Flashback on
“Laras gak mau, Bi. Laras gak mau di nikah kan sama juragan itu!” tolak Laras.
“Hesti juga gak setuju, kenapa harus Laras. Kenapa gak ibu aja yang jadi istri juragan Karto!” ujar Hesti, sepupu Laras.
“Kamu jangan belain dia, Hesti!” bentak Anita, Kakak dari Hesti juga sepupu Laras.
“Dia ini yatim piatu. Bakalan baik kalo kita nikah kan dia sama juragan Karto, semua hutang kita akan lunas. Dan kamu, Hesti. Kamu bisa melanjutkan sekolah kamu ke bangku Universitas seperti Kakak kamu, ini!” Ibu Hesti dan Anita yang bernama Yanti itu, berbicara panjang lebar.
Laras hanya bisa diam dan menangis, ia tidak berani melawan. Untung saja, Hesti sepupunya itu berani melawan.
Bu Yanti dan Anita pergi meninggalkan Hesti dan Laras masuk kedalam rumah.
“Hes, aku gak mau nikah sama juragan Karto. Dia udah tua, bahkan anak pertamanya lebih tua dari kita,” kata Laras dengan air mata yang berderai.
Hesti memeluk sepupunya itu, “Maafin Ibuku, ya. Aku janji, bakal bantuin kamu. Besok, aku bakal bantu kamu pergi dari desa ini!” Hesti terus mengusap punggung Laras dengan lembut.
Keesokan harinya, Hesti benar-benar mengatarkan Laras pergi menuju terminal.
“Ini ongkosnya, ini pegangan kamu!” Hesti memberikan ongkos dan juga beberapa lembar uang seratus ribuan pada Laras.
“Aku punya, aku bongkar celengan aku semalam,” kata Laras. Ia menolak uang pemberian sepupunya itu. Karena ia tahu, gaji seorang pelayan toko tidaklah besar.
“Ambilah aja! Jakarta bukan kaya kota Pesbar ini, di sana lebih besar,” kata Hesti. “Oiya, ijazah kamu, gak ketinggalan, kan?” Hesti mengingatkan pada Laras, jika tertinggal di rumah. Tidak akan bisa mengambilnya.
“Makasih ya, Hes. Kamu adalah sepupuku yang paling baik,” kata Laras. “Aku berangkat, ya. Semoga, semuanya membaik setelah ini.”
“Kamu hati-hati! Semoga, kamu beruntung di Jakarta. Jangan lupa, hubungi aku setelah sampai!” teriak Hesti pada Laras yang sudah berada di dalam bus.
Hesti bernapas lega setelah melihat Bus yang di tumpangi Laras berjalan meninggalkan terminal. Ia pun segera mencari ojek untuk mengantarnya ke tempatnya bekerja. Yaitu, toko kosmetik.
Begitu juga, dengan Laras. Ia bisa menghirup udara bebas. Tapi, kelegaan itu tidak berlangsung lama. Karena, Bu Yanti dan Anita mengetahui bahwa Laras kabur, mereka segera menghubungi Juragan Karto. Juragan Karto pun, segera mengutus anak buahnya untuk mengejar Laras.
Hingga tibalah Laras keesokan paginya, di Jakarta. Anak buah Juragan Karto masih mengejarnya hingga kota Jakarta itu. Ia pun panik dan ketakutan, hingga akhirnya, Laras berakhir pada mobil Ferarri Arkan yang menabraknya.
Flashback off
“Jagi gitu!” Arkan manggut-manggut setelah mendengar cerita gadis yang bernama Laras itu.
“Siapa tadi, nama kamu?” tanya Arkan.
“Laras, Larasati,” kata Laras.
Arkan mengulurkan tangannya pada Laras yang selalu bertatapan sendu itu. “Nama saya, Arkana Sudrajat. Kamu bisa panggil Arkan,” kata Arkan memperkenalkan dirinya.
“Gadis yang malang.” Batin Arkan sembari menatap wajah sendu Laras.
“Maaf sebelumnya, apa saya udah boleh pergi dari sini?” tanya Laras. “Saya gak punya uang untuk bayar biaya rumah sakit ini,” kata Laras.
“Hey, kamu masih sakit. Kamu gak boleh pergi dari sini, lagi pula, rumah sakit ini milikku. Jadi, kamu gak perlu khawatir!” ujar Arkan.
Larasati tersenyum setelah mendengar Arkan mengatakan bahwa rumah sakit ini adalah miliknya.
“Aku tau, kamu orang baik. Tapi, aku gak mau habisin uang kamu,” kata Laras.
“Aku serius loh!” ujar Arkan.
“Aku juga serius, aku baik-baik aja. Aku mau keluar dari rumah sakit ini,” ucap Laras sembari mencoba bangkit dari ranjang pasien itu.
Tapi, sesaat kemudian Laras merasakan sakit pada bagian kepala dan juga kakinya.
“Aucchhh, sakit.” Pekik tertahan Laras.
“Udah, aku bilang. Masih aja ngeyel!” Arkan membenarkan posisi Laras seperti semula.
Setelah itu, Arkan memanggil perawat dan Dokter.
“Ada apa, Tuan muda Arkan?”
“Cepat obati dia lagi, jangan biarkan dia kesakitan!” perintah Arkan pada Dokter.
“Rasa sakitnya itu hal yang biasa, Tuan. Tadi, kami sudah memberinya obat,” kata Dokter itu. Ia bingung, apanya lagi yang harus di obati. Laras kan memang baru saja selesai di obati kan?
“Obati gadis ini! Atau aku akan memecatmu!” ancam Arkan.
Dokter dan pada perawat menjadi ketakutan, sedangkan Laras. Ia hanya menatap heran pada Arkan, Dokter dan juga kedua orang perawat yang ada di hadapannya.
.
.
.
BERSAMBUNG!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
himawatidewi satyawira
kenapa ndak anita jg maknya laras sekalian jd bini juragan karto?
2022-09-25
0
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
duh Arkan gmn sih orang baru juga di obatin masak di obatin lg
2022-07-24
0
Om Rudi
Om Rudi hadir
2022-07-21
0