“Hati-hati di jalan. Salam sama Bella dan ini mangga pesanannya.” Anna memberikan keranjang buah berisikan buah mangga untuk Bella.
“Iya, terima kasih ya. Kamu sudah pengertian,” balas Alex lalu mengusap lembut pipi Anna yang begitu tulus dengan Bella.
“Aku yang berterima kasih padamu, Mas. Kamu masih menyempatkan waktu untukku walau sebentar, Itu tandanya kamu masih ingat tanggung jawabmu dan kewajiban kamu. Tapi untuk saat ini Bella yang harus kamu prioritaskan.”
Alex tersenyum kemudian memeluk Anna.“I love you,” ujar Alex.
“I love you too. Terima kasih, kamu tidak pernah meninggalkanku.”
Alex tersenyum dan sekali lagi mengusap pipinya dengan lembut kemudian mencium keningnya. Setelah itu ia pamit pulang ke rumah Bella.
Namun sebelum itu Alex mampir ke apartemen Iren. Bagaimana pun ia juga merindukan Iren. Istri yang paling ia cintai terlepas sikap Iren yang kasar dan jika bicara tidak mau mengalah.
Alex membuka pintu apartemen Iren dan masuk kedalam. Alex mendapati Iren sedang masak di dapur dan menggunakan piyama tipis.
“Hai sayang,” ujar Alex sambil memeluknya dari belakang.
“Astaga, Mas! Kirain siapa?” Irene tersentak lalu melepas earphonenya karena sedari tadi ia memasak sambil mendengarkan musik kemudian mematikan kompornya.
“Kamu pikir siapa? kan yang tahu password apartemen kamu, aku! Suamimu.”
“Aku pikir maling, Mas....”
“Maling hati kamu!” Keduanya tertawa dan Alex masih memeluk Irene dari belakang.
“Gombal!”
Irene membalikkan badannya lalu mengalungkan kedua tanya di leher sang suami.
“Ren ... aku mau bicara sesuatu yang penting padamu.”
“Apa? Sepenting apa? Bukannya aku hal terpenting itu?” balas Iren. Alex tersenyum lalu mengajak Irene duduk. Ia bingung membicarakan dari mana, sebab hal penting tersebut pasti akan membuat dirinya marah.
“Makan dulu ya.“ Alex mengambilkan piring untuk Iren.
“Mas selalu seperti itu. Kalau ada hal penting pasti di suruh makan dulu.” Keduanya tertawa lalu Iren mengambil hasil masakannya dan meletakkannya di piring.
Keduanya makan bersama dan saling diam. Mereka hanya saling pandang dan melempar senyum. Alex dengan pikirannya, bagaimana menyampaikan pada Irene jika ia sudah menikah lagi tanpa persetujuannya lebih dulu. Iren pun sama, ia sedang memikirkan apa yang ingin disampaikan suaminya.
Setelah selesai makan, Alex membereskan semuanya dan membiarkan Irene ke kamar untuk mengganti baju. Setelah selesai Alex menyusulnya ke kamar.
“Ren ... kemarilah!” Alex duduk di tempat tidur tak lama Irene pun duduk di sampingnya.
“Apa?”
“Janji gak marah?”
“Iya ... tapi apa dulu?” Iren tersenyum melihat sang suami yang tampak begitu gugup.
“Em ... sebelumnya, aku minta maaf. Tapi ini terjadi begitu saja.”
“Iya apa...? Jangan buat aku penasaran dong?”
Alex meraih jemari Irene dan mengambil nafas dalam-dalam. Alex berusaha menguasai emosionalnya.
“Aku menikah lagi dengan perempuan lain dan sekarang dia sedang hamil!”
“What?” Iren tertawa mengira Alex hanya mengerjainya.
“Ren ... aku serius!”
Iren terdiam melihat wajah serius sang suami. Iren melihat manik mata sang suami dan memastikan agar apa yang di katakan suaminya itu tidak benar.
“Maafkan aku, aku tidak izin padamu lebih dulu!”
‘Plakk’ Irene menampar pipi Alex. Tak lama ia meneteskan air mata. Dengan sangat marah Iren menarik kerah kemeja Alex. Alex hanya bisa diam karena tahu ia salah.
“Aku dan Ana kurang apa, Mas!! Apa masih kurang dua istri, hah! Apa kami berdua kurang cantik! Apa karena aku belum memberikan kamu anak, hah!”
Alex perlahan melepas cengkram tangan Irene dari kerah bajunya dan menggenggam tangannya.
“Aku akan jelaskan semuanya. Tapi tolong kamu tenang dulu!”
“Tenang!” Iren mengibaskan tangannya lalu berdiri di hadapan Alex.
“Mas menyuruhku tenang saat aku tahu kamu menikah lagi. Sementara Aku sama Anna saja tidak pernah akur. Aku mau menikah dengan kamu dan menjadi istri kedua, karena aku cinta sama kamu. Kamu tahu saat kamu memutuskan menikah dengan Anna. Aku hancur, Mas. Butuh 5 tahun aku melupakan kamu hingga akhirnya Anna datang memintaku untuk menikah denganmu. Awalnya aku keberatan tapi karena aku masih cinta sama kamu, aku rela menjadi yang kedua dan sekarang tiba-tiba kamu bilang sudah menikah dan istri kamu yang sekarang hamil. Oh shit!!”
“Makanya kamu tenang dulu. Iren ... Aku akan ceritakan semuanya. Bagaimana aku bisa menikahi gadis malang itu. Beri aku kesempatan menjelaskannya!”
“Kamu memang brengsek, Mas! BRENGSEK!!” Irene mendorong-dorong Alex keluar dari kamarnya.
“Pergi dari sini. Aku tidak butuh penjelasan kamu. PERGI!!!” teriak Irene diakhir kalimatnya lalu dengan sekuat tenaga membanting daun pintu kamarnya.
“Ren ... buka pintunya! Aku mencintaimu Ren, hanya kamu istri yang paling aku cintai! Please Ren... buka pintunya!”
“Pergi! Biarkan aku sendiri. Aku tidak butuh kata cinta dari bibir manismu. PERGI!!”
“Ren ... Maafkan aku! Aku tahu aku salah. Tapi....”
“PERGI...!!” Iren menggebrak pintunya dan masih menangis. Akhirnya Alex meninggalkan apartemen Irene dan membiarkan Irene tenang lebih dulu.
Alex sudah tahu pasti Irene akan sangat marah dan kecewa dengan dirinya. Tapi nasi sudah menjadi bubur, tidak bisa dipungkiri Bella adalah istri ketiganya.
Sesampainya di rumah Bella. Ia masuk ke dalam rumah dan mendapati Bella sedang duduk di ruang tengah sambil menonton televisi serta makan buah semangka. Bella begitu bahagia dan tertawa saat melihat acara komedi di televisi sampai tidak menyadari jika sang suami pulang.
Alex tersenyum tipis lalu diam-diam mencium pucuk rambutnya sambil meletakkan keranjang buah di atas meja.
“Abang, Kok gak kabari Bella mau pulang? katanya ke tempat Mbak Anna?” ujar Bella. Alex tersenyum lalu duduk di sampingnya.
“Mbak Ana menyuruh Abang pulang kesini. Katanya suruh jagain kamu sama jagain calon dedek bayi. Oh ... iya. Itu mangga dari Mbak Ana!”
“Wah ...! Mbak Ana memang pengertian!” Bella mengambil salah satu buah mangganya.
“Mbok! Mbok Imah!” Panggil Bella pada sang pembantu yang ada di ruang makan sedang membersihkan meja makan .
“Iya, Non. Mbok datang!” balas si Mbok Imah sambil berlari kecil.
“Iya, Non? Selamat malam Tuan,” sapa mbok Imah pada Alex. Alex hanya tersenyum sambil mengangguk.
”Mbok, tolong kupas mangga buat aku ya. sama buatin jahe hangat buat Abang! Minta tolong ya Mbok,” ucap Bella yang selalu mengatakan tolong jika memerintah mbok Imah. Sampai mbok Imah terkadang tidak enak hati, karena ia bekerja memang sudah seharusnya disuruh-suruh, tetapi mbok Imah juga senang ia merasa dihargai dan di hormati.
“Baik, Non. Mbok kupaskan.”
“Terima kasih ya Mbok. Mbok baik deh!”
“Non bisa saja. Nona juga sangat baik sama saya. Kalau begitu permisi ya, Non. Mangga saya bawa ke belakang.” Bella tersenyum lalu si Mbok menuju ke dapur.
Bella memerhatikan suaminya yang tampak mikirkan sesuatu.
“Abang! Abang kenapa kok serius gitu mukanya. Capek ya? Memangnya berapa ronde tadi sama mbak Ana!” goda Bella membuat Alex sontak sedikit tertawa
“Maunya?”
“Ih ... Abang kenapa diperjelas. Aku jadi cemburu!”
Alex tertawa melihat wajah kesal Bella yang tampak menganggap Alex begitu serius. Alex memeluk Bella dan mencium pipinya.
“Satu aja. Sisanya buat kamu nanti, kalau udah boleh.”
“His ...”
Alex merangkul Bella dan menciumi pipinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
Alex ngk. usah umbar janji sana sini blng cinta tapi nikah3x, jujur blng cari keturunan yangk. dpt dr pertama, bisa ngerti karna bermasalah, yg kedua ngk mau Terima keadaan krn ngk bisa ksh keturunan, stop jgn di agung kan lg berarti ya ngk sempurna maaf loh mesti nya sadar diri dgn kekurangannya 🥺
2025-04-10
0
⏤͟͟͞R◇Adist
cinta paan Lex ....cinta ko berbagi hati tiga lagi...cckkckck
udh ren nglaha ajbkku ceri aja toh diluar dan masih bnyak yg single dan mau jadiin kmu istri stu²nya g dibagi lagi
2022-08-19
2
💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌
part ini bikin males komen 🙄
2022-08-11
1