Aku Bukan Rumput Liar

Aku bukan rumput liar. Yang seenaknya bisa kau injak. Atau kau cabut dengan sesuka hatimu.

Aku bukan rumput liar. Yang merusak pekarangan rumahmu dengan keliarannya yang seringkali mengganggu.

Aku memandang diriku layaknya sebatang pohon yang tangguh. Kokoh berdiri di atas akar milikku sendiri.

Aku bukan pelakor ataupun pelacur, di antara hubungan mu dengan istrimu.

Jadi jangan jadikan aku seperti rumput liar, dalam pekarangan rumah tanggamu dengannya.

Karena Aku bukan lah rumput liar!

#Suara hati Laila

***

"Laila.."

Panggilan bass dari arah belakangnya, membuat Laila seketika menoleh.

"Kiyano.." Laila balas memanggil nama lelaki yang sudah lewat dari setengah jam ini ditunggunya.

Keduanya saling mengikat tatapan, tatkala Kiyano melangkah mendekati belahan jiwanya itu.

Ada rasa berat dalam hati Laila di setiap langkah yang Kiyano ambil untuk mendekatinya. Karena Laila tahu, hanya dalam hitungan menit kemudian segala yang ada di antara mereka berdua akan berakhir. Dan dirinya sendiri lah yang akan memastikan akhir dari kisah kasih di antara keduanya selama kurang lebih dua bulan ini.

ces..

Setetes bulir air mata tak kuasa ditahan oleh Laila. Tapi ia langsung memalingkan wajahnya ke arah yang lain, tepatnya ke arah danau. Sehingga Kiyano tak bisa melihat betapa rapuh dan kacaunya hati gadis itu.

Secepat kilat, Laila menghapus jejak tangis dengan usapan jemarinya. Dan, setelah ia merasakan kehadiran Kiyano yang tinggal dua langkah jauhnya, Laila pun kembali menatap pemuda tampan itu dengan tatapan teguh.

Laila sudah meneguhkan hatinya sebelum ia mengirim pesan undangan untuk pertemuan mereka di pagi ini. Selama hampir semalaman tadi, Laila sudah menumpahkan segala perih dan luka nya pada bantal pink pemberian Kiyano.

Untuk terakhir kalinya Laila membiarkan dirinya memeluk bantal kesayangan yang ia dapat dari pemuda itu. Sebelum akhirnya ia bungkus bantal beserta semua barang kenangan nya bersama Kiyano dalam sebuah kotak dus.

Dan, kotak dus itu kini berada di ujung kaki Laila.

Laila lalu meraih kotak dus itu, dan lalu menyodorkannya kepada Kiyano.

"Apa ini, Lail?" tanya Kiyano tak mengerti.

"Ambillah. Aku kembaliin semua barang darimu ini, Kiy. Terima kasih untuk semua kebaikan kamu selama ini.." ucap Laila.

Merasa penasaran, Kiyano pun lalu menerima kotak dari tangan Laila itu. Dan membuka sedikit bagian atasnya yang memang tidak dilakban.

Kiyano tertegun saat melihat kalau isi di dalam kardus itu memang benar adalah semua barang yang pernah ia berikan untuk Laila.

Kiyano lalu menutup atasan dus itu kembali dan menyodorkannya kepada Laila lagi. Namun, Laila tak menyambut uluran dari Kiyano. Wanita itu justru malah mundur selangkah menjauhi Kiyano.

Laila menggeleng pelan.

"Aku gak lagi merasa berhak untuk memiliki benda-benda ini, Kiy. Karena aku sekarang udah tahu kalau ada wanita lain yang lebih berhak atas perhatian dan pemberian dari kamu. Yang jelas, wanita itu bukanlah aku!" ucap Laila bernada tegas.

Kiyano kembali dibuat tertegun.

"Maksud Lo..?"

"Ya, Kiy.. Aku sudah tahu tentang Bellinda. Dia itu istrimu. Istri sah mu bahkan hingga detik ini. Benar begitu bukan, Kiy?"

Kiyano tercengang. Seketika itu juga batinnya merasa kalut dan gelisah. Entah kenapa pemuda itu mulai bisa menebak arah alur pembicaraan di antara mereka kini.

Kiyano lalu langsung mendekati Laila. Sementara itu Laila justru malah kembali mundur menjauh.

Hingga sekitar dua langkah mundur berikutnya lah Laila tiba-tiba saja setengah berteriak.

"Stop!" titah Laila.

"?!..."

"Jangan mendekat lebih dari ini lagi, Kiy! Tolong biarkan aku memiliki privasiku sendiri,"

"Tapi, Lail!.."

"Tolong.. untuk sementara waktu, dengarkan aku ngomong terlebih dahulu, Kiy. Aku benar-benar harus sampain sesuatu sama kamu!" Mohon Laila dengan lirihan yang terdengar amat sendu.

Dan tak lama kemudian, Laila pun bicara, "Aku mau kita putus!"

"Apa?! enggak akan! gue gak mau putus dari Lo!" sergah Kiyano seketika.

Kiyano kembali berusaha mendekati Laila. Namun wanita itu juga kembali mundur menjauhinya.

"No, Kiy! biar aku selesai ngomong dulu! kamu dengerin aku dulu, ok!" tegur Laila kemudian.

Kiyano tampak frustasi sehingga ia mengacak-acak rambutnya sendiri dengan libasan kedua tangannya. Setelah nya, pemuda itu tampak mengalihkan perhatiannya ke arah danau, dengan kedua tangan yang mengepal di masing-masing sisi tubuhnya. Ia berusaha menahan diri untuk tidak menerjang Laila dan ******* bibir merah wanita nya itu. Agar ia bisa menyadarkan pikiran konyol Laila yang ingin memutuskan hubungan mereka.

'Gue gak akan biarin Lo putus dari gue, Lail!' Kiyano bertekad dalam hati.

"Aku udah ketemu sama Bella. Dia wanita yang baik, Kiy. Dan dia juga sangat mencintai kamu. Jadi jelas, aku gak bisa melanjutkan hubungan kita. Karena aku gak mau jadi pelakor! perebut suami orang!" ucap Laila kemudian.

"Enggak! Lo bukan--!"

"Biarin aku selesai ngomong!" tegur Laila kembali.

"Bukankah aku pernah cerita ke kamu, tentang pernikahan Mama dan Papa ku yang harus hancur karena adanya pelakor di antara mereka? Aku tahu banget gimana hancurnya Mama saat itu. Gimana sakitnya hati Mama saat suami yang sangat dicintainya ternyata selingkuh di belakangnya selama belasan tahun. Itu kejam banget, Kiy!" Laila menghardik entah siapa.

"Itulah sebabnya aku benci banget sama perbuatan selingkuh. Tapi sekarang.. kamu..?! kenapa kamu gak jelasin semuanya sedari awal, Kiy!"

"Kamu mengajakku terlibat dalam hubungan yang salah ini, tanpa memberitahukan kondisi pernikahanmu dengan Bella yang sebenarnya. Kamu buat aku jadi seperti rumput liar yang mengganggu pekarangan rumah milik orang lain. Padahal aku gak mau banget jadi kayak rumput liar! Aku gak mau jadi pelakor! Aku gak mau menyakiti hati wanita manapun juga dengan cara terkejam seperti yang sedang kita lakukan sekarang ini!" Laila selesai mengentaskan amarah nya melalui kalimat-kalimat yang diucapkannya itu.

"Laila, Sayang.. dengerin gue dulu!"

"No! Aku belum selesai ngomong! dan gak usah panggil aku sayang-sayang lagi! aku gak punya hak untuk gelar itu, Kiy! Bella lah yang berhak! Bella, istri kamu itu lah yang berhak nerima panggilan sayang dari kamu, Kiy!" Laila kian terdengar histeris.

Tangannya lalu menuding pada Kiyano, tepat pada dadanya.

"Kenapa kamu gak jelasin semuanya dari awal, Kiy?! Kenapa kamu jebak aku dalam hubungan ini?!" tuding Laila dengan suara tertahan.

Kiyano berusaha menangkap jemari Laila dalam genggamannya, namun Laila seketika menepis sentuhan dari pemuda itu.

"Aku.. Aku ngerasa malu banget waktu aku ketemu sama Bella, Kiy.. Rasa-rasanya aku gak punya harga diri lagi di hadapan dia. Bagaimana bisa kamu melakukan ini, Kiy?! Bagaimana bisa kamu begitu tega menyakiti hati wanita sebaik dirinya?!"

Mata Laila merah lah sudah. Tapi ia masih berusaha untuk menahan gempuran kristal bening yang sudah ingin tumpah dari dua bola matanya.

"Dengerin gue dulu, Lail! gue--"

"No! No! No! aku gak mau dengerin omongan kamu lagi. Aku minta kamu ke sini, cuma untuk sampein keputusanku ini, Kiy. Apapun yang akan kamu ucapin, gak akan merubah keputusanku. Jadi, kita putus. Selamat tinggal!" Pamit Laila terburu-buru. sebelum akhirnya berbalik dan berlari menjauh dari danau dan juga Kiyano.

Sementara itu Kiyano spontan menjatuhkan boks berisi hadiah-hadiah nya untuk Laila, dan bergegas berlari mengejar wanita yang masih sangat dicintainya itu.

Hingga suasana danau di pagi hari itu pun akhirnya kembali menghening.

Lalu, tiba-tiba saja, seseorang yang telah lama berdiri di balik pohon memunculkan dirinya, di saat Kiyano dan Laila telah lama berlalu pergi. Seseorang itu lalu mendekat ke tepi danau, tempat Kiyano tak sengaja menjatuhkan hadiah-hadiah nya ke tanah berumput di tepi danau.

Sosok itu lalu menatap kosong pada boneka beruang, bros, gelang emas berbandul hati, topi pantai, serta barang-barang kecil lainnya. Ada rasa perih yang menelusup ke dalam benak sosok itu saat melihat semua barang yang kini tergolek di tanah, terabaikan.

Ia lalu mengambil sebuah kartu catatan dari dalam kotak. Yang padanya kemudian ia bisa membaca tulisan yang amat ia kenali pemiliknya siapa.

Pada kartu itu tertulis,

'I Love you, Laila..❤️❤️'

Bruk.

Tiba-tiba saja sosok asing itu terjatuh duduk. Dan perlahan, dua bulir kristal bening pun akhirnya meluruh dari kedua mata sipit nya. Sosok itu pun akhirnya meluruh dalam tangisnya, bersama keheningan pagi yang menusuk hati..

peras.. sungguh peras rasanya cinta..

***

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

bella???

2024-09-17

0

martina melati

martina melati

dukung laila...

2024-09-17

0

Senajudifa

Senajudifa

pasti itu bela

2022-08-19

1

lihat semua
Episodes
1 Kesalahan Terbesar (POV Laila)
2 Perkenalan (POV Kiyano)
3 Aku Bukan Rumput Liar
4 Pertemuan Ke Dua (POV Laila)
5 Bos Songong (POV Laila)
6 Erlan (POV Laila)
7 Bos Tiran (POV Laila)
8 Tumpangan Gratis (POV Laila)
9 Tak Suka (POV Kiyano)
10 Nunik (POV Laila)
11 Tertidur (POV Laila)
12 Ponsel yang Tertinggal (POV Laila)
13 Hukuman Atas Kejujuran (POV Laila)
14 Jatuh Sudah Harga Diri (POV Laila)
15 Hadiah dari Sang Bos (POV Laila)
16 Tak Tahu (POV Laila)
17 Dingin (POV Laila)
18 Ba Dump! (POV Laila)
19 Dusta (POV Kiyano)
20 Retak (POV Kiyano)
21 Tabrakan (POV Laila)
22 Panggilan ke Kantor (POV Laila)
23 Yakin Sudah (POV Kiyano)
24 Di Pantai Pelangi (POV Laila)
25 Kecupan (POV Laila)
26 Pengakuan dan Janji (POV Laila)
27 Kedatangan Bella (POV Kiyano)
28 Talak (POV Kiyano)
29 Ruam (POv Laila)
30 Ciuman Kedua (POV Laila)
31 Tiga Hati, Dua Rasa
32 Terbebas (POV Laila)
33 Nge Prank Bagas (POV Laila)
34 Pengakuan (POV Laila)
35 Tersadar (POV Laila)
36 Janji (POV Laila)
37 Bye, La.. (POV Laila)
38 TTM an (POV Laila)
39 Sebuah Pertanyaan (POV Laila)
40 Sebuah Jawaban (POV Kiyano)
41 Cerita tentang Keong (POV Laila)
42 Tamu (POV Laila)
43 Diceramahi Mama (POV Laila)
44 Nunik dan Kiyano (POV Laila)
45 Di Meja Kue (POV Laila)
46 Ajakan Married (POV Laila)
47 Penerimaan yang Tertunda (POV Kiyano)
48 Sidang Perceraian (POV Kiyano)
49 Kado Gelang (POV Laila)
50 Berkunjung (POV Laila)
51 Teman, Sahabat dan Kekasih (POV Laila)
52 Perih (POV Laila)
53 Menghindar (POV Laila)
54 Pencurian Di Angkot (POV Laila)
55 Berburu Laila (POV Kiyano)
56 Rumor Pelakor (POV Laila)
57 Berpisah (POV Laila)
58 Pekerjaan Baru (POV Laila)
59 Bertemu Lagi (POV Erlan)
60 Lagi-Lagi Bertemu (POV Laila)
61 Pertemuan (POV Laila)
62 Patah Tulang (POV Laila)
63 Arline (POV Laila)
64 Pesta Ulang Tahun (POV Laila)
65 Rahasia Erlan (POV Laila)
66 Terpergok Arline (POV Laila)
67 Bertemu Bella (POV Laila)
68 Ciuman Setelah Pesta (POV Laila)
69 Proposal Cinta (POV Laila)
70 Proposal Menikah (POV Laila)
71 Bincang Hati (POV Laila)
72 Wafatnya Oma Ruth (POV Laila)
73 Rencana Nge Date (POV Laila)
74 Acara Nge Date (POV Laila)
75 Bertemu Mantan Teman (POV Laila)
76 Makan di Warung (POV Laila)
77 Ceramah Nunik (POV Laila)
78 Setan yang Baik? (PoV Laila)
79 Ngebut di Jalanan (POV Laila)
80 Kena Tilang (POV Laila)
81 Bertemu Kiyano Lagi (POV Laila)
82 I Love You, Too, Kiy.. (POV Laila)
83 I Love You, La.. (POV Kiyano)
84 Rencana Melamar Laila (POV Erlan)
85 Putus (POV Laila)
86 Kenangan Pisang Goreng (POV Laila)
87 Kedatangan Arline (POV Laila)
88 Ex Tunangan Erlan (POV Laila)
89 Menjadi Badut (POV Laila)
90 Kekonyolan Jessika (POV Laila)
91 Bella Pingsan (POV Laila)
92 Foto Kecil Erlan (POV Laila)
93 Tertidur (POV Laila)
94 Nunik Pulang (POV Laila)
95 Ditodong Bumil (POV Laila)
96 Clash (PoV Laila)
97 Obrolan di Pinggir Jalan (POV Laila)
98 Kunjungan Erlan (POV Laila)
99 Ceu Edah (POV Laila)
100 Bekal Sup Ayam (POV Laila)
101 Ember nya Erlan (POV Laila)
102 Second Confession (POV Laila)
103 Di Mobil Erlan (POV Laila)
104 Restu Mama (POV Laila)
105 Pernikahan Arline (POV Laila)
106 Permintaan Maaf Bella (PoV Kiyano)
107 Menjumpai Cinta (POV Kiyano)
108 Erlan Menggila (POV Laila)
109 Kejutan dari Erlan (POV Laila)
110 Isyarat Tangan (POV Laila)
111 Kisah Mama bag. 1 (POV Laila)
112 Kisah Mama bag. 2 (POV Laila)
113 Arline Pulang Honeymoon (POV Laila)
114 Dilarang Menaiki Merry (POV Laila)
115 Cerita Erlan (POV Laila)
116 Bertemu Jessika (POv Laila)
117 Gendongan Bridal Style (POV Laila)
118 Menikah Siri (POV Laila)
119 Papa (POV Laila)
120 Perjumpaan Kembali (POV Laila)
121 Lupa Suami Sendiri (POV Laila)
122 Pagi Pertama (POV Erlan)
123 Mengisi Hati (POV Laila)
124 Cerita Pak Kiman (POV Laila)
125 Kunjungan ke Rumah Mertua (POV Laila)
126 Melihat Rumah (POV Laila)
127 Apartemen Erlan (POV Laila)
128 Pemanasan (POV laila)
129 Malam Pertama (POV Laila)
130 Nunik Melahirkan (POV Laila)
131 Nunik Koma (POV Laila)
132 Pasar Malam (POV Laila)
133 Bincang Berempat (POv Laila)
134 Konklusi (POV Laila)
135 Nunik Sadar (POV Laila)
136 Menjenguk Nunik (POV Erlan)
137 Hari Terakhir Laila Bekerja (POV Erlan)
138 Malam Perjamuan (POV Erlan)
139 Pesta Pernikahan (POV Erlan)
140 Malam Pertama yang Kedua (POV Erlan)
141 Honeymoon (POV Erlan)
142 Hamil Kembar (POV Erlan)
143 Mengidam dan Rencana Perjodohan (POV Erlan)
144 Bahagia Hingga Akhir (POV Erlan)
145 Mimpi Buruk yang Menjadi Nyata (POV Laila)
146 Takdir (POV Laila)
147 Pemakaman (POV Laila)
148 Bertahan (POV Laila)
149 Enam Tahun Kemudian (POV Laila)
150 Menunggu Mark Pulang (POV Laila)
151 Si Kecil Lala (POV Laila)
152 Membully Stephen (POV Laila)
153 Bertemu Masa Lalu (POV Laila)
154 Anjuran Menikah Lagi (POV Laila)
155 Mimpi (POV Laila)
156 Ramai nya Anak-Anak (POV Laila)
157 Dijodohkan dengan Azki (POV Laila)
158 Rencana Ke Kebun Binatang (POV Laila)
159 Kebun Binatang (POV Laila)
160 Mencari Nila (POv Laila)
161 Kunjungan Kiyano dan Lala (POV Laila)
162 Dugaan (POV Laila)
163 Berbincang dengan Mama (POV Laila)
164 Mark Pergi (POV Laila)
165 Menggalau (POV Laila)
166 Pelaku nya Azki?! (POV Laila)
167 Azki Telah Pindah (POV Laila)
168 Anak-anak bersama Azki (POV Laila)
169 Memori Lama (POV Azki)
170 Kabar Baik (POV Laila)
171 Bom! (POV Laila)
172 Menguntit Azki (POV Kiyano)
173 Kekejaman Azki (POV Kiyano)
174 Tombol Pemicu Ledakan (POV Kiyano)
175 Berakhir Sudah
176 Konklusi (POV Laila)
177 Salam dari Mel
178 Side Story: Laila-Kiyano
179 Spin off tentang Erlan
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Kesalahan Terbesar (POV Laila)
2
Perkenalan (POV Kiyano)
3
Aku Bukan Rumput Liar
4
Pertemuan Ke Dua (POV Laila)
5
Bos Songong (POV Laila)
6
Erlan (POV Laila)
7
Bos Tiran (POV Laila)
8
Tumpangan Gratis (POV Laila)
9
Tak Suka (POV Kiyano)
10
Nunik (POV Laila)
11
Tertidur (POV Laila)
12
Ponsel yang Tertinggal (POV Laila)
13
Hukuman Atas Kejujuran (POV Laila)
14
Jatuh Sudah Harga Diri (POV Laila)
15
Hadiah dari Sang Bos (POV Laila)
16
Tak Tahu (POV Laila)
17
Dingin (POV Laila)
18
Ba Dump! (POV Laila)
19
Dusta (POV Kiyano)
20
Retak (POV Kiyano)
21
Tabrakan (POV Laila)
22
Panggilan ke Kantor (POV Laila)
23
Yakin Sudah (POV Kiyano)
24
Di Pantai Pelangi (POV Laila)
25
Kecupan (POV Laila)
26
Pengakuan dan Janji (POV Laila)
27
Kedatangan Bella (POV Kiyano)
28
Talak (POV Kiyano)
29
Ruam (POv Laila)
30
Ciuman Kedua (POV Laila)
31
Tiga Hati, Dua Rasa
32
Terbebas (POV Laila)
33
Nge Prank Bagas (POV Laila)
34
Pengakuan (POV Laila)
35
Tersadar (POV Laila)
36
Janji (POV Laila)
37
Bye, La.. (POV Laila)
38
TTM an (POV Laila)
39
Sebuah Pertanyaan (POV Laila)
40
Sebuah Jawaban (POV Kiyano)
41
Cerita tentang Keong (POV Laila)
42
Tamu (POV Laila)
43
Diceramahi Mama (POV Laila)
44
Nunik dan Kiyano (POV Laila)
45
Di Meja Kue (POV Laila)
46
Ajakan Married (POV Laila)
47
Penerimaan yang Tertunda (POV Kiyano)
48
Sidang Perceraian (POV Kiyano)
49
Kado Gelang (POV Laila)
50
Berkunjung (POV Laila)
51
Teman, Sahabat dan Kekasih (POV Laila)
52
Perih (POV Laila)
53
Menghindar (POV Laila)
54
Pencurian Di Angkot (POV Laila)
55
Berburu Laila (POV Kiyano)
56
Rumor Pelakor (POV Laila)
57
Berpisah (POV Laila)
58
Pekerjaan Baru (POV Laila)
59
Bertemu Lagi (POV Erlan)
60
Lagi-Lagi Bertemu (POV Laila)
61
Pertemuan (POV Laila)
62
Patah Tulang (POV Laila)
63
Arline (POV Laila)
64
Pesta Ulang Tahun (POV Laila)
65
Rahasia Erlan (POV Laila)
66
Terpergok Arline (POV Laila)
67
Bertemu Bella (POV Laila)
68
Ciuman Setelah Pesta (POV Laila)
69
Proposal Cinta (POV Laila)
70
Proposal Menikah (POV Laila)
71
Bincang Hati (POV Laila)
72
Wafatnya Oma Ruth (POV Laila)
73
Rencana Nge Date (POV Laila)
74
Acara Nge Date (POV Laila)
75
Bertemu Mantan Teman (POV Laila)
76
Makan di Warung (POV Laila)
77
Ceramah Nunik (POV Laila)
78
Setan yang Baik? (PoV Laila)
79
Ngebut di Jalanan (POV Laila)
80
Kena Tilang (POV Laila)
81
Bertemu Kiyano Lagi (POV Laila)
82
I Love You, Too, Kiy.. (POV Laila)
83
I Love You, La.. (POV Kiyano)
84
Rencana Melamar Laila (POV Erlan)
85
Putus (POV Laila)
86
Kenangan Pisang Goreng (POV Laila)
87
Kedatangan Arline (POV Laila)
88
Ex Tunangan Erlan (POV Laila)
89
Menjadi Badut (POV Laila)
90
Kekonyolan Jessika (POV Laila)
91
Bella Pingsan (POV Laila)
92
Foto Kecil Erlan (POV Laila)
93
Tertidur (POV Laila)
94
Nunik Pulang (POV Laila)
95
Ditodong Bumil (POV Laila)
96
Clash (PoV Laila)
97
Obrolan di Pinggir Jalan (POV Laila)
98
Kunjungan Erlan (POV Laila)
99
Ceu Edah (POV Laila)
100
Bekal Sup Ayam (POV Laila)
101
Ember nya Erlan (POV Laila)
102
Second Confession (POV Laila)
103
Di Mobil Erlan (POV Laila)
104
Restu Mama (POV Laila)
105
Pernikahan Arline (POV Laila)
106
Permintaan Maaf Bella (PoV Kiyano)
107
Menjumpai Cinta (POV Kiyano)
108
Erlan Menggila (POV Laila)
109
Kejutan dari Erlan (POV Laila)
110
Isyarat Tangan (POV Laila)
111
Kisah Mama bag. 1 (POV Laila)
112
Kisah Mama bag. 2 (POV Laila)
113
Arline Pulang Honeymoon (POV Laila)
114
Dilarang Menaiki Merry (POV Laila)
115
Cerita Erlan (POV Laila)
116
Bertemu Jessika (POv Laila)
117
Gendongan Bridal Style (POV Laila)
118
Menikah Siri (POV Laila)
119
Papa (POV Laila)
120
Perjumpaan Kembali (POV Laila)
121
Lupa Suami Sendiri (POV Laila)
122
Pagi Pertama (POV Erlan)
123
Mengisi Hati (POV Laila)
124
Cerita Pak Kiman (POV Laila)
125
Kunjungan ke Rumah Mertua (POV Laila)
126
Melihat Rumah (POV Laila)
127
Apartemen Erlan (POV Laila)
128
Pemanasan (POV laila)
129
Malam Pertama (POV Laila)
130
Nunik Melahirkan (POV Laila)
131
Nunik Koma (POV Laila)
132
Pasar Malam (POV Laila)
133
Bincang Berempat (POv Laila)
134
Konklusi (POV Laila)
135
Nunik Sadar (POV Laila)
136
Menjenguk Nunik (POV Erlan)
137
Hari Terakhir Laila Bekerja (POV Erlan)
138
Malam Perjamuan (POV Erlan)
139
Pesta Pernikahan (POV Erlan)
140
Malam Pertama yang Kedua (POV Erlan)
141
Honeymoon (POV Erlan)
142
Hamil Kembar (POV Erlan)
143
Mengidam dan Rencana Perjodohan (POV Erlan)
144
Bahagia Hingga Akhir (POV Erlan)
145
Mimpi Buruk yang Menjadi Nyata (POV Laila)
146
Takdir (POV Laila)
147
Pemakaman (POV Laila)
148
Bertahan (POV Laila)
149
Enam Tahun Kemudian (POV Laila)
150
Menunggu Mark Pulang (POV Laila)
151
Si Kecil Lala (POV Laila)
152
Membully Stephen (POV Laila)
153
Bertemu Masa Lalu (POV Laila)
154
Anjuran Menikah Lagi (POV Laila)
155
Mimpi (POV Laila)
156
Ramai nya Anak-Anak (POV Laila)
157
Dijodohkan dengan Azki (POV Laila)
158
Rencana Ke Kebun Binatang (POV Laila)
159
Kebun Binatang (POV Laila)
160
Mencari Nila (POv Laila)
161
Kunjungan Kiyano dan Lala (POV Laila)
162
Dugaan (POV Laila)
163
Berbincang dengan Mama (POV Laila)
164
Mark Pergi (POV Laila)
165
Menggalau (POV Laila)
166
Pelaku nya Azki?! (POV Laila)
167
Azki Telah Pindah (POV Laila)
168
Anak-anak bersama Azki (POV Laila)
169
Memori Lama (POV Azki)
170
Kabar Baik (POV Laila)
171
Bom! (POV Laila)
172
Menguntit Azki (POV Kiyano)
173
Kekejaman Azki (POV Kiyano)
174
Tombol Pemicu Ledakan (POV Kiyano)
175
Berakhir Sudah
176
Konklusi (POV Laila)
177
Salam dari Mel
178
Side Story: Laila-Kiyano
179
Spin off tentang Erlan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!