Eps. #11 Terpesona Pada Pandangan Pertama

"Aarghh, kamu lagi rupanya!" Baruna tersenyum miring dan terus mengarahkan tatapan iblisnya kepada pria itu.

Diaz juga ikut melebarkan kedua matanya saat bisa mengenali wajah Baruna.

"Lagi-lagi kamu, Bocah tengik! Untuk apa kau selalu saja mencampuri urusanku?" bentak Diaz sambil menudingkan telunjuknya ke wajah Baruna. Diaz lalu melepaskan cengkraman tangan Baruna yang masih kuat memegang kerah jaketnya.

Dengan memperlihatkan urat tangannya yang terkepal kuat, Diaz kembali melayangkan sebuah pukulan ke arah Baruna. Akan tetapi, bukan hal yang sulit bagi Baruna untuk menangkis dan menghindar dari serangan Diaz. Baruna justru jauh lebih cekatan mencekal tangan Diaz. Bahkan jauh lebih kuat sambil kembali menunjukkan sorot matanya yang semakin menyala.

"Dasar laki-laki pengecut! Apa tidak ada hal lain yang bisa kau kerjakan selain memaksa seorang wanita, hah?!" umpat Baruna berang, lalu mendorong tubuh Diaz dengan sangat kasar.

"Aaarhhh!" Diaz kembali mengeluarkan suara erangan dari mulutnya. Dia merasakan sakit disekujur tubuhnya saat Baruna kembali membuatnya terhempas dan tersungkur ke tanah. Kemampuan berkelahi yang dimiliki Baruna, cukup membuat nyalinya menciut.

Baruna terus tersenyum sumbang. "Sudah kubilang aku ini bukan tandinganmu, Diaz! Kau tidak akan bisa menang melawanku!" pekik Baruna mengejek Diaz dengan nada menyombongkan dirinya.

Dengan sisa tenaganya, Diaz mampu bangun dan berdiri walau setengah sempoyongan. Sambil menatap sinis dan menudingkan telunjuknya ke arah Baruna, dia mundur beberapa langkah ke belakang.

"Saat ini, kau boleh merasa menang! Tapi, kau belum tahu siapa aku!" Diaz terus melangkah mundur menjauh dari Baruna.

"Kau sudah berani membuat masalah denganku, jadi tunggu saja pembalasan dariku, aku akan buat perhitungan denganmu!" pekik Diaz menegaskan sebuah ancaman, sambil mempercepat langkah mundurnya, hendak melarikan diri dari Baruna.

"Kau pikir aku takut dengan gertakanmu itu? Coba saja kalau kau memang punya nyali!" balas Baruna enteng, tidak terlalu menanggapi ancaman Diaz kepadanya.

Baruna tetap berdiri angkuh dan menatap Diaz dengan senyum cibirannya. Akan tetapi, dia tidak berniat lagi untuk mengejar ataupun menyerang Diaz, yang kini sudah berhasil dikalahkannya dan berniat kabur serta langsung menghilang di balik kegelapan malam.

Setelah Diaz tidak nampak lagi dari tempat itu, Baruna lalu menoleh ke arah wanita yang masih berdiri mematung di tengah gelapnya tempat itu. Melihat perkelahian Diaz dan Baruna, wanita itu hanya bisa diam menundukkan kepalanya.

"Apa kau terluka?" tanya wanita itu saat Baruna menghampirinya. Dia ingat saat perkelahian terjadi, Diaz sempat berhasil memukul wajah Baruna.

"Tidak apa-apa, hanya pukulan ringan. Diaz tidak akan mampu membuatku terluka," sahut Baruna sombong, sambil menyentuh pipinya yang sebenarnya terasa sedikit perih akibat pukulan Diaz.

"Kamu sendiri, baik-baik saja, kan?" Baruna ikut mengkhawatirkan wanita itu.

"Aku nggak apa-apa," sahut wanita itu singkat.

"Kau kenal nama kakak ku. Apa sebelumnya kau pernah bertemu dengannya?" Wanita itu kembali bertanya. Dia merasa penasaran karena pria di hadapannya tahu nama laki-laki yang baru saja hampir menyakitinya.

"Hah ... laki-laki brengsek itu beneran kakakmu ya?" Baruna menyeringai. "Asal kamu tahu, bajingan itu pernah mencoba memperkosa kakak ku!" ungkap Baruna sambil tersenyum kecut.

"Dia memang bukan orang yang baik. Hatinya hanya dipenuhi ambisi, kebencian dan dendam saja!" timpal wanita itu dengan nada sengit. Seperti ada kekecewaan yang tersirat dari yang diungkapkannya saat itu.

"Kalau dia kakakmu, tapi kenapa kau bilang dia orang jahat dan ingin menyakitimu?" Baruna balas memberi pertanyaan. Namun, wanita itu hanya diam, tidak ingin menjawab pertanyaan Baruna.

"Ah ... maaf, tidak seharusnya aku bertanya tentang masalah pribadimu." Baruna mengurungkan pertanyaannya. Tidak terlalu penting baginya mengetahui urusan pribadi antara wanita itu dengan Diaz.

"Terimakasih banyak ya, karena kamu sudah menolongku. Kalau tidak ada kamu, entah seperti apa Diaz akan memperlakukanku. Dan gara-gara aku kamu jadi berurusan lagi dengannya," ucap wanita itu mengalihkan. Dengan rasa sungkan dia mencakupkan kedua tangannya di dadanya dan membungkukkan punggungnya di hadapan Baruna. Itu adalah cara wanita itu mengungkapan rasa terima kasihnya kepada Baruna, yang sudah menyelamatkannya dari Diaz, kakaknya sendiri yang dengan sengaja ingin menyakitinya.

"Tidak masalah." Baruna hanya tersenyum tipis sambil menaikkan kedua pundaknya.

"Lalu kamu kenapa masih ada di luar malam-malam begini? Bukankah seorang gadis harusnya ada di rumah di jam segini?" tanya Baruna lagi.

"A-aku ... aku baru pulang dari bekerja," sahut wanita itu terdengar gugup.

"Seorang wanita pulang dari bekerja selarut ini?" Baruna mengerutkan keningnya.

"Iya, apa boleh buat." Wanita itu hanya menggelengkan kepalanya pelan.

Baruna juga ikut hanya menganggukkan kepalanya. Meski menurut pandangannya, tidak lazim bagi seorang wanita bekerja di malam hari, tetapi dia juga tahu ada beberapa jenis profesi yang mengharuskan seorang wanita tetap bekerja di shift malam. Karena itu, Baruna tidak terlalu ambil pusing.

"Kenalkan namaku Floretta, panggil saja Flo. Nama kamu siapa?" Wanita itu memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangannya kepada Baruna.

"Aku Baruna." Baruna ikut menjabat tangan wanita itu.

"Kita ngobrol disana saja, disini sangat gelap." Baruna menunjuk sebuah bangku yang ada di sisi trotoar tidak jauh dari tempat mereka berdiri saat itu.

Keduanya lalu berjalan beriringan menuju tempat yang ditunjuk oleh Baruna. Mereka kemudian sama-sama duduk di bangku, saling bersebelahan. Di tempat itu kini sudah jauh lebih terang, sehingga keduanya bisa saling melihat wajah masing-masing dengan lebih jelas.

Untuk sesaat, Baruna tertegun. Wanita yang sedang ada di hadapannya ternyata sangatlah cantik. Meski wanita itu memakai pakaian longgar dan terlihat menutupi hampir semua bagian di tubuhnya, Baruna bisa merasakan di balik semua itu, gadis yang bernama Floretta, memiliki bentuk tubuh yang juga sangat indah.

Baruna sangat terpesona saat menatap wajah gadis itu. Wajah yang terlihat sangat polos tanpa polesan make up sama sekali. Pipi tirus, kulit putih bersih tanpa cacat, hidung mancung dan bibir tipis berwarna pink alami yang dimiliki wanita itu terlihat sangat sempurna di mata Baruna. Ditambah lagi, ada lesung pipit yang muncul di kedua pipinya saat dia sedang tersenyum, sudah pasti semua kesempurnaan itu mampu membius setiap mata yang melihatnya.

Yang paling terlihat istimewa dari wajah gadis itu adalah matanya. Floretta memiliki sepasang mata yang sangat indah dengan maniknya yang berwarna biru.

"Kenapa aku seperti pernah melihat seseorang yang memiliki mata yang sama seperti gadis ini?" pikir Baruna dalam hati.

"Matanya itu, mengingatkan aku akan sexy dancer bertopeng di club tadi," batin Baruna terus menggumam dan mencoba menerka-nerka.

Di bawah terangnya sinar lampu disana, Floretta juga nampak terpukau saat menatap wajah tampan Baruna. Untuk beberapa saat keduanya sama-sama tersenyum dan hanya saling menatap. Baruna dan Floretta hanyut dalam kekagumannya masing-masing.

Terpesona pada pandangan pertama, itulah yang mereka berdua tengah rasakan saat itu.

...----------------...

Jangan lupa tinggalkan jejak ya, Guys .... Like, komen, gift serta vote tetap dinantikan.

Terpopuler

Comments

mama yuhu

mama yuhu

jiwa caranya baruna beraksi

2023-08-02

1

mama yuhu

mama yuhu

hmmm.. seperti biasa ..sifat sombong turunan dr bapaknya

2023-08-02

1

Rizal Zainal

Rizal Zainal

bakalan dapet mangsa baru Baruna

2022-08-31

0

lihat semua
Episodes
1 Eps. #1 Mabuk
2 Eps. #2 Berkelahi
3 Eps. #3 Sama-Sama Berbohong
4 Eps. #4 Salah Sangka
5 Eps. #5 Hampir Diperkosa
6 Eps. #6 Cepatlah Pulang
7 Eps. #7 Di Kediaman Waradana
8 Eps #8 Baruna's Lifestyle
9 Eps. #9 Sexy Dancer
10 Eps. #10 Menolong Seseorang Yang Tidak Dikenal
11 Eps. #11 Terpesona Pada Pandangan Pertama
12 Eps. #12 Perkenalan Penuh Kesan
13 Eps. #13 Menyimpan Dendam
14 Eps. #14 Bekerja Sama
15 Eps. #15 Transaksi Kotor
16 Eps. #16 Niat Menolong
17 Eps. #17 Wajah Di Balik Topeng
18 Eps. #18 Pengakuan Jujur Floretta
19 Eps. #19 Perasaan Berbeda
20 Eps. #20 Pulang
21 Eps. #21 Menyimpan Rasa
22 Eps. #22 Ziarah Ke Makam Mama
23 Eps. #23 Terlalu Dimanja
24 Eps. #24 Mendapat Pekerjaan
25 Eps. #25 Jadian
26 Eps. #26 Siapakah Pria Itu?
27 Eps. #27 Hanya Ciuman
28 Eps. #28 Tidak Jadi Pulang
29 Eps. #29 Khilaf
30 Eps. #30 Dihadang Pria Asing
31 Eps. #31 Orang Yang Menembak Baruna
32 Eps. #32 Jauhi Dia!
33 Eps. #33 Kebenaran Tentang Baruna
34 Eps. #34 Sampai Hati
35 Eps. #35 Hanya Bisa Pasrah
36 Eps. #36 Sudah Tidak Suci
37 Eps. #37 Merasa Cemas
38 Eps. #38 Bahaya Mengancam
39 Eps. #39 Pertemuan
40 Eps. #40 Rasa Tidak Terima
41 Eps. #41 Peringatan Kedua
42 Eps. #42 Melarikan Diri
43 Eps. #43 Diusir
44 Eps. #44 Tidak Diizinkan Bertemu
45 Eps. #45 Kita Berpisah
46 Eps. #46 Sebuah Harapan
47 Eps. #47 Mencoba Mencari Tahu
48 Eps. #48 Hampir Terjadi Lagi
49 Eps. #49 Ancaman Lain
50 Eps. #50 Berbalik Membela
51 Eps. #51 Membuat Perhitungan
52 Eps. #52 Rasa Penasaran Ardila
53 Eps. #53 Menemukan Sebuah Rahasia
54 Eps. #54 Terjadi Kebakaran
55 Eps. #55 Curiga
56 Eps. #56 Serangan Daniel
57 Eps. #57 Persembunyian Daniel
58 Eps. #58 Sudah Dikepung
59 Eps. #59 Tamat Riwayatmu
60 Eps. #60 Menemukan Jawaban
61 Eps. #61 Kematian Alfin
62 Eps. #62 Kehidupan Baru
63 Eps. #63 Mencari Keberadaan Mereka
64 Eps. #64 Menolak Dijodohkan
65 Eps. #65 Tidak Bergairah
66 Eps. #66 Bekerja Di Restaurant
67 Eps. #67 Kapten Kapal Yang Baik Hati
68 Eps. #68 Anak Siapa?
69 Eps. #69 Menemukan Titik Terang
70 Eps. #70 Mimpi Buruk
71 Eps. #71 Berita Kecelakaan
72 Eps. #72 Kandas Di Tengah Laut
73 Eps. #73 Keadaan Darurat
74 Eps. #74 Hanyut Terbawa Arus
75 Eps. #75 Merasa Kehilangan
76 Eps. #76 Menyadari Kekeliruan
77 Eps. #77 Merelakan
78 Eps. #78 Menata Hidup Baru
79 Eps. #79 Pernikahan Bahagia
80 Eps. #80 Menyatunya Kembali Dua Hati
81 Eps. #81 Bukan Malam Pertama
82 Eps. #82 Floating Breakfast
83 Eps. #83 Apakah Cinta Ini Kesalahan?
84 Eps. #84 Bersedia Menerima
85 Eps. #85 Kejutan Bahagia
86 Eps. #87 Pagi Yang Bahagia
87 Eps. #87 Akhir Yang Penuh Kebahagiaan
88 Pengumuman Karya Baru
89 Pengumuman Karya Baru : JANDA BOLONG TAK LAGI TRENDING
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Eps. #1 Mabuk
2
Eps. #2 Berkelahi
3
Eps. #3 Sama-Sama Berbohong
4
Eps. #4 Salah Sangka
5
Eps. #5 Hampir Diperkosa
6
Eps. #6 Cepatlah Pulang
7
Eps. #7 Di Kediaman Waradana
8
Eps #8 Baruna's Lifestyle
9
Eps. #9 Sexy Dancer
10
Eps. #10 Menolong Seseorang Yang Tidak Dikenal
11
Eps. #11 Terpesona Pada Pandangan Pertama
12
Eps. #12 Perkenalan Penuh Kesan
13
Eps. #13 Menyimpan Dendam
14
Eps. #14 Bekerja Sama
15
Eps. #15 Transaksi Kotor
16
Eps. #16 Niat Menolong
17
Eps. #17 Wajah Di Balik Topeng
18
Eps. #18 Pengakuan Jujur Floretta
19
Eps. #19 Perasaan Berbeda
20
Eps. #20 Pulang
21
Eps. #21 Menyimpan Rasa
22
Eps. #22 Ziarah Ke Makam Mama
23
Eps. #23 Terlalu Dimanja
24
Eps. #24 Mendapat Pekerjaan
25
Eps. #25 Jadian
26
Eps. #26 Siapakah Pria Itu?
27
Eps. #27 Hanya Ciuman
28
Eps. #28 Tidak Jadi Pulang
29
Eps. #29 Khilaf
30
Eps. #30 Dihadang Pria Asing
31
Eps. #31 Orang Yang Menembak Baruna
32
Eps. #32 Jauhi Dia!
33
Eps. #33 Kebenaran Tentang Baruna
34
Eps. #34 Sampai Hati
35
Eps. #35 Hanya Bisa Pasrah
36
Eps. #36 Sudah Tidak Suci
37
Eps. #37 Merasa Cemas
38
Eps. #38 Bahaya Mengancam
39
Eps. #39 Pertemuan
40
Eps. #40 Rasa Tidak Terima
41
Eps. #41 Peringatan Kedua
42
Eps. #42 Melarikan Diri
43
Eps. #43 Diusir
44
Eps. #44 Tidak Diizinkan Bertemu
45
Eps. #45 Kita Berpisah
46
Eps. #46 Sebuah Harapan
47
Eps. #47 Mencoba Mencari Tahu
48
Eps. #48 Hampir Terjadi Lagi
49
Eps. #49 Ancaman Lain
50
Eps. #50 Berbalik Membela
51
Eps. #51 Membuat Perhitungan
52
Eps. #52 Rasa Penasaran Ardila
53
Eps. #53 Menemukan Sebuah Rahasia
54
Eps. #54 Terjadi Kebakaran
55
Eps. #55 Curiga
56
Eps. #56 Serangan Daniel
57
Eps. #57 Persembunyian Daniel
58
Eps. #58 Sudah Dikepung
59
Eps. #59 Tamat Riwayatmu
60
Eps. #60 Menemukan Jawaban
61
Eps. #61 Kematian Alfin
62
Eps. #62 Kehidupan Baru
63
Eps. #63 Mencari Keberadaan Mereka
64
Eps. #64 Menolak Dijodohkan
65
Eps. #65 Tidak Bergairah
66
Eps. #66 Bekerja Di Restaurant
67
Eps. #67 Kapten Kapal Yang Baik Hati
68
Eps. #68 Anak Siapa?
69
Eps. #69 Menemukan Titik Terang
70
Eps. #70 Mimpi Buruk
71
Eps. #71 Berita Kecelakaan
72
Eps. #72 Kandas Di Tengah Laut
73
Eps. #73 Keadaan Darurat
74
Eps. #74 Hanyut Terbawa Arus
75
Eps. #75 Merasa Kehilangan
76
Eps. #76 Menyadari Kekeliruan
77
Eps. #77 Merelakan
78
Eps. #78 Menata Hidup Baru
79
Eps. #79 Pernikahan Bahagia
80
Eps. #80 Menyatunya Kembali Dua Hati
81
Eps. #81 Bukan Malam Pertama
82
Eps. #82 Floating Breakfast
83
Eps. #83 Apakah Cinta Ini Kesalahan?
84
Eps. #84 Bersedia Menerima
85
Eps. #85 Kejutan Bahagia
86
Eps. #87 Pagi Yang Bahagia
87
Eps. #87 Akhir Yang Penuh Kebahagiaan
88
Pengumuman Karya Baru
89
Pengumuman Karya Baru : JANDA BOLONG TAK LAGI TRENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!