Chapter 13: Apakah temanku juga Pangeran?.

Chapter 13: Apakah temanku juga Pangeran?".

 Sebuah obrolan di kantin perusahaan saat makan siang.

"Sew. Aku tuh kesel banget orang-orang selalu bilang aku anak nakal. Padahalkan aku biasa biasa saja" kata Ge.

"Ya kamu yang sabar. Kamu harus kerja keras lebih lagi buktikan bahwa kamu bisa sukses" kata Sew.

"Makasih ya Sew. Kamu temanku yang paling baik" kata Ge.

"Satu lagi. Mereka selalu bilang kalau aku selalu mempermainkan banyak wanita, tapi kenyataannya mereka yang ninggalin aku karena aku tidak punya uang" kata Ge.

"Tapi, kamu kan pintar dan punya banyak skill. Jangan khawatir pasti ada kok perusahaan yang mau terima kamu lagi" kata Sew.

 Sew adalah teman kantor Ge di perusahaan tempat ia bekerja saat ini. Ge berbohong pada Jimmy bahwa dia sudah dipecat padahal tidak. Dia hanya mendapatkan teguran dari atasannya karena cara kerjanya semaunya sendiri saat mengerjakan sebuah proyek baru tanpa mematuhi aturan dari perusahan dibidang ventura tempat ia bekerja.

 Kalau bukan karena dia cerdas untuk apa perusahaan mau mempertahankan karyawan seperti Ge dan teguran kali ini adalah yang terakhir kali untuk pria itu. Namun, tetap saja Ge menanggapinya dengan tidak serius.

"Sew. Aku nggak percaya diri kalau ketemu perempuan. Soalnya, aku jelek dan bentuk tubuhku tidak seperti atlet" kata Ge.

"Kamu kan tinggi" kata Sew.

"Iya. Tapi, lihat mereka semua yang ada disini semuanya hampir dikatakan sempurna" kata Ge.

"Yang penting kerja disini yang bekerja adalah otak bukan penampilan Ge. Kenapa kamu merasa rendah diri sekali?" tanya Sew.

"Pasti Sew. Aku malu, soalnya aku yang paling jelek disini. Semua wanita yang aku dekati juga selalu menghina ku" kata Ge.

"Percayalah. Kalau besok, kamu pasti dapat perempuan yang benar-benar sayang sama kamu menerima kamu dengan segala kondisi mu" kata Sew.

"Kamu memang berhati bidadari Sew. Jangan bosan ya Sew jadi temanku" kata Ge.

 Sore saat jam pulang kerja di toko makanan tempat Sammy bekerja.

"Jun bilang kamu kerja disini juga?" tanya Flow.

"Iya. Kak" jawab Red.

"Kakak pesan ini dan ini!" kata Flow pada Sammy yang kemudian mencatat pesanan makanan dari Flow.

 Red menerima daftar pesanan makanan dari Sammy.

 Nenek seperti hari sebelumnya dijemput cucu laki-lakinya pergi kerumah sakit menjenguk cucunya yang baru lahir. Jadi, dia tidak ada disana diwaktu-waktu ini setelah tadi memberikan bahan-bahan yang ia beli diberikan kepada ketiga karyawan.

"Kakak makan dulu. Kalian lanjutkan bekerja" kata Flow.

 Red dan Sammy melanjutkan pekerjaan membuat pesanan makanan untuk pelanggan yang sudah menunggunya di dalam toko untuk dimakan di sana sama seperti Flow.

 Dua puluh menit mereka disibukkan membuat masakan pesanan pelanggan. Kompor dikecilkan oleh Sammy, Red mengambil bahan untuk membuat adonan donat kentang rasa coklat dibawa di meja tempat Flow selesai makan.

 Mereka mulai mengobrol.

 Sammy membantu Red membuat donat kentang.

"Kalian satu kelaskan sekarang?" tanya Flow.

"Iya. Kenapa Kak?" tanya Red.

"Tidak apa apa. Sekarang, kamu tinggal dimana?" tanya Flow lagi kepada Red.

"Aku tinggal disini setelah toko tutup" Jawab Red.

"Sammy tinggal bersamaku. Bagaimana, apa kamu ingin tinggal bersamaku?" tanya Flow.

"Tunggu. Kalian sejak kapan sudah sangat akrab?" tanya Red.

"Panjang kalau di ceritakan. Intinya kami memang tinggal berdua ditempat yang sama" jawab Flow.

"Sebenarnya aku yang numpang tinggal di rumah Kakak Flow. Tapi, aku janji pada kakak. Aku akan membayar uang sewa" kata Sammy.

"Kamu kenapa berlebihan Sammy" kata Flow.

"Apa aku benar-benar boleh bergabung?" tanya Red.

"Why not?" kata Flow.

 Red langsung memeluk Flow dengan erat.

"Kau membuatku sulit bernapas" kata Flow.

 Red melepas pelukannya dari Flow.

"Maaf" kata Red.

 Ada pengunjung baru datang di toko.

"Nona saya pesan sate bumbu manis dua porsi. Dibungkus ya!" kata pelanggan wanita.

 Rumah sakit sekitar pukul delapan lebih wanita yang tadi menelepon Ge datang. Sekarang, dia di depan pintu kamar Ge yang tertutup.

 Dia mengetuk pintu.

"Tok, tok, tok!"

"Masuk saja!" kata Jimmy suaranya terdengar dari luar pintu.

 Sew masuk membuka pintu dan tidak menutup kembali.

 Ge belum sadarkan diri dari koma.

 Jimmy melihat Sew dari atas sampai bawah dengan tatapan mencemooh nampak jelas saat melihat penampilan Sew.

 Sew memang dikenal seorang gadis yang sederhana yang tidak terlalu paham bagaimana cara menggunakan riasan seperti bayangan mengenai seorang wanita menurut pandangan Jimmy.

 Sadar atau tidak dia juga merasakan bahwa dia sedang direndahkan oleh orang lain terhadap penilaian fisiknya.

"Apakah dia teman Ge, tapi ku rasa dia tak seperti attitude temannya ini. Ge yang ku kenal orangnya baik" kata Sew dalam hati.

"Kau mau ini. Aku membawa banyak makanan dan minuman ringan?" tanya Sew pada Jimmy.

"Tidak. Terimakasih" kata Jimmy.

 Jimmy kembali dengan tatapan mencemoohnya.

"Dia siapa, apa aku harus berteman dengannya?" tanya Jimmy dalam hati.

 Malam ini Sew berencana untuk merawat Ge yang sedang koma. Mendengar penjelasan dari Jimmy ia memutuskan untuk tidak langsung pergi dari ruang rawat Ge melihat bahwa kondisi Ge yang belum sadar dan kedua orangtuanya yang belum juga datang meski sudah pukul sepuluh malam.

 Jimmy meminta izin kepada Sew bahwa dia harus segera pulang kerumah orangtuanya yang bisa saja menyita fasilitas lain yang ia miliki dari Ayahnya jika ia tidak pulang malam ini.

"Sudah ada temannya Ge disini, kenapa aku harus repot" kata Jimmy dalam hati.

 Jimmy pergi pulang kerumah diikuti oleh Bodyguard Jimmy.

  Pagi yang cerah di sekolah anak anak mulai berdatangan masuk kedalam sekolah. Jimmy sudah memarkirkan motornya di tempat biasa.

 Jun dan Ben berjalan dibelakang Good tanpa ia sadari.

 Bee ada didepan mereka bertiga dia juga tak melihat ada Jun dan Ben dibelakang Good karena sedikit tertutup anak-anak yang lain yang berjalan didepan keduanya. Bee bertabrakan dengan Jimmy tanpa disengaja.

 Bee langsung syok dengan kejadian ini.

"OMG!" kata Bee.

"Aku harus menghindari anak ini. Bagaimana kalau Ben melihat ku bersama Jimmy bisa habis aku!" Kata Bee dalam pikirannya saat itu juga.

 Tanpa pikir panjang dia melihat Good yang tak peduli dengan kisah mereka berdua melewati kedua teman satu kelasnya itu.

"Good. Aku ingin bicara dengan mu, bisa kita pergi ke kelas lebih cepat?" tanya Bee.

 Good heran dan berkata dalam hati "Sejak kapan dia mau bicara denganku?".

 Tidak peduli dengan penolakan Good, Bee langsung menyeret tangan Good dengan cepat menuju ke kelas.

"Gadis itu kenapa seperti melihat monster?" tanya Jimmy saat melihat kejadian ini di pagi hari di sekolah.

 Jun entah apa yang harus dilakukan sedangkan Ben tertawa kecil melihat tingkah Bee kepada Jimmy.

 Jun melirik Ben yang sedang tertawa kecil, dan berkata "Kita tak salah lihat. Mereka berdua bisa jadi akrab".

"Aku lebih suka dia akrab dengan Good" kata Ben.

"Bukankah mereka selalu berselisih" kata Jun berkata dalam pikirannya.

 Pagi yang cerah di sekolah untuk Jimmy.

 Dia dipanggil oleh Wali kelasnya karena sebuah alasan tentunya.

"Ini surat apa, ini tidak asli" kata Pak Gerry.

 Surat keterangan sakit yang ia buat kemarin bahwa dia sedang medical check up di sebuah rumah sakit karena penyakit jantung.

"Kau tidak sakitkan. Bapak sudah bertanya kepada orang tuamu. Keluarga kalian tak ada riwayat penyakit jantung" kata Pak Gerry.

 Pak Gerry mengambil napas lagi.

"Dan kamu, kamu tuh sehat. Tidak sakit apa-apa" kata Pak Gerry.

 Ruang guru dalam keadaan sepi.

 Jimmy belum mau meminta maaf.

 Bodyguard Jimmy sudah tahu akan seperti ini jadinya jika surat itu diberikan kepada wali kelasnya itu. Tapi, ia tetap menuruti perintah bos mudanya itu.

 Diluar sekolah bodyguard Jimmy sedang di depan motornya yang terparkir di depan toko buku.

"Anak itu pasti sedang dimarahi oleh Wali kelasnya. Hukum saja Jimmy" kata Bodyguard Jimmy sambil membuka halaman baru buku.

 Didalam ruang guru.

"Lihat, Bapak sudah menghubungi rumah sakit yang tertera disini, mereka tak memiliki pasien yang bernama Jimmy Jim" kata Pak Gerry.

 Dan lagi Pak Gerry membuka tugas yang dikirimkan oleh Jimmy kepada Pak Gerry.

"Lihat, aku tahu kamu sangat pintar. Tapi, ini semua bukan hasil kerja keras mu. Bapak kecewa sama kamu Jim" kata Pak Gerry.

 ¹Dari riwayat Jimmy sebelum ia pindah ke sekolah ini, semuanya sudah tercatat jelas alasan mengapa Jimmy bisa pindah di sekolah barunya sekarang dan itu juga karena Ayahnya yang memohon kepada kepala sekolah disana agar mau menerima anaknya untuk bisa diterima.

"Kamu ambil ini, dan kerjakan ulang tugas ini" kata Pak Gerry.

 Dia tak memberi hukuman lain selain hukuman lari keliling lapangan dua puluh kali.

"Besok setiap istirahat sekolah, kamu harus bersih-bersih sekolah ini sampai satu minggu. Ingat, ini dilakukan selama satu minggu

 Jimmy keluar dari ruang guru dengan wajah yang langsung berubah dari patuh menjadi cuek.

"Memangnya dia siapa?" tanya Jimmy.

 Bling melihat dan mendengar saat Jimmy dimarahi oleh Wali kelasnya saat ia sedang berjalan-jalan di ruang guru.

"Dia takkan mempan hanya dengan itu" kata Bling.

 Jimmy masuk kedalam kelas dengan sudah menyembunyikan kertas surat palsu itu di dalam saku celana sebelah kanannya.

 Saat Jimmy masuk ke dalam kelas teman-temannya sedang mendiskusikan materi yang diberikan oleh Pak Gerry untuk berkelompok untuk persiapan debat lima belas menit lagi.

 Semua anak-anak di kelas sudah mendapatkan anggota kelompok mereka begitu juga dengan Jimmy.

"Kau tidak bergabung dengan kami?" tanya Good.

"Buat apa?" tanya Jimmy.

"Kau satu kelompok dengan kami" kata Good.

 Red melihat ini dengan jelas karena Good duduk tidak jauh darinya.

"Aku khawatir dengan orang sebaik dia" kata Red, yang ia maksud adalah Good.

 Malam saat Flow masih bermain di toko tempat Sammy bekerja. Dia dengan lembaran-lembaran dokumen pribadinya hasil desain baju yang ia gambar sendiri ia melanjutkan satu lembar gambarnya yang belum selesai di atas meja toko.

 Dia enggan untuk pulang.

 Bagaimana rasanya ketemu seorang aktor yang duduk disebelah sendiri saat makan di sebuah tempat makan umum dan itu terjadi pada Flow.

 Kalau Red dan Sammy sudah tahu dan sedang bekerja ditempat itu.

"Kau belum berubah?" tanya seorang disampingnya.

"Siapa orang ini?" tanya Flow melihat pria bermasker di sebelahnya.

 Pesanan yang ia pesan sudah datang diatas meja kemudian masker birunya ia buka.

"Lah, kamu. Aku kira siapa?" tanya Flow.

 Orang di sebelahnya adalah salah satu teman Flow saat masih kuliah dulu sekaligus juga teman nongkrong.

"Kamu tambah sukses ya sekarang. Selamat Bob" kata Flow.

"Biasa saja. Aku hanya beruntung, akting mu jauh lebih bagus dariku" kata Bob.

"Hey, jangan begitu. Semua yang ditunjukkan adalah skill asli dirimu tanpa meniru orang lain" kata Flow.

"Kau mau aku carikan peran untuk mu?" tanya Bob.

"Aku sangat berterima kasih. Tapi, kau tahu aku lebih suka di belakang layar" kata Flow.

"Kalau itu, aku selalu ingat" kata Bob.

"Lanjutkan, makanmu!" kata Flow.

"Kau sudah makan?" tanya Bob.

"Sudah kenyang banget" jawab Flow.

 Flow bertanya kepada Bob, lalu berkata "Kau sendirian kemari?".

"Ada asistenku yang sedang makan didalam mobil" kata Bob.

 Red dan Sammy mencium bau-bau mencurigakan di depan mereka.

 Red menatap Sammy, dan berkata "Ini sudah jelas".

"Sudah jelas sekali" kata Sammy.

 Bob melihat kearah Red dan Sammy.

"Kalian tidak ingin berfoto denganku?" tanya Bob.

"Wihhh. Foto, maulah!" keduanya mengiyakan.

"Aku sudah banyak di galeriku" kata Flow.

"Kenapa nolak, ayo kita foto bareng?" kata Bob memaksa temannya itu.

 Red dan Sammy serta Flow berfoto bersama Bob.

 Satu jam sebelumnya sebelum Bob datang di toko tempat Flow makan malam.

 Bob aktor sekaligus pemilik sebuah agensi seni peran baru saja memecat bawahannya yang ia anggap memang sudah pantas diberhentikan bukan karena skill yang mereka yang tidak sesuai keinginan pasar dan perusahaan tapi mereka sangat sulit jika dijelaskan kepada orang lain sehingga keputusan untuk memecat mereka ia lakukan. Bob pasti sangat membutuhkan mereka karena jadwal seri drama yang semakin bertambah padat dengan judul-judul drama yang harus siap mulai syuting dan melanjutkan episode seri sinetron yang masih tayang.

 Sepuluh menit sebelum Bob datang di Toko Makan Sehat.

 Ketika melihat postingan yang muncul di beranda ada salah satu akun sosial media milik temannya muncul dan itu adalah postingan milik Flow yang sedang makan disebuah toko makanan di pinggir jalan. Setelah ia mencari alamat yang tertera di papan dibelakang   Flow dalam fotonya, dia segera Bob menuju ke tempat itu untuk menawarkan pekerjaan kepada Flow salah satu teman kuliahnya itu.

 Bob berusaha menawarkan pekerjaan kepada Flow dengan gaji yang ia tentukan sendiri tapi jawaban Flow adalah belum bisa menerima tawaran pekerjaan dari temannya itu.

"Maaf. Bob. Aku baru beberapa hari mendapatkan pekerjaan ini. Jadi, maaf ya" kata Flow.

"Iya. Besok, kamu tetap diterima bekerja di tempatku. Aku menunggu" jawab Bob.

Obrolan mereka masih berlanjut dengan kesan persahabatan terlihat manis untuk di lihat.

Episodes
1 Chapter 1 : Sweet Pea.
2 Chapter 2 : Masa aku harus bilang aku hantu.
3 Chapter 3: Untuk hari ini.
4 Chapter 4: Hello. Everybody!.
5 Chapter 5: Dia hanya baik, tidak suka.
6 Chapter 6: Kita masih bisa berteman kan?.
7 Chapter 7: Cool Down Your Room
8 Chapter 8: Apa yang terjadi. Bertahanlah!.
9 Chapter 9: Benarkah. Dia kembali?.
10 Chapter 10: Me and Dream.
11 Chapter 11: Dia selalu bertahan dalam hidup
12 Chapter 12: Bukan Tipeku.
13 Chapter 13: Apakah temanku juga Pangeran?.
14 Chapter 14: Cerita hari ini di sekolah.
15 Chapter 15: Aku Selalu Baik-baik Saja
16 Chapter 16: Buket Bunga untuk Sang Kekasih
17 Chapter 17: Katanya, Bumi itu Luas.
18 Chapter 18: Sinyal Pernyataan Cinta
19 Chapter 19: Dimensi untuk Pemeran Utama
20 Chapter 20: Suara Hantu Itu.
21 Chapter 21: Jika Kamu Bertemu dengan Hantu?
22 Chapter 22: Hadiah di sore hari.
23 Chapter 23: Ada hantu di sebelahmu!.
24 Chapter 24: I Believe
25 Chapter 25: Jangan Ganggu Dia!.
26 Chapter 26: Kenapa dan kenapa?.
27 Chapter 27: Dunia Baru untuk Kakak Ku
28 Chapter 28: Ada apa dengan Sahabat Ku?
29 Chapter 29: Kamu Spesial untuk Ku
30 Chapter 30: Aku Ingat Wajah mu.
31 Chapter 31: Apa Alasan mu Melakukan Semua Itu?
32 Chapter 32: Mungkin, Aku tak Menyangka.
33 Chapter 33: Apa yang terjadi Selanjutnya?
34 Chapter 34: Blue Water.
35 Chapter 35: Mengapa Kita Bisa Menjadi Kita?
36 Chapter 36: Summer Beach
37 Chapter 37: Kita Teman, Apa Kita boleh Marah?
38 Chapter 38: Berlari, Bersembunyi dan Dia Marah.
39 Chapter 39: Padahal Aku Orangnya Ramah
40 Chapter 40: Menjadi Malaikat, Aku Curiga.
41 Chapter 41: Memilih untuk Bertemu.
42 Chapter 42: Aku Melihatnya Lagi
43 Chapter 43: Aku Ingin Pulang
44 Chapter 44: Kita Berbohong?
45 Chapter 45: Mengambil Waktu Ku
46 Chapter 46: Melihat Kondisi Temanku
47 Chapter 47: Aku Tidak Mengenal Mereka, tapi Mereka Mengenal Ku
48 Chapter 48: Itu Semua Karena Kamu
49 Chapter 49: Apa Aku Boleh Marah?
50 Chapter 50: Walking In The Road
51 Chapter 51: Dia Sudah Pulang Lebih Awal
52 Chapter 52: Darling
53 Chapter 53: Dia Selalu Mengejutkan Ku.
54 Chapter 54: People And People
55 Chapter 55: Sebuah Ilusi untuk Temanku
56 Chapter 56: Apakah Ini Sebuah Kemungkinan?
57 Chapter 57: Terjebak dalam Ilusi?
58 Chapter 58: Bukan Love Triangle lagi
59 Chapter 59: Sparkling Friends
60 Chapter 60: Teman Ya
61 Chapter 61: Aku datang Temanku
62 Chapter 62: Lama Tak Bertemu
63 Chapter 63: Selamat Kau Menjadi Temanku
64 Chapter 64: Pangeran dan Panglima Perang
65 Chapter 65: Seseorang Yang Tak Terduga
66 Chapter 66: Good Boy
67 Chapter 67: Not Bad Love You
68 Chapter 68: Dua Wajah
69 Chapter 69: Gadis Tercantik Di Kampus
70 Chapter 70: Aku Hanya Ingin Lebih Mengenal Mu
71 Chapter 71: Aroma Rumput Setelah Hujan
72 Chapter 72: Lama Lama Dia Pergi
73 Chapter 73: Pria Berjaket Hitam
74 Chapter 74: Dimana Sahabat Ku?
75 Chapter 75: Jangan Cemas. Aku Tidak Akan Pergi
76 Chapter 76: You are The Winner
77 Chapter 77: Aku Tidak Lupa Waktu Kita
78 Chapter 78: Gadis Kecil Ku
79 Chapter 79: Hanya Mirip, Bukan Berarti Aku
80 Chapter 80: Bunga Lily di Rumah No. 5
81 Chapter 81: Tomorrow?
82 Chapter 82: We Go Up.
83 Chqpter 83: Baby Only You.
84 Chapter 84: Pemilik Rumah
85 Chapter 85: Mystery Box
86 Chapter 86: Dia Muncul Kembali
87 Chapter 87: With You
88 Chapter 88: Seseorang Berteriak Kepadamu
89 Chapter 89: Hantu Penjaga Danau Itu.
90 Chapter 90: Cinta Butuh Ilmu.
91 Chapter 91: The Island
92 Chapter 92: Kamu Pasti Baik Baik Saja
93 Chapter 93: I am so sorry but I love you
94 Chapter 94: I can't forget you
95 Chapter 95: Mendengar Suaranya Lagi
96 Chapter 96: Sniper
97 Chapter 97: Aku akan kembali, Kamu?.
98 Chapter 98: Dia Tak Pernah Pergi.
99 Chapter 99: Bisakah kamu kembali.
100 Chapter 100: Kenapa aku tak bisa sedih?
101 Chapter 101: Mulai Curiga.
102 Chapter 102: Bukan Bad Boy
103 Chapter 103: Someday, Me and You
104 Chapter 104: Sudah. Aku disini.
105 Chapter 105: Mungkin Ya, Mungkin Tidak.
106 Chapter 106: Sebelum itu terjadi.
107 Chapter 107: Diamonds Heart.
108 Chapter 108: Masihkah kita berteman?
109 Chapter 109: Will it be forgotten?
110 Chapter 110: A little piece of love.
111 Chapter 111: Satu kesempatan terbaik.
112 Chapter 112: Reflection of you.
113 Chapter 113: Kamu tidak sendiri.
114 Chapter 114: Please Stay With Me.
115 Chapter 115: Sweet Night.
116 Chapter 116: Listen Me
117 Chapter 117: Mungkin Angker?.
118 Chapter 118: Stay.
119 Chapter 119: Ada apa sebenarnya?
120 Chapter 120: Zig Zag.
121 Chapter 121: Dia bukan dia?.
122 Chapter 122: Bukan Halusinasi?.
123 Chapter 123: No Alone.
124 Chapter 124: Tidak Pergi?.
125 Chapter 125: Mungkin saja dia.
126 Chapter 126: Mengikuti Arah.
127 Chapter 127: Matahari Terbenam.
128 Chapter 128: Tidak mempermainkanmu.
129 Chapter 129: Smile Again.
130 Chapter 130: Sebuah harapan baru.
131 Chapter 131: Dia ada disini.
132 Chapter 132: Not Manipulative.
133 Chapter 133: Siapa mereka?.
134 Chapter 134: Diamonds in a desert.
135 Chapter 135: Pangeran dan Tas kecilnya.
136 Chapter 136: Siapa pemilik bayangan itu?.
137 Chapter 137: Dia hantu, mana mungkin.
138 Chapter 138: Tatapan Menakutkan.
139 Chapter 139: Soulmate.
140 Chapter 140: Where did you go wrong?.
141 Chapter 141: Dia Cantik.
142 Chapter 142: Kenapa aku bisa melihat hantu?.
143 Chapter 143: Satu banding seratus.
144 Chapter 144: Menghilang dan tidak pergi.
145 Chapter 145: Faster and Easier.
146 Chapter 146: Histeris.
147 Chapter 147 : Duniaku telah berubah.
148 Chapter 148: Magic and Love. The end.
149 Chapter 149: Selesai sekian dan terima kasih.
150 Chapter 150: Soaring Higher.
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Chapter 1 : Sweet Pea.
2
Chapter 2 : Masa aku harus bilang aku hantu.
3
Chapter 3: Untuk hari ini.
4
Chapter 4: Hello. Everybody!.
5
Chapter 5: Dia hanya baik, tidak suka.
6
Chapter 6: Kita masih bisa berteman kan?.
7
Chapter 7: Cool Down Your Room
8
Chapter 8: Apa yang terjadi. Bertahanlah!.
9
Chapter 9: Benarkah. Dia kembali?.
10
Chapter 10: Me and Dream.
11
Chapter 11: Dia selalu bertahan dalam hidup
12
Chapter 12: Bukan Tipeku.
13
Chapter 13: Apakah temanku juga Pangeran?.
14
Chapter 14: Cerita hari ini di sekolah.
15
Chapter 15: Aku Selalu Baik-baik Saja
16
Chapter 16: Buket Bunga untuk Sang Kekasih
17
Chapter 17: Katanya, Bumi itu Luas.
18
Chapter 18: Sinyal Pernyataan Cinta
19
Chapter 19: Dimensi untuk Pemeran Utama
20
Chapter 20: Suara Hantu Itu.
21
Chapter 21: Jika Kamu Bertemu dengan Hantu?
22
Chapter 22: Hadiah di sore hari.
23
Chapter 23: Ada hantu di sebelahmu!.
24
Chapter 24: I Believe
25
Chapter 25: Jangan Ganggu Dia!.
26
Chapter 26: Kenapa dan kenapa?.
27
Chapter 27: Dunia Baru untuk Kakak Ku
28
Chapter 28: Ada apa dengan Sahabat Ku?
29
Chapter 29: Kamu Spesial untuk Ku
30
Chapter 30: Aku Ingat Wajah mu.
31
Chapter 31: Apa Alasan mu Melakukan Semua Itu?
32
Chapter 32: Mungkin, Aku tak Menyangka.
33
Chapter 33: Apa yang terjadi Selanjutnya?
34
Chapter 34: Blue Water.
35
Chapter 35: Mengapa Kita Bisa Menjadi Kita?
36
Chapter 36: Summer Beach
37
Chapter 37: Kita Teman, Apa Kita boleh Marah?
38
Chapter 38: Berlari, Bersembunyi dan Dia Marah.
39
Chapter 39: Padahal Aku Orangnya Ramah
40
Chapter 40: Menjadi Malaikat, Aku Curiga.
41
Chapter 41: Memilih untuk Bertemu.
42
Chapter 42: Aku Melihatnya Lagi
43
Chapter 43: Aku Ingin Pulang
44
Chapter 44: Kita Berbohong?
45
Chapter 45: Mengambil Waktu Ku
46
Chapter 46: Melihat Kondisi Temanku
47
Chapter 47: Aku Tidak Mengenal Mereka, tapi Mereka Mengenal Ku
48
Chapter 48: Itu Semua Karena Kamu
49
Chapter 49: Apa Aku Boleh Marah?
50
Chapter 50: Walking In The Road
51
Chapter 51: Dia Sudah Pulang Lebih Awal
52
Chapter 52: Darling
53
Chapter 53: Dia Selalu Mengejutkan Ku.
54
Chapter 54: People And People
55
Chapter 55: Sebuah Ilusi untuk Temanku
56
Chapter 56: Apakah Ini Sebuah Kemungkinan?
57
Chapter 57: Terjebak dalam Ilusi?
58
Chapter 58: Bukan Love Triangle lagi
59
Chapter 59: Sparkling Friends
60
Chapter 60: Teman Ya
61
Chapter 61: Aku datang Temanku
62
Chapter 62: Lama Tak Bertemu
63
Chapter 63: Selamat Kau Menjadi Temanku
64
Chapter 64: Pangeran dan Panglima Perang
65
Chapter 65: Seseorang Yang Tak Terduga
66
Chapter 66: Good Boy
67
Chapter 67: Not Bad Love You
68
Chapter 68: Dua Wajah
69
Chapter 69: Gadis Tercantik Di Kampus
70
Chapter 70: Aku Hanya Ingin Lebih Mengenal Mu
71
Chapter 71: Aroma Rumput Setelah Hujan
72
Chapter 72: Lama Lama Dia Pergi
73
Chapter 73: Pria Berjaket Hitam
74
Chapter 74: Dimana Sahabat Ku?
75
Chapter 75: Jangan Cemas. Aku Tidak Akan Pergi
76
Chapter 76: You are The Winner
77
Chapter 77: Aku Tidak Lupa Waktu Kita
78
Chapter 78: Gadis Kecil Ku
79
Chapter 79: Hanya Mirip, Bukan Berarti Aku
80
Chapter 80: Bunga Lily di Rumah No. 5
81
Chapter 81: Tomorrow?
82
Chapter 82: We Go Up.
83
Chqpter 83: Baby Only You.
84
Chapter 84: Pemilik Rumah
85
Chapter 85: Mystery Box
86
Chapter 86: Dia Muncul Kembali
87
Chapter 87: With You
88
Chapter 88: Seseorang Berteriak Kepadamu
89
Chapter 89: Hantu Penjaga Danau Itu.
90
Chapter 90: Cinta Butuh Ilmu.
91
Chapter 91: The Island
92
Chapter 92: Kamu Pasti Baik Baik Saja
93
Chapter 93: I am so sorry but I love you
94
Chapter 94: I can't forget you
95
Chapter 95: Mendengar Suaranya Lagi
96
Chapter 96: Sniper
97
Chapter 97: Aku akan kembali, Kamu?.
98
Chapter 98: Dia Tak Pernah Pergi.
99
Chapter 99: Bisakah kamu kembali.
100
Chapter 100: Kenapa aku tak bisa sedih?
101
Chapter 101: Mulai Curiga.
102
Chapter 102: Bukan Bad Boy
103
Chapter 103: Someday, Me and You
104
Chapter 104: Sudah. Aku disini.
105
Chapter 105: Mungkin Ya, Mungkin Tidak.
106
Chapter 106: Sebelum itu terjadi.
107
Chapter 107: Diamonds Heart.
108
Chapter 108: Masihkah kita berteman?
109
Chapter 109: Will it be forgotten?
110
Chapter 110: A little piece of love.
111
Chapter 111: Satu kesempatan terbaik.
112
Chapter 112: Reflection of you.
113
Chapter 113: Kamu tidak sendiri.
114
Chapter 114: Please Stay With Me.
115
Chapter 115: Sweet Night.
116
Chapter 116: Listen Me
117
Chapter 117: Mungkin Angker?.
118
Chapter 118: Stay.
119
Chapter 119: Ada apa sebenarnya?
120
Chapter 120: Zig Zag.
121
Chapter 121: Dia bukan dia?.
122
Chapter 122: Bukan Halusinasi?.
123
Chapter 123: No Alone.
124
Chapter 124: Tidak Pergi?.
125
Chapter 125: Mungkin saja dia.
126
Chapter 126: Mengikuti Arah.
127
Chapter 127: Matahari Terbenam.
128
Chapter 128: Tidak mempermainkanmu.
129
Chapter 129: Smile Again.
130
Chapter 130: Sebuah harapan baru.
131
Chapter 131: Dia ada disini.
132
Chapter 132: Not Manipulative.
133
Chapter 133: Siapa mereka?.
134
Chapter 134: Diamonds in a desert.
135
Chapter 135: Pangeran dan Tas kecilnya.
136
Chapter 136: Siapa pemilik bayangan itu?.
137
Chapter 137: Dia hantu, mana mungkin.
138
Chapter 138: Tatapan Menakutkan.
139
Chapter 139: Soulmate.
140
Chapter 140: Where did you go wrong?.
141
Chapter 141: Dia Cantik.
142
Chapter 142: Kenapa aku bisa melihat hantu?.
143
Chapter 143: Satu banding seratus.
144
Chapter 144: Menghilang dan tidak pergi.
145
Chapter 145: Faster and Easier.
146
Chapter 146: Histeris.
147
Chapter 147 : Duniaku telah berubah.
148
Chapter 148: Magic and Love. The end.
149
Chapter 149: Selesai sekian dan terima kasih.
150
Chapter 150: Soaring Higher.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!