...Sesampainya di sekolah, Hikaru dan Haruko segera berlari menuju kelas nya. Ini sudah sangat siang, hingga koridor sekolah saja sudah sangat sepi, semua siswa telah masuk ke dalam kelas nya. Bahkan pelajaran pertama saja sudah di mulai....
*Tok..Tok..tok..*
...Suara pintu kelas terketuk pelan, menandakan ada seseorang di balik pintu yang terketuk itu. Mendengar pintu terketuk, membuat seisi kelas menoleh ke arah pintu kelas nya....
"Masuk" seru pak Erwin meminta seseorang di balik pintu kelas nya itu, untuk masuk.
*Krekkk*
...Suara pintu terbuka pelan, Saat pintu mulai terbuka perlahan, sebuah kerutan muncul di antara kedua alis di wajah pak Erwin. Tatapan nya benar benar cukup mengerikan saat dia melihat kedua gadis itu telah berdiri di depan pintu....
"Terlambat lagi??" tanya pak Erwin sembari menaruh buku pelajaran yang ada ditangan nya ke atas meja.
"Ma-maaf pakk..." sahut Hikaru sembari menundukan kepala. Berbeda sekali dengan makhluk pencari masalah di sebelah nya ini. Lihatlah di saat-saat seperti ini dia masih bisa tertawa begitu.
"Berikan saya alasan yang berbeda!!" Pak Erwin mulai melipat tangan nya di dada, dan terus melihat ke arah dua gadis itu.
"A-Alasan yang berbeda??" Hikaru mulai gelisah dengan situasi saat ini, bahkan tangan nya mulai bergetar pelan.
Di sisi lain, Haruko yang mengetahui Hikaru tidak memiliki jawaban lain, dia mulai berjalan maju beberapa langkah kedepan. "Hari ini kami pergi kesekolah tidak menggunakan mobil, itulah sebab nya kami terlambat" Haruko mulai menjelaskan alasan nya pada pak Erwin.
...Mendengar penjelasan Haruko, membuat mata pak Erwin melihat ke seluruh tubuh kedua gadis itu, yang sedikit berkeringat setelah berlari cukup jauh, jika mereka berbohong, berlari dari gerbang hingga ke kelas tidak akan membuat mereka terengah engah seperti ini....
"Di lain waktu, sebaiknya kalian datang dengan mobil saja" pak Erwin memberikan saran pada kedua gadis itu, lalu membalikan arah tubuh nya.
"Iya pakk, Maafkan kami" jawab Hikaru dan Haruko serempa sambil membungkuk kan tubuh nya.
Pak Erwin mengangguk pelan lalu mengambil buku pelajaran nya lagi, yang berada di atas meja "Duduk!!"
...Mendengar perintah itu, Hikaru dan Haruko berlari menuju kursi nya. Di dalam kelas Hikaru dan Haruko dipisahkan oleh posisi tempat duduk, karena pak Erwin tidak ingin menyatukan Haruko yang selalu mengganggu Hikaru, belum lagi jika Hikaru sudah marah. Pasti kelas berasa menjadi pasar malam hanya karena dua orang....
"Kesiangan terus" ledek seorang lelaki teman sebangku Haruko.
"Berisik!!" sahut Haruko yang kesal sembari duduk di kursi nya.
"Aku tidak mengerti, Padahal kedua orang tua mu kerja di sebuah perusahaan besar, sudah pasti nya kau memiliki mobil bukan?? Lalu mengapa tidak naik mobil saja??" tanya lelaki itu lagi sembari menompang pipi nya di atas tangan nya.
...Sementara itu, Haruko yang mendengar pertanyaan dari lelaki di sebelah nya, membuat diri nya terdiam. Haruko tidak tahu harus menjawab seperti apa....
"Heyy kalian berdua. Haruko..Liam.... Jika kalian terus mengobrol di jam pelajaran, sebaiknya keluar saja!!" tegur pak Erwin saat mata nya tertuju dengan postur duduk Liam yang menghadap ke arah Haruko di sebelah nya.
"Iya pakk" sahut Liam dengan suara keras nya, lalu mengubah cara duduk nya.
...Pagi ini kelas berjalan dengan lancar, 2 pelajaran telah selesai sebelum bell istirahat berbunyi. Pak Erwin yang tengah merapihkan buku buku nya di atas meja. Tiba-tiba saja, 1 orang gadis di kelas ini berjalan menghampiri nya....
"Permisi pak, Biarkan saya membantu mu" kata seorang gadis yang berdiri di sebelah meja guru.
Pak Erwin yang menyadari seseorang berdiri di dekat meja nya, membuat pak Erwin menolehkan kepala nya. "Lina??" panggil pak Erwin menyebut nama gadis itu.
Lina tersenyum kecil saat pak Erwin memanggil nya "Iya pakk"
"Euhh Lina, tidak perlu repot repot, Bapak bisa melakukan nya sendiri" sahut Pak Erwin yang kini telah selesai merapihkan buku buku nya.
"...." Lina hanya terdiam saat Pak Erwin menolak bantuan nya. Itu membuat Pak Erwin mengelus kepala nya dengan lembut.
"Sudah tidak perlu di pikirkan...Lina..Terima kasih telah menawarkan bantuan pada ku" Pak Erwin mencoba menghibur Lina yang terdiam di depan nya.
...Di sisi lain, Hikaru yang tengah membaca buku di tempat duduk nya, dia terlihat begitu serius memandang lembaran bertulis di depan. Bahkan Haruko saja tidak akan bisa sekonsentrasi itu dalam membaca buku....
"Hikaru" panggil seorang lelaki yang duduk berseblahan dengan nya.
Namun Hikaru tetap mempokuskan pandangan nya pada buku yang berada di tangan nya "Ada apa??" sahut Hikaru tanpa menolehkan kepala nya.
"Hari ini ada beberapa buku baru di perpustakaan, Apa kau ingin melihat nya??" tanya lelaki itu, hingga membuat Hikaru secara antusias menoleh ke arah nya.
"Tentang apa??" tanya Hikaryu sembari meletakan buku yang tadi nya berada di tangan nya.
"Aku tidak sepenuhnya tahu, yang jelas tadi pagi aku melihat seorang staf yang berjaga di perpustakaan membawa beberapa buku baru di dalam troli nya" jelas lelaki itu sambil memasang ekspresi sedang berpikir keras.
"Oh begitu yaa" Hikaru tersenyum kecil lalu mengangguk pelan, sebagai tanda terima kasih pada lelaki itu.
*TINGGGG NONGGG*
...Suara bell istirahat telah berbunyi, seluruh siswa di kelas segera berjalan keluar kelas nya, karena jam istirahat adalah hal yang paling di tunggu tunggu oleh seluruh siswa....
"Ahh, bell nya sudah berbunyi. Himaru aku duluan ya" ujar lelaki itu sembari bangun dari kursi nya.
"Iya" jawab Hikaru dengan senyum kecil nya. Namun saat lelaki itu hendak akan pergi, Hikaru memanggil lelaki itu, hingga membuat nya menghentikan langkah nya "Shionn"
Lelaki bernama Shion itu menolehkan kepala nya, karena dia mendengar Hikaru memanggil nama nya. "Iya?? Ada apa?"
"Terima kasih telah memberi tahu ku tentang perpus nya" ucap Hikaru yang berterima kasih pada teman nya Shion.
"Tidak apa, Lagi pula hanya sekadar info saja" sahut Shion sembari melanjutkan langkah nya menuju ke pintu kelas.
...Sementara itu, Hikaru hanya melihat punggung lelaki itu yang mulai menjauh, bahkan menghilang saat melewati pintu kelas nya....
"Aku tidak percaya bahwa kau bisa berbicara dengan nada halus seperti itu" seseorang berbicara tepat di telinga Himaru. Hingga membuat Hikaru secara antusias menolehkan kepala nya.
...Saat Hikaru menolehkan kepala nya, Kedua mata nya di buat tertuju dengan ke empat orang gadis yang berdiri di belakang kursi nya. Tak lain ke empat gadis itu adalah saudari kembar nya sekaligus sahabat Hikaru yang bernama Lisa, Tia, Manda dan Haruko....
"Hikaru, Apa kau menyukai Shion??" tanya Lisa hingga membuat warna merah samar menyelimuti wajah Hikaru.
"Ka-kalian ini bicara apa si?!!" sahut Hikaru sembari bangun dari kursi nya. Lalu mengubah arah tubuhnya.
"Ehhh...Kau ini sedang jauh cinta yaa" sambung Manda yang ikut meledek Hikaru.
"Ti-tidak ada yang sedang jatuh cinta" protes Hikaru sembari berjalan meninggalkan tempat duduk nya.
"Woee makhluk pemarah, ternyata kau ini juga bisa merasakan bagaimana jatuh cinta juga yaa" seru Haruko dengan suara tinggi nya, hingga dia menambah sebuah rasa malu di dalam diri Hikaru.
...Di sisi lain , Hikaru tetap berjalan ke arah pintu kelas nya, ia tak mempedulikan semua ledekan yang di ucapkan ke empat makhluk menyebalkan itu. Bahkan saat ini kedua tangan Hikaru telah terkepal kuat, karena menahan seluruh amarah yang hampir saja meluap....
...'Ternyata mulut dan hati mu tidak bisa bekerja sama ya.. mulut mu berkata tidak suka, Namun hati mu berkata suka..Dasar kau makhluk pemarah sialan' gumam Haruko saat mata nya melihat punggung Hikaru telah menghilang dari pandangan nya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments