Bab 15: Hanya teman tidak lebih

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

Panji mengajak wulan menemani nya ke dapur untuk membuat minum dan juga cemilan mereka makan selama mengerjakan tugas.

"Kenapa kamu gak tinggal sama keluarga? kenapa memilih tinggal sendiri di sini?" penasaran Wulan membuka suara mengambil minum dari dalam kulkas.

"Aku hanya ingin hidup mandiri saja agar kelak saat berumah tangga tidak bergantung pada keluarga," jawab Panji

"Apa itu perlu dari sekarang?"

"Iya, laki-laki sejati adalah laki-laki yang sudah siap apapun rintangan dan cobaan yang akan di lalui sesulit apapun itu. Dan tentu tidak akan menyalahkan siapapun dari kesulitan yang di lalui," jelas Panji membuat wulan menatap kagum dengan pola pikir nya.

Pria di depannya ini benar-benar pria idaman, prinsip nya begitu bagus di dengar di telinga nya.

"Kamu kenapa lan?" melambaikan tangan menatap bingung wulan melamun menatap nya.

"Eh, ada apa?" tanya Wulan tersadar dari lamunan nya.

"Kamu kenapa? apa ada yang di pikirkan?" ulang Panji.

"Tidak."

"Kemari lah." panggil Panji meminta wulan mendekati nya.

Wulan masih belum bergerak dari tempat nya hingga panji yang berjalan mendekati nya.

"Apa yang harus ku lakukan agar kamu yakin dengan perasaan mu dan juga mengetahui besar perasaan cinta ku ini," panji menangkup kedua pipi wulan dengan mesra.

"Panji jangan seperti ini nanti mereka lihat gimana?"

"Kenapa? kita tidak melakukan apapun untuk apa takut? sekarang jawab pertanyaan ku jangan mengalihkan lagi."

"Aku tau itu, tap_"

Perkataan wulan pun terhenti, panji menempel jari telunjuk nya di bibir wulan.

"Tidak perlu memikirkan mereka, sekarang yang aku ingin dengar jawaban kamu bukan tentang pendapat mereka."

"Aku tidak tau."

Wulan bingung apa yang harus panji lakukan agar dirinya percaya akan perasaan nya.

Sedangkan dia tak merasakan debaran apapun saat di dekat panji. Setahu nya dari sinetron dan juga novel yang di baca perasaan cinta itu dapat kita rasakan jika berdekatan dengan seorang pria dan jantung kita akan berdebar tak karuan.

"Aku tak merasa debaran apapun, lalu perasaan apa ini? apa yang harus ku katakan pada panji, bagaimana jika keputusan ku nanti malah merusak persahabatan kau," batin Wulan khawatir.

"Aku tidak akan memaksa mu, jika kamu sudah menentukan nya katakan saja padaku."

"Baiklah."

Cup

Sekali lagi panji memberi kecupan sayang di kening wulan.

"Ciuman sayang hanya untuk wanita yang ku cinta."

"Kamu begitu baik panji, tapi aku tidak ingin kamu kecewa jika mengetahui aku sudah menikah," batin Wulan sedih.

"Sekarang kita balik mereka pasti sedang menunggu kita," ajak Panji dan di ikuti wulan dari belakang.

"Silakan di minum, seadanya saja gak sempat belanja pasti paham dong," ujar Panji meletakkan minum bawaannya di meja.

"Terimakasih, ngapain saja kalian selama ini? jangan-jangan kalian ...."

"Gak usah ngacau, gue mencintai wulan tulus dan gak mungkin gue lakuin yang aneh-aneh sebelum halal," sela Panji cepat.

"Ya, siapa tau saja namanya juga pria nafsunya tinggi,"kata Dito sambil meraih minum yang sudah di sediakan panji.

"Itu bukan cinta namanya."

"Kata siapa bukan cinta? sekarang gue jadi ragu kalau lo benar cinta sama wulan," dito menatap panji mencari sesuatu dari mata nya.

"Seorang pria yang mencintai pasangan nya pasti menginginkan orang yang di cintai menjadi milik kita seutuhnya, dan meski tidak harus membobol, tapi DP cukup lah," sambung Dito terus terang tanpa malu mengatakan hal semacam itu depan kedua perempuan.

"Jorok lo dit udah banyak tau tentang gituan jangan bilang lo udah pernah lakuin? cepat ngaku perempuan mana yang sudah lo bobol atau ke siapa saja perempuan yang sudah lo DP?" tanya Santi ingin rasanya meninju para pria seperti dito yang memiliki pikiran kotor.

"Lo jangan asal nuduh gitu, gue biar begini masih polos dan gak berani lakuin hal sebejat itu, tapi kalau ada perempuan yang butuh kepuasan kenapa harus di tolak, benar kan panji?" sahut Dito lalu menatap panji.

"Gak benar," ketus Panji seraya mengambil laptop di pangkuan dito.

Pria itu tidak suka dengan topik pembicaraan dito sahabat nya ini.

Pembicaraan nya terlalu jauh dan masih belum pantas untuk anak-anak seusia mereka yang masih menempuh pendidikan..

Dan wulan duduk disamping panji, tanpa ingin menimpali obrolan mereka.

Tidak ada obrolan lagi semua pada sibuk dengan tugas masing-masing.

Enam jam sudah mereka berada di apartemen panji dan akhirnya selesai juga.

"Akhirnya bisa bernafas lega," merentangkan kedua tangan yang merasa penggal berkutat dengan laptop.

"Ya, dan gue bisa pulang dan tidur dengan nyenyak tanpa memikirkan tugas dari dosen gila itu," timpal Santi.

Dan wanita itu langsung membereskan semua buku dan juga laptop nya kembali di masukkan ke dalam tas.

"Gue langsung balik ya udah malam dan gue juga lagi malas dengar ceramah bosan topik nya selalu sama," ujar Santi yang mana ketiga sahabat nya itu sudah mengerti.

"Sini biar gue anterin kita kan searah, gak baik perempuan pulang malam nanti kenapa-kenapa lagi di jalan," kata Dito menakut-nakuti santi.

"Ok, selagi ada yang gratisan kenapa harus di tolak, lumayan duitnya untuk shopping," sahut Santi tak pernah menolak yang nama nya gratisan.

Santi tidak peduli mau di katain cewek murahan, gampangan, bodoh amat, toh semua itu tidak benar, selagi dia merasa benar kenapa marah.

"Aku juga balik ya," kata Wulan.

"Tunggu, biar aku yang antar, ini sudah malam dan ini sudah menjadi kewajiban ku menjaga dan melindungi wanita yang ku cintai."

"Uhuk... uhuk... masih ada orang di sini, tolong hargai kami yang jomblo," ucap Santi tanpa menoleh.

"Apaan sih santi, siapa juga yang pacaran, gue sama panji sahabat sama kayak kalian," protes Wulan.

"Ya, teman tapi mesra, bukan?" tanya Dito.

"Tau ah, kalian berdua cocok kenapa gak jadian saja."

"OGAH," ucap serentak Dito dan santi.

"Nah tuh kan kompak, jadi pikir apalagi, jadian saja langsung."

"Benar, jadian saja. Jadi gue sama wulan dan kalian berdua," timpal Panji.

"OGAH." Lagi dan lagi kedua ucap bersamaan.

"Ngapain ngikutin gue?" tatap

Santi kesal pada dito.

"Lo kali yang ngikut gue," bantah Dito malah menuduh balik.

_______________

Panji mengantar wulan pulang dalam perjalanan hanya sedikit obrolan yang di bahas.

"Tiba nanti bersih-bersih langsung istirahat ya, jangan begadang aku gak mau kamu sakit," pesan Panji perhatian sambil mengelus lembut rambut wulan.

"Kamu juga, terimakasih untuk hari ini."

"Iya, tidak perlu terimakasih aku ikhlas," jujur Panji.

"Tetap saja aku harus bilang terimakasih."

"Ya sudah terserah kamu saja, asal itu dapat membuat mu senang tidak masalah."

"Kamu pria yang baik panji aku merasa tidak enak tidak berkata jujur padamu tentang status ku yang sekarang ini," batin Wulan sedih.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

Dee Na

Dee Na

jujurlah wulan ntar droada ketaglhuan sm suami atau mertuu yg sok itu, tambah dihina dan di cap ga bener kamu

2022-10-16

0

kay-kay

kay-kay

slesein dulu tuh hubungan mu sm rizal baru mikirin pacarn lgi wulan biar gk mkin ribet hidupmu..

2022-09-23

0

Inkhe Rayyan

Inkhe Rayyan

jujur lebih baik dr pada belakangan ketahuan ....

2022-09-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Menganggap patung
2 Bab 2: Aku bukan wanita lemah
3 Bab 3: Wulan VS Lestari
4 Bab 4: Kebenaran masa lalu
5 Bab 5: Makan malam
6 Bab 6: Satu spesies
7 Bab 7: Drama Rizal
8 Bab 8: Adik kecil hanya bereaksi padamu seorang
9 Bab 9: Tubuh polos
10 Bab 10: Satu Permintaan
11 Bab 11: Minta uang
12 Bab 12: Jatuh hati
13 Bab 13: Jawaban
14 Bab 14: Cerita
15 Bab 15: Hanya teman tidak lebih
16 Bab 16: Panas
17 Bab 17: bermimpi
18 Bab 18: Satu permintaan
19 Bab 19: Menemui wulan
20 Bab 20: Pulang
21 Bab 21: Bangkit untuk melawan
22 Bab 22: Balasan untuk pria gila
23 Bab 23: Hampir keceplosan
24 Bab 24: Cinta nya hanya untuk dinda bukan untuk ku
25 Bab 25: Kisah Sebenarnya
26 Bab 26: Memanfaatkan keadaan
27 Bab 27: Roda akan selalu berputar
28 Bab 28: Ketahuan akhirnya
29 Bab 29: Kopi arang asin spesial
30 Bab 30: Bahagia
31 Bab 31: Aku menginginkan mu
32 Bab 32: Ketagihan hanya sekali permainan
33 Bab 33: Keberangkatan mengungkap kebenaran
34 Bab 34: Lebih dari satu
35 Bab 35: Di Penthouse
36 Bab 36: Pakaian kurang bahan
37 Bab 37: Misi Pembuktian
38 Bab 38: Sedikit Meleset
39 Bab 39: Menyaksikan dari balik pintu
40 Bab 40: Kebenaran yang terungkap
41 Bab 41: Memperlihatkan Video
42 Bab 42: Mabuk
43 Bab 43: Memasak untuk Wulan
44 Bab 44: Jalan Berdua
45 Bab 45: Menyesal yang terlambat
46 Bab 46: Orang Asing
47 Bab 47: Ragu jika benar
48 Bab 48: Terluka tapi tak berdarah
49 Bab 49: Gugat Cerai
50 Bab 50: Ingin Rujak
51 Bab 51: Apa benar hamil?
52 Bab 52: Rumah Sakit
53 Bab 53: Amukan Mama Alma
54 Bab 54: Tidak mengakui anak lagi
55 Bab 55: Menjambak rambut?
56 Bab 56: Pelajaran untuk pelakor berbisa
57 Bab 57: Sakit bertubi-tubi
58 Bab 58: Mendadak tak enak badan
59 Bab 59: Apartemen
60 Bab 60: Ikut merasakan yang di rasakan
61 Bab 61: Mencari Wulan
62 Bab 62: Tetap dengan keputusan
63 Bab 63: Telpon
64 Bab 64: Kembali Mual
65 Bab 65: Bertemu
66 Bab 66: Mengakui
67 Bab 67: Sentuhan Tawon
68 Bab 68: Hakim merasa di permainkan
69 Bab 69: Bibir seksi
70 Bab 70: Membawa pergi
71 Bab 71: Selalu ada
72 Bab 72: Besok?
73 Bab 73: Mengemas
74 Bab 74: Lagi dan lagi kebohongan
75 Bab 75: Akan berkunjung
76 Bab 76: Bandara
77 Bab 77: Kecewa
78 Bab 78: pencuci perut
79 Bab 79: Menyesal yang tak ada guna
80 Bab 80: Lepas kendali
81 Bab 81: Mengakhiri
82 Bab 82: Korsel
83 Bab 83: Apa itu dia?
84 Bab 84: Takdir yang mempertemukan
85 Bab 85: Memperjuangkan Mu
86 Bab 86: Kenapa bisa ada air?
87 Bab 87: Sempurna hanya Milik Allah
88 Promo: Novel Di Balik Cadar ( Istriku Orang Kedua)
89 Bab 88: Masih Sama
90 Bab 89: Asisten Dosen
91 Bab 90: Izin bertemu baby askar
92 Bab 91: Paman Shin?
93 Bab 92: Butuh sandaran
94 Info
95 Bab 93: Tidak ada kesempatan ke tiga lagi
96 Bab 94: Selamat Datang
97 Bab 95: Menyambut
98 Bab 96: Masak berdua
99 Bab 97: Rujuk
100 Bab 98: memasak
101 Bab 99: Pembukaan
102 Bab 100: Mengatakan sejujurnya.
103 Bab 101: Cemburu
104 Bab 102: Janji?
105 Bab 103: Terungkap
106 Bab 104: Mulai terapi kecil
107 Bab 105: Pin Tanggal lahir
108 Bab 106: Deg-degan
109 Bab 107: Pengakuan Papa Yusuf
110 Bab 108: Bukti rekaman
111 Bab 109: Kantor polisi
112 Bab 110: Menyalahkan
113 Bab 111: Menyerahkan diri
114 Bab 112 : Akhir yang bahagia
115 Pengumuman pemenang Giveaway
116 pengumuman
117 Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
118 Novel Guardian Knight
119 Pengumuman
120 Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
121 Promo Novel: Sebatas status
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1: Menganggap patung
2
Bab 2: Aku bukan wanita lemah
3
Bab 3: Wulan VS Lestari
4
Bab 4: Kebenaran masa lalu
5
Bab 5: Makan malam
6
Bab 6: Satu spesies
7
Bab 7: Drama Rizal
8
Bab 8: Adik kecil hanya bereaksi padamu seorang
9
Bab 9: Tubuh polos
10
Bab 10: Satu Permintaan
11
Bab 11: Minta uang
12
Bab 12: Jatuh hati
13
Bab 13: Jawaban
14
Bab 14: Cerita
15
Bab 15: Hanya teman tidak lebih
16
Bab 16: Panas
17
Bab 17: bermimpi
18
Bab 18: Satu permintaan
19
Bab 19: Menemui wulan
20
Bab 20: Pulang
21
Bab 21: Bangkit untuk melawan
22
Bab 22: Balasan untuk pria gila
23
Bab 23: Hampir keceplosan
24
Bab 24: Cinta nya hanya untuk dinda bukan untuk ku
25
Bab 25: Kisah Sebenarnya
26
Bab 26: Memanfaatkan keadaan
27
Bab 27: Roda akan selalu berputar
28
Bab 28: Ketahuan akhirnya
29
Bab 29: Kopi arang asin spesial
30
Bab 30: Bahagia
31
Bab 31: Aku menginginkan mu
32
Bab 32: Ketagihan hanya sekali permainan
33
Bab 33: Keberangkatan mengungkap kebenaran
34
Bab 34: Lebih dari satu
35
Bab 35: Di Penthouse
36
Bab 36: Pakaian kurang bahan
37
Bab 37: Misi Pembuktian
38
Bab 38: Sedikit Meleset
39
Bab 39: Menyaksikan dari balik pintu
40
Bab 40: Kebenaran yang terungkap
41
Bab 41: Memperlihatkan Video
42
Bab 42: Mabuk
43
Bab 43: Memasak untuk Wulan
44
Bab 44: Jalan Berdua
45
Bab 45: Menyesal yang terlambat
46
Bab 46: Orang Asing
47
Bab 47: Ragu jika benar
48
Bab 48: Terluka tapi tak berdarah
49
Bab 49: Gugat Cerai
50
Bab 50: Ingin Rujak
51
Bab 51: Apa benar hamil?
52
Bab 52: Rumah Sakit
53
Bab 53: Amukan Mama Alma
54
Bab 54: Tidak mengakui anak lagi
55
Bab 55: Menjambak rambut?
56
Bab 56: Pelajaran untuk pelakor berbisa
57
Bab 57: Sakit bertubi-tubi
58
Bab 58: Mendadak tak enak badan
59
Bab 59: Apartemen
60
Bab 60: Ikut merasakan yang di rasakan
61
Bab 61: Mencari Wulan
62
Bab 62: Tetap dengan keputusan
63
Bab 63: Telpon
64
Bab 64: Kembali Mual
65
Bab 65: Bertemu
66
Bab 66: Mengakui
67
Bab 67: Sentuhan Tawon
68
Bab 68: Hakim merasa di permainkan
69
Bab 69: Bibir seksi
70
Bab 70: Membawa pergi
71
Bab 71: Selalu ada
72
Bab 72: Besok?
73
Bab 73: Mengemas
74
Bab 74: Lagi dan lagi kebohongan
75
Bab 75: Akan berkunjung
76
Bab 76: Bandara
77
Bab 77: Kecewa
78
Bab 78: pencuci perut
79
Bab 79: Menyesal yang tak ada guna
80
Bab 80: Lepas kendali
81
Bab 81: Mengakhiri
82
Bab 82: Korsel
83
Bab 83: Apa itu dia?
84
Bab 84: Takdir yang mempertemukan
85
Bab 85: Memperjuangkan Mu
86
Bab 86: Kenapa bisa ada air?
87
Bab 87: Sempurna hanya Milik Allah
88
Promo: Novel Di Balik Cadar ( Istriku Orang Kedua)
89
Bab 88: Masih Sama
90
Bab 89: Asisten Dosen
91
Bab 90: Izin bertemu baby askar
92
Bab 91: Paman Shin?
93
Bab 92: Butuh sandaran
94
Info
95
Bab 93: Tidak ada kesempatan ke tiga lagi
96
Bab 94: Selamat Datang
97
Bab 95: Menyambut
98
Bab 96: Masak berdua
99
Bab 97: Rujuk
100
Bab 98: memasak
101
Bab 99: Pembukaan
102
Bab 100: Mengatakan sejujurnya.
103
Bab 101: Cemburu
104
Bab 102: Janji?
105
Bab 103: Terungkap
106
Bab 104: Mulai terapi kecil
107
Bab 105: Pin Tanggal lahir
108
Bab 106: Deg-degan
109
Bab 107: Pengakuan Papa Yusuf
110
Bab 108: Bukti rekaman
111
Bab 109: Kantor polisi
112
Bab 110: Menyalahkan
113
Bab 111: Menyerahkan diri
114
Bab 112 : Akhir yang bahagia
115
Pengumuman pemenang Giveaway
116
pengumuman
117
Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
118
Novel Guardian Knight
119
Pengumuman
120
Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
121
Promo Novel: Sebatas status

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!