Bab 08. Kurang ajar!

...🌿🌿🌿...

...•...

...•...

...•...

Deo

Tak berselang lama setelah Deo memungkasi sambungan teleponnya, pintunya terbuka dan menampilkan sosok wanita bertubuh sexy, yang tak lain adalah kekasihnya. Terlihat menggoda karena pakaiannya selalu ketat sedikit terbuka.

Kawasan perkantoran di jajaran kantor Nawangsa Pura ,merupakan kawasan yang tidak terlalu vital seperti di area air side maupun terminal keberangkatan dan kedatangan. Lagipula, aviation security yang bertugas di sana sudah mengenal siapa Roro.

" Sayang!"

Roro langsung datang memeluk tubuh kekasihnya seraya sengaja menggesekkan dua benda kenyal kebanggaannya kepada Deo yang baru saja meletakkan sebuah ordner, ke rak khusus yang ada di samping meja kerjanya.

Membuat Deo tersenyum penuh arti.

" Kamu bawa mobil sendiri?" Ucap Deo melonggarkan pelukan mereka, dan kini memilih duduk di sofa warna abu yang sepertinya akan pas untuk menahan bobot mereka berdua.

" Iya lah, mau sama siapa lagi!" Ucap Roro seraya menundukkan tubuhnya. " Deo..maafin aku ya, udah dong kamu jangan ngambek lagi, bikin aku gak tenang tahu!"

Roro yang kini memeluk tubuh harum Deo, memanyunkan bibirnya. Ia ingin bermanja-manja dengan pria yang kerap meniduri itu. Ia tak bisa melepas Deo yang selama ini menjadi ATM berjalan untuknya.

" Aku cuman enggak suka kalau kamu itu marah-marah enggak jelas, kamu tahu aku sibuk akhir-akhir ini, banyak banget deadline yang musti kelar akhir bulan!"

" Aku cuma pingin kamu itu ngerti, itu aja!"

Roro melirik setumpuk buku tebal serta beberapa laporan yang menggunung di meja Deo. Membuatnya merasa bersalah. Deo sepertinya jujur dengan perkataannya.

" Am sorry beib!" Roro dengan cepat kini menangkup wajah Deo, dan sejurus kemudian melumaat bibir manis kekasihku itu. Roro beruntung bisa mengenal Deo. Pria kaya yang selalu di elu- elukan oleh kaum hawa.

Deo yang memang rindu dengan sentuhan menggilakan itu, seketika mengangkat tubuh Roro yang berpakaian ketat dengan belahan dada yang membuat sisi kelelakiannya tergugah dalam waktu sepersekian detik.

Desah*an serta lengu*han menjadi pemandu sorak kedua dalam aksi pertukaran Saliva itu. Deo meremas bokong Roro yang selalu menjadi bagian favoritnya itu, membuat dirinya lupa jika mereka tengah berada di kantor.

Namun beberapa detik kemudian,

JEBLAK!

Deo seketika tersentak dengan matanya yang sudah melebar manakala melihat Arimbi yang juga nampak syok, kini mematung di ambang pintu ruangannya.

Damned!!!!

" Heh, siapa kamu. Kurang ajar sekali!" Roro yang terkejut seketika memarahi Arimbi karena mereka aksi enak-enaknya terinterupsi.

Arimbi menelan ludahnya sekali lagi demi membunuh rasa takut. " Saya mau ambil hape saya!"

.

.

Arimbi

Ia terkejut manakala mendengar Deo yang malah meminta wanita berdada terbuka itu, untuk keluar, dari pada mengusirnya.

Ia melirik Roro yang menatap sengit ke arahnya dengan tatapan permusuhan. Kini, tinggal dia yang berdua dalam ruangan bersama pria mesum itu.

" Duduk!" Ucap Deo biasa saja padahal beberapa menit yang lalu, ia telah memergoki aksi mesum pasangan tidak tahu malu itu.

" Saya buru-buru pak, saya mau am....!"

" Duduk!" Ucap Deo dengan suara yang lebih tinggi. Membuat Arimbi mau tak mau duduk dengan wajah terpaksa.

" Sialan nih orang!"

" Saya mau ngomong sama kamu. Ada dua hal!" Ucap Deo melipat kedua tangannya ke atas meja. Menatap Arimbi dengan sorot mata tajam.

Arimbi menyipitkan matanya, pria mesum itu benar-benar menyebalkan sekali. Memangnya apa yang mau dibicarakan? Dasar mesum!

" Yang pertama, saya tersinggung sama kamu saat saya bicara tadi, kamu justru asik main ponsel. Bisa lebih menghargai orang saat berbicara?"

" Menghargai apanya, kamu aja mesum di dalam ruangan sampai-sampai gak dengar aku ngetuk pintu apa itu juga menghargai?" Batin Arimbi mengumpat di dalam hati.

" Maaf Pak, tapi tadi ada keluarga saya yan..."

" Saya belum selesai!" Sergah Deo dengan wajah yang makin sebal. Sama sekali tak suka jika di sela.

" Yang kedua, apa yang kamu lihat tadi cukup sampai disini saja. Awas kalau kamu sampai koar-koar ke orang lain. Saya bisa cari kamu sampai ke lobang semut, denger kamu!" Hardik Deo dengan wajah dua kali lebih serius.

" His, sialan sekali mulutnya. Memangnya siapa yang mau nyebarin berita cabul kayak gitu, asu ni orang!"

" Udah sekarang mau ngomong apa kamu?" Ucap Deo sejurus kemudian. Memberikan waktu bagi Arimbi.

Arimbi menghela napas. " Pertama saya mau mohon maaf jika bapak tersinggung. Tapi, saya tadi tidak ada maksud untuk berlaku curang, keluarga saya menghubungi saya karena ada hal penting, jadi saya..."

" Keluarga ? Keluarga apa yang namanya ' Jancok'?" Ucap Deo demi mengingat nama yang bolak-balik menghiasi layar berkedip ponsel Arimbi.

Arimbi mendelik. Oh tidak, jangan-jangan...

" Dari tadi ponsel butut kamu ini meraung-raung dengan nama jancok!" Ucap Deo sebal menyerahkan ponsel yang casingnya sudah pudar itu. Membuat Arimbi semakin resah.

Arimbi terlihat menyalakan ponselnya di tempat itu dengan rasa was-was, sama sekali tak mempedulikan Deo yang menatapnya tajam. Ia takut jika Wira mendatanginya, itu saja.

Deo menatap lekat Arimbi yang terlihat panik dan rautnya menunjukan keresahan yang begitu kentara. Kalau dilihat-lihat, Arimbi cantik juga. Apalagi bibir wanita itu terlihat ranum.

Haishh!!!

" Hah!" Ucap Arimbi setengah berteriak dan membuat Deo tersentak manakala membuka pesan di ponselnya yang baru saya menyala itu.

" Maaf Pak saya harus pergi!" Ucap Arimbi terlihat buru-buru dan meningkatkan Deo dengan wajah kesal.

Deo menggelengkan kepalanya kesal karena cara berpamitan wanita itu yang dinilainya jauh dari kata sopan.

" Kalau bukan karena Daniel dan Bu Sisca, gue ogah nerima dia!" Ucapnya bermonolog demi merasai sikap Arimbi yang terlihat sangat kurang ajar.

.

.

Roro

Ia kesal manakala mendengar Deo yang malah memintanya keluar, sesaat setelah kegiatan mereka terganggu dengan datangnya perempuan kurang ajar yang masuk tanpa mengetuk pintu.

" Sayang kamu tunggu dulu diluar sebentar, ini urusan kerajaan!" Ucap Deo kepadanya. Ia tak tahu jika perempuan yang sudah berwajah pias itu masih memiliki urusan dengan kekasihnya yang pasti saat ini pusing demi menahan gejolak dalam dirinya.

Hingga tak berselang lama, pintu ruangan Deo terbuka dan menampilkan sosok wanita yang terlihat buru-buru keluar.

" Gadis kampung kurang ajar!" Cibirnya yang mampu di dengar oleh Arimbi. Membuat langkah gadis itu terhenti.

" Apa kau bilang tadi?" Arimbi mendatangi Roro sebab tak terima ia dikatai kurang ajar.

" Gadis kampung kurang ajar!" Ucap Roro mencibir dengan wajah mengesalkan.

" Cari ribut?" Arimbi langsung mendorong dada Roro dengan kerasnya. Sama sekali tak takut meski wanita itu terlihat Hedo. Harga diri itu penting. Ia memang kampung dan miskin, tapi ia tidak kurang aja seperti yang di sangkakan.

Ia terpaksa menjeblak pintu sebab tak ada sahutan dari dalam, terlebih ia sangat membutuhkan ponselnya saat ini.

" Kurang ajar!" Balas Roro yang tak terima dirinya di dorong.

" Roro!"

Saat ia hendak melayangkan tamparan kepada Arimbi, Deo datang dan berhasil mencegahnya.

" Apa yang kamu lakukan?" Ucap Deo terkejut. Berjalan cepat demi ketegangan yang mendadak menyeruak.

" Mulut wanita kampung ini harus di kasih pelajaran sayang, sudah kurang ajar eee... beraninya dia mendorongku, wanita kam..."

Arimbi berhasil mencekal tangan mulus Roro yang berhiaskan gelang emas mahal, sejurus kemudian Arimbi mendorong Roro hingga mental ke dada Deo yang ada di belakangnya.

Membuat Deo terkejut.

" Biar aku kasih tahu apa itu kurang ajar. Kalian tahu, mesum di dalam kantor saat orang lain menunggu itu baru namanya kurang ajar. Permisi pak Deo yang terhormat!" Ucapnya dengan dada bergemuruh dan sejurus kemudian melesat keluar.

Deo terkejut demi menyaksikan keberanian Arimbi. Membuat Erik yang baru saja turun dari lantai dua itu melebarkan matanya.

" Apa baru saja terjadi pernah dunia?"

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Khairul Azam

Khairul Azam

nah aku suka karakter perempuan begini gak bisa ditindas, aku paling benci dan muak klo ada karakter pemeran perempuan yg bisanya cuman nangis pasrah padahal udah direndahkan, kaya miski derajat kita sama, sama sama hamba Allah. bener soh cuman novel tp gak selalu pasrah,

2024-12-27

0

𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

Sukaaa karekter Arimbi, wanita pemberani yang tidak mudah tertindas.

2023-12-15

0

dementor

dementor

👍👍👍👍

2023-05-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. Interview
2 Bab 02. Kamu!
3 Bab 03. Arimbi yang berkompeten
4 Bab 04. Griya untuk Deo
5 Bab 05. Di ujung keresahan
6 Bab 06. Lolos seleksi
7 Bab 07. You are my enemy
8 Bab 08. Kurang ajar!
9 Bab 09. Gangguan
10 Bab 10. Masih ada orang baik
11 Bab 11. Interupsi Erik
12 Bab 12. Briefing intern
13 Bab 13. Lesehan Sayu Wiwit
14 Bab 14. Wanita pengupas degan
15 Bab 15. Oh sial!
16 Bab 16. Wanita manis
17 Bab 17. Direktur
18 Bab 18. You are my enemy
19 Bab 19. Kecemasan Daniel
20 Bab 20. Rasa penasaran bagi semua orang
21 Bab 21. Ready to work
22 Bab 22. Benar-benar musuh
23 Bab 23. Lintas cerita
24 Bab 24. Arti sebuah pertemanan
25 Bab 25. Bertemu lagi
26 Bab 26. Bertemu manusia normal
27 Bab 27. For Complain to be a Compliment
28 Bab 28. Sebuah bahaya
29 Bab 29. Menikah?
30 Bab 30. Pasangan Tom and Jerry
31 Bab 31. Flashback
32 Bab 32. Suami
33 Bab 33. Keresahan
34 Bab 34. Perjanjian tak masuk akal
35 Bab 35. Deep talk
36 Bab 36. Silent husband
37 Bab 37. Menjemput
38 Bab 38. Pulang ke rumahmu
39 Bab 39. Kegusaran seorang kekasih
40 Bab 40. Inikah rasanya....
41 Bab 41. Berduel
42 Bab 42. SP satu
43 Bab 43. Satu permohonan
44 Bab 44. Apakah itu perhatian?
45 Bab 45. Rasa di luar kendali
46 Bab 46. Menebar benih simpati segulut demi segulut
47 Bab 47. Deraan keresahan
48 Bab 48. Di kegelisahan hati
49 Bab 49. Percikan api kecemburuan
50 Bab 50. Gengsi amat Pak!
51 Bab 51. Mulai peduli
52 Bab 52. Sebentuk rasa perhatian
53 Bab 53. Menyingkap tabir
54 Bab 54. Kita selesai!
55 Bab 55. Mabuk
56 Bab 56. Jackpot untuk pria mabuk
57 Bab 57. What' wrong?
58 Bab 58. Perubahan sikap
59 Bab 59. Rencana
60 Bab 60. Tugas sang Baginda
61 Bab 61. Rasa di hati
62 Bab 62. Sejumput rasa yang mengakar
63 Bab 63. Takdir macam apa ini?
64 Bab 64. Semakin mengusik
65 Bab 65. Hakikat rasa cemburu
66 Bab 66. Nyari penyakit
67 Bab 67. Wanita yang pandai bersiasat
68 Bab 68. Apa mereka bertengkar?
69 Bab 69. Menjadi teman baik
70 Bab 70. Ikhtiar insan biasa
71 Bab 71. Kena kau
72 Bab 72. Asmaradahana
73 Bab 73. Menyambut
74 Bab 74. Cause you are My Boss My Enemy My Husband
75 Bab 75. Benci itu, biasanya awal dari?
76 Bab 76. Buaian Cinta
77 Bab 77. Sakit
78 Bab 78. Bertanggungjawab
79 Bab 79. Crowdit
80 Bab 80. Sebuah masalah yang beranak pinak
81 Bab 81. Serangan rival
82 Bab 82. Arti sebuah kerinduan
83 Bab 83. Satu cerita dua manusia
84 Bab 84. Terciduk?
85 Bab 85. Interogasi kelas amatir
86 Bab 86. Sayonara
87 Bab 87. Kemarahan Deo
88 Bab 88. Secuil ungkapan
89 Bab 89. Getaran itu ada
90 Bab 90. Sirnanya kegundahan
91 Bab 91. Diculik
92 Bab 92. In danger
93 Bab 93. Deo, tolong aku!
94 Bab 94. Lari dari kejaran
95 Bab 95. Get ready for action
96 Bab 96. Save Arimbi part 1
97 Bab 97. Save Arimbi part 2
98 Bab 98. Save Arimbi part 3
99 Bab 99. Find You
100 Bab 100. Karena kau ada bersamaku
101 Bab 101. Kegundahan rival
102 Bab 102. Kedatangan sirine
103 Bab 103. Are you...?
104 Bab 104. Defeat the enemy
105 Bab 105. Mengusik hati
106 Bab 106. Pungkas sebuah ketegangan
107 Bab 107. Sinyal debaran
108 Bab 108. Kena sawan?
109 Bab 109. Trending pada waktunya
110 Bab 110. Semua mesti berubah
111 Bab 111. Why you so Jeleous?
112 Bab 112. Cemburu
113 Bab 113. Kilas cerita
114 Bab 114. OMG
115 Bab 115. Bikin malu
116 Bab 116. Mencuri start
117 Bab 117. I love you my Boss My Enemy My Husband
118 Bab 118. Dikamar
119 Bab 119. What the...?
120 Bab 120. Serpihan perasaan
121 Bab 121. Istri saya!
122 Bab 122. Budak cinta
123 Bab 123. Bungkus!
124 Bab 124. Menuju hari bahagia part 1
125 Bab 125. Menuju hari bahagia part 2
126 Bab 126.Tagihan cicilan
127 Bab 127. Cinta itu, deritanya tiada akhir
128 Bab 128. Saya terima nikah dan kawinnya.
129 Bab 129. Ada yang berdesir
130 Bab 130. Waktu kan berlalu, tapi tidak cintaku
131 Bab 131. Tok Cer
132 Bab 132. Jangan tutup dirimu
133 Bab 133. Akan menjadi ?
134 Bab 134. Pregnant
135 Bab 135. Balada calon Bapak
136 Bab 136. What's wrong with Demas?
137 Bab 144. Salah letak
138 Bab 137. Ujian hidup
139 Bab 138. Paraplegia
140 Bab 139. Ayo kita menikah!
141 Bab 140. Titah orang tua
142 Bab 141. Tak bisa menunda
143 Bab 142. All support for a better life
144 Bab 143. Menuju pernikahan
145 Bab 145. Pilihan hidup
146 Bab 146. Jangan sedih-sedih
147 Bab 147. Ngidam
148 Bab 148. Imbang
149 Bab 149. Siklus kehidupan
150 Bab 150. Jamuan kasih
151 Bab 151. Devil beside you
152 Bab 152. Mencurigakan
153 Bab 153. Tak semudah rencana
154 Bab 154. Sebuah kasus
155 Bab 155. Sepenggal kisah dua insan
156 Bab 156. Situasi crowdit
157 Bab 157. Jalan menuju....
158 Bab 158. Hanya insan biasa
159 Bab 159. Secuil keresahan
160 Bab160. Dari hati ke hati
161 Bab 161. Mencium aroma kebusukan
162 Bab 162. Tiada menduga
163 Bab 163. Kenyataan itu pahit
164 Bab 164. Kenyataan ini begitu menyakitkan
165 Bab 165. Buah dari kecerobohan
166 Bab 166. Dua garis merah
167 Bab 167. Rencana kepindahan
168 Bab 168. Warna hidup manusia yang berbeda
169 Bab 169. Kehidupan baru
170 Bab 170. Pak Deo, finally i get it!
171 Bab 171. Aku telah kembali sayang!
172 Bab 172. Seberkas sinar kebahagiaan
173 Bab 173. Bimasena Wiwasata Darmawan
174 Bab 174. My Boss My Enemy My Husband END
175 Bab 175. Kisah Sadawira dan Claire
Episodes

Updated 175 Episodes

1
Bab 01. Interview
2
Bab 02. Kamu!
3
Bab 03. Arimbi yang berkompeten
4
Bab 04. Griya untuk Deo
5
Bab 05. Di ujung keresahan
6
Bab 06. Lolos seleksi
7
Bab 07. You are my enemy
8
Bab 08. Kurang ajar!
9
Bab 09. Gangguan
10
Bab 10. Masih ada orang baik
11
Bab 11. Interupsi Erik
12
Bab 12. Briefing intern
13
Bab 13. Lesehan Sayu Wiwit
14
Bab 14. Wanita pengupas degan
15
Bab 15. Oh sial!
16
Bab 16. Wanita manis
17
Bab 17. Direktur
18
Bab 18. You are my enemy
19
Bab 19. Kecemasan Daniel
20
Bab 20. Rasa penasaran bagi semua orang
21
Bab 21. Ready to work
22
Bab 22. Benar-benar musuh
23
Bab 23. Lintas cerita
24
Bab 24. Arti sebuah pertemanan
25
Bab 25. Bertemu lagi
26
Bab 26. Bertemu manusia normal
27
Bab 27. For Complain to be a Compliment
28
Bab 28. Sebuah bahaya
29
Bab 29. Menikah?
30
Bab 30. Pasangan Tom and Jerry
31
Bab 31. Flashback
32
Bab 32. Suami
33
Bab 33. Keresahan
34
Bab 34. Perjanjian tak masuk akal
35
Bab 35. Deep talk
36
Bab 36. Silent husband
37
Bab 37. Menjemput
38
Bab 38. Pulang ke rumahmu
39
Bab 39. Kegusaran seorang kekasih
40
Bab 40. Inikah rasanya....
41
Bab 41. Berduel
42
Bab 42. SP satu
43
Bab 43. Satu permohonan
44
Bab 44. Apakah itu perhatian?
45
Bab 45. Rasa di luar kendali
46
Bab 46. Menebar benih simpati segulut demi segulut
47
Bab 47. Deraan keresahan
48
Bab 48. Di kegelisahan hati
49
Bab 49. Percikan api kecemburuan
50
Bab 50. Gengsi amat Pak!
51
Bab 51. Mulai peduli
52
Bab 52. Sebentuk rasa perhatian
53
Bab 53. Menyingkap tabir
54
Bab 54. Kita selesai!
55
Bab 55. Mabuk
56
Bab 56. Jackpot untuk pria mabuk
57
Bab 57. What' wrong?
58
Bab 58. Perubahan sikap
59
Bab 59. Rencana
60
Bab 60. Tugas sang Baginda
61
Bab 61. Rasa di hati
62
Bab 62. Sejumput rasa yang mengakar
63
Bab 63. Takdir macam apa ini?
64
Bab 64. Semakin mengusik
65
Bab 65. Hakikat rasa cemburu
66
Bab 66. Nyari penyakit
67
Bab 67. Wanita yang pandai bersiasat
68
Bab 68. Apa mereka bertengkar?
69
Bab 69. Menjadi teman baik
70
Bab 70. Ikhtiar insan biasa
71
Bab 71. Kena kau
72
Bab 72. Asmaradahana
73
Bab 73. Menyambut
74
Bab 74. Cause you are My Boss My Enemy My Husband
75
Bab 75. Benci itu, biasanya awal dari?
76
Bab 76. Buaian Cinta
77
Bab 77. Sakit
78
Bab 78. Bertanggungjawab
79
Bab 79. Crowdit
80
Bab 80. Sebuah masalah yang beranak pinak
81
Bab 81. Serangan rival
82
Bab 82. Arti sebuah kerinduan
83
Bab 83. Satu cerita dua manusia
84
Bab 84. Terciduk?
85
Bab 85. Interogasi kelas amatir
86
Bab 86. Sayonara
87
Bab 87. Kemarahan Deo
88
Bab 88. Secuil ungkapan
89
Bab 89. Getaran itu ada
90
Bab 90. Sirnanya kegundahan
91
Bab 91. Diculik
92
Bab 92. In danger
93
Bab 93. Deo, tolong aku!
94
Bab 94. Lari dari kejaran
95
Bab 95. Get ready for action
96
Bab 96. Save Arimbi part 1
97
Bab 97. Save Arimbi part 2
98
Bab 98. Save Arimbi part 3
99
Bab 99. Find You
100
Bab 100. Karena kau ada bersamaku
101
Bab 101. Kegundahan rival
102
Bab 102. Kedatangan sirine
103
Bab 103. Are you...?
104
Bab 104. Defeat the enemy
105
Bab 105. Mengusik hati
106
Bab 106. Pungkas sebuah ketegangan
107
Bab 107. Sinyal debaran
108
Bab 108. Kena sawan?
109
Bab 109. Trending pada waktunya
110
Bab 110. Semua mesti berubah
111
Bab 111. Why you so Jeleous?
112
Bab 112. Cemburu
113
Bab 113. Kilas cerita
114
Bab 114. OMG
115
Bab 115. Bikin malu
116
Bab 116. Mencuri start
117
Bab 117. I love you my Boss My Enemy My Husband
118
Bab 118. Dikamar
119
Bab 119. What the...?
120
Bab 120. Serpihan perasaan
121
Bab 121. Istri saya!
122
Bab 122. Budak cinta
123
Bab 123. Bungkus!
124
Bab 124. Menuju hari bahagia part 1
125
Bab 125. Menuju hari bahagia part 2
126
Bab 126.Tagihan cicilan
127
Bab 127. Cinta itu, deritanya tiada akhir
128
Bab 128. Saya terima nikah dan kawinnya.
129
Bab 129. Ada yang berdesir
130
Bab 130. Waktu kan berlalu, tapi tidak cintaku
131
Bab 131. Tok Cer
132
Bab 132. Jangan tutup dirimu
133
Bab 133. Akan menjadi ?
134
Bab 134. Pregnant
135
Bab 135. Balada calon Bapak
136
Bab 136. What's wrong with Demas?
137
Bab 144. Salah letak
138
Bab 137. Ujian hidup
139
Bab 138. Paraplegia
140
Bab 139. Ayo kita menikah!
141
Bab 140. Titah orang tua
142
Bab 141. Tak bisa menunda
143
Bab 142. All support for a better life
144
Bab 143. Menuju pernikahan
145
Bab 145. Pilihan hidup
146
Bab 146. Jangan sedih-sedih
147
Bab 147. Ngidam
148
Bab 148. Imbang
149
Bab 149. Siklus kehidupan
150
Bab 150. Jamuan kasih
151
Bab 151. Devil beside you
152
Bab 152. Mencurigakan
153
Bab 153. Tak semudah rencana
154
Bab 154. Sebuah kasus
155
Bab 155. Sepenggal kisah dua insan
156
Bab 156. Situasi crowdit
157
Bab 157. Jalan menuju....
158
Bab 158. Hanya insan biasa
159
Bab 159. Secuil keresahan
160
Bab160. Dari hati ke hati
161
Bab 161. Mencium aroma kebusukan
162
Bab 162. Tiada menduga
163
Bab 163. Kenyataan itu pahit
164
Bab 164. Kenyataan ini begitu menyakitkan
165
Bab 165. Buah dari kecerobohan
166
Bab 166. Dua garis merah
167
Bab 167. Rencana kepindahan
168
Bab 168. Warna hidup manusia yang berbeda
169
Bab 169. Kehidupan baru
170
Bab 170. Pak Deo, finally i get it!
171
Bab 171. Aku telah kembali sayang!
172
Bab 172. Seberkas sinar kebahagiaan
173
Bab 173. Bimasena Wiwasata Darmawan
174
Bab 174. My Boss My Enemy My Husband END
175
Bab 175. Kisah Sadawira dan Claire

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!