Bab 8: Adik kecil hanya bereaksi padamu seorang

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

Rizal memutuskan untuk nginap di Mansion orang tuanya, dan semua itu atas permintaan mama alma memaksa nya.

Sedangkan wulan wanita itu hanya bisa mengikuti semua keputusan rizal.

Wulan masih duduk bengong di kamar, dia bingung harus melakukan apa, dia tak memiliki persiapan hingga tak membawa apapun kesini seperti pencuci muka dan sejenis lain untuk membersihkan diri.

Kulit wulan begitu sensitif hingga tak bisa memakai asal merek pencuci muka, dan bahkan bukan cuman pencuci muka, wulan tidak boleh memakai shampoo, handbody, sabun, krim dan sejenis apapun yang di kenakan di kulit dengan produk asalan.

"Huft," wulan menghembus nafas panjang.

"Apa yang harus ku perbuat sekarang? bagaimana aku bisa istirahat jika seperti ini? kenapa dia begitu menyebalkan, kenapa selalu melakukan sesuatu sesuka nya tanpa bertanya," batin Wulan kesal namun tak bisa di ungkap kan langsung pada rizal.

"Apa yang kau lakukan di situ? sana situ, jangan harap untuk bisa tidur di kasur empuk ini," ucap Rizal menatap sinis wulan.

"Jangan khawatir saya tak pernah berpikir seperti itu," jawab Wulan lalu berjalan begitu saja masuk ke kamar mandi.

Wanita itu tidak ingin berdebat dengan rizal, karena akhir perdebatan dan sudah menjadi kebiasaan pria itu menyakiti nya.

"Lebih baik seperti ini, dari pada aku harus berada di sana," ucap Wulan menatap wajah pada pantulan cermin di kamar mandi.

"Aku harus segera keluar dari pernikahan ini, tapi bagaimana jika papa, mama dan kak dinda tanya? apa aku harus berkata jujur?" tanya Wulan ragu dengan keputusan nya sekarang.

"Sial! kenapa seperti ini, kenapa dia harus hadir dalam kehidupan ku. Aku membenci mu pria tua, kau iblis, kau telah merenggut semuanya dari ku," marah Wulan penuh kebencian terpancar dari kedua bola mata nya.

Rizal yang belum bisa memejamkan mata bingung ada apa dengan nya? matanya sejak tadi tidak juga merem, rasa ngantuk yang di rasakan mendadak hilang.

Pria itu bangun dan duduk bersandar pada bantal.

"Sial ada apa dengan ku!" kesal rizal mengacak kasar rambut nya.

Meraih ponsel di meja, pria itu langsung mengotak-atik, mungkin dengan cara seperti ini berhasil dan dia bisa tidur.

15 menit sudah, namun tidak juga berhasil, dan rizal bingung harus melakukan apa.

Wulan yang baru selesai membersihkan diri keluar dengan wajah lebih segar.

Wanita itu tidak menggunakan produk pembersih apapun, dia hanya menggunakan air hangat pada wajah dan tubuh nya.

Cekrek...

Wulan berjalan begitu saja, lalu menjatuhkan bokong di sofa.

Dia tak sekali melihat rizal, dan pria itu melihat wulan tidur di sofa menjadi kesal.

"Enak saja dia mau tidur dengan tentram," batin Rizal mengambil segelas air lalu bangkit mendekati wulan.

Byurrr...

Rizal menyiram segelas air yang berada di tangan ke wajah wulan.

"Apa yang kau lakukan!" kesal Wulan bangkit dan melihat pelaku nya berdiri santai tanpa berdosa menatap nya.

"Kenapa kau menyiram ku? kau sudah gila, apa?" marah Wulan bajunya menjadi basah, entah kenapa dirinya di perlakukan seperti ini.

Padahal saat ini dia tak memiliki baju selain yang di kenakan. Namun sekarang pria menyebalkan itu malah membasahi nya.

"Membersihkan mu, apa kau lupa perkataan papa tadi?" tanya Rizal sengaja menjeda sambil mengingat kan wulan pada perkataan papa nya.

"Kau hanyalah sampah yang di pungut dan akan di kembali pada tempatnya," sambung Rizal.

"Lalu kenapa tidak kau kembali kan pada tempatnya? kenapa masih kau simpan? apa sebegitu berharga nya sampah itu hingga masih kau pertahankan?" tanya ejek Wulan.

"KAU!" geram rizal menaikan tangan ingin menampar wulan.

"Silakan tampar, mau yang mana kiri apa kanan?" ucap Wulan menunjukkan wajah nya mempersilahkan rizal memilih.

"Lakukan sepuas nya, jika masih ingin silakan pukul atau ingin lebih puas lagi silakan bunuh saya? silakan lakukan sesuka mu, saya istri mu bukan? jadi kau bebas melakukan apapun yang kau suka," ucap Wulan muak dengan tingkah rizal kekanakan dan semau nya.

"Kenapa diam? lakukan saja!" teriak Wulan muak, sudah cukup, sekarang dia tak peduli akan keselamatan nya jika terus melawan rizal.

Dan pria itu berbalik dan langsung meninggalkan wulan masuk ke kamar mandi.

"Akkkkksss ... dasar jalan*g! saya sangat membenci mu, kenapa kau harus menjadi wanita malam itu? kenapa kau juga menjadi salah satu anggota keluarga dia," marah Rizal meninju cermin dengan tangannya.

Prakkkk...

Dari luar wulan yang mendengar suara pecahan berlari dan mengetuk pintu kamar mandi.

Tok... tok... tok...

"Mas apa kau baik-baik saja di dalam?" khawatir Wulan.

Ketika mendengar suara pecahan, dia segera mengetuk pintu, wulan tidak khawatir pada rizal tapi pada benda yang rusak di dalam kasihan tak ada salah jadi kena imbas pria tua.

"Apa peduli mu! urus dirimu sendiri dasar jalan*g!" teriak Rizal dari dalam.

Mendapat bentak kan rizal, wanita itu berbalik dan kembali duduk di sofa.

"Dasar pria gila, pria tua memalukan, pria iblis," umpat Wulan kesal niat baik nya tetap saja mendapat cacian meski perasaan khawatir bukan untuk nya.

Rizal tak sekali mempedulikan tangan nya yang berdarah, dia marah dengan kehidupan nya begitu berantakan.

Hidup nya terasa sial setelah bertemu wulan.

15 menit merasa cukup lebih tenang, dia akhirnya keluar. Dan ternyata wulan sudah tidur.

"Bisa-bisa nya dia tidur dengan nyenyak dengan keadaan saya seperti ini," kesal Rizal sejenak menatap wajah teduh wulan.

"Dia terlihat cantik jika tidur," ucap Rizal tanpa sadar mengatakan wulan cantik.

"Astaga, apa yang kau katakan rizal, bagaimana kau mengatakan dia cantik, jelas-jelas wanita itu buruk rupa dan masih lebih bagus orang gila dari pada dia," memukul kecil jidat, menggeleng kepala protes dengan perkataan nya sendiri.

Rizal merasa geli dan bagaimana jika tadi wulan dengar pasti bisa besar kepala wanita tersebut.

Pakaian wulan yang basah karena guyuran air nya tadi membuat isi dalam wulan terlihat jelas.

Mata rizal tak lepas memandang, tangannya ingin memengang benda kenyal itu namun otak nya langsung tersadar.

Pria itu akan menjadi gila jika terus berada di dekat wulan, otaknya tak henti berpikir hal-hal berbau ranjang.

Setelah mengobati luka di tangan, rizal segera tidur, dia tak ingin terus berjaga dan itu tidak baik untuk otak nya.

Namun usahanya gagal, entah kenapa hanya melihat benda kenyal milik wulan saja berhasil membuat nya gelisah dan adik kecil nya sudah seperti cacing kepanasan.

Sebelumnya rizal tak pernah mengalami hal seperti ini, dan ini baru pertama yang di rasakan hingga membuat nya bingung memikirkan apa yang terjadi pada dirinya.

Dan rizal tidak mungkin melakukan nya dengan wulan.

Bangkit dan segera masuk ke kamar mandi. Pria itu mencoba menenangkan adik kecil nya agar tidak melakukan hal bodoh yang akan mempermalukan nya.

"Tenanglah, jangan mempermalukan diri mu boy, dia jalan*g. Aku tak ingin kau berada di gua nya itu sangat menjijikkan," ucap Rizal menasehati aset berharga nya.

"Tapi kenapa aset ku hanya bereaksi pada nya saja? kenapa perempuan lain yang tak mengenakan sehelai benang aset ku tak bereaksi? sungguh aneh," gumam Rizal bingung sambil mengelus burungnya.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

sepertinya aset mu lebih pintar rizal

2023-01-19

1

lovely

lovely

dasar munafik lo

2022-11-27

0

kay-kay

kay-kay

sukurin😝😝

2022-09-23

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Menganggap patung
2 Bab 2: Aku bukan wanita lemah
3 Bab 3: Wulan VS Lestari
4 Bab 4: Kebenaran masa lalu
5 Bab 5: Makan malam
6 Bab 6: Satu spesies
7 Bab 7: Drama Rizal
8 Bab 8: Adik kecil hanya bereaksi padamu seorang
9 Bab 9: Tubuh polos
10 Bab 10: Satu Permintaan
11 Bab 11: Minta uang
12 Bab 12: Jatuh hati
13 Bab 13: Jawaban
14 Bab 14: Cerita
15 Bab 15: Hanya teman tidak lebih
16 Bab 16: Panas
17 Bab 17: bermimpi
18 Bab 18: Satu permintaan
19 Bab 19: Menemui wulan
20 Bab 20: Pulang
21 Bab 21: Bangkit untuk melawan
22 Bab 22: Balasan untuk pria gila
23 Bab 23: Hampir keceplosan
24 Bab 24: Cinta nya hanya untuk dinda bukan untuk ku
25 Bab 25: Kisah Sebenarnya
26 Bab 26: Memanfaatkan keadaan
27 Bab 27: Roda akan selalu berputar
28 Bab 28: Ketahuan akhirnya
29 Bab 29: Kopi arang asin spesial
30 Bab 30: Bahagia
31 Bab 31: Aku menginginkan mu
32 Bab 32: Ketagihan hanya sekali permainan
33 Bab 33: Keberangkatan mengungkap kebenaran
34 Bab 34: Lebih dari satu
35 Bab 35: Di Penthouse
36 Bab 36: Pakaian kurang bahan
37 Bab 37: Misi Pembuktian
38 Bab 38: Sedikit Meleset
39 Bab 39: Menyaksikan dari balik pintu
40 Bab 40: Kebenaran yang terungkap
41 Bab 41: Memperlihatkan Video
42 Bab 42: Mabuk
43 Bab 43: Memasak untuk Wulan
44 Bab 44: Jalan Berdua
45 Bab 45: Menyesal yang terlambat
46 Bab 46: Orang Asing
47 Bab 47: Ragu jika benar
48 Bab 48: Terluka tapi tak berdarah
49 Bab 49: Gugat Cerai
50 Bab 50: Ingin Rujak
51 Bab 51: Apa benar hamil?
52 Bab 52: Rumah Sakit
53 Bab 53: Amukan Mama Alma
54 Bab 54: Tidak mengakui anak lagi
55 Bab 55: Menjambak rambut?
56 Bab 56: Pelajaran untuk pelakor berbisa
57 Bab 57: Sakit bertubi-tubi
58 Bab 58: Mendadak tak enak badan
59 Bab 59: Apartemen
60 Bab 60: Ikut merasakan yang di rasakan
61 Bab 61: Mencari Wulan
62 Bab 62: Tetap dengan keputusan
63 Bab 63: Telpon
64 Bab 64: Kembali Mual
65 Bab 65: Bertemu
66 Bab 66: Mengakui
67 Bab 67: Sentuhan Tawon
68 Bab 68: Hakim merasa di permainkan
69 Bab 69: Bibir seksi
70 Bab 70: Membawa pergi
71 Bab 71: Selalu ada
72 Bab 72: Besok?
73 Bab 73: Mengemas
74 Bab 74: Lagi dan lagi kebohongan
75 Bab 75: Akan berkunjung
76 Bab 76: Bandara
77 Bab 77: Kecewa
78 Bab 78: pencuci perut
79 Bab 79: Menyesal yang tak ada guna
80 Bab 80: Lepas kendali
81 Bab 81: Mengakhiri
82 Bab 82: Korsel
83 Bab 83: Apa itu dia?
84 Bab 84: Takdir yang mempertemukan
85 Bab 85: Memperjuangkan Mu
86 Bab 86: Kenapa bisa ada air?
87 Bab 87: Sempurna hanya Milik Allah
88 Promo: Novel Di Balik Cadar ( Istriku Orang Kedua)
89 Bab 88: Masih Sama
90 Bab 89: Asisten Dosen
91 Bab 90: Izin bertemu baby askar
92 Bab 91: Paman Shin?
93 Bab 92: Butuh sandaran
94 Info
95 Bab 93: Tidak ada kesempatan ke tiga lagi
96 Bab 94: Selamat Datang
97 Bab 95: Menyambut
98 Bab 96: Masak berdua
99 Bab 97: Rujuk
100 Bab 98: memasak
101 Bab 99: Pembukaan
102 Bab 100: Mengatakan sejujurnya.
103 Bab 101: Cemburu
104 Bab 102: Janji?
105 Bab 103: Terungkap
106 Bab 104: Mulai terapi kecil
107 Bab 105: Pin Tanggal lahir
108 Bab 106: Deg-degan
109 Bab 107: Pengakuan Papa Yusuf
110 Bab 108: Bukti rekaman
111 Bab 109: Kantor polisi
112 Bab 110: Menyalahkan
113 Bab 111: Menyerahkan diri
114 Bab 112 : Akhir yang bahagia
115 Pengumuman pemenang Giveaway
116 pengumuman
117 Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
118 Novel Guardian Knight
119 Pengumuman
120 Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
121 Promo Novel: Sebatas status
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1: Menganggap patung
2
Bab 2: Aku bukan wanita lemah
3
Bab 3: Wulan VS Lestari
4
Bab 4: Kebenaran masa lalu
5
Bab 5: Makan malam
6
Bab 6: Satu spesies
7
Bab 7: Drama Rizal
8
Bab 8: Adik kecil hanya bereaksi padamu seorang
9
Bab 9: Tubuh polos
10
Bab 10: Satu Permintaan
11
Bab 11: Minta uang
12
Bab 12: Jatuh hati
13
Bab 13: Jawaban
14
Bab 14: Cerita
15
Bab 15: Hanya teman tidak lebih
16
Bab 16: Panas
17
Bab 17: bermimpi
18
Bab 18: Satu permintaan
19
Bab 19: Menemui wulan
20
Bab 20: Pulang
21
Bab 21: Bangkit untuk melawan
22
Bab 22: Balasan untuk pria gila
23
Bab 23: Hampir keceplosan
24
Bab 24: Cinta nya hanya untuk dinda bukan untuk ku
25
Bab 25: Kisah Sebenarnya
26
Bab 26: Memanfaatkan keadaan
27
Bab 27: Roda akan selalu berputar
28
Bab 28: Ketahuan akhirnya
29
Bab 29: Kopi arang asin spesial
30
Bab 30: Bahagia
31
Bab 31: Aku menginginkan mu
32
Bab 32: Ketagihan hanya sekali permainan
33
Bab 33: Keberangkatan mengungkap kebenaran
34
Bab 34: Lebih dari satu
35
Bab 35: Di Penthouse
36
Bab 36: Pakaian kurang bahan
37
Bab 37: Misi Pembuktian
38
Bab 38: Sedikit Meleset
39
Bab 39: Menyaksikan dari balik pintu
40
Bab 40: Kebenaran yang terungkap
41
Bab 41: Memperlihatkan Video
42
Bab 42: Mabuk
43
Bab 43: Memasak untuk Wulan
44
Bab 44: Jalan Berdua
45
Bab 45: Menyesal yang terlambat
46
Bab 46: Orang Asing
47
Bab 47: Ragu jika benar
48
Bab 48: Terluka tapi tak berdarah
49
Bab 49: Gugat Cerai
50
Bab 50: Ingin Rujak
51
Bab 51: Apa benar hamil?
52
Bab 52: Rumah Sakit
53
Bab 53: Amukan Mama Alma
54
Bab 54: Tidak mengakui anak lagi
55
Bab 55: Menjambak rambut?
56
Bab 56: Pelajaran untuk pelakor berbisa
57
Bab 57: Sakit bertubi-tubi
58
Bab 58: Mendadak tak enak badan
59
Bab 59: Apartemen
60
Bab 60: Ikut merasakan yang di rasakan
61
Bab 61: Mencari Wulan
62
Bab 62: Tetap dengan keputusan
63
Bab 63: Telpon
64
Bab 64: Kembali Mual
65
Bab 65: Bertemu
66
Bab 66: Mengakui
67
Bab 67: Sentuhan Tawon
68
Bab 68: Hakim merasa di permainkan
69
Bab 69: Bibir seksi
70
Bab 70: Membawa pergi
71
Bab 71: Selalu ada
72
Bab 72: Besok?
73
Bab 73: Mengemas
74
Bab 74: Lagi dan lagi kebohongan
75
Bab 75: Akan berkunjung
76
Bab 76: Bandara
77
Bab 77: Kecewa
78
Bab 78: pencuci perut
79
Bab 79: Menyesal yang tak ada guna
80
Bab 80: Lepas kendali
81
Bab 81: Mengakhiri
82
Bab 82: Korsel
83
Bab 83: Apa itu dia?
84
Bab 84: Takdir yang mempertemukan
85
Bab 85: Memperjuangkan Mu
86
Bab 86: Kenapa bisa ada air?
87
Bab 87: Sempurna hanya Milik Allah
88
Promo: Novel Di Balik Cadar ( Istriku Orang Kedua)
89
Bab 88: Masih Sama
90
Bab 89: Asisten Dosen
91
Bab 90: Izin bertemu baby askar
92
Bab 91: Paman Shin?
93
Bab 92: Butuh sandaran
94
Info
95
Bab 93: Tidak ada kesempatan ke tiga lagi
96
Bab 94: Selamat Datang
97
Bab 95: Menyambut
98
Bab 96: Masak berdua
99
Bab 97: Rujuk
100
Bab 98: memasak
101
Bab 99: Pembukaan
102
Bab 100: Mengatakan sejujurnya.
103
Bab 101: Cemburu
104
Bab 102: Janji?
105
Bab 103: Terungkap
106
Bab 104: Mulai terapi kecil
107
Bab 105: Pin Tanggal lahir
108
Bab 106: Deg-degan
109
Bab 107: Pengakuan Papa Yusuf
110
Bab 108: Bukti rekaman
111
Bab 109: Kantor polisi
112
Bab 110: Menyalahkan
113
Bab 111: Menyerahkan diri
114
Bab 112 : Akhir yang bahagia
115
Pengumuman pemenang Giveaway
116
pengumuman
117
Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
118
Novel Guardian Knight
119
Pengumuman
120
Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
121
Promo Novel: Sebatas status

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!