Bab 18. You are my enemy

...🌿🌿🌿...

...•...

...•...

...•...

Deo

Meski sedari tadi ia berbicara, namun pandangnya tak lepas dan terus mengincar Arimbi yang senyam-senyum ke arah Daniel. Ia merasa sangat tidak di hargai oleh perempuan itu

" Beraninya dia!"

Dan saat ia berbicara di akhir kalimat, ia yang memang belum mengalihkan pandangannya dari arah Arimbi, terkejut demi mendengar ucapan ' Mesum ' yang terlontar lirih dari mulut Arimbi.

Deo merasa tersinggung. Perempuan itu pasti menyindir dirinya. Sebab tidaklah seseorang itu dikatakan tersinggung, kecuali dia benar melakukannya.

Kesemua yang ada di sana tentu saja terkejut, manakala Deo tiba-tiba diam dan menatap tajam Arimbi yang baru saja mencibirnya secara terang-terangan.

" Kenapa bos?" Tanya Erik yang melihat kebisuan bosnya dengan rahang yang mulai mengetat.

.

.

Arimbi

Usai saling melempar senyum sapa yang penuh kenormalan kepada Daniel, ia lalu menundukkan pandangannya dan tak mau menatap pria sombong itu.

Ia membiarkan Deo nyerocos tanpa tahu poin penting yang di utarakan. Hatinya mendadak kehilangan respek manakala ia disindir terlambat tadi. Padahal, kenyataannya ia tidak terlambat.

Ingatannya kembali pada kejadian beberapa waktu lalu, saat ia dengan mata kepalanya sendiri melihat pria sombong itu, memangku seorang wanita bersusu montok yang kapasitas beha-nya tidak mampu menahan ukuran benda jumbo itu.

" Banyak cing - cong banget padahal mesum!" Ia terus menyangkal ucapan Deo dengan kalimat sanggahan dalam hatinya. Sama sekali tak meresapi kalimat-kalimat informatif dari bibir Deo.

Arimbi terus dan terus mencibir, ia juga kesal karena sejak awal ia dikatai hanya lulusan SMK, ia juga kesal saat ponselnya di tahan secara sepihak, dan ia lebih kesal manakala ia yang menunggu lama diluar, namun yang di dalam ruangan rupanya tengah asik berbuat mesum.

" Mesum!"

Sial, apa yang ada di pikirannya justru terlontar begitu saja bahkan saat Deo tengah menatapnya. Ia terkejut manakala suasana mendadak senyap, sesaat setelah ia keceplosan.

" Aduh, Kenapa aku malah ngomong. Dia denger deh kayaknya!" Arimbi kini harap-harap cemas. Benar-benar tak menyangka jika lidahnya akan tergelincir.

Kini, Arimbi dan Deo saling melempar tatapan. Daniel juga tak tahu ada apa sebenarnya terjadi, bahkan Erik sampai menanyai bosnya karena suasana yang mendadak hening dan mencekam.

" Kenapa bos?" Tanya Mas Erik dengan wajah serius dan kedua alisnya kini bertaut. Membuat tubuh kesemua peserta kini menjadi kaku.

" Minta yang terlambat tadi untuk menemui ku ke ruanganku!" Ucap Deo masih menatap tajam Arimbi, dan sejurus kemudian pria itu melesat pergi ke atas.

Membuat suasana seketika tegang.

Mereka tak tahu mengapa Deo bisa semarah itu. Daniel yang juga penasaran kini memilih untuk diam. Ia tahu bosnya itu merupakan orang yang sangat berpengaruh dan tak suka di sela di bekerja.

Melihat situasi yang tidak kondusif, Erik memilih ambil bahagian disana.

" Oke, seperti yang dikatakan Pak Deo tadi, silahkan merapat kepada Pak Aswin untuk foto pengambil Pas di kantor Nawangsa Pura setelah ini, dan Arimbi silahkan menuju ke ruangan Pak Deo ya?"

...----------------...

Arimbi tahu jika pria sombong itu saat ini pasti marah terhadap dirinya. Ia tak menampik, jika mulutnya memang keceplosan. Tapi mau bagaimana lagi, ia juga insan biasa yang memiliki rasa jengkel kepada sesama makhluk.

Ia bahkan tak sempat melihat apalagi menatap ke arah Daniel , yang sebenarnya turut memasang raut penuh kecemasan kala ia mulai menapaki anak tangga itu.

Arimbi berusaha menguasai dirinya dengan menarik napasnya dalam-dalam, guna memenuhi kebutuhan oksigen yang jelas sangat ia butuhkan untuk membunuh rasa groginya kali ini.

Otaknya benar-benar tegang, serta laju darahnya mendadak melambat.

TOK TOK TOK

Ia mengetuk pintu itu sebanyak tiga kali dengan perasaan yang tidak bisa di definisikan. Antara takut dan juga merasa bersalah.

" Masuk!"

Sahutan dari dalam benar-benar membuatnya merinding. Intonasi suara pria itu kini bahkan terdengar mengerikan.

CEKLEK

Ia membuka pintu dan sebisa mungkin menyuguhkan raut biasa. Ia bukanlah wanita yang mudah ditindas sebenarnya. Ia adalah representasi dewi Agni, yang nyala kobarannya mampu menerangkan jika dirinya tak mudah di remehkan.

Namun, kenyataan lain musti ia hadapi. Pagi ini, ia mengetahui langsung bagiamana seorang Deo yang marah.

Deo duduk dan berkutat di depan laptopnya seraya bergeming. Arimbi berdiri dan tak mengeluarkan sepatah katapun saat ia berdiri seraya menatap tajam pria sombong di depannya itu.

Satu menit, dua menit, tiga menit, kebisuan masih melanda. Hanya suara jari kekar Deo yang beradu genit dengan tombol-tombol pada benda elektronik berlogo apel cuil itu.

Membuat kesabaran Arimbi semakin di uji.

Kesabaran Arimbi semakin lama semakin terkikis, ia rupanya tidak memiliki stok sabar yang banyak seperti orang lain . Ia tak tahan lagi. Hak sepatu tinggi yang kini ia kenakan juga makin membuat situasi makin runyam Kakinya kebas dan pegal.

" Pak?" Ucap Arimbi yang benar - benar ingin menangis. Laki-laki di depannya itu telah mengacuhkannya lama sekali.

" Sebentar!" Sahut Deo ketus tanpa mengalihkan pandangannya. Membuat Arimbi benar-benar menahan emosi.

" Asu ni orang, dipikir kakiku enggak pegel apa?" Arimbi kesal sebab Deo tak menyuruhnya untuk duduk sekalipun di depannya ada dua kursi kantor dengan spon tebal yang terlihat nyaman untuk di duduki.

Damned!

" Duduk!" Ucap Deo sesaat setelah ia menutup laptopnya beberapa menit kemudian. Deo rupanya ingin memberikan efek jera pada Arimbi.

" Beneran ni orang ya?!" Arimbi sudah tak bisa lagi menyembunyikan kekesalannya. Ia kini menarik kursi itu kasar lalu menggigit giginya sendiri, demi mengurangi rasa emosi yang membuncah. Apa mau pria di depannya itu sebenarnya.

Deo yang melihat jika Arimbi terpancing emosinya, kini terlihat memasang wajah yang lebih serius

" Kamu tahu kenapa kamu saya minta datang kesini?" Deo melipat kedua tangannya ke atas meja, sejurus kemudian menatap lekat ke arah Arimbi yang wajahnya kini sudah geram.

" Tidak!" Jawab Arimbi, ia ingin menangis rasanya. Kakinya pegal, dan pria di depannya itu bagai monster yang kerap menyakiti hatinya belakangan ini.

Deo menarik sudut bibirnya. " Selain sombong, kamu ini juga bermulut kurang ajar!"

Arimbi menelan ludahnya, mata dan hidungnya mulai memanas kala Deo menatapnya penuh kehinaan.

BRAK!

" Apa kamu pikir kamu ini sudah hebat hah?"

Arimbi tersentak saat tangan kekar Deo menggebrak meja dengan begitu kerasnya. Mata pria itu bahkan terlihat memerah dan rahangnya mengetat di waktu bersamaan.

" Kamu ngatain saya apa tadi, hah?" Tanya Deo dengan napas memburu. Pria itu seolah-olah akan menelan Arimbi hidup-hidup. Suara Deo yang keras bahkan menggema di ruangan itu. Membuat wajah Arimbi seketika pucat.

Arimbi menitikkan air matanya sejurus kemudian. Ia menangis bukan karena takut kepada deoy, tapi karena nelangsa. Harus seperti inikah menjadi orang kecil? Lagipula, sekalipun ia keceplosan, bukankah apa yang diucapkannya itu merupakan sebuah kebenaran?

Deo mesum kan?

Arimbi benar-benar merasa nelangsa. Sungguh, kadang meskipun kita benar, namun jika kita ini bukan siapa-siapa, kita tetap tidak akan mendapatkan tempat.

" Jangan main-main kamu sama saya. Keluar kamu!"

Ucap Deo dengan emosi yang masih kentara. Sejurus kemudian Arimbi bangkit lalu melesat tanpa basa-basi. Ia tahu, Deo menghardiknya agar ia tak membicarakan hal riskan itu lagi.

Detik itu juga, Arimbi benar-benar benci kepada Deo. Ia berjalan seraya menghapus air matanya menggunakan punggung tangannya. Dadanya sesak. Sungguh, jika bukan karena Ibu, mungkin ia tidak akan bertahan disana.

You are my enemy, bos!

.

.

.

Terpopuler

Comments

𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

Hhhmm..bungkam saja mulut Deo dengan kinerjamu disitu Arimbi 🙄

2023-12-18

0

Erni Fitriana

Erni Fitriana

tunjukkan kegigihanmu mbiiii💪💪💪💪

2023-04-30

0

Erni Fitriana

Erni Fitriana

sikat mbiiiii🏒🏒🏒🏒🏒🏒🏒🏒🏒🏒🏒aku sedia'in stik golf mbii

2023-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. Interview
2 Bab 02. Kamu!
3 Bab 03. Arimbi yang berkompeten
4 Bab 04. Griya untuk Deo
5 Bab 05. Di ujung keresahan
6 Bab 06. Lolos seleksi
7 Bab 07. You are my enemy
8 Bab 08. Kurang ajar!
9 Bab 09. Gangguan
10 Bab 10. Masih ada orang baik
11 Bab 11. Interupsi Erik
12 Bab 12. Briefing intern
13 Bab 13. Lesehan Sayu Wiwit
14 Bab 14. Wanita pengupas degan
15 Bab 15. Oh sial!
16 Bab 16. Wanita manis
17 Bab 17. Direktur
18 Bab 18. You are my enemy
19 Bab 19. Kecemasan Daniel
20 Bab 20. Rasa penasaran bagi semua orang
21 Bab 21. Ready to work
22 Bab 22. Benar-benar musuh
23 Bab 23. Lintas cerita
24 Bab 24. Arti sebuah pertemanan
25 Bab 25. Bertemu lagi
26 Bab 26. Bertemu manusia normal
27 Bab 27. For Complain to be a Compliment
28 Bab 28. Sebuah bahaya
29 Bab 29. Menikah?
30 Bab 30. Pasangan Tom and Jerry
31 Bab 31. Flashback
32 Bab 32. Suami
33 Bab 33. Keresahan
34 Bab 34. Perjanjian tak masuk akal
35 Bab 35. Deep talk
36 Bab 36. Silent husband
37 Bab 37. Menjemput
38 Bab 38. Pulang ke rumahmu
39 Bab 39. Kegusaran seorang kekasih
40 Bab 40. Inikah rasanya....
41 Bab 41. Berduel
42 Bab 42. SP satu
43 Bab 43. Satu permohonan
44 Bab 44. Apakah itu perhatian?
45 Bab 45. Rasa di luar kendali
46 Bab 46. Menebar benih simpati segulut demi segulut
47 Bab 47. Deraan keresahan
48 Bab 48. Di kegelisahan hati
49 Bab 49. Percikan api kecemburuan
50 Bab 50. Gengsi amat Pak!
51 Bab 51. Mulai peduli
52 Bab 52. Sebentuk rasa perhatian
53 Bab 53. Menyingkap tabir
54 Bab 54. Kita selesai!
55 Bab 55. Mabuk
56 Bab 56. Jackpot untuk pria mabuk
57 Bab 57. What' wrong?
58 Bab 58. Perubahan sikap
59 Bab 59. Rencana
60 Bab 60. Tugas sang Baginda
61 Bab 61. Rasa di hati
62 Bab 62. Sejumput rasa yang mengakar
63 Bab 63. Takdir macam apa ini?
64 Bab 64. Semakin mengusik
65 Bab 65. Hakikat rasa cemburu
66 Bab 66. Nyari penyakit
67 Bab 67. Wanita yang pandai bersiasat
68 Bab 68. Apa mereka bertengkar?
69 Bab 69. Menjadi teman baik
70 Bab 70. Ikhtiar insan biasa
71 Bab 71. Kena kau
72 Bab 72. Asmaradahana
73 Bab 73. Menyambut
74 Bab 74. Cause you are My Boss My Enemy My Husband
75 Bab 75. Benci itu, biasanya awal dari?
76 Bab 76. Buaian Cinta
77 Bab 77. Sakit
78 Bab 78. Bertanggungjawab
79 Bab 79. Crowdit
80 Bab 80. Sebuah masalah yang beranak pinak
81 Bab 81. Serangan rival
82 Bab 82. Arti sebuah kerinduan
83 Bab 83. Satu cerita dua manusia
84 Bab 84. Terciduk?
85 Bab 85. Interogasi kelas amatir
86 Bab 86. Sayonara
87 Bab 87. Kemarahan Deo
88 Bab 88. Secuil ungkapan
89 Bab 89. Getaran itu ada
90 Bab 90. Sirnanya kegundahan
91 Bab 91. Diculik
92 Bab 92. In danger
93 Bab 93. Deo, tolong aku!
94 Bab 94. Lari dari kejaran
95 Bab 95. Get ready for action
96 Bab 96. Save Arimbi part 1
97 Bab 97. Save Arimbi part 2
98 Bab 98. Save Arimbi part 3
99 Bab 99. Find You
100 Bab 100. Karena kau ada bersamaku
101 Bab 101. Kegundahan rival
102 Bab 102. Kedatangan sirine
103 Bab 103. Are you...?
104 Bab 104. Defeat the enemy
105 Bab 105. Mengusik hati
106 Bab 106. Pungkas sebuah ketegangan
107 Bab 107. Sinyal debaran
108 Bab 108. Kena sawan?
109 Bab 109. Trending pada waktunya
110 Bab 110. Semua mesti berubah
111 Bab 111. Why you so Jeleous?
112 Bab 112. Cemburu
113 Bab 113. Kilas cerita
114 Bab 114. OMG
115 Bab 115. Bikin malu
116 Bab 116. Mencuri start
117 Bab 117. I love you my Boss My Enemy My Husband
118 Bab 118. Dikamar
119 Bab 119. What the...?
120 Bab 120. Serpihan perasaan
121 Bab 121. Istri saya!
122 Bab 122. Budak cinta
123 Bab 123. Bungkus!
124 Bab 124. Menuju hari bahagia part 1
125 Bab 125. Menuju hari bahagia part 2
126 Bab 126.Tagihan cicilan
127 Bab 127. Cinta itu, deritanya tiada akhir
128 Bab 128. Saya terima nikah dan kawinnya.
129 Bab 129. Ada yang berdesir
130 Bab 130. Waktu kan berlalu, tapi tidak cintaku
131 Bab 131. Tok Cer
132 Bab 132. Jangan tutup dirimu
133 Bab 133. Akan menjadi ?
134 Bab 134. Pregnant
135 Bab 135. Balada calon Bapak
136 Bab 136. What's wrong with Demas?
137 Bab 144. Salah letak
138 Bab 137. Ujian hidup
139 Bab 138. Paraplegia
140 Bab 139. Ayo kita menikah!
141 Bab 140. Titah orang tua
142 Bab 141. Tak bisa menunda
143 Bab 142. All support for a better life
144 Bab 143. Menuju pernikahan
145 Bab 145. Pilihan hidup
146 Bab 146. Jangan sedih-sedih
147 Bab 147. Ngidam
148 Bab 148. Imbang
149 Bab 149. Siklus kehidupan
150 Bab 150. Jamuan kasih
151 Bab 151. Devil beside you
152 Bab 152. Mencurigakan
153 Bab 153. Tak semudah rencana
154 Bab 154. Sebuah kasus
155 Bab 155. Sepenggal kisah dua insan
156 Bab 156. Situasi crowdit
157 Bab 157. Jalan menuju....
158 Bab 158. Hanya insan biasa
159 Bab 159. Secuil keresahan
160 Bab160. Dari hati ke hati
161 Bab 161. Mencium aroma kebusukan
162 Bab 162. Tiada menduga
163 Bab 163. Kenyataan itu pahit
164 Bab 164. Kenyataan ini begitu menyakitkan
165 Bab 165. Buah dari kecerobohan
166 Bab 166. Dua garis merah
167 Bab 167. Rencana kepindahan
168 Bab 168. Warna hidup manusia yang berbeda
169 Bab 169. Kehidupan baru
170 Bab 170. Pak Deo, finally i get it!
171 Bab 171. Aku telah kembali sayang!
172 Bab 172. Seberkas sinar kebahagiaan
173 Bab 173. Bimasena Wiwasata Darmawan
174 Bab 174. My Boss My Enemy My Husband END
175 Bab 175. Kisah Sadawira dan Claire
Episodes

Updated 175 Episodes

1
Bab 01. Interview
2
Bab 02. Kamu!
3
Bab 03. Arimbi yang berkompeten
4
Bab 04. Griya untuk Deo
5
Bab 05. Di ujung keresahan
6
Bab 06. Lolos seleksi
7
Bab 07. You are my enemy
8
Bab 08. Kurang ajar!
9
Bab 09. Gangguan
10
Bab 10. Masih ada orang baik
11
Bab 11. Interupsi Erik
12
Bab 12. Briefing intern
13
Bab 13. Lesehan Sayu Wiwit
14
Bab 14. Wanita pengupas degan
15
Bab 15. Oh sial!
16
Bab 16. Wanita manis
17
Bab 17. Direktur
18
Bab 18. You are my enemy
19
Bab 19. Kecemasan Daniel
20
Bab 20. Rasa penasaran bagi semua orang
21
Bab 21. Ready to work
22
Bab 22. Benar-benar musuh
23
Bab 23. Lintas cerita
24
Bab 24. Arti sebuah pertemanan
25
Bab 25. Bertemu lagi
26
Bab 26. Bertemu manusia normal
27
Bab 27. For Complain to be a Compliment
28
Bab 28. Sebuah bahaya
29
Bab 29. Menikah?
30
Bab 30. Pasangan Tom and Jerry
31
Bab 31. Flashback
32
Bab 32. Suami
33
Bab 33. Keresahan
34
Bab 34. Perjanjian tak masuk akal
35
Bab 35. Deep talk
36
Bab 36. Silent husband
37
Bab 37. Menjemput
38
Bab 38. Pulang ke rumahmu
39
Bab 39. Kegusaran seorang kekasih
40
Bab 40. Inikah rasanya....
41
Bab 41. Berduel
42
Bab 42. SP satu
43
Bab 43. Satu permohonan
44
Bab 44. Apakah itu perhatian?
45
Bab 45. Rasa di luar kendali
46
Bab 46. Menebar benih simpati segulut demi segulut
47
Bab 47. Deraan keresahan
48
Bab 48. Di kegelisahan hati
49
Bab 49. Percikan api kecemburuan
50
Bab 50. Gengsi amat Pak!
51
Bab 51. Mulai peduli
52
Bab 52. Sebentuk rasa perhatian
53
Bab 53. Menyingkap tabir
54
Bab 54. Kita selesai!
55
Bab 55. Mabuk
56
Bab 56. Jackpot untuk pria mabuk
57
Bab 57. What' wrong?
58
Bab 58. Perubahan sikap
59
Bab 59. Rencana
60
Bab 60. Tugas sang Baginda
61
Bab 61. Rasa di hati
62
Bab 62. Sejumput rasa yang mengakar
63
Bab 63. Takdir macam apa ini?
64
Bab 64. Semakin mengusik
65
Bab 65. Hakikat rasa cemburu
66
Bab 66. Nyari penyakit
67
Bab 67. Wanita yang pandai bersiasat
68
Bab 68. Apa mereka bertengkar?
69
Bab 69. Menjadi teman baik
70
Bab 70. Ikhtiar insan biasa
71
Bab 71. Kena kau
72
Bab 72. Asmaradahana
73
Bab 73. Menyambut
74
Bab 74. Cause you are My Boss My Enemy My Husband
75
Bab 75. Benci itu, biasanya awal dari?
76
Bab 76. Buaian Cinta
77
Bab 77. Sakit
78
Bab 78. Bertanggungjawab
79
Bab 79. Crowdit
80
Bab 80. Sebuah masalah yang beranak pinak
81
Bab 81. Serangan rival
82
Bab 82. Arti sebuah kerinduan
83
Bab 83. Satu cerita dua manusia
84
Bab 84. Terciduk?
85
Bab 85. Interogasi kelas amatir
86
Bab 86. Sayonara
87
Bab 87. Kemarahan Deo
88
Bab 88. Secuil ungkapan
89
Bab 89. Getaran itu ada
90
Bab 90. Sirnanya kegundahan
91
Bab 91. Diculik
92
Bab 92. In danger
93
Bab 93. Deo, tolong aku!
94
Bab 94. Lari dari kejaran
95
Bab 95. Get ready for action
96
Bab 96. Save Arimbi part 1
97
Bab 97. Save Arimbi part 2
98
Bab 98. Save Arimbi part 3
99
Bab 99. Find You
100
Bab 100. Karena kau ada bersamaku
101
Bab 101. Kegundahan rival
102
Bab 102. Kedatangan sirine
103
Bab 103. Are you...?
104
Bab 104. Defeat the enemy
105
Bab 105. Mengusik hati
106
Bab 106. Pungkas sebuah ketegangan
107
Bab 107. Sinyal debaran
108
Bab 108. Kena sawan?
109
Bab 109. Trending pada waktunya
110
Bab 110. Semua mesti berubah
111
Bab 111. Why you so Jeleous?
112
Bab 112. Cemburu
113
Bab 113. Kilas cerita
114
Bab 114. OMG
115
Bab 115. Bikin malu
116
Bab 116. Mencuri start
117
Bab 117. I love you my Boss My Enemy My Husband
118
Bab 118. Dikamar
119
Bab 119. What the...?
120
Bab 120. Serpihan perasaan
121
Bab 121. Istri saya!
122
Bab 122. Budak cinta
123
Bab 123. Bungkus!
124
Bab 124. Menuju hari bahagia part 1
125
Bab 125. Menuju hari bahagia part 2
126
Bab 126.Tagihan cicilan
127
Bab 127. Cinta itu, deritanya tiada akhir
128
Bab 128. Saya terima nikah dan kawinnya.
129
Bab 129. Ada yang berdesir
130
Bab 130. Waktu kan berlalu, tapi tidak cintaku
131
Bab 131. Tok Cer
132
Bab 132. Jangan tutup dirimu
133
Bab 133. Akan menjadi ?
134
Bab 134. Pregnant
135
Bab 135. Balada calon Bapak
136
Bab 136. What's wrong with Demas?
137
Bab 144. Salah letak
138
Bab 137. Ujian hidup
139
Bab 138. Paraplegia
140
Bab 139. Ayo kita menikah!
141
Bab 140. Titah orang tua
142
Bab 141. Tak bisa menunda
143
Bab 142. All support for a better life
144
Bab 143. Menuju pernikahan
145
Bab 145. Pilihan hidup
146
Bab 146. Jangan sedih-sedih
147
Bab 147. Ngidam
148
Bab 148. Imbang
149
Bab 149. Siklus kehidupan
150
Bab 150. Jamuan kasih
151
Bab 151. Devil beside you
152
Bab 152. Mencurigakan
153
Bab 153. Tak semudah rencana
154
Bab 154. Sebuah kasus
155
Bab 155. Sepenggal kisah dua insan
156
Bab 156. Situasi crowdit
157
Bab 157. Jalan menuju....
158
Bab 158. Hanya insan biasa
159
Bab 159. Secuil keresahan
160
Bab160. Dari hati ke hati
161
Bab 161. Mencium aroma kebusukan
162
Bab 162. Tiada menduga
163
Bab 163. Kenyataan itu pahit
164
Bab 164. Kenyataan ini begitu menyakitkan
165
Bab 165. Buah dari kecerobohan
166
Bab 166. Dua garis merah
167
Bab 167. Rencana kepindahan
168
Bab 168. Warna hidup manusia yang berbeda
169
Bab 169. Kehidupan baru
170
Bab 170. Pak Deo, finally i get it!
171
Bab 171. Aku telah kembali sayang!
172
Bab 172. Seberkas sinar kebahagiaan
173
Bab 173. Bimasena Wiwasata Darmawan
174
Bab 174. My Boss My Enemy My Husband END
175
Bab 175. Kisah Sadawira dan Claire

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!