Eps. #14 Bekerja Sama

Alfin lalu memegang kedua pundak Diaz dan terus menatap wajahnya.

"Bagaimana kabar Aryo, papamu itu Diaz? Kenapa tadi kamu bilang dia sudah almarhum?" Alfin kembali bertanya, ada rasa ingin tahu dan penasaran terlukis dari wajahnya.

"Papaku sudah meninggal lima belas tahun yang lalu karena terkena penyakit jantung, Om," terang Diaz. Tiba-tiba saja, ada genangan air mata terlihat di matanya. Ada kesedihan yang terpancar saat dia bercerita.

"Lima belas tahun?" Alfin kembali membelalakkan matanya mendengar cerita Diaz.

"Iya, Om. Papa terkena serangan jantung mendadak karena terlalu stress memikirkan perusahaannya, yang waktu itu mengalami kemunduran sangat drastis. Bahkan, setelah perusahaan itu bangkrut, mama ku justru pergi meninggalkan papa, aku dan juga adikku Floretta, yang saat itu baru berusia empat tahun. Mama memilih pulang kembali ke negara asalnya dan meninggalkan aku dan Flo terlantar disini. Mama tidak sanggup hidup susah disini," beber Diaz menceritakan masa lalunya yang penuh dengan kepahitan.

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un." Alfin mengusap dadanya.

"Sudah begitu banyak hal yang terjadi selama aku di penjara. Aku sungguh terasing dan tidak tahu apa-apa tentang dunia luar setelah mendekam disana. Dulu, papamu adalah rekan bisnis terbaik Om. Tapi ternyata sekarang dia sudah tiada," ucap Alfin ikut bersimpati mendengar cerita Diaz.

"Semua ini bisa terjadi karena laki-laki sombong yang bernama Arkha itu Om! Setelah dia berhasil merebut kembali perusahaan itu dari tangan Om Alfin dua puluh tahun yang lalu, dia langsung memutus semua kontrak kerjasama dengan perusahaan papa, sehingga perusahaan papa merugi besar bahkan harus gulung tikar!" Kobaran amarah itu semakin menyala di mata Diaz. Semua hal yang dia ceritakan kepada Alfin, sudah membakar sebuah dendam di hatinya semakin membara.

"Arkha ..." Alfin ikut tersenyum kecut mendengar satu nama yang disebut oleh Diaz.

"Arkha yang sudah menghancurkan hidupku! Dia yang sudah menjebloskan aku ke dalam penjara, dan gara-gara dia, aku sudah kehilangan orang yang paling aku cintai dalam hidupku!" geram Alfin dengan tatapan mata yang juga terlihat menyimpan dendam terhadap Arkha.

"Aku tahu semua itu, Om. Karena itulah, aku sengaja mengeluarkanmu dari penjara. Aku yakin, Om Alfin bisa membantuku untuk kita bersama-sama membalas dendam serta menghancurkan orang itu. Seperti aku merasakan kehancuran dalam hidupku dan juga keluargaku, seperti itu pula aku akan menghancurkan Keluarga Waradana!" Kegusaran Diaz semakin terpancar, kebenciannya kepada Arkha semakin membiak di dalam dadanya.

"Lalu apa rencanamu, Diaz? Apa kau sudah menyiapkan siasat untuk menjalankan semua pembalasanmu? Arkha bukan orang sembarangan, kita tidak akan dengan mudah bisa menumbangkan Arkha dan semua pengikutnya!" Alfin juga kini terlihat ragu. Dia sangat tahu kalau Arkha, yang sebelumnya merupakan sahabat masa kecinya itu, adalah pria yang tidak bisa dianggapnya enteng. Selain punya banyak pengaruh, Arkha juga sangat terpandang di kota itu.

"Itulah tujuanku membebaskan Om Alfin dari dalam penjara, Om. Aku tahu hanya Om yang paham banyak akan kelemahan Arkha. Aku yakin, apabila kita bekerjasama, kita akan bisa menumbangkan kekuasaan seorang Arkha Waradana," tegas Diaz dengan nada sarat akan sebuah penekanan.

Alfin hanya memangku dagunya dengan dua jarinya sambil menautkan dua ujung alisnya.

"Ok, Om setuju dengan rencanamu, Diaz. Kita akan sama-sama memikirkan bagaimana cara untuk menjungkir-balikkan Arkha. Om juga sangat membenci laki-laki congah itu!" geram Alfin sembari menganggukan kepalanya dan tersenyum sinis.

"Mulai hari ini, Om Alfin boleh tinggal di rumahku ini. Dan sekarang Om juga harus jadi pengikutku. Aku pastikan bahwa aku juga akan menjamin keselamatan Om selama tinggal disini!" tegas Diaz dan Alfin pun tidak menyanggah sama sekali apa yang ditegaskan Diaz kepadanya.

Sejenak Alfin memperhatikan wajah Diaz yang dipenuhi luka. "Itu ... wajah kamu kenapa, Diaz? Kenapa bonyok begitu? Apa kamu habis berkelahi?" tanya Alfin mencoba menerka.

"Hahh, ini semua juga ulah dari bocah bangs*t, anak laki-laki pertama dari Arkha itu, Om!" ucap Diaz ketus.

"Baruna! Anak kurang ajar itu semalam sudah berani memukuliku!" ujar Diaz berterus terang masih dengan suara geramnya.

"Apa ... Baruna?" Alfin kembali membulatkan matanya. Dia seketika ingat akan sebuah berita lama yang pernah disampaikan Livina, mantan istri pertama Arkha yang juga pernah menjadi mantan istrinya.

"Baruna itu kan, anak Arkha bersama Mutiara, wanita kampung yang dinikahi Arkha saat dia hilang ingatan," batin Alfin menggumam.

"Benar, Om! Baruna juga sudah dua kali menggagalkan rencanaku. Sebelum membalas dendam kepada Arkha, aku harus menghabisi laki-laki brengsek itu terlebih dahulu!" Diaz lagi-lagi menunjukkan kilatan api amarah di mata birunya.

Alfin juga tetap membalas hanya dengan anggukan kepala.

"Baruna adalah anak kandung Arkha, sudah pasti dia yang akan menjadi pewaris di Keluarga Waradana. Sedangkan Ardila, aku harus berjuang supaya dia juga mendapatkan hak yang sama di keluarga itu dan mendapatkan sebagian dari kekayaan Arkha!" dengus batin Alfin lagi.

"Baiklah, Om. Sekarang Om Alfin silahkan beristirahat dulu. Kita akan bahas apa rencana kita lagi nanti!" Diaz menjentikkan jarinya memberi isyarat agar Alfin keluar dari kamarnya.

"Oscar, tolong antarkan Om Alfin ke kamarnya! Suruh semua pelayan memberikan pelayanan terbaik untuknya. Semua kebutuhannya harus kita penuhi dengan baik selama tinggal disini!" perintah Diaz kepada asistennya.

"Siap, Bos!" sahut Oscar seraya mengantarkan Alfin keluar dari kamar Diaz.

Setelah Alfin dan Oscar keluar dari kamarnya, Diaz kemudian melangkah menuju sebuah meja hias di sudut kamarnya yang sangat luas itu. Perlahan tangannya meraih sebuah foto dengan bingkai kayu unik dari atas meja tersebut. Kedua netranya menatap lekat sebuah foto keluarga di balik bingkai kaca. Raut wajah Diaz tiba-tiba terlihat sangat sedih tatkala memperhatikan wajah orang-orang yang ada di dalam foto itu.

"Aku sangat merindukan semua orang yang ada di dalam foto ini," ucap Diaz lirih. Tanpa disadarinya ada bulir air mata yang menetes dari ujung matanya.

"Aku akan segera membalaskan semua yang papa rasakan selama ini, Pa." Diaz mengusap gambar wajah seorang pria di foto itu. "Gara-gara laki-laki yang bernama Arkha itu, keluarga kita jadi terpecah belah!" Diaz menggeram.

"Mama meninggalkan aku tanpa jejak. Dan sekarang, Flo juga tidak mau lagi ikut tinggal di rumah ini bersamaku." Diaz juga mengusap gambar dua wajah wanita di foto itu. Ada kegetiran yang nampak jelas di wajahnya saat dia memandangi sebuah foto lama dan nampak usang di hadapannya.

"Om Alfin kini sudah ada di rumah ini, aku sangat yakin dia akan banyak membantu usahaku untu menghabisi semua orang di Keluarga Waradana. Aku akan buat mereka semua bertekuk lutut dan memohon maaf di kakiku!" decak Diaz dengan tatapan nanar dan tersenyum licik, sambil kembali meletakkan foto itu di atas meja.

Terpopuler

Comments

mama yuhu

mama yuhu

kalau alfin tau dia hampir memperkosa anakn arsila..apa dia.masih mau bekerja sama menghancurkan arka?
pikir dulu alfin🙄🙄sudah d.penjara g kapok kapok

2023-08-02

1

Hanifa Wilda Amrullah

Hanifa Wilda Amrullah

Baruna siap kena balasan donk... om arkha hati"....

2022-08-03

1

Don't Ask Myname

Don't Ask Myname

nah apa hubungan mereka thor?

2022-07-25

1

lihat semua
Episodes
1 Eps. #1 Mabuk
2 Eps. #2 Berkelahi
3 Eps. #3 Sama-Sama Berbohong
4 Eps. #4 Salah Sangka
5 Eps. #5 Hampir Diperkosa
6 Eps. #6 Cepatlah Pulang
7 Eps. #7 Di Kediaman Waradana
8 Eps #8 Baruna's Lifestyle
9 Eps. #9 Sexy Dancer
10 Eps. #10 Menolong Seseorang Yang Tidak Dikenal
11 Eps. #11 Terpesona Pada Pandangan Pertama
12 Eps. #12 Perkenalan Penuh Kesan
13 Eps. #13 Menyimpan Dendam
14 Eps. #14 Bekerja Sama
15 Eps. #15 Transaksi Kotor
16 Eps. #16 Niat Menolong
17 Eps. #17 Wajah Di Balik Topeng
18 Eps. #18 Pengakuan Jujur Floretta
19 Eps. #19 Perasaan Berbeda
20 Eps. #20 Pulang
21 Eps. #21 Menyimpan Rasa
22 Eps. #22 Ziarah Ke Makam Mama
23 Eps. #23 Terlalu Dimanja
24 Eps. #24 Mendapat Pekerjaan
25 Eps. #25 Jadian
26 Eps. #26 Siapakah Pria Itu?
27 Eps. #27 Hanya Ciuman
28 Eps. #28 Tidak Jadi Pulang
29 Eps. #29 Khilaf
30 Eps. #30 Dihadang Pria Asing
31 Eps. #31 Orang Yang Menembak Baruna
32 Eps. #32 Jauhi Dia!
33 Eps. #33 Kebenaran Tentang Baruna
34 Eps. #34 Sampai Hati
35 Eps. #35 Hanya Bisa Pasrah
36 Eps. #36 Sudah Tidak Suci
37 Eps. #37 Merasa Cemas
38 Eps. #38 Bahaya Mengancam
39 Eps. #39 Pertemuan
40 Eps. #40 Rasa Tidak Terima
41 Eps. #41 Peringatan Kedua
42 Eps. #42 Melarikan Diri
43 Eps. #43 Diusir
44 Eps. #44 Tidak Diizinkan Bertemu
45 Eps. #45 Kita Berpisah
46 Eps. #46 Sebuah Harapan
47 Eps. #47 Mencoba Mencari Tahu
48 Eps. #48 Hampir Terjadi Lagi
49 Eps. #49 Ancaman Lain
50 Eps. #50 Berbalik Membela
51 Eps. #51 Membuat Perhitungan
52 Eps. #52 Rasa Penasaran Ardila
53 Eps. #53 Menemukan Sebuah Rahasia
54 Eps. #54 Terjadi Kebakaran
55 Eps. #55 Curiga
56 Eps. #56 Serangan Daniel
57 Eps. #57 Persembunyian Daniel
58 Eps. #58 Sudah Dikepung
59 Eps. #59 Tamat Riwayatmu
60 Eps. #60 Menemukan Jawaban
61 Eps. #61 Kematian Alfin
62 Eps. #62 Kehidupan Baru
63 Eps. #63 Mencari Keberadaan Mereka
64 Eps. #64 Menolak Dijodohkan
65 Eps. #65 Tidak Bergairah
66 Eps. #66 Bekerja Di Restaurant
67 Eps. #67 Kapten Kapal Yang Baik Hati
68 Eps. #68 Anak Siapa?
69 Eps. #69 Menemukan Titik Terang
70 Eps. #70 Mimpi Buruk
71 Eps. #71 Berita Kecelakaan
72 Eps. #72 Kandas Di Tengah Laut
73 Eps. #73 Keadaan Darurat
74 Eps. #74 Hanyut Terbawa Arus
75 Eps. #75 Merasa Kehilangan
76 Eps. #76 Menyadari Kekeliruan
77 Eps. #77 Merelakan
78 Eps. #78 Menata Hidup Baru
79 Eps. #79 Pernikahan Bahagia
80 Eps. #80 Menyatunya Kembali Dua Hati
81 Eps. #81 Bukan Malam Pertama
82 Eps. #82 Floating Breakfast
83 Eps. #83 Apakah Cinta Ini Kesalahan?
84 Eps. #84 Bersedia Menerima
85 Eps. #85 Kejutan Bahagia
86 Eps. #87 Pagi Yang Bahagia
87 Eps. #87 Akhir Yang Penuh Kebahagiaan
88 Pengumuman Karya Baru
89 Pengumuman Karya Baru : JANDA BOLONG TAK LAGI TRENDING
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Eps. #1 Mabuk
2
Eps. #2 Berkelahi
3
Eps. #3 Sama-Sama Berbohong
4
Eps. #4 Salah Sangka
5
Eps. #5 Hampir Diperkosa
6
Eps. #6 Cepatlah Pulang
7
Eps. #7 Di Kediaman Waradana
8
Eps #8 Baruna's Lifestyle
9
Eps. #9 Sexy Dancer
10
Eps. #10 Menolong Seseorang Yang Tidak Dikenal
11
Eps. #11 Terpesona Pada Pandangan Pertama
12
Eps. #12 Perkenalan Penuh Kesan
13
Eps. #13 Menyimpan Dendam
14
Eps. #14 Bekerja Sama
15
Eps. #15 Transaksi Kotor
16
Eps. #16 Niat Menolong
17
Eps. #17 Wajah Di Balik Topeng
18
Eps. #18 Pengakuan Jujur Floretta
19
Eps. #19 Perasaan Berbeda
20
Eps. #20 Pulang
21
Eps. #21 Menyimpan Rasa
22
Eps. #22 Ziarah Ke Makam Mama
23
Eps. #23 Terlalu Dimanja
24
Eps. #24 Mendapat Pekerjaan
25
Eps. #25 Jadian
26
Eps. #26 Siapakah Pria Itu?
27
Eps. #27 Hanya Ciuman
28
Eps. #28 Tidak Jadi Pulang
29
Eps. #29 Khilaf
30
Eps. #30 Dihadang Pria Asing
31
Eps. #31 Orang Yang Menembak Baruna
32
Eps. #32 Jauhi Dia!
33
Eps. #33 Kebenaran Tentang Baruna
34
Eps. #34 Sampai Hati
35
Eps. #35 Hanya Bisa Pasrah
36
Eps. #36 Sudah Tidak Suci
37
Eps. #37 Merasa Cemas
38
Eps. #38 Bahaya Mengancam
39
Eps. #39 Pertemuan
40
Eps. #40 Rasa Tidak Terima
41
Eps. #41 Peringatan Kedua
42
Eps. #42 Melarikan Diri
43
Eps. #43 Diusir
44
Eps. #44 Tidak Diizinkan Bertemu
45
Eps. #45 Kita Berpisah
46
Eps. #46 Sebuah Harapan
47
Eps. #47 Mencoba Mencari Tahu
48
Eps. #48 Hampir Terjadi Lagi
49
Eps. #49 Ancaman Lain
50
Eps. #50 Berbalik Membela
51
Eps. #51 Membuat Perhitungan
52
Eps. #52 Rasa Penasaran Ardila
53
Eps. #53 Menemukan Sebuah Rahasia
54
Eps. #54 Terjadi Kebakaran
55
Eps. #55 Curiga
56
Eps. #56 Serangan Daniel
57
Eps. #57 Persembunyian Daniel
58
Eps. #58 Sudah Dikepung
59
Eps. #59 Tamat Riwayatmu
60
Eps. #60 Menemukan Jawaban
61
Eps. #61 Kematian Alfin
62
Eps. #62 Kehidupan Baru
63
Eps. #63 Mencari Keberadaan Mereka
64
Eps. #64 Menolak Dijodohkan
65
Eps. #65 Tidak Bergairah
66
Eps. #66 Bekerja Di Restaurant
67
Eps. #67 Kapten Kapal Yang Baik Hati
68
Eps. #68 Anak Siapa?
69
Eps. #69 Menemukan Titik Terang
70
Eps. #70 Mimpi Buruk
71
Eps. #71 Berita Kecelakaan
72
Eps. #72 Kandas Di Tengah Laut
73
Eps. #73 Keadaan Darurat
74
Eps. #74 Hanyut Terbawa Arus
75
Eps. #75 Merasa Kehilangan
76
Eps. #76 Menyadari Kekeliruan
77
Eps. #77 Merelakan
78
Eps. #78 Menata Hidup Baru
79
Eps. #79 Pernikahan Bahagia
80
Eps. #80 Menyatunya Kembali Dua Hati
81
Eps. #81 Bukan Malam Pertama
82
Eps. #82 Floating Breakfast
83
Eps. #83 Apakah Cinta Ini Kesalahan?
84
Eps. #84 Bersedia Menerima
85
Eps. #85 Kejutan Bahagia
86
Eps. #87 Pagi Yang Bahagia
87
Eps. #87 Akhir Yang Penuh Kebahagiaan
88
Pengumuman Karya Baru
89
Pengumuman Karya Baru : JANDA BOLONG TAK LAGI TRENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!