" Assalammuaalaikum.. Mah.." Ameera memberi salam dengan perasaan takutnya saat itu.
"Waalaikumsalam.." Singkat Ibu Fina menjawab, Ameera bergegas mencium tangan ibunya saat itu penuh hormat.
Ameera merasa ada yang aneh dengan ibunya saat itu, bagaimana tidak? wajah Ibu Fina terlihat sangat murung, tidak biasanya juga Ibu Fina sudah berada dirumah padahal masih pukul empat sore.
"Mah.. apa mama baik-baik saja" Tanya Ameera saat itu masih dengan perasaan takutnya itu.
"Iya mama baik-baik saja.." Jawabnya singkat sambil mentap ponselnya penuh rasa pilu.
"Mama ada masalah? ada masalah kah di toko roti?" Tanya Ameera sangat lembut.
Ibu Fina menatap indah wajah cantik Ameera, ia sangat merindukan menatap puteri cantiknya dengan mata indah cokelat yang Ameera miliki.
Ameera tersenyum menampakkan kedua lesung pipinya.
"Mama rindu senyummu itu Ameera.." Ucap pelan dan haru ibu Fina. Ameera ikut terhanyut bahagia mendengar ucapan ibunya itu, sudah sanagt lama Ameera merindukan ucapan lembut sang ibu. Air matanya hampir terjatuh saat itu.
"Mah.. jangan membuat Ameera berfikir aneh-aneh, jujur pada Meera ya? mama ada sebuah masalah? masalah apa jika Ameera boleh tahu?" ucapnya sangat hati-hati.
"Hem.. Ameera, mama nampaknya harus pergi untuk sementara waktu dari kota ini" Ucap Ibu Fina membuat Ameera terkejut.
"Ada apa mama? kenapa harus pergi? ada apa sebenarnya? Ayah juga sudah tidak pulang selama tiga hari ini.." Ucap Ameera penuh tanya dan kebingungan.
"Ayah dalam sebuah masalah, Ayah harus bekerja dan turun tangan langsung di luar kota karena ada salah satu temannya yang berbuat curang, membawa sebagian uang proyek besar ini.. dan ayah harus bertangung jawab, sementara apa yang kita punya tidak cukup untuk menutupinya.."
"Astagfirullah.. " Tubuh Ameera seketika terasa sangat lemas dan kepalanya mendadak terasa pening mendengar kenyataan yang tengah menimpah kedua orang tuanya.
"lalu kenapa mama harus pergi?" Tanya Ameera.
"Mama harus mendampingi Ayahmu Ameera, dia sangat lelah sendirian menghadapi masalah ini di luar kota sana, bercerita berkeluh kesah lewat telefon mama rasa tidak akan cukup membantu.. maka itu mama ingin meminta kebesaran hatimu, untuk sementara waktu mama akan berada di luar kota" Ucap Ibi Fina membuatAmeera terdiam sejenak untuk berfikir.
"Silahkan mah, tapi bagaimana dengan Yarra? mana mau dia tinggal berdua dengan Meera disini.." Ucap Ameera.
"Sementara waktu, Yarra akan tinggal di apartemen sampai ada yang menyewanya.. itu permintaanya." Ucap Ibu Fina.
"Jadi, Yarra sudah tau ya mah kalau keadaan Ayah tengah tertimpah musibah?" Tanya Ameera merasa dirinya yang tahu paling belakang.
"Yarra tidak tahu, Ayah melarangnya.. Ayah hanya bilang butuh mama untuk mendampingi Ayah di luar kota, tanpa ia mengetahu masalah yang sedang terjadi." Ucap IBu Fina sedikit membuat Ameera kecewa.
Yarra harusnya tahu keadaan ayahnya saat ini, agar dia lebih pandai menikmati hidup saat ini dan siap menerima kenyataan hidup di kemudian hari.
Ameera membatin saat itu.
*
Malam Hari, Ameera kembali merasakan sakit pada perut bawahnya untuk kesekian kalinya. Tidak berfikir panjang Ameera bergegas mencari obat pereda nyerinya dan segera meminumnya. Lima belas menit tidak ada perubahan berarti, perutnya masih terasa sakit, wajahnya semakin pucat menahan sakit.
Ameera tidak punya pilihan lain selain kembali meminum obat tersebut..
"Semoga aku tidak mati karena over dosis" ucap Ameera yang tidak memiliki cara lain sat itu.
Ameera hanya merasakan kantuk saat itu, sehingga ia terlelap tidur sampai pagi menjelang.
*
Pagi ini Ameera mengantar ibu Fina menggunakan sepedah motornya menuju sebuah terminal yang berada di dekat kampusnya. "Mah, beri kabar padaku meski hanya sebuah pesan singkat.. dan jangan lupa jangan telat makan juga vitamin, iringi dengan cukup minum air putih ya?" Mata Ameera berkaca-kaca, Ini terasa berat bagi Ameera jauh dari ibunya. Meski sejak menikah lagi Ameera sering mendapatkan perlakuan kurang menyangkan namun ia tidak pernah absen melihat wajah ibunya.
Amerra melanjutkan perjalannya menuju kampus, namun seketika sakit pada perutnya kembali terasa, sekuat tenaga ia menahannya hingga keringat dingin membasahi tubuhnya, gemetar menahan sakit juga membuat Ameera tak dapat fokus mengendarai sepedah motornya itu.
Ameera mendapat sebuah kalkson panjang dan kencang saat motornya hendak menambrak sebuah mobil hitam yang juga akan memasuki area kampus, tak memperdulikan hal itu Ameera langsung saja menarik pedal gas di tangannya menuju area parkir.
Pengenudi mobil itu tidak terima begitu saja, mobilnya hampir saja lecet kala itu, sehingga dengan sengaja ia mengikuti Ameera sambil menyuarakan klaksonya, hal itu tentu saja mengundang perhatian mahasiswa lainnya.
Salah seorang pria turun saat Ameera sudah menurunkan standar motornya, pria itu mendekat dan BRUGH.. tubuh Ameera terhuyung jatuh kedalam pelukan pria itu yang juga reflek menangkap tubuh Ameera. Dilihatnya wajah Ameera sangat pucat dan terasa tubuhnya sangat dingin.
Pucat sekali wajahnya, dingin juga.. dia pasti sedang sakit..
Beberapa mahasiswa yang berada di sekitar mendekat, lalu meminta pria itu membawa Ameera ke Klinik kampus segera.
Beberapa mahasiswa perempuan lainnya merasa iri tatkala melihat Ameera di gendong oleh salah satu pria idola wanita kampus.
Kabar itu akhirnya terdengar oleh Keyla dan juga Faiz . Dalam langkah mereka menuju Klinik Kampus ucapan mereka sudah tak karuan, mereka mengutuk Yarra dan juga Ibu Fina sebagai pelaku utama keadaan Ameera saat itu.
"Ini pasti kerjaan puteri ursula deh, yakin loh gue.." Ucap Faiz kesal sambil memicingkan matanya seolah Yarra berada di hadapannya.
"Gue juga yakin Iz.." Tambah Keyla.
"Minta gue bejek bibir merahnya pake sambel setan" Ucap Faiz begitu kesal.
Tiba di klinik, ia melihat Ameera baru saja selsai di periksa, disana juga ada sosok pria yang nampak cemas melihat kondisi Ameera.
"Maaf kamu siapa ya?" Tanya Keyla.
"Gue Arga, gue yang tadi bawa dia kesini" Ucapnya begitu cool.
"ah.. kenalin, aku Faiz Fatmalamala" Ucap Faiz dengan centilnya sambil menjulurkan lidahnya.
"Jangan kaya uler kadut lo!!" Kesal Keyla sambil mengusap kasar wajah Faiz.
"Oh iya Arga, makasih udah nolong Ameera, semoga Tuhan membalas kebaikan lo" Ucap Keyla bergegas ia menghampiri Ameera.
Tinggallah Faiz yang masih menampakan pesonanya pada sosok Arga.
"Aku mau kok membalaskan kebaikan kamu terhadap temanku itu.." Centil Faiz bersikap.
"Sorry gue tulus kok.. permisi" Merasa takut, Seketika Arga pergi meninggalkan Klinik itu.
"Cih, sok jual mahal...' kesal faiz kala itu.
Kembali pada posisi Ameera yang terbaring lemah dengan wajah pucatnya.
"Dokter mendiagnosa Maag Meer, lo telat makan yaa?" tanya Keyla, namun Ameera menggelengkan kepalanya.
" perbuatan Puteri Urusla ya? Tanya faiz kesal
"Bukan, gue berani bersumpah kok ini memang sakit suka muncul sendiri.. cuma semalam kumat dan gue gak nyangka kalo pagi ini di jalan juga kumat" ucap Ameera saat itu dngan jujur dan bingung.
Keenapa jika hanya Maag aku tidak merasa membaik usai meminum obat maagh yang bagus sekalipun? apa ada penyakit lain ya? Batin Ameera saat itu.
*
*
Kira-kira sakit apa ya Ameera? Dan Bagaimana kesan kalian membaca chapter ini? Komen yaa hihi ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
🍁ALEA❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ
hadir
2024-06-12
0
Mawar Hitam
harus dichek secara detail tuh takut sakit yang lain
2023-02-08
2
༄༅⃟𝐐🅰𝖎𝖑𝖆 💚💜
semoga aja Meera tdk mengidap penyakit yg serius 🥺🥺
2022-10-07
4