Bab 5: Makan malam

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

Wulan sudah berganti pakaian, dan rizal setia menunggu dengan tangan memainkan ponsel membalas pesan lestari.

Keluar dari ruang ganti, wulan kembali duduk di meja rias memakai tipis make-up agar sedikit terlihat cerah.

Rambut nya sebahu tidak memungkinkan untuk di ikat, beberapa hari yang lalu dia baru dari salon menggunting rambut agar terlihat lebih segar.

Setelah merasa cukup dengan polesan nya yang tidak terlalu tebal, tapi tetap terlihat natural sebab wanita itu tak menyukai make-up yang berlebihan.

Pakai nya pun hanya seadanya, karena sesungguhnya dia tak pandai dalam menggunakan alat kecantikan tersebut.

"Apa masih lama? kita harus berangkat sekarang. Tidak ada pria yang bisa kau goda di sana, mereka sudah berkeluarga jadi tak perlu berdandan begitu lama, wajah mu juga tak berubah sekali murahan akan tetap murahan," hina Rizal tak tertarik menatap wulan segera keluar dari kamar.

Wulan tak membalas hinaan rizal, wanita itu hanya menatap kepergian nya.

"Kau begitu sombong mas, tapi aku tak peduli dengan semua ucapan mu mengenai ku," Wulan bangkit meraih tas samping dan juga ponsel nya.

Lalu keluar menyusul rizal yang sudah lebih dulu pergi meninggalkan nya.

Dalam perjalanan menuju mansion utama tak ada salah satu dari mereka yang membuka suara.

Rizal fokus menyetir, namun seketika dia teringat sesuatu yang tadi ingin di sampaikan tapi tertunda karena lupa dan semua itu karena wulan.

"Dengar jika kau di tanya mama tentang anak, katakan dengar jujur jika kau wanita penyakitan yang tidak bisa mengandung," kata Rizal tanpa menoleh.

Setiap ucapan yang di lontarkan tak pernah dia pikirkan, dan itu selalu berhasil membuat wulan sedih.

Apa pria ini tak memiliki perasaan, kenapa selalu berkata kasar? jika bukan karena kak dinda, aku sudah kabur. Wanita mana pun tidak akan betah berada lama di dekatnya, kecuali wanita gila itu. batin wulan menatap benci tak suka pada rizal.

"Turun kan pandangan mu itu, jangan sekali menatap ku seperti itu jika tidak ingin buta permanen," ancam Rizal seketika membuat wulan ketakutan dan menurunkan pandangan nya ke arah lain.

Rizal tersenyum kecil bahagia melihat wulan dari lirikan ekor mata nya betapa besar rasa takut dengan ancaman nya.

Dan semua itu sudah terpancar jelas di wajah nya.

"Dasar murahan, masih mending saya mau memperistri mu, emangnya ada pria di luar sana menerima mu, setelah mengetahui kau bukanlah wanita baik-baik, tubuh mu bahkan sudah banyak di jajah pria di luar sana hingga mengandung dan di beri hukuman dari dosa besar mu itu," batin Rizal tak sudi menyentuh wulan.

Bagi nya wulan adalah najis sampai kapan pun tidak akan di sentuh sekecil apapun itu.

"Kenapa dia begitu menakutkan, padahal dia belum melakukan apapun. Apa aku sanggup melawan nya," batin Wulan menjadi ragu.

Belum juga melakukan apapun, pria tersebut sudah mematahkan niat dan tekad nya.

Menghembus nafas panjang malas, lalu menoleh pada samping kaca jendela mobil.

Tak lama kemudian mobil rizal tiba di kediaman keluarga nya.

"Ingat lakukan sesuai perintah ku, " pesan Rizal lalu keluar dari mobil.

Wulan bingung sebenarnya apa rencana rizal menyuruhnya seperti ini, firasat nya mengatakan jika hal ini tidak baik untuk nya.

Namun karena tidak mood untuk berpikir buruk, wanita itu melupakan dan segera keluar, masuk menyusul rizal yang sudah lebih dulu pergi.

"Mantu mama sudah datang, apa kabar sayang? rizal memperlakukan mu dengan baik kan?" tanya Mama khawatir pada mantu cantik nya.

"Alhamdulillah, wulan baik Ma," jawab Wulan lalu melirik pria di samping nya yang sudah menatap tajam nya.

"Sayang kenapa menatap suami mu? apa dia memperlakukan mu buruk?" tatap Mama merasa aneh dengan anak mantu nya seperti ada yang di tutupi.

"Tidak, Ma. Aku memperlakukan istri ku dengan baik, bukan begitu sayang," rizal merangkul mesra pinggang wulan dengan erat.

Namun rangkulan rizal menyakiti wulan, wanita itu mencoba untuk melonggarkan, tapi percuma rizal malah memperkuat rangkulan nya.

"Apa benar begitu? jangan takut jika rizal mengancam mu katakan saja nanti mama yang akan beri pelajaran."

"Tidak, Ma. Mas rizal memperlakukan wulan dengan baik," bohong Wulan menahan rasa sakit dari rangkulan rizal.

Pria itu selalu memaksa kehendak nya sendiri, tak pernah berpikir mengenai orang lain.

"Mama dengar sendiri kan? tidak mungkin rizal menyakiti istri rizal sendiri. Mama lupa rizal yang memaksa kalian segera melamar wulan, lalu kenapa harus rizal pula memperlakukan wulan dengan buruk," protes Rizal bohong dengan wajah sedih.

"Sudah sekarang kita langsung makan saja. Lanjutkan nanti setelah makan," lerai Papa menghentikan obrolan istri, anak, dan mantu nya.

Semua kini sudah berada di meja makan, di sana ada kakak dan juga adik rizal, masing-masing dari mereka sudah berkeluarga dan juga memiliki anak.

Kakak pertama Rizal bernama Rian Mahesa Albertor, dan adiknya bernama Risma Mahesa Albertor.

Melihat para istri melayani para suami, menuangkan lauk pauk ke piring milik suami nya, wulan menjadi bingung apa yang harus di perbuat, apa dia harus melakukan hal yang sama atau sebaliknya?

"Sayang, kenapa diam di situ ambilkan makan untuk suami mu," perintah Mama alma pada mantu nya.

"Tidak perlu Ma, rizal tidak biasa seperti ini," tolak Rizal melirik wulan yang sudah siap untuk berdiri.

"Ya sudah jika begitu."

Selama makan tak ada perbincangan, semua sibuk dengan makanan masing-masing.

Wulan sedikit canggung, setahun menikah ini baru pertemuan kedua dan makan bersama kembali.

Terakhir kali seperti ini adalah malam di mana besoknya dia dan rizal pindah ke rumah baru yang sudah di persiapkan rizal sebagai tempat penyiksaan nya hingga sekarang ini.

Keluarga Albertor cukup baik padaku, tapi kenapa aku tak pernah menyukai mereka? kenapa aku merasa suatu keganjalan yang aku sendiri tidak tau apa itu," batin Wulan tidak tau dengan perasaan yang di rasakan.

Rizal melirik wulan yang sejak tadi membolak-balikan makanan dengan sendok dan tidak di masukkan ke dalam mulut merasa aneh.

"Ada apa dengan nya?" batin Rizal

Wulan kaget tangan nya di genggam seseorang. Dan wanita itu menoleh melihat tersangka yang menatap tajam seakan mengatakan makan yang betul jangan banyak melamun.

Dan saat itu pula, wulan kembali fokus makan.

Namun tidak dengan tangan nya yang masih di genggam rizal.

"Jalan*g ini selalu saja membuat ku kesal, apa dia sengaja melakukan ini?" batin Rizal menatap benci wulan.

"Rizal kenapa menatap istri mu seperti itu? apa kalian sedang marahan?" tanya Mama melihat tatapan rizal seperti sedang menahan kesal.

"Tidak Ma. Rizal hanya bingung kenapa hingga sekarang wulan tak kunjung hamil. Rizal sudah sangat menginginkan anak," bohong Rizal dengan wajah sedih.

"Apa kalian sudah konsultasi di dokter?"

"Sudah."

"Lalu apa yang yang dikatakan dokter?" tanya Mama alma dengan wajah serius penasaran.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

kasian wulan

2023-01-19

0

wena

wena

itu rizal kok jahat bangat si

2022-09-07

0

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

apa Jagan2 keluarga Rizal yg membunuh keluarga Wulan 🤔

2022-08-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Menganggap patung
2 Bab 2: Aku bukan wanita lemah
3 Bab 3: Wulan VS Lestari
4 Bab 4: Kebenaran masa lalu
5 Bab 5: Makan malam
6 Bab 6: Satu spesies
7 Bab 7: Drama Rizal
8 Bab 8: Adik kecil hanya bereaksi padamu seorang
9 Bab 9: Tubuh polos
10 Bab 10: Satu Permintaan
11 Bab 11: Minta uang
12 Bab 12: Jatuh hati
13 Bab 13: Jawaban
14 Bab 14: Cerita
15 Bab 15: Hanya teman tidak lebih
16 Bab 16: Panas
17 Bab 17: bermimpi
18 Bab 18: Satu permintaan
19 Bab 19: Menemui wulan
20 Bab 20: Pulang
21 Bab 21: Bangkit untuk melawan
22 Bab 22: Balasan untuk pria gila
23 Bab 23: Hampir keceplosan
24 Bab 24: Cinta nya hanya untuk dinda bukan untuk ku
25 Bab 25: Kisah Sebenarnya
26 Bab 26: Memanfaatkan keadaan
27 Bab 27: Roda akan selalu berputar
28 Bab 28: Ketahuan akhirnya
29 Bab 29: Kopi arang asin spesial
30 Bab 30: Bahagia
31 Bab 31: Aku menginginkan mu
32 Bab 32: Ketagihan hanya sekali permainan
33 Bab 33: Keberangkatan mengungkap kebenaran
34 Bab 34: Lebih dari satu
35 Bab 35: Di Penthouse
36 Bab 36: Pakaian kurang bahan
37 Bab 37: Misi Pembuktian
38 Bab 38: Sedikit Meleset
39 Bab 39: Menyaksikan dari balik pintu
40 Bab 40: Kebenaran yang terungkap
41 Bab 41: Memperlihatkan Video
42 Bab 42: Mabuk
43 Bab 43: Memasak untuk Wulan
44 Bab 44: Jalan Berdua
45 Bab 45: Menyesal yang terlambat
46 Bab 46: Orang Asing
47 Bab 47: Ragu jika benar
48 Bab 48: Terluka tapi tak berdarah
49 Bab 49: Gugat Cerai
50 Bab 50: Ingin Rujak
51 Bab 51: Apa benar hamil?
52 Bab 52: Rumah Sakit
53 Bab 53: Amukan Mama Alma
54 Bab 54: Tidak mengakui anak lagi
55 Bab 55: Menjambak rambut?
56 Bab 56: Pelajaran untuk pelakor berbisa
57 Bab 57: Sakit bertubi-tubi
58 Bab 58: Mendadak tak enak badan
59 Bab 59: Apartemen
60 Bab 60: Ikut merasakan yang di rasakan
61 Bab 61: Mencari Wulan
62 Bab 62: Tetap dengan keputusan
63 Bab 63: Telpon
64 Bab 64: Kembali Mual
65 Bab 65: Bertemu
66 Bab 66: Mengakui
67 Bab 67: Sentuhan Tawon
68 Bab 68: Hakim merasa di permainkan
69 Bab 69: Bibir seksi
70 Bab 70: Membawa pergi
71 Bab 71: Selalu ada
72 Bab 72: Besok?
73 Bab 73: Mengemas
74 Bab 74: Lagi dan lagi kebohongan
75 Bab 75: Akan berkunjung
76 Bab 76: Bandara
77 Bab 77: Kecewa
78 Bab 78: pencuci perut
79 Bab 79: Menyesal yang tak ada guna
80 Bab 80: Lepas kendali
81 Bab 81: Mengakhiri
82 Bab 82: Korsel
83 Bab 83: Apa itu dia?
84 Bab 84: Takdir yang mempertemukan
85 Bab 85: Memperjuangkan Mu
86 Bab 86: Kenapa bisa ada air?
87 Bab 87: Sempurna hanya Milik Allah
88 Promo: Novel Di Balik Cadar ( Istriku Orang Kedua)
89 Bab 88: Masih Sama
90 Bab 89: Asisten Dosen
91 Bab 90: Izin bertemu baby askar
92 Bab 91: Paman Shin?
93 Bab 92: Butuh sandaran
94 Info
95 Bab 93: Tidak ada kesempatan ke tiga lagi
96 Bab 94: Selamat Datang
97 Bab 95: Menyambut
98 Bab 96: Masak berdua
99 Bab 97: Rujuk
100 Bab 98: memasak
101 Bab 99: Pembukaan
102 Bab 100: Mengatakan sejujurnya.
103 Bab 101: Cemburu
104 Bab 102: Janji?
105 Bab 103: Terungkap
106 Bab 104: Mulai terapi kecil
107 Bab 105: Pin Tanggal lahir
108 Bab 106: Deg-degan
109 Bab 107: Pengakuan Papa Yusuf
110 Bab 108: Bukti rekaman
111 Bab 109: Kantor polisi
112 Bab 110: Menyalahkan
113 Bab 111: Menyerahkan diri
114 Bab 112 : Akhir yang bahagia
115 Pengumuman pemenang Giveaway
116 pengumuman
117 Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
118 Novel Guardian Knight
119 Pengumuman
120 Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
121 Promo Novel: Sebatas status
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1: Menganggap patung
2
Bab 2: Aku bukan wanita lemah
3
Bab 3: Wulan VS Lestari
4
Bab 4: Kebenaran masa lalu
5
Bab 5: Makan malam
6
Bab 6: Satu spesies
7
Bab 7: Drama Rizal
8
Bab 8: Adik kecil hanya bereaksi padamu seorang
9
Bab 9: Tubuh polos
10
Bab 10: Satu Permintaan
11
Bab 11: Minta uang
12
Bab 12: Jatuh hati
13
Bab 13: Jawaban
14
Bab 14: Cerita
15
Bab 15: Hanya teman tidak lebih
16
Bab 16: Panas
17
Bab 17: bermimpi
18
Bab 18: Satu permintaan
19
Bab 19: Menemui wulan
20
Bab 20: Pulang
21
Bab 21: Bangkit untuk melawan
22
Bab 22: Balasan untuk pria gila
23
Bab 23: Hampir keceplosan
24
Bab 24: Cinta nya hanya untuk dinda bukan untuk ku
25
Bab 25: Kisah Sebenarnya
26
Bab 26: Memanfaatkan keadaan
27
Bab 27: Roda akan selalu berputar
28
Bab 28: Ketahuan akhirnya
29
Bab 29: Kopi arang asin spesial
30
Bab 30: Bahagia
31
Bab 31: Aku menginginkan mu
32
Bab 32: Ketagihan hanya sekali permainan
33
Bab 33: Keberangkatan mengungkap kebenaran
34
Bab 34: Lebih dari satu
35
Bab 35: Di Penthouse
36
Bab 36: Pakaian kurang bahan
37
Bab 37: Misi Pembuktian
38
Bab 38: Sedikit Meleset
39
Bab 39: Menyaksikan dari balik pintu
40
Bab 40: Kebenaran yang terungkap
41
Bab 41: Memperlihatkan Video
42
Bab 42: Mabuk
43
Bab 43: Memasak untuk Wulan
44
Bab 44: Jalan Berdua
45
Bab 45: Menyesal yang terlambat
46
Bab 46: Orang Asing
47
Bab 47: Ragu jika benar
48
Bab 48: Terluka tapi tak berdarah
49
Bab 49: Gugat Cerai
50
Bab 50: Ingin Rujak
51
Bab 51: Apa benar hamil?
52
Bab 52: Rumah Sakit
53
Bab 53: Amukan Mama Alma
54
Bab 54: Tidak mengakui anak lagi
55
Bab 55: Menjambak rambut?
56
Bab 56: Pelajaran untuk pelakor berbisa
57
Bab 57: Sakit bertubi-tubi
58
Bab 58: Mendadak tak enak badan
59
Bab 59: Apartemen
60
Bab 60: Ikut merasakan yang di rasakan
61
Bab 61: Mencari Wulan
62
Bab 62: Tetap dengan keputusan
63
Bab 63: Telpon
64
Bab 64: Kembali Mual
65
Bab 65: Bertemu
66
Bab 66: Mengakui
67
Bab 67: Sentuhan Tawon
68
Bab 68: Hakim merasa di permainkan
69
Bab 69: Bibir seksi
70
Bab 70: Membawa pergi
71
Bab 71: Selalu ada
72
Bab 72: Besok?
73
Bab 73: Mengemas
74
Bab 74: Lagi dan lagi kebohongan
75
Bab 75: Akan berkunjung
76
Bab 76: Bandara
77
Bab 77: Kecewa
78
Bab 78: pencuci perut
79
Bab 79: Menyesal yang tak ada guna
80
Bab 80: Lepas kendali
81
Bab 81: Mengakhiri
82
Bab 82: Korsel
83
Bab 83: Apa itu dia?
84
Bab 84: Takdir yang mempertemukan
85
Bab 85: Memperjuangkan Mu
86
Bab 86: Kenapa bisa ada air?
87
Bab 87: Sempurna hanya Milik Allah
88
Promo: Novel Di Balik Cadar ( Istriku Orang Kedua)
89
Bab 88: Masih Sama
90
Bab 89: Asisten Dosen
91
Bab 90: Izin bertemu baby askar
92
Bab 91: Paman Shin?
93
Bab 92: Butuh sandaran
94
Info
95
Bab 93: Tidak ada kesempatan ke tiga lagi
96
Bab 94: Selamat Datang
97
Bab 95: Menyambut
98
Bab 96: Masak berdua
99
Bab 97: Rujuk
100
Bab 98: memasak
101
Bab 99: Pembukaan
102
Bab 100: Mengatakan sejujurnya.
103
Bab 101: Cemburu
104
Bab 102: Janji?
105
Bab 103: Terungkap
106
Bab 104: Mulai terapi kecil
107
Bab 105: Pin Tanggal lahir
108
Bab 106: Deg-degan
109
Bab 107: Pengakuan Papa Yusuf
110
Bab 108: Bukti rekaman
111
Bab 109: Kantor polisi
112
Bab 110: Menyalahkan
113
Bab 111: Menyerahkan diri
114
Bab 112 : Akhir yang bahagia
115
Pengumuman pemenang Giveaway
116
pengumuman
117
Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
118
Novel Guardian Knight
119
Pengumuman
120
Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
121
Promo Novel: Sebatas status

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!