Kekhawatiran

Hikaru dan Haruko kembali ke kelas mereka. Yang walau Hikaru lah yang terlebih dahulu tiba di kelasnya. Sementara itu Haruko yang mendapat respon sekaligus tingkah aneh saudara kembar nya, Membuat kerutan di antara kedua alis nya muncul secara perlahan.

Entah mengapa tak ia merasa ada sesuatu yang aneh jika berada di dekat gadis bersuara putih perak ini.

Bahkan saat di kelas, tepat dimana saat guru baru saja masuk ke dalam kelas. Seketika membuat seisi kelas yang tadinya sangat ramai, mendadak terdiam antusias.

Sekarang ini adalah pelajaran tentang bidang keuangan ( ekonomi ). Haruko yang melihat guru itu berjalan ke arah meja guru, Membuat ia mengunci pandangan nya ke arah postur tubuh guru itu. seolah ia terlihat sangat tidak menyukai nya.

Tak lama kemudian palajaran pun dimulai. selamat pelajaran berlangsung dan bahkan sampai pelajaran selesai, Hikaru dapat melihat sifat dan tingkah Haruko yang mulai kembali seperti semula. Hanya saja ia tak lagi mendengar suara cerewet serta suara keluhan darinya tentang pelajaran hari ini.

*Ting Nong*

Suara bell sekolah berbunyi sangat kencang. di selang beberapa menit setelah bell berbunyi, Semua murid pun keluar dari kelas mereka. Begitu juga dengan dua gadis kembar ini, mereka keluar dari kelas tanpa satu patah pun keluar dari mulut di antara mereka.

Setelah berjalan beberapa langkah, Hikaru melirik kan matanya ke arah gadis bersurai gelap yang berjalan tepat di sebelahnya, sambil berkata. "Hari ini aku ada kelas tambahan. Kamu bisa pulang duluan, tak perlu menungguku." kata Hikaru memulai pembicaraan diantara mereka.

Mendengar ucapan Hikaru, membuat Haruko menggeser bola matanya melirik ke arah gadis yang berjalan tepat di sebelah nya. "Berapa lama kelas tambahan mu itu??" tanya Haruko sembari mengeluarkan permen batang dari saku seragam sekolahnya, lalu memasukkan permen itu ke dalam mulutnya.

"Aku akan tiba di rumah pukul 21:05 nanti malam" jawab Hikaru dengan nada datar nya.

"Itu terlalu malam bukan??" tanya Haruko lagi.

Hikaru bergeleng pelan sambil berkata. "Tidak kok" sahut Hikaru dengan kalimat singkatnya lagi.

"Kalau begitu pergilah dengan supir pribadi mu. Aku khawatir jika terjadi sesuatu padamu saat pulang nanti" ucap Haruko sembari berpindah dari kiri ke kanan Hikaru.

"Tidak per-"

"WOI AWAS!!!"

Hikaru yang belum selesai dengan ucapan itu, tiba tiba di sela oleh suara teriakan lelaki yang tengah bermain bola di lapangan volly. suara teriakan dari lelaki itu menarik perhatian, Haruko dan Hikaru yang sedang pergi berjalan sembari mengobrol serius.

Saat Haruko melihat bola melayang ke arah dirinya dan juga Hikaru, sebelum bola mengenai dirinya. Haruko dengan antusias segera memukul bola volly itu hingga mengubah arah ke mana bola nua melayang. Melihat bola voli yang berubah arah dan bahkan kini bola nya melayang lebih jauh dari sebelumnya. Membuat Club Volly itu menjadi kesal, lalu berjalan menghampiri kedua gadis bersurai putih dan hitam yang berada di pinggir lapangan.

"Woi apa kau sudah gila?! kau membuat bolanya melayang sangat jauh!!" seru salah seorang dari club volly itu.

Sementara itu, Haruko yang merasa disalahkan segera memutar arah tubuhnya, menghadap ke arah lelaki ya yang kini berdiri tepat di depannya. "Kau menyalahkan ku??" tanya Haruko dengan ekspresi menantang. Seolah ia tak takut sedang berbicara dengan siapa.

"Apakah penglihatan mu terganggu? Kau tidak lihat, Bola itu melayang jauh karena dirimu!!" seru lelaki itu lagi.

Hikaru yang berada di antara pertengkaran itu segera menarik tangan Haruko dan dibawa pergi bersama dengannya. "Haruko.. Sudahlah, Tak perlu pedulikan dia" ucapnya tanpa melepaskan genggaman tangan-nya dari tangan gadis di sebelahnya.

"Woi mau pergi kemana kalian?! urusan kita belum selesai!!" teriak lelaki itu saat melihat kedua gadis ini berjalan pergi meninggalkan nya.

Hikaru menorehkan kepalanya, lalu berkata. "Berurusan denganmu bukankah tandingan nya. Kau salah orang, berhenti berlaga layaknya seorang preman!! Ingat, Kau akan tetap terlihat lemah jika lawan mu adalah seorang wanita" kata Hikaru sembari mengubah pandangan nya tanpa menghentikan langkah perginya.

Kini Haruko dan Hikaru pergi keluar gerbang sekolahnya, tangan Hikaru juga belum terlepas dari pergelangan tangan kiri Haruko. Ini aneh, Mengapa rasanya sangat menakutkan jika membawa saudari nya ini yang masih dalam suasana hati yang buruk.

"Cukup!! Mau sampai mana kau akan terus menyeret ku seperti ini" tanya Haruko sembari menghentikan langkah kakinya dan juga langkah gadis di depannya.

Mendengar ucapan Haruko, membuat Hikaru hanya terdiam. Dia juga tidak menolehkan kepalanya sama sekali. "...."

"Ada apa??" Harus bertanya lagi.

"Tidak ada"

"Uhh??" Takia sangat kebingungan dengan tingkah aneh Hikaru. Dia ini kenapa si?!

"Supir pribadi ku sebentar lagi sampai. Pulanglah duluan, Tak perlu pikirkan aku" kata Hikaru dengan nada datar nya.

"Saat ini kau lebih membutuhkan nya, Dibandingkan diriku. pakailah aku akan pulang naik taksi." sahut Haruko menolak keinginan Hikaru.

"Taksi?? Apa kau bercanda?" tanya Hikaru yang kebingungan.

"Tidak. Aku ini sedang bicara serius padamu. Gunakan saja mobilmu dan pergilah ke tempat kelas tambahan mu, Tidak perlu khawatir karena aku. Aku baik-baik saja" ucap Haruko mencoba meyakinkan saudari kembar nya ini.

Saat mereka sedang asik berbincang-bincang. Tak lama kemudian, Sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat di dekat mereka. Tak lain mobil itu adalah mobil pribadi milik Hikaru yang diberikan oleh ayah untuk Hikaru.

"Maaf nona, Apakah saya terlambat??" tanya supir saat keluar dari mobilnya.

Hikaru bergeleng pelan, sambil berkata. "Tidak Kok. Kami juga baru saja keluar dari kelas" ucapnya dengan sopan.

"Baiklah maafkan saya jika saya terlambat non. Apakah ada hal lain yang ingin non lakukan?? atau ada tempat yang ingin di kunjungi?" tanya sih supir dengan sopan.

"Tidak, tidak ada yang ingin aku kunjungi. Aku hanya ingin kau mengantar Haruko kembali ke rumah" ucap Hikaru sembari menoleh sekilas ke arah saudari kembar di sebelahnya.

Mendengar ucapan Hikaru, membuat Haruko sedikit mengerutkan keningnya. "Kau ini bicara apa?? Aku bisa pulang dengan taksi, Bukan nya kau ada kelas tambahan? kenapa tidak gunakan saja untuk pergi ke tempat kelas tambahan mu?? Aku sudah bilang aku baik-baik saja, Apa kau ku tidak mengerti? kau selalu mengkhawatirkan ku tanpa mempedulikan dirimu. Ayolah ini akan terbiasa. Jangan khawatirkan aku terus, Aku baik-baik saja. Percayalah padaku. Saat kau pulang nanti, Aku sudah ada di rumah. Apa perlu aku menjemputmu juga saat malam nanti??" Takia bertanya pada gadis yang terlihat mencemaskan diri nya.

Hikaru menggelengkan pelan kepalanya. "Tidak perlu. Kau pasti lelah, istirahatlah di rumah. Aku tak ingin merusak dan juga tak ingin mengganggu waktu istirahat mu" ucap Hikaru dengan nada halus nya.

Haruko mengangguk pelan. "Baiklah aku mengerti. hati-hati dijalan" ujarnya sembari membukakan pintu mobil untuk saudara kembar nya.

"Baiklah aku berangkat, Kamu berhati-hatilah di jalan. Jika terjadi sesuatu, hubungi saja aku. Aku akan menyuruh supir ku untuk mengantar mu" kata Hikaru memperingati Haruko.

Haruko hanya mengangguk pelan tanpa menjawab sepatah kata pun ucapan Hikaru adanya. "...."

Beberapa saat kemudian, Mobil yang dinaiki oleh Hikaru akhirnya berangkat. Sementara itu, dari belakang, Haruko hanya bisa melambaikan tangannya pada Hikaru yang melihat diri nya dari kaca spion mobil nya.

Entahlah...Suasana hati mereka saat ini sedang kacau. Hari ini rasa canggung menyelimuti prasaan Hikaru dan juga Hikaru. Bahkan saat melihat Hikaru pergi, Haruko sama sekali tidak menunjukkan senyumnya pada Hikaru.

Masih Dengan perasaan yang terus bergurumuh. Haruko mencoba berjalan, hingga menuju ke halte bus yang ada di perempatan jalan sana.

Setibanya di halte bus. Tak lama kemudian sebuah bus berhenti di sana, Tanpa pikir panjang Haruko pun naik ke bus itu dan kembali menuju perjalanan pulang ke rumahnya. Perjalanan menaiki bus menuju ke rumahnya, memakan waktu sekitar 20 sampai 25 menit. Karna ada beberapa rute perjalan yang macet.

Selama perjalanan Haruko hanya terdiam. Ia juga memejamkan mata nya, mencoba mereleks kan pikiran nya. Beberapa saat kemudian Haruko akhirnya sampai di halte pemberhentian di dekat rumahnya.

Setelah Haruko turun dari bus, ia harus berjalan menuju ke rumah. di perjalanan hanya ada dirinya dan bayangannya yang berjalan di gang yang cukup di sepi. Tanpa Hikaru? Ya tentu saja, saat ini Hikaru sedang tidak bersama nya.

Setiba nya di rumah, Saat Haruko hendak akan meraih gagang pintu rumahnya. Tiba tiba terdengar sebuah benda jatuh atau lebih tepatnya sebuah benda kaca terlempar ke lantai hingga pecah. Mendengar suara itu, Membuat pergerakan Haruko terhenti secara antusias.

Filing nya mulainya merubah tidak enak. hingga hal itu membuat Haruko memutar kembali pikirannya, ia tak jadi masuk ke dalam rumahnya, Melainkan pergi meninggalkan rumahnya. ia pergi ke suatu tempat di mana ia tak mendengar siapapun kecuali suara dirinya sendiri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!