Bab 2: Aku bukan wanita lemah

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

Semua kaum hawa yang berada di dalam ruangan menatap lapar pada arah rizal yang menjelaskan materi kuliah yang di ajarkan.

Namun tidak dengan wulan, wanita itu tak terpanah dengan wajah rizal.

Sudah banyak luka dan penderitaan yang di dapat hingga hati nya tak lagi hidup.

Pandangan nya mengarah ke depan tapi pada papan.

"Sampai di sini mengerti? atau ada yang tidak paham silakan bertanya?" tawar Rizal pada mahasiswa/i.

"Saya pak," teriak salah satu mahasiswa/i mengangkat tinggi tangannya.

Seketika wulan menoleh pada asal suara tersebut, dia sangat mengenal.

"Santi," gumam kecil wulan menatap sahabat nya.

Wanita yang mengajukan diri itu adalah santi, dan bahkan sahabat nya itu sangat menganggumi ketampanan rizal sejak awal masuk kampus.

"Silakan, apa yang tidak di paham?" ucap Rizal memberi santi kesempatan.

"Terimakasih atas kesempatan nya. Satu tahun berada di Universitas ini saya masih belum dapat satu jawaban dari pertanyaan saya sendiri dan bahkan saya sudah berusaha mencari jawaban nya tapi tak juga dapat dan hingga akhirnya sekarang saya memutuskan untuk bertanya langsung pada orang yang terkait dari pertanyaan yang terus berada di benak saya," ucap Santi panjang lebar.

Mendengar penuturan santi sepanjang ini, wulan merasa tidak beres tidak biasanya santi berbicara panjang lebar.

Dan mahasiswa/i lainnya yang berada di sini pun sama hal nya penasaran pertanyaan apa yang ingin di ajukan santi hingga seribet ini menjelaskan nya.

Santi please jangan yang aneh-aneh. batin wulan cemas dengan pertanyaan santi.

"Kriteria pasangan bapak seperti apa?" tanya Santi menatap serius rizal yang menatap datar nya.

Semua kaum adam yang berada di dalam sini melongo tak percaya, tapi tidak dengan kaum hawa lainnya wajah mereka seketika serius penasaran ingin mendengar tanggapan rizal.

"Pertanyaan seperti apa yang kau berikan? apa pembahasan saya ada materi itu?" tanya Rizal sedikit meninggikan suara sedikit kesal.

"Tidak, maaf Pak," tunduk takut santi tak berani menatap wajah seram rizal yang sedang marah.

"Hmmm, lain kali hal seperti ini jangan sampai terulang. Kalian bebas bertanya apa saja asal pertanyaan itu terkait materi kuliah," tegas Rizal memandang seluruh mahasiswa/i nya termasuk wulan.

Melihat wajah wulan seketika terlintas di benak nya satu hal.

"Untuk pertanyaan tadi, akan saya jawab," sambung Rizal dan membuat semua kaum hawa kaget tak percaya.

Wajah mereka sudah memancarkan kebahagiaan dan itu membuat wulan melihat malas.

"Saya tidak memiliki kriteria apapun, bagi saya wanita itu tak perlu di pilih atau di banding kan yang satu dengan yang lain. Tapi ada satu hal yang tidak saya sukai dan sangat saya benci," jeda Rizal sekilas menatap wulan.

"Wanita penyakitan yang sulit memberi keturunan, dan menurut saya wanita seperti itu hanyalah boneka tidak lebih, " tegas Rizal menekan setiap kata nya.

Deg ....

"Jadi kau menganggap ku hanya sebuah boneka? pria macam apa kau kenapa tega melakukan ini? apa salah ku?" batin Wulan merasa sesak mendengar pengakuan rizal.

"Kau hanya boneka tidak lebih, jika saja kakak ipar mu itu tidak melakukan kesalahan padaku semua tidak akan seperti ini, kau akan hidup bebas seperti burung," batin Rizal sangat membenci wulan.

***

"Parah tuh dosen masa wanita yang gak bisa beri keturunan di anggap boneka?" dito menggeleng kepala tak menyukai tanggapan rizal.

"Sudah tidak usah di pikirkan, asal kita tidak sependapat dengan nya," sahut Panji.

"Ogah sependapat dengan nya," ucap cepat Dito.

"San, apa lo masih mengagumi pak rizal?" tanya Dito.

"Gak tau, tapi yang di bicarakan pak rizal tidak ada yang salah, setiap pernikahan dan setiap pasangan pasti menginginkan anak sebagai pelengkap di keluarga kecil nya," jawab Santi.

"Dasar gadis bodoh, segitu nya lo menganggumi pak rizal hingga tak bisa berpikir jernih," ejek Dito geram dengan santi masih saja membela rizal.

"Elo nya yang bodoh, emangnya lo mau nikah sama wanita yang tak bisa beri keturunan? emangnya lo bisa komitmen untuk terus bertahan apapun keadaan yang akan terjadi? apa lo yakin tidak akan selingkuh untuk mencari yang baru?" tatap Santi tajam dengan tumpukan pertanyaan membuat dito diam sejenak.

"Kalau sudah jodoh dari yang kuasa, saya terima dengan lapang dada, masalah anak bisa di adopsi," jawab Dito asal.

"Lalu komitmen? apa masih bisa setia?"

"Pria sejati akan berpegang teguh dengan pendirian nya, dan jika mengingkari dia bukanlah pria sejati," jawab bijak Dito, dan bagi santi itu bukanlah bijak melainkan alay.

Wulan tak semangat ikut nimbrung obrolan mereka, ucapan rizal masih terus terngiang di benak nya.

Dirinya sudah tak sanggup menjalani pernikahan ini.

Apa aku masih bisa bertahan setelah mendengar pengakuan nya? apa aku sanggup?" batin Wulan bertanya-tanya.

"Lan? kamu kenapa?" tatap Panji melihat diam nya wulan sejak tadi tiba di kantin tak juga membuka suara.

Wanita itu mengunci rapat mulut nya.

"Hello, wulan are you oke?" panji menepuk pelan lengan wulan.

"Ada apa?" sadar Wulan menaikan alis bertanya.

"Sebenarnya kita yang tanya kamu kenapa? apa ada masalah? sejak tadi kamu diam saja, apa ada yang yang di pikirkan?" tanya

Panji ulang menatap wulan.

"Tidak, gak ada yang saya pikirkan," bohong Wulan.

Panji tau wulan sedang berbohong tapi dia tak bisa memaksa jika wulan tak ingin cerita.

Mereka pun menikmati makanan yang di pesan sesuai selera masing-masing.

Tapi tidak dengan wulan, wanita itu tak memiliki selera makan, tapi terus di paksa tak ingin sahabat nya bertanya banyak.

Wulan menyendok dan memasukkan malas ke dalam mulut nya.

"Lan, apa rencana kamu minggu depan?" tanya Santi.

"Emangnya ada apa dengan minggu depan?" tanya balik Wulan tidak ingat.

"Lan lo masih muda kenapa pikun amat sih?" heran Santi menggeleng kepala dengan sahabat nya ini.

"Hmmm," wulan membalas dengan deheman.

"Jawaban seperti apa itu?" kesal Santi melepas sendok dari genggaman nya.

Wanita itu menatap lekat kedua bola mata wulan.

"Gak ada keriput, lo masih cantik, muda, make-up pun gak kelihatan, lalu kenapa pikun jika bukan tua?" penasaran Santi.

"Gak tau," jawab singkat Wulan segera bangkit dari duduk nya.

"Eh, lo mau kemana Lan?" kompak ketiga orang tersebut.

"Toilet."

Wulan menatap wajahnya di pantulan cermin.

"Untuk apa muda, cantik, jika tak pernah dihargai. Aku hanyalah boneka tak lebih. Apa aku harus menceritakan ini sama kak dinda? tidak, jika aku cerita mas rizal pasti akan murka," ucap Wulan sedih takut akan timbul nya masalah.

Tetesan bening pun sudah jatuh membasahi wajahnya, wanita itu tak bisa menahan sakit hubungan pernikahan yang sangat menyiksa dirinya begitu dalam.

"Aku harus kuat, aku harus bisa buktikan jika aku bukan wanita lemah yang mudah ditindas oleh siapapun," ucap Wulan menyemangati diri sendiri agar tidak terpuruk dengan keadaan.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

kamu harus kuat wulan

2023-01-19

1

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

seruuuu 👍 aku suka aku suka 👏

2022-08-27

0

Sheila Ahmad

Sheila Ahmad

emang bodoh si Santi, kalo dia jadi cewek yg gak bisa punya anak digituin gimana rasanya

2022-08-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Menganggap patung
2 Bab 2: Aku bukan wanita lemah
3 Bab 3: Wulan VS Lestari
4 Bab 4: Kebenaran masa lalu
5 Bab 5: Makan malam
6 Bab 6: Satu spesies
7 Bab 7: Drama Rizal
8 Bab 8: Adik kecil hanya bereaksi padamu seorang
9 Bab 9: Tubuh polos
10 Bab 10: Satu Permintaan
11 Bab 11: Minta uang
12 Bab 12: Jatuh hati
13 Bab 13: Jawaban
14 Bab 14: Cerita
15 Bab 15: Hanya teman tidak lebih
16 Bab 16: Panas
17 Bab 17: bermimpi
18 Bab 18: Satu permintaan
19 Bab 19: Menemui wulan
20 Bab 20: Pulang
21 Bab 21: Bangkit untuk melawan
22 Bab 22: Balasan untuk pria gila
23 Bab 23: Hampir keceplosan
24 Bab 24: Cinta nya hanya untuk dinda bukan untuk ku
25 Bab 25: Kisah Sebenarnya
26 Bab 26: Memanfaatkan keadaan
27 Bab 27: Roda akan selalu berputar
28 Bab 28: Ketahuan akhirnya
29 Bab 29: Kopi arang asin spesial
30 Bab 30: Bahagia
31 Bab 31: Aku menginginkan mu
32 Bab 32: Ketagihan hanya sekali permainan
33 Bab 33: Keberangkatan mengungkap kebenaran
34 Bab 34: Lebih dari satu
35 Bab 35: Di Penthouse
36 Bab 36: Pakaian kurang bahan
37 Bab 37: Misi Pembuktian
38 Bab 38: Sedikit Meleset
39 Bab 39: Menyaksikan dari balik pintu
40 Bab 40: Kebenaran yang terungkap
41 Bab 41: Memperlihatkan Video
42 Bab 42: Mabuk
43 Bab 43: Memasak untuk Wulan
44 Bab 44: Jalan Berdua
45 Bab 45: Menyesal yang terlambat
46 Bab 46: Orang Asing
47 Bab 47: Ragu jika benar
48 Bab 48: Terluka tapi tak berdarah
49 Bab 49: Gugat Cerai
50 Bab 50: Ingin Rujak
51 Bab 51: Apa benar hamil?
52 Bab 52: Rumah Sakit
53 Bab 53: Amukan Mama Alma
54 Bab 54: Tidak mengakui anak lagi
55 Bab 55: Menjambak rambut?
56 Bab 56: Pelajaran untuk pelakor berbisa
57 Bab 57: Sakit bertubi-tubi
58 Bab 58: Mendadak tak enak badan
59 Bab 59: Apartemen
60 Bab 60: Ikut merasakan yang di rasakan
61 Bab 61: Mencari Wulan
62 Bab 62: Tetap dengan keputusan
63 Bab 63: Telpon
64 Bab 64: Kembali Mual
65 Bab 65: Bertemu
66 Bab 66: Mengakui
67 Bab 67: Sentuhan Tawon
68 Bab 68: Hakim merasa di permainkan
69 Bab 69: Bibir seksi
70 Bab 70: Membawa pergi
71 Bab 71: Selalu ada
72 Bab 72: Besok?
73 Bab 73: Mengemas
74 Bab 74: Lagi dan lagi kebohongan
75 Bab 75: Akan berkunjung
76 Bab 76: Bandara
77 Bab 77: Kecewa
78 Bab 78: pencuci perut
79 Bab 79: Menyesal yang tak ada guna
80 Bab 80: Lepas kendali
81 Bab 81: Mengakhiri
82 Bab 82: Korsel
83 Bab 83: Apa itu dia?
84 Bab 84: Takdir yang mempertemukan
85 Bab 85: Memperjuangkan Mu
86 Bab 86: Kenapa bisa ada air?
87 Bab 87: Sempurna hanya Milik Allah
88 Promo: Novel Di Balik Cadar ( Istriku Orang Kedua)
89 Bab 88: Masih Sama
90 Bab 89: Asisten Dosen
91 Bab 90: Izin bertemu baby askar
92 Bab 91: Paman Shin?
93 Bab 92: Butuh sandaran
94 Info
95 Bab 93: Tidak ada kesempatan ke tiga lagi
96 Bab 94: Selamat Datang
97 Bab 95: Menyambut
98 Bab 96: Masak berdua
99 Bab 97: Rujuk
100 Bab 98: memasak
101 Bab 99: Pembukaan
102 Bab 100: Mengatakan sejujurnya.
103 Bab 101: Cemburu
104 Bab 102: Janji?
105 Bab 103: Terungkap
106 Bab 104: Mulai terapi kecil
107 Bab 105: Pin Tanggal lahir
108 Bab 106: Deg-degan
109 Bab 107: Pengakuan Papa Yusuf
110 Bab 108: Bukti rekaman
111 Bab 109: Kantor polisi
112 Bab 110: Menyalahkan
113 Bab 111: Menyerahkan diri
114 Bab 112 : Akhir yang bahagia
115 Pengumuman pemenang Giveaway
116 pengumuman
117 Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
118 Novel Guardian Knight
119 Pengumuman
120 Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
121 Promo Novel: Sebatas status
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1: Menganggap patung
2
Bab 2: Aku bukan wanita lemah
3
Bab 3: Wulan VS Lestari
4
Bab 4: Kebenaran masa lalu
5
Bab 5: Makan malam
6
Bab 6: Satu spesies
7
Bab 7: Drama Rizal
8
Bab 8: Adik kecil hanya bereaksi padamu seorang
9
Bab 9: Tubuh polos
10
Bab 10: Satu Permintaan
11
Bab 11: Minta uang
12
Bab 12: Jatuh hati
13
Bab 13: Jawaban
14
Bab 14: Cerita
15
Bab 15: Hanya teman tidak lebih
16
Bab 16: Panas
17
Bab 17: bermimpi
18
Bab 18: Satu permintaan
19
Bab 19: Menemui wulan
20
Bab 20: Pulang
21
Bab 21: Bangkit untuk melawan
22
Bab 22: Balasan untuk pria gila
23
Bab 23: Hampir keceplosan
24
Bab 24: Cinta nya hanya untuk dinda bukan untuk ku
25
Bab 25: Kisah Sebenarnya
26
Bab 26: Memanfaatkan keadaan
27
Bab 27: Roda akan selalu berputar
28
Bab 28: Ketahuan akhirnya
29
Bab 29: Kopi arang asin spesial
30
Bab 30: Bahagia
31
Bab 31: Aku menginginkan mu
32
Bab 32: Ketagihan hanya sekali permainan
33
Bab 33: Keberangkatan mengungkap kebenaran
34
Bab 34: Lebih dari satu
35
Bab 35: Di Penthouse
36
Bab 36: Pakaian kurang bahan
37
Bab 37: Misi Pembuktian
38
Bab 38: Sedikit Meleset
39
Bab 39: Menyaksikan dari balik pintu
40
Bab 40: Kebenaran yang terungkap
41
Bab 41: Memperlihatkan Video
42
Bab 42: Mabuk
43
Bab 43: Memasak untuk Wulan
44
Bab 44: Jalan Berdua
45
Bab 45: Menyesal yang terlambat
46
Bab 46: Orang Asing
47
Bab 47: Ragu jika benar
48
Bab 48: Terluka tapi tak berdarah
49
Bab 49: Gugat Cerai
50
Bab 50: Ingin Rujak
51
Bab 51: Apa benar hamil?
52
Bab 52: Rumah Sakit
53
Bab 53: Amukan Mama Alma
54
Bab 54: Tidak mengakui anak lagi
55
Bab 55: Menjambak rambut?
56
Bab 56: Pelajaran untuk pelakor berbisa
57
Bab 57: Sakit bertubi-tubi
58
Bab 58: Mendadak tak enak badan
59
Bab 59: Apartemen
60
Bab 60: Ikut merasakan yang di rasakan
61
Bab 61: Mencari Wulan
62
Bab 62: Tetap dengan keputusan
63
Bab 63: Telpon
64
Bab 64: Kembali Mual
65
Bab 65: Bertemu
66
Bab 66: Mengakui
67
Bab 67: Sentuhan Tawon
68
Bab 68: Hakim merasa di permainkan
69
Bab 69: Bibir seksi
70
Bab 70: Membawa pergi
71
Bab 71: Selalu ada
72
Bab 72: Besok?
73
Bab 73: Mengemas
74
Bab 74: Lagi dan lagi kebohongan
75
Bab 75: Akan berkunjung
76
Bab 76: Bandara
77
Bab 77: Kecewa
78
Bab 78: pencuci perut
79
Bab 79: Menyesal yang tak ada guna
80
Bab 80: Lepas kendali
81
Bab 81: Mengakhiri
82
Bab 82: Korsel
83
Bab 83: Apa itu dia?
84
Bab 84: Takdir yang mempertemukan
85
Bab 85: Memperjuangkan Mu
86
Bab 86: Kenapa bisa ada air?
87
Bab 87: Sempurna hanya Milik Allah
88
Promo: Novel Di Balik Cadar ( Istriku Orang Kedua)
89
Bab 88: Masih Sama
90
Bab 89: Asisten Dosen
91
Bab 90: Izin bertemu baby askar
92
Bab 91: Paman Shin?
93
Bab 92: Butuh sandaran
94
Info
95
Bab 93: Tidak ada kesempatan ke tiga lagi
96
Bab 94: Selamat Datang
97
Bab 95: Menyambut
98
Bab 96: Masak berdua
99
Bab 97: Rujuk
100
Bab 98: memasak
101
Bab 99: Pembukaan
102
Bab 100: Mengatakan sejujurnya.
103
Bab 101: Cemburu
104
Bab 102: Janji?
105
Bab 103: Terungkap
106
Bab 104: Mulai terapi kecil
107
Bab 105: Pin Tanggal lahir
108
Bab 106: Deg-degan
109
Bab 107: Pengakuan Papa Yusuf
110
Bab 108: Bukti rekaman
111
Bab 109: Kantor polisi
112
Bab 110: Menyalahkan
113
Bab 111: Menyerahkan diri
114
Bab 112 : Akhir yang bahagia
115
Pengumuman pemenang Giveaway
116
pengumuman
117
Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
118
Novel Guardian Knight
119
Pengumuman
120
Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
121
Promo Novel: Sebatas status

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!