun yang kamu mau saya akan berikan"
"Hehehehe! Apapun" ucap Mikhail sambil terkekeh.
"Ya apapun" jawabnya dengan tegas.
"Kematian mutlak untukmu"
"Apa. Saya mohon jangan bunuh saya" teriak pria itu dengan wajah panik.
Dor........dor.........
2 tembakan tepat di kepala dan jantung pria itu membuatnya tewas seketika. Mikhail menatap mayat di depannya dengan datar tak ada ekspresi apapun, ia lalu berjalan keluar di ikuti Damon setelah memberi isyarat kepada anak buahnya.
Duar.........duar..........
Bunyi ledakan di markas musuh mereka setelah menghabisi ketua mereka. Anak buah Black Shadow hanya menatap kobaran api di depannya dengan ekspresi datar, seperti inilah jika mereka menyerang musuh.
~ Mansion Mikhail ~
Sampainya di mansion Mikhail langsung di sambut oleh kepala pelayan dan Teivel. Melihat Teivel yang menyambutnya ia menatapnya dengan datar dan dingin.
"Pergi" usir Mikhail saat sampai di lantai 3.
"Selamat beristirahat King" ucap Teivel dan Damon serentak.
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
Mikhail masuk ke dalam kamarnya dan segera membersihkan diri. Sebelum tidur ia mengecek hpnya melihat pesan dari daddynya tentang perubahan adik kesayangannya.
"Bodoh" ketus Mikhail sambil menyimpan kembali hpnya.
Paginya Mikhail bangun dan melihat sudah jam 08:00 pagi. Ia bergegas masuk ke kamar mandi setelah menyuruh Damon memberitahu kepala pelayan membersihkan kamarnya.
"Selamat pagi King" ucap Damon saat melihat Mikhail baru keluar dari kamar mandi
"Heemmm"
Mikhail segera masuk ke walk in closet dan memakai pakaian yang sudah di siapkan oleh Damon. Saat berkaca ia melihat isi walk in closet miliknya yang tak seperti biasa.
"Damon" teriak Mikhail dengan suara tinggi.
"Iya King" ucap Damon berlari masuk ke dalam walk in closet.
"Siapa yang memegang pakaianku!" bentak Mikhail dengan suara tinggi.
"Saya akan mencari tahu sekarang King"
"Beri hukuman cambuk 100 kali ke orang itu" perintah Mikhail.
"Baik King"
Damon berlalu keluar dan memanggil kepala pelayan, setelah menginterogasi kepala pelayan ternyata kepala pelayan masuk ke dalam kamar Mikhail bersama 2 pelayan baru.
Karena keteledoran kepala pelayan akhirnya 2 pelayan baru itu di hukum cambuk 100 kali, saat sarapan ia mendengar penjelasan Damon dan langsung menyuruh Damon memecat kepala pelayan.
"Beritahu kepala pelayan yang baru tentang tugasnya" ucap Mikhail dengan suara dingin.
"Baik King"
Kepala pelayan yang dipecat mau tak mau menerima takdirnya, ia lupa jika kamar Mikhail hanya boleh ia sendiri yang masuk ke dalam untuk membersihkannya.
Bahkan di lantai 3 itu khusus kamar Mikhail dan ruangan pribadi lainnya. Sifat Mikhail sama persis seperti aunty Valeria, meski ia lebih parah dari mommynya karena sangat angkuh.
1 Bulan kemudian
Waktu terus berlalu dengan sangat cepat dan tak terasa sudah 1 bulan berlalu. Kehidupan rumah tangga uncle Albert belum ada perubahan juga, uncle Albert yang kecewa dengan istrinya memilih mendiamkan aunty Mira.
Sedangkan Leon sifatnya berubah drastis dengan mommynya, awalnya Leon masih berbicara dengan aunty Mira tapi sekarang tidak lagi. Mommy Chloe yang melihat temannya seperti itu tak bisa berkata apa-apa.
Tepat hari ini adalah hari keberangkatan Zelena ke Indonesia. Ia sudah diberitahu daddy dan mommynya kalau kepergiannya ke Indonesia, untuk menghindari musuh mereka yang ingin mencelakainya.
Dengan polos ia mengikuti semua ucapan daddynya. Apa lagi ia sangat senang setelah mengetahui jika ia akan bersekolah di Indonesia seperti yang ia impikan sedari dulu.
"Mommy jangan nangis lagi, kan kita masih bisa berkomunikasi" ucap Zelena memeluk mommynya.
"Hiks hiks hiks......kamu jaga diri selama disana ya nak" ucap mommy Chloe sambil menangis.
"Pasti mom"
"Princess" ucap daddy Xavier langsung memeluk putri yang paling ia sayangi.
Daddy Xavier menahan air matanya agar tak jatuh mengingat kepergian putrinya. Ini semua ia lakukan untuk keselamatan putrinya dan sekaligus mencari cara untuk mengobati putrinya dari jiwa psycopath.
"Jagain mommy Zelena ya dad" pinta Zelena.
"Pasti princess" ucap daddy Xavier.
"Brother Vin" ucap Zelena memeluk Vincent dengan erat.
"Jangan nakal ya disana princess, ingat jangan lupa kabari kakak terus"
"Pasti brother Vin"
Zelena segera masuk ke dalam mobil bersama Xander dan David.
Kepergiannya kali ini akan diantar langsung oleh kakak tertuanya, Xander harus melihat tempat yang akan di tinggali adiknya dan mengurus semua pengawasan adiknya dengan bantuan aunty Valeria.
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
Saat di dalam jet Zelena memandang keluar jendela dengan perasaan tak menentu. Entah kenapa jantungnya berdetak dengan cepat memikirkan negara yang akan ia tuju.
"Kamu tidur saja princess perjalanan kita masih lama" ucap Xander sambil mengelus kepala sang adik dengan lembut.
"Aku tidak sempat pamit dengan brother Vic" ucap Zelena dengan sedih.
"Jangan khawatir. Artis gila itu pasti akan menyusul kamu ke sana"
"Jangan bilang brother Vic artis gila brother, dia masih waras brother" ketus Zelena dengan polos.
"Heemmm"
Xander memutar malas bola matanya mendengar ucapan Zelena yang selalu polos. Setelah melihat adiknya sudah masuk ke kamar tatapan lembut Xander berganti dengan tatapan dingin.
"Apa mansion untuk princess sudah siap?" tanya Xander dengan suara dingin.
"Semuanya sudah siap bos, tapi aku tidak yakin nona muda akan tinggal disana" ujar David.
"Why?" (kenapa) tanya Xander selidik.
"Kemarin nona muda meminta kepada bos besar untuk tinggal di rumah yang sederhana dan juga meminta bos besar untuk membuatnya masuk ke sekolah sebagai seorang penerima beasiswa" jelas David panjang lebar.
"Sepertinya adikku ingin bermain jadi orang miskin" ucap Xander sambil tersenyum penuh arti.
David mengangguk kepalanya membenarkan semua ucapan Xander. Ia juga berpikir jika memang Zelena tidak ingin dikenali sebagai anak orang kaya disana, menurutnya itu juga ide yang bagus untuk mengelabui musuh-musuh mereka.
"Apa kamu sudah dapat informasi lain tentang penculikan princess?" tanya Xander dengan tatapan dingin.
"Belum bos, anak buah kita masih terus menyelidiki ulang"
"Heemmm"
Xander berpikir jika ada sesuatu yang terjadi waktu itu, pasalnya saat Zelena di temukan seluruh tubuhnya penuh darah tapi tidak ada luka apapun. Bahkan saat adiknya sadar ia tidak mengingat kejadian waktu diculik.
Apa yang sebenarnya terjadi waktu itu, gumam Xander dengan penuh tanda tanya.
...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...
To be continue................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments