...Namun, setelah Shion membaca judul buku nya. Rasa heran kini mulai berada di kepala nya. Sejak kapan gadis kutu buku ini menyukai Novel berjudul mafia??....
"Apa kau menyukai nya??" tanya Shion dengan ekspresi heran nya.
Mendengar pertanyaan aneh Shion, justru membuat Hikaru sedikit kebingungan. "Maksud mu Novel ini??" Hikaru bertanya kembali pada lelaki itu.
Shion mengangguk pelan "Iya"
"Mungkin" sahut Hikaru sembari menatap ke arah kover buku novel nya.
"Aku tak pernah tahu, bahwa kau juga menyukai novel berjudul mafia seperti itu"
"Tidak, kau salah!! Novel ini akan ku berikan pada saudari kembar ku, Haruko"
"Haruko??" tanya Shion dengan tatapan tak mengerti.
Hikaru mengangguk pelan sebagai jawaban dari pertanyaan Shion tadi. Namun hal itu tetap membuat Shion berujung tak mengerti. "...."
...Di sisi lain, Hikaru yang melihat ekspresi yang terpasang di wajah lelaki itu, membuat bibir nya mulai tersenyum kecil, ia juga mengambil kembali tumpukan buku yang berada di tangan lelaki itu....
"Apa yang membuat mu kepikiran selama ini??" tanya Hikaru sembari menaruh buku novel nya ke atas tumpukan buku lain nya.
"Ah- tidak ada ko" sahut Shion dengan senyum kikuk nya. Namun senyum itu menghilang, setelah dia sadar bahwa tumpukan buku yang berada di tangan nya tadi Kini telah berada kembali di tangan gadis itu.
"Hi-Hikaru.. Biarkan aku membantu mu" kata Shion dengan nada bata nya.
"Tidak perlu, karena aku akan segera pergi ke meja no.13" jelas Hikaru dengan anggukan kecil nya.
...Mendengar sahutan itu, membuat Shion tak bisa berkata lagi. ia hanya bisa mengangguk pelan pada gadis yang hendak akan pergi itu....
"Baiklah, Sampai bertemu lagi Nona Hikaru" ucap Shion sembari melambaikan tangan nya setinggi dada.
...Hikaru yang melihat lelaki itu melambaikan tangan ke arah nya, dia hanya membalas nya dengan senyuman kecil serta kepala yang terangguk pelan. ...
"Eum..Sampai bertemu lagi, Shion" sahut Himaru sembari mengambil langkah pergi nya, dan meninggalkan lelaki itu di belakang nya.
...Entah mengapa, Saat Zira pergi menuju meja no.13 suasana di sekitar perpustakaan kini terasa sangat sunyi. Bahkan tidak lagi terdengar suara siswa lain yang mengobrol di sekitar rak. Ada apa ini??...
...Sesampai nya di meja no.13 Terlihat seorang gadis bersurai hitam pendek tengah duduk seorang diri di kursi, dengan no.13 di atas meja nya. Tak lain gadis itu adalah saudari kembar nya, Haruko. Lalu?? Mengapa dia sendirian?? Apakah Lisa, Tia dan Manda belum juga kembali??....
"Harukooo" panggil Hikaru sembari berjalan menghampiri gadis bersurai hitam itu.
...Merasa nama nya terpanggil, Haruko mulai menolehkan kepala nya ke arah sumber suara itu. namun saat ia baru saja mengangkat kepala nya, tatapan nya langsung tertuju pada gadis bersurai putih perak yang baru saja datang dengan tumpukan buku di tangan nya....
"Sebanyak ini??" tanya Haruko sembari bangun dari posisi duduk nya lalu membantu sebagian buku yang di bawa oleh gadis itu.
"Ya begitulah" sahut Hikaru.
"Ah, Ya ampun. Apa ini tidak terlalu banyak??" kata Haruko saat dia mulai menghitung jumlah buku yang Hikaru bawa.
"Tidak ko. Kurasa ini cukup untuk ku" jawab Hikaru sembari melangkah pelan, Dalam pikiran Hikaru saat ini adalah ia ingin kembali ke kelas.
...Melihat Hikaru mulai berjalan pelan, Haruko hanya mengikuti langkah nya saja. Dengan tangan yang di penuhi dengan beberapa tumpukan buku. JiKalau seandainya ia di minta untuk memilih antara membawa 4 gitar atau 15 buku. Tentu saja, Haruko akan lebih memilih membawa 4 gitar, di bandingkan 15 buku yang entah apa saja tema nya, yang jelas isi dari setiap lembaran nya hanyalah tulisan tulisan yanh membosankan....
...Di tengah perjalanan menuju ke kelas. Hikaru menggeser bola mata nya ke arah Haruko yang terus menatap kover buku yang berada di paling atas tumpukan buku yang dia bawa....
...Lebih tepat nya. kover buku terakhir yang Hikaru ambil di rak buku, sebelum dia kembali menemui Haruko di meja no.13. tak lain judul buku itu adalah Legende Mafia....
"Apa kau tertarik untuk membaca nya??" tanya Hikaru di sela keheningan di antara mereka.
"Kurasa tidak" sahut gadis itu sembari memejamkan mata nya agak sedikit lama setelah beberapa detik ia kembali membuka mata nya.
"Setidaknya baca beberapa lembar saja" kata Hikaru mencoba membujuk gadis di sebelah nya.
"Membaca adalah hal yang membosankan, kau tahu!" kata Haruko sembari mengulurkan tangan nya dan melihat ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangan nya.
"Euh? Sudah jam berapa??" tanya Hikaru yang mulai berganti topik pembicaraan.
"10:15" jawab Haruko setelah selesai melihat ke arah jam tangan nya.
...Mendengar sahutan Haruko, membuat Hikaru sedikit merasakan suatu yang aneh, dan itu membuat Ia kembali bertanya pada gadis di sebelah nya. "Apa kau ingat, Kita istirahat di jam berapa??"...
Haruko terdiam sejenak, mencoba mengingat kapan bell berbunyi saat itu. "Eumm, sekitar jam 09:30 mungkin" jawab nya.
"Saat di perpus tadi, Apa kamu mendengar suara bell berbunyi??" Hikura bertanya la dengan tatapan yang mulai gelisah.
"Eum..Coba ku ingat... Kurasa aku mendengar nya. Namun beberapa detik setelah itu. Lisa, Tia, dan Manda datang menemui ku, mereka berkata pada ku bahwa mereka akan pergi ke kelas duluan" Haruko mulai menceritakan hal apa yang terjadi di perpus saat Hiruka belum juga kembali.
Di sisi lain, Hiruka yang sadar akan hal itu. Membuat dirinya menatap sinis ke arah makhluk polos di sebelah nya. "Astagaaa...Harukooo!!! Itu tanda nya udah masuk bodoh!!" seru Hikaru sembari mempercepat langkah nya menuju ke kelas.
...Haruko dan Hikaru berlari menuju kelas nya dengan tumpukan buku yang berada di kedua tangan nya....
*Krekkkk*
...Suara pintu kelas terbuka dari luar. Terlihat Haruko dan Hiruka datang dengan tumpukan buku di tangan nya, serta napas yang sedang terengah-engah....
"Hiruka??" panggil Shion dari tempat duduk nya.
...Sementara itu, kedua mata dari kedua gadis ini hanya berfokus pada sekeliling kelas nya, Mencari seorang guru yang seharus nya mengajar di jam ini....
"Guru-guru, sedang ada rapat di kantor" seorang gadis yang duduk dekat pintu, bicara pada kedua gadis itu.
"Sungguh??" tanya Hikaru menyakinkan.
"Iya, seperti nya kita semua juga akan di pulangkan dengan cepat" lanjut gadis itu.
"Mengapa??" tanya Haruko yang menyambung obrolan Hikaru dengan gadis sekelasnya itu.
"Entahlah, Akan tetapi beberapa menit yang lalu, Guru piket datang ke kelas kita dan berkata bahwa semua kelas akan di pulangkan sekitar jam 11:10" jelas gadis itu.
"Eumm..Lumayan si.. Biasanya kan kita pulang jam 14:30" sambung Haruko dengan menghela napas lega nya.
"Oh begitu ya.. Eum terima kasih ya sudah beritahu kami" kata Hikaru sembari mengangguk pelan.
"Santai saja"
"Kita ke kursi duluan ya" pamit Hikaru pada gadis itu
"Iya" sahut gadis itu dengan senyum manis nya.
...Setelah berbincang sebentar dengan gadis teman sekelasnya. Hikaru dan Haruko berjalan menuju ke kursi Haruko yang tampak nya kosong. Karena di tempat duduk Hiruka sudah ada teman laki laki Shion....
"Ahhh, ini sangat melelahkan" keluh Haruko sembari meletakan tumpukan buku yang ada di tangan nya ke atas meja.
"Maaf" kata Hikaru dengan tawa kecil nya, Lalu duduk di kursi tempat liam. Sementara itu Haruko juga ikut duduk di kursi nya.
"Oii, Bolehkah aku bertanya satu hal pada mu??" tanya Haruko sembari menyenderkan punggung nya pada sandaran kursi.
"Tentu" jawab Hikaru sembari mengambil salah satu buku nya dan membuka nya.
"Mengapa kau meminjam buku di perpus begitu banyak??" tanya Haruko dengan rasa penasaran.
"Kau menanyakan hal yang aneh!!" sahut Hikaru sembari membuka lembaran selanjutnya.
"Tetapi tidak sebanyak ini juga bukan??"
Hikaru mendenguskan napas nya, Salah satu tangan nya meraih buku novel yang dia pinjam di perpus, Lalu memberikan nya pada gadis di sebelah nya. "Baca lah!!"
Haruko hanya terdiam saat melihat buku novel yang di berikan Hikaru pada nya. "Aku tidak tertarik" sahut nya dengan santai.
"Jika kau bisa membaca 1 buku itu, maka aku akan mengajak mu pergi makan siang di caffe dekat sekolah"
"Yang bayar??"
"Aku, bagaimana??"
"Baiklah, aku setuju. Hanya satu buku ya?!"
"Iyaa"
...Makhluk anti buku itu ternyata bisa di bujuk juga dengan makanan ya. Ahh..Dia itu sangat sulit tuk mengerti. Meski sifat nya yang keras kepala saat di minta untuk membaca. Namun hal malas nya membaca itu tidak berpengaruh pada nilai nya....
...Pemandangan yang sangat langka tuk dilihat. Sebagian mata seisi kelas, di buat tertuju pada kedua gadis kembar di kelas nya. Mereka terlihat tengah membaca buku dengan sangat fokus....
...Padahal, Selama ini jika Hikaru tengah sibuk membaca buku nya. haruko justru hanya tertidur di atas meja nya. Namun kali ini, mereka terlihat begitu mirip. Hanya saja mereka di bedakan dengan warna surai serta warna mata nya saja....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments