Eps. #3 Sama-Sama Berbohong

Keluar dari kamar Diaz, Baruna lalu membawa Ardila ke kamar yang disewanya di hotel itu.

"Kenapa kamu bawa Kakak kesini, Una? Apa kamu menginap disini?" tanya Ardila saat mereka sudah ada di depan pintu kamar Baruna.

"Ayo masuk dulu, Kak! Kita bicara di dalam," ajak Baruna seraya menempelkan key card di pintu kamar hotel itu.

"Minum dulu, Kak!" Baruna menyodorkan sebotol air mineral untuk Ardila, yang saat itu sudah duduk di tepi salah satu ranjang di kamar itu.

Perlahan Ardila meneguk air dari botol yang diberikan Baruna kepadanya sambil menghela nafas dalam-dalam berusaha meredakan rasa tegangnya akan semua hal yang hampir terjadi padanya.

"Ceritakan padaku siapa laki-laki itu, dan kenapa dia bisa memaksa Kakak seperti tadi?" cecar Baruna menelisik, sangat ingin tahu kenapa kakaknya sampai hampir diperkosa oleh laki-laki yang bernama Diaz itu.

"Sebenarnya, Diaz itu pacar Kakak, Una. Tadinya kami kesini hanya untuk dinner bareng. Tapi Kakak nggak nyangka kalau dia punya niat jahat sama Kakak dan memaksa Kakak memberikan apa yang seharusnya belum boleh Kakak serahkan kepadanya," ungkap Ardila berterus terang.

"Apa? Laki-laki brengsek itu pacar Kakak?" Baruna membulatkan matanya dan menggeleng tidak percaya.

"Iya, Una," jawab Ardila singkat tanpa ingin menyembunyikan semuanya dari Baruna. Namun, Ardila hanya menundukkan wajahnya. Dia merasa malu terhadap Baruna yang sudah mengetahui tindakan buruk Diaz, kekasihnya itu.

"Hmm ... untung saja tadi aku mendengar teriakan Kakak. Kalau tidak, entah apa yang sudah terjadi!" Baruna menggelengkan kepalanya. "Dan mulai sekarang, sebaiknya Kakak jangan pernah berhubungan dengan laki-laki bajingan itu lagi!" tegas Baruna penuh penekanan.

"Aku yakin, pria itu bukan orang yang baik. Hanya laki-laki brengsek yang tega memaksa kekasihnya seperti itu," decak Baruna merasa sangat gusar mendengar pengakuan Ardila.

"Kamu benar, Una. Mulai saat ini, Kakak akan putusin Diaz. Kakak juga nggak sudi memiliki kekasih berhati jahat seperti dia!" sengit Ardila. Dia juga merasa sangat kecewa akan perlakuan kekasihnya yang sudah memaksanya melakukan hal yang seharusnya belum boleh mereka lakukan sebelum menikah.

"Lalu, kamu sendiri kenapa bisa ada di tempat ini, Una? Kapan kamu pulang?" Ardila balik bertanya kepada Baruna.

"Papa Arkha dan Mama Mutiara bilang kamu baru akan pulang dari Sydney minggu depan, tapi megapa kamu sudah ada disini?" tanyanya merasa penasaran karena sepengetahuannya, adik tirinya itu masih berada di luar negeri dan masih menuntut ilmu disana.

"A-aku, a-aku baru kembali ta-tadi pagi, Kak," jawab Baruna gugup dan tergagap.

"Tadi pagi?" Ardila tersentak mendengar jawaban jujur Baruna.

"Tadi pagi kamu sudah sampai di kota ini. Tapi mengapa kamu tidak langsung pulang, Baruna?" sentak Ardila semakin penasaran.

"A-aku ..." Lidah Baruna terasa tercekat dan tidak dapat melanjutkan ucapannya. Pertanyaan Ardila membuatnya merasa tersudut dan tidak tahu harus bercerita jujur atau berbohong kepada wanita yang dia sudah anggap seperti kakak kandungnya itu.

Ardila lalu menarik sebagian jaket Baruna yang sedang dia kenakan dan mengendusnya. Dengan jelas Ardila bisa mencium ada aroma alkohol yang masih menempel di jaket itu.

"Sekarang kamu jujur sama Kakak. Kamu habis minum, kan?" usut Ardila penuh interogasi.

"A-aku ..." Kembali Baruna tergagap dan hanya bisa menganggukkan kepalanya tanda ia mengiyakan apa yang Ardila sangkakan tentangnya.

"Ma-maafkan aku, Kak. Aku mohon jangan ceritakan semua ini sama mama dan papa," pinta Baruna dengan gaya cengengesan sambil mengacak rambutnya dan tersenyum kikuk.

"Hmm, Kakak tahu! Kamu pasti sengaja pulang lebih awal tanpa memberitahu papa dan mama, agar kamu bisa bersenang-senang dengan teman-temamu dulu, kan?" terka Ardila sambil tersenyum menyeringai melihat wajah Baruna yang tiba-tiba gugup setelah mendengar pertanyaanya.

"Sekali lagi aku minta, Kakak jangan cerita ke papa dan mama kalau sebenarnya aku sudah pulang ya, Kak!" Baruna berjongkok di hadapan Ardila sambil memegang tangan Ardila.

"Please, Kak, aku mohon! Kalau papa dan mama tahu bahwa sebenarnya aku sudah tiba di tanah air dan tidak langsung pulang, pasti mereka akan memarahiku habis-habisan," rengek Baruna sambil menunjukkan ekspresi memelasnya di hadapan Ardila.

"Kamu itu ya, dari dulu sama saja. Hobinya minum dan clubbing saja. Kapan kamu akan berubah, Una?" tuding Ardila menghardik Baruna.

"Namanya juga anak muda, Kak," kekeh Baruna.

"Aku malas pulang, Kak. Kalau aku pulang, pasti papa akan memaksaku untuk bekerja di perusahaanya."

"Memangnya kenapa, Una? Kamu sudah lulus dan sudah mendapat gelar magister di Sydney. Lalu kenapa kamu nggak mau menjalakan perusahaan papa?"

"Aku belum mau jadi budak pekerjaan, Kak. Aku belum puas bersenang-senang menghabiskan masa mudaku," kilah Baruna.

Semasa sekolah, Baruna memang adalah seorang anak yang cerdas. Setelah lulus SMP, Baruna sudah mendapat kesempatan menjalani pertukaran pelajar ke Sydney Australia, dan dia pun melanjutkan kuliahnya disana.

Sudah hampir delapan tahun Baruna menetap di Sydney dan dia hanya pulang sekali dalam setahun saat liburan musim dingin disana.

Selama tinggal di Sydney, pergaulan bebas sudah mempengaruhi kehidupan Baruna. Dia mulai terbiasa dengan kehidupan malam dan prilaku s*x bebas ala anak muda disana.

"Sekali lagi aku mohon jangan bilang sama Papa dan Mama kalau sebenarnya aku sudah kembali ke tanah air ya, Kak!" pinta Baruna semakin memelas.

"Kakak nggak janji ya!" seringai Ardila mencibir.

"Jangan, Kak! Papa Arkha dan Mama Mutiara hanya boleh tahu kalau aku akan pulang minggu depan," sergah Baruna.

"Kalau Kakak berani mengatakan ini sama Papa dan Mama, aku juga bisa ceritakan kejadian yang menimpa Kakak tadi sama mereka. Hehehe." Baruna kembali terkekeh dan balas memberi ancaman agar Ardila tidak mengatakan tentang kepulangannya dari Sydney kepada kedua orang tuanya.

"Aku yakin, Kakak juga pasti nggak bilang sama papa dan mama kalau sebenarnya Kakak keluar dari rumah untuk berkencan dengan pria brengsek itu di hotel ini kan?" tuduh Baruna ikut menyeringai.

"Huuh, dasar kamu ya, Una!" dengus Ardila kesal sambil menarik telinga Baruna dan menjewernya.

"Aduh-duh, sa-sakit, Kak!" ringis Baruna sambil terus terkekeh menanggapi perlakuan kakaknya.

"Aku kangen sama Kak Dila. Bagaimana kabar Kakak selama ini? Apa Kakak sudah menyelesaikan kuliah S2-nya disini?" tanya Baruna sambil memeluk Ardila, menumpahkan kerinduan seorang adik terhadap kakaknya yang sudah lama tidak bertemu.

"Kakak baik, Una. Kuliah Kakak juga sebentar lagi selesai." Ardila tersenyum ikut memeluk erat adiknya itu.

"Mama dan papa juga bagaimana kabarnya, Kak? Apa mereka sehat?" tanya Baruna.

"Alhamdullilah semuanya sehat, Una."

"Syukurlah. Sebenarnya aku sangat merindukan mereka. Aku kangen rumah, tapi untuk saat ini, aku pengen senang-senang dulu. Minggu depan baru aku akan pulang," urai Baruna lagi.

Terpopuler

Comments

mama yuhu

mama yuhu

hmmm..apa yg kamu sembunyikan una?

2023-08-01

1

Hanifa Wilda Amrullah

Hanifa Wilda Amrullah

hahahaha...kompak nih kakak adik. lannjutttt bang...😉

2022-08-03

2

Don't Ask Myname

Don't Ask Myname

jadi ingat masa abg suka bohong sama ortu 😅

2022-07-25

2

lihat semua
Episodes
1 Eps. #1 Mabuk
2 Eps. #2 Berkelahi
3 Eps. #3 Sama-Sama Berbohong
4 Eps. #4 Salah Sangka
5 Eps. #5 Hampir Diperkosa
6 Eps. #6 Cepatlah Pulang
7 Eps. #7 Di Kediaman Waradana
8 Eps #8 Baruna's Lifestyle
9 Eps. #9 Sexy Dancer
10 Eps. #10 Menolong Seseorang Yang Tidak Dikenal
11 Eps. #11 Terpesona Pada Pandangan Pertama
12 Eps. #12 Perkenalan Penuh Kesan
13 Eps. #13 Menyimpan Dendam
14 Eps. #14 Bekerja Sama
15 Eps. #15 Transaksi Kotor
16 Eps. #16 Niat Menolong
17 Eps. #17 Wajah Di Balik Topeng
18 Eps. #18 Pengakuan Jujur Floretta
19 Eps. #19 Perasaan Berbeda
20 Eps. #20 Pulang
21 Eps. #21 Menyimpan Rasa
22 Eps. #22 Ziarah Ke Makam Mama
23 Eps. #23 Terlalu Dimanja
24 Eps. #24 Mendapat Pekerjaan
25 Eps. #25 Jadian
26 Eps. #26 Siapakah Pria Itu?
27 Eps. #27 Hanya Ciuman
28 Eps. #28 Tidak Jadi Pulang
29 Eps. #29 Khilaf
30 Eps. #30 Dihadang Pria Asing
31 Eps. #31 Orang Yang Menembak Baruna
32 Eps. #32 Jauhi Dia!
33 Eps. #33 Kebenaran Tentang Baruna
34 Eps. #34 Sampai Hati
35 Eps. #35 Hanya Bisa Pasrah
36 Eps. #36 Sudah Tidak Suci
37 Eps. #37 Merasa Cemas
38 Eps. #38 Bahaya Mengancam
39 Eps. #39 Pertemuan
40 Eps. #40 Rasa Tidak Terima
41 Eps. #41 Peringatan Kedua
42 Eps. #42 Melarikan Diri
43 Eps. #43 Diusir
44 Eps. #44 Tidak Diizinkan Bertemu
45 Eps. #45 Kita Berpisah
46 Eps. #46 Sebuah Harapan
47 Eps. #47 Mencoba Mencari Tahu
48 Eps. #48 Hampir Terjadi Lagi
49 Eps. #49 Ancaman Lain
50 Eps. #50 Berbalik Membela
51 Eps. #51 Membuat Perhitungan
52 Eps. #52 Rasa Penasaran Ardila
53 Eps. #53 Menemukan Sebuah Rahasia
54 Eps. #54 Terjadi Kebakaran
55 Eps. #55 Curiga
56 Eps. #56 Serangan Daniel
57 Eps. #57 Persembunyian Daniel
58 Eps. #58 Sudah Dikepung
59 Eps. #59 Tamat Riwayatmu
60 Eps. #60 Menemukan Jawaban
61 Eps. #61 Kematian Alfin
62 Eps. #62 Kehidupan Baru
63 Eps. #63 Mencari Keberadaan Mereka
64 Eps. #64 Menolak Dijodohkan
65 Eps. #65 Tidak Bergairah
66 Eps. #66 Bekerja Di Restaurant
67 Eps. #67 Kapten Kapal Yang Baik Hati
68 Eps. #68 Anak Siapa?
69 Eps. #69 Menemukan Titik Terang
70 Eps. #70 Mimpi Buruk
71 Eps. #71 Berita Kecelakaan
72 Eps. #72 Kandas Di Tengah Laut
73 Eps. #73 Keadaan Darurat
74 Eps. #74 Hanyut Terbawa Arus
75 Eps. #75 Merasa Kehilangan
76 Eps. #76 Menyadari Kekeliruan
77 Eps. #77 Merelakan
78 Eps. #78 Menata Hidup Baru
79 Eps. #79 Pernikahan Bahagia
80 Eps. #80 Menyatunya Kembali Dua Hati
81 Eps. #81 Bukan Malam Pertama
82 Eps. #82 Floating Breakfast
83 Eps. #83 Apakah Cinta Ini Kesalahan?
84 Eps. #84 Bersedia Menerima
85 Eps. #85 Kejutan Bahagia
86 Eps. #87 Pagi Yang Bahagia
87 Eps. #87 Akhir Yang Penuh Kebahagiaan
88 Pengumuman Karya Baru
89 Pengumuman Karya Baru : JANDA BOLONG TAK LAGI TRENDING
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Eps. #1 Mabuk
2
Eps. #2 Berkelahi
3
Eps. #3 Sama-Sama Berbohong
4
Eps. #4 Salah Sangka
5
Eps. #5 Hampir Diperkosa
6
Eps. #6 Cepatlah Pulang
7
Eps. #7 Di Kediaman Waradana
8
Eps #8 Baruna's Lifestyle
9
Eps. #9 Sexy Dancer
10
Eps. #10 Menolong Seseorang Yang Tidak Dikenal
11
Eps. #11 Terpesona Pada Pandangan Pertama
12
Eps. #12 Perkenalan Penuh Kesan
13
Eps. #13 Menyimpan Dendam
14
Eps. #14 Bekerja Sama
15
Eps. #15 Transaksi Kotor
16
Eps. #16 Niat Menolong
17
Eps. #17 Wajah Di Balik Topeng
18
Eps. #18 Pengakuan Jujur Floretta
19
Eps. #19 Perasaan Berbeda
20
Eps. #20 Pulang
21
Eps. #21 Menyimpan Rasa
22
Eps. #22 Ziarah Ke Makam Mama
23
Eps. #23 Terlalu Dimanja
24
Eps. #24 Mendapat Pekerjaan
25
Eps. #25 Jadian
26
Eps. #26 Siapakah Pria Itu?
27
Eps. #27 Hanya Ciuman
28
Eps. #28 Tidak Jadi Pulang
29
Eps. #29 Khilaf
30
Eps. #30 Dihadang Pria Asing
31
Eps. #31 Orang Yang Menembak Baruna
32
Eps. #32 Jauhi Dia!
33
Eps. #33 Kebenaran Tentang Baruna
34
Eps. #34 Sampai Hati
35
Eps. #35 Hanya Bisa Pasrah
36
Eps. #36 Sudah Tidak Suci
37
Eps. #37 Merasa Cemas
38
Eps. #38 Bahaya Mengancam
39
Eps. #39 Pertemuan
40
Eps. #40 Rasa Tidak Terima
41
Eps. #41 Peringatan Kedua
42
Eps. #42 Melarikan Diri
43
Eps. #43 Diusir
44
Eps. #44 Tidak Diizinkan Bertemu
45
Eps. #45 Kita Berpisah
46
Eps. #46 Sebuah Harapan
47
Eps. #47 Mencoba Mencari Tahu
48
Eps. #48 Hampir Terjadi Lagi
49
Eps. #49 Ancaman Lain
50
Eps. #50 Berbalik Membela
51
Eps. #51 Membuat Perhitungan
52
Eps. #52 Rasa Penasaran Ardila
53
Eps. #53 Menemukan Sebuah Rahasia
54
Eps. #54 Terjadi Kebakaran
55
Eps. #55 Curiga
56
Eps. #56 Serangan Daniel
57
Eps. #57 Persembunyian Daniel
58
Eps. #58 Sudah Dikepung
59
Eps. #59 Tamat Riwayatmu
60
Eps. #60 Menemukan Jawaban
61
Eps. #61 Kematian Alfin
62
Eps. #62 Kehidupan Baru
63
Eps. #63 Mencari Keberadaan Mereka
64
Eps. #64 Menolak Dijodohkan
65
Eps. #65 Tidak Bergairah
66
Eps. #66 Bekerja Di Restaurant
67
Eps. #67 Kapten Kapal Yang Baik Hati
68
Eps. #68 Anak Siapa?
69
Eps. #69 Menemukan Titik Terang
70
Eps. #70 Mimpi Buruk
71
Eps. #71 Berita Kecelakaan
72
Eps. #72 Kandas Di Tengah Laut
73
Eps. #73 Keadaan Darurat
74
Eps. #74 Hanyut Terbawa Arus
75
Eps. #75 Merasa Kehilangan
76
Eps. #76 Menyadari Kekeliruan
77
Eps. #77 Merelakan
78
Eps. #78 Menata Hidup Baru
79
Eps. #79 Pernikahan Bahagia
80
Eps. #80 Menyatunya Kembali Dua Hati
81
Eps. #81 Bukan Malam Pertama
82
Eps. #82 Floating Breakfast
83
Eps. #83 Apakah Cinta Ini Kesalahan?
84
Eps. #84 Bersedia Menerima
85
Eps. #85 Kejutan Bahagia
86
Eps. #87 Pagi Yang Bahagia
87
Eps. #87 Akhir Yang Penuh Kebahagiaan
88
Pengumuman Karya Baru
89
Pengumuman Karya Baru : JANDA BOLONG TAK LAGI TRENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!