Bab 18: Satu permintaan

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

Wulan sejak tadi murung tidak banyak bicara, perubahan nya membuat ketiga sahabatnya bingung dengan apa sebenarnya yang terjadi dengan sahabat satunya ini.

Wanita itu memang datar, dingin dan juga tak banyak bicara, namun kali ini sedikit berbeda wajahnya kusut seperti kenebo kering.

Semangat hidup tidak terlihat di wajah wulan.

"Ada apa dengan wulan?" tanya Santi pelan kepada dua pria tersebut.

"Kagak tau tanya sendiri napa, emangnya gue tinggal serumah dengan nya," jawab sewot Dito.

"Dih jawabnya gak usah gitu juga kali. Biasa aja," balas Santi menjadi kesal dengan tanggapan nada dito tak enak di dengar di kuping nya.

"Tidak, bawaan gue bicara sama lo kesal mulu."

"Eloh kira lo doang? gue juga kali bawaan nya malas bahkan pengen tabok tuh muka biar tambah jelek."

"Kayak situ cakep amat, jelek mungkin iya," celetuk Dito asal membuat santi tambah kesal bukan main.

Santi menatap seakan ingin rasanya dia memakan dito pria kecap itu dengan rakus.

Mulut dito sudah hampir sama dengan rel kereta api cerocos terus.

Pria itu bahkan tidak pernah mau kalah setiap berdebat dengan nya, bukan kah itu hal yang menyebalkan?

Panji yang mendengar keributan seperti biasa yang sering terjadi antara kedua orang tersebut tidak kaget.

Dia menganggap tidak terjadi apa-apa dan lebih memperhatikan wulan.

"Lan, kalau kamu ada masalah cerita saja gak usah di simpan sendiri nanti bisa tambah kepikiran," kata Panji khawatir melihat diam nya wulan.

"Tidak, gak perlu khawatir. Aku baik-baik saja," jawab Wulan.

Wanita itu sekilas tersenyum kemudian wajahnya kembali kusut.

"Lan tidak perlu membohongi ku lagi, aku tau kamu sedang ada masalah, please cerita jangan diam, kamu seperti ini hanya akan membuat ku semakin cemas," ungkap Panji sedih melihat perempuan yang di cintai murung tidak seperti biasanya.

"Panji kamu jangan khawatir, ini hanya masalah kecil dan sebentar lagi akan aku selesaikan jadi tidak akan ada yang ku pikirkan lagi," bohong Wulan.

Wanita itu bingung apa bisa dia menyelesaikan semua kesalahpahaman begitu banyak yang dituduh kan orang pada nya dengan waktu singkat? rasanya itu tidak mungkin, mencari bukti pada masa lalu nya yang sudah terjadi cukup lama begitu sulit.

Pria itu menatap lekat wajah wulan mencari kebenaran apa perkataan wulan tadi benar atau bohong.

"Benar aku gak bohong, kamu gak usah cemas oke," paham Wulan dengan tatapan panji tak lepas menatap nya.

"Baiklah, aku minta satu hal sama kamu," jeda panji menatap serius wulan lalu kembali melanjutkan. "Apapun masalah yang kamu hadapi nanti please cerita sama aku, aku janji akan menemani mu sampai tuntas, aku tidak ingin melihat perempuan yang ku cintai melalui masalahnya sendiri," kata Panji tulus.

Panji ingin menjadi sosok pria yang selalu ada menemani wulan dalam keadaan apapun.

"Iya."

"Yah sudah sekarang kita ke kelas lima menit lagi kelas sudah di mulai," ajak Panji menggandeng tangan wulan.

"Yuk," ucap Dito.

Dalam perjalanan menuju kelas, semua pasang mata mahasiswa/i menatap wulan dan panji yang jalan bergandeng tangan.

Panji mahasiswa cukup berprestasi di kampus, bahkan dia juga banyak di sukai para kaum hawa dari senior maupun junior.

Panji tidak hanya memiliki wajah tampan cerdas, tapi dia juga pria yang sopan.

Hal tersebut membuat para kaum hawa semakin jatuh hati.

"Gila tuh, gak salah lihat apa kita? panji gandengan tangan sama wulan?"

"Apa mereka berdua pacaran?"

"Gak mungkin mereka kan sahabat? masa pacaran?"

"Bisa jadi iya, dalam persahabatan tidak ada larangan untuk jatuh cinta sama sahabat sendiri."

"Benar sih, tapi apa iya mereka begitu?"

"Seperti yang kita lihat, panji selama ini gak pernah seperti ini dan sekarang bukan sudah jelas."

"Sakit hati berjamaah dong kita."

Seperti itu lah besar kecil percakapan mereka.

Wulan sedikit risih dengan tatapan mahasiswa/i mengarah pada mereka sejak tadi masuk.

Wanita itu tidak suka menjadi pusat perhatian, hingga dia membuka suara meminta panji melepaskan tangannya.

Dia yakin yang menjadi pusat perhatian saat ini adalah panji pria populer di kampus menggandeng tangan wanita yang tidak lain sahabatnya sendiri.

"Panji lepasin, lihat tuh semua menatap kita," ucap pelan Wulan.

"Biarkan saja wulan, kita tidak perlu memikirkan mereka," sahut Panji.

"Please aku gak nyaman seperti ini, kamu tau kan ini pertama kali untuk ku," kata Wulan berharap kali ini panji dapat memahami.

Langkah panji seketika berhenti, dan menoleh menatap wulan.

"Mulai lah terbiasa seperti ini, jika tidak mau sampai kapan, hmmm? aku hanya ingin menunjukkan pada semua orang jika aku sudah memiliki wanita cantik yang ku cintai dan akan selalu ada di sisi ku," jeda Panji meraih kedua tangan wulan dan menggengam nya.

"Kamu tau aku sebelum nya tidak seperti ini wulan, aku bukan pria yang romantis, tapi aku akan selalu berusaha yang terbaik untuk wanita yang ku cintai bahagia dan nyaman." lanjut Panji.

Wulan terharu dan perkataan panji semua memang benar adanya, pria itu sebelumnya tidak pernah bersikap romantis pada perempuan mana pun.

"Aku semakin merasa bersalah sama kamu, bagaimana jika kamu mengetahui aku sebenarnya, apa kamu masih bisa menerima ku dan bersikap manis seperti ini? bagaimana jika semua berubah saat aku jujur? aku belum siap untuk itu," batin Wulan ragu dan cemas dengan kebenaran yang di sembunyikan ini.

"Wulan kamu kenapa? maaf jika apa yang ku lakukan membuat mu tidak nyaman, aku tidak bermaksud seperti itu," jujur Panji segera melepaskan genggaman tangan nya.

"Tidak," wulan mencegah.

Dia membalas menggenggam tangan panji.

"Kamu tidak salah, aku yang harusnya minta maaf sama kamu, maaf belum bisa memberi kepastian untuk mu," ucap Wulan sejenak diam menatap wajah serius panji menatap nya.

Lalu wanita itu kembali melanjutkan ucapannya ....

"Aku harap suatu saat nanti setelah mengetahui kebenaran dari ku, semua ini tidak akan berubah, aku tidak masalah jika sikap mu kembali ke awal, tapi satu yang ku minta persahabatan kita harus terus berjalan."

"Kebenaran apa yang kamu maksud? kenapa ucapan kamu seperti itu? apa ada sesuatu yang serius hingga kamu mengatakan seperti ini?" tanya Panji bingung maksud perkataan wulan.

"Suatu saat kamu dan yang lain juga bakal tau, tapi bukan sekarang," jawab Wulan.

"Sok misterius lo Lan, kenapa gak sekarang aja? sekarang atau nanti sama saja kan, bakal sama-sama tau," kata Santi

"Tidak, sekarang bukan waktu yang tepat," tolak Wulan.

"Buruan ke kelas dua menit lagi kelas di mulai gak mau di hukum kan?" tanya Wulan menatap bergantian pada ketiga sahabatnya yang menatap nya tanpa kedip.

"Gak mau, tapi lo harus janji jika sudah waktu nya langsung cerita jangan di tunda lagi," jawab Santi jalan berdampingan sama wulan.

Dan panji dan dito masih diam mematung menatap kepergian kedua cewe tersebut.

"Lo benaran gak tau apa yang di kata wulan?" tanya Dito.

"Tidak," panji menggeleng kepala lalu berlari mengejar kedua cewek tersebut meninggalkan dito.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

Masuli Nainggolan

Masuli Nainggolan

Wulan knp ga jaga nama baiknya juga y,sdh punya suami, keluarganya menghina dia pegangan tangan dg laki2 lain

2024-03-25

0

Eny Nurul

Eny Nurul

jujur aj lan lebih cepat akan LBH baik kasian juga panji

2022-08-12

0

Dinda Kharisma

Dinda Kharisma

wulan mending jujur knpanji tentang perasaan mu...jangan PHPIn orang...yg ada kmu nambah masalah.. kalau g mau jangan memberi harapan...

2022-08-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Menganggap patung
2 Bab 2: Aku bukan wanita lemah
3 Bab 3: Wulan VS Lestari
4 Bab 4: Kebenaran masa lalu
5 Bab 5: Makan malam
6 Bab 6: Satu spesies
7 Bab 7: Drama Rizal
8 Bab 8: Adik kecil hanya bereaksi padamu seorang
9 Bab 9: Tubuh polos
10 Bab 10: Satu Permintaan
11 Bab 11: Minta uang
12 Bab 12: Jatuh hati
13 Bab 13: Jawaban
14 Bab 14: Cerita
15 Bab 15: Hanya teman tidak lebih
16 Bab 16: Panas
17 Bab 17: bermimpi
18 Bab 18: Satu permintaan
19 Bab 19: Menemui wulan
20 Bab 20: Pulang
21 Bab 21: Bangkit untuk melawan
22 Bab 22: Balasan untuk pria gila
23 Bab 23: Hampir keceplosan
24 Bab 24: Cinta nya hanya untuk dinda bukan untuk ku
25 Bab 25: Kisah Sebenarnya
26 Bab 26: Memanfaatkan keadaan
27 Bab 27: Roda akan selalu berputar
28 Bab 28: Ketahuan akhirnya
29 Bab 29: Kopi arang asin spesial
30 Bab 30: Bahagia
31 Bab 31: Aku menginginkan mu
32 Bab 32: Ketagihan hanya sekali permainan
33 Bab 33: Keberangkatan mengungkap kebenaran
34 Bab 34: Lebih dari satu
35 Bab 35: Di Penthouse
36 Bab 36: Pakaian kurang bahan
37 Bab 37: Misi Pembuktian
38 Bab 38: Sedikit Meleset
39 Bab 39: Menyaksikan dari balik pintu
40 Bab 40: Kebenaran yang terungkap
41 Bab 41: Memperlihatkan Video
42 Bab 42: Mabuk
43 Bab 43: Memasak untuk Wulan
44 Bab 44: Jalan Berdua
45 Bab 45: Menyesal yang terlambat
46 Bab 46: Orang Asing
47 Bab 47: Ragu jika benar
48 Bab 48: Terluka tapi tak berdarah
49 Bab 49: Gugat Cerai
50 Bab 50: Ingin Rujak
51 Bab 51: Apa benar hamil?
52 Bab 52: Rumah Sakit
53 Bab 53: Amukan Mama Alma
54 Bab 54: Tidak mengakui anak lagi
55 Bab 55: Menjambak rambut?
56 Bab 56: Pelajaran untuk pelakor berbisa
57 Bab 57: Sakit bertubi-tubi
58 Bab 58: Mendadak tak enak badan
59 Bab 59: Apartemen
60 Bab 60: Ikut merasakan yang di rasakan
61 Bab 61: Mencari Wulan
62 Bab 62: Tetap dengan keputusan
63 Bab 63: Telpon
64 Bab 64: Kembali Mual
65 Bab 65: Bertemu
66 Bab 66: Mengakui
67 Bab 67: Sentuhan Tawon
68 Bab 68: Hakim merasa di permainkan
69 Bab 69: Bibir seksi
70 Bab 70: Membawa pergi
71 Bab 71: Selalu ada
72 Bab 72: Besok?
73 Bab 73: Mengemas
74 Bab 74: Lagi dan lagi kebohongan
75 Bab 75: Akan berkunjung
76 Bab 76: Bandara
77 Bab 77: Kecewa
78 Bab 78: pencuci perut
79 Bab 79: Menyesal yang tak ada guna
80 Bab 80: Lepas kendali
81 Bab 81: Mengakhiri
82 Bab 82: Korsel
83 Bab 83: Apa itu dia?
84 Bab 84: Takdir yang mempertemukan
85 Bab 85: Memperjuangkan Mu
86 Bab 86: Kenapa bisa ada air?
87 Bab 87: Sempurna hanya Milik Allah
88 Promo: Novel Di Balik Cadar ( Istriku Orang Kedua)
89 Bab 88: Masih Sama
90 Bab 89: Asisten Dosen
91 Bab 90: Izin bertemu baby askar
92 Bab 91: Paman Shin?
93 Bab 92: Butuh sandaran
94 Info
95 Bab 93: Tidak ada kesempatan ke tiga lagi
96 Bab 94: Selamat Datang
97 Bab 95: Menyambut
98 Bab 96: Masak berdua
99 Bab 97: Rujuk
100 Bab 98: memasak
101 Bab 99: Pembukaan
102 Bab 100: Mengatakan sejujurnya.
103 Bab 101: Cemburu
104 Bab 102: Janji?
105 Bab 103: Terungkap
106 Bab 104: Mulai terapi kecil
107 Bab 105: Pin Tanggal lahir
108 Bab 106: Deg-degan
109 Bab 107: Pengakuan Papa Yusuf
110 Bab 108: Bukti rekaman
111 Bab 109: Kantor polisi
112 Bab 110: Menyalahkan
113 Bab 111: Menyerahkan diri
114 Bab 112 : Akhir yang bahagia
115 Pengumuman pemenang Giveaway
116 pengumuman
117 Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
118 Novel Guardian Knight
119 Pengumuman
120 Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
121 Promo Novel: Sebatas status
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1: Menganggap patung
2
Bab 2: Aku bukan wanita lemah
3
Bab 3: Wulan VS Lestari
4
Bab 4: Kebenaran masa lalu
5
Bab 5: Makan malam
6
Bab 6: Satu spesies
7
Bab 7: Drama Rizal
8
Bab 8: Adik kecil hanya bereaksi padamu seorang
9
Bab 9: Tubuh polos
10
Bab 10: Satu Permintaan
11
Bab 11: Minta uang
12
Bab 12: Jatuh hati
13
Bab 13: Jawaban
14
Bab 14: Cerita
15
Bab 15: Hanya teman tidak lebih
16
Bab 16: Panas
17
Bab 17: bermimpi
18
Bab 18: Satu permintaan
19
Bab 19: Menemui wulan
20
Bab 20: Pulang
21
Bab 21: Bangkit untuk melawan
22
Bab 22: Balasan untuk pria gila
23
Bab 23: Hampir keceplosan
24
Bab 24: Cinta nya hanya untuk dinda bukan untuk ku
25
Bab 25: Kisah Sebenarnya
26
Bab 26: Memanfaatkan keadaan
27
Bab 27: Roda akan selalu berputar
28
Bab 28: Ketahuan akhirnya
29
Bab 29: Kopi arang asin spesial
30
Bab 30: Bahagia
31
Bab 31: Aku menginginkan mu
32
Bab 32: Ketagihan hanya sekali permainan
33
Bab 33: Keberangkatan mengungkap kebenaran
34
Bab 34: Lebih dari satu
35
Bab 35: Di Penthouse
36
Bab 36: Pakaian kurang bahan
37
Bab 37: Misi Pembuktian
38
Bab 38: Sedikit Meleset
39
Bab 39: Menyaksikan dari balik pintu
40
Bab 40: Kebenaran yang terungkap
41
Bab 41: Memperlihatkan Video
42
Bab 42: Mabuk
43
Bab 43: Memasak untuk Wulan
44
Bab 44: Jalan Berdua
45
Bab 45: Menyesal yang terlambat
46
Bab 46: Orang Asing
47
Bab 47: Ragu jika benar
48
Bab 48: Terluka tapi tak berdarah
49
Bab 49: Gugat Cerai
50
Bab 50: Ingin Rujak
51
Bab 51: Apa benar hamil?
52
Bab 52: Rumah Sakit
53
Bab 53: Amukan Mama Alma
54
Bab 54: Tidak mengakui anak lagi
55
Bab 55: Menjambak rambut?
56
Bab 56: Pelajaran untuk pelakor berbisa
57
Bab 57: Sakit bertubi-tubi
58
Bab 58: Mendadak tak enak badan
59
Bab 59: Apartemen
60
Bab 60: Ikut merasakan yang di rasakan
61
Bab 61: Mencari Wulan
62
Bab 62: Tetap dengan keputusan
63
Bab 63: Telpon
64
Bab 64: Kembali Mual
65
Bab 65: Bertemu
66
Bab 66: Mengakui
67
Bab 67: Sentuhan Tawon
68
Bab 68: Hakim merasa di permainkan
69
Bab 69: Bibir seksi
70
Bab 70: Membawa pergi
71
Bab 71: Selalu ada
72
Bab 72: Besok?
73
Bab 73: Mengemas
74
Bab 74: Lagi dan lagi kebohongan
75
Bab 75: Akan berkunjung
76
Bab 76: Bandara
77
Bab 77: Kecewa
78
Bab 78: pencuci perut
79
Bab 79: Menyesal yang tak ada guna
80
Bab 80: Lepas kendali
81
Bab 81: Mengakhiri
82
Bab 82: Korsel
83
Bab 83: Apa itu dia?
84
Bab 84: Takdir yang mempertemukan
85
Bab 85: Memperjuangkan Mu
86
Bab 86: Kenapa bisa ada air?
87
Bab 87: Sempurna hanya Milik Allah
88
Promo: Novel Di Balik Cadar ( Istriku Orang Kedua)
89
Bab 88: Masih Sama
90
Bab 89: Asisten Dosen
91
Bab 90: Izin bertemu baby askar
92
Bab 91: Paman Shin?
93
Bab 92: Butuh sandaran
94
Info
95
Bab 93: Tidak ada kesempatan ke tiga lagi
96
Bab 94: Selamat Datang
97
Bab 95: Menyambut
98
Bab 96: Masak berdua
99
Bab 97: Rujuk
100
Bab 98: memasak
101
Bab 99: Pembukaan
102
Bab 100: Mengatakan sejujurnya.
103
Bab 101: Cemburu
104
Bab 102: Janji?
105
Bab 103: Terungkap
106
Bab 104: Mulai terapi kecil
107
Bab 105: Pin Tanggal lahir
108
Bab 106: Deg-degan
109
Bab 107: Pengakuan Papa Yusuf
110
Bab 108: Bukti rekaman
111
Bab 109: Kantor polisi
112
Bab 110: Menyalahkan
113
Bab 111: Menyerahkan diri
114
Bab 112 : Akhir yang bahagia
115
Pengumuman pemenang Giveaway
116
pengumuman
117
Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
118
Novel Guardian Knight
119
Pengumuman
120
Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
121
Promo Novel: Sebatas status

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!