Bab 19: Menemui wulan

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

Selama mengikuti kelas wulan begitu fokus, dia tak ingin masalah luar mempengaruhi kuliah nya.

Kuliah dan menjadi wanita sukses adalah impian nya, dia tak ingin menyiakan semua begitu saja.

Meski sekarang memiliki keluarga angkat yang baik dan sayang padanya, wanita itu tidak mau banyak bergantung dan merepotkan mereka.

Dengan menganggap dia sebagai anggota keluarga itu sudah lebih dari cukup bagi nya.

Santi memesan makan untuk ketiga sahabatnya.

Wulan, panji dan dito duduk di satu meja.

Panji yang sejak tadi terus memperhatikan wajah wulan tidak pernah merasa bosan, pandangan nya semakin dalam dengan tumpukan pertanyaan di benak nya bingung dengan sikap wulan tidak banyak bicara dan terus diam.

"Ada apa dengan kamu wulan? kenapa tidak ingin berbagi cerita dengan ku? apa kamu tidak percaya padaku?" batin Panji sedih melihat wulan seperti sekarang ini.

"Yealah kenapa pada diam-diam kayak gini sih, kayak di pemakaman saja," ucap Dito asal.

Namun kedua orang tersebut tidak menggubris, dan wulan saat ini tidak mood berbicara dan panji pun sama.

Dia terus mengingat mimpi nya semalam bertemu ayah bunda.

"Mimpi semalam begitu nyata, apa ayah dan bunda ingin aku tegar menjalani ini? tapi aku ragu, pria itu begitu menakutkan iblis saja kalah seram darinya," batin Wulan bimbang.

"Pada siapa aku harus minta tolong? aku tak memiliki siapapun."

Wulan terus melamun memikirkan langkah kedepan yang harus di ambil dengan keadaan tak ada seorang yang bisa di andalkan membantu nya.

Dia masih belum menyadari jika makanan yang di pesan santi telah tiba.

Lamunan nya membuat dia tidak sadar dengan apa yang berada di depan nya, bahkan suara ribut mahasiswa/i lain tak di dengar nya.

"Ada apa lagi dengan wulan? kenapa hari ini lebih banyak melamun?" tanya Santi bingung dan juga penasaran sebenarnya apa yang terjadi dengan wulan.

"Entahlah," dito menggeleng kepala tidak tau, dan memindahkan makanan nya.

Pria tersebut menyantap makanan tanpa peduli pertanyaan santi, saat ini perutnya begitu lapar hingga tidak bisa meladeni perkataan santi.

Biasanya dia lah pria nomor satu terdepan meladeni perkataan santi, tapi tidak untuk saat ini, tenaga nya benar-benar habis terkuras.

Pagi tadi dia lupa sarapan hingga sebelum waktu jam makan siang pria itu sudah tumbang duluan.

"Lo kenapa dit? gak makan seharian ya?" ejek Santi menoleh pada dito begitu lahap menyantap makanan nya.

"Ya bisa di bilang seperti itu, jadi gue sangat memohon please jangan dulu ngedumel gue lapar gak punya tenaga ladenin lo ngoceh," jujur Dito.

Mobil rizal telah tiba di area parkiran kampus, pria itu tidak mencari seisi ruangan melainkan langsung ke kantin.

Dia sudah menghafal semua jadwal kuliah wulan di isi kepala nya.

Rizal tiba di kantin dan mengedarkan pandangan ke setiap sudut mencari sosok wanita yang membuat nya rela ke kampus padahal hari ini dia tak ada jam ngajar.

Pandangan nya kini tertuju pada ke empat orang yang duduk makan.

"Pria itu seperti nya aku pernah melihat tapi di mana ya?" batin Rizal mencoba mengingat ulang.

"Ah iya dia pria semalam yang mengantar wulan pulang, ternyata dia di sini juga pantas semalam aku ngerasa gak asing melihat nya."

Rizal berjalan menghampiri ke empat orang yang asyik menikmati makan siang, tapi tidak dengan wulan wanita itu hanya menatap malas tanpa menyentuh makanan nya.

Setiba di tempat rizal menyapa wulan.

"Wulan," panggil Rizal memandang wajah wulan terkejut melihat nya.

Wulan masih terdiam, dirinya masih kaget hingga belum bisa mencerna dengan baik apa yang ada di depannya.

"Wulan, lo di panggil pak rizal tuh," santi menyenggol lengan wulan.

"Iya, emangnya kenapa?" tanya Wulan dengan wajah datar nya.

"Lo ya, emang cewek gak peka. Itu pak rizal dosen idola para perempuan di kampus kita, kenapa respon lo kayak gitu amat sih gak sama seperti perempuan lain yang kegirangan di samperin idola."

"Apa saya harus seperti itu juga, kegirangan?" tanya wulan masih dengan wajah datar tak ada sedikit yang berubah.

Dan bahkan nada suaranya terdengar seperti tidak suka.

"Kok bicara lo kayak gitu sih?"

"Kenapa?" wulan mengerutkan kening.

"Wulan ikut saya ke ruangan sekarang," ucap Rizal menatap tajam wulan lalu pergi meninggalkan mereka.

"Mau apa lagi dia? tumben meminta ku ke ruangan nya tidak seperti biasa? apa ada hal lain yang ingin dia lakukan padaku?" batin Wulan cemas apa lagi yang di rencana rizal padanya.

"Kamu ada urusan apa dengan pak rizal sampai di panggil seperti ini Lan?" penasaran Panji memandang kepergian rizal pergi menjauh dari tempat mereka sekarang.

Wulan mengangkat bahu menggeleng kepala tidak tau.

"Kalian lanjut makan, saya pergi sebentar," wulan bangkit dan segera mengejar rizal yang sudah berada di depan.

Cekrek....

"Ada apa bapak memanggil saya," tanya Wulan tanpa basa basi langsung to the poin.

"Hukuman semalam seperti nya tidak membuat kau takut tapi malah sebaliknya. Perempuan seperti apa kau sebenarnya kenapa tidak pernah takut? oh astaga saya lupa, kau perempuan murahan makanya tidak pernah takut, semakin di tekan dan akan semakin berani, bukan?" tuduh Rizal dengan tatapan hina menatap wulan.

"Terserah mau bapak menilai saya seperti apa, tapi satu hal yang perlu bapak tau saya bukan perempuan seperti apa yang bapak tuduh kan, dan saya akan membuktikan jika tuduhan bapak itu tidak benar," jeda Wulan menarik nafas lalu kembali melanjutkan.

"Saya akui saya tidak lagi pera*an tapi, bukan berarti saya sudah di sentuh banyak pria, mungkin sekarang bapak belum bisa percaya dengan apa yang saya katakan, tapi saya berjanji atas nama putri saya yang sudah tiada sebelum melihat dunia akan membuktikan semua tuduhan bapak salah, tidak benar adanya," serius Wulan dengan penuh keyakinan tekad di kedua bola mata nya.

"Anak? jadi sebelum kita menikah kau sedang hamil dan anak yang kau kandung meninggal gitu?" tanya Rizal mencoba mencerna dan memahami penjelasan wulan.

"Ya, saya hamil saya di perko*sa oleh pria hina, dan pria itu adalah anda."

"Hahahah... hahahaha ... " rizal tertawa terbahak-bahak mendengar wulan mengatakan jika anak yang di hamil adalah anak nya.

"Kau memang perempuan gila dan murahan, kau di sentuh sana sini dan sekarang malah mengatakan jika anakmu itu anak ku, dasar jalan*g! apa segitu besar nya kau menginginkan anak dari ku?" rizal berjalan mendekati wulan dengan tatapan liar seolah wanita di depan nya ini tak mengenakan sehelai benang di tubuh nya.

"Apa kau sangat ingin punya anak? apa kau yakin bisa hamil dengan keadaan rahim yang bermasalah? tentu tidak yakin bukan? kau sudah banyak melakukan itu dengan pelanggan mu dan sekarang belum ada hasil nya bukan? semua itu adalah kutukan, kau harus sadar itu," hina Rizal tanpa memikirkan perasaan wulan.

Perkataan rizal begitu menyakiti hati nya.

Kutukan? kutukan apa yang harus di terima jika semua itu adalah kesalahan rizal dan dia di sini adalah korban, bukan pelaku lalu kenapa dia yang menanggung semua itu.

Apakah itu adil untuk wulan?

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

hina lah sesuka hatimu rizal

2023-01-19

0

lovely

lovely

klo dosen macam c Rizal ga ada ahlaq dunia pendidikan akan hancur para mahasiswa nya fundamental semua 😡🥵

2022-11-28

0

Lili Adelia

Lili Adelia

wulan goblok bukan ninggalin cowok sep itu

2022-10-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Menganggap patung
2 Bab 2: Aku bukan wanita lemah
3 Bab 3: Wulan VS Lestari
4 Bab 4: Kebenaran masa lalu
5 Bab 5: Makan malam
6 Bab 6: Satu spesies
7 Bab 7: Drama Rizal
8 Bab 8: Adik kecil hanya bereaksi padamu seorang
9 Bab 9: Tubuh polos
10 Bab 10: Satu Permintaan
11 Bab 11: Minta uang
12 Bab 12: Jatuh hati
13 Bab 13: Jawaban
14 Bab 14: Cerita
15 Bab 15: Hanya teman tidak lebih
16 Bab 16: Panas
17 Bab 17: bermimpi
18 Bab 18: Satu permintaan
19 Bab 19: Menemui wulan
20 Bab 20: Pulang
21 Bab 21: Bangkit untuk melawan
22 Bab 22: Balasan untuk pria gila
23 Bab 23: Hampir keceplosan
24 Bab 24: Cinta nya hanya untuk dinda bukan untuk ku
25 Bab 25: Kisah Sebenarnya
26 Bab 26: Memanfaatkan keadaan
27 Bab 27: Roda akan selalu berputar
28 Bab 28: Ketahuan akhirnya
29 Bab 29: Kopi arang asin spesial
30 Bab 30: Bahagia
31 Bab 31: Aku menginginkan mu
32 Bab 32: Ketagihan hanya sekali permainan
33 Bab 33: Keberangkatan mengungkap kebenaran
34 Bab 34: Lebih dari satu
35 Bab 35: Di Penthouse
36 Bab 36: Pakaian kurang bahan
37 Bab 37: Misi Pembuktian
38 Bab 38: Sedikit Meleset
39 Bab 39: Menyaksikan dari balik pintu
40 Bab 40: Kebenaran yang terungkap
41 Bab 41: Memperlihatkan Video
42 Bab 42: Mabuk
43 Bab 43: Memasak untuk Wulan
44 Bab 44: Jalan Berdua
45 Bab 45: Menyesal yang terlambat
46 Bab 46: Orang Asing
47 Bab 47: Ragu jika benar
48 Bab 48: Terluka tapi tak berdarah
49 Bab 49: Gugat Cerai
50 Bab 50: Ingin Rujak
51 Bab 51: Apa benar hamil?
52 Bab 52: Rumah Sakit
53 Bab 53: Amukan Mama Alma
54 Bab 54: Tidak mengakui anak lagi
55 Bab 55: Menjambak rambut?
56 Bab 56: Pelajaran untuk pelakor berbisa
57 Bab 57: Sakit bertubi-tubi
58 Bab 58: Mendadak tak enak badan
59 Bab 59: Apartemen
60 Bab 60: Ikut merasakan yang di rasakan
61 Bab 61: Mencari Wulan
62 Bab 62: Tetap dengan keputusan
63 Bab 63: Telpon
64 Bab 64: Kembali Mual
65 Bab 65: Bertemu
66 Bab 66: Mengakui
67 Bab 67: Sentuhan Tawon
68 Bab 68: Hakim merasa di permainkan
69 Bab 69: Bibir seksi
70 Bab 70: Membawa pergi
71 Bab 71: Selalu ada
72 Bab 72: Besok?
73 Bab 73: Mengemas
74 Bab 74: Lagi dan lagi kebohongan
75 Bab 75: Akan berkunjung
76 Bab 76: Bandara
77 Bab 77: Kecewa
78 Bab 78: pencuci perut
79 Bab 79: Menyesal yang tak ada guna
80 Bab 80: Lepas kendali
81 Bab 81: Mengakhiri
82 Bab 82: Korsel
83 Bab 83: Apa itu dia?
84 Bab 84: Takdir yang mempertemukan
85 Bab 85: Memperjuangkan Mu
86 Bab 86: Kenapa bisa ada air?
87 Bab 87: Sempurna hanya Milik Allah
88 Promo: Novel Di Balik Cadar ( Istriku Orang Kedua)
89 Bab 88: Masih Sama
90 Bab 89: Asisten Dosen
91 Bab 90: Izin bertemu baby askar
92 Bab 91: Paman Shin?
93 Bab 92: Butuh sandaran
94 Info
95 Bab 93: Tidak ada kesempatan ke tiga lagi
96 Bab 94: Selamat Datang
97 Bab 95: Menyambut
98 Bab 96: Masak berdua
99 Bab 97: Rujuk
100 Bab 98: memasak
101 Bab 99: Pembukaan
102 Bab 100: Mengatakan sejujurnya.
103 Bab 101: Cemburu
104 Bab 102: Janji?
105 Bab 103: Terungkap
106 Bab 104: Mulai terapi kecil
107 Bab 105: Pin Tanggal lahir
108 Bab 106: Deg-degan
109 Bab 107: Pengakuan Papa Yusuf
110 Bab 108: Bukti rekaman
111 Bab 109: Kantor polisi
112 Bab 110: Menyalahkan
113 Bab 111: Menyerahkan diri
114 Bab 112 : Akhir yang bahagia
115 Pengumuman pemenang Giveaway
116 pengumuman
117 Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
118 Novel Guardian Knight
119 Pengumuman
120 Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
121 Promo Novel: Sebatas status
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1: Menganggap patung
2
Bab 2: Aku bukan wanita lemah
3
Bab 3: Wulan VS Lestari
4
Bab 4: Kebenaran masa lalu
5
Bab 5: Makan malam
6
Bab 6: Satu spesies
7
Bab 7: Drama Rizal
8
Bab 8: Adik kecil hanya bereaksi padamu seorang
9
Bab 9: Tubuh polos
10
Bab 10: Satu Permintaan
11
Bab 11: Minta uang
12
Bab 12: Jatuh hati
13
Bab 13: Jawaban
14
Bab 14: Cerita
15
Bab 15: Hanya teman tidak lebih
16
Bab 16: Panas
17
Bab 17: bermimpi
18
Bab 18: Satu permintaan
19
Bab 19: Menemui wulan
20
Bab 20: Pulang
21
Bab 21: Bangkit untuk melawan
22
Bab 22: Balasan untuk pria gila
23
Bab 23: Hampir keceplosan
24
Bab 24: Cinta nya hanya untuk dinda bukan untuk ku
25
Bab 25: Kisah Sebenarnya
26
Bab 26: Memanfaatkan keadaan
27
Bab 27: Roda akan selalu berputar
28
Bab 28: Ketahuan akhirnya
29
Bab 29: Kopi arang asin spesial
30
Bab 30: Bahagia
31
Bab 31: Aku menginginkan mu
32
Bab 32: Ketagihan hanya sekali permainan
33
Bab 33: Keberangkatan mengungkap kebenaran
34
Bab 34: Lebih dari satu
35
Bab 35: Di Penthouse
36
Bab 36: Pakaian kurang bahan
37
Bab 37: Misi Pembuktian
38
Bab 38: Sedikit Meleset
39
Bab 39: Menyaksikan dari balik pintu
40
Bab 40: Kebenaran yang terungkap
41
Bab 41: Memperlihatkan Video
42
Bab 42: Mabuk
43
Bab 43: Memasak untuk Wulan
44
Bab 44: Jalan Berdua
45
Bab 45: Menyesal yang terlambat
46
Bab 46: Orang Asing
47
Bab 47: Ragu jika benar
48
Bab 48: Terluka tapi tak berdarah
49
Bab 49: Gugat Cerai
50
Bab 50: Ingin Rujak
51
Bab 51: Apa benar hamil?
52
Bab 52: Rumah Sakit
53
Bab 53: Amukan Mama Alma
54
Bab 54: Tidak mengakui anak lagi
55
Bab 55: Menjambak rambut?
56
Bab 56: Pelajaran untuk pelakor berbisa
57
Bab 57: Sakit bertubi-tubi
58
Bab 58: Mendadak tak enak badan
59
Bab 59: Apartemen
60
Bab 60: Ikut merasakan yang di rasakan
61
Bab 61: Mencari Wulan
62
Bab 62: Tetap dengan keputusan
63
Bab 63: Telpon
64
Bab 64: Kembali Mual
65
Bab 65: Bertemu
66
Bab 66: Mengakui
67
Bab 67: Sentuhan Tawon
68
Bab 68: Hakim merasa di permainkan
69
Bab 69: Bibir seksi
70
Bab 70: Membawa pergi
71
Bab 71: Selalu ada
72
Bab 72: Besok?
73
Bab 73: Mengemas
74
Bab 74: Lagi dan lagi kebohongan
75
Bab 75: Akan berkunjung
76
Bab 76: Bandara
77
Bab 77: Kecewa
78
Bab 78: pencuci perut
79
Bab 79: Menyesal yang tak ada guna
80
Bab 80: Lepas kendali
81
Bab 81: Mengakhiri
82
Bab 82: Korsel
83
Bab 83: Apa itu dia?
84
Bab 84: Takdir yang mempertemukan
85
Bab 85: Memperjuangkan Mu
86
Bab 86: Kenapa bisa ada air?
87
Bab 87: Sempurna hanya Milik Allah
88
Promo: Novel Di Balik Cadar ( Istriku Orang Kedua)
89
Bab 88: Masih Sama
90
Bab 89: Asisten Dosen
91
Bab 90: Izin bertemu baby askar
92
Bab 91: Paman Shin?
93
Bab 92: Butuh sandaran
94
Info
95
Bab 93: Tidak ada kesempatan ke tiga lagi
96
Bab 94: Selamat Datang
97
Bab 95: Menyambut
98
Bab 96: Masak berdua
99
Bab 97: Rujuk
100
Bab 98: memasak
101
Bab 99: Pembukaan
102
Bab 100: Mengatakan sejujurnya.
103
Bab 101: Cemburu
104
Bab 102: Janji?
105
Bab 103: Terungkap
106
Bab 104: Mulai terapi kecil
107
Bab 105: Pin Tanggal lahir
108
Bab 106: Deg-degan
109
Bab 107: Pengakuan Papa Yusuf
110
Bab 108: Bukti rekaman
111
Bab 109: Kantor polisi
112
Bab 110: Menyalahkan
113
Bab 111: Menyerahkan diri
114
Bab 112 : Akhir yang bahagia
115
Pengumuman pemenang Giveaway
116
pengumuman
117
Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
118
Novel Guardian Knight
119
Pengumuman
120
Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
121
Promo Novel: Sebatas status

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!