Beberapa hari kemudian....
'' aku akan bawa anak-anak bersama ku '' ujar Hermanto setelah selesai menjalani sidang perceraian mereka.
pengadilan memutuskan untuk merawat anak -anak dilakukan secara bersama.
jika diantara mereka ada yang menikah, maka hak asuh atau anak akan jatuh kepada yang belum menikah, begitu lah permintaan Lina.
mengingat Hermanto sangat kekeh ingin mengambil ketiga anaknya dan tidak akan mengizinkan Lina untuk merawat nya .
bahkan Hermanto sempat memberikan pilihan pada Lina jika Lina mengambil hak asuh anak, maka semua aset yang telah dimiliki Lina harus ia kembalikan kepada suaminya.
namun jika ingin memiliki aset tersebut Lina harus mau memberikan hak asuh kepada Hermanto.
pilihan rumit memang, namun akhirnya Lina memilih mengasuh ketiga anaknya bersama, dengan syarat yang diajukan oleh Lina.
Dengan berat hati Lina menerima keputusan Hermanto, bahwa saat ini ketiga anaknya akan diasuh oleh mantan suaminya itu.
'' baik bang, aku akan mampir menjenguk mereka '' ujar Lina pelan
'' baiklah jaga dirimu baik-baik '' pesan Hermanto setelah keluar dari rumah Lina
'' alisa... Yoan , Adi kalian ikuti ayah pulang kerumah yang lama ya sayang, besok ibu akan menyusul kalian '' sebut Lina pada anaknya
ketiga anaknya menurut, Lina merasa pilu saat melihat ketiga anaknya lebih memilih ikut ayah mereka ketimbang dirinya.
namun Lina tak bisa berbuat banyak, ia hanya pasrah mengingat sebentar lagi ia akan memulai bisnis nya, dan itu pasti akan memakan banyak waktu nya.
Hermanto dan ketiga anaknya menaiki taksi online begitu juga dengan bik Sari, sebenarnya bik sari enggan meninggalkan Lina.
namun Lina meminta bik Sari pergi agar bisa mengurus ketiga anaknya.
setelah memastikan mobil yang membawa anak-anak nya menjauh, Lina menutup pintu rumahnya.
Lina berlari ke kamar dan merebahkan tubuhnya di atas kasur tersebut .
'' kenapa jadi begini ... hiks..hiks.. hiks ...'' ucap Lina pelan sambil menangis.
Lina mengaku salah dalam hal ini, namun akan kehilangan anaknya, ia tidak pernah berpikir sejauh ini.
'' tidak aku tidak kehilangan mereka, aku tidak akan pernah menikah lagi agar aku tidak benar-benar kehilangan mereka '' ucap Lina menyemangati dirinya sendiri.
Lina bangkit lalu membuka lemari pakaian nya, lalu mengambil beberapa surat berharga yang pernah diberikan oleh Hermanto.
ada dua sertifikat surat tanah, yaitu tanah menjadi rumah yang ditempati oleh mereka selama ini, yang satunya adalah surat tanah rumah yang sedang dibangun.
aku tidak usah menjual ini, aku akan simpan ini untuk anak-anak, sekarang hanya perhiasan ini yang aku miliki dan tabungan ku juga tersisa sedikit, aku harus bergerak cepat kalau tidak, aku akan kehabisan tabungan dan perhiasan ini. '' ucap Lina
Lina pun berpikir untuk menghubungi Anggi, menanyakan tentang bisnis yang akan mereka kelola.
panggilan pun tersambung '' iya Lina ada apa '' tanya Anggi malas
'' Anggi... aku ingin bertanya, kapan kita bisa memulai bisnis yang kamu janjikan itu, aku sudah siap sekarang '' seru Lina
mendengar perkataan Lina membuat Anggi senang bukan main, bisnis yang dijanjikan Anggi hanya lah fiktif belaka, ia hanya ingin menghancurkan kehidupan Lina.
karena Hermanto lebih memilih menikah dengan Lina bukan dirinya.
'' ah yang bener kamu '' tanya nya basa-basi
'' iya..., aku sudah siap '' jawab Lina yakin
'' tapi anak-anak kamu gimana, bisnis ini kan mengharuskan kita untuk keluar kota dan jadwalnya juga suka mendadak, kamu paham dong... karena kita pemula '' ucap Anggi berbohong
'' kamu tidak usah khawatir, anak-anak ku ada bersama ayah mereka jadi aku bisa fokus mengurus semua ini nantinya '' ucap Lina kesekian kalinya meyakinkan Anggi.
andai saja Lina tahu niat busuk orang yang ia anggap sahabat selama ini, mungkin ia akan berpikir dua kali untuk melakukan hal bodoh ini.
'' ya sudah besok kita akan bertemu, aku akan menjemputmu besok pagi '' ujar Anggi
'' hemm baiklah, aku akan menunggu mu '' sahut Lina semangat
panggilan pun berakhir Anggi tersenyum puas saat rencana nya hanya tinggal selangkah lagi, esok ia akan menyingkirkan Lina untuk selamanya.
ia tertawa puas melihat kehancuran sahabat nya itu .
berbeda dengan Anggi Lina justru sangat senang karena ini lah yang selama ini ia idamkan ingin memiliki bisnis sendiri dan tidak bergantung lagi pada suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments