BAB 18 BERITA TELEVISI

Berita perceraian model dan sosialita Irene Handa dengan Alexander Felix Gunawan sudah tercium media. Banyak berita yang sudah di muat di televisi dan surat kabar serta majalah dengan judul beragam, yang intinya memberitahukan perceraian model dan pengusaha terkenal di negri ini.

Anna begitu ketir-katir melihat berita di televisi, ia takut Bella melihatnya. Apa lagi di sosial media, beritanya sudah sangat santer terdengar.

“Mas ... berita perceraian kamu dan Irene sudah tersebar di media, aku takut Bella melihatnya,” ujar Anna pada Alex yang tengah sibuk di depan leptopnya. Alex melihat ke arah Anna.

“Aku tahu, semua sudah aku bicarakan dengan mbok Imah dan nenek. untuk menjauhkan Bella dari televisi dan hapenya. Nenek juga paham maksudku. Mungkin aku juga akan jujur nantinya, mungkin menunggu waktu yang tepat.”

“Iya, Mas, tapi sebaiknya lebih cepat lebih baik. Jika tidak, nanti malah jadi boomerang antara kamu dan Bella. Aku takut Bella melakukan hal sama seperti Irene.”

“Kamu benar. Terima kasih, ya.” Alex meraih jemari Anna dan tersenyum.

Disisi lain Bella sedang Jalan-jalan bersama Nenek di taman kompleks perumahannya. Bella hanya duduk di bangku taman sambil melihat Neneknya ikut senam bersama ibu-ibu komplek.

Tak lama ada seorang ibu duduk di sampingnya dan sedang menyaksikan berita di ponselnya.

“Gila! Gak sangka Model cantik Irene gugat cerai suaminya!” celetuk Ibu tersebut. Bella yang mendengar hanya tersenyum tipis, ia juga tidak tahu siapa model yang di maksud Ibu tersebut.

“Hai, Mbak. Tau berita model cantik Iren, Gak? tanya Ibu tersebut pada Bella yan duduk di sampingnya.

“Maaf, Bu. saya tidak tahu.”

“Ini loh orangnya, cantik loh. Tapi sayang sih dia jadi istri kedua. Eh sekarang gugat cerai suaminya yang pengusaha. isunya sih suaminya nikah lagi.” Ibu tersebut menunjukan foto wajah cantik Irene dari ponselnya. Bella hanya tersenyum dan sedikit tersinggung saat ini ibu tersebut mengatakan istri kedua.

“Cantik, kan.”

“Iya, Bu. Cantik!” Bella hanya tersenyum tipis lalu pandangannya beralih melihat Nenek yang begitu semangat mengikuti senam.

“Nah...! Kalau ini suami dan istri pertamanya. Mereka berdua sama-sama pengusaha.” Ibu tersebut pun menunjukkan foto Anna dan Alex. Namun Bella sudah berdiri tidak tertarik dengan obrolan ibu tersebut.

“Maaf Bu, saya mau menghampiri Nenek saya.” Bella tersenyum lalu beranjak pergi.

“Ye... mau di kasih tau!” Ibu tersebut menggerutu.

Ana berjalan menghampiri sang Nenek yang baru saja selesai senam.

“Wah ... Nenek hebat masih bisa ngikutin gerakannya," Puji Bella.

“Gerakan seperti itu, kecil!”

“Nenek bisa saja.”

“Maaf, Nek. Mari silahkan duduk di kursi rodanya.” Rosi memberikan kursi rodanya pada Nenek. Rosi takut Nyonya besarnya itu kelelahan jika harus pulang jalan kaki.

“Tidak usah, Nenek masih kuat jalan pulang.”

“Tidak Nek. Kita pulang naik mobil ya. lumayan jauh loh Nek. pak Roni sudah jemput.” Bella menunjuk mobilnya yang baru datang.

“Oh iya, Nenek lupa. Kamu tidak boleh kecapean. Ya sudah naik mobil saja.” Ketiga tertawa kecil dan menunggu Roni sampai.

Setelah sampai Roni membuka pintu mobilnya dan membantu Rosi memasukkan kursi rodanya kedalam mobil. sementara Nenek dan Bella masuk ke dalam mobil tak lama di susul Rosi dan Roni.