Lelaki teman masa kecil nya

"Bagaimana? Apakah tubuh mu sudah membaik"

"Sudah, Terima kasih dan maaf telah merepotkan mu"

"Aku senang mendengar nya"

"Kalau begitu turunkan aku" pinta Hikaru dengan nada halus nya.

"Kita belum sampai di sekolah, tetaplah tenang, dan istirahatkan tubuh mu itu"

"....Apa maksud mu?

"Kau bisa menyandarkan kepala mu di atas bahu ku, tidur lah jika kau menginginkan nya."

"....Tubuh ku akan terasa makin berat nanti nya"

"Tentu saja tidak, tidurlah...kau pasti lelah. Maaf tadi aku mengejarmu terlalu cepat" jawab Haru

"Tidak...hal itu sebaiknya kita lupakan saja" sahut Hikaru dengan tatapan sayu nya, dia juga mulai menurunkan kepala nya, hingga menyentuh bahu lelaki itu.

"...."

"Terima kasih" ucap Hikaru pelan.

Suasana makin membahayakan, degupan jantung kedua nya makin kencang. Bahkan tanpa sadar, wajah lelaki itu telah berubah merah rata.

Dapat Haru rasakan hembusan angin pelan yang menerpa di dekat telinga nya, silih bergantian dengan terpaan angin di siang hari, gadis ini benar benar sangat kelelahan.

Keduanya hanya terdiam, menikmati moment singkat yang tak kan terlupakan ini. Ini adalah pertama kali nya Hikaru mendapatkan kenyamanan orang lain selain saudari kembar nya dan juga sosok lelaki teman sekelas nya (Shion).

Setelah berjalan cukup jauh, Akhirnya mereka tiba di gerbang halaman belakang sekolah nya. Namun hal aneh pun melintas di pikiran lelaki yang baru sampai ini.

Mata nya terbuka lebar tak percaya, saat melihat lapangan si sekolah nya amat sepi dan tak terlihat satu pun orang di sana.

Hikaru pun segera turun dari punggung lelaki itu, dia juga di buat terdiam, bagaimana bisa suasana nya berubah seperti ini, apakah mereka pergi terlalu jauh dan terlalu lama hingga suasana sekolah seperti ini saat mereka kembali??.

"Ke mana pergi nya semua orang?" tanya gadis itu yang mulai mengamati suasana kosong di lapangan begitu juga gedung bagian barat di dekat nya.

"Seperti nya mereka sudah berada di kelas"

Hikaru menolehkan kepala nya. "Uhh??"

"Atau, sudah pulang?" lanjut Haru.

Mendengar hal itu, Hikaru hanya mendenguskan napas panjang nya lalu berjalan ke arah tangga di dekat gedung A ( nama edung barat di sekolah nya ).

Di tangga, Hikaru duduk sembari meluruskan kaki nya, Begitu juga dengan lelaki yang saat ini bersama dengan nya.

"Apa kau haus??" tanya Haru dengan menolehkan kepala nya ke arah gadis di sebelah nya.

"Sedikit" jawab Hikaru tanpa menolehkan kepala nya.

"Kalau haus, sebaiknya Kamu pergi minum dahulu sana"

Hikaru sedikit terkejut, sampai kepala nya menoleh ke arah lelaki itu dengan antusias. "...."

Melihat respons yang tunjukan gadis itu membuat sudut bibir lelaki itu sedikit terangkat. "Ada apa?? Mengapa respons mu lucu sekali" ucap lelaki itu dengan tawa kecil-nya.

"Habis nya, Mengapa kau begitu perhatian pada ku? Aneh sekali" gerumuh Hikaru yang sedikit kesal.

"Aneh bagaimana?? Apakah sifat ku mengganggu mu?" tanya lelaki itu.

".....Tidak" jawab Hikaru pelan.

Lelaki itu menggeser pinggul nya, dia bergeser mendekati gadis yang duduk di dekat nya. "Mengapa seiring berjalan nya waktu, sifat mu perlahan berubah. Kau bukanlah Hikaru yang ku kenal sewaktu dulu" keluh lelaki itu sembari bersandar di atas bahu gadis bersurai putih perak di sebelah nya.

Manik mata Hikaru melirik, Beberapa helaian surai hitam lelaki itu menyapu lembut pipi kemerahan nya. "....."

"Hikaruuu... Akan kah aku bertemu dengan sifat dirimu yang dulu??" tanya lelaki itu dengan suara pelan nya, sembari sikap manja dengan gadis di sebelahnya.

Mendengar hal itu Hikaru terdiam sejanak, tangan nya terangkat pelan, lalu membelai surai milik lelaki yang tengah bersandar di bahu nya. "Lupakan diri ku pada masa lalu mu dan, beradaptasilah dengan diri ku pada masa sekarang" ucap Hikaru.

"Bagaimana dengan prasaan mu?" tanya lelaki itu lagi.

Hikaru menghentikan tangan nya dari membelai surai lelaki itu. "Apa maksud mu??" tanya gadis itu tak mengerti.

"Ku harap hanya sikap mu yang berubah pada ku, asal jangan perasaan mu.. " jawab lelaki itu.

Setelah mendengar Haru mengatakan hal itu, kedua nya hanya terdiam. Haru merasa bahwa ucapan nya sangat tiba tiba dan justru malah membuat kecanggungan di antara diri nya dan juga gadis lawan bicara nya ( Hikaru ).

"Aku masih tidak percaya, bagaimana bisa kau mengenaliku setelah beberapa tahun tak bertemu dengan ku" Hikaru kembali membuka pembicaraan setelah terdiam beberapa saat yang lalu.

Namun ucapan gadis itu kali ini membuat lelaki di sebelah nya menoleh dengan raut yang tengah kebingungan. "Apa maksud mu.?" tanya Haru tak mengerti.

"Bagaimana kau tahu ini aku?" tanya gadis itu sembari menyandarkan kepala nya, ke dinding yang menjadi sandaran nya.

"Saat Haruko memberikan jaket nya pada ku saat di taman waktu itu" jawab Haru dengan mengubah cara dia duduk. dia tak lagi menghadap ke arah gadis di sebelah nya.

"...."

"Gadis yang memiliki surai berwarna putih perak hanyalah diri mu, bagaimana bisa aku tidak mengenali nya. lagi pula aku sudah mengenal mu sejak kecil, kita hanya berpisah beberapa tahun saat keluarga ku pindah ke kota lain karena pekerjaan di perusahaan nya." lanjut Haru menceritakan masa lalu yang terjadi di antara mereka.

Hikaru masih terdiam cukup lama, rasa kecewa yang ia rasakan saat itu kembali muncul di hati nya. "...."

Karena tak mendapat respons apa pun dari gadis itu, Haru menolehkan kepala nya, ke arah gadis yang tengah termenung di sebelah nya. "Maaf..." lelaki itu menundukan kepala nya, seolah dia menyerah pada gadis di depan nya.

"Hal itu sudah terjadi, tak perlu di ingat kembali. sebaiknya kita lupakan saja" sahut gadis itu dengan nada suara yang mulai berubah.

Haru terdiam. dia dapat merasakan rasa kecewa yang besar di dalam diri gadis itu, hanya saja Hikaru tetap terdiam dan tak mengeluarkan rasa kecewa nya itu.

"Sampai kapan kau akan terus memperlakukan ku seperti orang yang baru mengenal mu?"

Manik mata Hikaru bergeser, melirik ke arah lelaki di sebelah nya. "....Ada banyak hal yang belum kau ketahui tentang ku saat ini. ingat, kau hanya mengenal ku pada masa lalu ku. jadi jangan berpikir bahwa kau tahu banyak tentang diri ku"

"....Apa ada orang lain yang tahu banyak tentang diri mu selain aku dan juga Haruko, saudari kembar mu?"

Hembusan kecil keluar dari mulut gadis itu, lalu dia juga mengalihkan pandangan nya ke arah lain. "Tentu." sahut Hikaru dengan santai hingga membuat lelaki di sebelah spontan mengangkat kepala nya karena terkejut.

"....."

"Di dunia ini, tentang ku bukan hanya diri mu saja yang tahu, bahkan jika kamu tahu banyak tentang diri ku. kau belum bisa mengalahkan Haruko yang tahu lebih banyak tentang ku tanpa harus ku bercerita pada nya." lanjut Hikaru sembari bangun dari tempat duduk nya. lalu berjalan meninggalkan lelaki yang masih duduk terdiam di tangga.

Raut wajah nya marah, namun di dalam hati nya dia merasa sangat kecewa, setelah mengetahui bahwa ada lelaki yang berhasil mengganti posisi nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!