Hukuman Atas Kejujuran (POV Laila)

Hari ini adalah hari sabtu. Hari terakhir kerja sebelum libur keesokan harinya. Aku mulai terbiasa dengan rutinitas pekerjaan ku sebagai OB. Dan kini, aku sudah bersahabat dekat dengan rasa pegal dan linu sepulang kerja.

Selama seminggu aku bekerja, ada satu rutinitas yang paling tak ku sukai namun harus tetap ku lakukan. Dan itu adalah pergi ke lantai tujuh untuk mengantarkan kopi hitam buatan ku sendiri untuk Bos Songong ku yang tiran.

'Sebal! Sebal! Sebal!' aku kembali mendumel.

Baru saja si Keong Racun itu kembali berulah. Ia meminta ku untuk mengelap setiap inci furniture yang ada di ruang kerja nya sampai berkilau. Padahal sepenilaian ku semua furniture di kantor nya itu sudah bersih dan tertata rapih.

Tapi tengok lah tingkah nya yang menyebalkan itu, sejak aku mengantarkan kopi hitam untuk nya tadi.

Flash back.

"Hey! Tunggu dulu! Rasa-rasa nya kopi ini tak senikmat kopi yang kemarin?" Panggil si Keong menahan langkah ku yang sudah begitu ingin berlalu pergi.

Aku memikirkan kembali kejadian di pantry tadi pagi. Dan jawaban atas pertanyaan si Keong pun mengalir lancar dari mulut ku.

"Tadi gas nya habis. Tapi air nya udah mau mendidih kok! Jadi saya langsung tuangkan air nya ke cangkir untuk membuat kopi," papar ku menjelaskan.

Ya. Dari Nindi, rekan OB ku, aku belajar hal baru. Bahwasanya untuk membuat kopi hitam nikmat yang bisa memuaskan keinginan si Keong, ternyata aku harus mendidihkan air nya terlebih dulu di atas kompor. Bukan mengambil langsung air panas yang ada di dispenser.

Namun, tadi pagi gas kompor nya habis di saat air sudah mau mendidih. Sementara di pantry tak ada orang yang bisa kuminta tolong untuk mengganti tabung gas, karena aku tak bisa mengganti tabung nya seorang diri.

Alhasil, aku pun nekat menuangkan air yang belum mendidih benar itu untuk membuat kopi. Tapi seperti nya, rasa kopi nya tak seperti kopi yang dibuat dengan air yang benar-benar sudah mendidih. Karena Bos ku itu kini mengemukakan komplain nya.

Ku lirik Si Keong yang kini mengerutkan dahi nya pada ku. Dan, sebersit pikiran mengerikan melintas di kepala ku.

'Biar kata di seriusin gitu, muka nya tetap aja ganteng!' komentar ku setengah melamun dalam hati.

Namun begitu ku sadari apa yang baru saja ku pikirkan, aku langsung bergidik ngeri. Pikir ku pastilah aku sedang ter simbat oleh makhluk halus, tadi.

Lebih lanjut, si Keong pun kembali bicara.

"Kalau gas nya habis. Ya ganti lah dengan gas yang baru. Memang nya di pantry gak ada gas cadangan?" Tegur si Keong atas 'kebodohan' ku.

Mulut ku mulai sedikit manyun. Merasa sebal dengan perdebatan yang tak bermutu ini.

"Gak ada orang, Pak. Saya gak bisa nge gantiin gas sendirian. Takut meledug," ungkap ku dengan terlalu jujur.

"Hmph!!"

Aku kembali melirik ke arah si Keong dan mendapati dirinya yang seperti menahan tawa.

'Sialan! Berani nya dia ngetawain aku! Memang nya dia sendiri bisa, apa, gantiin tabung gas?!' aku mendumel dalam hati.

Aku berusaha menyabar kan diri. Tiba-tiba saja wejangan dari Nunik terngiang di benak ku. Bahwasanya aku harus lebih bisa mengendalikan emosi ku, jika aku tak ingin begitu cepat ganti pekerjaan lagi.

Setelah jeda beberapa waktu lamanya, si Keong kembali berucap.

"Lain kali, saya gak mau dengar alasan gas habis atau apa lah. Pokok nya saya mau kopi hitam yang seperti biasa. Masalah gas habis, kamu kan bisa usahakan untuk minta tolong ke orang lain. Kalau gak ada orang di pantry kan bisa telepon! Apa guna nya ponsel butut yang kamu punya hah?!" Tegur si Keong panjang lebar.

'Sialan! dia hina-hina Beri Prima-ku! Duh! sabar il.. sabar.. Kamu sabar disayang semua..'

Aku kembali menyabarkan diri atas hinaan si Keong terhadap Beri Prima ku. Beri Prima ku adalah ponsel Blackberry yang ku miliki.

Dalam hati sebenarnya aku ingin sekali mengamuk. Namun, kala ku ingat status lelaki di hadapan ku itu, dengan sekuat tenaga aku menahan diri untuk tidak membalas ucapan nya itu dengan kalimat kasar.

"Baik..Pak!" ucap ku dengan gigi bergemeletukan menahan emosi.

"Ya sudah! Kamu boleh pergi!" Usir si Keong tiba-tiba.

Meski diusir, anehnya aku justru merasa gembira. Malas rasanya berhadapan lama-lama dengan lelaki songong di depan ku itu. Namun...

"Tunggu dulu! Sepertinya saya tadi melihat ada bekas remahan kue di atas meja. Tolong dibersihkan dulu sebelum kamu pergi!" Si Keong kembali mengeluarkan titah.

Dengan patuh, aku langsung kembali berbalik dan melangkah menuju meja kerja si Keong. Namun, setelah kuamati dengan seksama, selain tunpukan kertas file dan secangkir kopi, ku lihat tak ada remahan makanan seperti yang dikatakan oleh si Keong sesaat tadi.

"Kamu lagi apa?" Tanya Si Keong tiba-tiba.

"Nyari remehan. Kata Bapak ada remehan yang perlu saya bersihkan?" Ucap ku dengan nada menuduh.

Si Keong tampak mengerutkan kening dan terdiam beberapa saat.

"Pak?" Aku menegur si Keong yang terlalu lama melamun. Ia hanya mengerjapkan mata nya sekali dan masih terdiam selama beberapa waktu.

Akhirnya aku melambaikan tangan ku berkali-kali di hadapan wajah bos ku itu. Dan usaha ku menampakkan hasil. Si Keong pun tersadar dari lamunan nya dan akhirnya kembali berujar.

"Bukan meja yang ini. Tapi meja yang itu tuh!" Koreksi Bos ku sambil mengedikkan kepala ke arah meja kopi di dekat jendela.

"Ohh.."

Aku pun bergegas mendekati meja kopi yang dimaksud. Dan benar saja. Memang terdapat remahan seperti keripik dan bekas bungkus nya yang tercecer di bawah meja.

Kutengok wajah sang Bos. Yang nampak serius membaca file-file di atas meja.

'Jorok banget sih. Makan sampe berceceran gini. Lagian lagi kerja, sempat-sempat nya ngemil keripik!' dumel ku dalam hati.

Belum sempat aku berpaling, Bos Keong menangkap basah aku yang memerhatikannya.

"Kenapa lihat-lihat? Naksir ya?" Serobot sang Bos ke ge er an.

"Huekk.. amit-amit.. amit-amit.."

"?!!!"

Dan aku tersadar telah melakukan kesalahan fatal. Terlihat dari pandangan tajam yang dilayangkan oleh si Keong kepada ku.

Alhasil, sejak detik itu hingga menjelang waktu pulang, aku dikerjai habis-habisan oleh si Keong untuk mengelap ulang setiap inci furnitur dalam ruang kerja nya.

Dan tak hanya itu saja. Berkali-kali aku pun diminta untuk mengantarkan berkas file dari lantai tujuh ke lantai lain nya, dengan tidak menggunakan lift. No lift! si Keong melarang keras aku menggunakan lift! Itu berarti aku harus bolak-balik jalan kaki, naik-turun tangga.

Si Keong mengancam, jika aku sampai naik lift (yang bisa diketahui oleh Si Keong lewat CCTV), maka aku akan langsung dipecat nya hari itu juga. Sungguh tindakan yang abnormal dari sang penguasa tiran bukan?

Semua itu hanya dikarenakan oleh 'kejujuran ku' atas perasaan ku terhadap sang Bos.

'Benar-benar menyebalkan!'

***

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

jiahaha...laila🤣🤣

2022-09-20

1

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Like Kak Mel.... keren.... tahu2 Silver loncat tanpa Bronze..... slmt Kak Melll......

2022-08-21

1

Yuli Fitria

Yuli Fitria

Wkwk salah meja 😅

2022-08-06

2

lihat semua
Episodes
1 Kesalahan Terbesar (POV Laila)
2 Perkenalan (POV Kiyano)
3 Aku Bukan Rumput Liar
4 Pertemuan Ke Dua (POV Laila)
5 Bos Songong (POV Laila)
6 Erlan (POV Laila)
7 Bos Tiran (POV Laila)
8 Tumpangan Gratis (POV Laila)
9 Tak Suka (POV Kiyano)
10 Nunik (POV Laila)
11 Tertidur (POV Laila)
12 Ponsel yang Tertinggal (POV Laila)
13 Hukuman Atas Kejujuran (POV Laila)
14 Jatuh Sudah Harga Diri (POV Laila)
15 Hadiah dari Sang Bos (POV Laila)
16 Tak Tahu (POV Laila)
17 Dingin (POV Laila)
18 Ba Dump! (POV Laila)
19 Dusta (POV Kiyano)
20 Retak (POV Kiyano)
21 Tabrakan (POV Laila)
22 Panggilan ke Kantor (POV Laila)
23 Yakin Sudah (POV Kiyano)
24 Di Pantai Pelangi (POV Laila)
25 Kecupan (POV Laila)
26 Pengakuan dan Janji (POV Laila)
27 Kedatangan Bella (POV Kiyano)
28 Talak (POV Kiyano)
29 Ruam (POv Laila)
30 Ciuman Kedua (POV Laila)
31 Tiga Hati, Dua Rasa
32 Terbebas (POV Laila)
33 Nge Prank Bagas (POV Laila)
34 Pengakuan (POV Laila)
35 Tersadar (POV Laila)
36 Janji (POV Laila)
37 Bye, La.. (POV Laila)
38 TTM an (POV Laila)
39 Sebuah Pertanyaan (POV Laila)
40 Sebuah Jawaban (POV Kiyano)
41 Cerita tentang Keong (POV Laila)
42 Tamu (POV Laila)
43 Diceramahi Mama (POV Laila)
44 Nunik dan Kiyano (POV Laila)
45 Di Meja Kue (POV Laila)
46 Ajakan Married (POV Laila)
47 Penerimaan yang Tertunda (POV Kiyano)
48 Sidang Perceraian (POV Kiyano)
49 Kado Gelang (POV Laila)
50 Berkunjung (POV Laila)
51 Teman, Sahabat dan Kekasih (POV Laila)
52 Perih (POV Laila)
53 Menghindar (POV Laila)
54 Pencurian Di Angkot (POV Laila)
55 Berburu Laila (POV Kiyano)
56 Rumor Pelakor (POV Laila)
57 Berpisah (POV Laila)
58 Pekerjaan Baru (POV Laila)
59 Bertemu Lagi (POV Erlan)
60 Lagi-Lagi Bertemu (POV Laila)
61 Pertemuan (POV Laila)
62 Patah Tulang (POV Laila)
63 Arline (POV Laila)
64 Pesta Ulang Tahun (POV Laila)
65 Rahasia Erlan (POV Laila)
66 Terpergok Arline (POV Laila)
67 Bertemu Bella (POV Laila)
68 Ciuman Setelah Pesta (POV Laila)
69 Proposal Cinta (POV Laila)
70 Proposal Menikah (POV Laila)
71 Bincang Hati (POV Laila)
72 Wafatnya Oma Ruth (POV Laila)
73 Rencana Nge Date (POV Laila)
74 Acara Nge Date (POV Laila)
75 Bertemu Mantan Teman (POV Laila)
76 Makan di Warung (POV Laila)
77 Ceramah Nunik (POV Laila)
78 Setan yang Baik? (PoV Laila)
79 Ngebut di Jalanan (POV Laila)
80 Kena Tilang (POV Laila)
81 Bertemu Kiyano Lagi (POV Laila)
82 I Love You, Too, Kiy.. (POV Laila)
83 I Love You, La.. (POV Kiyano)
84 Rencana Melamar Laila (POV Erlan)
85 Putus (POV Laila)
86 Kenangan Pisang Goreng (POV Laila)
87 Kedatangan Arline (POV Laila)
88 Ex Tunangan Erlan (POV Laila)
89 Menjadi Badut (POV Laila)
90 Kekonyolan Jessika (POV Laila)
91 Bella Pingsan (POV Laila)
92 Foto Kecil Erlan (POV Laila)
93 Tertidur (POV Laila)
94 Nunik Pulang (POV Laila)
95 Ditodong Bumil (POV Laila)
96 Clash (PoV Laila)
97 Obrolan di Pinggir Jalan (POV Laila)
98 Kunjungan Erlan (POV Laila)
99 Ceu Edah (POV Laila)
100 Bekal Sup Ayam (POV Laila)
101 Ember nya Erlan (POV Laila)
102 Second Confession (POV Laila)
103 Di Mobil Erlan (POV Laila)
104 Restu Mama (POV Laila)
105 Pernikahan Arline (POV Laila)
106 Permintaan Maaf Bella (PoV Kiyano)
107 Menjumpai Cinta (POV Kiyano)
108 Erlan Menggila (POV Laila)
109 Kejutan dari Erlan (POV Laila)
110 Isyarat Tangan (POV Laila)
111 Kisah Mama bag. 1 (POV Laila)
112 Kisah Mama bag. 2 (POV Laila)
113 Arline Pulang Honeymoon (POV Laila)
114 Dilarang Menaiki Merry (POV Laila)
115 Cerita Erlan (POV Laila)
116 Bertemu Jessika (POv Laila)
117 Gendongan Bridal Style (POV Laila)
118 Menikah Siri (POV Laila)
119 Papa (POV Laila)
120 Perjumpaan Kembali (POV Laila)
121 Lupa Suami Sendiri (POV Laila)
122 Pagi Pertama (POV Erlan)
123 Mengisi Hati (POV Laila)
124 Cerita Pak Kiman (POV Laila)
125 Kunjungan ke Rumah Mertua (POV Laila)
126 Melihat Rumah (POV Laila)
127 Apartemen Erlan (POV Laila)
128 Pemanasan (POV laila)
129 Malam Pertama (POV Laila)
130 Nunik Melahirkan (POV Laila)
131 Nunik Koma (POV Laila)
132 Pasar Malam (POV Laila)
133 Bincang Berempat (POv Laila)
134 Konklusi (POV Laila)
135 Nunik Sadar (POV Laila)
136 Menjenguk Nunik (POV Erlan)
137 Hari Terakhir Laila Bekerja (POV Erlan)
138 Malam Perjamuan (POV Erlan)
139 Pesta Pernikahan (POV Erlan)
140 Malam Pertama yang Kedua (POV Erlan)
141 Honeymoon (POV Erlan)
142 Hamil Kembar (POV Erlan)
143 Mengidam dan Rencana Perjodohan (POV Erlan)
144 Bahagia Hingga Akhir (POV Erlan)
145 Mimpi Buruk yang Menjadi Nyata (POV Laila)
146 Takdir (POV Laila)
147 Pemakaman (POV Laila)
148 Bertahan (POV Laila)
149 Enam Tahun Kemudian (POV Laila)
150 Menunggu Mark Pulang (POV Laila)
151 Si Kecil Lala (POV Laila)
152 Membully Stephen (POV Laila)
153 Bertemu Masa Lalu (POV Laila)
154 Anjuran Menikah Lagi (POV Laila)
155 Mimpi (POV Laila)
156 Ramai nya Anak-Anak (POV Laila)
157 Dijodohkan dengan Azki (POV Laila)
158 Rencana Ke Kebun Binatang (POV Laila)
159 Kebun Binatang (POV Laila)
160 Mencari Nila (POv Laila)
161 Kunjungan Kiyano dan Lala (POV Laila)
162 Dugaan (POV Laila)
163 Berbincang dengan Mama (POV Laila)
164 Mark Pergi (POV Laila)
165 Menggalau (POV Laila)
166 Pelaku nya Azki?! (POV Laila)
167 Azki Telah Pindah (POV Laila)
168 Anak-anak bersama Azki (POV Laila)
169 Memori Lama (POV Azki)
170 Kabar Baik (POV Laila)
171 Bom! (POV Laila)
172 Menguntit Azki (POV Kiyano)
173 Kekejaman Azki (POV Kiyano)
174 Tombol Pemicu Ledakan (POV Kiyano)
175 Berakhir Sudah
176 Konklusi (POV Laila)
177 Salam dari Mel
178 Side Story: Laila-Kiyano
179 Spin off tentang Erlan
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Kesalahan Terbesar (POV Laila)
2
Perkenalan (POV Kiyano)
3
Aku Bukan Rumput Liar
4
Pertemuan Ke Dua (POV Laila)
5
Bos Songong (POV Laila)
6
Erlan (POV Laila)
7
Bos Tiran (POV Laila)
8
Tumpangan Gratis (POV Laila)
9
Tak Suka (POV Kiyano)
10
Nunik (POV Laila)
11
Tertidur (POV Laila)
12
Ponsel yang Tertinggal (POV Laila)
13
Hukuman Atas Kejujuran (POV Laila)
14
Jatuh Sudah Harga Diri (POV Laila)
15
Hadiah dari Sang Bos (POV Laila)
16
Tak Tahu (POV Laila)
17
Dingin (POV Laila)
18
Ba Dump! (POV Laila)
19
Dusta (POV Kiyano)
20
Retak (POV Kiyano)
21
Tabrakan (POV Laila)
22
Panggilan ke Kantor (POV Laila)
23
Yakin Sudah (POV Kiyano)
24
Di Pantai Pelangi (POV Laila)
25
Kecupan (POV Laila)
26
Pengakuan dan Janji (POV Laila)
27
Kedatangan Bella (POV Kiyano)
28
Talak (POV Kiyano)
29
Ruam (POv Laila)
30
Ciuman Kedua (POV Laila)
31
Tiga Hati, Dua Rasa
32
Terbebas (POV Laila)
33
Nge Prank Bagas (POV Laila)
34
Pengakuan (POV Laila)
35
Tersadar (POV Laila)
36
Janji (POV Laila)
37
Bye, La.. (POV Laila)
38
TTM an (POV Laila)
39
Sebuah Pertanyaan (POV Laila)
40
Sebuah Jawaban (POV Kiyano)
41
Cerita tentang Keong (POV Laila)
42
Tamu (POV Laila)
43
Diceramahi Mama (POV Laila)
44
Nunik dan Kiyano (POV Laila)
45
Di Meja Kue (POV Laila)
46
Ajakan Married (POV Laila)
47
Penerimaan yang Tertunda (POV Kiyano)
48
Sidang Perceraian (POV Kiyano)
49
Kado Gelang (POV Laila)
50
Berkunjung (POV Laila)
51
Teman, Sahabat dan Kekasih (POV Laila)
52
Perih (POV Laila)
53
Menghindar (POV Laila)
54
Pencurian Di Angkot (POV Laila)
55
Berburu Laila (POV Kiyano)
56
Rumor Pelakor (POV Laila)
57
Berpisah (POV Laila)
58
Pekerjaan Baru (POV Laila)
59
Bertemu Lagi (POV Erlan)
60
Lagi-Lagi Bertemu (POV Laila)
61
Pertemuan (POV Laila)
62
Patah Tulang (POV Laila)
63
Arline (POV Laila)
64
Pesta Ulang Tahun (POV Laila)
65
Rahasia Erlan (POV Laila)
66
Terpergok Arline (POV Laila)
67
Bertemu Bella (POV Laila)
68
Ciuman Setelah Pesta (POV Laila)
69
Proposal Cinta (POV Laila)
70
Proposal Menikah (POV Laila)
71
Bincang Hati (POV Laila)
72
Wafatnya Oma Ruth (POV Laila)
73
Rencana Nge Date (POV Laila)
74
Acara Nge Date (POV Laila)
75
Bertemu Mantan Teman (POV Laila)
76
Makan di Warung (POV Laila)
77
Ceramah Nunik (POV Laila)
78
Setan yang Baik? (PoV Laila)
79
Ngebut di Jalanan (POV Laila)
80
Kena Tilang (POV Laila)
81
Bertemu Kiyano Lagi (POV Laila)
82
I Love You, Too, Kiy.. (POV Laila)
83
I Love You, La.. (POV Kiyano)
84
Rencana Melamar Laila (POV Erlan)
85
Putus (POV Laila)
86
Kenangan Pisang Goreng (POV Laila)
87
Kedatangan Arline (POV Laila)
88
Ex Tunangan Erlan (POV Laila)
89
Menjadi Badut (POV Laila)
90
Kekonyolan Jessika (POV Laila)
91
Bella Pingsan (POV Laila)
92
Foto Kecil Erlan (POV Laila)
93
Tertidur (POV Laila)
94
Nunik Pulang (POV Laila)
95
Ditodong Bumil (POV Laila)
96
Clash (PoV Laila)
97
Obrolan di Pinggir Jalan (POV Laila)
98
Kunjungan Erlan (POV Laila)
99
Ceu Edah (POV Laila)
100
Bekal Sup Ayam (POV Laila)
101
Ember nya Erlan (POV Laila)
102
Second Confession (POV Laila)
103
Di Mobil Erlan (POV Laila)
104
Restu Mama (POV Laila)
105
Pernikahan Arline (POV Laila)
106
Permintaan Maaf Bella (PoV Kiyano)
107
Menjumpai Cinta (POV Kiyano)
108
Erlan Menggila (POV Laila)
109
Kejutan dari Erlan (POV Laila)
110
Isyarat Tangan (POV Laila)
111
Kisah Mama bag. 1 (POV Laila)
112
Kisah Mama bag. 2 (POV Laila)
113
Arline Pulang Honeymoon (POV Laila)
114
Dilarang Menaiki Merry (POV Laila)
115
Cerita Erlan (POV Laila)
116
Bertemu Jessika (POv Laila)
117
Gendongan Bridal Style (POV Laila)
118
Menikah Siri (POV Laila)
119
Papa (POV Laila)
120
Perjumpaan Kembali (POV Laila)
121
Lupa Suami Sendiri (POV Laila)
122
Pagi Pertama (POV Erlan)
123
Mengisi Hati (POV Laila)
124
Cerita Pak Kiman (POV Laila)
125
Kunjungan ke Rumah Mertua (POV Laila)
126
Melihat Rumah (POV Laila)
127
Apartemen Erlan (POV Laila)
128
Pemanasan (POV laila)
129
Malam Pertama (POV Laila)
130
Nunik Melahirkan (POV Laila)
131
Nunik Koma (POV Laila)
132
Pasar Malam (POV Laila)
133
Bincang Berempat (POv Laila)
134
Konklusi (POV Laila)
135
Nunik Sadar (POV Laila)
136
Menjenguk Nunik (POV Erlan)
137
Hari Terakhir Laila Bekerja (POV Erlan)
138
Malam Perjamuan (POV Erlan)
139
Pesta Pernikahan (POV Erlan)
140
Malam Pertama yang Kedua (POV Erlan)
141
Honeymoon (POV Erlan)
142
Hamil Kembar (POV Erlan)
143
Mengidam dan Rencana Perjodohan (POV Erlan)
144
Bahagia Hingga Akhir (POV Erlan)
145
Mimpi Buruk yang Menjadi Nyata (POV Laila)
146
Takdir (POV Laila)
147
Pemakaman (POV Laila)
148
Bertahan (POV Laila)
149
Enam Tahun Kemudian (POV Laila)
150
Menunggu Mark Pulang (POV Laila)
151
Si Kecil Lala (POV Laila)
152
Membully Stephen (POV Laila)
153
Bertemu Masa Lalu (POV Laila)
154
Anjuran Menikah Lagi (POV Laila)
155
Mimpi (POV Laila)
156
Ramai nya Anak-Anak (POV Laila)
157
Dijodohkan dengan Azki (POV Laila)
158
Rencana Ke Kebun Binatang (POV Laila)
159
Kebun Binatang (POV Laila)
160
Mencari Nila (POv Laila)
161
Kunjungan Kiyano dan Lala (POV Laila)
162
Dugaan (POV Laila)
163
Berbincang dengan Mama (POV Laila)
164
Mark Pergi (POV Laila)
165
Menggalau (POV Laila)
166
Pelaku nya Azki?! (POV Laila)
167
Azki Telah Pindah (POV Laila)
168
Anak-anak bersama Azki (POV Laila)
169
Memori Lama (POV Azki)
170
Kabar Baik (POV Laila)
171
Bom! (POV Laila)
172
Menguntit Azki (POV Kiyano)
173
Kekejaman Azki (POV Kiyano)
174
Tombol Pemicu Ledakan (POV Kiyano)
175
Berakhir Sudah
176
Konklusi (POV Laila)
177
Salam dari Mel
178
Side Story: Laila-Kiyano
179
Spin off tentang Erlan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!