Ameera pergi ke kampusnya menggunakan angkutan umum, ia memiliki sebuah sepedah motor, namun ia merasa lebih nyaman jika menggunakan angkutan umum, selain lebih murah ia juga tidak terlalu lelah karena mengendarai motor di tengah kemacetan.
Setibanya Di kampus, Ameera menuju kelasnya dengan wajah yang cukup sendu dan pucat tanpa semangat.
"Eh meera, kenapa cantik??" Faiz menyapa Ameera yang baru saja datang, wajahnya cukup pucat saat itu .
"Aku kurang tidur Iz.." ucapnya Pada Faiz sahabatnya, pria berhati lembut dengan sikap melindungi. Gaya Faiz juga terlihat seperti wanita dengan lengak lengoknya yang cukup terbilang centil.
"Pasti mamah lo ngomel-ngomel lagi,ya?" Kesal Faiz sambil menyungingkan bibirnya.
Ameera memberi senyumnya, senyuman yang menandakan bahwa ucapan Faiz adalah benar adanya.
"Gue kalo jadi lo, gue tinggal kabur deh" ucap Faiz , ucapan itu sering kali ia lontarkan pada Ameera saat Ameera terlihat murung, tertekan dan terlihat sangat lelah.
Pagi itu Ameera mengikuti matakuliah dengan baik dan meski kurang bersemangat, namun tekat juangnya untuk menyelesaikan tangung jawabnya menurun dari sang ayah, Ameera ingin sekali memulai bisnis seperti yang ayahnya lakukan, namun lagi-lagi karena keterbatasan bersosialisasi dan pengalaman di lapangan yang minim sekali, membuat Ameera tidak dapat melakukan hal tersebut.
Seru senang para mahasiswa di kelas Ameera terasa sangat ramai terdengar, dua dosenya tak dapat hadir dan hanya memberi tugas ringkasan pada mahasiswa nya.
"Kita nonton aja yuk" usul Faiz penuh semangat.
Namun Ameera hanya dapat menghela nafasnya sambil tersenyum.
"Mana bisa?" Ucapnya sambil memasukan buku kedalam tasnya.
"Ayolah Meer, gue yakin nyokap lo gak akan mendeteksi keberadaan kita.. yang terakhir dua bulan lalu juga ga ketahuan kan?" Ucap Keyla sambil membujuk Ameera.
Ameera terdiam sejenak, ia ingin sekali hangout bersama dua sahabatnya namun ia meragu saat ia mengingat aturan yang di buat Ibunya Untuknya.
"Sudah kita hanya nonton aja kok, setelah itu kita pulang" kata Faiz yang masih berusaha membujuk Amerra.
Aku ingin sekali ke mall, merefresh diri ini.. apa aku ikut saja ya? Toh aku bisa pulang seperti biasanya nanti - Batin Amerra yang ingin sekali pergi.
"Ayolah Ameeraaaa" bujuk rayu Keyla sambil bermanja pada Ameera.
"Baiklah, ayok" ucap Ameera usai memutuskan untuk memberanikan diri pergi menonton dengan dua sahabatnya.
Ameera bukan terlahir dari keluarga yang kurang mampu, Ayahnya seorang pengusaha yang cukup maju dalam bidang property saat itu, Ibu Ameera juga dulu sempat bekerja di perusahaan besar namun saat hamil Ameera kondisinya lemah dan memilih untuk fokus pada kehamilannya.
Ayah Ameera sakit, dan meninggal dunia saat Ameera sedang menikmati kasih sayang kedua orang tuanya di usianya yang baru menginjak enam tahun, enam tahun selepas kepergian Ayahnya Ibu Ameera memutuskan untuk menikah lagi dengan teman seperjuangan Ayahnya, yang juga sudah menyandang status Duda, merasa pria itu sangat perhatian dan memberi perlindungan pada Ameera dan Ibunya, mereka pun menikah..
Pernikahan baru tiga bulan kala itu, namun suasana di rumah Ameera sudah sangat berubah.
Ameera baru duduk di kelas 6 sekolah Dasar.
Ameera yang manja dan hidup penuh kasih sayang dan perhatian saat itu harus menerima suasana yang baru dengan banyak hal baru yang harus juga ia terima.
Kini Ameera semakin bertumbuh dewasa, ia lebih pandai menyikapi situasi meski kadang hatinya sangat lelah mengimbangi hal yang tak masuk akal baginya.
**
Durasi Film satu setengah jam, Ameera kemudian keluar dari pintu theater tiga, ia melepas tawa dan canda bersama dua sababatnya hingga langkah kaki ketiganya terhenti.
"O..owww Puteri Ursula dihadapan kita"
Berbisik pelan Faiz pada sahabatnya, saat melihat sosok wanita berrambut panjang berwarna pirang.
Ameera terdiam kaku melihat saudara tirinya berada di hadapannya dengn tatapan sinis dan tajam, bergaya bak seorang penguasa dengan melipat kedua tangannya di dada.
"Yarra? Kam.. kamuu di, disini ya?" Ameera nampak gemetar saat berbicara kala itu.
Tangannya gemetar wajahnya juga seketika pucat ketakutan.
"Yapzzz aku disini, aku ingin menonton film drama percintaan sebelum aku melihat Drama menyedihkan dirumah nantinya" ucap Gadis belia yang mamakai lipstik merah itu.
"Ihh minta di tarik rambutny" celetuk Keyla.
"Bibirnya key, gue udah napsu banget liat bibirny kaya tomat siap di geprek campur cabe goreng" kata Faiz dengan gemasnya.
"Aku tidak memangkas waktuku di luar rumah, aku hanya mengisi waktu luangku.. aku tetap tiba di rumah sebelum pukul tiga sore"
Ameera membela dirinya.
"Apa lo izin mama? Engga kan? Hahaha itulah kebodohan lo, Ameera si Gadis Pingitan" ucap Yarra sambil berjalan menerobos celah di antara Ameera dan Faiz.
"Ehh Puteri Usula, gue geprek beneran bibir lo di atas ulekan sambel" kesal Faiz dengan gaya kemayu nya ia berbicara.
"Izzz .. udah udah, malu di lihat orang." Ameera menahan Faiz.
"Aku pulang duluan, Yarra.. jangan pulang terlalu malam, berbahaya untuk anak gadis seperti kita" Ucap Ameera penuh perhatian.
Mereka berjalan menuju area parkir dengan kesal dan penuh dengan emosi yang di ungkapkan oleh Faiz dan keyla.
"Lo gue anter aja ya Meer, biar cepet" keyla sedikit khawatir maka ia menawarkan diri untuk membonceng Ameera dan mengantarnya.
"Tapi, lo jadi jauh kalo anter gue pulang dulu" ucap Ameera.
"Jangan Pikirkan gue, seru naik motor muter-muter" ucap Keyla agar membuat suasana tegang sedikit mencair.
"Iya bener Merr, udah gausah di pikirin si keyla.. dia sudah biasa jadi bocah petualang" tambah Faiz memberi ketenangan pada Ameera.
Ameera pun hanya terdiam melamun selama perjalanan dari Mall menuju rumahnya.. waktu memang masih menujukan pukul dua tiga puluh, belum telat baginya untuk sampai dirumah.
Namun Ameera merasa takut jika Yarra kembali berbicara berlebihan pada Ibunya.
Tidak sampai lima belas menit keduanya sampai di kediaman Ameera, Ameera melihat mobil kecil ibunya sudah terparkir, semakin mengundang panik.
"Mau gue temenin, Merr?" Tanya Keyla yang memahami arti dari raut wajah Ameera.
"Ahh.. Tidak usah Key, kamu pulang saja sebelum gelap.. Terimakasih ya" Ucap Ameera sambil ia bergerak cepat membuka gerbang rumahnya dan masuk kedalamnya.
Bismillah, aku lelah dengan perlakuan mama.. berilah aku jalan agar aku bisa keluar dari belengu ini, Tuhan..
*
*
*
Yang belum mengenal puteri ursula boleh browsing yaa hihi
Okey kita ketemu di next chapter, jangan lupa Like komentar positifnya usai membaca yaa..
❤️❤️ you ❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
seorang adik tiri biasanya saling menyayangi bila hidup serumah dan di besar kan bersama
2023-09-18
1
Mawar Hitam
anak kandung serasa anak tiri sama.maknyak sendiri.
2023-02-08
2
༄༅⃟𝐐🅰𝖎𝖑𝖆 💚💜
jd deg²an... 😬😬
semoga aja Meera tdk dimarahi oleh ibunya krn udah nonton di bioskop tnp meminta izin dulu pd ibunya 😥😥
2022-10-03
4