Romi sudah sampai di kantor. Dia turun dari mobil dengan membawa dua paper bag di tangannya.
Terlihat para karyawan menatap heran ke arah Romi, tapi Romi tidak memperdulikannya.
"Pagi Pak," salah satu karyawan menyapa Romi.
"Pagi," sahut Romi diselingi senyum ramah.
Romi terus berjalan menuju ruangannya. Hingga tiba di depan meja Ayu.
"Selamat pagi, Ayu.." Romi menyapa Ayu sebentar.
"Pagi juga Pak," Ayu mendongak dan tersenyum tipis ke arah Romi.
Romi melangkahkan kaki lagi menuju ruangannya.
•
•
•
Alma sudah memilih pakaian dan juga sudah ke salon. Saat ini dia sedang mencari kado untuk Haidan.
"Alma!!" seseorang memanggil Alma.
Alma menoleh dan melihat siapa yang memanggilnya.
"Yogi?'' gumam Alma pelan. Ya, Yogi adalah teman satu kantor Alma di perusahaan Aplash Group.
Yogi berjalan cepat menuju ke arah Alma.
"Hai.." ujar Yogi.
"Hai Gi.. Lo kok ada di sini? Emang gak kerja?" Alma bertanya heran, pasalnya ini masih hari sabtu.
"Enggak! Gue ambil cuti, lagi sibuk membantu persiapan resepsi Haidan.." sahut Yogi. Yogi adalah salah satu sahabat dekat Haidan.
Alma hanya mengangguk saja.
"Lo sendirian?"
"Iya," sahut Alma singkat.
"O ya Al.. Gue boleh nanya gak?"
"Ada apa sih? Serius banget muka lo," ujar Alma penasaran.
"Rumah tangga lo sama Pak Romi baik-baik aja kan? Maksud gue, gak ada masalah gitu?"
Alma terkejut dengan pertanyaan yang Yogi berikan.
"Rumah tangga gue sama Mas Romi baik-baik aja, gak ada masalah apapun. Lo kenapa kok nanya nya kayak gitu?" lanjut Alma.
"Gue sebelumnya mau minta maaf ya Al.. Gue bukannya mau memberi bumbu-bumbu masalah dalam rumah tangga lo. Sebaiknya, lo jaga suami lo. Soalnya kemarin malam, gue ngeliat suami lo, Haidan dan juga Ayu lagi makan bareng di Restauran XXXX ." ujar Yogi
"Ayu? Ayu sahabat gue?" Alma bertanya memastikan.
"Iya.. Sahabat deket lo," sahut Yogi.
Alma terdiam.
'Mungkin Mas Romi gak sengaja ketemu dengan Ayu,' batin Alma.
"Al..Alma!" Yogi menepuk pundak Alma.
Alma terkejut dan terus menoleh ke arah Yogi.
"Lo ngagetin aja deh Gi.."
"Jangan bilang ke Pak Romi kalau gue yang ngadu ke elo tentang itu ya Al? Kerjaan gue yang akan jadi taruhannya nanti," Yogi mewanti wanti Alma.
"Lo tenang aja.. Gue gak sejahat itu kok. Mungkin, Mas Romi gak sengaja ketemu sama Ayu.."
"Ya udah.. Kalau gitu gue balik dulu ya? Mama gue udah nungguin di mobil," Yogi memasukkan ponsel yang tadi dia pegang ke dalam kantong celana.
Alma hanya mengangguk saja.
Setelah Yogi sudah menjauh.
"Tapi apa mungkin Mas Romi dan Ayu ada hubungan? Ayu gak bakalan mengkhianati aku.. Dia sahabatku, dan aku mengenalnya." Alma menatap punggung Yogi yang sudah sangat jauh dari pandangan.
"Akh.. Aku harus percaya dengan suamiku. Jangan terlalu mudah percaya dengan orang lain, sebelum melihatnya sendiri," gumam Alma menepis pikiran buruknya. Dia kembali melangkahkan kaki mencari kado untuk Haidan.
•
•
•
Makan siang pun tiba.
Romi berjalan ke meja Ayu.
"Ayu.. Kamu keruangan saya sekarang. Saya tunggu," ujar Romi, lalu pergi kembali ke ruangan nya.
Ayu hanya melongo melihat sikap Romi.
"Tuh Bos aneh ya.. Cuma bilang gitu doang terus pergi, mana belum gue jawab lagi.."
Ayu segera membereskan barang-barangnya, dan pergi menuju ruangan Romi.
Tok
Tok
Tok
"Masuk!!" teriak Romi dari dalam ruangannya.
"Permisi Pak.." Ayu masuk ke dalam ruangan Romi.
"Duduklah."
Ayu duduk di kursi yang bersebrangan dengan Romi.
"Ada apa Bapak memanggil saya?"
Terlihat Romi mengeluarkan dua buah paper bag dari bawah mejanya, dan menyodorkan paper bag itu ke hadapan Ayu.
"Ini apa Pak?" Ayu menatap dua paper bag yang ada di depan matanya.
"Untuk kamu. Bukankah kamu nanti malam akan datang ke resepsi pernikahan Haidan??" ujar Romi.
"Benar Pak.. Tapi, tapi ini?"
"Itu saya belikan untuk kamu. Tadi saya lewat butik, dan tidak sengaja melihat gaun indah itu. Jadi saya langsung mengambilnya. Sepertinya sangat cocok di badan kamu," ucap Romi sambil menyandarkan badannya di kursi.
Ayu menarik paper bag itu, dia mengintip sedikit ke dalam papar bag tersebut.
'Gila.. Bagus banget bajunya. Ini pasti mahal,' mata Ayu langsung membola.
"Apa kamu tidak suka? Jika tidak suka, bisa berikan kepada saya lagi. Saya akan membuangnya ke tong sampah," ujar Romi sombong.
'terima gak ya? Kalau di terima, nampak banget gue matrenya, tapi kalau enggak.. Sayang banget harus di buang ke tong sampah...' batin Ayu bingung.
"Ayu!" Romi memanggil Ayu.
"Ya? Em.. Begini Pak. Saya tidak enak menerima ini jika secara gratis. Saya akan menyicilnya saja, atau saya akan mengganti uangnya sekarang. Bagaimana?" ide yang ada di kepala Ayu.
"Tidak perlu mengganti uangnya. Saya membelikan untuk kamu, bukan kamu yang meminta belikan,"
"Duh.. Saya jadi gak enak pak," ujar Ayu malu.
Romi berdiri dari duduknya, dia menghampiri Ayu yang masih duduk di kursi. Romi menyandarkan b*k*ng di pinggiran meja dekat kursi Ayu.
"Kamu terima saja.. Saya yakin, kamu akan sangat cantik memakai itu. Tapi ingat, jangan sampai Alma tahu bahwa saya membelikan kamu gaun ini. Kamu pakai nanti malam ya? Saya ingin melihatnya," Romi menatap wajah cantik Ayu.
Ayu mendongak, dia mengangguk dan tersenyum.
"Kalau begitu, saya permisi Pak.. Mumpung semua karyawan lagi pada makan siang di kantin," ujar Ayu bangkit dari duduknya.
"Ayu," Romi menarik tangan Ayu.
Ayu terkejut, dia menatap mata Romi.
"Sampai ketemu nanti malam," ujar Romi.
Ayu hanya tersenyum manis, dia seperti terhipnotis oleh tatapan mata Romi.
Romi melepaskan cekalan tangannya, dan Ayu pun langsung keluar dari ruangan Romi dengan membawa dua paper bag tadi, beserta hati yang bahagia.
Bonus visual.. Ayu 🙈
**Neng Ayu.
∆∆∆∆∆∆∆
Happy Reading guys..
See you next part bye bye..
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak dan dukungannya ❤❤ terimakasih 😘**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Teh Yen
jangan jadi pelakor yu aplgi smaa temen sendiri lagi
2022-09-13
1
☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓¹⁰'⁰³
memang musuh yang paling berbahaya itu orang yang dekat sama kita bahkan mereka sanggup menusuk kita dari belakang
2022-08-31
0
Veronica Maria
mulai bermunculan jalang2. biasanya dr org2 terdekat dgn kita
2022-08-07
1