Chapter 12: Bukan Tipeku.

Chapter 12: Bukan tipeku.

"Dia terlihat baik baik saja dan sangat terjaga. Mengapa kamu ingin melindunginya?" tanya Hera.

"Kenapa kau tiba tiba sangat cerewet" kata Bling kepada Hera.

"Padahal jika dilihat kedua temannya lebih good grooming" kata Hera.

"Ku kira kau suka yang lebih good looking" kata Bling mulai emosi.

"Good grooming bukan good looking tau!" kata Hera.

"Ternyata keduanya berbeda" kata Bling.

"Ya beda lah. Kau sudah tahu itu tapi pura pura tidak tahu" kata Hera.

"Bagi permen mu!" kata Bling.

 Bling mengambil permen di saku depan baju Hera.

"Darimana kau dapat permen sebanyak itu?" tanya Bling.

"Dari toko sebelah" Jawab Hera.

 Hera mendapatkan permen dari toko di sebelah toko es krim di belakang mereka.

"Ayo kita jalan-jalan!" kata Bling menarik pergelangan tangan kanan Hera yang sedang memegang gagang plastik lolipop rasa melon.

 Jimmy sedang ke suatu tempat sebuah tempat seseorang telah melakukan bunuh diri. Berjalan didepan gedung masih ada bekas tanda putih yang diberi tanda oleh pihak kepolisian tempat dimana mayat itu jatuh.

 Jimmy menunggu Ge yang sedang membeli minuman di toko kopi di dekat ia sekarang berdiri.

"Aku akan ke tempatmu bekerja. Tunggu Kakak" kata Flow.

 Sammy menutup panggilan dengan cepat Kakak perempuannya itu.

 Flow keluar dari pintu perusahaan dia seorang yang suka berjalan serba cepat dan kejadian tidak beruntung terjadi pada wanita ini.

 Seseorang menabrak secara tak sengaja menumpahkan satu cup kopi ditangan kanannya itu.

"Maaf. Maaf, bajumu jadi kotor" kata seorang pria pada Flow.

"Tak apa. Aku yang salah, aku sedang terburu-buru" kata Flow.

"Aku ingin bisa menebus kesalahan ku. Ini kartu namaku, bisa kita bertukar kartu nama?" tanya Ge.

"Kartu nama. Sorry, aku sedang terburu" kata Flow langsung pergi meninggalkan Ge.

 Flow berhenti lalu mengambil kartu nama Ge dari tangannya.

 Ge masih terus menatap Flow dari arah Flow berjalan menuju perhentian bus di dekat kantor.

"Dia anggun sekali" kata Jimmy.

"Target baruku" kata Ge.

"Dia yang tercantik dari wanitamu" kata Jimmy.

"Nggak salah kamu menjadi temanku" kata Ge.

"Aku sengaja menabrak wanita itu" kata Ge lagi.

Flow adalah lulusan mahasiswa jurusan perfilman dan dia sangat tertarik dengan bidang ini serta kuliner sehingga dia sangat senang saat diterima di perusahaan dibidang makanan seperti saat ini. Sebelumnya dia bekerja di sebuah rumah produksi dibidang talent.

 Bodyguard Jimmy sedang terus menyamar kedua penglihatan miliknya sangat tajam dan terlatih dari tempat perhentian bus dia disana memantau Jimmy.

 Bodyguard Jimmy tentu melihat kejadian apa yang tadi menimpa Flow. Dia juga menatap wanita ini sekilas dan berlanjut memantau terus Jimmy.

"Jangan pernah anda jatuh di pria yang salah" kata Bodyguard Jimmy kepada Flow.

 Flow langsung kaget mendengar seseorang yang tidak ia kenal berbicara seperti itu padanya. Flow tak langsung merespon perkataan dari Bodyguard Jimmy. Pria ini selalu fokus pada Jimmy setelah mengatakan hal itu pada wanita di sebelahnya itu.

Bus jurusan yang ditunggu Flow sudah datang.

Gadis ber setelan atasan dan bawahan rok bermotif kotak kotak dan hitam merah dan berhak tinggi masuk kedalam bus membawa tas kantor hitam stylish berisi dokumen dokumen kerja.

"Dia sudah pergi. Berhenti untuk menatapnya" kata Jimmy.

"Aku harus mengejar gadis itu" kata Ge merebut kunci mobilnya dari tangan Jimmy.

 Jimmy ditinggalkan begitu saja oleh Ge.

"Kau tidak ikut?" tanya Ge membuka kaca jendela mobil.

"Tidak" Jawab Jimmy.

 Jimmy berjalan pergi menyusuri jalan melewati gedung-gedung dan toko di sepanjang jalan.

Belum jauh Jimmy berjalan dari tempat semula suara keras dari arah belakangnya sangat keras sampai ia terkejut.

 Jimmy melihat ke arah sumber suara tersebut. Dia langsung berlari ke tempat itu dengan cepat.

 Dia menemukan mobil Ge terbalik dan temannya masih dalam keadaan setengah sadar.

"Bangun. Bangun Ge!" kata Jimmy.

 Jimmy menarik Ge yang terjepit bagian depan mobil.

 Jimmy dibantu oleh bodyguardnya berusaha menarik Ge dan orang orang disana membantu arus lalu lintas agar tetap aman tidak terjadi kecelakaan beruntun. Jalanan terjadi macet akibat kejadian ini.

"Apa ini ulahnya?" tanya Bling.

"Siapa lagi, kamu tadi melihatnya kan?" tanya Hera.

"Dia hantu pendendam?" tanya Bling.

"Aku tidak tahu dan tak ada yang tahu tentang wanita hantu itu" kata Hera.

"Aku baru melihat hantu seagresif itu lagi" kata Bling.

"Orang yang ada di dalam mobil sana mungkin sulit berjalan" kata Hera.

"Kakinya terjepit badan depan mobil" kata Bling.

 Ambulans segera cepat datang membawa Ge ke rumah sakit. Dia semakin tak sadarkan diri. Jimmy ikut ke dalam ambulans sedangkan Bodyguard Jimmy pergi ke rumah sakit mengikuti ambulans itu menggunakan motornya.

 Mobil Ge diderek oleh mobil petugas derek dari kepolisian.

 Hantu yang sengaja membuat Ge mengalami kecelakaan hilang dengan cepat dari tempat kejadian dari seberang jalan Hera dan Bling tanpa bisa di kejar dari jangkauan kedua hantu ini.

"Aku sedikit tahu dengan salah satu  orang yang menolong laki laki tadi" kata Bling.

"Siapa dia, bisa kau sebutkan?" tanya Hera.

"Aku bohong" kata Bling.

"Dasar kau Bling!" kata Hera kesal lagi kepada Bling.

"Ingat nggak boleh marah marah tau" kata Bling.

 Bling malahan menambah Hera kesal tapi tetap mengikuti Bling sahabatnya itu.

 Hantu itu tetap mengikuti Ge kemana ia pergi dari atas awan.

"Bagaimana rasanya menabrak pembatas dinding sungai?" tanya Si Hantu.

"Itu tidak seberapa" kata Si Hantu.

 Mobil melaju cepat menuju rumah sakit.

"Rasakan penderitaanmu. Aku takkan mencelakakan mobil itu di dalam sana masih ada orang baik" kata Si Hantu.

 Flow sudah sampai ditempat Sammy bekerja dengan selamat. Tak ada Jun disana, dia sedang mengantar pesanan makanan.

 Ben sedang menjenguk Neneknya Bee mengantar makanan bersama ibunya disana dia mencari Bee yang belum kembali dari apotik rumah sakit. Ben meminta izin kepada Ibunya dan Neneknya Bee untuk keluar mencari temannya itu yang belum kembali.

"Bukankah dia pangeranku" kata Bee melihat Jimmy turun dari dalam ambulans.

 Bee dengan membawa obat dari apotik luar rumah sakit setelah menebus obat obat yang kebetulan habis dari dalam apotek rumah sakit sehingga dia menebusnya di salah satu apotik yang berjejer di depan rumah sakit tempat Neneknya dirawat.

"Aku akan mengejar pangeranku" kata Bee dengan naif.

 Jimmy tak bisa ikut masuk kedalam ruang operasi Ge. Dia menunggu diluar ruang operasi saat Ge ada di dalam sana untuk mendapatkan pertolongan dari para dokter dan perawat disana.

"Kau sedang apa disini?" tanya Bee kepada Jimmy.

 Suaranya terdengar polos berbicara didepan Jimmy.

 Jimmy belum memberikan respon.

 Dibenaknya berpikir "Teman Ben ini cantik juga".

 Dimanapun kapanpun dalam kondisi apapun Jimmy ya tetap Jimmy. Itulah yang bisa digambarkan tentang Jimmy tak jauh berbeda dengan temannya yang sedang menjalani pertolongan dari pihak medis saat ini.

 Ben mendengar kalimat-kalimat yang dilontarkan Bee pada Jimmy membuat ia ingin muntah.

 Ben ada dibalik dinding bersembunyi dari keduanya yang mencoba saling berinteraksi menjadi akrab.

 Jiwa pahlawan Ben muncul langsung menjadi tameng untuk Bee menghindarkan gadis ini dari gangguan Jimmy.

"Apa kau lupa, Nenek harus meminum obat yang ada ditanganmu?" tanya Ben tidak membentak Bee didepan Jimmy.

 Suaranya terdengar tegas saat bicara dengan Bee membuat gadis ini langsung menurut dengan kata-kata teman kecilnya itu.

"Aku takut jika dia marah" kata Bee dalam diam berbicara.

 Bee dibawa oleh Ben berjalan cepat meninggalkan Jimmy sendirian disana.

 Setelah sudah jauh dari Jimmy, Ben tak langsung berbicara kepada Bee yang terpenting sekarang obat yang ada di tangan Bee bisa langsung diminum oleh Neneknya.

 Bodyguard Jimmy melihat kejadian yang berkaitan dengan pribadi bos mudanya lagi dan ini pekerjaan yang ia harus jalani.

 Dia berada tidak jauh dengan Jimmy tapi ia tak ingin banyak bicara dengan bosnya. Dia dengan masih mempertahankan gestur tegas dan gaya binaragawan tetap cool duduk di kursi tunggu pasien di dekat ruang operasi unit gawat darurat.

 Bee dibawa keluar oleh Ben dari kamar rawat Neneknya itu.

"Dia mulai marah padaku" kata Bee dalam hati berbicara mengamati situasi ini.

"Apa kau mengaku bersalah?" tanya Ben.

"Iya. Aku salah" kata Bee.

"Tunggu. Aku kan sudah besar kenapa kau senang memarahiku terus?" tanya Bee dengan wajah memelas.

"Lihat, kamu belum berubah sama sekali sejak kecil" kata Ben.

"Memang aku salah, kalau aku menyapa teman kelasku?" tanya Bee.

"Tidak salah. Kau bisa tidak, jangan suka Jimmy dan sejenisnya" kata Ben.

"Lihat. Kau selalu marah marah lagi" kata Bee.

"Aku tidak marah. Tapi, aku marah jika kamu dekat dengan Jimmy" kata Ben.

"Apa kau sangat mengenal Jimmy. Sepertinya kau sangat membencinya?" tanya Bee.

 Ben tak ingin memperpanjang lagi obrolannya dengan Bee jika membahas tentang Jimmy.

 Di depan Bee, Ben menghubungi seseorang yang Bee juga kenal.

"Sammy?" tanya Ben.

"Kenapa?" tanya Sammy.

"Kenapa kau lebih memilih Jimmy daripada aku. Setidaknya jangan sampai dia menjadi pacarmu lagi?" kata Ben berbicara seperti pasangan kekasih yang sedang bertengkar.

"Apa yang dia katakan. Ben kau bicara apa?" tanya Sammy.

 Toko Makan Sehat sedang ramai-ramainya disana banyak pesanan datang untuk makan malam atau memakan kudapan.

"Kau dengar, dia merebut pacarku. Kau masih mau mengejar anak itu?" tanya Ben.

"Maaf. Kakak, aku takkan mengulangi ini lagi" kata Bee.

 Gadis ini tertunduk di hadapan Ben.

"Sudahlah. Jangan sampai kau menangis, mereka akan memarahiku jika kamu menangis" kata Ben.

 Kedua orang tua Bee sangat menyayangi Ben seperti anak mereka sendiri. Ikatan keluarga yang sudah dibangun sejak lama.

 Jun datang dengan pesanan makanan yang akan dikirim di sebuah rumah sakit.  Dia sudah tiba disana memarkirkan sepeda motor di parkiran rumah sakit. Kini, dia sedang menghubungi pemilik makanan yang ia bawa.

"Saya sudah di rumah sakit, anda berada dimana?" tanya Jun.

"Saya ada di depan ruang unit gawat darurat" kata Orang yang Jun hubungi.

 Jun pergi ke depan ruang yang pelanggannya arahkan.

 Jun terkaget disana juga ada Jimmy dengan banyak darah di baju cerahnya.

"Ini pesanan anda" kata Jun kepada bodyguard Jimmy.

 Bodyguard Jimmy menerima makanan yang ia pesan.

"Jimmy kau tidak lapar kan. Ini hanya untukku. Tadi kau tidak mau kan" kata Bodyguard Jimmy.

 Percakapan yang dibuat oleh bodyguard Jimmy sengaja ia lakukan agar didengar oleh Jun.

"Makasih Kak?" Kata Jun pada bodyguard Jimmy.

 Ayahnya Jimmy sengaja menyewa bodyguard senior dari tempat pelatihan Jimmy bela diri dulu. Situasi ini diciptakan, agar Jimmy bisa berteman dengan Bodyguardnya itu.

"Aku tak ingin membuat masalah dengan orang sepertinya" kata Jimmy saat mendengar itu.

 Jun membaca situasi di depannya seperti sebuah hiburan di pembuka malam ini. Dia langsung pergi lagi ke tempat lain melanjutkan mengirimkan pesanan-pesanan makanan ke pelanggan yang lainnya.

 Keluar dari rumah sakit Bling berpapasan dengan Jun secara tak sengaja di depan jalan masuk unit gawat darurat rumah sakit.

 Bling terdiam melihat Jun.

 Jun kemudian menembus tubuh Bling melewatinya dengan begitu saja. Bling berbalik ke arah Jun pergi terus menjauh.

"Cepat, cepat. Kita tak punya waktu lagi" kata Hera menarik masuk Bling memeriksa apakah disana benar-benar ada hantu yang mereka cari.

 Mengapa mereka mencari hantu tersebut karena itu adalah syarat utama agar mereka bisa kembali di alam mereka.

 Dugaan mereka memang benar hantu itu ada disana namun tak bisa berlangsung lama sesuai yang diinginkan. Apa alasan yang membuatnya langsung pergi dan tak berani mendekati Ge, alasannya adalah ada pada energi yang dimiliki oleh bodyguard Jimmy yang membuat hantu itu pergi menjauh.

 Saat Bling dan Hera datang hantu itu sudah pergi.

 Hantu itu tak sesuai dengan tandingan Bling dan Hera. Mereka tahu itu, tapi tak ada pilihan lain karena mereka ingin cepat cepat kembali. Bodyguard Jimmy tak bisa melihat kedatangan Bling dan Hera disana. Energi yang dimiliki oleh bodyguard Jimmy tak terlalu berpengaruh kepada kedua hantu ini hanya sedikit pusing lalu cepat sembuh kembali itulah efek negatif  yang mereka rasakan.

 Satu setengah jam operasi selesai dilakukan dengan bantuan para pekerja medis. Apa hasil kondisi terbaru dari Ge, dia mengalami setengah kelumpuhan dari tubuhnya akibat kecelakaan tadi sore.

 Jimmy masuk kedalam dan temannya sedang dalam keadaan koma.

"Cepat bangun. Semua pacarmu menghubungimu" kata Jimmy pada Ge.

"Apa kau akan mati. Jangan bercanda seperti ini?" kata Jimmy.

 Jimmy bingung harus mengabari keluarga Ge atau tidak.

"Mau gimana lagi, dia juga anak mereka" kata Jimmy.

 Akhirnya, Jimmy menghubungi keluarga Ge agar datang ke rumah sakit bahwa anaknya mengalami kecelakaan.

 Setelah Jimmy menghubungi keluarga Ge  dari ponsel milik Ge berdering seseorang yang bernama Sew menelepon Ge.

"Oh. Kau mencari Ge, dia ada di sebuah rumah sakit. Kau bisa datang kemari" kata Jimmy.

"Kau ingin aku mengirim alamatnya?" tanya Jimmy.

"Baiklah. Aku akan segera mengirimkan untukmu lewat pesan" kata Jimmy.

 Jimmy membagi informasi lokasi dimana Ge dirawat saat ini kepada wanita yang baru saja menghubungi Ge.

"Siapa gadis itu wajahnya bukanlah tipe Ge banget?" tanya Jimmy heran.

Episodes
1 Chapter 1 : Sweet Pea.
2 Chapter 2 : Masa aku harus bilang aku hantu.
3 Chapter 3: Untuk hari ini.
4 Chapter 4: Hello. Everybody!.
5 Chapter 5: Dia hanya baik, tidak suka.
6 Chapter 6: Kita masih bisa berteman kan?.
7 Chapter 7: Cool Down Your Room
8 Chapter 8: Apa yang terjadi. Bertahanlah!.
9 Chapter 9: Benarkah. Dia kembali?.
10 Chapter 10: Me and Dream.
11 Chapter 11: Dia selalu bertahan dalam hidup
12 Chapter 12: Bukan Tipeku.
13 Chapter 13: Apakah temanku juga Pangeran?.
14 Chapter 14: Cerita hari ini di sekolah.
15 Chapter 15: Aku Selalu Baik-baik Saja
16 Chapter 16: Buket Bunga untuk Sang Kekasih
17 Chapter 17: Katanya, Bumi itu Luas.
18 Chapter 18: Sinyal Pernyataan Cinta
19 Chapter 19: Dimensi untuk Pemeran Utama
20 Chapter 20: Suara Hantu Itu.
21 Chapter 21: Jika Kamu Bertemu dengan Hantu?
22 Chapter 22: Hadiah di sore hari.
23 Chapter 23: Ada hantu di sebelahmu!.
24 Chapter 24: I Believe
25 Chapter 25: Jangan Ganggu Dia!.
26 Chapter 26: Kenapa dan kenapa?.
27 Chapter 27: Dunia Baru untuk Kakak Ku
28 Chapter 28: Ada apa dengan Sahabat Ku?
29 Chapter 29: Kamu Spesial untuk Ku
30 Chapter 30: Aku Ingat Wajah mu.
31 Chapter 31: Apa Alasan mu Melakukan Semua Itu?
32 Chapter 32: Mungkin, Aku tak Menyangka.
33 Chapter 33: Apa yang terjadi Selanjutnya?
34 Chapter 34: Blue Water.
35 Chapter 35: Mengapa Kita Bisa Menjadi Kita?
36 Chapter 36: Summer Beach
37 Chapter 37: Kita Teman, Apa Kita boleh Marah?
38 Chapter 38: Berlari, Bersembunyi dan Dia Marah.
39 Chapter 39: Padahal Aku Orangnya Ramah
40 Chapter 40: Menjadi Malaikat, Aku Curiga.
41 Chapter 41: Memilih untuk Bertemu.
42 Chapter 42: Aku Melihatnya Lagi
43 Chapter 43: Aku Ingin Pulang
44 Chapter 44: Kita Berbohong?
45 Chapter 45: Mengambil Waktu Ku
46 Chapter 46: Melihat Kondisi Temanku
47 Chapter 47: Aku Tidak Mengenal Mereka, tapi Mereka Mengenal Ku
48 Chapter 48: Itu Semua Karena Kamu
49 Chapter 49: Apa Aku Boleh Marah?
50 Chapter 50: Walking In The Road
51 Chapter 51: Dia Sudah Pulang Lebih Awal
52 Chapter 52: Darling
53 Chapter 53: Dia Selalu Mengejutkan Ku.
54 Chapter 54: People And People
55 Chapter 55: Sebuah Ilusi untuk Temanku
56 Chapter 56: Apakah Ini Sebuah Kemungkinan?
57 Chapter 57: Terjebak dalam Ilusi?
58 Chapter 58: Bukan Love Triangle lagi
59 Chapter 59: Sparkling Friends
60 Chapter 60: Teman Ya
61 Chapter 61: Aku datang Temanku
62 Chapter 62: Lama Tak Bertemu
63 Chapter 63: Selamat Kau Menjadi Temanku
64 Chapter 64: Pangeran dan Panglima Perang
65 Chapter 65: Seseorang Yang Tak Terduga
66 Chapter 66: Good Boy
67 Chapter 67: Not Bad Love You
68 Chapter 68: Dua Wajah
69 Chapter 69: Gadis Tercantik Di Kampus
70 Chapter 70: Aku Hanya Ingin Lebih Mengenal Mu
71 Chapter 71: Aroma Rumput Setelah Hujan
72 Chapter 72: Lama Lama Dia Pergi
73 Chapter 73: Pria Berjaket Hitam
74 Chapter 74: Dimana Sahabat Ku?
75 Chapter 75: Jangan Cemas. Aku Tidak Akan Pergi
76 Chapter 76: You are The Winner
77 Chapter 77: Aku Tidak Lupa Waktu Kita
78 Chapter 78: Gadis Kecil Ku
79 Chapter 79: Hanya Mirip, Bukan Berarti Aku
80 Chapter 80: Bunga Lily di Rumah No. 5
81 Chapter 81: Tomorrow?
82 Chapter 82: We Go Up.
83 Chqpter 83: Baby Only You.
84 Chapter 84: Pemilik Rumah
85 Chapter 85: Mystery Box
86 Chapter 86: Dia Muncul Kembali
87 Chapter 87: With You
88 Chapter 88: Seseorang Berteriak Kepadamu
89 Chapter 89: Hantu Penjaga Danau Itu.
90 Chapter 90: Cinta Butuh Ilmu.
91 Chapter 91: The Island
92 Chapter 92: Kamu Pasti Baik Baik Saja
93 Chapter 93: I am so sorry but I love you
94 Chapter 94: I can't forget you
95 Chapter 95: Mendengar Suaranya Lagi
96 Chapter 96: Sniper
97 Chapter 97: Aku akan kembali, Kamu?.
98 Chapter 98: Dia Tak Pernah Pergi.
99 Chapter 99: Bisakah kamu kembali.
100 Chapter 100: Kenapa aku tak bisa sedih?
101 Chapter 101: Mulai Curiga.
102 Chapter 102: Bukan Bad Boy
103 Chapter 103: Someday, Me and You
104 Chapter 104: Sudah. Aku disini.
105 Chapter 105: Mungkin Ya, Mungkin Tidak.
106 Chapter 106: Sebelum itu terjadi.
107 Chapter 107: Diamonds Heart.
108 Chapter 108: Masihkah kita berteman?
109 Chapter 109: Will it be forgotten?
110 Chapter 110: A little piece of love.
111 Chapter 111: Satu kesempatan terbaik.
112 Chapter 112: Reflection of you.
113 Chapter 113: Kamu tidak sendiri.
114 Chapter 114: Please Stay With Me.
115 Chapter 115: Sweet Night.
116 Chapter 116: Listen Me
117 Chapter 117: Mungkin Angker?.
118 Chapter 118: Stay.
119 Chapter 119: Ada apa sebenarnya?
120 Chapter 120: Zig Zag.
121 Chapter 121: Dia bukan dia?.
122 Chapter 122: Bukan Halusinasi?.
123 Chapter 123: No Alone.
124 Chapter 124: Tidak Pergi?.
125 Chapter 125: Mungkin saja dia.
126 Chapter 126: Mengikuti Arah.
127 Chapter 127: Matahari Terbenam.
128 Chapter 128: Tidak mempermainkanmu.
129 Chapter 129: Smile Again.
130 Chapter 130: Sebuah harapan baru.
131 Chapter 131: Dia ada disini.
132 Chapter 132: Not Manipulative.
133 Chapter 133: Siapa mereka?.
134 Chapter 134: Diamonds in a desert.
135 Chapter 135: Pangeran dan Tas kecilnya.
136 Chapter 136: Siapa pemilik bayangan itu?.
137 Chapter 137: Dia hantu, mana mungkin.
138 Chapter 138: Tatapan Menakutkan.
139 Chapter 139: Soulmate.
140 Chapter 140: Where did you go wrong?.
141 Chapter 141: Dia Cantik.
142 Chapter 142: Kenapa aku bisa melihat hantu?.
143 Chapter 143: Satu banding seratus.
144 Chapter 144: Menghilang dan tidak pergi.
145 Chapter 145: Faster and Easier.
146 Chapter 146: Histeris.
147 Chapter 147 : Duniaku telah berubah.
148 Chapter 148: Magic and Love. The end.
149 Chapter 149: Selesai sekian dan terima kasih.
150 Chapter 150: Soaring Higher.
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Chapter 1 : Sweet Pea.
2
Chapter 2 : Masa aku harus bilang aku hantu.
3
Chapter 3: Untuk hari ini.
4
Chapter 4: Hello. Everybody!.
5
Chapter 5: Dia hanya baik, tidak suka.
6
Chapter 6: Kita masih bisa berteman kan?.
7
Chapter 7: Cool Down Your Room
8
Chapter 8: Apa yang terjadi. Bertahanlah!.
9
Chapter 9: Benarkah. Dia kembali?.
10
Chapter 10: Me and Dream.
11
Chapter 11: Dia selalu bertahan dalam hidup
12
Chapter 12: Bukan Tipeku.
13
Chapter 13: Apakah temanku juga Pangeran?.
14
Chapter 14: Cerita hari ini di sekolah.
15
Chapter 15: Aku Selalu Baik-baik Saja
16
Chapter 16: Buket Bunga untuk Sang Kekasih
17
Chapter 17: Katanya, Bumi itu Luas.
18
Chapter 18: Sinyal Pernyataan Cinta
19
Chapter 19: Dimensi untuk Pemeran Utama
20
Chapter 20: Suara Hantu Itu.
21
Chapter 21: Jika Kamu Bertemu dengan Hantu?
22
Chapter 22: Hadiah di sore hari.
23
Chapter 23: Ada hantu di sebelahmu!.
24
Chapter 24: I Believe
25
Chapter 25: Jangan Ganggu Dia!.
26
Chapter 26: Kenapa dan kenapa?.
27
Chapter 27: Dunia Baru untuk Kakak Ku
28
Chapter 28: Ada apa dengan Sahabat Ku?
29
Chapter 29: Kamu Spesial untuk Ku
30
Chapter 30: Aku Ingat Wajah mu.
31
Chapter 31: Apa Alasan mu Melakukan Semua Itu?
32
Chapter 32: Mungkin, Aku tak Menyangka.
33
Chapter 33: Apa yang terjadi Selanjutnya?
34
Chapter 34: Blue Water.
35
Chapter 35: Mengapa Kita Bisa Menjadi Kita?
36
Chapter 36: Summer Beach
37
Chapter 37: Kita Teman, Apa Kita boleh Marah?
38
Chapter 38: Berlari, Bersembunyi dan Dia Marah.
39
Chapter 39: Padahal Aku Orangnya Ramah
40
Chapter 40: Menjadi Malaikat, Aku Curiga.
41
Chapter 41: Memilih untuk Bertemu.
42
Chapter 42: Aku Melihatnya Lagi
43
Chapter 43: Aku Ingin Pulang
44
Chapter 44: Kita Berbohong?
45
Chapter 45: Mengambil Waktu Ku
46
Chapter 46: Melihat Kondisi Temanku
47
Chapter 47: Aku Tidak Mengenal Mereka, tapi Mereka Mengenal Ku
48
Chapter 48: Itu Semua Karena Kamu
49
Chapter 49: Apa Aku Boleh Marah?
50
Chapter 50: Walking In The Road
51
Chapter 51: Dia Sudah Pulang Lebih Awal
52
Chapter 52: Darling
53
Chapter 53: Dia Selalu Mengejutkan Ku.
54
Chapter 54: People And People
55
Chapter 55: Sebuah Ilusi untuk Temanku
56
Chapter 56: Apakah Ini Sebuah Kemungkinan?
57
Chapter 57: Terjebak dalam Ilusi?
58
Chapter 58: Bukan Love Triangle lagi
59
Chapter 59: Sparkling Friends
60
Chapter 60: Teman Ya
61
Chapter 61: Aku datang Temanku
62
Chapter 62: Lama Tak Bertemu
63
Chapter 63: Selamat Kau Menjadi Temanku
64
Chapter 64: Pangeran dan Panglima Perang
65
Chapter 65: Seseorang Yang Tak Terduga
66
Chapter 66: Good Boy
67
Chapter 67: Not Bad Love You
68
Chapter 68: Dua Wajah
69
Chapter 69: Gadis Tercantik Di Kampus
70
Chapter 70: Aku Hanya Ingin Lebih Mengenal Mu
71
Chapter 71: Aroma Rumput Setelah Hujan
72
Chapter 72: Lama Lama Dia Pergi
73
Chapter 73: Pria Berjaket Hitam
74
Chapter 74: Dimana Sahabat Ku?
75
Chapter 75: Jangan Cemas. Aku Tidak Akan Pergi
76
Chapter 76: You are The Winner
77
Chapter 77: Aku Tidak Lupa Waktu Kita
78
Chapter 78: Gadis Kecil Ku
79
Chapter 79: Hanya Mirip, Bukan Berarti Aku
80
Chapter 80: Bunga Lily di Rumah No. 5
81
Chapter 81: Tomorrow?
82
Chapter 82: We Go Up.
83
Chqpter 83: Baby Only You.
84
Chapter 84: Pemilik Rumah
85
Chapter 85: Mystery Box
86
Chapter 86: Dia Muncul Kembali
87
Chapter 87: With You
88
Chapter 88: Seseorang Berteriak Kepadamu
89
Chapter 89: Hantu Penjaga Danau Itu.
90
Chapter 90: Cinta Butuh Ilmu.
91
Chapter 91: The Island
92
Chapter 92: Kamu Pasti Baik Baik Saja
93
Chapter 93: I am so sorry but I love you
94
Chapter 94: I can't forget you
95
Chapter 95: Mendengar Suaranya Lagi
96
Chapter 96: Sniper
97
Chapter 97: Aku akan kembali, Kamu?.
98
Chapter 98: Dia Tak Pernah Pergi.
99
Chapter 99: Bisakah kamu kembali.
100
Chapter 100: Kenapa aku tak bisa sedih?
101
Chapter 101: Mulai Curiga.
102
Chapter 102: Bukan Bad Boy
103
Chapter 103: Someday, Me and You
104
Chapter 104: Sudah. Aku disini.
105
Chapter 105: Mungkin Ya, Mungkin Tidak.
106
Chapter 106: Sebelum itu terjadi.
107
Chapter 107: Diamonds Heart.
108
Chapter 108: Masihkah kita berteman?
109
Chapter 109: Will it be forgotten?
110
Chapter 110: A little piece of love.
111
Chapter 111: Satu kesempatan terbaik.
112
Chapter 112: Reflection of you.
113
Chapter 113: Kamu tidak sendiri.
114
Chapter 114: Please Stay With Me.
115
Chapter 115: Sweet Night.
116
Chapter 116: Listen Me
117
Chapter 117: Mungkin Angker?.
118
Chapter 118: Stay.
119
Chapter 119: Ada apa sebenarnya?
120
Chapter 120: Zig Zag.
121
Chapter 121: Dia bukan dia?.
122
Chapter 122: Bukan Halusinasi?.
123
Chapter 123: No Alone.
124
Chapter 124: Tidak Pergi?.
125
Chapter 125: Mungkin saja dia.
126
Chapter 126: Mengikuti Arah.
127
Chapter 127: Matahari Terbenam.
128
Chapter 128: Tidak mempermainkanmu.
129
Chapter 129: Smile Again.
130
Chapter 130: Sebuah harapan baru.
131
Chapter 131: Dia ada disini.
132
Chapter 132: Not Manipulative.
133
Chapter 133: Siapa mereka?.
134
Chapter 134: Diamonds in a desert.
135
Chapter 135: Pangeran dan Tas kecilnya.
136
Chapter 136: Siapa pemilik bayangan itu?.
137
Chapter 137: Dia hantu, mana mungkin.
138
Chapter 138: Tatapan Menakutkan.
139
Chapter 139: Soulmate.
140
Chapter 140: Where did you go wrong?.
141
Chapter 141: Dia Cantik.
142
Chapter 142: Kenapa aku bisa melihat hantu?.
143
Chapter 143: Satu banding seratus.
144
Chapter 144: Menghilang dan tidak pergi.
145
Chapter 145: Faster and Easier.
146
Chapter 146: Histeris.
147
Chapter 147 : Duniaku telah berubah.
148
Chapter 148: Magic and Love. The end.
149
Chapter 149: Selesai sekian dan terima kasih.
150
Chapter 150: Soaring Higher.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!