Aku Bukan Rumput Liar

Aku Bukan Rumput Liar

Kesalahan Terbesar (POV Laila)

~Jika takdir memberiku pilihan untuk mengulang hidup,

Maka aku akan kembali ke saat pertama kali kita bertemu.

Jika aku tahu dengan mencintaimu akan membuatku merasakan luka yang tak terperi,

Maka aku ingin memilih untuk tak mengenalmu sama sekali.

Cinta, lihatlah kini.

Kau buat sayap hatiku patah hingga terbelah,

Lalu bagaimana aku bisa kembali melangkah?~

#suara hati Laila.

***

Telah setengah jam lamanya aku menunggu di tepi danau ini. Di hadapan telaga yang menampung kedalaman air yang tak siapapun mengetahui kedalamannya, aku merenungkan kehidupanku beberapa bulan ini.

Aku sadar, setiap orang mungkin akan melakukan kesalahan besar minimal sekali saja dalam hidupnya. Tapi aku tak pernah membayangkan, bahwa kesalahan besar yang akan kulakukan adalah karena aku mencintai seseorang.

Ya. Kurasa mencintai lelaki itu adalah sebuah kesalahan besar.

...

...

Bukankah pernah ada pujangga yang mengatakan kalau cinta tak memiliki mata, maka itu berarti cinta jua tak bisa memiliki salah?

Tapi jelas sekali, rasa cintaku ini adalah sesuatu yang salah. Karena adanya cinta yang kurasakan di antara aku dan lelaki itu, pada kenyataannya telah menyakiti perasaan wanita lain.

Bagaimana bisa?

Bisa. Karena rasa cinta yang perlahan bersemi di hatiku telah mengusik cinta milik wanita lain yang sedang bersemi pula. Sementara kami berharap pada satu kumbang yang sama. Kami melabuhkan perasaan kami pada satu lelaki yang sama. Kiyano, nama lelaki itu.

Tak pernah terbayangkan di benakku kalau aku akan mencintai seseorang yang telah menjadi suami dari wanita lain.

Sehingga oleh sebab perasaan cinta inilah aku mendapatkan cap pelakor di mata dunia. Aku dicaci oleh semua wanita. Bahkan aku pun telah menorehkan luka kecewa di hati Mama yang sangat kucinta..

Mama, satu-satunya orang tua yang kuanggap ku miliki di dunia ini. Karena Papa kandung ku entah tak ku ketahui kabarnya ke mana sejak lama.

Mama pun pada kenyataannya pernah merasakan pahitnya cinta karena tersingkirkan dari biduk pernikahannya sendiri oleh seorang pelakor. Papa lebih memilih hidup bersama pelakor itu, dan meninggalkan Mama dan aku.

Dijualnya rumah kami satu-satunya, dan dibawanya pergi semua uang dan harta yang ada demi hidup baru nya dengan pelakor itu.

Mama yang hanya tinggal memiliki satu cincin pernikahan di jari manis nya itu pada akhirnya harus menjual satu-satunya harta yang ia miliki. Demi bisa menyewa sebuah kamar untuk tempat bernaung kami berdua selama satu bulan ke depan nya.

Itu terjadi ketika aku masih sangatlah kecil. Sembilan tahun kiranya usiaku saat itu.

Pada akhirnya Mama mengulikan dirinya menjadi buruh cuci baju di rumah orang kaya. Sambil menyambi jual gorengan yang akan dititipkannya kepada ku untuk ku bawa ke sekolah.

Begitu pelik dan sulitnya masa kecilku dulu. Sehingga membuat hatiku menyimpan dendam pada dia yang bergelarkan pelakor.

Karena menurutku, seorang pelakor bukan hanya merebut laki orang. Melainkan juga merebut kebahagiaan yang seharusnya menjadi milik istri dan juga anak-anak dari lelaki yang direbutnya itu.

Sungguh sangat kejam, pelakor itu!

Namun kini, Mama harus dikecewakan pula oleh aku, putri satu-satunya ini. Karena aku malah terjun bebas menjadi seorang pelakor. Perebut laki orang. Perebut kebahagiaan milik orang lain.

Kutorehkan pula kecewa yang cukup dalam di hati Mama yang sangat ku cinta. Dan aku sungguh amat menyesali kesalahan besar ku ini.

...

...

Kulukai banyak hati wanita yang tak bersalah. Ku nodai kepercayaan orang-orang atas kredibilitas ku sebagai seorang aktivis wanita yang membela hak-hak wanita untuk bahagia.

Semua itu dikarenakan oleh sebab rasa cinta yang tak sepatutnya ku semi kan, untuk lelaki yang tak menghargai cinta yang telah dimilikinya bersama wanita lain.

'Bodoh! bodoh! bodohnya aku!'

Aku mengepalkan tanganku erat-erat. Merasa sesal dan benci yang tercampur aduk jadi satu dalam hati ku.

Ya.. Pada kenyataannya, aku pernah sampai pada titik di mana aku membenci diriku sendiri.

Ingin rasanya aku menyiksa diri atas kesalahan besar yang telah ku perbuat. Karena kesalahanku ini, sungguh sulit untuk dimaafkan. Bahkan aku pun sulit untuk memaafkan diriku sendiri.

Aku pun pernah terpikirkan untuk menghilang jauh dari duniaku.. dari orang-orang yang kukenal.. dari orang-orang yang ku sayang..

Tapi kemudian aku berpikir kembali, bahwa penyiksaan diri atau pun menghilang, bukanlah jalan yang baik untuk dilakukan.

Karena itu menjadi pertanda bahwasanya aku telah menyerah. Bahwa aku telah berputus asa dari rahmat Tuhan. Sementara aku bukan lah seorang yang mudah menyerah. Aku seorang fighter! Pejuang atas kebahagiaan ku sendiri. Dengan tetap memegang teguh prinsip, untuk tak mengambil hak milik orang lain. Seperti yang telah dididik oleh Mama ku sedari aku masih kecil.

Aku yakin, Tuhan tentunya tahu kalau aku tak pernah sengaja melakukan kesalahan besar ini. Mengembangkan cinta bersama seorang pria yang telah menikah, tanpa diketahui oleh sang istri. Aku sama sekali tak mengetahui fakta ini sedari awal hubunganku bersama lelaki itu.

Kami mulanya hanya saling mengenal secara tak sengaja. Lalu takdir mempertemukan kami kembali dengan cara yang tak terduga. Dan sejak itulah rasa cinta terus bertumbuh, seiring dengan pertemuan-pertemuan yang terjadi. Hingga akhirnya kami saling mengakui, bahwa kami memiliki perasaan cinta untuk satu sama lain.

Tapi Kiyano tak pernah menjelaskan kepadaku. Kalau ia sebenarnya telah menikah. Ku kira ia sama single-nya seperti ku. Dan kesalahan ku pula yang tak bertanya terlebih dulu kepadanya.

Aku salah. Dan kuakui itu.

Dan, mungkin, dengan ketidaktahuanku ini, aku masih bisa memperbaiki kesalahan yang telah kulakukan. Semoga saja usahaku nanti masih sempat menyelamatkan biduk rumah tangga lelaki itu dengan wanita mulia yang menjadi istrinya. Wanita baik hati, yang hingga kini tak mengetahui identitas pelakor yang telah mengusik biduk rumah tangganya. Semoga saja aku masih sempat.

Aku menengok jam di pergelangan tanganku lagi untuk ke sekian kalinya. Sudah hampir satu jam akan berlalu, sejak aku menunggu lelaki itu di tepi danau ini. Namun kehadiran nya tak jua muncul di pelupuk mata.

Aku telah mengirimkan pesan singkat kepadanya untuk menemuiku di tepi danau ini, semalam tadi. Tempat yang seharusnya menjadi memoar indah kala kami pertama bertemu. Namun... Ketidak jujuran lelaki itu telah menodai perasaan cinta yang kami miliki. Sungguh sayang sekali..

Kubuka ponsel dalam tas pinggang yang kukenakan. Kulihat aplikasi pesan, namun tak ada pesan baru datang dari lelaki itu. Membuatku menghela napas letih karena telah cukup lama menunggu.

Jika saja waktu bisa kuputar ulang, maka aku ingin kembali ke masa tiga bulan yang lalu. Saat pertama kalinya kami bertemu..

***

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

tdk dpt menyesal krn sdh berlalu...

2024-09-17

0

martina melati

martina melati

bisa muncul penyakit lho... gk usah dpendam aplg jd dendam

2024-09-17

0

martina melati

martina melati

salut dg upaya, perjuangan mama utk terus hidup 👍

2024-09-17

0

lihat semua
Episodes
1 Kesalahan Terbesar (POV Laila)
2 Perkenalan (POV Kiyano)
3 Aku Bukan Rumput Liar
4 Pertemuan Ke Dua (POV Laila)
5 Bos Songong (POV Laila)
6 Erlan (POV Laila)
7 Bos Tiran (POV Laila)
8 Tumpangan Gratis (POV Laila)
9 Tak Suka (POV Kiyano)
10 Nunik (POV Laila)
11 Tertidur (POV Laila)
12 Ponsel yang Tertinggal (POV Laila)
13 Hukuman Atas Kejujuran (POV Laila)
14 Jatuh Sudah Harga Diri (POV Laila)
15 Hadiah dari Sang Bos (POV Laila)
16 Tak Tahu (POV Laila)
17 Dingin (POV Laila)
18 Ba Dump! (POV Laila)
19 Dusta (POV Kiyano)
20 Retak (POV Kiyano)
21 Tabrakan (POV Laila)
22 Panggilan ke Kantor (POV Laila)
23 Yakin Sudah (POV Kiyano)
24 Di Pantai Pelangi (POV Laila)
25 Kecupan (POV Laila)
26 Pengakuan dan Janji (POV Laila)
27 Kedatangan Bella (POV Kiyano)
28 Talak (POV Kiyano)
29 Ruam (POv Laila)
30 Ciuman Kedua (POV Laila)
31 Tiga Hati, Dua Rasa
32 Terbebas (POV Laila)
33 Nge Prank Bagas (POV Laila)
34 Pengakuan (POV Laila)
35 Tersadar (POV Laila)
36 Janji (POV Laila)
37 Bye, La.. (POV Laila)
38 TTM an (POV Laila)
39 Sebuah Pertanyaan (POV Laila)
40 Sebuah Jawaban (POV Kiyano)
41 Cerita tentang Keong (POV Laila)
42 Tamu (POV Laila)
43 Diceramahi Mama (POV Laila)
44 Nunik dan Kiyano (POV Laila)
45 Di Meja Kue (POV Laila)
46 Ajakan Married (POV Laila)
47 Penerimaan yang Tertunda (POV Kiyano)
48 Sidang Perceraian (POV Kiyano)
49 Kado Gelang (POV Laila)
50 Berkunjung (POV Laila)
51 Teman, Sahabat dan Kekasih (POV Laila)
52 Perih (POV Laila)
53 Menghindar (POV Laila)
54 Pencurian Di Angkot (POV Laila)
55 Berburu Laila (POV Kiyano)
56 Rumor Pelakor (POV Laila)
57 Berpisah (POV Laila)
58 Pekerjaan Baru (POV Laila)
59 Bertemu Lagi (POV Erlan)
60 Lagi-Lagi Bertemu (POV Laila)
61 Pertemuan (POV Laila)
62 Patah Tulang (POV Laila)
63 Arline (POV Laila)
64 Pesta Ulang Tahun (POV Laila)
65 Rahasia Erlan (POV Laila)
66 Terpergok Arline (POV Laila)
67 Bertemu Bella (POV Laila)
68 Ciuman Setelah Pesta (POV Laila)
69 Proposal Cinta (POV Laila)
70 Proposal Menikah (POV Laila)
71 Bincang Hati (POV Laila)
72 Wafatnya Oma Ruth (POV Laila)
73 Rencana Nge Date (POV Laila)
74 Acara Nge Date (POV Laila)
75 Bertemu Mantan Teman (POV Laila)
76 Makan di Warung (POV Laila)
77 Ceramah Nunik (POV Laila)
78 Setan yang Baik? (PoV Laila)
79 Ngebut di Jalanan (POV Laila)
80 Kena Tilang (POV Laila)
81 Bertemu Kiyano Lagi (POV Laila)
82 I Love You, Too, Kiy.. (POV Laila)
83 I Love You, La.. (POV Kiyano)
84 Rencana Melamar Laila (POV Erlan)
85 Putus (POV Laila)
86 Kenangan Pisang Goreng (POV Laila)
87 Kedatangan Arline (POV Laila)
88 Ex Tunangan Erlan (POV Laila)
89 Menjadi Badut (POV Laila)
90 Kekonyolan Jessika (POV Laila)
91 Bella Pingsan (POV Laila)
92 Foto Kecil Erlan (POV Laila)
93 Tertidur (POV Laila)
94 Nunik Pulang (POV Laila)
95 Ditodong Bumil (POV Laila)
96 Clash (PoV Laila)
97 Obrolan di Pinggir Jalan (POV Laila)
98 Kunjungan Erlan (POV Laila)
99 Ceu Edah (POV Laila)
100 Bekal Sup Ayam (POV Laila)
101 Ember nya Erlan (POV Laila)
102 Second Confession (POV Laila)
103 Di Mobil Erlan (POV Laila)
104 Restu Mama (POV Laila)
105 Pernikahan Arline (POV Laila)
106 Permintaan Maaf Bella (PoV Kiyano)
107 Menjumpai Cinta (POV Kiyano)
108 Erlan Menggila (POV Laila)
109 Kejutan dari Erlan (POV Laila)
110 Isyarat Tangan (POV Laila)
111 Kisah Mama bag. 1 (POV Laila)
112 Kisah Mama bag. 2 (POV Laila)
113 Arline Pulang Honeymoon (POV Laila)
114 Dilarang Menaiki Merry (POV Laila)
115 Cerita Erlan (POV Laila)
116 Bertemu Jessika (POv Laila)
117 Gendongan Bridal Style (POV Laila)
118 Menikah Siri (POV Laila)
119 Papa (POV Laila)
120 Perjumpaan Kembali (POV Laila)
121 Lupa Suami Sendiri (POV Laila)
122 Pagi Pertama (POV Erlan)
123 Mengisi Hati (POV Laila)
124 Cerita Pak Kiman (POV Laila)
125 Kunjungan ke Rumah Mertua (POV Laila)
126 Melihat Rumah (POV Laila)
127 Apartemen Erlan (POV Laila)
128 Pemanasan (POV laila)
129 Malam Pertama (POV Laila)
130 Nunik Melahirkan (POV Laila)
131 Nunik Koma (POV Laila)
132 Pasar Malam (POV Laila)
133 Bincang Berempat (POv Laila)
134 Konklusi (POV Laila)
135 Nunik Sadar (POV Laila)
136 Menjenguk Nunik (POV Erlan)
137 Hari Terakhir Laila Bekerja (POV Erlan)
138 Malam Perjamuan (POV Erlan)
139 Pesta Pernikahan (POV Erlan)
140 Malam Pertama yang Kedua (POV Erlan)
141 Honeymoon (POV Erlan)
142 Hamil Kembar (POV Erlan)
143 Mengidam dan Rencana Perjodohan (POV Erlan)
144 Bahagia Hingga Akhir (POV Erlan)
145 Mimpi Buruk yang Menjadi Nyata (POV Laila)
146 Takdir (POV Laila)
147 Pemakaman (POV Laila)
148 Bertahan (POV Laila)
149 Enam Tahun Kemudian (POV Laila)
150 Menunggu Mark Pulang (POV Laila)
151 Si Kecil Lala (POV Laila)
152 Membully Stephen (POV Laila)
153 Bertemu Masa Lalu (POV Laila)
154 Anjuran Menikah Lagi (POV Laila)
155 Mimpi (POV Laila)
156 Ramai nya Anak-Anak (POV Laila)
157 Dijodohkan dengan Azki (POV Laila)
158 Rencana Ke Kebun Binatang (POV Laila)
159 Kebun Binatang (POV Laila)
160 Mencari Nila (POv Laila)
161 Kunjungan Kiyano dan Lala (POV Laila)
162 Dugaan (POV Laila)
163 Berbincang dengan Mama (POV Laila)
164 Mark Pergi (POV Laila)
165 Menggalau (POV Laila)
166 Pelaku nya Azki?! (POV Laila)
167 Azki Telah Pindah (POV Laila)
168 Anak-anak bersama Azki (POV Laila)
169 Memori Lama (POV Azki)
170 Kabar Baik (POV Laila)
171 Bom! (POV Laila)
172 Menguntit Azki (POV Kiyano)
173 Kekejaman Azki (POV Kiyano)
174 Tombol Pemicu Ledakan (POV Kiyano)
175 Berakhir Sudah
176 Konklusi (POV Laila)
177 Salam dari Mel
178 Side Story: Laila-Kiyano
179 Spin off tentang Erlan
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Kesalahan Terbesar (POV Laila)
2
Perkenalan (POV Kiyano)
3
Aku Bukan Rumput Liar
4
Pertemuan Ke Dua (POV Laila)
5
Bos Songong (POV Laila)
6
Erlan (POV Laila)
7
Bos Tiran (POV Laila)
8
Tumpangan Gratis (POV Laila)
9
Tak Suka (POV Kiyano)
10
Nunik (POV Laila)
11
Tertidur (POV Laila)
12
Ponsel yang Tertinggal (POV Laila)
13
Hukuman Atas Kejujuran (POV Laila)
14
Jatuh Sudah Harga Diri (POV Laila)
15
Hadiah dari Sang Bos (POV Laila)
16
Tak Tahu (POV Laila)
17
Dingin (POV Laila)
18
Ba Dump! (POV Laila)
19
Dusta (POV Kiyano)
20
Retak (POV Kiyano)
21
Tabrakan (POV Laila)
22
Panggilan ke Kantor (POV Laila)
23
Yakin Sudah (POV Kiyano)
24
Di Pantai Pelangi (POV Laila)
25
Kecupan (POV Laila)
26
Pengakuan dan Janji (POV Laila)
27
Kedatangan Bella (POV Kiyano)
28
Talak (POV Kiyano)
29
Ruam (POv Laila)
30
Ciuman Kedua (POV Laila)
31
Tiga Hati, Dua Rasa
32
Terbebas (POV Laila)
33
Nge Prank Bagas (POV Laila)
34
Pengakuan (POV Laila)
35
Tersadar (POV Laila)
36
Janji (POV Laila)
37
Bye, La.. (POV Laila)
38
TTM an (POV Laila)
39
Sebuah Pertanyaan (POV Laila)
40
Sebuah Jawaban (POV Kiyano)
41
Cerita tentang Keong (POV Laila)
42
Tamu (POV Laila)
43
Diceramahi Mama (POV Laila)
44
Nunik dan Kiyano (POV Laila)
45
Di Meja Kue (POV Laila)
46
Ajakan Married (POV Laila)
47
Penerimaan yang Tertunda (POV Kiyano)
48
Sidang Perceraian (POV Kiyano)
49
Kado Gelang (POV Laila)
50
Berkunjung (POV Laila)
51
Teman, Sahabat dan Kekasih (POV Laila)
52
Perih (POV Laila)
53
Menghindar (POV Laila)
54
Pencurian Di Angkot (POV Laila)
55
Berburu Laila (POV Kiyano)
56
Rumor Pelakor (POV Laila)
57
Berpisah (POV Laila)
58
Pekerjaan Baru (POV Laila)
59
Bertemu Lagi (POV Erlan)
60
Lagi-Lagi Bertemu (POV Laila)
61
Pertemuan (POV Laila)
62
Patah Tulang (POV Laila)
63
Arline (POV Laila)
64
Pesta Ulang Tahun (POV Laila)
65
Rahasia Erlan (POV Laila)
66
Terpergok Arline (POV Laila)
67
Bertemu Bella (POV Laila)
68
Ciuman Setelah Pesta (POV Laila)
69
Proposal Cinta (POV Laila)
70
Proposal Menikah (POV Laila)
71
Bincang Hati (POV Laila)
72
Wafatnya Oma Ruth (POV Laila)
73
Rencana Nge Date (POV Laila)
74
Acara Nge Date (POV Laila)
75
Bertemu Mantan Teman (POV Laila)
76
Makan di Warung (POV Laila)
77
Ceramah Nunik (POV Laila)
78
Setan yang Baik? (PoV Laila)
79
Ngebut di Jalanan (POV Laila)
80
Kena Tilang (POV Laila)
81
Bertemu Kiyano Lagi (POV Laila)
82
I Love You, Too, Kiy.. (POV Laila)
83
I Love You, La.. (POV Kiyano)
84
Rencana Melamar Laila (POV Erlan)
85
Putus (POV Laila)
86
Kenangan Pisang Goreng (POV Laila)
87
Kedatangan Arline (POV Laila)
88
Ex Tunangan Erlan (POV Laila)
89
Menjadi Badut (POV Laila)
90
Kekonyolan Jessika (POV Laila)
91
Bella Pingsan (POV Laila)
92
Foto Kecil Erlan (POV Laila)
93
Tertidur (POV Laila)
94
Nunik Pulang (POV Laila)
95
Ditodong Bumil (POV Laila)
96
Clash (PoV Laila)
97
Obrolan di Pinggir Jalan (POV Laila)
98
Kunjungan Erlan (POV Laila)
99
Ceu Edah (POV Laila)
100
Bekal Sup Ayam (POV Laila)
101
Ember nya Erlan (POV Laila)
102
Second Confession (POV Laila)
103
Di Mobil Erlan (POV Laila)
104
Restu Mama (POV Laila)
105
Pernikahan Arline (POV Laila)
106
Permintaan Maaf Bella (PoV Kiyano)
107
Menjumpai Cinta (POV Kiyano)
108
Erlan Menggila (POV Laila)
109
Kejutan dari Erlan (POV Laila)
110
Isyarat Tangan (POV Laila)
111
Kisah Mama bag. 1 (POV Laila)
112
Kisah Mama bag. 2 (POV Laila)
113
Arline Pulang Honeymoon (POV Laila)
114
Dilarang Menaiki Merry (POV Laila)
115
Cerita Erlan (POV Laila)
116
Bertemu Jessika (POv Laila)
117
Gendongan Bridal Style (POV Laila)
118
Menikah Siri (POV Laila)
119
Papa (POV Laila)
120
Perjumpaan Kembali (POV Laila)
121
Lupa Suami Sendiri (POV Laila)
122
Pagi Pertama (POV Erlan)
123
Mengisi Hati (POV Laila)
124
Cerita Pak Kiman (POV Laila)
125
Kunjungan ke Rumah Mertua (POV Laila)
126
Melihat Rumah (POV Laila)
127
Apartemen Erlan (POV Laila)
128
Pemanasan (POV laila)
129
Malam Pertama (POV Laila)
130
Nunik Melahirkan (POV Laila)
131
Nunik Koma (POV Laila)
132
Pasar Malam (POV Laila)
133
Bincang Berempat (POv Laila)
134
Konklusi (POV Laila)
135
Nunik Sadar (POV Laila)
136
Menjenguk Nunik (POV Erlan)
137
Hari Terakhir Laila Bekerja (POV Erlan)
138
Malam Perjamuan (POV Erlan)
139
Pesta Pernikahan (POV Erlan)
140
Malam Pertama yang Kedua (POV Erlan)
141
Honeymoon (POV Erlan)
142
Hamil Kembar (POV Erlan)
143
Mengidam dan Rencana Perjodohan (POV Erlan)
144
Bahagia Hingga Akhir (POV Erlan)
145
Mimpi Buruk yang Menjadi Nyata (POV Laila)
146
Takdir (POV Laila)
147
Pemakaman (POV Laila)
148
Bertahan (POV Laila)
149
Enam Tahun Kemudian (POV Laila)
150
Menunggu Mark Pulang (POV Laila)
151
Si Kecil Lala (POV Laila)
152
Membully Stephen (POV Laila)
153
Bertemu Masa Lalu (POV Laila)
154
Anjuran Menikah Lagi (POV Laila)
155
Mimpi (POV Laila)
156
Ramai nya Anak-Anak (POV Laila)
157
Dijodohkan dengan Azki (POV Laila)
158
Rencana Ke Kebun Binatang (POV Laila)
159
Kebun Binatang (POV Laila)
160
Mencari Nila (POv Laila)
161
Kunjungan Kiyano dan Lala (POV Laila)
162
Dugaan (POV Laila)
163
Berbincang dengan Mama (POV Laila)
164
Mark Pergi (POV Laila)
165
Menggalau (POV Laila)
166
Pelaku nya Azki?! (POV Laila)
167
Azki Telah Pindah (POV Laila)
168
Anak-anak bersama Azki (POV Laila)
169
Memori Lama (POV Azki)
170
Kabar Baik (POV Laila)
171
Bom! (POV Laila)
172
Menguntit Azki (POV Kiyano)
173
Kekejaman Azki (POV Kiyano)
174
Tombol Pemicu Ledakan (POV Kiyano)
175
Berakhir Sudah
176
Konklusi (POV Laila)
177
Salam dari Mel
178
Side Story: Laila-Kiyano
179
Spin off tentang Erlan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!