Ghost Partner

Ghost Partner

Chapter 1 : Sweet Pea.

 Chapter 1: Sweet Pea.

 Hari pertama di tempat persembahan makanan untuk para arwah dupa dupa masih menyala mengisi udara disana di sebuah tempat peristirahatan terakhir untuk jiwa yang sudah meninggal yang terletak di pinggir jalan umum. Seorang hantu cantik sedang memakan donat kentang hangat dan gurih dengan saus tomat.

"Apa yang kamu makan?" tanya hantu berambut panjang berbaju putih.

"Donat kentang" jawab Si Hantu Cantik.

"Kau tidak makan makanan hantu?" tanya Si Hantu berambut panjang.

"Tidak" Jawab Si Hantu cantik.

"Tapi, itu kan makanan manusia. Dari mana kau mendapatkan itu?" tanya Si Hantu berambut panjang.

"Aku tahu tapi aku ingin makan ini" kata Si Hantu Cantik.

 Mereka berdua bersandar duduk di pagar depan tempat pemakaman disana menatap ke arah jalan raya yang amat rumit untuk dijelaskan.

"Aku ingin bersekolah seperti mereka" kata Si Hantu Cantik.

"Permintaanmu tidak masuk akal" kata Si Hantu temannya itu.

"Sepertinya mengasyikkan" kata Si Hantu Cantik.

"Jangan berulah takdir kita sudah menjadi hantu" kata Si Hantu temannya itu.

"Aku akan menjadi manusia yang baik" kata Si Hantu Cantik membuat janji.

"Siapa yang suka merusak pemakaman ini?" tanya Si Hantu berambut panjang.

"Itu aku. Oke, aku tahu. Aku selalu buat masalah disini" kata Si Hantu Cantik.

"Apa mereka tidak lelah hampir setiap hari seperti itu?" tanya Si Hantu berambut panjang.

 Dari dua kubu yang berbeda dari wilayah berbeda sedang memperebutkan entah apa itu membuat semua yang melihatnya langsung lari menjauh dari segala aksi mereka. Senjata yang mereka bawa tak segan untuk digunakan saling serang dengan masih memakai seragam sekolah mereka terlibat tawuran antar sesama sekolah menengah atas dengan berbeda sekolah. Kedua hantu ini datang lebih awal di hari yang seperti biasa mereka melakukan aktivitas itu di hari hari sebelumnya sudah bersiap dengan makanan yang mereka bawa layaknya akan menonton film di sebuah bioskop.

"Geser ke kanan kami juga ingin menonton mereka berkelahi" kata Hantu yang lain datang ikut menonton aksi tawuran antar pelajar.

 Hantu hantu duduk berjejer di depan makam dengan tertib menonton aksi tawuran yang sudah menjadi tontonan biasa di wilayah itu.

"Hitung berapa bangunan yang rusak akibat mereka?" Kata Si Hantu berambut panjang.

 Para hantu sedang bersaing menghitung berapa jumlah bangunan yang telah rusak.

"Tiga puluh" kata Hantu yang lain berambut merah diikat ke arah atas kepala.

"Kau kalah, aku akan menjadi pemilik wilayah ini minggu ini" kata Si Hantu berambut merah.

 Semua hantu memberikan sebagian makanan yang mereka punya untuk pemenang kuis sore ini.

"Apa kita perlu ikut campur urusan mereka?" tanya Si Hantu Cantik.

"Kau ingin dimarahi penjaga pemakaman umum ini" kata Si Hantu berambut merah.

"Iya. Tidak jadi, aku anak baik" jawab Si Hantu Cantik.

"Berhenti memarahi junior mu" kata Si Hantu berambut panjang.

"Aku tidak memarahinya, tapi aku pernah melakukan apa yang ingin ia lakukan" kata Si Hantu berambut merah.

"Dan dia digantung selama seminggu di pohon dibelakang kita" kata Hantu berambut pendek berwarna orange.

"Aku ingat itu" kata Si Hantu Cantik'

"Terimakasih sudah memberi ku makan waktu itu" kata Si Hantu berambut merah kepada hantu cantik.

 Hantu yang dibilang cantik adalah hantu yang minggu sebelumnya telah menguasai wilayah pemakaman itu di minggu berikutnya setelah kekuasaan berganti mereka sama seperti hantu yang lainnya yang memang semua hantu disana berwujud sama saja seperti selayaknya seorang hantu tak ada perbedaan.

"Dari mana kau dapat linen dress itu?" tanya Si Hantu Cantik.

 Hantu berambut merah menjawab, dan berkata  "Aku mendapatkan ini di pasar malam baru di dekat sini".

"Lalu kau, cotton dress mu?" tanya Si Hantu Cantik.

 Si Hantu berambut panjang menjawab "Sama juga dengan dia".

"Aku akan mencari baju baru juga di sana" kata Si Hantu cantik.

"Kau tidak ingin menonton pertandingan mereka sampai selesai?" tanya Si Hantu berambut panjang.

"Kabari aku siapa yang menang nanti. Aku pergi" kata Si Hantu Cantik.

 Dia pergi berlari menuju pasar malam para hantu  tentu saja untuk membeli baju baru yang ia inginkan.

 Sampailah Si Hantu Cantik di pasar malam gaib yang tidak jauh dari pemakaman keramat tempat ia tinggal bersama dengan yang lainnya kira kira berjarak satu setengah kilometer jauhnya jika dihitung seperti perhitungan manusia.

 Si Hantu cantik langsung saja memilah dan memilih pakaian yang ia butuhkan dan cocok sesuai gaya berpakaian yang ia sukai.

"Aku dapat!" Kata Si Hantu Cantik berteriak agak keras.

 Semua hantu hantu disana mendengar Hantu gadis ini berbicara cukup keras. Satu linen pants berwarna putih dan satu sweatshirt berwarna hitam ke abu abuan dengan gambar kepala harimau di belakangnya ia pilih.

 Gadis ini membayar dengan dedaunan dengan jumlah sepuluh lembar kepada penjual untuk  pakaian yang ada di lengan kirinya.

 Dia bergegas cepat pergi ke toilet umum yang tersedia disana dengan kecepatan bertambah ia berlari.

"Salah siapa memakan makanan manusia, kau kan hantu" kata Si Hantu Cantik sedang tiba tiba mengalami sakit perut.

 Dia telah selesai dengan urusan pribadi di toilet umum itu. Saat ia keluar dari sana sama saja ekspresi yang biasa hantu perlihatkan dengan berbagai ekspresi kekocakkan mereka. Mereka sedang berpesta malam ini.

"Aku harus cepat pulang, jangan sampai mereka menyeret ku mengikuti pesta malam ini" kata Si Hantu Cantik.

 Si Hantu Cantik tak ingin ikut serta dalam pesta karena ia takut dengan orang orang yang tidak ia kenal meski ia tahu mereka juga sesama hantu sepertinya.

"Kabur cepat!" kata Si Hantu Cantik. Dia terbang menghilang dari tempat itu untuk segera pulang.

 Dia lupa dia cuma hantu sederhana dia tidak bisa seenaknya terus pergi menghilang seperti hantu hantu seniornya.

 Di hari yang belum terlalu malam dia masuk kedalam bus untuk alat transportasinya agar cepat sampai di rumah sendirian disana bergabung dengan manusia manusia yang juga terlihat sedang sibuk dengan aktivitas mereka.

 Si Hantu Cantik menjaga keseimbangan dengan memegang alat yang tersedia di atasnya berdiri sekarang. Dia juga melihat seorang paranormal yang ia tahu dia bukan dari wilayah ini lebih tepatnya orang itu baru saja ia lihat di dalam bus yang sama ia naiki ini.

 Ia turun dengan perasaan putus asa tanpa mempedulikan Si Hantu Cantik dia hanya menatap sejenak dan segera turun dari dalam bus.

 Dia tak sadar bahwa sesuatu miliknya telah tertinggal di kursi bus tempat ia duduk sebelumnya disana lalu hantu cantik itu mengambil sebuah botol kecil berukuran tujuh sentimeter dengan tertutup rapat tutup yang terbuat dari kayu sebuah benda cair berwarna biru gelap ada didalam botol kecil itu.

 Si Hantu Cantik sedang memeriksa botol itu dan mencoba membuka tutup botol itu dan akan meminum isi dari botol yang ia temukan.

 Bus berhenti secara tiba tiba lalu botol dan seluruh isinya terlempar mengenai pundak gadis yang ada di depan si hantu.

 Gadis itu tak mungkin merasakan apa yang akan diminum oleh si hantu karena si hantu tahu isi dari botol itu adalah sebuah mantra yang langka yang ia tahu sebuah mantra yang memudahkan setiap hantu bisa menjadi manusia meski dengan batas waktu yang tidak menentu.

"Bagaimana ini, aku kehilangan mantra dari paranormal itu?" tanya Si Hantu Cantik sedih.

 Si Hantu Cantik terus memandangi gadis itu dengan rasa marah seperti kebanyakan hantu jika sedang marah.

 Gadis itu turun dari bus lalu Si Hantu Cantik ikut turun setelah gadis itu turun dari bus.

"Kenapa dia juga terlihat sedih, padahal menjadi manusia sungguh sangat sempurna" kata Si Hantu Cantik.

 Si Hantu Cantik mengikuti langkah kemana gadis ini pergi dia dengan gaun putih dan bersepatu hak sedang berwarna coklat dan ponsel di tangan.

 Bagaimana gadis ini berjalan, Si Hantu Cantik mengikut persis gaya gadis ini berjalan.

"Apa dia habis di bully. Sayang sekali tangan dan kakinya banyak terdapat luka" kata Si Hantu Cantik.

 Hantu ini berjalan didepan gadis ini dengan berjalan mundur menatap gadis ini terus menerus.

"Apa dia lapar, tapi tidak mungkin. Gadis jaman sekarang suka diet" kata Si Hantu Cantik.

"Lalu dia kenapa, tidak mungkin karena alasan itu. Dia terlihat masih baik baik saja. Beruntungnya kamu" kata Si Hantu Cantik.

"Kamu kenapa, kenapa nangis sejak turun dari bus tadi?" tanya Si Hantu Cantik.

"Raganya sangat wangi, sangat cocok dengan ku pula. Itu mungkin karena dia terkena mantra yang tertumpah di pundaknya tadi" kata Si Hantu Cantik.

"Hai gadis cantik, aku hanya merasa kasihan padamu. Mungkin aku bisa menolongmu" kata Si Hantu Cantik.

 Dia membuka pintu masuk rumah sebuah rumah di lantai ketiga rumah vertikal yang dihuni banyak orang dari golongan kelas menengah kebawah.

Dia terlihat marah juga sedih saat berbicara dengan seseorang di dalam ponsel.

"Berhenti menyuruh ku lagi, aku tak akan tertipu lagi dengan ucapanmu" kata Gadis yang diikuti oleh Hantu ini.

 Ponselnya bergetar lagi namun ia tak meladeni orang yang sedang memanggilnya sekarang.

"Ku kira dia akan mengajakku pergi ke sebuah pesta ternyata dia memerintah ku untuk membeli barang haram itu" kata Gadis ini menghapus make up natural yang ia pakai di wajahnya dengan micellar water yang ia taruh diatas kapas putih.

 Gadis ini kabur setelah ia tahu akan dimanfaatkan oleh seseorang yang ia kenal untuk membeli barang barang yang akan digunakan saat akan melakukan tawuran.

 Si Hantu ikut bercermin di cermin yang sama dengan gadis di sebelahnya. Gadis ini tak menyadari keberadaan hantu cantik itu.

 Seharusnya dia lebih tertarik dengan bisnisnya sendiri tapi hatinya sangat berat kepada gadis yang ia temui secara tak sengaja di bus. Dia tertarik reaksi apa yang akan ditimbulkan dari sebotol kecil mantra dari paranormal tadi terhadap gadis ini.

 Hantu ini menunggu gadis ini sampai ia tertidur dan itu sangat lama. Ia harus ikut belajar bersama menunggu gadis ini tidur.

 Gadis ini sudah berganti pakaian berselimut tipis berwarna abu abu tidur diatas tempat tidur tipis di rumah sendirian.

 Hantu Cantik dengan segera masuk kedalam raga gadis yang baru ia temui tadi.

"Aku bisa menjadi manusia?" tanya Si Hantu Cantik.

 

 Dia langsung bangun dari tempat tidur pergi kemudian mengambil cermin pecah yang dimiliki pemilik raga gadis itu.

"Wahhh. Wajah gadis ini berubah menjadi wajah ku" kata Si Gadis Hantu Cantik.

 Dia sangat senang dengan mimpinya yang telah terwujud.

 Menari kegirangan di dalam rumah dengan menyetel musik dengan suara keras di tengah tengah malam hampir menuju pukul satu pagi.

"Apa apaan aku ini, ini sudah malam" kata Si Hantu Cantik.

 Karena ulahnya ini bayi bayi dan anak anak kecil tetangganya terbangun dan menangis.

 Hantu Cantik ini seperti mendapatkan kesempatan kedua untuk bisa menjadi manusia seperti di kehidupan sebelum ia meninggal dulu.

 Hantu itu juga merasakan mengantuk.

"Aku bisa merasakan mengantuk, apa karena aku ada di dalam raga gadis ini. Anggap saja iya" kata Si Hantu Cantik.

 Dia tertidur seperti manusia pada umumnya.

 Jarum jam dinding rumah terus berputar tiap detik hingga pukul empat pagi.

 Jam alarm berbunyi di dekat bantal gadis ini tidur.

 Waktunya bersiap untuk berangkat ke sekolah.

"Apa yang terjadi dengan ku?" Tanya Si Hantu Cantik.

 Dia mengambil cermin milik gadis ini lagi. Bercermin kembali.

"Aku tidak bisa keluar dari tubuh gadis ini, bagaimana ini?" tanya Si Hantu Cantik.

 Dia mulai panik dia berusaha mencari jalan keluar dari masalah yang ia alami sekarang. Dia ingin segera pergi mencari seseorang untuk membantunya keluar dari tubuh gadis itu.

"Aku baru ingat, gadis ini bukan hantu" kata Si Hantu Cantik.

 Dia bersiap akan masuk ke kamar mandi membersihkan diri dan berganti pakaian bersih.

 Gadis ini tidak pergi ke sekolah meja yang ia duduki saat ini kosong tak terisi oleh siapapun.

 Dari luar kelas di jam istirahat sekolah pertama  datang sendirian berstyle keren belum sempurna tinggi juga tampan. Setiap langkah kehadiran remaja ini semua siswa terlihat takut pada remaja ini. Hidupnya selalu tak pernah susah itulah pandangan semua orang tentang Jun.

 Remaja ini mencengkram kerah salah satu siswa di kelas pemilik raga gadis yang dirasuki oleh hantu cantik.

"Dimana dia?" tanya seorang remaja laki laki kepada salah satu teman kelas gadis yang tubuhnya dirasuki oleh Hantu Cantik.

"Aku tidak tahu, dia tidak masuk hari ini" jawab teman gadis yang  dirasuki oleh hantu cantik.

 Dia melepaskan tangannya dari kerah baju remaja laki laki tersebut kemudian pergi setelah melihat gadis yang ia cari  temuk

"Malang benar teman kita disukai oleh preman seperti dia" kata salah satu siswi di kelas itu.

 Siswi ini adalah siswa yang menyandang siswi tercantik dan terkeren di sekolah juga gadis tergolong mulai jarang di trampolin cerita. Lalu dari keluarga. Berambut panjang dan tak pernah lupa di styling setiap berangkat ke sekolah, penampilan adalah yang utama. Bee teman teman sekolahnya memanggil.

 Si Hantu Cantik berlari naik bus menuju tempat pemakaman itu yaitu tempat tinggalnya dengan menggunakan raga gadis yang ia temui tadi malam.

 Jemari tangan manisnya tidak berhenti mengetuk besi yang ia pegang dari dalam bus yang tak jauh dari kursi tempat ia duduk didalam bus.

"Seandainya saja aku tak ingin menjadi manusia, pasti ini takkan terjadi" kata Si Hantu Cantik kepalanya ia bentur-benturkan  di dalam kaca bus.

Episodes
1 Chapter 1 : Sweet Pea.
2 Chapter 2 : Masa aku harus bilang aku hantu.
3 Chapter 3: Untuk hari ini.
4 Chapter 4: Hello. Everybody!.
5 Chapter 5: Dia hanya baik, tidak suka.
6 Chapter 6: Kita masih bisa berteman kan?.
7 Chapter 7: Cool Down Your Room
8 Chapter 8: Apa yang terjadi. Bertahanlah!.
9 Chapter 9: Benarkah. Dia kembali?.
10 Chapter 10: Me and Dream.
11 Chapter 11: Dia selalu bertahan dalam hidup
12 Chapter 12: Bukan Tipeku.
13 Chapter 13: Apakah temanku juga Pangeran?.
14 Chapter 14: Cerita hari ini di sekolah.
15 Chapter 15: Aku Selalu Baik-baik Saja
16 Chapter 16: Buket Bunga untuk Sang Kekasih
17 Chapter 17: Katanya, Bumi itu Luas.
18 Chapter 18: Sinyal Pernyataan Cinta
19 Chapter 19: Dimensi untuk Pemeran Utama
20 Chapter 20: Suara Hantu Itu.
21 Chapter 21: Jika Kamu Bertemu dengan Hantu?
22 Chapter 22: Hadiah di sore hari.
23 Chapter 23: Ada hantu di sebelahmu!.
24 Chapter 24: I Believe
25 Chapter 25: Jangan Ganggu Dia!.
26 Chapter 26: Kenapa dan kenapa?.
27 Chapter 27: Dunia Baru untuk Kakak Ku
28 Chapter 28: Ada apa dengan Sahabat Ku?
29 Chapter 29: Kamu Spesial untuk Ku
30 Chapter 30: Aku Ingat Wajah mu.
31 Chapter 31: Apa Alasan mu Melakukan Semua Itu?
32 Chapter 32: Mungkin, Aku tak Menyangka.
33 Chapter 33: Apa yang terjadi Selanjutnya?
34 Chapter 34: Blue Water.
35 Chapter 35: Mengapa Kita Bisa Menjadi Kita?
36 Chapter 36: Summer Beach
37 Chapter 37: Kita Teman, Apa Kita boleh Marah?
38 Chapter 38: Berlari, Bersembunyi dan Dia Marah.
39 Chapter 39: Padahal Aku Orangnya Ramah
40 Chapter 40: Menjadi Malaikat, Aku Curiga.
41 Chapter 41: Memilih untuk Bertemu.
42 Chapter 42: Aku Melihatnya Lagi
43 Chapter 43: Aku Ingin Pulang
44 Chapter 44: Kita Berbohong?
45 Chapter 45: Mengambil Waktu Ku
46 Chapter 46: Melihat Kondisi Temanku
47 Chapter 47: Aku Tidak Mengenal Mereka, tapi Mereka Mengenal Ku
48 Chapter 48: Itu Semua Karena Kamu
49 Chapter 49: Apa Aku Boleh Marah?
50 Chapter 50: Walking In The Road
51 Chapter 51: Dia Sudah Pulang Lebih Awal
52 Chapter 52: Darling
53 Chapter 53: Dia Selalu Mengejutkan Ku.
54 Chapter 54: People And People
55 Chapter 55: Sebuah Ilusi untuk Temanku
56 Chapter 56: Apakah Ini Sebuah Kemungkinan?
57 Chapter 57: Terjebak dalam Ilusi?
58 Chapter 58: Bukan Love Triangle lagi
59 Chapter 59: Sparkling Friends
60 Chapter 60: Teman Ya
61 Chapter 61: Aku datang Temanku
62 Chapter 62: Lama Tak Bertemu
63 Chapter 63: Selamat Kau Menjadi Temanku
64 Chapter 64: Pangeran dan Panglima Perang
65 Chapter 65: Seseorang Yang Tak Terduga
66 Chapter 66: Good Boy
67 Chapter 67: Not Bad Love You
68 Chapter 68: Dua Wajah
69 Chapter 69: Gadis Tercantik Di Kampus
70 Chapter 70: Aku Hanya Ingin Lebih Mengenal Mu
71 Chapter 71: Aroma Rumput Setelah Hujan
72 Chapter 72: Lama Lama Dia Pergi
73 Chapter 73: Pria Berjaket Hitam
74 Chapter 74: Dimana Sahabat Ku?
75 Chapter 75: Jangan Cemas. Aku Tidak Akan Pergi
76 Chapter 76: You are The Winner
77 Chapter 77: Aku Tidak Lupa Waktu Kita
78 Chapter 78: Gadis Kecil Ku
79 Chapter 79: Hanya Mirip, Bukan Berarti Aku
80 Chapter 80: Bunga Lily di Rumah No. 5
81 Chapter 81: Tomorrow?
82 Chapter 82: We Go Up.
83 Chqpter 83: Baby Only You.
84 Chapter 84: Pemilik Rumah
85 Chapter 85: Mystery Box
86 Chapter 86: Dia Muncul Kembali
87 Chapter 87: With You
88 Chapter 88: Seseorang Berteriak Kepadamu
89 Chapter 89: Hantu Penjaga Danau Itu.
90 Chapter 90: Cinta Butuh Ilmu.
91 Chapter 91: The Island
92 Chapter 92: Kamu Pasti Baik Baik Saja
93 Chapter 93: I am so sorry but I love you
94 Chapter 94: I can't forget you
95 Chapter 95: Mendengar Suaranya Lagi
96 Chapter 96: Sniper
97 Chapter 97: Aku akan kembali, Kamu?.
98 Chapter 98: Dia Tak Pernah Pergi.
99 Chapter 99: Bisakah kamu kembali.
100 Chapter 100: Kenapa aku tak bisa sedih?
101 Chapter 101: Mulai Curiga.
102 Chapter 102: Bukan Bad Boy
103 Chapter 103: Someday, Me and You
104 Chapter 104: Sudah. Aku disini.
105 Chapter 105: Mungkin Ya, Mungkin Tidak.
106 Chapter 106: Sebelum itu terjadi.
107 Chapter 107: Diamonds Heart.
108 Chapter 108: Masihkah kita berteman?
109 Chapter 109: Will it be forgotten?
110 Chapter 110: A little piece of love.
111 Chapter 111: Satu kesempatan terbaik.
112 Chapter 112: Reflection of you.
113 Chapter 113: Kamu tidak sendiri.
114 Chapter 114: Please Stay With Me.
115 Chapter 115: Sweet Night.
116 Chapter 116: Listen Me
117 Chapter 117: Mungkin Angker?.
118 Chapter 118: Stay.
119 Chapter 119: Ada apa sebenarnya?
120 Chapter 120: Zig Zag.
121 Chapter 121: Dia bukan dia?.
122 Chapter 122: Bukan Halusinasi?.
123 Chapter 123: No Alone.
124 Chapter 124: Tidak Pergi?.
125 Chapter 125: Mungkin saja dia.
126 Chapter 126: Mengikuti Arah.
127 Chapter 127: Matahari Terbenam.
128 Chapter 128: Tidak mempermainkanmu.
129 Chapter 129: Smile Again.
130 Chapter 130: Sebuah harapan baru.
131 Chapter 131: Dia ada disini.
132 Chapter 132: Not Manipulative.
133 Chapter 133: Siapa mereka?.
134 Chapter 134: Diamonds in a desert.
135 Chapter 135: Pangeran dan Tas kecilnya.
136 Chapter 136: Siapa pemilik bayangan itu?.
137 Chapter 137: Dia hantu, mana mungkin.
138 Chapter 138: Tatapan Menakutkan.
139 Chapter 139: Soulmate.
140 Chapter 140: Where did you go wrong?.
141 Chapter 141: Dia Cantik.
142 Chapter 142: Kenapa aku bisa melihat hantu?.
143 Chapter 143: Satu banding seratus.
144 Chapter 144: Menghilang dan tidak pergi.
145 Chapter 145: Faster and Easier.
146 Chapter 146: Histeris.
147 Chapter 147 : Duniaku telah berubah.
148 Chapter 148: Magic and Love. The end.
149 Chapter 149: Selesai sekian dan terima kasih.
150 Chapter 150: Soaring Higher.
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Chapter 1 : Sweet Pea.
2
Chapter 2 : Masa aku harus bilang aku hantu.
3
Chapter 3: Untuk hari ini.
4
Chapter 4: Hello. Everybody!.
5
Chapter 5: Dia hanya baik, tidak suka.
6
Chapter 6: Kita masih bisa berteman kan?.
7
Chapter 7: Cool Down Your Room
8
Chapter 8: Apa yang terjadi. Bertahanlah!.
9
Chapter 9: Benarkah. Dia kembali?.
10
Chapter 10: Me and Dream.
11
Chapter 11: Dia selalu bertahan dalam hidup
12
Chapter 12: Bukan Tipeku.
13
Chapter 13: Apakah temanku juga Pangeran?.
14
Chapter 14: Cerita hari ini di sekolah.
15
Chapter 15: Aku Selalu Baik-baik Saja
16
Chapter 16: Buket Bunga untuk Sang Kekasih
17
Chapter 17: Katanya, Bumi itu Luas.
18
Chapter 18: Sinyal Pernyataan Cinta
19
Chapter 19: Dimensi untuk Pemeran Utama
20
Chapter 20: Suara Hantu Itu.
21
Chapter 21: Jika Kamu Bertemu dengan Hantu?
22
Chapter 22: Hadiah di sore hari.
23
Chapter 23: Ada hantu di sebelahmu!.
24
Chapter 24: I Believe
25
Chapter 25: Jangan Ganggu Dia!.
26
Chapter 26: Kenapa dan kenapa?.
27
Chapter 27: Dunia Baru untuk Kakak Ku
28
Chapter 28: Ada apa dengan Sahabat Ku?
29
Chapter 29: Kamu Spesial untuk Ku
30
Chapter 30: Aku Ingat Wajah mu.
31
Chapter 31: Apa Alasan mu Melakukan Semua Itu?
32
Chapter 32: Mungkin, Aku tak Menyangka.
33
Chapter 33: Apa yang terjadi Selanjutnya?
34
Chapter 34: Blue Water.
35
Chapter 35: Mengapa Kita Bisa Menjadi Kita?
36
Chapter 36: Summer Beach
37
Chapter 37: Kita Teman, Apa Kita boleh Marah?
38
Chapter 38: Berlari, Bersembunyi dan Dia Marah.
39
Chapter 39: Padahal Aku Orangnya Ramah
40
Chapter 40: Menjadi Malaikat, Aku Curiga.
41
Chapter 41: Memilih untuk Bertemu.
42
Chapter 42: Aku Melihatnya Lagi
43
Chapter 43: Aku Ingin Pulang
44
Chapter 44: Kita Berbohong?
45
Chapter 45: Mengambil Waktu Ku
46
Chapter 46: Melihat Kondisi Temanku
47
Chapter 47: Aku Tidak Mengenal Mereka, tapi Mereka Mengenal Ku
48
Chapter 48: Itu Semua Karena Kamu
49
Chapter 49: Apa Aku Boleh Marah?
50
Chapter 50: Walking In The Road
51
Chapter 51: Dia Sudah Pulang Lebih Awal
52
Chapter 52: Darling
53
Chapter 53: Dia Selalu Mengejutkan Ku.
54
Chapter 54: People And People
55
Chapter 55: Sebuah Ilusi untuk Temanku
56
Chapter 56: Apakah Ini Sebuah Kemungkinan?
57
Chapter 57: Terjebak dalam Ilusi?
58
Chapter 58: Bukan Love Triangle lagi
59
Chapter 59: Sparkling Friends
60
Chapter 60: Teman Ya
61
Chapter 61: Aku datang Temanku
62
Chapter 62: Lama Tak Bertemu
63
Chapter 63: Selamat Kau Menjadi Temanku
64
Chapter 64: Pangeran dan Panglima Perang
65
Chapter 65: Seseorang Yang Tak Terduga
66
Chapter 66: Good Boy
67
Chapter 67: Not Bad Love You
68
Chapter 68: Dua Wajah
69
Chapter 69: Gadis Tercantik Di Kampus
70
Chapter 70: Aku Hanya Ingin Lebih Mengenal Mu
71
Chapter 71: Aroma Rumput Setelah Hujan
72
Chapter 72: Lama Lama Dia Pergi
73
Chapter 73: Pria Berjaket Hitam
74
Chapter 74: Dimana Sahabat Ku?
75
Chapter 75: Jangan Cemas. Aku Tidak Akan Pergi
76
Chapter 76: You are The Winner
77
Chapter 77: Aku Tidak Lupa Waktu Kita
78
Chapter 78: Gadis Kecil Ku
79
Chapter 79: Hanya Mirip, Bukan Berarti Aku
80
Chapter 80: Bunga Lily di Rumah No. 5
81
Chapter 81: Tomorrow?
82
Chapter 82: We Go Up.
83
Chqpter 83: Baby Only You.
84
Chapter 84: Pemilik Rumah
85
Chapter 85: Mystery Box
86
Chapter 86: Dia Muncul Kembali
87
Chapter 87: With You
88
Chapter 88: Seseorang Berteriak Kepadamu
89
Chapter 89: Hantu Penjaga Danau Itu.
90
Chapter 90: Cinta Butuh Ilmu.
91
Chapter 91: The Island
92
Chapter 92: Kamu Pasti Baik Baik Saja
93
Chapter 93: I am so sorry but I love you
94
Chapter 94: I can't forget you
95
Chapter 95: Mendengar Suaranya Lagi
96
Chapter 96: Sniper
97
Chapter 97: Aku akan kembali, Kamu?.
98
Chapter 98: Dia Tak Pernah Pergi.
99
Chapter 99: Bisakah kamu kembali.
100
Chapter 100: Kenapa aku tak bisa sedih?
101
Chapter 101: Mulai Curiga.
102
Chapter 102: Bukan Bad Boy
103
Chapter 103: Someday, Me and You
104
Chapter 104: Sudah. Aku disini.
105
Chapter 105: Mungkin Ya, Mungkin Tidak.
106
Chapter 106: Sebelum itu terjadi.
107
Chapter 107: Diamonds Heart.
108
Chapter 108: Masihkah kita berteman?
109
Chapter 109: Will it be forgotten?
110
Chapter 110: A little piece of love.
111
Chapter 111: Satu kesempatan terbaik.
112
Chapter 112: Reflection of you.
113
Chapter 113: Kamu tidak sendiri.
114
Chapter 114: Please Stay With Me.
115
Chapter 115: Sweet Night.
116
Chapter 116: Listen Me
117
Chapter 117: Mungkin Angker?.
118
Chapter 118: Stay.
119
Chapter 119: Ada apa sebenarnya?
120
Chapter 120: Zig Zag.
121
Chapter 121: Dia bukan dia?.
122
Chapter 122: Bukan Halusinasi?.
123
Chapter 123: No Alone.
124
Chapter 124: Tidak Pergi?.
125
Chapter 125: Mungkin saja dia.
126
Chapter 126: Mengikuti Arah.
127
Chapter 127: Matahari Terbenam.
128
Chapter 128: Tidak mempermainkanmu.
129
Chapter 129: Smile Again.
130
Chapter 130: Sebuah harapan baru.
131
Chapter 131: Dia ada disini.
132
Chapter 132: Not Manipulative.
133
Chapter 133: Siapa mereka?.
134
Chapter 134: Diamonds in a desert.
135
Chapter 135: Pangeran dan Tas kecilnya.
136
Chapter 136: Siapa pemilik bayangan itu?.
137
Chapter 137: Dia hantu, mana mungkin.
138
Chapter 138: Tatapan Menakutkan.
139
Chapter 139: Soulmate.
140
Chapter 140: Where did you go wrong?.
141
Chapter 141: Dia Cantik.
142
Chapter 142: Kenapa aku bisa melihat hantu?.
143
Chapter 143: Satu banding seratus.
144
Chapter 144: Menghilang dan tidak pergi.
145
Chapter 145: Faster and Easier.
146
Chapter 146: Histeris.
147
Chapter 147 : Duniaku telah berubah.
148
Chapter 148: Magic and Love. The end.
149
Chapter 149: Selesai sekian dan terima kasih.
150
Chapter 150: Soaring Higher.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!