...🌿🌿🌿...
...•...
...•...
...•...
Deo
Deo Alfa Darmawan, pria berusia 28 tahun dan tentu saja tampan sebab lahir dari bibit unggul pasangan Jessika Maheswari dan David Syailendra Darmawan. Menjadi pemegang kekuasaan tertinggi sektor jasa pelayanan yang khusus melayani beberapa maskapai penerbangan yang ada di Kota B setelah desakan dari orangtuanya.
" Mau sampai kapan begini terus, adik kamu saja sudah bisa mengelola usahanya sendiri!"
Membuatnya mau tak mau musti lebih unggul. Ia merupakan pria yang rentan soal harga diri.
Suasana hatinya tengah keruh sebab ia tengah bertengkar dengan kekasihnya. Membuat pria berperawakan tinggi tegap yang mirip dengan perangai papanya itu, uring-uringan bahkan disaat ia harus membersamai langsung jalannya interview beberapa pelamar.
Deo tengah bersih-bersih lingkup kerjanya yang disinyalir banyak sekali mempekerjakan orang-orang yang tidak berkompeten namun merajalela. Bahkan lebih parahnya, ia mendengar jika managernya yang bernama Aswin, berani menarik uang yang cukup besar dari orang-orang yang ia bawa masuk untuk bekerja disitu.
Definisi dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang nyata.
Deo baru dua bulan ini duduk di kursi kebesaran Darmawan Angkasa Ground Handling, sebuah perusahaan layanan jasa yang bergelut di sektor penebangan. Semua itu lantaran ia yang selama ia tinggal bersama Leo untuk belajar bisnis di kota S. Membuatnya selama ini jauh dari papa David dan Mama Jessika.
Naas, ia yang baru saja membeli cappucino dari cafe yang ada di lantai dasar itu, tanpa ia duga di tabrak okeh seorang wanita kurang ajar yang membuatnya kesal.
" Lho bos, baju anda?" Erik yang terkejut demi mendapati pakaian bosnya kotor itu, kini buru-buru mengambil tissue di lacinya.
Ya, Deo memilih untuk kembali ke kantornya yang berada di bangunan sebelah terminal domestik. Dekat dengan deretan bangunan perkantoran karyawan Nawangsa Pura. Sebuah badan usaha milik negara yang mengepalai puluhan bandar udara yang tersebar di seluruh pelosok tanah air.
Deo musti mengganti pakaiannya. Mana mungkin ia memulai interview dalam keadaan kacau begitu. No way!
" Tau tu, ada perempuan gila. Udah salah malah maki-maki, gila emang tuh orang!" Jawabnya sambil melempar pakaiannya keatas sofa abu-abu. Kesal demi mengingat kejadian tadi. Bahkan ia belum pernah di perlakukan buruk oleh wanita manapun. Yang ada ia malah dipuja.
Dasar sialan!
Erik hanya diam. Tak baik menyela bosnya yang sedang marah. Assiten Deo itu kini lebih memilih untuk membuka lemari yang menampilkan pilihan pakaian bagus dan mahal milik Deo. Semua itu atas perintah Tomy yang meminta Erik untuk menyediakan pakaian ganti, untuk hal urgent apabila ada rapat mendadak, atau jika ada delay berkepanjangan.
" Dah, aku pergi dulu!" Ucap Deo saat ia telah selesai mengancingkan kemeja formalnya dengan cepat.
" Ee bos, tunggu sebentar!" Cegah Erik yang terlihat mengambil dokumen dengan buru-buru.
Membuat Deo mengerutkan keningnya. Opo maneh?
" Tadi saya sebenernya mau ke terminal ngantar ini, tapi berhubung bos kesini ya jadi ..!"
Deo menyambar dokumen yang rupanya berisikan list nama-nama pelamar yang akan di interview pagi ini. Membuat Ucapan Erik menguap. Tanpa menunda lagi, Deo melesat menuju mobilnya lalu kembali ke terminal keberangkatan.
Sepanjang perjalanan banyak orang yang mengangguk sopan penuh hormat manakala menegur Deo. Semua juga tahu jika Deo merupakan orang nomer satu pemilik Ground Handling disana.
Pria kaya yang merupakan cucu dari Edy Darmawan.
Setibanya di terminal, ia langsung berjalan menuju lantai dua. Menapaki puluhan anak tangga yang terbuat dari kayu berdesain apik. Sebab bandara itu mengusung tema estetika Numero Uno.
Ia bisa melihat para pelamar yang terkejut saat ia menginjakkan kakinya di lantai dua. Gara-gara gadis ketus tadi ia bahkan terlambat sepuluh menit. Brengsek!
" Maaf saya terlambat!" Ucap Deo sesaat setelah ia membuka pintu ruangan lebar itu. Membuat kedua orang lainnya yang pagi itu juga menjadi pewawancara dari struktur terkait, mengangguk sopan.
Fransisca, seorang wanita paruh baya yang ditunjuk Deo untuk mengetahui knowledge serta performance para pelamar. Berkompeten untuk mengoreksi penampilan serta kecerdasan calon pegawai.
Daniel, seorang leader team passasi dan operation land side, pria berusia 25 tahun yang fasih berbahasa Inggris dan kerap ditunjuk untuk menangani segala komplain penumpang baik lokal maupun asing. Dan orang seperti Daniel inilah yang tahu semua kondisi di lapangan. Pun dengan tuntutan kriteria, pemenuhan staff baru yang musti berkompeten.
" Kita mulai saja Pak?" Tanya Daniel saat melihat Deo telah duduk di singgasananya yang berada di tengah.
" Ya, langsung aja. Ini kamu panggil!" Deo menyerahkan list yang sudah Erik rangkum.
Deo nampak serius saat peserta pertama masuk. Deo sengaja ingin mengetahui langsung kemampuan peserta lewat interview langsung. Baru setelah itu , mereka akan mengikuti uji tulis dan kemampuan.
Terlalu lama apabila ujian dulu.
Sudah ketujuh peserta yang masuk namun kesemua benar-benar belum ada yang memenuhi kriteria. Sekalinya ada yang cantik, tinggi sesuai namun kurang dalam komunikasi dan juga penguasaan bahasa Inggrisnya. Atau ada yang fasih berbahasa, namun tingginya yang sangat dibawah kriteria.
Bagiamanapun juga good looking merupakan indikator untuk mejadi pelayan publik yang mumpuni. Sebab itu merupakan tuntutan dari Airline.
Selain itu, menguasai bahasa Inggris juga merupakan hal wajib dan mandatori, sebagai pemenuhan kualifikasi diterimanya para pelamar untuk bekerja menjadi staff Airline.
" Break dulu atau lanjut pak?" Tanya Daniel demi melihat wajah Deo yang masih keruh. Sudah dapat banyak namun belum satupun yang lolos kriteria.
" Satu lagi deh, setelah ini break dulu!" Jawab Deo lesu.
Daniel maju dan hendak melakukan hal yang sudah tujuh kali ia lakukan. Memanggil peserta.
" Saudari Arimbi!" Daniel membuka pintu dan menyebut nama pelamar satu lagi.
Bu Fransisca tekun membaca curriculum vitae/ daftar riwayat hidup milik peserta nomor delapan itu, sementara Deo memijat keningnya yang terasa mumet. Tak fokus sebab kepikiran kekasihnya.
TOK TOK TOK
" Sepertinya ini agak paham attitude!" Ucap Fransisca yang mengangguk senang. Deo mengangguk setuju dan kini nampak membenarkan posisi duduknya.
" Masuk!" Ucap Deo mulai serius. Semoga setelah ini dapat yang sesuai kriteria.
" Selamat pagi!" Sapa seorang wanita dengan penuh percaya diri.
DEG
Baik Deo maupun Arimbi membulatkan matanya manakala menatap satu sama lain. Benar-benar tak menyangka jika keduanya akan bertemu kembali setelah apa yang terjadi di bawah tadi. Membuat Daniel dan Fransisca saling pandang.
" Kamu!"
" Kamu!"
.
.
.
.
.
.
Keterangan:
Passasi : Bagian pelayanan penumpang mulai dari check-in tiket, boarding gate, penyerahan penumpang di dalam pesawat, hingga kedatangan dan pelayanan bagasi
Operation : Pekerjaannya meliputi bagian belakang yang berhubungan langsung dengan pilot dan penanganan pesawat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Siti Nur M. Yahya
waduh ketemu gadis barbar si deo 😁
2024-04-26
0
𝐕⃝⃟🏴☠️𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐
Badalaahh.. kejutaann.. eehh sama2 terkejut maksudnya.
2023-12-15
0
dementor
iya kamu.. terus kamu lagi.. aduh kamu lagi kamu lagi.. 😭😭😭😭
2023-05-21
0