🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻
•
•
🌹✨💞✨🌹
"Rahim wulan mengalami masalah, hingga sulit untuk hamil," jawab Rizal dengan wajah sesedih mungkin penuh kekecewaan.
Tapi sesungguhnya, pria itu tertawa bahagiakan dalam hati.
"Astaghfirullah, apa tidak ada perawatan untuk menyembuhkan penyakitan istri mu? kaget Mama alma kasihan dengan mantu nya.
" Tidak ada," rizal kembali makan dengan wajah yabg masih di pasang murung.
Wulan tak mengatakan apapun, dia teringat pesan rizal sebelum masuk tadi untuk tidak berbicara apapun.
Dia ingin membantah tuduhan palsu rizal mengenai nya, kapan ke rumah sakit? kapan melakukan nya?
Sungguh pria bermulut manis yang menjijikkan, selalu saja pintar berbohong.
Wulan begitu geram dengan semua sikap rizal sekarang, namun tak ada yang bisa dia lakukan selain diam.
"Kau memang pria breng*ek! saya berjanji akan membalas semua ini," batin Wulan berjanji.
"Lalu apa rencana kalian kedepan nya? apa sampai saat ini masih berhubungan?" tanya Papa yusuf to the poin buka suara.
"Bulan kemarin masih, tapi sekarang tidak, kata dokter jika terus melakukan akan berdampak buruk pada aset berharga rizal," bohong Rizal lagi dan lagi mengatakan jawaban palsu.
"Papa setuju, dan saran papa agar kamu memiliki keturunan cari lah perempuan yang bisa memberi mu keturunan," saran Papa yusuf.
"Maksud papa apa? kenapa bicara begitu, bagaimana juga wulan mantu kita, istri rizal putra kita. Dan mama tida setuju," protes Mama alma tidak setuju.
"Mama jangan salah sangka dulu. Wulan akan tetap jadi mantu kita."
"Lalu perkataan papa tadi apa meminta rizal mencari perempuan lain?"
"Mama tenang dulu. Maksud Papa, rizal bisa mencari perempuan lain di luar sana untuk di jadikan istri kedua dan wulan akan tetap menjadi istri pertama," jelas Papa panjang lebar menjelaskan maksud perkataan nya tadi.
"Kenapa papa berkata seperti ini? kenapa aku merasa seperti menjadi anggota keluarga yang tak di inginkan di keluarga Albertor? sifat papa mirip dengan mas rizal tak memiliki hati, dua-dua nya egois dan selalu memikirkan diri sendiri. Aku lebih baik di ceraikan dari pada di madu" batin Wulan menolak keras namun tak bisa di ungkapkan di depan mereka.
"Mama tidak setuju, rizal tidak boleh menikah lagi," bantah Mama menolak keras ucapan sang suami.
"Kenapa? mama tidak ingin cucu dari rizal apa? atau mama suka jika rizal tidak memiliki keturunan?" tuduh papa menatap bingung istri nya.
"Bukan seperti itu, mama tidak mungkin bahagia di atas penderitaan anak sendiri. Mama hanya tidak terima jika wulan di duakan, bagaimana juga mama perempuan dan mama bisa ngerasain apa yang di rasakan wulan," tegas Mama alma tidak ingin di bantah.
"Ayo sayang, kita pergi dari sini jangan dengar kan papa dan suami mu itu," ajak Mama alma menarik wulan meninggalkan meja makan.
Rizal sangat bahagia memandang kepergian wulan.
Dia tak menyangka papa nya akan mendukung seperti ini, meski mama nya menolak keras, tapi dia yakin cepat atau lambat pasti akan berubah jika papa nya sudah berada di pihaknya semua cara akan papa yusuf lakukan agar mama alma menyetujui.
"Ini baru pembukaan dan masih banyak yang akan kau saksikan indah nya permainan yang ku siapa kan untuk mu," senyum tipis Rizal hingga tak ada yang dapat mengetahui jika pria itu sedang tersenyum.
****
"Sayang, jangan masukin di hati dengan ucapan papa mu itu, mama bisa paham apa yang kamu rasakan sekarang. Mama pun sama dengan kamu tidak menyetujui meski kamu tak mengatakan apapun tadi, tapi mama bisa tau," jeda Mama alma menarik nafas dan kembali bersuara.
"Mama harap kamu tidak seperti ini lagi, kamu harus bisa tegas menyampaikan pendapat kamu bukan diam."
Wulan masih diam mendengar ucapan mama alma mertua nya. Dia pun ingin berbicara seperti apa yang di katakan mama, tapi apa daya nya dengan posisi di lemah tak bisa berbuat banyak untuk diri sendiri.
"Aku ingin melakukan itu ma, tapi anak mama begitu menakutkan," batin Wulan.
"Sayang, kenapa diam? katakan sesuatu?" tanya Mama menatap wulan tak kunjung membuka suara.
"Apa harus wulan katakan ma? apa yang di katakan mas rizal benar, wulan gak bisa beri keturunan. Wulan berpikir lebih baik pernikahan ini di akhiri saja agar mas rizal bisa mencari wanita yang bisa memberi nya keturunan," ungkap Wulan memberanikan diri.
"Tidak sayang," tolak Mama alma menggeleng kepala cepat kaget dengan keputusan mantu nya.
Mama alma sudah terlanjur sayang dengan wulan, dia tidak hanya menganggap wulan mantu tapi sudah sebagai putri nya sendiri.
"Mama mohon jangan berkata seperti itu, mama tidak ingin kehilangan mantu seperti kamu. Biarkan ini jadi urusan Mama. Mama janji rizal tak akan melakukan seperti yang di katakan papa nya."
"Tidak perlu Ma. Wulan tidak masalah, meski nanti wulan tidak bersama mas rizal lagi, mama akan tetap menjadi mama wulan. Tidak ada namanya mantan mama bukan?" tatap Wulan terharu dengan besar rasa sayang mertuanya ini.
"Henti kan mama tidak ingin mendengar apapun lagi. Wulan tidak boleh berpisah dari anak mama."
"Benar yang di katakan mama sayang, kenapa kamu ingin berpisah? aku mencintaimu dan tidak akan pernah menceraikan mu apapun terjadi, meski kamu telah di sentuh pria lain," timpal Rizal yang baru tiba di ruang keluarga dan langsung duduk di samping Wulan.
"Kamu dengar itu sayang, jadi apa yang kamu ragukan lagi?"
"Tunggu maksud kamu apa rizal? di sentuh? apa wulan melakukan dengan orang lain sebelum kamu?" sela Papa yusuf bingung maksud perkataan rizal.
Deg ....
Pandangan wulan langsung tertuju pada pria di samping nya ini. Dia benar-benar bingung apa rencana rizal? kenapa terus membuat masalah dengan setiap ucapannya?
Apa rizal sengaja melakukan ini? tapi kenapa? bukannya ini juga akan berdampak pada rizal jika dia sengaja.
Sungguh semua ini membuat kepala wulan pusing memikirkan nya.
"Rizal jawab papa? apa benar begitu? jika kamu terus diam seperti itu papa anggap diam kamu adalah benar jika wulan sudah di sentuh orang lain sebelum menikah dengan mu."
"Papa, henti kan tidak mungkin wulan melakukan hal serendah itu," protes Mama.
"Mama diam! jangan terus membela mantu kita nanti dia akan besar kepala!" bentak Papa marah dengan sang istri terus membantah semua perkataan nya karena wulan.
"Kamu sungguh licik mas, aku tidak menyangka kamu bisa melakukan permainan sehebat ini? sebenarnya apa rencana mu, kenapa membuat keluarga mu ribut begini," batin Wulan menatap benci para rizal yang menatap penuh kemenangan padanya.
"Tidak perlu mengumpat ku, ini baru awal masih ada kelanjutan yang lebih seru dan saya yakin kau akan menyukai nya," bisik Rizal.
"Rizal!" teriak Papa yusuf bukan mendapat jawaban dari nya, malah di beri pertunjukan kemesraan nya dengan wulan.
"Papa meminta jawaban mu bukan yang lain."
"Pa jangan seperti ini, kasihan istri rizal ketakutan mendengar teriakan papa," rizal menarik wulan masuk dalam dekapan dan berbisik. "Mari kita saksikan bersama kelanjutan nya."
Dalam hati wulan, wanita itu sudah begitu kesal pada rizal.
"Dasar iblis!" batin Wulan muak.
...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......
...✨____________ 🌼🌼_______________✨...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
epifania rendo
astga wulan kabur saja dari rumah
2023-01-19
0
lovely
iblis tapi mau aja Lo wulan
2022-11-27
0
kay-kay
wulaaaaan ngomong dong jgn takut..
2022-09-23
0