Perubahan//Ketenangan

Hari ini benar-benar membuat Hikaru merasa kebingungan dan penasaran. Mengapa sifat Haruko tiba-tiba berubah menjadi mudah marah seperti ini??. Ditambah lagi, semua ini terjadi setelah kepulangan kedua orang tua nya semalam. Tapi, entah mengapa ia sekarang merasa bahwa diri nya jauh lebih tenang berada di dekat saudara kembar nya. Ini terasa sangat aneh.

Tatapan nya datar, lingkaran hitam di mata nya terus menatap tajam kearah pandangan nya. Dia ini kenapa sih?! Meski Hikaru terus berada di ambang kekhawatiran pada Haruko. justru ia juga tak berani untuk menanyakan hal ini pada nya secara langsung, ia takut akan menyinggung perasaan Haruko nanti nya.

*Ting Nong*

Suara bel sekolah terdengar di seluruh sekolah, Semua murid masuk ke dalam kelas-nya masing-masing, begitu juga dengan Hikaru dan Haruko. Mereka masuk dan duduk di kursi mereka.

Di dalam kelas, Saat jam pelajaran pertama dimulai, manik mata Hikaru terkadang sesekali melirik ke arah Haruko yang duduk di dekat jendela.

Ia terlihat begitu fokus dengan apa yang sedang dijelaskan oleh guru matematika di kelasnya.

Biasanya di pelajaran matematika, Haruko akan tertidur di kelas, Namun tidak untuk saat ini, ia duduk di kursinya, pandangan nya lurus ke arah papan tulis, Meski earphone masih menggantung di telinga nya.

"Hikaruu" panggil Shion menyadarkan gadis yang terus melamun di sebelah nya.

Mendengar namanya dipanggil membuat Hikaru seketika menolehkan kepala nya, lalu menatap ke arah lelaki teman sebangku nya. "Hmmm"

"Hikaru, mengapa kau melamun seperti itu?? Apakah saat ini ada hal yang mengganggu pikiranmu??" tanya siwon yang sedikit mencemaskan gadis di sebelah nya ini.

Hikaru menggelengkan pelan kepalanya sambil berkata. "Tidak ada" sahut nya dengan nada datar nya, Lalu mengalihkan pandangan nya ke arah buku pelajaran yang ada di atas meja nya.

"Sungguh??" tanya Shion lagi, ia mencoba memastikan bahwa Hikaru emang baik-baik saja.

"Tentu" sahut gadis itu tanpa menolehkan kepala nya.

Mendengar sahutan dari gadis itu membuat Shion mengangguk, lalu merubah posisi duduk serta pandangan nya. Ia kembali memperhatikan pelajaran di kelas nya. Meski kepala nya, masih mengkhawatirkan Hikaru.

'Tenang?? ketenangan macam apa ini?? aku merasa ada sesuatu di dalam tubuh ku' batin Hikaru bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Kau tahu? merasakan sesuatu yang aneh di dalam tubuh nya adalah hal pertama kali yang dirasakan oleh Hikaru. Ia merasa bahwa perubahan Haruko di hari ini berpengaruh pada diri nya sendiri.

Tatapan nya, Suara nya, Nada bicara nya, Semua berbeda. seolah sesuatu telah menghantam jati dirinya.

'Aku harap, Aku bisa menanyakan hal ini langsung pada mu. Tapi kurasa ini bukanlah waktu yang tepat. Aku lebih baik membiarkan diri mu tenang terlebih dahulu. Hanya itu yang bisa ku lakukan saat ini' gumam nya yang terus memikirkan kondisi Haruko.

Selama pelajaran pertama, kedua dan ketiga berlangsung. Hikaru di buat tak pokus, hingga kepala nya terasa sangat sakit.

*Tingg Nongg*

Tak terasa jam istirahat telah tiba. Di saat Hikaru tengah membereskan buku buku pelajaran yang ada di atas meja nya. Tiba tiba saja seseorang datang dan mengetuk permukaan meja yang ada tepat di depan nya. Ketukan itu seolah tengah mencoba memanggil gadis bersurai putih perak ini.

*Tak..Tak..Tak..*

Hikaru menganggkat kepala nya. Saat kepala nya terangkat, ia dapat melihat seorang gadis bersurai gelap berdiri tepat di samping meja nya.

"Eum??"

"Aku akan pergi ke kantin. Kau ingin ikut tidak?" tanya Haruko dengan tatapan datar nya.

"Lisa dan yang lain nya?" Haruko bertanya balik pada gadis di depan nya ini. Karna ya biasa nya, Kalo mereka mau ke kantin pasti bersama dengan Lisa, Manda, dan Tia.

Haruko bergeleng pelan "Tak perlu pedulikan mereka. Apa kau pikir mereka mempedulikan kita?" kali ini justru membuat Haruko ikut bertanya kembali pada gadis bersurai putih perak itu dengan nada yang sangat sulit di jelaskan.

Mendengar Hal itu, Mata Hikaru menjelajahi kelas nya. Setelah melihat seisi kelas nya, ia mengerti apa maksud yang di katakan oleh Haruko pada nya. "Baiklah, aku ikut dengan mu" ucap nya sembari bangun dari kursi nya.

"Cepat!! Jika tidak, kita bisa kehabisan" sahut Haruko sembari berjalan menuju ke arah pintu kelas nya, dengan Hikaru yang berjalan di belakang nya.

Lagi-lagi Hikaru dan Haruko berjalan menuju ke kantin dengan rasa canggung di sekitar nya. Tak ada obrolan maupun teguran yang biasa di lakukan Haruko untuk menggoda Hikaru. Namun kali ini? Lagi lagi hanya ada kesunyian.

Rasanya benar benar sangat sepi. Hikaru merasa lebih suka dengan sikap Haruko yang super aktif, di tambah lagi dengan sifat santai nya yang terkadang membuat ia merasa kesal. Namun rasa kesal itu, adalah penghibur pikiran Haruko yang lelah sepulang dari eskul, ataupun les tambahan nya.

Hikaru pasti akan meminta Haruko untuk memainkan sebuah lagu serta alunan gitar yang cukup indah terdengar di telinga nya.

"Maaf" ucap Haruko yang tiba tiba menyela keheningan di antara diri nya dan juga gadis bersurai putih perak di sebelah nya.

Mendengar Haruko mulai mengajak nya bicara, membuat Hikaru menolehkan kepala nya, dan menatap gadis di sebelahnya dengan raut kebingungan. "Apa maksud mu??" tanya Hikaru yang tak mengerti dengan kata maaf yang terucap dari mulut gadis itu.

"Maaf telah membuat mu tak jadi mengambil buku di perpustakaan pagi ini. Sebagai penebus kesalahan ku, Apa kau ingin aku mengantar mu ke perpus??" tanya Haruko dengan rasa bersalah yang terus menyelimuti hati nya.

Hikaru tersenyum kecil sambil berkata "Tak perlu di pikirkan. Lagi pula aku bisa mengambil buku kapan saja." sahut dengan rasa yang cukup tenang di hati nya.

"Emm"

Setelah berbincang sebentar, perlahan membuat suasana canggung di sana memudar. Meski hanya berbicara beberapa kata saja Itu membuat Hikaru menghela nafas lega.

Hikaru dan Haruko pergi ke kantin untuk membeli beberapa makanan serta menuman. Tak lupa, Hikaru juga membeli sebuah permen batang di sana. Karna Haruko sangat menyukai makanan makanan manis.

Namun,, Saat Haruko dan Hikaru hendak akan kembali ke kelas, tiba tiba saja pandangan mereka teralihkan pada kerumungan di tengah taman sekolah.

Kerumungan itu menarik perhatian Hikaru dan juga Haruko, hingga membuat mereka menghampiri kerumungan itu. Mereka ingin tahu hal apa yang membuat semua orang berdatangan seperti ini.

Saat Hikaru dan Haruko berada di sana. Haruko dapat melihat seorang lelaki berdiri dengan seragam yang basah kuyup karna terkena air di kolam tengah taman.

'Dia kenapa??' batin Hikaru bertanya tanya, seolah ia mengenal siapa lelaki itu.

"Sebaiknya kamu kembali ke kelas dan ganti seragam mu itu. Nanti kamu bisa sakit, Haru"

"Ayoo ku antar kau ke kelas"

"Lah?? kamu kenapa ru... Ko basah kuyup begini??"

Beberapa orang gadis yang ada di sekitar sana, bertanya dan mencoba mengantarkan lelaki bernama Haru itu untuk kembali ke kelas nya. Haruko yang melihat semua kejadian ini terlintas di depan nya. Membuat ia mengerutkan kening nya, lalu berjalan menghampiri lelaki yang berdiri di antara beberapa gadis di dekat nya.

*Plokkk*

Haruko melepaskan, lalu melempar jaket yang tadi nya terikat di pinggang nya, pada lelaki itu.

"Pakai itu!! Kembali ke kelas dan gantilah pakaian mu." ucap Haruko sembari berjalan pergi, setelah ia memberikan jaket nya pada lelaki itu.

Sementara itu, lelaki bernama Haru ini kebingungan dengan tingkah Haruko. Karna ia merasa tidak mengenali nya, lalu mengapa ia berbuat baik pada nya??.

"Lalu?? Bagaimana cara aku mengembalikan nya pada mu?" tanya Haru sembari memegang jaket hitam yang ada di tangan nya.

"Ku berikan pada mu" sahut Haruko tanpa menolehkan kepala nya. Ia berjalan lalu merangkul bahu Hikaru yang terdiam di antara kerumungan itu.

"Terima kasih" ucap Haru dengan suara kecil nya, sembari menatap ke arah jaket yang berada di tangan nya.

Di sisi lain, Haruko dan Hikaru yang berjalan menuju kelas nya. Tiba tiba Hikaru membuka pembicaraan dengan Takia di sebelah nya. Namun topik pembicaraan kali ini terdengar cukup aneh.

"Apa kau mengenal nya?" tanya Hikaru dengan nada datar nya.

Haruko melirikan bola mata nya, menatap ke arah gadis yang berjalan di sebelah nya. "Tidak" jawab Haruko sembari mengemut permen batang di mulut nya.

"Lantas?? Mengapa kau bertingkah seolah kau mengenal nya" ucap Hikaru lagi.

Takia sangat tidak mengerti dengan apa yang di ucapan Hikaru pada nya. Nada cara ia berbicara juga terdengar sangat aneh. Dia itu kenapa?

"Ada apa? Apa kau mengenal nya?" Haruko bertanya pada Zira.

Hikaru mendenguskan nafas nya pelan, lalu menggelengkan kepala nya. "Tidak" sahut Hikaru dengan nada datar nya. Lalu berjalan agak sedikit cepat, hingga membuat ia berjalan di depan gadis bersurai gelap di belakang nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!