Retak (POV Kiyano)

Deg. Aku tertegun tak tahu harus bersikap bagaimana kala ku dengar uraian perawat itu. Akhirnya aku langsung pamit pergi dari rumah sakit dengan langkah gontai.

Dengan pikiran bingung, aku mencoba menghubungi Bella. Lewat pesan singkat, aku menanyakan padanya tentang kabar dan keberadaannya saat ini.

Cukup lama aku menunggu jawaban dari Bella. Hampir setengah jam kemudian pesan ku baru dibalas oleh istri ku itu. Saat itu hari memang sudah cukup malam. Jarum arloji ku sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

Di depan halte rumah sakit, aku membaca balasan pesan dari Bella. Dan ia menjawab kalau ia sedang berjaga di rumah sakit.

Aku merasa bingung, tak tahu harus mempercayai alasan Bella atau perawat yang kutemui tadi. Tapi, jika perawat tadi berdusta, untuk apa ia melakukannya?

Kembali terbayang di benak ku perihal sikap Bella sebelum aku pindah ke kota B. Di mana ia jadi sekretif dan senang berahasia. Beberapa kali juga ku dapati ia menelpon seseorang, yang, ketika ku tangkap basah, ia langsung terlihat mematikan panggilan telponnya dengan terburu-buru.

Beragam spekulasi negatif mulai bermunculan di benak ku. Namun aku berusaha menepis nya jauh-jauh. Aku ingin mempercayai Bella ku tersayang. Karena bagaimana pun juga aku telah mengenalnya cukup lama. Dan setahu ku Bella adalah tipikal wanita yang setia.

Di kala aku masih gamang hendak membalas pesan Bella, aku bertemu dengan rekan kerja wanita Bella lainnya. Aku mengenal baik rekan Bella yang satu ini, karena beberapa kali kami pernah bertemu saat aku mengunjungi Bella. Dan setahu ku, ia cukup dekat dengan istri ku itu.

"Kiyano? Apa yang kamu lakuin di sini? Bukan nya kamu sama Bella liburan ya? Bella nya mana?"

Deg.

Prasangka buruk kembali menyebar ke seisi kepala ku kala ku dengar ucapan rekan nya Bella itu.

"Bella.. tak bekerja hari ini?" Tanya ku dengan nada yang terdengar rapuh, bahkan oleh telinga ku sendiri.

Aya, nama rekan Bella di hadapan ku itu, kini terlihat mengerutkan kening nya.

"Enggak. Bella kan ngajuin cuti tiga hari. Katanya dia mau liburan sama kamu," papar Aya menjelaskan.

Dan aku langsung tergugu diam. Tak tahu harus mengucapkan apalagi di saat pikiran negatif perihal Bella mulai meracuni benak dan pikiran ku saat ini.

Menyadari sikap ku yang ganjil, Aya pun menyadari sesuatu.

"Kalian lagi bertengkar ya?" Tanya Aya kemudian.

Aku masih terdiam. Sibuk dengan benak ku yang mulai kusut semrawut.

Aya kemudian menghela napas, sebelum akhirnya kembali berkata.

"Jika ada masalah, bicarakan lah baik-baik dengan Bella. Jangan gunakan emosi. Karena seringkali emosi lah yang bisa membakar sebuah hubungan hingga hangus tak bersisa. Padahal jika ditelisik benar-benar, bisa jadi semua perselisihan ini hanya disebabkan oleh kesalahpahaman kecil semata," Aya memberikan nasihat.

Aku mengangguk kaku. Tak tahu harus berkata apa-apa lagi.

"Pulang lah. Mungkin Bella sudah ada di rumah. Mungkin dia hanya membutuhkan waktu saja untuk sendiri," saran Aya kepadaku.

Tak lama kemudian, Aya berlalu pergi dengan motor matik nya. Sementara aku kembali termangu di depan halte selama beberapa waktu.

"Untuk apa Bella berbohong? Bukan kah hubungan kami selama ini baik-baik saja? Kenapa ia membohongi ku? Apa yang sebenarnya ia sembunyikan?" Gumam ku sendiri bertemankan angin malam yang dingin.

Menyadari ucapan Aya yang ada benarnya, aku pun akhirnya memutuskan untuk pulang. Dengan di antar oleh ojek on line yang syukurlah masih daring, aku pun menempuh perjalanan lima belas menit menuju rumah besar mertua ku.

Sayang nya, apa yang menyambut ku di rumah bukanlah sesuatu yang bisa ku harapkan atau bahkan terpikirkan untuk terjadi.

Saat aku tiba, waktu sudah benar-benar larut. Syukurlah Pak Gimin, satpam rumah kami masih terjaga dan membukakan pintu gerbang rumah untuk ku. Dari Pak Gimin ku dapati kalau kedua mertua ku sedang berlibur ke Aussy. Terhitung sejak dua hari yang lalu.

Mendengar berita itu, aku mulanya tak berpikir apa-apa. Toh itu memang sudah biasa terjadi kala aku masih bekerja di kota ini.

Aku juga mendengar dari Pak Gimin kalau Bella baru saja pulang tadi sore dan kini mungkin sedang tidur di kamar nya.

Mendengar berita itu, seketika aku merasa sedikit lega. Se-iyanya Bella ku berada di rumah. 'Tidak di tempat lain dengan lelaki lain..'

Menyadari pikiran buruk yang sempat melintas, aku berusaha menepisnya jauh-jauh. Aku masih ingin mempercayai Bella ku. Pastilah ia memiliki alasan yang tepat atas dusta yang dilakukannya hari ini.

Aku langsung masuk ke dalam rumah dengan langkah yang sengaja ku pelan kan. Memasuki ruang tamu, kegelapan menyambut ku dengan kepekatan nya.

Mulanya aku hendak langsung menujukan langkah ku ke lantai dua, tempat kamar ku dan Bella berada. Namun, entah kenapa aku merasa sangat haus. Sehingga ku putuskan untuk bertandang terlebih dahulu ke dapur.

Dan, di dapur itu lah aku mendapati sebuah pemandangan yang sangat mengejutkan sekaligus juga menghancurkan hati ku. Karena aku melihat dengan kedua mata ku sendiri, Bella yang teramat kucintai nyatanya kini sedang berpagutan mesra dengan Bayu, kakak ipar ku sendiri. Yang juga adalah kakak tiri nya Bella ku.

Trak..

Hati ku langsung remuk redam mendapati pemandangan dua orang yang sangat ku kenal baik itu. Bella ku.. tidak.. kurasa aku tak lagi memiliki hati Bella saat aku mendapati dirinya yang sedang bermesraan dengan Bayu.

Aku merasa hancur. Aku tak lagi bisa merasa atau mendengar apa pun lagi. Aku merasa tuli dan tak ingin mendengar suara gumaman dua insan yang masih berpagutan di ruang dapur itu.

Retak.. padam sudah ku rasa pelita di hati ku kini. Bella, yang ku yakini sebagai belahan jiwa ku, ternyata telah menduakan ku dengan lelaki lainnya.

Aku pun bergegas membalikkan badan. Menyeret tubuh ku kembali menuju kota B. Membawa serta hati dan cinta ku yang sudah remuk redam akibat penghianatan yang telah dilakukan oleh cinta ku sendiri, Bella.

***

Sebelum pulang, aku sempat berpesan kepada Pak Gimin untuk tak mengabari siapa pun bahwa aku sempat pulang ke rumah. Dan Pak Gimin yang tampak kebingungan dengan kepergian ku kembali pun, berjanji untuk merahasiakan kepulangan ku ini.

Setelah itu, aku langsung kembali ke kota B, menuju apartemen ku. Aku sampai di sana sekitar jam satu dini hari. Dengan kondisi badan yang merasa letih, juga hati yang terlampau perih sekaligus jerih.

Malam itu, aku menangis. Menjeritkan luka batin yang ku rasakan akibat penghianatan yang dilakukan oleh cinta ku, Bella.

***

Beberapa hari berikutnya, ku lalui hari ku dengan perasaan hampa. Aku hampir-hampir merasa sulit untuk bisa kembali tersenyum kala kuingat tentang Bella dan penghianatan nya.

Dan Bella pun tak menghubungiku selama masa cuti tiga harinya. Ia baru menanyakan kabar pada ku pada hari Selasa. Yang ku jawab dengan nada datar dan jawaban asal.

Bella sempat menanyakan apakah aku baik-baik saja. Mendengar perhatiannya itu, aku ingin memaki dan menertawakan kepalsuan yang ditunjukkan oleh istri ku itu. Betapa piawai nya ia berakting mencintai ku, sementara ia menyembunyikan perselingkuhannya dengan Bayu. Namun aku tak mengatakan isi hati ku padanya.

Aku membutuhkan waktu untuk memikirkan segalanya. Aku membutuhkan waktu untuk menyembuhkan hati ku yang terluka. Baru setelah nya aku akan memutuskan, hendak ku bawa ke mana pernikahan kami yang penuh dengan kepalsuan ini.

Beberapa hari berikutnya, aku memulihkan hati ku. Ku coba menata kembali hati ku yang sempat retak sehingga aku bisa kembali melalui hidup ku dengan sikap optimis.

Ada hal lain yang juga sedikit mengusik benakku selama beberapa hari terakhir ini. Karena ku rasa aku mulai menyukai wanita lain selain Bella.

Gila. Ku pikir aku sudah benar-benar gila.

Belum sembuh luka yang ditorehkan oleh Bella di hati ku, herannya aku mulai merasakan benih cinta yang baru untuk wanita lainnya.

Aku tak bisa menerima perasaan baru ini. Terlebih dia yang mulai menarik perhatian ku ini adalah seorang yang memiliki kepribadian yang berbeda jauh dari Bella. Dia adalah si bodoh Laila.

Entah Laila yang bodoh, atau aku yang ikut tertular bodoh. Karena secara perlahan, keberadaan wanita itu di dekat ku mulai mengusik seisi batin dan pikiran ku.

Oleh sebab itu lah ku putuskan untuk menjauh dari Laila. Ku larang dirinya dari menginjakkan kaki nya ke lantai tujuh lagi, tempat ruang kerja ku berada.

Aku masih ingin menata kembali hati ku. Aku belum ingin membuka hati ku dari mencintai wanita lagi. Karena nya aku melarang Laila untuk membuatkan ku kopi hitam lagi. Dan sepertinya Laila sangat bahagia dengan keinginan ku itu. Terlihat dari sikap dan mimik wajah nya yang begitu bahagia kala ku usir dia dari ruang kantor ku, sore itu.

Dan akhirnya, aku pun berhasil tak menjumpai Bella ataupun Laila selama beberapa waktu.

Sampai.. terjadinya kejadian ciuman yang tak disengaja itu.

***

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

mending jg sm laila yg bodoh dr pd sm bella yg pinter selingkuh?? benar ngga mel😁😁

2022-12-02

1

Nenie desu

Nenie desu

semangat terus kak, jangan lupa mampir di novel aq kak 🤗🤗🙏😇💪👍

2022-08-14

1

NandhiniAnak Babeh

NandhiniAnak Babeh

ah si bebel kga bisa banget sih jaga kehormatan 😔😔😔

2022-07-24

2

lihat semua
Episodes
1 Kesalahan Terbesar (POV Laila)
2 Perkenalan (POV Kiyano)
3 Aku Bukan Rumput Liar
4 Pertemuan Ke Dua (POV Laila)
5 Bos Songong (POV Laila)
6 Erlan (POV Laila)
7 Bos Tiran (POV Laila)
8 Tumpangan Gratis (POV Laila)
9 Tak Suka (POV Kiyano)
10 Nunik (POV Laila)
11 Tertidur (POV Laila)
12 Ponsel yang Tertinggal (POV Laila)
13 Hukuman Atas Kejujuran (POV Laila)
14 Jatuh Sudah Harga Diri (POV Laila)
15 Hadiah dari Sang Bos (POV Laila)
16 Tak Tahu (POV Laila)
17 Dingin (POV Laila)
18 Ba Dump! (POV Laila)
19 Dusta (POV Kiyano)
20 Retak (POV Kiyano)
21 Tabrakan (POV Laila)
22 Panggilan ke Kantor (POV Laila)
23 Yakin Sudah (POV Kiyano)
24 Di Pantai Pelangi (POV Laila)
25 Kecupan (POV Laila)
26 Pengakuan dan Janji (POV Laila)
27 Kedatangan Bella (POV Kiyano)
28 Talak (POV Kiyano)
29 Ruam (POv Laila)
30 Ciuman Kedua (POV Laila)
31 Tiga Hati, Dua Rasa
32 Terbebas (POV Laila)
33 Nge Prank Bagas (POV Laila)
34 Pengakuan (POV Laila)
35 Tersadar (POV Laila)
36 Janji (POV Laila)
37 Bye, La.. (POV Laila)
38 TTM an (POV Laila)
39 Sebuah Pertanyaan (POV Laila)
40 Sebuah Jawaban (POV Kiyano)
41 Cerita tentang Keong (POV Laila)
42 Tamu (POV Laila)
43 Diceramahi Mama (POV Laila)
44 Nunik dan Kiyano (POV Laila)
45 Di Meja Kue (POV Laila)
46 Ajakan Married (POV Laila)
47 Penerimaan yang Tertunda (POV Kiyano)
48 Sidang Perceraian (POV Kiyano)
49 Kado Gelang (POV Laila)
50 Berkunjung (POV Laila)
51 Teman, Sahabat dan Kekasih (POV Laila)
52 Perih (POV Laila)
53 Menghindar (POV Laila)
54 Pencurian Di Angkot (POV Laila)
55 Berburu Laila (POV Kiyano)
56 Rumor Pelakor (POV Laila)
57 Berpisah (POV Laila)
58 Pekerjaan Baru (POV Laila)
59 Bertemu Lagi (POV Erlan)
60 Lagi-Lagi Bertemu (POV Laila)
61 Pertemuan (POV Laila)
62 Patah Tulang (POV Laila)
63 Arline (POV Laila)
64 Pesta Ulang Tahun (POV Laila)
65 Rahasia Erlan (POV Laila)
66 Terpergok Arline (POV Laila)
67 Bertemu Bella (POV Laila)
68 Ciuman Setelah Pesta (POV Laila)
69 Proposal Cinta (POV Laila)
70 Proposal Menikah (POV Laila)
71 Bincang Hati (POV Laila)
72 Wafatnya Oma Ruth (POV Laila)
73 Rencana Nge Date (POV Laila)
74 Acara Nge Date (POV Laila)
75 Bertemu Mantan Teman (POV Laila)
76 Makan di Warung (POV Laila)
77 Ceramah Nunik (POV Laila)
78 Setan yang Baik? (PoV Laila)
79 Ngebut di Jalanan (POV Laila)
80 Kena Tilang (POV Laila)
81 Bertemu Kiyano Lagi (POV Laila)
82 I Love You, Too, Kiy.. (POV Laila)
83 I Love You, La.. (POV Kiyano)
84 Rencana Melamar Laila (POV Erlan)
85 Putus (POV Laila)
86 Kenangan Pisang Goreng (POV Laila)
87 Kedatangan Arline (POV Laila)
88 Ex Tunangan Erlan (POV Laila)
89 Menjadi Badut (POV Laila)
90 Kekonyolan Jessika (POV Laila)
91 Bella Pingsan (POV Laila)
92 Foto Kecil Erlan (POV Laila)
93 Tertidur (POV Laila)
94 Nunik Pulang (POV Laila)
95 Ditodong Bumil (POV Laila)
96 Clash (PoV Laila)
97 Obrolan di Pinggir Jalan (POV Laila)
98 Kunjungan Erlan (POV Laila)
99 Ceu Edah (POV Laila)
100 Bekal Sup Ayam (POV Laila)
101 Ember nya Erlan (POV Laila)
102 Second Confession (POV Laila)
103 Di Mobil Erlan (POV Laila)
104 Restu Mama (POV Laila)
105 Pernikahan Arline (POV Laila)
106 Permintaan Maaf Bella (PoV Kiyano)
107 Menjumpai Cinta (POV Kiyano)
108 Erlan Menggila (POV Laila)
109 Kejutan dari Erlan (POV Laila)
110 Isyarat Tangan (POV Laila)
111 Kisah Mama bag. 1 (POV Laila)
112 Kisah Mama bag. 2 (POV Laila)
113 Arline Pulang Honeymoon (POV Laila)
114 Dilarang Menaiki Merry (POV Laila)
115 Cerita Erlan (POV Laila)
116 Bertemu Jessika (POv Laila)
117 Gendongan Bridal Style (POV Laila)
118 Menikah Siri (POV Laila)
119 Papa (POV Laila)
120 Perjumpaan Kembali (POV Laila)
121 Lupa Suami Sendiri (POV Laila)
122 Pagi Pertama (POV Erlan)
123 Mengisi Hati (POV Laila)
124 Cerita Pak Kiman (POV Laila)
125 Kunjungan ke Rumah Mertua (POV Laila)
126 Melihat Rumah (POV Laila)
127 Apartemen Erlan (POV Laila)
128 Pemanasan (POV laila)
129 Malam Pertama (POV Laila)
130 Nunik Melahirkan (POV Laila)
131 Nunik Koma (POV Laila)
132 Pasar Malam (POV Laila)
133 Bincang Berempat (POv Laila)
134 Konklusi (POV Laila)
135 Nunik Sadar (POV Laila)
136 Menjenguk Nunik (POV Erlan)
137 Hari Terakhir Laila Bekerja (POV Erlan)
138 Malam Perjamuan (POV Erlan)
139 Pesta Pernikahan (POV Erlan)
140 Malam Pertama yang Kedua (POV Erlan)
141 Honeymoon (POV Erlan)
142 Hamil Kembar (POV Erlan)
143 Mengidam dan Rencana Perjodohan (POV Erlan)
144 Bahagia Hingga Akhir (POV Erlan)
145 Mimpi Buruk yang Menjadi Nyata (POV Laila)
146 Takdir (POV Laila)
147 Pemakaman (POV Laila)
148 Bertahan (POV Laila)
149 Enam Tahun Kemudian (POV Laila)
150 Menunggu Mark Pulang (POV Laila)
151 Si Kecil Lala (POV Laila)
152 Membully Stephen (POV Laila)
153 Bertemu Masa Lalu (POV Laila)
154 Anjuran Menikah Lagi (POV Laila)
155 Mimpi (POV Laila)
156 Ramai nya Anak-Anak (POV Laila)
157 Dijodohkan dengan Azki (POV Laila)
158 Rencana Ke Kebun Binatang (POV Laila)
159 Kebun Binatang (POV Laila)
160 Mencari Nila (POv Laila)
161 Kunjungan Kiyano dan Lala (POV Laila)
162 Dugaan (POV Laila)
163 Berbincang dengan Mama (POV Laila)
164 Mark Pergi (POV Laila)
165 Menggalau (POV Laila)
166 Pelaku nya Azki?! (POV Laila)
167 Azki Telah Pindah (POV Laila)
168 Anak-anak bersama Azki (POV Laila)
169 Memori Lama (POV Azki)
170 Kabar Baik (POV Laila)
171 Bom! (POV Laila)
172 Menguntit Azki (POV Kiyano)
173 Kekejaman Azki (POV Kiyano)
174 Tombol Pemicu Ledakan (POV Kiyano)
175 Berakhir Sudah
176 Konklusi (POV Laila)
177 Salam dari Mel
178 Side Story: Laila-Kiyano
179 Spin off tentang Erlan
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Kesalahan Terbesar (POV Laila)
2
Perkenalan (POV Kiyano)
3
Aku Bukan Rumput Liar
4
Pertemuan Ke Dua (POV Laila)
5
Bos Songong (POV Laila)
6
Erlan (POV Laila)
7
Bos Tiran (POV Laila)
8
Tumpangan Gratis (POV Laila)
9
Tak Suka (POV Kiyano)
10
Nunik (POV Laila)
11
Tertidur (POV Laila)
12
Ponsel yang Tertinggal (POV Laila)
13
Hukuman Atas Kejujuran (POV Laila)
14
Jatuh Sudah Harga Diri (POV Laila)
15
Hadiah dari Sang Bos (POV Laila)
16
Tak Tahu (POV Laila)
17
Dingin (POV Laila)
18
Ba Dump! (POV Laila)
19
Dusta (POV Kiyano)
20
Retak (POV Kiyano)
21
Tabrakan (POV Laila)
22
Panggilan ke Kantor (POV Laila)
23
Yakin Sudah (POV Kiyano)
24
Di Pantai Pelangi (POV Laila)
25
Kecupan (POV Laila)
26
Pengakuan dan Janji (POV Laila)
27
Kedatangan Bella (POV Kiyano)
28
Talak (POV Kiyano)
29
Ruam (POv Laila)
30
Ciuman Kedua (POV Laila)
31
Tiga Hati, Dua Rasa
32
Terbebas (POV Laila)
33
Nge Prank Bagas (POV Laila)
34
Pengakuan (POV Laila)
35
Tersadar (POV Laila)
36
Janji (POV Laila)
37
Bye, La.. (POV Laila)
38
TTM an (POV Laila)
39
Sebuah Pertanyaan (POV Laila)
40
Sebuah Jawaban (POV Kiyano)
41
Cerita tentang Keong (POV Laila)
42
Tamu (POV Laila)
43
Diceramahi Mama (POV Laila)
44
Nunik dan Kiyano (POV Laila)
45
Di Meja Kue (POV Laila)
46
Ajakan Married (POV Laila)
47
Penerimaan yang Tertunda (POV Kiyano)
48
Sidang Perceraian (POV Kiyano)
49
Kado Gelang (POV Laila)
50
Berkunjung (POV Laila)
51
Teman, Sahabat dan Kekasih (POV Laila)
52
Perih (POV Laila)
53
Menghindar (POV Laila)
54
Pencurian Di Angkot (POV Laila)
55
Berburu Laila (POV Kiyano)
56
Rumor Pelakor (POV Laila)
57
Berpisah (POV Laila)
58
Pekerjaan Baru (POV Laila)
59
Bertemu Lagi (POV Erlan)
60
Lagi-Lagi Bertemu (POV Laila)
61
Pertemuan (POV Laila)
62
Patah Tulang (POV Laila)
63
Arline (POV Laila)
64
Pesta Ulang Tahun (POV Laila)
65
Rahasia Erlan (POV Laila)
66
Terpergok Arline (POV Laila)
67
Bertemu Bella (POV Laila)
68
Ciuman Setelah Pesta (POV Laila)
69
Proposal Cinta (POV Laila)
70
Proposal Menikah (POV Laila)
71
Bincang Hati (POV Laila)
72
Wafatnya Oma Ruth (POV Laila)
73
Rencana Nge Date (POV Laila)
74
Acara Nge Date (POV Laila)
75
Bertemu Mantan Teman (POV Laila)
76
Makan di Warung (POV Laila)
77
Ceramah Nunik (POV Laila)
78
Setan yang Baik? (PoV Laila)
79
Ngebut di Jalanan (POV Laila)
80
Kena Tilang (POV Laila)
81
Bertemu Kiyano Lagi (POV Laila)
82
I Love You, Too, Kiy.. (POV Laila)
83
I Love You, La.. (POV Kiyano)
84
Rencana Melamar Laila (POV Erlan)
85
Putus (POV Laila)
86
Kenangan Pisang Goreng (POV Laila)
87
Kedatangan Arline (POV Laila)
88
Ex Tunangan Erlan (POV Laila)
89
Menjadi Badut (POV Laila)
90
Kekonyolan Jessika (POV Laila)
91
Bella Pingsan (POV Laila)
92
Foto Kecil Erlan (POV Laila)
93
Tertidur (POV Laila)
94
Nunik Pulang (POV Laila)
95
Ditodong Bumil (POV Laila)
96
Clash (PoV Laila)
97
Obrolan di Pinggir Jalan (POV Laila)
98
Kunjungan Erlan (POV Laila)
99
Ceu Edah (POV Laila)
100
Bekal Sup Ayam (POV Laila)
101
Ember nya Erlan (POV Laila)
102
Second Confession (POV Laila)
103
Di Mobil Erlan (POV Laila)
104
Restu Mama (POV Laila)
105
Pernikahan Arline (POV Laila)
106
Permintaan Maaf Bella (PoV Kiyano)
107
Menjumpai Cinta (POV Kiyano)
108
Erlan Menggila (POV Laila)
109
Kejutan dari Erlan (POV Laila)
110
Isyarat Tangan (POV Laila)
111
Kisah Mama bag. 1 (POV Laila)
112
Kisah Mama bag. 2 (POV Laila)
113
Arline Pulang Honeymoon (POV Laila)
114
Dilarang Menaiki Merry (POV Laila)
115
Cerita Erlan (POV Laila)
116
Bertemu Jessika (POv Laila)
117
Gendongan Bridal Style (POV Laila)
118
Menikah Siri (POV Laila)
119
Papa (POV Laila)
120
Perjumpaan Kembali (POV Laila)
121
Lupa Suami Sendiri (POV Laila)
122
Pagi Pertama (POV Erlan)
123
Mengisi Hati (POV Laila)
124
Cerita Pak Kiman (POV Laila)
125
Kunjungan ke Rumah Mertua (POV Laila)
126
Melihat Rumah (POV Laila)
127
Apartemen Erlan (POV Laila)
128
Pemanasan (POV laila)
129
Malam Pertama (POV Laila)
130
Nunik Melahirkan (POV Laila)
131
Nunik Koma (POV Laila)
132
Pasar Malam (POV Laila)
133
Bincang Berempat (POv Laila)
134
Konklusi (POV Laila)
135
Nunik Sadar (POV Laila)
136
Menjenguk Nunik (POV Erlan)
137
Hari Terakhir Laila Bekerja (POV Erlan)
138
Malam Perjamuan (POV Erlan)
139
Pesta Pernikahan (POV Erlan)
140
Malam Pertama yang Kedua (POV Erlan)
141
Honeymoon (POV Erlan)
142
Hamil Kembar (POV Erlan)
143
Mengidam dan Rencana Perjodohan (POV Erlan)
144
Bahagia Hingga Akhir (POV Erlan)
145
Mimpi Buruk yang Menjadi Nyata (POV Laila)
146
Takdir (POV Laila)
147
Pemakaman (POV Laila)
148
Bertahan (POV Laila)
149
Enam Tahun Kemudian (POV Laila)
150
Menunggu Mark Pulang (POV Laila)
151
Si Kecil Lala (POV Laila)
152
Membully Stephen (POV Laila)
153
Bertemu Masa Lalu (POV Laila)
154
Anjuran Menikah Lagi (POV Laila)
155
Mimpi (POV Laila)
156
Ramai nya Anak-Anak (POV Laila)
157
Dijodohkan dengan Azki (POV Laila)
158
Rencana Ke Kebun Binatang (POV Laila)
159
Kebun Binatang (POV Laila)
160
Mencari Nila (POv Laila)
161
Kunjungan Kiyano dan Lala (POV Laila)
162
Dugaan (POV Laila)
163
Berbincang dengan Mama (POV Laila)
164
Mark Pergi (POV Laila)
165
Menggalau (POV Laila)
166
Pelaku nya Azki?! (POV Laila)
167
Azki Telah Pindah (POV Laila)
168
Anak-anak bersama Azki (POV Laila)
169
Memori Lama (POV Azki)
170
Kabar Baik (POV Laila)
171
Bom! (POV Laila)
172
Menguntit Azki (POV Kiyano)
173
Kekejaman Azki (POV Kiyano)
174
Tombol Pemicu Ledakan (POV Kiyano)
175
Berakhir Sudah
176
Konklusi (POV Laila)
177
Salam dari Mel
178
Side Story: Laila-Kiyano
179
Spin off tentang Erlan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!