Terluka karna membaca?? konyol

*TINGGGGG NONGGG*

...Suara bell sekolah kini telah berbunyi. Tepat di pukul 11:10 siang. Semua siswa keluar dari kelas dengan membawa tas serta buku mereka. Namun tidak untuk kedua gadis kembar yang berada di kelas 8-1. Mereka masih asik dengan buku yang sedang mereka baca....

...Ahh, Harus seserius itu kah membaca nya? Bahkan disaat yang lain telah keluar dari kelas. Mereka tidak melirik, ataupun menolehkan kepala nya....

"Hikaru..Haruko" seseorang memanggil nama kedua gadis kembar itu.

...Mendengar nama nya terpanggil, Hikaru dan Haruko seketika menoleh secara antusias ke arah sumber suara itu. Saat kepala nya terangkat, manik mata kedua gadis ini hanya tertuju pada keempat lelaki yang tengah berdiri di dekat pintu....

"Kenapa??" tanya Hikaru.

"Kenapa?? Memang nya mau sampai kapan kalian berada di sana?! Apakah kalian tidak ingin pulang?" Liam bertanya balik sembari memasukan tangan nya ke dalam saku celana nya.

...Mendengar hal itu, Haruko dan Hikaru hanya terdiam menatap lelaki bernama Liam. Pandangan nya seperti sedang kebingungan. Apakah ada hal yang aneh?...

"...."

"O-Oiii, Berhenti menatap ku dengan tatapan seperti itu!!" seru Liam sembari mengganti posisi tangan nya. Berawal dari dalam saku celana menjadi terlipat di dada nya.

"Sudahlah Liam, Jangan ganggu mereka. Mungkin mereka masih ingin berada disini jauh lebih lama" jelas salah satu teman lelaki yang berada di sebelah kanan Liam.

"Tidak, Kami juga akan segera pulang" Haruko bangun dari kursi nya, lalu menutup buku yang ia baca sebelum nya.

...Reaksi dari Haruko saat ini, membuat ke empat lelaki yang berdiri di dekat pintu menjadi terdiam. Begitu juga dengan gadis yang terduduk di sebelah nya, ia juga ikut menolehkan kepala nya. Ke arah gadis bersurai gelap di sebelah nya....

"Haruko, Ada apa??" tanya Hikaru dengan suara pelan nya.

Mendengar pertanyaan Hikaru, Haruko hanya menolehkan kepala nya dan mengedipkan mata nya sebanyak 5× berturut-turut. "....."

Tentu saja. Kode yang di berikan oleh Haruko, langsung di pahami oleh gadia itu. "Ohh, tu-tunggu sebentar" ucap nya sembari merapihkan buku-buku nya.

...Sementara itu, ke empat lelaki yang masih berada di dekat pintu hanya terdiam melihat kedua gadis kembar itu sedang merapihkan buku-buku nya....

"Hikaru, Haruko."

"Eum??" sahut kedua gadis ini tanpa menolehkan kepala nya.

"Kami akan pulang duluan, Kalian berhati-hatilah di jalan" kata lelaki itu lagi.

"Baiklah, jaga diri kalian juga. Sampai ketemu esok" Haruko melambaikan tangan nya, Namun tetap tidak menolehkan kepala nya.

"Sampai ketemu esok" seru ke empat lelaki itu, sebelum mereka menghilang dari pandangan kedua gadis kembar yang masih berada di kelas setelah melewati pintu kelas nya.

...Di beberapa detik kemudian. Saat tak terdengar lagi suara dari ke empat lelaki itu, Hikaru dengan sepontan langsung menghadap ke arah Haruko dan memberikan beberapa lembar tisu pada nya....

"Bagaimana?? Apa itu masih terasa perih??" tanya Hikaru, setelah Haruko meraih tisue pemberian dari nya, dan menyeka mata nya dengan pelan.

"Sedikit" sahut gadis itu yang masih sibuk menyeka mata nya dengan menggunakan tisu pemberian Hikaru tadi.

"Jangan di seka terus, Nanti mata mu bisa iritasi" ucap

Hikaru sembari menghentikan tangan Takia yang terus menyeka mata nya.

"Tidak perlu cemas, santai saja" sahut Haruko dengan senyum nya.

...Hikaru hanya terdiam saat saudari kembar-nya ini meminta dirinya untuk tetap tenang. Mau bagaimana pun juga, hati nya terus bergerumuh mengkhawatirkan kondisi mata Haruko....

"Harukoo"

"Eumm??"

"Apakah mereka melihat warna mata mu tadi??" tanya Hikaru sedikit cemas.

"Entahlah, Aku tidak bisa memastikan hal itu"

"Lalu?? Bagaimana kita pulang, dengan kondisi mata mu yang seperti ini??"

"Hubungi supir pribadi ku saja" jawab Takia sembari menyerahkan ponsel milik nya pada saudari kembar nya.

...Hikaru meraih ponsel milik Haruko, lalu mulai mencari nomer supir pribadi nya. Beberapa detik kemudian telpon pun terangkat, Hikaru segera meminta supir pribadi nya tuk menjemput mereka di sekolah. Disisi lain, supir pribadi Haruko yang mendapat perintah, segera menyiapkan mobil nya. Dan berkata pada Hikaru, bahwa dia akan segera sampai di sekolah nya dalam waktu 5 menit....

...Mendengar hal itu, Hikaru dapat menghela nafas lega nya. Namun ia tetap membantu saudari kembar nya ini mengatasi air yang terus mengalir keluar dari mata nya....

...Di beberapa menit kemudian, tepat nya di menit ke 5. supir pribadi Takia, telah sampai dan bahkan kini ia tengah berdiri di depan pintu kelas nya....

...Ahhh, Sungguh sulit tuk di percaya. Bagaimana bisa dia datang ke sekolah Haruko dan Hikaru dalam waktu 5 menit dengan jarak 2,5 kilometer. Dia ini menggunakan mobil di atas jalan atau di udara si!!...

"Nona Haruko, Nona Hikaru. Maafkan saya telah membuat kalian menunggu terlalu lama" ucap supir pribadi Haruko sembari membungkukan tubuh nya pada kedua gadis itu.

"Tidak..Kau sudah melakukan yang terbaik paman. Terima kasih telah datang dengan cepat." kata Haruko sembari berjalan ke arah supir pribadi nya Yang tengah berdiri di dekat pintu kelas nya.

...Mendengar ucapan dari nona muda nya, Supir pribadi Haruko hanya bisa membungkukan tubuh nya saat Hikaru dan Haruko berjalan melewati nya....

...Siang ini matahari begitu sangat terik. Bahkan Haruko dan Hikaru yang berada di dalam mobil saja masih terasa panas. Itu membuat Hikaru menarik gorden jendela mobil di sebelah nya. Tak lupa ia juga membesarkan suhu AC di mobil nya....

...Perjalanan kembali ke rumah nya dari sekolah itu menghabiskan sekitar 25 menit lama nya. Lalu bagaimana bisa, supir ini datang ke sekolah hanya dalam waktu 5 menit saja??. Itu sangat tidak masuk akal....

( Rumah Haruko dan Hikaru )

*Krekkk*

...Suara gagang pintu terbuka pelan. Haruko dan Hikaru kini telah sampai di rumah nya. Tak ingin berlama lama, mereka segera pergi kamar nya masing masing. Mandi dan mengganti pakaian nya....

...Biasanya. Setelah mereka telah mengganti pakaian nya, dan pergi ke dapur tuk makan siang, mereka akan pergi kembali ke kamar nya. Namun tidak untuk hari ini. Setelah selesai makan siang, Hikaru pergi ke kemar Haruko. Dan mulai berbincang-bincang satu sama lain....

"Harukoo" panggil Hikaru dengan nada pelan nya.

"Eumm??" Haruko merespon tanpa menolehkan kepala nya, Karna ia tengah sibuk memeriksa mata nya di kaca.

"Hari ini. Ibu dan Ayah, mereka tidak pulang lagi ya??" tanya Hikaru yang sedang tiduran dengan posisi tengkurap di atas kasur di kamar Haruko.

"Entahlah. Mengapa kau menanyakan hal itu?? Ini tidak asing lagi bukan??" sahut nya sembari memutar arah tubuh nya, menghadap ke arah gadis yang berada di atas kasur nya.

Mendengar jawaban dari gadis bersurai gelap itu, membuat Hikaru seketika menompang dagu nya di telapak tangan nya. "Aku tahu, hal seperti ini tidaklah asing. Namun ada beberapa hal yang ingin ku tanyakan pada mereka"

Disisi lain, Haruko hanya memasang raut wajah yang sedang kebingungan setelah mendengar ucapan dari gadis bersurai putih itu. "Hal apa yang ingin kau tanyakan pada mereka??" tanya Haruko.

"Tidak banyak. Hanya 1 pertanyaan saja"

"Apa itu??"

"Eumm...Mengapa warna mata ku berbeda dengan mu? Di tambah lagi, Mereka terus mengingatkan ku untuk menggunakan soflen setiap pergi ke sekolah. Itu rasanya sangat sakit jika terus dipakai setiap hari nya." keluh gadis itu.

Mendengar keluhan yang terlontar dari ucapan Hikaru, membuat Haruko menganggukan kepala nya. "Yang kau katakan itu benar. Memang apa salah nya jika mata mu berwarna biru?? Haruskah kau menutupi nya terus seperti ini??" Haruko ikut mengajukan pertanyaan yang ada di kepala nya.

"Kalau kita bertanya pada bibi, Apakah mereka tahu alasan nya??"

"Eum, kurasa tidak."

"Mengapa??"

"Karna jika memang itu rahasia, tidak mungkin kan kalau Ayah dan Ibu memberi tahu bibi tentang ini!!??"

"Ahhh, yang kau katakan itu ada benar juga. Lalu sekarang bagaimana??" tanya Hikaru, sembari menjatuhkan kepala nya ke atas gumpalan selimut lembut di bawah tubuh nya.

"Sudahlah, berhenti memikirkan hal yang tidak begitu penting." kata Haruko sembari berjalan ke arah kasur nya.

"Iya, Aku tahu itu!!"

...Setelah berada di samping kasur nya. Haruko hanya duduk di pinggiran kasur, dan tangan nya membelai lembut surai putih milik saudari kembar nya, Hikaru....

"Esok pagi, temani aku beli senar gitar baru yuk" ajak nya, mencoba merubah suasana suram di kamar nya.

"Esok pagi?? Kau ini sedang bercanda ya?!!" sahut Hikaru tanpa menganggkat kepala nya.

Gadis di sebelah nya ini bergelang pelan, dan tangan nya juga berhenti membelai lembut surai putih milik Hikaru di sebelah nya. "Saat ini aku sedang tidak bercanda." jawab nya.

"Besok kita sekolah, kau tahu!!!"

"Aku tahu"

"Lalu?? Mengapa kau mengajak ku pergi beli senar untuk gitar kesayangan mu itu?"

"Hanya sebentar ko. Lagi pula, tidak mungkin kan jika gitar milik ku, tak memiliki senar baru "

"Alasan!!"

"Tidak ada yang sedang ber-alasan tahu!!"

"Berhenti menghasut ku!!"

"Ayolah Hikaruu.."

"Sudah ku katakan pada mu!! Esok kita sekolah, tidak mungkin kan kita bolos hanya karna sebuah alasan yang tidak masuk akal."

"Lalu?? Bagaimana dengan gitar ku??"

Hikaru mendenguskan nafas nya, Lalu mulai mengangkat kepala nya. "Aku memiliki beberapa cadangan senar gitar yang lumayan bagus. Kau bisa memakai nya. Jadi berhenti mencari cara untuk tidak pergi ke sekolah!!"

"Sungguh??"

Hikaru mengangguk pelan "...."

"Iya dehh, Terima kasih" Jawab Haruko sembari menjatuhkan tubuh nya ke atas kasur empuk nya.

...Sungguh hari yang sangat melelahkan. setelah berbinbang cukup lama, akhirnya Hikaru dan Haruko tidur bersamaan di atas ranjang yang sama. Mereka terlihat begitu pulas. Apakah hari ini mereka cukup kelelahan?? Eumm..Entahlah, soal fisik, mereka sangat sulit di tebak....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!