ke rumah Anggi

Pagi menyapa Hermanto telah bersiap di kamar penginapan, ia juga sudah mengemas pakaian dan tak lupa sarapan terlebih dahulu.

'' bismillah semoga hari ini aku bisa menemukan kalian '' batin Hermanto, tujuan Hermanto hari ini adalah ke rumah teman Lina yaitu Anggi.

Anggi dulu pernah bekerja dirumah makan milik Dani, ia juga berteman dengan Lina selama bekerja di sana, setelah Lina menikah hubungan mereka memang tidak seperti dulu.

meskipun begitu Lina dan Anggi selalu berhubungan via telpon.

'' hanya Anggi harapan ku sekarang, jika Lina tidak ada disana entah kemana lagi aku akan mencari kalian '' gumam Hermanto

Hermanto pun berangkat menggunakan sepeda motor nya, setelah mengurus biaya penginapan nya terlebih dahulu .

...----------------...

sementara itu di klinik

'' ibu... ayah mana bu? Alisa kangen ayah '' ucap Alisa lemah

'' sayang ... ayah belum bisa datang menjenguk kamu nak..., ayah sedang banyak pekerjaan '' ucap Lina berbohong.

'' tapi Alisa kangen, apa ibu tidak bisa menelpon ayah, jika ayah sibuk kelja '' tanya Alisa berharap, bisa melihat wajah ayah nya walaupun hanya dari sambungan video call

'' kamu istirahat dulu ya sayang, nanti jika sudah baikan ibu akan telpon ayah '' bujuk Lina,

Alisa hanya diam cemberut mendapat jawaban dari ibunya.

'' bagaimana mungkin aku menelpon bang Hermanto, aku sengaja menghindari nya, tapi aku tidak tega melihat keadaan Alisa. apa yang harus aku lakukan '' batin Lina bingung

melihat putrinya yang merajuk Lina hanya bisa pasrah, ia pun mengambil ponselnya namun bukan untuk menghubungi suaminya.

melainkan menghubungi bik sari, karena semenjak ia membawa Alisa ke klinik ia belum memberi kabar kepada bik sari.

tak menunggu lama panggilan pun tersambung '' asallammualikum bik sari... ini aku Lina '' ucap Lina karena bik sari belum mengenal nomor baru Lina

'' iya buk waalaikumsalam, bagaimana keadaan Alisa buk '' tanya bik sari khawatir, karena semalam Lina dan Alisa tidak pulang dan tidak juga memberikan kabar.

'' Alisa harus dirawat untuk sementara bik, maaf aku tidak memberi kabar kerumah bik, bagaimana keadaan Yoan dan Adi bik? apa mereka rewel '' tanya Lina

'' tidak buk, Yoan dan Adi baik-baik saja , tapi itu buk... anu.. itu.. '' ucap bik sari sedikit ragu

'' ada apa bik, kenapa Yoan dan Adi '' tanya Lina khawatir

'' mereka terus saja menanyakan pak Hermanto '' ucap bibik akhirnya

mendengar penuturan bik sari Lina hanya bisa menghela nafasnya, '' coba berikan telpon pada mereka bik, biar saya yang jelaskan '' ujar Lina

'' bik buk ..'' bik sari pun memberikan ponselnya pada Adi dan Yoan sebelumnya bik sari telah memasang loud speaker terlebih dahulu .

'' Yoan, Adi kalian sedang apa nak ?? '' tanya Lina

'' ibu... Yoan mau ayah... '' rengek Yoan tanpa menyahuti pertanyaan ibunya

deg... hati Lina merasa sakit saat mendengar rengekan Yoan, disini Alisa juga selalu merengek ditambah lagi Yoan sekarang.

'' Yoan kamu sabar ya nak, ayah sedang banyak pekerjaan, nanti jika kerjaan ayah sudah selesai, ayah pasti akan datang. '' sebut Lina berusaha membujuk anaknya

bukan mendapat jawaban dari Yoan, Adi juga menimpali percakapan ibu dan adiknya itu '' ibu... Adi tidak ingin disini, Adi mau dirumah yang lama saja, Adi mau bermain dengan teman Adi yang ada disana '' rengek Adi

'' hah.. kenapa harus jadi seperti ini ... '' jerit Lina dalam hatinya

'' ibuk ...'' panggil keduanya hingga membuat Lina tersentak dalam pikirannya

'' iya Adi, Yoan ibu mengurus Alisa dulu ya, kalian jangan nakal kasian nenek '' ucap Lina dan menutup panggilan nya

'' ibu...'' panggil keduanya lagi

'' Adi... Yoan kalian sabar ya nak, kan ibu sudah bilang jika ayah kalian sedang sibuk jadi belum bisa menyusul kita kerumah baru ini '' ujar bik sari menenangkan keduanya

'' tapi nenek dan ibu ga bohong kan '' tanya Adi sementara Yoan hanya mengangguk membenarkan pertanyaan saudara tertua nya itu

'' tidak, mana mungkin ibu kalian bohong, kita tunggu saja ya, ya sudah kalian bermain lagi ya, nenek mau mencuci pakaian dulu '' ucap bik sari pada keduanya.

'' baik nek.. '' sahut mereka patuh

'' kasian kalian nak... '' ucap bik sari pelan

'' hah... apa yang harus aku lakukan, apa aku berikan saja mereka kepada bang Hermanto, jika begini terus bagaimana aku bisa fokus dengan usaha ku nanti '' ujar Lina sambil menatap keluar jendela

...****************...

sementara itu Hermanto telah sampai di rumah Anggi

'' ini teh nya bang, silahkan diminum '' ujar Anggi ramah karena memang ia sudah menaruh hati pada Hermanto dari dulu.

'' terimakasih dek Anggi, saya sudah merepotkan kamu '' sebut Hermanto sungkan

'' ah tidak apa-apa bang, hanya teh saja '' ucap Anggi

Hermanto pun meminum teh yang sudah disajikan Anggi, setelah nya Hermanto langsung saja menanyakan tentang keberadaan istrinya.

'' lho kok Abang malah nanya sama Anggi, bukan nya Lina sudah pindah kerumah yang ia sewa beberapa hari lalu '' ujar Anggi sengaja berpura

'' apa? jadi Lina sudah menyewa rumah, dimana alamat nya '' tanya Hermanto

'' jadi Abang tidak tahu Lina pindah ? gimana sih bang '' ucap Anggi kembali

'' jika kamu tahu berikan aku alamatnya '' ucap Hermanto serius

'' kenapa buru-buru sih bang, kamu kan juga baru datang '' sebut Anggi mencoba menahan Hermanto

'' aku mohon Anggi, berikan aku alamat nya '' ucap Hermanto sungguh-sungguh

'' bang sebenarnya Abang tahu tidak , jika Lina ingin membuka usaha, dan dia menyuruh ku untuk mencari tempat yang cocok buat usaha nya '' ujar Anggi mencoba menahan Hermanto

'' usaha apa? dan dimana tempat nya '' tanya Hermanto

'' ya.. aku juga tidak tahu bang, aku juga kaget'saat Lina bilang dia sudah mengajukan surat cerai ke pengadilan, ada apa dengan rumah tangga kalian bang??''

'' pengadilan '' gumam Hermanto, ternyata Lina sudah bertindak sejauh ini, karena keinginan nya untuk usaha selalu ditahan oleh Hermanto

'' ada apa dengan Lina ?, kenapa dia bertindak sejauh ini '' batin Hermanto

'' Anggi aku mohon berikan aku alamat nya, aku sangat merindukan anak-anak ku '' ujar nya memohon kembali

dengan malas Anggi memasuki rumah nya, menulis kan alamat Lina pada selembar kertas . '' uhh... kenapa sih susah sekali untuk mendekati nya '' gumam Anggi kesal

'' tapi tidak apa-apa, Lina juga sudah mengajukan surat permohonan cerai nya, setelah mereka berpisah aku akan lebih mudah untuk mendapatkan nya '' batin Anggi senang membayangkan bahwa rencana nya untuk mendekati Hermanto akan berhasil

'' ini bang, alamat nya '' ujar Anggi saat sudah sampai di teras rumah nya

Hermanto mengambil dan membaca alamat yang tertulis di kertas tersebut dengan teliti.

'' terimakasih Anggi kalau begitu aku permisi dulu, aku sangat berterima kasih atas bantuan kamu '' seru Hermanto

'' tidak masalah bang , jika Abang membutuhkan sesuatu Abang bisa menghubungi aku '' sebut Anggi

Hermanto hanya mengangguk menjawab ucapan Anggi, ia tidak nyaman dengan sikap Anggi terhadap nya, tak menunggu lama Hermanto pun segera saja meminta izin untuk pamit .

Anggi pun mengantar Hermanto hingga depan rumah nya .

'' sampai ketemu lagi bang...'' ujar Anggi

Hermanto pun kembali mengangguk dan menjalankan sepeda motor nya segera .

'' ihhh.. kamu lihat saja Lina, jika aku tidak bisa memiliki bang Hermanto, maka kamu juga tidak boleh bersama nya lagi , aku akan hancurkan rumah tangga kalian '' batin Anggi tersenyum jahat karena sebagian rencana nya telah berhasil ia jalankan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!