Tertidur (POV Laila)

"Jadi, Nun kenal Mas Aryo tuh udah lama banget. Kita satu tim riset tentang peninggalan kerajaan Mataram. Gak nyangka juga sih, tahu-tahu pagi tadi dia ngajakin sarapan bareng dan mau ngelamar Nun. Padahal sebelum nya kita sering ngobrol tentang apa aja, tapi dia gak pernah nunjukin ketertarikannya ke Nun," papar Nunik perihal Mas Aryo, tunangan nya itu.

"Itu namanya cinlok! Cinta kecolok! Hahaha!"

"Laila! Orang cerita serius malah ngajak ngikik melulu sih!"

"Lha terus namanya apa dong? Coba ku tebak! Aryo ini pasti lah tipikal cowok pendiam, kutu buku, dan kolot banget? Betul gak?" Aku mencoba menebak kepribadian Aryo.

Ku lihat Nunik tampak mengerutkan kening.

"Kok, tebakan mu bisa tepat banget sih?" Nunik terlihat keheranan.

"Ya iya lah! Lail gitu loh! Cuma cowok kudet dan serius an yang bakal ke cintrong sama tipikal cewek SD nan manis!"

Selama beberapa detik, Nunik tampak memahami arti terselubung dari kalimat ku tadi.

"Ah! Lail! Ngeledek lagi deh! Biar kata badan Nun mungil gini, Nun udah mau jadi profesor kan! Stop deh ngebahas soal fisik lagi. Gak bermutu!" Omel Nunik.

"Duile.. ampun Ndoro Ayu.. iya iya.. aku minta maaf deh.. Habis nya kamu kan memang ngegemesin, Nun. Banyak orang bakal sulit percaya sama isi otak profesor yang ngumpet di muka awet muda nya kamu ini. Aku aja sering lupa.." bujuk ku merayu.

"Hhh.. udah ah, bahas tentang Nun nya. Sekarang, gantian Lail yang cerita ya! Eh, bentar. Nun mau telpon Bunda dulu deh ya. Nun mau nginap di sini malam ini."

Seketika, aku menghambur memeluk Nunik kala ku dengar kalimat nya barusan.

"Yeeyyy!! Nunik nginep!!" Seru ku kegirangan.

"Hihihi.. sekarang, siapa coba yang jadi kayak anak SD?" Goda Nunik kala menghadapi tingkah ku yang kelewat girang.

Dan, sepanjang malam itu, aku pun asyik berbincang dengan Nunik hingga pertengahan malam. Begini lah memang jika petasan sudah ketemu korek api. Pasti suasana pun jadi ramai sekali.

Aku petasan nya.. Nunik korek api nya ya. Hihihi..

***

Keesokan pagi nya, aku hampir terlambat masuk kerja. Nunik dan aku sama-sama bablas tidur sampai jam setengah enam.

Begitu terbangun, Nunik langsung buru-buru shalat subuh, sementara aku yang masih mengantuk malah kembali tiduran. Alhasil aku pun mendapat gelitikan manja dari Nunik, yang bersemangat sekali mengingatkan ku untuk shalat subuh.

Baru setelah dilihat nya aku shalat lah Nunik pamit pulang ke rumah nya. Sementara, usai shalat aku kembali merebahkan badan ke atas kasur. Niat ku sih cuma tidur sebentar saja. Tapi apalah daya, kuasa kantuk menarik ku lelap dalam dunia mimpi. Sehingga aku pun akhirnya terbirit-birit bangun kala ku dengar seruan emak yang mengatakan kalau waktu sudah menunjukkan jam tujuh kurang seperempat.

Tak perlu dibayangkan betapa cepat nya aku mandi dan sikat gigi. Kurang dari lima menit, aku sudah keluar dari kamar mandi dan bergegas mengenakan seragam kerja ku.

Dengan terburu-buru, ku raup gorengan hangat yang baru digoreng oleh Mama dan kumasukkan ke dalam plastik. Selanjutnya aku berpamitan pergi dan melesat keluar rumah.

Aku kembali naik ojek sampai depan gedung kantor tempat ku bekerja. Dengan sebuah gorengan pisang yang masih ku kunyah dengan lahap nya dalam mulut ku.

"Buset deh La! Kamu udah mandi belum sih? Itu rambut udah kayak singa aja! Sisiran dulu napa!" Tegur Erlan yang baru datang juga seperti ku.

Kulihat cerminan diriku di kaca yang ada dalam ruang OB. Dan benar saja, rupa ku sudah macam induk singa, dengan rambut ikal sebahu ku yang berwarna cokelat kemerahan tampak ambyar ke segala arah.

Aku pun menyengir, memandangi pantulan ku di cermin.

"Tetap manis ah! Tapi boleh sini sisirnya. Biar tambah manis!" Seloroh ku asal.

Erlan terlihat menganga selama dua detik. Sebelum akhirnya menyodorkan sebuah sisir kecil kepada ku.

Aku pun menyisir dan menyanggul rambut liar ku jadi sanggulan kecil nan rapih di belakang kepala. Tak lupa setelahnya aku mengaplikasikan bedak dan lipstik ke wajah ku yang manis ini. Setelah selesai, ku kagumi hasil touch up kilat ku yang super ciamik.

"Yap! Manis banget kan aku!" Puji ku pada diri sendiri seraya tersenyum lebar sekali pada Erlan.

Erlan menggeleng-gelengkan kepala nya.

"Kamu tuh La, jangan godain Erlan gitu dong. Kalau dia kesengsem sama kamu gimana coba?" Suara Mas Idham terdengar dari ujung ruangan.

Aku memberikan senyuman ceria pada ketua tim OB ku itu.

"Biarin aja lah Mas. Berarti itu rejeki ku kan bisa disukain banyak orang," jawab ku asal.

"Rejeki buat mu. Musibah buat ku, La!" Seloroh Erlan sambil menyomot gorengan dari dalam plastik yang kubawa dari rumah.

"Hey! Itu sarapan ku, Lan! Jangan dihabisin ya! Masih laper soalnya!" Aku menegur Erlan.

"Ya ampun. Baru juga nyomot satu gorengan Laa.. eh, tapi ini ubi nya enak banget sih. Manis nya pas."

"Jangan iklan deh.. tapi jelas enak lah! Itu kan home made buatan Mama ku!" Ujar ku bangga sambil menyomot pisang goreng dari dalam plastik.

"Mas Idham mau?" tawar ku pada Mas Idham.

"Makasih, La.. saya udah sarapan tadi di rumah. Masih kenyang banget," tolak Mas Idham.

"Wahh.. kamu dibekalin Mama mu toh. Rajin banget sih Mama kamu," puji Erlan.

Aku tersenyum. Dan kembali menyahut ucapan Erlan tadi.

"Ya Mama ku kan memang jual gorengan, Lan. Jadi aku kebagian rejeki terus lah ngemil gorengan."

"Yey! Itu sih bukan kebagian rejeki! Pasti lah kamu juga asal comot-comot juga kan dagangan Mama mu ini!" Goda Erlan kembali.

"Hihihi.. begitu lah!"

Tak lama kemudian, teman-teman OB yang lain pun berdatangan. Dan gorengan yang kubawa dari rumah pun seketika ludes tak bersisa. Aku sebenarnya hendak protes karena jatah sarapan ku dimakan ramai-ramai.

Tapi begitu Nindi menyodorkan nasi uduk yang sengaja ia beli lebih, akhirnya aku pun tak jadi protes. Dan malah menandaskan uduk pemberian Nindi itu.

***

Usai sarapan, semua tim OB langsung menyebar ke segala lantai di gedung ini. Kami meluncur menuju pekerjaan masing-masing yang sudah kami pilih dari papan mading.

Seperti hari kemarin, hari ini pun kerjaan ku super sibuk. Aku sering bolak-balik dari lantai yang satu ke lantai yang lain untuk sekedar mengantarkan file, makanan dan minuman pesanan para karyawan, juga beberapa tugas OB lain nya.

Aku mengerjakan pekerjaan ku itu dengan hati yang senang. Meski tak bisa ku pungkiri, aku sempat tertidur di kantin saat aku sedang menunggu pesanan karyawan. Tak tanggung-tanggung! Aku hampir tidur setengah jam di sana.

Mungkin ini disebabkan karena acara bergadang yang kulakukan semalam tadi bersama Nunik. Karena nya aku jadi cepat lelah dan mengantuk.

Aku baru terbangun dari tidur singkat ku di kantin itu, oleh sebab jawilan yang kurasakan bersarang di pipi ku. Begitu ku buka kedua mata, aku terkejut mendapati sosok yang tak pernah ku kira akan kulihat pertama kali usai aku terbangun.

"Enak banget sih tiduran di sini?!" Tegur lelaki itu.

***

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

hadir lg mel semangat y

2022-09-17

1

Senajudifa

Senajudifa

🤣🤣🤣🤣🤣

2022-09-17

1

Senajudifa

Senajudifa

🤣🤣🤣🤣

2022-09-17

1

lihat semua
Episodes
1 Kesalahan Terbesar (POV Laila)
2 Perkenalan (POV Kiyano)
3 Aku Bukan Rumput Liar
4 Pertemuan Ke Dua (POV Laila)
5 Bos Songong (POV Laila)
6 Erlan (POV Laila)
7 Bos Tiran (POV Laila)
8 Tumpangan Gratis (POV Laila)
9 Tak Suka (POV Kiyano)
10 Nunik (POV Laila)
11 Tertidur (POV Laila)
12 Ponsel yang Tertinggal (POV Laila)
13 Hukuman Atas Kejujuran (POV Laila)
14 Jatuh Sudah Harga Diri (POV Laila)
15 Hadiah dari Sang Bos (POV Laila)
16 Tak Tahu (POV Laila)
17 Dingin (POV Laila)
18 Ba Dump! (POV Laila)
19 Dusta (POV Kiyano)
20 Retak (POV Kiyano)
21 Tabrakan (POV Laila)
22 Panggilan ke Kantor (POV Laila)
23 Yakin Sudah (POV Kiyano)
24 Di Pantai Pelangi (POV Laila)
25 Kecupan (POV Laila)
26 Pengakuan dan Janji (POV Laila)
27 Kedatangan Bella (POV Kiyano)
28 Talak (POV Kiyano)
29 Ruam (POv Laila)
30 Ciuman Kedua (POV Laila)
31 Tiga Hati, Dua Rasa
32 Terbebas (POV Laila)
33 Nge Prank Bagas (POV Laila)
34 Pengakuan (POV Laila)
35 Tersadar (POV Laila)
36 Janji (POV Laila)
37 Bye, La.. (POV Laila)
38 TTM an (POV Laila)
39 Sebuah Pertanyaan (POV Laila)
40 Sebuah Jawaban (POV Kiyano)
41 Cerita tentang Keong (POV Laila)
42 Tamu (POV Laila)
43 Diceramahi Mama (POV Laila)
44 Nunik dan Kiyano (POV Laila)
45 Di Meja Kue (POV Laila)
46 Ajakan Married (POV Laila)
47 Penerimaan yang Tertunda (POV Kiyano)
48 Sidang Perceraian (POV Kiyano)
49 Kado Gelang (POV Laila)
50 Berkunjung (POV Laila)
51 Teman, Sahabat dan Kekasih (POV Laila)
52 Perih (POV Laila)
53 Menghindar (POV Laila)
54 Pencurian Di Angkot (POV Laila)
55 Berburu Laila (POV Kiyano)
56 Rumor Pelakor (POV Laila)
57 Berpisah (POV Laila)
58 Pekerjaan Baru (POV Laila)
59 Bertemu Lagi (POV Erlan)
60 Lagi-Lagi Bertemu (POV Laila)
61 Pertemuan (POV Laila)
62 Patah Tulang (POV Laila)
63 Arline (POV Laila)
64 Pesta Ulang Tahun (POV Laila)
65 Rahasia Erlan (POV Laila)
66 Terpergok Arline (POV Laila)
67 Bertemu Bella (POV Laila)
68 Ciuman Setelah Pesta (POV Laila)
69 Proposal Cinta (POV Laila)
70 Proposal Menikah (POV Laila)
71 Bincang Hati (POV Laila)
72 Wafatnya Oma Ruth (POV Laila)
73 Rencana Nge Date (POV Laila)
74 Acara Nge Date (POV Laila)
75 Bertemu Mantan Teman (POV Laila)
76 Makan di Warung (POV Laila)
77 Ceramah Nunik (POV Laila)
78 Setan yang Baik? (PoV Laila)
79 Ngebut di Jalanan (POV Laila)
80 Kena Tilang (POV Laila)
81 Bertemu Kiyano Lagi (POV Laila)
82 I Love You, Too, Kiy.. (POV Laila)
83 I Love You, La.. (POV Kiyano)
84 Rencana Melamar Laila (POV Erlan)
85 Putus (POV Laila)
86 Kenangan Pisang Goreng (POV Laila)
87 Kedatangan Arline (POV Laila)
88 Ex Tunangan Erlan (POV Laila)
89 Menjadi Badut (POV Laila)
90 Kekonyolan Jessika (POV Laila)
91 Bella Pingsan (POV Laila)
92 Foto Kecil Erlan (POV Laila)
93 Tertidur (POV Laila)
94 Nunik Pulang (POV Laila)
95 Ditodong Bumil (POV Laila)
96 Clash (PoV Laila)
97 Obrolan di Pinggir Jalan (POV Laila)
98 Kunjungan Erlan (POV Laila)
99 Ceu Edah (POV Laila)
100 Bekal Sup Ayam (POV Laila)
101 Ember nya Erlan (POV Laila)
102 Second Confession (POV Laila)
103 Di Mobil Erlan (POV Laila)
104 Restu Mama (POV Laila)
105 Pernikahan Arline (POV Laila)
106 Permintaan Maaf Bella (PoV Kiyano)
107 Menjumpai Cinta (POV Kiyano)
108 Erlan Menggila (POV Laila)
109 Kejutan dari Erlan (POV Laila)
110 Isyarat Tangan (POV Laila)
111 Kisah Mama bag. 1 (POV Laila)
112 Kisah Mama bag. 2 (POV Laila)
113 Arline Pulang Honeymoon (POV Laila)
114 Dilarang Menaiki Merry (POV Laila)
115 Cerita Erlan (POV Laila)
116 Bertemu Jessika (POv Laila)
117 Gendongan Bridal Style (POV Laila)
118 Menikah Siri (POV Laila)
119 Papa (POV Laila)
120 Perjumpaan Kembali (POV Laila)
121 Lupa Suami Sendiri (POV Laila)
122 Pagi Pertama (POV Erlan)
123 Mengisi Hati (POV Laila)
124 Cerita Pak Kiman (POV Laila)
125 Kunjungan ke Rumah Mertua (POV Laila)
126 Melihat Rumah (POV Laila)
127 Apartemen Erlan (POV Laila)
128 Pemanasan (POV laila)
129 Malam Pertama (POV Laila)
130 Nunik Melahirkan (POV Laila)
131 Nunik Koma (POV Laila)
132 Pasar Malam (POV Laila)
133 Bincang Berempat (POv Laila)
134 Konklusi (POV Laila)
135 Nunik Sadar (POV Laila)
136 Menjenguk Nunik (POV Erlan)
137 Hari Terakhir Laila Bekerja (POV Erlan)
138 Malam Perjamuan (POV Erlan)
139 Pesta Pernikahan (POV Erlan)
140 Malam Pertama yang Kedua (POV Erlan)
141 Honeymoon (POV Erlan)
142 Hamil Kembar (POV Erlan)
143 Mengidam dan Rencana Perjodohan (POV Erlan)
144 Bahagia Hingga Akhir (POV Erlan)
145 Mimpi Buruk yang Menjadi Nyata (POV Laila)
146 Takdir (POV Laila)
147 Pemakaman (POV Laila)
148 Bertahan (POV Laila)
149 Enam Tahun Kemudian (POV Laila)
150 Menunggu Mark Pulang (POV Laila)
151 Si Kecil Lala (POV Laila)
152 Membully Stephen (POV Laila)
153 Bertemu Masa Lalu (POV Laila)
154 Anjuran Menikah Lagi (POV Laila)
155 Mimpi (POV Laila)
156 Ramai nya Anak-Anak (POV Laila)
157 Dijodohkan dengan Azki (POV Laila)
158 Rencana Ke Kebun Binatang (POV Laila)
159 Kebun Binatang (POV Laila)
160 Mencari Nila (POv Laila)
161 Kunjungan Kiyano dan Lala (POV Laila)
162 Dugaan (POV Laila)
163 Berbincang dengan Mama (POV Laila)
164 Mark Pergi (POV Laila)
165 Menggalau (POV Laila)
166 Pelaku nya Azki?! (POV Laila)
167 Azki Telah Pindah (POV Laila)
168 Anak-anak bersama Azki (POV Laila)
169 Memori Lama (POV Azki)
170 Kabar Baik (POV Laila)
171 Bom! (POV Laila)
172 Menguntit Azki (POV Kiyano)
173 Kekejaman Azki (POV Kiyano)
174 Tombol Pemicu Ledakan (POV Kiyano)
175 Berakhir Sudah
176 Konklusi (POV Laila)
177 Salam dari Mel
178 Side Story: Laila-Kiyano
179 Spin off tentang Erlan
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Kesalahan Terbesar (POV Laila)
2
Perkenalan (POV Kiyano)
3
Aku Bukan Rumput Liar
4
Pertemuan Ke Dua (POV Laila)
5
Bos Songong (POV Laila)
6
Erlan (POV Laila)
7
Bos Tiran (POV Laila)
8
Tumpangan Gratis (POV Laila)
9
Tak Suka (POV Kiyano)
10
Nunik (POV Laila)
11
Tertidur (POV Laila)
12
Ponsel yang Tertinggal (POV Laila)
13
Hukuman Atas Kejujuran (POV Laila)
14
Jatuh Sudah Harga Diri (POV Laila)
15
Hadiah dari Sang Bos (POV Laila)
16
Tak Tahu (POV Laila)
17
Dingin (POV Laila)
18
Ba Dump! (POV Laila)
19
Dusta (POV Kiyano)
20
Retak (POV Kiyano)
21
Tabrakan (POV Laila)
22
Panggilan ke Kantor (POV Laila)
23
Yakin Sudah (POV Kiyano)
24
Di Pantai Pelangi (POV Laila)
25
Kecupan (POV Laila)
26
Pengakuan dan Janji (POV Laila)
27
Kedatangan Bella (POV Kiyano)
28
Talak (POV Kiyano)
29
Ruam (POv Laila)
30
Ciuman Kedua (POV Laila)
31
Tiga Hati, Dua Rasa
32
Terbebas (POV Laila)
33
Nge Prank Bagas (POV Laila)
34
Pengakuan (POV Laila)
35
Tersadar (POV Laila)
36
Janji (POV Laila)
37
Bye, La.. (POV Laila)
38
TTM an (POV Laila)
39
Sebuah Pertanyaan (POV Laila)
40
Sebuah Jawaban (POV Kiyano)
41
Cerita tentang Keong (POV Laila)
42
Tamu (POV Laila)
43
Diceramahi Mama (POV Laila)
44
Nunik dan Kiyano (POV Laila)
45
Di Meja Kue (POV Laila)
46
Ajakan Married (POV Laila)
47
Penerimaan yang Tertunda (POV Kiyano)
48
Sidang Perceraian (POV Kiyano)
49
Kado Gelang (POV Laila)
50
Berkunjung (POV Laila)
51
Teman, Sahabat dan Kekasih (POV Laila)
52
Perih (POV Laila)
53
Menghindar (POV Laila)
54
Pencurian Di Angkot (POV Laila)
55
Berburu Laila (POV Kiyano)
56
Rumor Pelakor (POV Laila)
57
Berpisah (POV Laila)
58
Pekerjaan Baru (POV Laila)
59
Bertemu Lagi (POV Erlan)
60
Lagi-Lagi Bertemu (POV Laila)
61
Pertemuan (POV Laila)
62
Patah Tulang (POV Laila)
63
Arline (POV Laila)
64
Pesta Ulang Tahun (POV Laila)
65
Rahasia Erlan (POV Laila)
66
Terpergok Arline (POV Laila)
67
Bertemu Bella (POV Laila)
68
Ciuman Setelah Pesta (POV Laila)
69
Proposal Cinta (POV Laila)
70
Proposal Menikah (POV Laila)
71
Bincang Hati (POV Laila)
72
Wafatnya Oma Ruth (POV Laila)
73
Rencana Nge Date (POV Laila)
74
Acara Nge Date (POV Laila)
75
Bertemu Mantan Teman (POV Laila)
76
Makan di Warung (POV Laila)
77
Ceramah Nunik (POV Laila)
78
Setan yang Baik? (PoV Laila)
79
Ngebut di Jalanan (POV Laila)
80
Kena Tilang (POV Laila)
81
Bertemu Kiyano Lagi (POV Laila)
82
I Love You, Too, Kiy.. (POV Laila)
83
I Love You, La.. (POV Kiyano)
84
Rencana Melamar Laila (POV Erlan)
85
Putus (POV Laila)
86
Kenangan Pisang Goreng (POV Laila)
87
Kedatangan Arline (POV Laila)
88
Ex Tunangan Erlan (POV Laila)
89
Menjadi Badut (POV Laila)
90
Kekonyolan Jessika (POV Laila)
91
Bella Pingsan (POV Laila)
92
Foto Kecil Erlan (POV Laila)
93
Tertidur (POV Laila)
94
Nunik Pulang (POV Laila)
95
Ditodong Bumil (POV Laila)
96
Clash (PoV Laila)
97
Obrolan di Pinggir Jalan (POV Laila)
98
Kunjungan Erlan (POV Laila)
99
Ceu Edah (POV Laila)
100
Bekal Sup Ayam (POV Laila)
101
Ember nya Erlan (POV Laila)
102
Second Confession (POV Laila)
103
Di Mobil Erlan (POV Laila)
104
Restu Mama (POV Laila)
105
Pernikahan Arline (POV Laila)
106
Permintaan Maaf Bella (PoV Kiyano)
107
Menjumpai Cinta (POV Kiyano)
108
Erlan Menggila (POV Laila)
109
Kejutan dari Erlan (POV Laila)
110
Isyarat Tangan (POV Laila)
111
Kisah Mama bag. 1 (POV Laila)
112
Kisah Mama bag. 2 (POV Laila)
113
Arline Pulang Honeymoon (POV Laila)
114
Dilarang Menaiki Merry (POV Laila)
115
Cerita Erlan (POV Laila)
116
Bertemu Jessika (POv Laila)
117
Gendongan Bridal Style (POV Laila)
118
Menikah Siri (POV Laila)
119
Papa (POV Laila)
120
Perjumpaan Kembali (POV Laila)
121
Lupa Suami Sendiri (POV Laila)
122
Pagi Pertama (POV Erlan)
123
Mengisi Hati (POV Laila)
124
Cerita Pak Kiman (POV Laila)
125
Kunjungan ke Rumah Mertua (POV Laila)
126
Melihat Rumah (POV Laila)
127
Apartemen Erlan (POV Laila)
128
Pemanasan (POV laila)
129
Malam Pertama (POV Laila)
130
Nunik Melahirkan (POV Laila)
131
Nunik Koma (POV Laila)
132
Pasar Malam (POV Laila)
133
Bincang Berempat (POv Laila)
134
Konklusi (POV Laila)
135
Nunik Sadar (POV Laila)
136
Menjenguk Nunik (POV Erlan)
137
Hari Terakhir Laila Bekerja (POV Erlan)
138
Malam Perjamuan (POV Erlan)
139
Pesta Pernikahan (POV Erlan)
140
Malam Pertama yang Kedua (POV Erlan)
141
Honeymoon (POV Erlan)
142
Hamil Kembar (POV Erlan)
143
Mengidam dan Rencana Perjodohan (POV Erlan)
144
Bahagia Hingga Akhir (POV Erlan)
145
Mimpi Buruk yang Menjadi Nyata (POV Laila)
146
Takdir (POV Laila)
147
Pemakaman (POV Laila)
148
Bertahan (POV Laila)
149
Enam Tahun Kemudian (POV Laila)
150
Menunggu Mark Pulang (POV Laila)
151
Si Kecil Lala (POV Laila)
152
Membully Stephen (POV Laila)
153
Bertemu Masa Lalu (POV Laila)
154
Anjuran Menikah Lagi (POV Laila)
155
Mimpi (POV Laila)
156
Ramai nya Anak-Anak (POV Laila)
157
Dijodohkan dengan Azki (POV Laila)
158
Rencana Ke Kebun Binatang (POV Laila)
159
Kebun Binatang (POV Laila)
160
Mencari Nila (POv Laila)
161
Kunjungan Kiyano dan Lala (POV Laila)
162
Dugaan (POV Laila)
163
Berbincang dengan Mama (POV Laila)
164
Mark Pergi (POV Laila)
165
Menggalau (POV Laila)
166
Pelaku nya Azki?! (POV Laila)
167
Azki Telah Pindah (POV Laila)
168
Anak-anak bersama Azki (POV Laila)
169
Memori Lama (POV Azki)
170
Kabar Baik (POV Laila)
171
Bom! (POV Laila)
172
Menguntit Azki (POV Kiyano)
173
Kekejaman Azki (POV Kiyano)
174
Tombol Pemicu Ledakan (POV Kiyano)
175
Berakhir Sudah
176
Konklusi (POV Laila)
177
Salam dari Mel
178
Side Story: Laila-Kiyano
179
Spin off tentang Erlan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!