Romi telah berada dalam perjalanan menuju kantor. Dia menghentikan mobilnya tatkala melihat butik, yang menjual pakaian bagus. Romi keluar dari mobilnya menuju ke butik tersebut.
"Selamat datang.. Ada yang bisa saya bantu?" ujar pegawai butik itu tersenyum ramah.
"Em.. Mbak! Saya mau cari gaun pesta ada? Yang paling bagus di sini," ujar Romi kepada pegawai itu.
"Ada Pak. Mari saya tunjukkan,"
Mereka berjalan menuju koleksi gaun.
"Ini! Bapak bisa pilih mau yang mana, semuanya paling bagus di sini pak," ujar sang pegawai.
Romi memilih dan melihat-lihat.
"Menurut Mbaknya yang mana? Untuk seorang wanita, cantik, tingginya berkisar 165cm, badannya sedikit berisi, dan juga kulitnya putih," ujar Romi memberitahu ciri-ciri si pemakai baju.
"Tunggu sebentar." pegawai wanita itu langsung memilihkan gaun untuk wanita Romi.
"Ini Pak! Menurut saya ini sangat bagus, dan cocok untuk di pakai oleh gadis seperti yang bapak katakan tadi,"
Romi mengambil gaun dari tangan pegawai tersebut. Dia menganggukkan kepalanya.
"Sangat indah," Romi tersenyum. "Baiklah, bungkus yang ini, dan satu lagi yang ini.." Romi memilih satu gaun lagi.
"Baik Pak. Akan saya bungkus,"
Mereka berjalan ke meja kasir. Pegawai itu mulai membungkus dan menghitung pembayaran gaun itu.
"Semuanya jadi Dua juta dua ratus Pak," ujar sang pegawai memberikan dua paper bag kepada Romi.
"Ini!" Romi memberikan kartu kreditnya untuk membayar.
Selesai pembayaran, Romi langsung pergi dari butik itu.
"Terimakasih, sampai jumpa kembali," pegawai butik mengucapkan tanda terimakasih.
Romi hanya mengangguk dan melangkahkan kaki menuju mobilnya. Dia masuk ke dalam mobil, dan mobil pun melaju menuju kantor.
•
•
•
•
Di rumah.
Alma tengah bersiap untuk pergi ke Salon dan butik untuk persiapan menghadiri resepsi pernikahan Haidan.
"Aku juga sekalian ingin membelikan Haidan kado.." Alma mengambil tasnya. Dia sudah memesan taksi online, dan taksi online sudah sampai di depan rumahnya.
Alma keluar dari rumah, tak lupa dia mengunci rumah dahulu sebelum pergi.
"Ayo Pak. Kita ke butik dulu," ujar Alma kepada sang sopir, saat sudah berada di dalam mobil.
"Baik Bu,"
Mobil melaju menuju butik.
Beberapa menit kemudian.
Alma turun dari mobil, karena sudah sampai di butik. Dia langsung masuk ke dalam butik tersebut.
Di dalam butik, Alma mulai memilih pakaian yang akan dia kenakan ke resepsi pernikahan Haidan.
"Yang mana ya? Kenapa gaun pendek semua?" gumam Alma heran. Dia menoleh guna mencari keberadaan pegawai butik itu.
Dari kejauhan, seorang wanita seumuran Alma berjalan ke arah Alma.
"Alma!!" wanita itu memanggil saat hampir di dekat Alma.
Alma mengerutkan dahinya, dia heran siapa wanita yang saat itu berjalan menghampirinya.
"Husna Almaida?" wanita tersebut menunjuk Alma dengan senyum yang mengembang di bibirnya.
"Ya.. Anda siapa ya? Apa kita kenal?" Alma menatap wanita berhijab yang berada di hadapannya dari atas sampai bawah.
"Astaga.. Kamu melupakan ku! Ini aku, Sekar.. Temen kamu waktu SMA dulu," ujar wanita yang bernama Sekar itu mengingatkan.
Alma terdiam dan mengingat-ingat..
"Oh... Sekar Ningrum yang tomboi itu bukan?" Alma menebak.
"Bener banget!" sahut Sekar.
Mereka berdua tertawa bersamaan, lalu berpelukan dan cipika cipiki.
"Ya ampun... Udah lama banget kita gak ketemu ya??" ujar Alma ramah.
"Iya.. Aku kuliah dan kerja di luar kota," ujar Sekar.
"Eh.. Ngomong-ngomong.. Sekarang kamu makin cantik ya Kar. Dulu tuh kamu gak mau pakai hijab begini," ucap Alma mengingat teman tomboinya itu.
Sekar tertawa.. "Ya.. Gimana Al. Kalau gak berubah seperti ini, ntar Mama aku marah karena aku gak dapet-dapet jodoh,'' gurau Sekar.
"Kamu udah nikah Kar?"
"Udah.. Satu tahun yang lalu. Kalau kamu gimana? Denger-denger, kata Mama aku kamu juga udah nikah,"
Mereka berdua mengobrol sambil memilih gaun pesta.
"Alhamdulillah sudah. Baru beberapa bulan yang lalu," Alma tersenyum tipis.
"Lain kali kita dobel date yuk Al? Aku kangen banget tau gak sama kamu. Kamu juga makin cantik aja.."
"Bisa aja kamu" sahut Alma. "Insyaallah ya, aku gak bisa janji. Soalnya, suami ku gak tentu pulangnya,"
"Memang suami kamu kerja apa?"
"Manager.."
Sekar hanya menganggukkan kepala.
"Kalau aku dan suami ku sih gampang.. Soalnya kami berdua satu kantor," ujar Sekar tertawa pelan.
"Enak banget di kantor kamu boleh bekerja jika suami istri. Nah di kantor tempat suamiku dan aku bekerja, malah gak boleh satu kantor kalau udah menikah. Ya.. Aku mengalah lah,'' curhat Alma.
"Kalau kamu butuh kerjaan, kamu bisa bilang ke aku. Ntar aku bantu masuk ke perusahaan tempat ku bekerja ini,"
"Beneran? A!!!!! Thank you," Alam memeluk tubuh Sekar.
"Kita kan temen Al, dari dulu.." Sekar tersenyum manis.
Mereka melanjutkan mengobrol.
Kenalan dengan Sekar Ningrum yuk ❤❤
**Temen tomboi Alma 🙈.
∆∆∆∆
Happy Reading..
Selamat hari senin dan beraktivitas kembali 🤗
See you next part..
Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungan serta jejaknya 😘😘 terimakasih ❤**
🍁🍁🍁
Apabila berkenan, mampir ke karya temen Mom juga yuk 🤗.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Fitrizar Dalimunthe
seperti nya si Robin hut membeli gaun untuk wanita lain nih pengen ngebejek bejek jadi pergedel dwh
2022-08-06
0
juriah mahakam
Wah jgn blg tu gaun yg dibeli buat ayu bnr2 cari mati ni laki,,,, heran ya ma laki modelanx spt ni blm lama berjuang dlm RT sdh oleng duluan smngt up kk
2022-07-18
2