Tidak menyangka

"Aku yakin, tadi namanya Ameera.. tapi ada tiga belas Ameera yang tercatat sebagai mahasiswi aktiv disini.. Fakultas apa? angkatan berapa? bahkan gue juga tidak tahu?!" Arga duduk di depan laptopnya sambil mencari data mahasiswa yang baru saja ia peroleh.

"Ameera Annaila.. Jakarta, 19 Mei 2000, mahasiswa aktif  fakultas Ekonomi  angkatan 2019, beralamat di jakarta barat, yaa.. gue yakin ini Ameera yang tadi pingsan.." Arga kembali bermonolog saat itu, bergegas ia membuka akun media sosial mencari nama yang ia tujukan tersebut dengan harapan dapat melihat beberapa informasi terkait.

"Ah, sial..! kenapa di kunci semua?" Ucap Arga kesal saat mengetahui seluruh akun media sosial Ameera memang sudak di protect secara privacy.

"Membuatku penasaran saja.." Ucapnya.

Sementara itu, Ameera masih sangat lemas dengan rasa sakit yang masih sedikit terasa pada perutnya saat itu. Ia sudah berada dirumahnya, di temani Faiz juga Kayla yang akan bermalam disana untuk beberapa hari kedepan. Ameera juga sudah meminta izin pada Ibu Fina saat itu.

"Meer, kalo besok gak membaik kayaknya kita harus berobat kerumah sakit deh, biar ketahuan penyebab pastinya.." Kata Keyla yang merasa bingung saat melihat Ameera hyang masih merintih kesakitan meski sudah meminum obat.

"Lo jangan mikirin Puteri Ursula deh, pasti lo sakit juga karena dia kan? ih pengen gue bungkus tuh bibirnya pake daun sirih" kesal Faiz nampaknya sudah tak terbendung lagi saat itu.

"Gak Iz.. gue udah belajar gak memeprdulikan dia lagi, gue mencoba ikhlas saja atas perbuatannya, tapi kayaknya memang ada yang gak beres di perut gue.. gue juga merasakan sakit ini hilang timbul sejak lama kok.." Kata Ameera dengan lemah dan menahan sakit pada perutnya.

"Lo ada jaminan kesehatan atau asuransi kah?" Tanya Keyla yang memang sangat memikirkan kondisi Ameera saat ini.

"gak ada.. tapi gue ada tabungan kok, kalian tolong hitung deh.. di lemari itu ada box hitam.. tolong ambilkan.." Pinta Ameera sambil menujuk ke arah lemari tersebut.

"Otw sistahh" Gemulai faiz bergerak.

Sebuah box hitam yang kemudian di buka bersama oleh ketiganya, Ameera tersenyum sambil menahan air matanya.

"Meer ini lo? yampun cantik banget" Puji Keyla melihat foto masa kecil Ameera yang tengah tersenyum, tertawa bahkan menangis.. ada juga beberapa foto yang menggambarkan kebersamaan Ameera dengan kedua orang tuanya.

"Meera, jangan sedih dong cantik.." Faiz berusaha menangkan Amerra yang sudah pucat menahan sakit lalu ia harus menangis melihat foto-foto masa kecilnya yang terlihat penuh bahagia.

"Hmm Meera, jangan menangis.. kita ikut sedih lohh" Ucap Keyla sambil memeluk sahabatnya.

"Okey-okey baiklah.. mari kita hitung uang ini saja" kata Ameera.

Mereka membantu membuka beberap amplop putih dengan sangat hati-hati.. di dalamnya terdapat uang pecahan lima puluh ribu rupiah hingga seratus ribu rupiah.. "wow banyak banget, ini uang dari mana Meer?"

Kedua sahabat Ameera terkejut saat menghitung jumlahnya mencapai tiga puluh juga..

"Itu uang jajanku dari Mama, kalian tahu kan aku hanya perlu ongkos dan makan siang saja di kampus.. aku tidak pernah main bahkan aku juga tidak pernah ke mall untuk menghabiskan uang jajanku, maka aku tabung saja dan tidak ada yang  tahu.." Ameera menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"cukup gak ya untuk mrngobati sakitku?" Ucap ameera..

"Cukup, kan cuma Maag itu kan penyakit lumrah Meer.." Ucap Faiz mencoba menenangkan pikiran Ameera.

"Tapi aku merasakan sakit ini bukan sakit yang wajar lo.. aku bisa merasakannya.. " Ucap Ameera.

"sudahlah, jangan mikir apa-apa.. lo paksain tidur ya.. gue juga ngantuk.. Iz, tidur sana di luar! biarpun lo gak napsu liat gue tapi secara kodrat kita bukan muhrim.. gak boleh tidur bareng.." kata Keyla dengan sinisnya, namun itu bagaikan hal yang biasa.

*

Matahari belum sempurna menyinari bumi di pagi hari ini, namun airmata Ameera sudah membasahi pipi juga bantalnya, meringkuk ia menahan sakit, menangis tanpa suara menambah sesak dadanya. Sementara Keyla masih berselimut di samping Ameera.

"Sakit apa ini? kenapa sakit sekali?" pelan Ameera berbicara menahan sakit pada perutnya.

Ameera meraih ponselnya, ia melihat masih pukul 05.20 pagi. "bagaimana aku bisa ke kamar mandi untuk Wudhu, bergerak berganti posisi sangat sulit, sakit sekali.." Ucapan samar Ameera ternyata mengundang pergerakan Keyla. Mengingat sahaabatnya yang sedang sakit ia langsung terbangun.

"Astaga Meer? sakit lagi?" Tanya Keyla dengan panik melihat wajah Ameera yang sudah sembab itu.

"sakit banget Key, sakit sekali..." Ameera benar-benar merasakan sakit itu, posisinya sudah meringkuk bagaikan se ekor udang.

"Oke-oke wait, lo hmm lo minum dulu" Keyla sangat panik ia memegang tubuh Ameera juga mulai sedikit demam, mungkin itu juga karena kondisi tubuhnya ada yang sakit.

"Bangun pelan-pelan Meer.." Ucap Keyla membantu Ameera untuk duduk.

"Sudah seperti luka yang kaku Key, aakkh sakit sekali rasanya.. " kata Ameera  berusaah merubah pelan posisinya.

"Kita harus ke rumah sakit, ini gak bisa kita biarkan.." Ucap Keyla.

Keyla berlari keluar kamar mencari keberadaan Faiz usai memberikan Ameera minum..

Ia melihat mencari dan berteriak memanggil nama Faiz namun tidak ada jawaban, mengingat kebiasaan Faiz ia langsung mengira bahwa Faiz tengah melakukan Joging.

Tak menunggu kehadiran Faiz, Keyla langsung saja memesan taksi untuk membawanya dan juga Ameera meuju rumah sakit.

"Meer kita berdua pergi ya, Faiz nampaknya lagi joging.. Gue udah pesan taxi online, yuk kita ke depan pelan-pelan.." Ucap Keyla usai memasukkan ponselnya dan juga dompetnya.

"Key .. gue takut, gue sakit apa ya?" tanya Ameera sambil menangis sesegukan di dalam Taxi.

"Jangan di pikirkan ya, udah tenang aja ya.. lo mungkin harus mendapatkan perawatan khusus dulu supaya cepat sembuh.." Keyla berusaha menenangkan ameera kala itu.

"Oh iya Meer, perlu gak aku untuk menghubungi nyokap lo? kayaknya lo memang perlu pendampingan keluarga juga, Meer" Ucap Keyla membuat Ameera spontan menggelengkan kepalanya.

"Kenapa?" Tanya Keyla atas penolakan yang di berikan Ameera.

"Biar aku saja yang mengabarinya.. Nantii" Ucap Ameera, Keyla hanya terdiam saja kala itu, menyerahkan segala keputusan pada Ameera.

Aku ingin mama tahu kalau aku sedang sakit, tapi apa itu tidak menambah beban mama? mama tengah pusing memikirkan masalah yang menimpah ayah, itu juga pasti sangat membuatnya stres.. Baiklah, nampaknya memang kali ini aku harus dengan kuat menjalani ini sendiri, sempoga tidak terjadi apapun yang serius...

*

Terimakasih sudah membaca, jangan lupa tingkalkan jejak baca kalian disini yaa..

terimakasih..

Terpopuler

Comments

𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ

𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ

kita kira sakit apaan ya Ameera🧐🤔🤔

2023-09-20

1

Mawar Hitam

Mawar Hitam

yang kuat ya meera

2023-02-08

2

🍾⃝🦚ʜαͩmᷞιͧδαᷠʜͣᵇᵃˢᵉ༄

🍾⃝🦚ʜαͩmᷞιͧδαᷠʜͣᵇᵃˢᵉ༄

nama Ameera langsung melekat di hati , ya gmn namanya aja cantik orang nya pasti cantiklah🤣

2022-11-19

5

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Puteri Ursula
3 Sakit
4 Tidak menyangka
5 Terpukul
6 Terpesona Pada Pandang Pertama
7 Candu Asmara
8 Hati Yang Berbicara
9 Rasa Pilu
10 Faiz Yang Konyol
11 Perhatian Argha
12 Kesal Ameera
13 Lagu Cinta
14 Terimakasih Sayang
15 Rencana Baru
16 Pesan Singkat
17 Keyakinan Argha
18 Melepas Rindu
19 Berusaha Tegar
20 DUKA
21 Penolakan Faiz
22 Berpisah
23 Rasa Takut
24 Cinta Tak Harus Memiliki
25 Terenggut
26 Misteri Baru
27 Keputusan Ameera
28 Kekecewaan Argha
29 Sikap Asli Rumi
30 Mantan Kekasih
31 Tinggal Berdua
32 Suara Desahan
33 Ulah Ursula
34 Menjual Mas Kawin
35 Masa Bodo
36 Risca
37 Amarah Rumi
38 Amarah Ameera
39 Nasib Victor
40 Apakah Tujuan Rumi?
41 Masih Tersimpan Cinta
42 Cerita Victor
43 Belum Tertarik
44 Tidur Satu Ranjang
45 Tupai Penggoda
46 Amarah Rima
47 Terbongkar
48 Hantu
49 Cucu Untuk Pak Rudi
50 Ameera Tampak Kecewa
51 Kelakuan Risca
52 Jatuh Sakit
53 Sikap Rumi
54 Kedatangan Argha
55 Tekat Rima
56 Feeling
57 Kedatangan Risca
58 Suara Hati Ameera
59 Kejadian Enam Bulan Lalu
60 Ancaman
61 Roti Cinta
62 Ngidam
63 Si Pembuat Roti Cinta
64 Kesempatan Dalam Kegelapan
65 Sepenggal Cinta
66 Kecupan
67 Luka di Pipi
68 Panah Asmara
69 Yang Terbaik Versi Tuhan
70 Lembar Baru
71 Pear Hijau dan Pisang
72 Gemas
73 Pelukan
74 Bijak
75 Berisik
76 Janji Rumi
77 Feeling Ameera
78 Keceplosan
79 Si Mulut Naga
80 Kejujuran Keyla
81 Gertakan Rumi
82 Sebuah Rasa
83 Sosok Misterius
84 Paket Misterius
85 Rasa Curiga
86 Membujuk
87 Presentasi Ameera
88 Mandi Malam
89 Memikirkan
90 Menunggu Rumi
91 Tanya Hatimu
92 Luka Masa Lalu
93 Ibu Anjani
94 Pilu
95 Bertemu Lagi
96 Terkuak
97 Feeling Berbicara
98 Terbongkar
99 Jalur Langit
100 Up
101 Nasib Argha
102 Kawin Lari
103 Ameera Sakit
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Perkenalan
2
Puteri Ursula
3
Sakit
4
Tidak menyangka
5
Terpukul
6
Terpesona Pada Pandang Pertama
7
Candu Asmara
8
Hati Yang Berbicara
9
Rasa Pilu
10
Faiz Yang Konyol
11
Perhatian Argha
12
Kesal Ameera
13
Lagu Cinta
14
Terimakasih Sayang
15
Rencana Baru
16
Pesan Singkat
17
Keyakinan Argha
18
Melepas Rindu
19
Berusaha Tegar
20
DUKA
21
Penolakan Faiz
22
Berpisah
23
Rasa Takut
24
Cinta Tak Harus Memiliki
25
Terenggut
26
Misteri Baru
27
Keputusan Ameera
28
Kekecewaan Argha
29
Sikap Asli Rumi
30
Mantan Kekasih
31
Tinggal Berdua
32
Suara Desahan
33
Ulah Ursula
34
Menjual Mas Kawin
35
Masa Bodo
36
Risca
37
Amarah Rumi
38
Amarah Ameera
39
Nasib Victor
40
Apakah Tujuan Rumi?
41
Masih Tersimpan Cinta
42
Cerita Victor
43
Belum Tertarik
44
Tidur Satu Ranjang
45
Tupai Penggoda
46
Amarah Rima
47
Terbongkar
48
Hantu
49
Cucu Untuk Pak Rudi
50
Ameera Tampak Kecewa
51
Kelakuan Risca
52
Jatuh Sakit
53
Sikap Rumi
54
Kedatangan Argha
55
Tekat Rima
56
Feeling
57
Kedatangan Risca
58
Suara Hati Ameera
59
Kejadian Enam Bulan Lalu
60
Ancaman
61
Roti Cinta
62
Ngidam
63
Si Pembuat Roti Cinta
64
Kesempatan Dalam Kegelapan
65
Sepenggal Cinta
66
Kecupan
67
Luka di Pipi
68
Panah Asmara
69
Yang Terbaik Versi Tuhan
70
Lembar Baru
71
Pear Hijau dan Pisang
72
Gemas
73
Pelukan
74
Bijak
75
Berisik
76
Janji Rumi
77
Feeling Ameera
78
Keceplosan
79
Si Mulut Naga
80
Kejujuran Keyla
81
Gertakan Rumi
82
Sebuah Rasa
83
Sosok Misterius
84
Paket Misterius
85
Rasa Curiga
86
Membujuk
87
Presentasi Ameera
88
Mandi Malam
89
Memikirkan
90
Menunggu Rumi
91
Tanya Hatimu
92
Luka Masa Lalu
93
Ibu Anjani
94
Pilu
95
Bertemu Lagi
96
Terkuak
97
Feeling Berbicara
98
Terbongkar
99
Jalur Langit
100
Up
101
Nasib Argha
102
Kawin Lari
103
Ameera Sakit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!