Andai angin dapat menerbangkan rindu, maka akan aku kirimkam rinduku untuk mama.. andai debu ini bukan kelabu dalam ragaku maka akan aku biarkan ia bertumpu..
-Mei-
*
*
Ameera terdiam, ia duduk seorang diri di tempat yang paling di gemari oleh mahasiswa kampusnya, ya dimana lagi kalo bukan di DPR (dibawah pohon rindang). Ameera nampak melamun memikirkan banyak hal tentang dirinya.
Aku ingin berlari, tapi kemana tujuannya?
Aku ingin berteriak, tapi siapa yang akan mendengar?
Aku ingin mendekap, menangis, melepas dan bercerita.. tapi pada siapa?
Batinnya menangis, setelah satu bulan ia cukup tenang menjalani hari-harinya, kini masalah kembali datang.
Tabunganku habis untuk biaya pengobatanku, sementara aku butuh uang untuk membayar biaya kuliahku, aku butuh uang untuk biaya hidupku..
Ameera sudah bertekat kuat, tidak akan berkeluh kesah pada kedua sahabatnya. Malu Ameera jika harus kembali merepotkan keduanya, ia meyakinkan dirinya untuk kuat mengadapi ini semua, "akan ada jalan" pikirnya.
"Assalammualaikum, selamat siang lesung pipiku"
Kata- kata itu membuat Ameera tersenyum membentangkan bibirnya hingga manis terlihat lesung pipi indahnya.
"Waalaikumsalam, selamat ... hmm... siang atau sore ya?? Hemm selamat siang menjelang sore orang baik" jawab Ameera dengan sangat senang atas kehadiran Argha saat itu.
"Kamu sedang bersedih, ya?" Tanya Argha membuat Ameera bergegas menutup kesedihannya.
"Enak aja, mana ada aku bersedih.. aku hanya sedikit merasa ngantuk" Ameera beralasan kala itu.
"Tumben tidak mengabariku? Tidak bekerja?" Kata Ameera mengalihkan pembahasan, Argha kini berdiri di hadapannya.
"Kerja cantik, tapi mendadak ingin mengajakmu pergi.." ucap Argha yang selalu kagum pada sosok Ameera.
"Pergi? Kemana?" Tanya Ameera penuh pertanyaan.
"Kalo mau, ikut saja.. tapi syaratnya tidak boleh bertanya kemana? Deal?" Ucap Argha bernegosiasi. Ameera semakin tak kuasa menahan senyumnya mendapt perlakuan sangat manis dari Argha.
"Kenapa tidak boleh bertanya?" Ucap Ameera.
"Karena itu peraturannya" Kata Argha tertawa.
"Oke.. aku pamit dengan Faiz dan Keyla ya?" Ucap Ameera, dan Ameera hendak bergegas tapi tangannya di gengam oleh Argha menahan langkah Ameera.
"Tidak perlu, aku sudah wakilkan tadi.. mereka masih sibuk mengerjakan tugas mereka di perpus" ucap Argha membuat Ameera terkekeh kecil. Ia sudah sangat paham, Argha pasti sudah meminta izin lebih dulu pada keyla dan juga Faiz.
"Kamu pasti menghubungi mereka ya?" Kata Ameera menebak.
"Iyaa, niatnya memang ingin memberian kejutan kok" ucap Argha sedikit merasa malu.
"Kejutan? Kejutan apa?" Polos Ameera kembali bertanya.
"Yaa ini, datang dan mengejutkan kamu? Sama saja kan dengan kejutan?" kala itu Argha berbicara sambil tertawa.
"Sudah ayo berangkat, sebelum malam .." ucap Argha.
Argha mengenggam tangan Ameera, membawanya ke tempat dimana mobilnya terparkir, tak lupa sikap mengindahkan Ameera yang membuat Argha semakin terlihat begitu menawan di mata Ameera, Argha membukakan pintu mobilnya untuk Ameera.
Seketika Ameera melupakan beban hidupnya, menepis masalah keuangan yang tengah terjadi padanya. Saluran Radio favorite pun memutar lagu-lagi yang cukup romantis kala itu.
Hingga di tengah perbincangan santai mereka, terputar sebuah lagu yang membuat Argha ikut bernyanyi sambil menujuk Ameera berkali-kali seolah Ameera lah orang yang di tuju pada sebuah lagu itu.
Tak kuasa dengan sikap Argha pipi Ameera memerah, senyumnya merekah giginya sudah kering terkena hembusan dingin pendingin mobil.
Aku tak tau apa yang lain
Darimu hari ini
Apa itu karena sepatu flatmu
Atau kukumu yang baru kau warnai
Pernahkah kau bertanya
Seperti apa bentuk air tanpa wadah
Pernah pernahkah kau mengira
Seperti apa bentuk cinta
Rambut warna warni bagai gulali
Imut lucu walau tak terlalu tinggi
Pipi chuby dan kulit putih
Senyum manis gigi kelinci
Membuatku tersadar bentuk cinta itu
*Ya kamu.***..Ameeraa.. **
Ameera salah tingkah, ia mengalihkan pandangannya, tak lupa Ameera juga mengigit bibirnya berkali-kali menahan senyum bahagianya.
"Kenapa memandang jalan? Apa ada bentuk cinta disana?" Ledek Argha semakin membuat Ameera tersipu malu salah tingkah di buatnya.
"Bim salabimmm. Semoga next song, lagunya oke" ucap Argha bermonolog.
"Bismillah.. semoga habis ini lagu balonku yaa Allah" celetuk asal Ameera yang rupanya mulai tertular virus Faiz juga Keyla yang gemar berbicara dengan konyol.
Argha tertawa, Ameera benar-benar menggemaskan baginya. Beberapa detik kemudian, sebuah intro musik membuat Argha melepas tawanya seolah mantranya kini menjadi nyata dengan singkat.
Sebuah lagu yang membuat Ameera semakin salah tingkah, tangan dingin, pipi memerah dan gigi yang kering.
"Ameera..." ucap Argha sambil satu tangan kirinya meraih tangan kanan Ameera yang terasa sangat dingin itu.
"Meera.. dengar lagu ini baik- baik dan rasakan pakai hati,.. " Ucap Argha. Ameera sedikit diam karena sudah mengetahui lagu ini.
Ouw, lama ku memendam rasa di dada
Mengagumi indahmu, wahai jelita
Tak dapat lagi kuucap kata, ha
Bisuku diam terpesona
Ho-woo, dan andai suatu hari kau jadi milikku
Tak akan kulepas dirimu, oh kasih
Dan bila waktu mengizinkanku untuk menunggu
Dirimu, come on!
Kurasa ku t'lah jatuh cinta
Pada pandangan yang pertama
Sulit bagiku untuk bisa
Berhenti mengagumi dirinya
Oo-oo, wo-oo
Seiring dengan berjalannya waktu
Akhirnya kita berdua bertemu
Oh, diriku tersipu malu
Melihat sikapmu yang lucu
Dan andai suatu hari kau jadi milikku
Tak akan kulepas dirimu, oh kasihku
Dan bila waktu mengizinkanku menunggu
Dirimu, wo-uwo-o-yeah
Kurasa ku t'lah jatuh cinta
Pada pandangan yang pertama
Sulit bagiku untuk bisa
Berhenti mengagumi dirinya
Oh Tuhan, tolong diriku
Membuat dia menjadi milikku
Sayangku, kasihku, oh cintaku
She's all that I need
Dan bila kita bersama
'Ka kujaga dirimu untuk selamanya
Tolong terima cintaku, ho-hoo
Kali ini Argha tidak banyak bernyanyi.. ia hanya fokus mengengam satu tangan Ameera, genggaman ya cukup kuat saat itu, hingga akhirnya terjadi keheningan sesaat karena mereka saling malu untuk berekspresi.
Tak lama lagu itu selesai.. Ameera mengganti saluran radio ke sembarang saluran.
Argha hanya terkekeh, ia juga malu dan ragu untuk ikut menyanyikan lagu tersebut. Seperti salah tingkah saja kala itu.
"Kenapaa ?" Tanya Argha terkekeh.
"Ah gapapa..hanya ingin mengantinya saja, apa tidak boleh? Tanya Ameera .
"Boleh... apapun yang membuat kamu senang dan baik untukmu, akan aku izinkan.. " ucap Argha sambil memberi senyumnya untuk Ameera.
Ameera tentu merasa senang mendapatkan perlakuan khusus dari seorang Argha, seiring waktu berjalan Keduanya sama-sama merasakan sebuah kenyamanan.
*
*
Nah .. nah .. nah.. hayo jujur yokk, siapa yang senyum-senyum sendiri? Hihi
Siapa yang geregetan?
Siapa yang langsung cari ayang? Eh pada punya ayang ga? Hheheheheee
Siapa yang sayang author? Ehh hahhaha kan jadi ngaco sedikit. Wkwkw
Oke.. Terimakasih ya sudah membaca Kisah Ameera sampai disini, terimakasih dukungannya, komentar juga like kalian sangat menambah semangatku..
Bahagia untuk kalian yaa..
Sala cintaku,
Mei.. ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ
cieeee Argha top dah rayuan gombal apa rayn pulau kelapa nih sampai Ameera tersipu-sipu merona terus itu pipi jadi kayak 🍅😂😂👍👍👍
2023-09-21
1
CebReT SeMeDi
cari kerja paruh waktu Meera
jangan mengandalkan uang dr ortumu yg skg lagi tertimpa masalah
2022-10-05
3
Ummy Elliza
yg lagi jatuh cintaa❤🥰
2022-09-25
2