Bab 05. Di ujung keresahan

...🌿🌿🌿...

...•...

...•...

...•...

Arimbi

Ia masih sibuk melipat pakaian milik seluruh penghuni rumahnya sambil menonton berita, kala terdengar ketukan dari depan rumahnya malam itu. Pakaian yang menggunung dan membuat sakit mata bagi yang memandangnya.

Musim hujan tak hanya membuat emak-emak ngomel perihal pakaian, tapi juga dirinya yang kesal karena pekerjaannya kini menumpuk.

TOK TOK TOK

Ia mengabaikan hak itu dan masih tekun melihat aksi penyergapan wanita yang di grebek istri sah suami, di dalam sebuah kamar hotel. Toh biasanya Ibu yang membukanya.

" Pemirsa, korban yang dalam hal ini merupakan wanita simpanan pria berinisial AS, mengalami luka cukup serius pada bagian kepala, pasca istri dari pria tersebut memukulkan sebuah toples kaca ke arah korban..." Ucap news anchor.

" Njadis! Modiar ra we!! ( Kapok, mampus enggak lu)" Ia bergumam gemas manakala video yang di blur itu, menerangkan jika sang pelakor menerima jambakan berkali-kali, usai ditimpuk oleh toples. Sebuah video kiriman dari netizen, kepada redaksi berita nasional itu membuat Arimbi puas.

Memang seharusnya begitu pelakor di perlakukan. Siksa saja sepuasnya.

Mendadak ia ingat dengan Wira, pria yang ia tinggal tanpa pamit, kala ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, pria itu menggenjot tubuh rekan kerjanya. Benar-benar biadab.

TOK TOK TOK

Arimbi masih tak merespon, ia masih asyik melihat berita yang sepertinya mewakili dirinya itu. Untung saja Arimbi tak jadi menikah dengan Wira. Begitu pikirnya.

SWIIING

PLETAK!

" Aduh!" Ia mengaduh manakala sebuah botol handbody kosong melayang ke atas kepalanya. Keras dan menimbulkan rasa ngilu.

" Kuping opo jamur? Ada orang ngetuk pintu dari tadi juga, bukannya di jawab malah njodas njadis ngomong sama tipi!" Bu Ningrum kesal kepada Arimbi. Anaknya it keterlaluan sekali pikirnya.

" Aku kira Ibuk loh yang bukain!" Jawab Arimbi mendengus dengan wajah berengut " Sakit tahu Buk!" Ia mengusuk kepalanya yang sakit akibat di cumbu botol sialan itu.

Bu Ningrum tak menjawab dan kini melesat ke depan. Kesal dengan Arimbi yang lelet.

" Eh nak Yusa, mari masuk!" Suara Ibu mendadak terdengar ramah.

" CK, padahal baru ngomelin aku!" Gumam Arimbi.

Tunggu dulu, Arimbi mendadak mendelik demi sebuah nama yang di sebut oleh ibunya.

" Yusa?"

" Ar, ada mas Yusa ini!" Teriak Ibu dengan suara stereo. Benar-benar membuat Arimbi geleng-geleng.

" Aduh, gimana ini. Kenapa aku belum di panggil panggil ya, gimana aku jawabnya?" Gumam Arimbi yang resah kala di hari ke empat ini, ia belum juga mendapatkan panggilan maupun pesan untuk dia kembali menemui HRD. Padahal ia sangat berharap diterima, agar ibu tak lagi meminta dirinya dekat dengan pria manapun.

Ya, Arimbi masih sakit hati dengan pria. Belum mau membuka hati sebab luka hatinya masih menganga. Pria itu dimana-mana sama saja, brengsek dan seenaknya. Begitu pikirnya.

" Ar!" Ucap Ibu dengan intonasi yang lebih mengerikan. Membuatnya merinding.

Mau tidak mau ia akhirnya menemui Yusa, sebelum ia kena damprat ibunya lagi. Akan sangat tidak baik nantinya.

Huh, astaga!

Saat tiba di ruang tamu, ia melihat Yusa tersenyum kearahnya. Pria itu sebenarnya tak jelek lho. Banyak gadis di daerah sekitar yang senang cari perhatian dengan anak pemilik tambak lobster itu.

Namun lagi-lagi, semua pria itu ganteng di mata wanita yang tepat, dan Yusa bukan wanita yang tepat bagi Arimbi.

" Kamu temenin Yusa dulu, ibuk mau buatin minum. Bentar ya nak Yusa!"

" Oh enggak usah Bu, saya enggak lama kok disini. Saya cuma mau ngantar titipan bapak. Ini mohon di terima. Kami ada sedikit rezeki, dan ini untuk Bu Ning!"

Yusa menyerahkan sebuah amplop dan sebuah bingkisan, keluarga Yusa terbilang sering bersedekah kepada janda-janda maupun anak-anak Yatim pada bulan-bulan tertentu.

Arimbi rikuh saat Yusa tersenyum manis ke arahnya. Ia tahu, pria itu memang beberapa kali menanyakan dirinya kepada Ibu.

" Ya ampun, terimakasih nak Yusa. Terimakasih sekali. Tapi tunggu sebentar ya, ibuk buatin minum dulu. Sebentar saja!" Bu Ning rempong dan terlihat tak enak hati dengan pemuda tampan di depan itu.

Membuat Yusa akhirnya pasrah.

Sepeninggal Ibu, suasana menjadi canggung. Membuat mereka berdua krik krik krik.

" Apa kabar Ar?" Sapa Yusa yang membuatnya tersentak, sebab pikirannya sedari tadi resah demi menunggu kabar dari Darmawan Angkasa.

" Aku b-baik!" Ucapnya gagu.

" Duh, si Yusa ini ngapain sih lihat-lihat?"

" Kamu kapan ada waktu kosong? Minggu depan ada festival di kota, kalau kamu pingin lihat kamu bisa bareng aku. Kebetulan aku ikut jadi panitianya!" Ucap Yusa tersenyum ramah. Membuat Arimbi keki.

" Hah? Emmm aku...belum ada jadwal kosong mas, maksud aku aku mungkin udah masuk training!" Arimbi gelagapan, bingung mengutarakan alasan.

Yuda mengerutkan keningnya. " Training, bukannya kamu lagi free ya sekarang?"

" Oh enggak, aku baru aja interview di Darmawan Angkasa?" Ucap Arimbi memaksakan senyum.

" Di Airport?" Tanya Yusa memastikan.

Ya, kebetulan rumah mereka dekat dengan bandara yang terbilang belum lama beroperasi sejak kelasnya di naikkan dan kini telah di kelola PT Nawangsa Pura, setelah sebelumnya di kelolaan oleh Dinas perhubungan di bawah naungan otoritas wilayah kelas 3 bandara Juanda.

" Iya mas!" Jawab Arimbi sekenanya. Membuat Yusa mengangguk-angguk.

" CK, ibu mana sih lama banget!" Batinnya resah sebab pria baik di depannya itu cukup membuatnya risih. Entahlah, sejak Arimbi dikhianati, ia menjadi antipati terhadap pria selain adiknya. Singkat kata, ia masih tertelan rasa sakit hati dan belum kepikiran untuk menjalin hubungan baru dengan orang baru.

Dan sejurus kemudian,

" Aduh, maaf ya nak Yusa, adanya teh. Ini tadi Ibuk buat kue, ibu coba nak Yusa icip, yang satu ini tolong dibawa pulang untuk Ibu nak Yusa ya?"

Ibu rupanya membungkus sebuah bolu pisang yang mereka buat sore tadi. Astaga ibu, bisa-bisanya berlebihan seperti itu? Membuat Arimbi tak suka.

Yusa nampak senang dengan perlakuan hangat Bu Ning, namun semua itu tak berbanding lurus dengan apa yang dirasakan Arimbi.

" Ibuk ini manis banget kalau di depan Yusa, CK. Ya Tuhan tolong aku. Aku enggak mau nikah dulu!" Batin Arimbi menjerit resah, karena menunggu kabar.

" Wah, jadi ngerepotin ini Buk!" Ucap Yusa sungkan. Pria berusia 27 tahun itu agaknya memang memiliki tingkat kesopanan tinggi plus keramahan yang natural.

" Sama sekali enggak repot nak, wong ada!" Ibu tersenyum ramah sekali sejak tadi. Sangat berbeda saat beberapa menit yang lalu, waktu ibu menimpuk dirinya dengan botol handbody sidia.

Dasar emak-emak!

.

.

.

.

Jangan lupa like, komen juga hadiahnya ya readers. Biar author makin semangat berkarya 🤟

Terpopuler

Comments

𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐀⃝🥀ɴᴏνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐀⃝🥀ɴᴏνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

Wkwkwk.. harusnya seneng ya Arimbi dapat perhatian Yusa sementara banyak wanita lain yang mengharapkannya, tapi gimana lagi wong nggak suka.

2023-12-15

0

𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐀⃝🥀ɴᴏνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐀⃝🥀ɴᴏνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

Woalah bar2nya Arimbi diajari ibune jebul.

2023-12-15

0

Erni Fitriana

Erni Fitriana

😁😁😁😁😁😁😁aku suka cara momi ngungkapin cerita.....lanjut mom

2023-04-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. Interview
2 Bab 02. Kamu!
3 Bab 03. Arimbi yang berkompeten
4 Bab 04. Griya untuk Deo
5 Bab 05. Di ujung keresahan
6 Bab 06. Lolos seleksi
7 Bab 07. You are my enemy
8 Bab 08. Kurang ajar!
9 Bab 09. Gangguan
10 Bab 10. Masih ada orang baik
11 Bab 11. Interupsi Erik
12 Bab 12. Briefing intern
13 Bab 13. Lesehan Sayu Wiwit
14 Bab 14. Wanita pengupas degan
15 Bab 15. Oh sial!
16 Bab 16. Wanita manis
17 Bab 17. Direktur
18 Bab 18. You are my enemy
19 Bab 19. Kecemasan Daniel
20 Bab 20. Rasa penasaran bagi semua orang
21 Bab 21. Ready to work
22 Bab 22. Benar-benar musuh
23 Bab 23. Lintas cerita
24 Bab 24. Arti sebuah pertemanan
25 Bab 25. Bertemu lagi
26 Bab 26. Bertemu manusia normal
27 Bab 27. For Complain to be a Compliment
28 Bab 28. Sebuah bahaya
29 Bab 29. Menikah?
30 Bab 30. Pasangan Tom and Jerry
31 Bab 31. Flashback
32 Bab 32. Suami
33 Bab 33. Keresahan
34 Bab 34. Perjanjian tak masuk akal
35 Bab 35. Deep talk
36 Bab 36. Silent husband
37 Bab 37. Menjemput
38 Bab 38. Pulang ke rumahmu
39 Bab 39. Kegusaran seorang kekasih
40 Bab 40. Inikah rasanya....
41 Bab 41. Berduel
42 Bab 42. SP satu
43 Bab 43. Satu permohonan
44 Bab 44. Apakah itu perhatian?
45 Bab 45. Rasa di luar kendali
46 Bab 46. Menebar benih simpati segulut demi segulut
47 Bab 47. Deraan keresahan
48 Bab 48. Di kegelisahan hati
49 Bab 49. Percikan api kecemburuan
50 Bab 50. Gengsi amat Pak!
51 Bab 51. Mulai peduli
52 Bab 52. Sebentuk rasa perhatian
53 Bab 53. Menyingkap tabir
54 Bab 54. Kita selesai!
55 Bab 55. Mabuk
56 Bab 56. Jackpot untuk pria mabuk
57 Bab 57. What' wrong?
58 Bab 58. Perubahan sikap
59 Bab 59. Rencana
60 Bab 60. Tugas sang Baginda
61 Bab 61. Rasa di hati
62 Bab 62. Sejumput rasa yang mengakar
63 Bab 63. Takdir macam apa ini?
64 Bab 64. Semakin mengusik
65 Bab 65. Hakikat rasa cemburu
66 Bab 66. Nyari penyakit
67 Bab 67. Wanita yang pandai bersiasat
68 Bab 68. Apa mereka bertengkar?
69 Bab 69. Menjadi teman baik
70 Bab 70. Ikhtiar insan biasa
71 Bab 71. Kena kau
72 Bab 72. Asmaradahana
73 Bab 73. Menyambut
74 Bab 74. Cause you are My Boss My Enemy My Husband
75 Bab 75. Benci itu, biasanya awal dari?
76 Bab 76. Buaian Cinta
77 Bab 77. Sakit
78 Bab 78. Bertanggungjawab
79 Bab 79. Crowdit
80 Bab 80. Sebuah masalah yang beranak pinak
81 Bab 81. Serangan rival
82 Bab 82. Arti sebuah kerinduan
83 Bab 83. Satu cerita dua manusia
84 Bab 84. Terciduk?
85 Bab 85. Interogasi kelas amatir
86 Bab 86. Sayonara
87 Bab 87. Kemarahan Deo
88 Bab 88. Secuil ungkapan
89 Bab 89. Getaran itu ada
90 Bab 90. Sirnanya kegundahan
91 Bab 91. Diculik
92 Bab 92. In danger
93 Bab 93. Deo, tolong aku!
94 Bab 94. Lari dari kejaran
95 Bab 95. Get ready for action
96 Bab 96. Save Arimbi part 1
97 Bab 97. Save Arimbi part 2
98 Bab 98. Save Arimbi part 3
99 Bab 99. Find You
100 Bab 100. Karena kau ada bersamaku
101 Bab 101. Kegundahan rival
102 Bab 102. Kedatangan sirine
103 Bab 103. Are you...?
104 Bab 104. Defeat the enemy
105 Bab 105. Mengusik hati
106 Bab 106. Pungkas sebuah ketegangan
107 Bab 107. Sinyal debaran
108 Bab 108. Kena sawan?
109 Bab 109. Trending pada waktunya
110 Bab 110. Semua mesti berubah
111 Bab 111. Why you so Jeleous?
112 Bab 112. Cemburu
113 Bab 113. Kilas cerita
114 Bab 114. OMG
115 Bab 115. Bikin malu
116 Bab 116. Mencuri start
117 Bab 117. I love you my Boss My Enemy My Husband
118 Bab 118. Dikamar
119 Bab 119. What the...?
120 Bab 120. Serpihan perasaan
121 Bab 121. Istri saya!
122 Bab 122. Budak cinta
123 Bab 123. Bungkus!
124 Bab 124. Menuju hari bahagia part 1
125 Bab 125. Menuju hari bahagia part 2
126 Bab 126.Tagihan cicilan
127 Bab 127. Cinta itu, deritanya tiada akhir
128 Bab 128. Saya terima nikah dan kawinnya.
129 Bab 129. Ada yang berdesir
130 Bab 130. Waktu kan berlalu, tapi tidak cintaku
131 Bab 131. Tok Cer
132 Bab 132. Jangan tutup dirimu
133 Bab 133. Akan menjadi ?
134 Bab 134. Pregnant
135 Bab 135. Balada calon Bapak
136 Bab 136. What's wrong with Demas?
137 Bab 144. Salah letak
138 Bab 137. Ujian hidup
139 Bab 138. Paraplegia
140 Bab 139. Ayo kita menikah!
141 Bab 140. Titah orang tua
142 Bab 141. Tak bisa menunda
143 Bab 142. All support for a better life
144 Bab 143. Menuju pernikahan
145 Bab 145. Pilihan hidup
146 Bab 146. Jangan sedih-sedih
147 Bab 147. Ngidam
148 Bab 148. Imbang
149 Bab 149. Siklus kehidupan
150 Bab 150. Jamuan kasih
151 Bab 151. Devil beside you
152 Bab 152. Mencurigakan
153 Bab 153. Tak semudah rencana
154 Bab 154. Sebuah kasus
155 Bab 155. Sepenggal kisah dua insan
156 Bab 156. Situasi crowdit
157 Bab 157. Jalan menuju....
158 Bab 158. Hanya insan biasa
159 Bab 159. Secuil keresahan
160 Bab160. Dari hati ke hati
161 Bab 161. Mencium aroma kebusukan
162 Bab 162. Tiada menduga
163 Bab 163. Kenyataan itu pahit
164 Bab 164. Kenyataan ini begitu menyakitkan
165 Bab 165. Buah dari kecerobohan
166 Bab 166. Dua garis merah
167 Bab 167. Rencana kepindahan
168 Bab 168. Warna hidup manusia yang berbeda
169 Bab 169. Kehidupan baru
170 Bab 170. Pak Deo, finally i get it!
171 Bab 171. Aku telah kembali sayang!
172 Bab 172. Seberkas sinar kebahagiaan
173 Bab 173. Bimasena Wiwasata Darmawan
174 Bab 174. My Boss My Enemy My Husband END
175 Bab 175. Kisah Sadawira dan Claire
Episodes

Updated 175 Episodes

1
Bab 01. Interview
2
Bab 02. Kamu!
3
Bab 03. Arimbi yang berkompeten
4
Bab 04. Griya untuk Deo
5
Bab 05. Di ujung keresahan
6
Bab 06. Lolos seleksi
7
Bab 07. You are my enemy
8
Bab 08. Kurang ajar!
9
Bab 09. Gangguan
10
Bab 10. Masih ada orang baik
11
Bab 11. Interupsi Erik
12
Bab 12. Briefing intern
13
Bab 13. Lesehan Sayu Wiwit
14
Bab 14. Wanita pengupas degan
15
Bab 15. Oh sial!
16
Bab 16. Wanita manis
17
Bab 17. Direktur
18
Bab 18. You are my enemy
19
Bab 19. Kecemasan Daniel
20
Bab 20. Rasa penasaran bagi semua orang
21
Bab 21. Ready to work
22
Bab 22. Benar-benar musuh
23
Bab 23. Lintas cerita
24
Bab 24. Arti sebuah pertemanan
25
Bab 25. Bertemu lagi
26
Bab 26. Bertemu manusia normal
27
Bab 27. For Complain to be a Compliment
28
Bab 28. Sebuah bahaya
29
Bab 29. Menikah?
30
Bab 30. Pasangan Tom and Jerry
31
Bab 31. Flashback
32
Bab 32. Suami
33
Bab 33. Keresahan
34
Bab 34. Perjanjian tak masuk akal
35
Bab 35. Deep talk
36
Bab 36. Silent husband
37
Bab 37. Menjemput
38
Bab 38. Pulang ke rumahmu
39
Bab 39. Kegusaran seorang kekasih
40
Bab 40. Inikah rasanya....
41
Bab 41. Berduel
42
Bab 42. SP satu
43
Bab 43. Satu permohonan
44
Bab 44. Apakah itu perhatian?
45
Bab 45. Rasa di luar kendali
46
Bab 46. Menebar benih simpati segulut demi segulut
47
Bab 47. Deraan keresahan
48
Bab 48. Di kegelisahan hati
49
Bab 49. Percikan api kecemburuan
50
Bab 50. Gengsi amat Pak!
51
Bab 51. Mulai peduli
52
Bab 52. Sebentuk rasa perhatian
53
Bab 53. Menyingkap tabir
54
Bab 54. Kita selesai!
55
Bab 55. Mabuk
56
Bab 56. Jackpot untuk pria mabuk
57
Bab 57. What' wrong?
58
Bab 58. Perubahan sikap
59
Bab 59. Rencana
60
Bab 60. Tugas sang Baginda
61
Bab 61. Rasa di hati
62
Bab 62. Sejumput rasa yang mengakar
63
Bab 63. Takdir macam apa ini?
64
Bab 64. Semakin mengusik
65
Bab 65. Hakikat rasa cemburu
66
Bab 66. Nyari penyakit
67
Bab 67. Wanita yang pandai bersiasat
68
Bab 68. Apa mereka bertengkar?
69
Bab 69. Menjadi teman baik
70
Bab 70. Ikhtiar insan biasa
71
Bab 71. Kena kau
72
Bab 72. Asmaradahana
73
Bab 73. Menyambut
74
Bab 74. Cause you are My Boss My Enemy My Husband
75
Bab 75. Benci itu, biasanya awal dari?
76
Bab 76. Buaian Cinta
77
Bab 77. Sakit
78
Bab 78. Bertanggungjawab
79
Bab 79. Crowdit
80
Bab 80. Sebuah masalah yang beranak pinak
81
Bab 81. Serangan rival
82
Bab 82. Arti sebuah kerinduan
83
Bab 83. Satu cerita dua manusia
84
Bab 84. Terciduk?
85
Bab 85. Interogasi kelas amatir
86
Bab 86. Sayonara
87
Bab 87. Kemarahan Deo
88
Bab 88. Secuil ungkapan
89
Bab 89. Getaran itu ada
90
Bab 90. Sirnanya kegundahan
91
Bab 91. Diculik
92
Bab 92. In danger
93
Bab 93. Deo, tolong aku!
94
Bab 94. Lari dari kejaran
95
Bab 95. Get ready for action
96
Bab 96. Save Arimbi part 1
97
Bab 97. Save Arimbi part 2
98
Bab 98. Save Arimbi part 3
99
Bab 99. Find You
100
Bab 100. Karena kau ada bersamaku
101
Bab 101. Kegundahan rival
102
Bab 102. Kedatangan sirine
103
Bab 103. Are you...?
104
Bab 104. Defeat the enemy
105
Bab 105. Mengusik hati
106
Bab 106. Pungkas sebuah ketegangan
107
Bab 107. Sinyal debaran
108
Bab 108. Kena sawan?
109
Bab 109. Trending pada waktunya
110
Bab 110. Semua mesti berubah
111
Bab 111. Why you so Jeleous?
112
Bab 112. Cemburu
113
Bab 113. Kilas cerita
114
Bab 114. OMG
115
Bab 115. Bikin malu
116
Bab 116. Mencuri start
117
Bab 117. I love you my Boss My Enemy My Husband
118
Bab 118. Dikamar
119
Bab 119. What the...?
120
Bab 120. Serpihan perasaan
121
Bab 121. Istri saya!
122
Bab 122. Budak cinta
123
Bab 123. Bungkus!
124
Bab 124. Menuju hari bahagia part 1
125
Bab 125. Menuju hari bahagia part 2
126
Bab 126.Tagihan cicilan
127
Bab 127. Cinta itu, deritanya tiada akhir
128
Bab 128. Saya terima nikah dan kawinnya.
129
Bab 129. Ada yang berdesir
130
Bab 130. Waktu kan berlalu, tapi tidak cintaku
131
Bab 131. Tok Cer
132
Bab 132. Jangan tutup dirimu
133
Bab 133. Akan menjadi ?
134
Bab 134. Pregnant
135
Bab 135. Balada calon Bapak
136
Bab 136. What's wrong with Demas?
137
Bab 144. Salah letak
138
Bab 137. Ujian hidup
139
Bab 138. Paraplegia
140
Bab 139. Ayo kita menikah!
141
Bab 140. Titah orang tua
142
Bab 141. Tak bisa menunda
143
Bab 142. All support for a better life
144
Bab 143. Menuju pernikahan
145
Bab 145. Pilihan hidup
146
Bab 146. Jangan sedih-sedih
147
Bab 147. Ngidam
148
Bab 148. Imbang
149
Bab 149. Siklus kehidupan
150
Bab 150. Jamuan kasih
151
Bab 151. Devil beside you
152
Bab 152. Mencurigakan
153
Bab 153. Tak semudah rencana
154
Bab 154. Sebuah kasus
155
Bab 155. Sepenggal kisah dua insan
156
Bab 156. Situasi crowdit
157
Bab 157. Jalan menuju....
158
Bab 158. Hanya insan biasa
159
Bab 159. Secuil keresahan
160
Bab160. Dari hati ke hati
161
Bab 161. Mencium aroma kebusukan
162
Bab 162. Tiada menduga
163
Bab 163. Kenyataan itu pahit
164
Bab 164. Kenyataan ini begitu menyakitkan
165
Bab 165. Buah dari kecerobohan
166
Bab 166. Dua garis merah
167
Bab 167. Rencana kepindahan
168
Bab 168. Warna hidup manusia yang berbeda
169
Bab 169. Kehidupan baru
170
Bab 170. Pak Deo, finally i get it!
171
Bab 171. Aku telah kembali sayang!
172
Bab 172. Seberkas sinar kebahagiaan
173
Bab 173. Bimasena Wiwasata Darmawan
174
Bab 174. My Boss My Enemy My Husband END
175
Bab 175. Kisah Sadawira dan Claire

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!